Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom elektronegatif lain, seperti
O, N, S, dan halogen (F, Cl, Br, dan I). Karbon merupakan salah satu dari unsur yang ada dalam
sistem periodik unsur, tetapi senyawanya menjadi kelompok besar Karena jenisnya banyak
sekali. Sampai kini telah diketahui sekitar enam juta senyawa organik, sedangkan senyawa
anorganik 50.000. Keanekaragaman senyawa organik sebagai akibat keistimewaan unsur
karbon yang tidak dimiliki unsur lain. Keistimewaan tersebut adalah sebagai berikut:
Karbon dapat membuat empat ikatan kovalen tunggal yang cukup kuat dengan atom
lain (seperti CH4, CF4, dan CCl4) dengan struktur tetrahedral
Satu atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan aatom karbon lain, dan
dapat pula sambung-menyambung, dan disebut rantai karbon seperti C2H4 dan C5H12.
Akibatnya, atom karbon (C) dalam senyawa organik sangat bervariasi jumlahnya, dari
satu sampai tak hingga.
Rantai karbon dalam senyawa organik dapat merupakan rantai lurus, bercabang, dan
melingkar (siklik).
Antara dua atom karbon yang berdekatan dapat terbentuk ikatan rangkap dua atau tiga,
seperti dalam C3H6 dan C5H8.
a. Alkana
- Mempunyai rumus umum CnH2n + 2
- Terdapat ikatan kovalen tunggal
- Merupakan hidrokarbon jenuh karena mengandung jumlah maksimum atom
hidrogen yang dapat berikatan dengan sejumlah atom karbon yang ada.
- Atom karbon yang terdapat disemua alkana terhibridisasi sp3
- Dengan meningkatnya jumlah atom karbon, jumlah isomer strukturnya meningkat
pula dengan cepat.
b. Alkena
- Mengandung sedikitnya satu ikatan rangkap dua karbon-karbon
- Digolongkan dalam hidrokarbon tak jenuh karena mengandung ikatan rangkap
duaatau ikatan rangkap tiga karbon-karbon
- Mempunyai rumus umum CnH2n , dengan n = 2,3,
- Atom karbonnya terhibridisasi sp2 dan ikatan rangkap duanya terdiri dari satu ikatan
sigma dan satu ikatan pi.
c. Alkuna
- Mempunyai rumus CnH2n-2 , dengan n = 2, 3, .
- Mengandung sedikitnya satu ikatan rangkap tiga karbon-karbon
- Ikatan rangkap tiga dihasilkan dari interaksi karbon-karbon yang terhibridisasi sp.
Ketika dua atom karbon yang terhibridisasi sp saling berinteraksi maka akan
terbentuk satu ikatan dan dua ikatan .
C. Sifat senyawa hidrokarbon
1. Alkana
Sifat Fisik:
Hidrokarbon jenuh yaitu terdapat ikatan kovalen tunggal
Senyawa non-polar sehingga tidak larut dalam air
Mempunyai berat jenis lebih ringan dari air
Pada tekanan dan suhu biasa CH4-C4H10 berwujud gas, C5H12-C17H36
berwujud cair, diatas C18H38 berwujud padat
Semakin banyak atom C yang dikandungnya (semakin besar nilai Mr), maka
Titik didih dan titik lelehnya tinggi, Kerapatannya semakin besar,
Viskositas alkana semakin naik, Volatilitas alkana semakin berkurang.
Sifat Kimia:
Tidak reaktif
Dapat dibakar sempurna menghasilkan CO2 dan H2O
Pembakaran alkana adalah reaksi oksidasi alkana dengan O2. Proses ini
bersifat eksotermik, yaitu menghasilkan panas (kalor).
2. Alkena
Sifat Fisik:
Hidrokarbon tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan ikatan kovalen rangkap
dua (C=C).
Umumnya berupa zat cair berbau menyengat.
Senyawa nonpolar, tidak larut dalam air.
Titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi jika semakin banyak atom C
yang dikandungnya.
Sifat Kimia:
Terdapatnya ikatan rangkap dua antara dua buah atom karbon, ikatan rangkap
dua ini merupakan gugus fungsional dari alkena sehingga menentukan adanya
reaksi-reaksi yang khusus bagi alkena, yaitu adisi, polimerisasi, dan pembakaran.
3. Alkuna
Sifat Fisik:
Hidrokarbon tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan ikatan kovalen rangkap
tiga.
Senyawa nonpolar, tidak larut dalam air.
Titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi jika semakin banyak atom C
yang dikandungnya.
Berat jenisnya lebih kecil dari air.
