Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perkembangan pendidikan Islam selalu mengalami kemajuan,

karena pendidikan Islam memiliki dasar dan sumber rujukan yang

mengkombinasikan antara nalar dan wahyu. Kombinasi ini adalah ideal,

karena memadukan antara potensi akal manusia dan tuntunan firman

Allah SWT.

Keterjalinan antara sumber akal dan wahyu dapat menghasilkan

konsep dan pemikiran pendidikan Islam yang Kaffah. Sejarah peradaban

Islam yang pernah mencapai masa kejayaannya menjadi salah satu bukti

adanya konsep pendidikan Islam yang pernah ada. Hanya saja, teori-teori

pendidikan itu seakan tenggelam karena merebaknya terma-terma baru

yang muncul dari barat akibat perubahan perpolitikan dunia.

Lingkungan pendidikan Islam merupakan karakter pendidikan

yang semestinya diberlakukan secara nasional di negara kita. Islam

adalah manhaj Rabbani yang sempurna, tidak membunuh fitrah manusia,

dan diturunkan untuk membentuk pribadi yang sempurna dalam diri

manusia artinya, pendidikan Islam dapat membentuk pribadi yang mampu

mewujudkan keadilan ilahiah dalam komunitas manusia serta mampu

mendayagunakannya. Berbicara lingkungan pendidikan Islam berarti kita

akan berbicara keluarga , sekolah, dan masyarakat.


Lingkungan yang nyaman dan mendukung terselenggaranya

suatu pendidikan amat dibutuhkan dan turut berpengaruh terhadap

pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Demikian pula dalam

sistem pendidikan Islam, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa

sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu sendiri.[1] KI Hajar

Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan tersebut sebagi

tripusat pendidikan maksudnya tiga pusat pendidikan yang secara

bertahap dan terpadu mengembangkan suatu tanggung jawab pendidikan

bagi generasi mudanya.[2]

Mengembalikan jati diri sebagaimana yang pernah Islam

tunjukkan perlu dilakukan dengan menggali kembali konsep-konsep Islam

yang pernah ditelorkan oleh ulama-ulama pada masa-masa kejayaan

Islam. Kajian tentang lingkungan pendidikan khususnya pendidikan Islam

merupakan hal yang urgen untuk dibahas.

Usaha mengembalikan kembali tradisi lingkungan pendidikan

Islam diantaranya dapat kita lakukan berangkat dari beberapa hadits

tarbawi atau hadits yang bertemakan pendidikan. Dari hadits-hadits

tersebut dapat kita gali apa yang tersirat dalam sabda nabi yang

mengandung mukjizat jawamiul kalim. Ini merupakan sebuah kebutuhan

bagi kita untuk menuju ke arah pendidikan yang lebih baik dan ideal.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalahnya

sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan Pendidikan Islam?

2. Bagaimana konsep Islam menurut hadis-hadis tarbawi

mengenai Lingkungan pendidikan?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian lingkungan pendidikan Islam?

2. Mengenal konsep Islam menurut hadis-hadis tarbawi

mengenai lingkungan pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan Islam

Pengertian lingkungan menurut Sartain ( ahli pisikolog Amerika )

yang dimaksud dengan lingkungan yaitu meliputi kondisi dan alam dunia

yang dengan cara-cara tertentu memengaruhi tingkah laku kita,

pertumbuhan perkembangan atau life processes.[3]

Pengertian lingkungan menurut Zakiah Darajat mencakup iklim

dan geografis, tempat tinggal adat istiadat, pengetahuan pendidikan dan

alam. dengan kata lain lingkungan ialah segala sesuatu yang tampak dan

terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang, ia adalah

seluruh yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia atau

alam yang bergerak, kejadian-kejadian atau hal-hal yang mempunyai

hubungan dengan seseorang.[4]

Menurut Abuddin Nata bahwa Lingkungan pendidikan islam

adalah suatu institusi atau lembaga dimana pendidikan itu berlansung

yang terdapat di dalamnya ciri-ciri keislaman yang memungkinkan

terselenggaranya pendidikan islam dengan baik.[5]

Menurut Milieu, yang dimaksud lingkungan ditinjau dari perspektif

pendidikan Islam adalah sesuatu yang ada di sekeliling tempat anak

melakukan adaptasi, meliputi:


1. Lingkungan alam, seperti udara, daratan, pegunungan,

sungai, danau, lautan, dsb.

2. Lingkungan Sosial, seperti rumah tangga, sekolah,dan

masyarakat.

Kihajar Dewantara mengartikan lingkungan dengan makna yang

lebih simple dan spesifik. Ia mangatakan bahwa apa yang dimaksud

dengan lingkungan pendidikan berada dalam 3 pusat lembaga pendidikan

yaitu; Lingkungan keluarga, Lingkungan Sekolah, dan Lingkungan

Organisasi pemuda atau kemasyarakatan.[6]

Menurut Drs.Abdurrahman Saleh ada tiga macam pengaruh

lingkungan pendidikan terhadap keberagaman anak, yaitu:

1. Lingkungan yang acuh tak acuh terhadap agama. Lingkungan

semacam ini adakalanya berkebaratan terhadap pendidikan agama, dan

adakalanya pula agar sedikit tahu tentang hal itu.

2. Lingkungan yang berpegang teguh kepada tradisi agama

tetapi tanpa keinsyafan batin. Biasanya lingkungan demikian

menghasilkan anak-anak beragama yang secara tradisional tanpa kritik

atau beragama secara kebetulan.

3. Lingkungan yang memiliki tradisi agama dengan sadar dan

hidup dalam kehidupan agama. Lingkungan ini memberikan motivasi

(dorongan) yang kuat kepada anak untuk memeluk dan mengikuti

pendidikan agama yang ada.[7]


Dari uraian tersebut di atas dapat dikatakan bahwa lingkungan

pendidikan itu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu; Pengaruh

lingkungan positif, pengaruh lingkungan negative, dan pengaruh netral.

Anda mungkin juga menyukai