PENGELOLAAN DAMPAK
RENOVASI/DEMOLISI
BANGUNAN RUMAH
SAKIT
Jl. Rungkut Industri I/1 Surabaya Emergency Call : (62-31) 8484111 Call Center (62-31) 8476111 Email : info@rsroyalsurabaya.com
LEMBAR PENGESAHAN
Pembuat Dokumen
ii
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA
NOMOR: /Per/RSRS/II/2017
TENTANG
PANDUAN PENANGANAN DAMPAK RENOVASI BANGUNAN
RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA
iii
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;
7. Peraturan Direktur Utama PT Prima Karya Husada Nomor
01/Per/Dirut/PKH/III/2017 tentang Peraturan Internal Rumah
Sakit Royal Surabaya;
8. Peraturan Direktur Utama PT Prima Karya Husada Nomor
02/Per/Dirut/PKH/III/2017 tentang Penetapan Struktur
Organisasi Rumah Sakit Royal Surabaya;
9. Keputusan Direktur Utama PT Prima Karya Husada Nomor
tentang Pengangkatan drg.
Henny Poeri Margastuti, M.A.R.S. sebagai Direktur Rumah
Sakit Royal Surabaya.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL
SURABAYA TENTANG PENETAPAN PANDUAN
PENANGANAN DAMPAK RENOVASI BANGUNAN DI
RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA.
KEDUA : Pelaksanaan kegiatan penanganan dampak renovasi bangunan di
Rumah Sakit Royal Surabaya wajib dilaksanakan berdasarkan
ketentuan sebagaimana Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pelaksanaan kegiatan penanganan dampak renovasi bangunan
menjadi tanggung jawab Unit Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
Royal Surabaya
KEEMPAT : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
iv
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 1 Februari 2017
Direktur,
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
vii
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Royal Surabaya
Nomor : /Per/RSRS/II/2017
Tanggal : 01 Februari 2017
BAB I PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Demolisi/ renovasi rumah sakit adalah kegiatan yang pasti akan dilaksanakan
seiring dengan usia bangunan/ fasilitas ataupun dikarenakan hal-hal lain yang
menyebabkan perlunya renovasi fasilitas pelayanan rumah sakit.
B. TUJUAN
Tujuan dari panduan ini adalah agar dalam pelaksanaan kegiatan demolisi/
renovasi, dapat mengurangi atau bahkan meniadakan risiko infeksi akibat dari
kegiatan demolisi/ renovasi fasilitas pelayanan rumah sakit.
1
BAB II RUANG LINGKUP
A. POLUSI UDARA
Untuk mengatasi polusi udara yang diakibatkan kegiatan renovasi yang berupa
pembongkaran tembok, kupas plesteran, pengamplasan, maka harus dilakukan
penyekatan area pekerjaan dengan menggunakan triplek, terpal, seng, atau
bahan-bahan lain yang dapat mencegah debu keluar dari area demolisi/
renovasi, atau dengan cara membasahi material yang akan dibongkar dengan
air untuk mencegah debu berterbangan. Selain untuk menanggulangi dampak
yang berupa polusi udara, hal ini juga dapat mencegah timbulnya infeksi yang
disebabkan oleh debu. Adapun kandungan debu maksimal di dalam udara
ruangan dalam pengukuran debu rata-rata 8 jam adalah 0,15mg/m.
2
B. KEBISINGAN.
Dengan melakukan penyekatan area demolisi/ renovasi dengan bahan yang
dapat mengurangi kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut.
C. GETARAN
Apabila kegiatan demolisi/ renovasi akan menimbulkan dampak getaran yang
sangat kuat, sehingga mengganggu kenyamanan pengguna sekitarnya, maka
kegiatan pelayanan harus dipindahkan atau dihentikan sementara selama
getaran tersebut timbul.
3
D. KEBUTUHAN UTILISASI.
1. Kebutuhan air bersih
Kebutuhan air bersih dapat dipenuhi dengan memanfaatkan saluran air
rumah sakit yang sudah ada di area renovasi, yang menggunakan system
tangki atap dan tangki tekan.
2. Pembuangan air kotor
Pembuangan air kotor/ limbah dapat dilakukan menggunakan saluran air
kotor terdekat yang sudah ada di area rumah sakit.
3. Pembuangan sampah.
Pembuangan sampah bongkaran material harus dilakukan dengan rapi
sehingga tidak mengganggu kegiatan pelayanan di unit pelayanan
sekitarnya dan tidak mengganggu keindahan lingkungan.
