Anda di halaman 1dari 22

Ensambel

dan Sistem Interaktif


Ensambel dan Sistem Interaktif
Topik--topik yang akan dibahas:
Topik
Ensambel Mikrokanonik (tanpa interaksi,
bab IV)
Ensambel Kanonik (interaksi termal)
Ensambel Kanonik Besar (interaksi difusif)
Ensambel Kanonik (interaksi termal
termal))
Tinjau 2 sistem A dan A` yang berinteraksi termal, hanya ukurannya yang
sangat berlainan, tepatnya salah satu sistem jauh lebih besar dari sistem
lainnya. Sistem yang besar dapat dipandang sebagai tandon/reservoar

A*
A`, E`
Sistem yang apabila berinteraksi dengan sistem
yang lain seolah-olah tidak mengalami perubahan
apapun setelah proses berlangsung dan mencapai
A, E keseimbangan.

Energi total sistem A dan tandon A` E * = E + E`


Keadaan makro sistem dengan energi E mempunyai banyak sekali keadaan
mikro. Interkasi termal menyebabkan aliran panas dari tandon ke dalam
sistem (atau sebaliknya) sampai terjadi keadaan seimbang
Dalam keadaan seimbang, berapa probabilitas Pr yaitu probabilitas untuk
mendapatkan sistem A berada pada suatu keadaan tertentu r yang berenergi
Er ?
Dalam keadaan seimbang, berapa probabilitas Pr yaitu probabilitas untuk
mendapatkan sistem A berada pada suatu keadaan tertentu r yang berenergi
Er ?
Tinjau Sistem A*
Jumlah total keadaan yang diizinkan pada sistem A* adalah *total
Jumlah keadaan yang diizinkan pada sistem A* dimana sistem A berenergi E
adalah *(E)
Sehingga probabilitas untuk mendapatkan sistem A berada pada suatu keadaan
yang berenergi E adalah

* (E) 1
P(E) = = * (E) = C * (E)
*Tot *Tot

*(E) dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah keadaan yang diizinkan pada sistem A
dan sistem A

Jika sistem A berenergi E dan jumlah keadaannya adalah (E), maka


sistem A berenergi E = E* E dan jumlah keadaannya adalah (E* E), sehingga

* (E) = (E) ' (E * E), sehingga


P(E) = C (E) ' (E * E)
Contoh
Sistem A dan A dapat berinteraksi dan berada dalam sistem yang terisolir A*.
Kedua sistem mengalami kesetimbangan dengan energi sistem A* adalah 13 satuan E.
Tabel berikut menunjukkan energi yang dimiliki sistem A dan A dan jumlah keadaan
yang berkaitan:
No ETotal EA EA (E) (E) * (E)
1 13 3 10 2 40 80
2 13 4 9 5 26 130
3 13 5 8 10 16 160
4 13 6 7 17 8 136
5 13 7 6 25 3 75
Berapakah probabilitas Pr untuk mendapatkan sistem A berada pada suatu keadaan
tertentu r yang berenergi Er = 3 satuan E ?
P(E) = C (E) ' (E * E) P(E) =
1
. 2.40 =
80
581 581
Hitung juga probabilitas untuk mendapatkan sistem A dengan energi yang lain (Er =
4, 5, 6 dan 7 satuan E ?
Keadaan mana yang berpeluang besar mewakili sistem
dalam keadaan setimbang tersebut?
Tinjau kembali sistem A dan A yang dapat berinteraksi dan berada dalam sistem
yang terisolir A*
Probabilitas P untuk mendapatkan sistem A berada pada suatu keadaan tertentu
yang berenergi E adalah
P(E) = C (E) ' (E * E)

Selanjutnya kita ingin mengetahui kondisi seperti apa saat


terjadi keseimbangan antara sistem A dan A
P(E) = C (E) ' (E * E)
ln P(E) = ln C + ln (E) + ln ' (E * E)
Saat seimbang, P(E) bernilai maksimum ln P(E) bernilai maksimum


{ln C + ln (E) + ln ' (E * E)} = 0 E
ln P(E) = 0
E

ln (E) ln ' (E * E) ln (E) ln ' (E' )


+ =0 =0
E E E E'

ln (E) ln ' ( E' )