Sifat Kimia:
Mudah beraksi secara adisi, yaitu pada adisi halogen, adisi hidrogen dan
adisi air.
Mudah reaksi oksidasi, yaitu oksidasi oleh KMnO4 dan oksidasi oleh ozon
Bereaksi pada pembentukan asetilida
Figure 1 n-butane
Figure 2 2-methylpropane
Stereoisomers :
o Cis : which the two substituents are on the same side of the
double bond
o Trans : which the two substituents are on the Opposite side
of the double bond
can be located in
different positions
3. Alkuna contains a carbon-carbon triple bond, and have the general formula
CnH2n-2
Straight Chains alkenes the triple bond
Branched alkanes can be located in
Example : different
positions
C dan H mempunyai warna yang berbeda dan C lebih besar disbanding H dan lidi atau benda
lain yang menunjukkan ikatan
Contoh :
Alkane
Isomer Rangka (Straight -chain and Branch alkane in different positions )
Alkene
stereoisomer (isomer geometry)
Isomer Structure and positions
MINYAK BUMI
A. Proses pembentukan minyak bumi
Minyak mentah (petroleum) merupakan komplek hidrokarbon yang terjadi secara
alamiah didalam bumi yang terperangkap dalam batuan kerak bumi. Minyak mentah terdiri
dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang mengandung
sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang mengandung logam.
Batuan yang mengandung minyak bumi tertua yang diketahui berumur lebih dari
600 juta tahun, sedangkan yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Proses
penguraian berlangsung lambat di bawah suhu dan tekanan tinggi dan menghasilkan
campuran hidrokarbon yang kompleks. Sebagian campuran berada dalam fasa cair dan
dikenal sebagai minyak bumi. Sebagian lagi berada dalam fasa gas dan disebut gas alam.
Jika tidak menemui hambatan, minyak bumi dapat mencapai permukaan bumi.
Akan tetapi, pada umumnya minyak bumi terperangkap dalam batuan yang tidak berpori
dalam pergerakannya ke atas. Hal ini menjelaskan mengapa minyak bumi juga disebut
petroleum. Petroleum dari bahasa Latin petrus artinya batu dan oleum artinya
minyak.
1. Distilasi bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-
komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang
mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon
begitu banyak dan isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan.
2. Proses konversi
Proses konversi adalah penyususunan ulang struktur molekul hidrokarbon, yang bertujuan
untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar. Sebagai
contoh untuk memenuhi fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu
diubah/dikonversi menjadi rantai pendek. Demikian pula sebagian besar fraksi rantai lurus
harus dikonversi menjadi rantai bercabang/asiklik/aromatik dibandingkan rantai lurus.
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah:
a. Perengkahan (craking)
Perengkahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil.
Contohnya: perengkahan fraksi minyak ringan/berat menjadi fraksi gas, bensin,
kerosin, minyak solar/disel.
b. Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai
bercabang/alisiklik/aromatik. Sebagai contoh komponen rantai lurus (C5 C6) dari
fraksi bensin diubah menjadi senyawa aromatik.
c. Alkilasi
Alkilasi adalah masuknya molekul-molekul alkil (R-) menjadi molekul besar.
Contohnya penggabungan molekul propane dan butena menjadi komponen fraksi
bensin.
d. Coking
Coking adalah proses perengkahan fraksi residu padat menjadi fraksi minyak bakar dan
hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas (Coke).
Kokas digunakan dalam industri aluminium sebagai electroda untuk ekstraksi logam
Al.
3. Pemisahan pengotor dalam fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organik yang
mengandung S, N, O, air; logam; dan garam anorganik. Pengotor dapat dipisahkan dengan
cara melewatkan fraksi melalui:
a. Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh,
b. senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
c. Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
Scrubber, yang berfungsi untuk memisahkan belerang atau senyawa belerang.
4. Pencampuran fraksi
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan.
Sebagai contoh:
a. Fraksi bensin dicampur dengan hidrokarbon rantai bercabang/alisiklik/aromatic dan
berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas bermutu.
b. Fraksi minyak pelumas dicampur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk
mendapatkan kualitas tertentu.
c. Fraksi nafta dengan berbagai kualitas untuk industri petrokimia
C. Hasil dan manfaat minyak bumi
105-135C : Solar
> 135C : Residu (Umpan proses lebih lanjut
Kegunaan fraksi-fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti
titik didih dan viskositas, juga sifat kimianya.
Jenis Bensin:
Ada 3 jenis bensin produksi Pertamina, yakni premium, Pertamax, dan Pertamax
Plus. Kenapa terjadi perbedaan pada 3 jenis bensin tersebut?