4. Instalasi listrik
Sumber daya listrik dapat diambil dari instalasi terdekat yang ada di rumah
sakit dengan memperhatikan segi keamanan dan kerapihan. Menggunakan
material/ bahan-bahan standard dan pengaturan kabel tidak berserakan.
4
BAB III TATA LAKSANA
5
untuk menyelesaikan secara total , ada gangguan terhadap suplai air
dikamar pasien (>2 kamar) lebih dari 1 jam.
3. Form Penetapan Tipe Konstruksi diserahkan kepada Tim PPI dengan
diketahui oleh Tim Pembangunan dan/atau Kepala Unit Pemeliharaan
Sarana.
4. Apabila diperlukan Tim PPI dapat mengajak Kontraktor Pelaksana dan
Tim Pembangunan serta Kepala Unit Pemeliharaan Sarana untuk meninjau
lokasi pekerjaan konstruksi tersebut.
6
LOW RISK MEDIUM HIGH RISK HIGHEST RISK
RISK
Office areas Cardiology CCU Any area caring
Echocardiogr Emergency for
aphy Room immunocompro
Endoscopy Labor & mised patients
Nuclear Delivery Burn Unit
Medicine Laboratories Cardiac Cath
Physical (specimen) Lab
Therapy Medical Units Central Sterile
Radiology/M Newborn Supply
RI Nursery Intensive Care
Respiratory Outpatient Units
Therapy Surgery Negative
Pediatrics pressure
Pharmacy isolation rooms
Post Oncology
Anesthesia Operating
Care Unit rooms including
Surgical Units C-section room
7
2. Persetujuan Tim PPI diperlukan bila kegiatan kontruksi dan tingkat risiko
menunjukkan kelas III atau IV.
3. Tim PPI selanjutnya menetapkan prosedur pengendalian yang diperlukan.
8
KELAS SELAMA PROYEK SAAT PROYEK SELESAI
KONSTRUKSI
1. Diperlukan ijin dari 1. Lakukan penyedotan debu
Infection Control sebelum 2. Lakukan pengepelan lantai
proyek dimulai dengan cairan disinfektan
2. Pastikan system ventilasi 3. Lepaskan semua partisi/
diarea proyek plastic secara hati-hati
dinonaktifkan selama 4. Masukkan semua sampah
Proyek berlangsung untuk kedalam kantong dan ikat
menghindarkan sebelum dibawa ke lokasi
kontaminasi debu ke penampungan
system aliran udara 5. Tutup kereta pembawa
Kelas
3. Memastikan semua puing
III
perlengkapan untuk 6. Pindahkan/pisahkan
mengisolir area kerja system HVAC saat
(partisi /dinding aktifitas kerja
sementara)
4. Pastikan tidak ada aliran
udara keluar area proyek
5. Tidak melepaskan semua
penghalang debu /partisi
sebelum seluruh
pekerjaan selesai
1. Diperlukan ijin dari
Infection Control sebelum 1. Lakukan penyedotan debu
proyek konstruksi dimulai dengan vakum cleaner
2. Hindarkan kontaminasi 2. Pengepelan dengan
system saluran udara menggunakan cairan
selama proyek disinfektan
berlangsung 3. Lepaskan semua partisi
3. Pemasangan pembatas secara hati-hati
partisi/penghalang debu agar tidak ada debu tidak
yang memadai disekitar berhamburan
area proyek 4. Semua sampah harus
Kelas
4. Pertahankan tekanan dimasukkan dalam kantong
IV
negative untuk yang terikat dan masukkan
menghindarkan debu dalam kontener yang
keluar dari area kerja tertutup
5. Jangan melepas semua 5. Pindahkan /pisahkan
partisi pembatas sebelum HVAC diarea proyek
aktifitas selesai dan selama proyek berlangsung
pembersihan dilakukan
6. Buat satu ruang transit
(ante room) yang dapat
digunakan pekerja proyek
membersihkan dirinya
9
KELAS SELAMA PROYEK SAAT PROYEK SELESAI
KONSTRUKSI
sebelum mereka
meninggalkan area kerja
atau sediakan baju
pelindung
7. Semua personil yang
memasuki area proyek
sebaiknya mengguna -kan
penutup sepatu
8. Jangan melepaskan semua
pembatas area kerja
sebelum aktifitas selesai
secara total dan
pembersihan dilakukan
10
5. Lakukan pertimbangan adanya potensial risiko dari kerusakan air. Apakah
ada risiko akibat kerusakan kesatuan struktur (misalnya dinding, atap,
plafon).