( E ) = ' ( E ' ) E
=
E'
ln (E) 1 (E)
(E) = =
E (E ) E
( E ) = ' ( E ' ) ln ' ( E' ) 1 ' (E' )
' (E' ) = =
E' ' (E' ) E'

Dua kuantitas penting: ln dan

1 1 (E) k : konstanta Boltzmann


satuannya adalah: (energi)1 = =
kT (E) E T : Temperatur Absolut

Jadi saat setimbang: ( E ) = ' ( E ' ) T = T'

ln S = k ln S : Entropi
k : konstanta Boltzmann
Sistem yang Kontak Termal dengan Reservoar Kalor
A*
A`, E`
A`: Reservoar Kalor
A : Sistem yang Kecil
A, E

Probabilitas sistem A dalam keadaan tertentu r yang berenergi Er adalah Pr


Pr (E r ) = C (E r ) ' (E * E r )

ln '
ln ' ( E * E r ) = ln ' ( E*) E r = ln ' ( E*) ' E r
E '
' ( E * E r ) = ' ( E*)e 'r

Sehingga
A : konstanta
Pr (E r ) = C (E r ) ' (E*)e 'E r = Ke 'E r
: karakteristik reservoar =1/kT
Fungsi Distribusi Kanonik
Fungsi Distribusi Kanonik:

' E r
Pr (E r ) = Ke '

Konstanta K dapat ditentukan dari syarat normalisasi:

r r
P
r
( E ) = Ke E r

r
=1 1
K
= e E r
r

Sehingga Fungsi Distribusi Kanonik dapat dituliskan:


Er

kT
e
Pr (E r ) = Er

e
r
kT
Contoh Penggunaan
Distribusi Kanonik
1. Paramagnetisme
Kita akan menyelidiki sifat magnetik suatu material yang terdiri N0 atom magnetik
persatuan volume yang ditempatkan dalam medan magnet luar B dan material
tersebut bersuhu T
Kasus sederhana : tiap atom magnetiknya berspin dan momen magnetiknya 0

Tinjau sebuah atom magnetik, berapakah momen magnetik rata-rata dari sebuah
atom tersebut?
Bext.

Keadaan partikel pada sistem di atas adalah sebagai berikut:

1. Ada partikel yang memiliki momen magnetik yang searah dengan medan magnet
luar;
2. Ada partikel yang memiliki momen magnetik yang berlawanan arah dengan
medan magnet luar.
Distribusi kanonik:

Pr = Ce -Er

P+ = Ce -E+ dan P- = Ce -E-

Energinya:

E+ = -(B) (+o) = -Bo


E - = -(B) (-o) = Bo

Sehingga:

P+ = Ce Bo dan P- = Ce- Bo
Karena hanya ada dua keadaan, maka :

P - + P+ = 1

Ce- Bo + Ce Bo = 1, sehingga 1
C=
eBo + e Bo
Pernyataan momen magnetik partikel rata-rata dinyatakan oleh:

( + o )e B o + ( o )e B o
= Pr r =
e B o + e B o

eB o e B o
= o B o B o

e + e
e e
dimana secara umum harga : = tanh sehingga
= o tanh( o B)
e +e

1
Jika digunakan definisi =
kT

maka harga momen magnetik rata-rata tiap satuan volume dari material
(Magnetisasi):

oB
M = N M = N o tanh
kT
oB
Kasus harga oB << kT maka nilai << 1
kT

Deret Mc. Laurin tanh x adalah :

x x2 x x2 x3
1 + + + ... 1 + ... 11+ 2x + 2
1! 2! 1! 2!
tanh x = tanh x = 3! .
2
x x2 x x2 2+
2x
1 + + + ... + 1 + ... 2!
1! 2! 1! 2!

