Variabel Penelitian
Variabel Penelitian
com/doc/21945521/VARIABEL-PENELITIAN
By: Darmawan Soegandar*
VARIABEL PENELITIAN
A. Pengertian
Pemahaman terhadap variabel dan hubungan antar variabel merupakan salah-satu kunci
penting dalam penelitian kuantitatif. Posisi variabel yang senteral menempatkannya sebagai dasar
dari semua proses peneltian; mulai dari perumusan masalah, perumusan hipotesis, pembuatan
instrumen pengumpul data, sampai pada analisisnya. Sehubungan dengan posisi penting ini, variabel
menjadi penting artinya untuk menentukan bermutu-tidaknya suatu hasil penelitian.
Secara leksikal, istilah variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat beragam
(bervariasi). Arti kata ini menunjukkan bahwa variabel merupakan sesuatu yang di dalamnya
terdapat atribut-atribut, unit-unit, dimensi-dimensi atau nilai-nilai yang beragam. Kerlinger
mendefinisikan variabel sebagai suatu sifat yang dapat memiliki bermacam nilai, atau
simbol/lambang yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai.
Pada hakikatnya, setiap variabel adalah suatu konsep, yaitu konsep yang bersifat khusus
yang mengandung variasi nilai. Banyak ahli yang menyebutnya dengan konsep variabel. Yang
dimaksud dengan konsep variabel di sini adalah konsep yang bersifat observatible, maksudnya
konsep yang sudah sangat dekat dengan fenomena-fenomena atau obyek-obyek yang teramati. Jadi
konsep variabel itu merupakan sebutan umum yang mewakili semua atribut, dimensi atau nilai yang
perlu diamati. Karena itu tidak semua konsep disebut variabel, karena masih terdapat konsep-
konsep yang tidak mengandung memenuhi ciri seperti itu.
1 >61 600
2 51-60 534
3 41-50 340
4 31-40 287
5 <30 210
Laki-laki Peremp.
Ada beberapa informasi baru yang dapat diperoleh dari hubungan variabel yang dimasuki
oleh variabel kontrol pada contoh kedua ini;
Bahwa hubungan antarvariabel tetap sama, yaitu menunjukkan relasi;
Lama waktu senggang berhubungan secara signifikan dengan lama menonton tv bagi laki-
laki, dan sedikit sekali hubungannya bagi perempuan.
Rank lama penontonan tv sangat berbeda antara laki-laki dengan perempuan, yaitu antara
109-450 (=341) dengan 101-150 (=49).
Variabel Antara;
Pada dasarnya ide pemunculan variabel antara berawal dari asumsi bahwa variabel
independen memiliki hubungan kausal dengan variabel dependen. Karena itu variabel ini
diperlukan bilamana; 1) secara logika tidak mungkin kedua variabel berhubungan secara
langsung, 2) tidak ada teori yang mendukung adanya hubungan antar keduanya, dan 3)
diasumsikan ada variabel lain yang dapat digunakan untuk menghubungkan kedua variabel itu.
Sedikit berbeda dari pendekatan di atas, Zetterberg mengungkap beberapa pola hubungan
antar variabel, yaitu;
1. hubungan determinasi, yaitu hubungan yang mengandung konotasi bahwa sesuatu akan
selalu terjadi apabila ada sesuatu yang lain;
2. hubungan kesetaraan, yaitu hubungan yang apabila sesuatu konsep variabel
mengandung keumungkinan setara atau tidak setara antara satu sama lain;
3. hubungan berurutan, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa sesuatu pasti terjadi
setelah sesuatu yang lain terjadi;
4. hubungan kebersamaan, yaitu hubungan yang tidak menunjukkan dimensi waktu,
sehingga dua kejadian bisa terjadi dalam waktu yang sama;
5. hubungan kecukupan, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa jika sesuatu terjadi
maka sesuatu yang lain akan mengikuti;
6. hubungan gabungan, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa sesuatu akan terjadi
apa ada sesuatu yang mendahului dan ditambah dengan adanya kejadian lain;
7. hubungan keharusan, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa untuk terjadinya
sesuatu perlu adanya sesuatu yang lain muncul terlebih dahulu;
8. hubungan tambahan, yaitu hubungan yang menunjukkan perlunya beberapa alternatif
untuk terjadinya sesuatu yang lain.
Dari sudut pandang yang lain masih ada jenis hubungan antar variabel yang perlu dikteahui,
yaitu simetris, timbal-balik (reciprocal), dan asimetris. Dua dari tiga jenis hubungan ini masih dapat
dibedakan pada beberapa kategori.
1. Hubungan Simetrik, terdiri dari:
Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama.
Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama.
Kedua variabel berkaitan secara fungsional.
Hubungan yang kebetulan semata-mata.
2. Hubungan Asimetrik, terdiri dari:
Hubungan antara stimulus dan respons.