6. Lakukan penilaian waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi, apakah
pekerjaan dilakukan selama jam buka pelayanan pasien.
7. Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah ruang isolasi/ruang aliran
udara negative yang memadai
8. Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah dan tipe tempat cuci
tangan
11
d. Setiap kali digunakan peralatan yang dipasang di atap, perlu
disediakan jalan akses untuk petugas yang tidak merusak atap; sebuah
tangga tetap dan atau catwalk harus dipertimbangkan untuk setiap
peralatan yang memerlukan akses untuk perawatan (termasuk katup)
dan tidak mudah diakses dari tangga portable tinggi 2 meter.
4. Tata letak ruang mekanikal
a. Tata letak ruang mekanikal harus mencakupruang yang cukup untuk
akses ke peralatan untuk pengoperasian, pemeliharaan dan termasuk
catwalk permanen atau tangga untuk akses ke peralatan yang tidak
dapat dijangkau dari lantai.
b. Periksa bahwa sarana yang praktis tersedia untuk
memindahkan/mengganti jenis peralatan berat dan/atau besar yang
diletakkan di dalam fasilitas dan disediakan ruangan untuk menarik
semua koil, penukar kalor, chiller, tabung boiler, dan filter.
5. Perlakuan Kimia (chemical treatment)
a. Perlakuan kimia merupakan bagian integral untuk memastikan bahwa
system perpipaan di dalam bangunan fisik dalam kondisi internal yang
baik
b. Pipa yang kotor menciptakan biaya energy dan dapat menyebabkan
effisiensi system lebih rendah dan menimbulkan ketidaknaymanan
pada penghuni. Pengolahan air yang tidak benar pada sisi air
condenser dapat menyebabkan air yang berlebihan tumpah dan
terbuang.
c. Pengurasan boiler terlalu banyak menghasilkan limbah air, sehingga
program perawatan untuk boiler juga diperlukan
d. Label uji ditempatkan di lokasi-lokasi strategis harus dilakukan dan
diperiksa secara rutin
e. Pemasukan zat kimia terletak di daerah yang mudah diakses dan dapat
dicuci. Panci unit pengkondisian udara harus diperlakukan secara
teratur dengan tablet biocide. Produk dengan wadah drum beratnya 28
12
kg, berarti untuk itu diperlukan alat menggerakkan dan
mengangkatnya.
6. Pembersihan ducting bila ducting eksisting digunakan
a. Sebelum memulai suatu proyek pembersihan ducting, hati-hati
menyelidiki biaya dan manfaat terhadap risikonya. Konsultasikan
kebersihan dan kirimkan sampel dari bahan yang menempel pada
ducting ke laboratorium untuk dianalisis.
b. Pekerjaan pembersihan ducting dapat memberikan hasil yang beragam.
Tipikal pekerjaan pembersihan jalur ducting biasanya bila mungkin
diganti dan bukan dibersihkan. Insulasi luar dari ducting yang sudah
ada dilakkukan oleh tenaga kerja dan dalam beberapa kasus tidak
mungkin tanpa memindahkan semua utilitas yang ada di sekelilingnya.
7. Sistem Proteksi Kebakaran
a. Kecenderungan system terlalu besar telah mengakibatkan lebih
besarnya pelepas tekanan pada pipa. Periksa secara hati-hati dan
pastikan bahwa jalur tekanan telah benar-benar diperhitungkan.
b. Pipa bypass dengan meter aliran adalah pilihan yang baik dan
menghemat sejumlah besar air untuk pengujian system, karena
pengujian system di rumah sakit harus dilakukan setiap minggu.
13
6. Kontrol terhadap lingkungan (kontrol di dalam/diluar kantor) ; misalnya
penumpukan berkas berkas SDM yang menimbulkan debu, bau dll., disain
dan konstruksi tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan dan
keselamatan, dll.
7. Perencanaan jendela sehubungan dengan pergantian udara jika AC mati.
14
b. Untuk meningkatkan komunikasi dengan mendokumentasikan
informasi dan keputusan seluruh tahapan proyek
c. Untuk membuktikan dan melaporkan bahwa kinerja system di dalam
bangunan telah memenuhi maksud perancangan.
4. Partisipasi aktif dan berkelanjutan petugas pemeliharaan dan operasi
dalam proses komisioning sangat penting untuk keberhasilannya.