Maka untuk harga x << 1, tanh x = 2x/2 = x

sehingga B N o2 B N o2
M = N o tanh o M = = Hukum Curie
kT kT kT
: suseptibilitas material

maka harga momen magnetik rata-rata tiap satuan volume dari material
(Magnetisasi):
B
M = N o o
kT
oB
Kasus harga oB >> kT maka nilai >> 1
kT

B o B o B o

oB e kT
e kT
oB e kT
tanh = B o B o tanh = B o 1
kT kT
e kT + e kT e kT

maka harga momen magnetik rata-rata tiap satuan volume dari material
(Magnetisasi):

M = N 0

Nilai maksimum (saturasi), tidak bergantung B dan T


2. Energi Total Rata-Rata Gas Ideal
Tinjau sebuah gas yang terdiri dari N buah molekul identik, masing-masing
bermassa m yang ditampatkan pada sebuah kotak 3-D dengan sisi-sisi Lx , Ly , Lz
dan gas bersuhu T

Penyederhanaan Sistem (Idealisasi):


1. Energi potensial interaksi sangat kecil dibanding energi kinetik
2. Non degenerasi
3. Molekul gas monoatomik

Berapakah energi total rata-rata gas ideal tersebut?


3
E= NkT
2
Penggunaan Distribusi Kanonik:
Tinjau sebuah molekul dalam gas ideal tersebut (sistem kecil)
Berapakah probabilitas menemukan molekul tersebut dalam keadaan kuantum r
yang energinya r ?
r
r P (E ) = Ke
r
r

kT
e
Pr (E r ) = Ke r Pr (E r ) = r

e
r
kT

Pernyataan r untuk sistem ini? Energi rata-ratanya?

n x 2 n y 2 n z 2
r
e r

r =
2h 2
2 + 2 + 2 = Pr r = r
r
2m L x L z
e
Ly r kT

Perhatikan pembilangnya!

e r
= e (
r
= )
r
e =
Z
r r
r
r
Z = e r : Fungsi Partisi
1 Z ln Z
r

Sehingga energi rata-ratanya: = =


Z
Fungsi partisi sebuah molekul:
2h 2 n 2 n 2y n 2
Z = e r = exp x + + z
2
= Z x Z y Zz
r nx ny nz
2 2
2m L x L y L z dengan:
2 h 2 n 2x
Karena bentuknya mirip, kita hitung salah Z x = exp 2
satu saja, misal Zx: nx 2m L x
Aproksimasi, nx, ny, nz variabel kontinu: 2 h 2 n 2y
Z y = exp
2 h 2 n 2x 2
Z x = exp 2 dn x ny 2m y
L
0 2m L x 2 h 2 n 2z
L Z z = exp 2
= b 1x (b : konstanta) nz 2m L z
2

Hal serupa untuk Zy dan Zz: Sehingga fungsi partisi Z:


Ly Lz Lx L yLz V
Zy = b 1
dan Zz = b 1 Z = Zx Z y Zz = b 3
=b 3


3 3
2 2
2
2
V
Z=b 3
3
2

Energi rata-rata sebuah molekul:

1 Z lnZ 3
= = = lnV ln + 3lnb
Z 2
3 ln 3 3
= = = kT
2 2 2
Energi rata-rata gas ideal:

3
E = N = NkT
2
3. Tekanan Rata-Rata Gas Ideal
y
gas ideal
fr : Gaya dalam arah x yang diberikan oleh
Ly sebuah molekul pada dinding kanan
fr kotak, dimana molekul tersebut dalam
keadaan kuantum r dan energinya r
x
Lx

Misalkan dinding kanan berubah secara lambat sebesar dLx

Maka, molekul melakukan usaha pada dinding sebesar fr dLx

Molekul kehilangan energi sebesar dr

Sehingga:

r
f r dL x = d r fr =
L x
Gaya rata-rata oleh sebuah molekul pada dinding:

r
f e r
r
r e L
r

f = Pr f r = r
= x
r e r
r
e
r
r

Perhatikan pembilang:

r 1 1 Z
e r
= e r =
r L x Lx r Lx
Sehingga

1 Z Lx L yLz
L x 1 Z 1 lnZ Z=b 3

f= = =
3
2
Z Z L x L x
Diperoleh gaya rata-rata oleh sebuah molekul pada dinding:
1 lnZ 1 kT
f= = =
L x Lx Lx
Gaya rata-rata oleh N molekul pada dinding: NkT
F = Nf =
Lx

Tekanan rata-rata oleh N molekul pada dinding kanan seluas LyLz :

F Nf NkT NkT
P= = = =
A LyLz Lx LyLz V

P V = NkT Persamaan Keadaan Gas Ideal

Catatan: Perhitungan P pada dinding yang lain, akan menghasilkan persamaan


yang sama

Anda mungkin juga menyukai