15
BAB IV DOKUMENTASI
Supervisor : Telepon :
16
pasien) dan memerlukan waktu lebih dari 1 jam dan tidak
selesai dalam satu shift
Penghancuran yang bersifat luas dan berat dari suatu konstruksi
Type IV bangunan dan proyek renovasi. Membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk menyelesaikan secara total , ada gangguan terhadap
supply air dikamar pasien ( >2 kamar) lebih dari 1 jam
Kontraktor ( pelaksana ) :
Supervisor : Telepon :
17
Selama Proyek konstruksi Saat Proyek selesai
1. Melakukan pekerjaan dengan
Kelas debu yang minimal 1. Bersihkan area setelah
I 2. Segera melakukan pemasangan pekerjaan
kembali setiap dari plafon atau selesai total
lantai yang dilepas untuk
pengamatan secara kasat mata.
3. Perombakan yang bersifat
minimal.
1. Sediakan sarana untuk 1. Bersihkan lantai dengan air dan
Kelas mencegah pencemaran udara deterjen pembersih
II oleh debu yang berasal dari 2. Semua kantong sampah diikat
area proyek dan bawa ke lokasi
2. Kendalikan debu saat proses penampungan
memotong dengan semprotan 3. Pel lantai atau sedot dengan
air yang halus vacuum cleaner
3. Lapisi pintu yang tidak 4. Gunakan penyedot debu setiap
digunakan dengan kertas pekerjaan selesai.
4. Matikan dan tutup rapat vent
udara
5. Lap permukaan dengan cairan
disinfekatn
6. Buang sampah/puing bangunan
dalam wadah yang bertutup
rapat saat dibawa keluar area
proyek
1. Diperlukan ijin dari Infection 1. Lakukan penyedotan debu
Kelas Control sebelum proyek 2. Lakukan pengepelan lantai
III dimulai dengan cairan disinfektan
2. Pastikan system ventilasi diarea 3. Lepaskan semua partisi/
proyek dinonaktifkan selama plastic secara hati-hati
Proyek berlangsung untuk 4. Masukkan semua sampah
menghindarkan kontaminasi kedalam kantong dan ikat
debu ke system aliran udara sebelum dibawa ke lokasi
3. Memastikan semua penampungan
perlengkapan untuk mengisolir 5. Tutup kereta pembawa puing
area kerja ( partisi /dinding 6. Pindahkan/pisahkan system
sementara ) HVAC saat aktifitas kerja
4. Pastikan tidak ada aliran udara
keluar area proyek
5. Tidak melepaskan semua
penghalang debu /partisi
sebelum seluruh pekerjaan
selesai
18
Selama Proyek konstruksi Saat Proyek selesai
1. Diperlukan ijin dari Infection
Kelas IV Control sebelum proyek konstruksi 1. Lakukan penyedotan
dimulai debu dengan
2. Hindarkan kontaminasi system vakum cleaner
saluran udara selama proyek 2. Pengepelan dengan
berlangsung menggunakan cairan
3. Pemasangan partisi/penghalang disinfektan
Tgl : debu yang memadai disekitar area 3. Lepaskan semua partisi
proyek pembatas secara hati-
4. Pertahankan tekanan negative hati agar tidak ada
untuk menghindarkan debu keluar debu tidak
Nama : dari area kerja berhamburan
5. Jangan melepas semua partisi 4. Semua sampah harus
pembatas sebelum aktifitas selesai dimasukkan dalam
dan pembersihan dilakukan kantong yang terikat
6. Buat satu ruang transit ( ante dan masukkan dalam
room ) yang dapat digunakan kontener yang tertutup
pekerja proyek membersihkan 5. Pindahkan /pisahkan
dirinya sebelum mereka HVAC diarea proyek
meninggalkan area kerja atau selama proyek
sediakan baju pelindung berlangsung
7. Semua personil yang memasuki
area proyek sebaiknya mengguna -
kan penutup sepatu
8. Jangan melepaskan semua
pembatas area kerja sebelum
aktifitas selesai secara total dan
pembersihan dilakukan
Tambahan
Ijin diminta oleh : Ijin diberikan oleh :
Tanggal : Tanggal :
Catatan :
1. Area Risiko Rendah : Area kantor dan area publik
2. Area Risiko Sedang : Front office, Rawat Jalan(poli klinik),
Dapur, radiologi, unit Endoskopi, Rehabilitasi Medik
19
3. Area Risiko Tinggi : Emergency Centre, Kamar Bersalin,
Paediatric Ward, Pharmacy, Nursery, laboratorium, Logistik, ruang
Prosedur bedah minor
4. Area Risiko Tertinggi : ICU, Cath lab, OT, CSSD, Isolation room,
CCU/HCU, NICU, Unit Hemodialisis
20