Hubungan antra disposisi dan respons.
Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku.
Hubungan yang imanen.
Hubungan antara tujuan dan cara.
3. Hubungan timbal-balik (korelasi)
Seperti yang sudah dikemukakan, hubungan antara variabel X dan Y cukup banyak ragamnya,
namun untuk mensinkronkan dengan kebutuhan pengujian secara statistik, pola-pola hubungan itu
perlu disederhanakan. Secara garis besar, jenis-jenis hubungan dimaksud ada tiga kategori; korelasi,
regresi dan variasi. Penjelasan mengenai ketiga jenis variabel ini akan dikemukakan pada
pembahasan tentang Uji Statistik Inferensial.
D. Pengukuran Variabel
Pengukuran merupakan keniscayaan dalam penelitian ilmiah, karena pengukuran itu
merupakan jembatan untuk sampai pada observasi. Penelitian selalu mengharuskan pengukuran
variabel dalam relasi yang dipelajarinya. Pengukuran variabel itu ada yang mudah, seperti konsep
jenis kelamin, dan ada yang sulit, seperti konsep inteligensi.
Pengukuran variabel merupakan tahap awal dari kegiatan pengukuran dalam penelitian.
Tujuan pengukuran variabel ini baru pada tahap menjawab pertanyaan bagaimana cara untuk
mengukur variabel tersebut? Selanjutnya muncul pertanyaan lanjutan; apa yang diukur atau
bagaimana cara merubah konsep, dan apa alat ukurnya.
Mengukur adalah sebuah proses kuantifikasi, karena itu setiap kegiatan pengukuran
berkaitan dengan jumlah, dimensi atau taraf dari sesuatu obyek/gejala yang diukur. Hasil dari
pengukuran itu biasanya dilambangkan dalam bentuk bilangan.
Posedur pengukuran variabel dimulai dari pembuatan definisi operasional konsep variabel.
Kerlinger mengungkapkan, bahwa definisi operasional itu melekatkan arti pada suatu konsep
variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk
mengukur suatu konsep variabel itu. Atau dengan ungkapan lain, definisi operasional merupakan
spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel atau memanipulasaikannya. Suatu
contoh definisi operasional yang sederhana (kasar) dari konsep inteligensi adalah skor yan dicapai
pada tes intelegensi X.
Ada dua cara pembuatan definisi operasional, terukur dan eksprimental. Definisi operasional
terukur memaparkan cara pengukuran suatu variabel, sedangkan definisi operasional eksperimental
menyebutkan rincian-rincian hal yang dilakukan peneliti dalam memanipulasi sesuatu variabel.
Contoh di atas adalah definisi oprerasional terukur, sedangkan contoh definisi eksperimental untuk
konsep penguatan (reinforcement),dapat diberikan dengan menyatakan secara rinci bagaimana
subyek-subyek diberi penguat (imbalan) dan tidak diberi penguat (tidak diberi imbalan) karena
melaksanakan tingkah laku tertentu.
Adalah konsep yang bervariasi atau konsep yang memiliki nilai ganda atau suatu factor yang
jika diukur akan menghasilkan nilai yang bervariasi. Variabel juga dapat didefinisikan sebagai atribut
seseorang yang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau suatu
objek dengan objek yang lain.
MACAM-MACAM VARIABEL
1. Variabel Prediktor atau Antiseden, variable Bebas atau variable Stimulus.
Adalah variable yang menyebabkan timbulnya variable terikat.
2. Variabel Terikat atau Dependent atau variable Output atau Kriteria atau Konsekuen.
Adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable
bebas.
3. Variabel Moderator
Adalah variable yang mempengaruhi (bisa memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variable bebas dan variable terikat.
4. Variabel Kontrol
Adalah variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable bebas
terhadap variable terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
5. Variabel Intervening / Antara
Adalah variable yang dipengaruhi leh variable bebas kemudian mempengaruhi variable
variable terikat, jadi variable bebas mempengaruhi variable terikat melalui variable antara
6. Variabel Anteseden
Variabel ini mempunyai persamaan dengan variable antar yaitu mempunyai hasil yang lebih
mendalam dari penelusuran.
*makalah ini disarikan dari beberapa sumber tapi lupa dari mana (buat beberapa penulis yang dikutif
saya mohon maaf dan mohon di konfirmasi. Terima kasih.
Daftar Bacaan
Fred N. Kerlinger, Foundation of Behavioral Research, terjemahan Drs. Landung R.
Simatupang, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998).
Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia,
1981).
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (ed), Metode Penelitian Survai, (Jakarta:
LP3ES, 1989).
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988).
Suharsini Arikunto, Manjemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990)
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1993)
Zamari, Pengantar Pengembangan Teori Sosial, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992).
* Tentang Penulis:
Darmawan, lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat tahun 1976. Pendidikan dasar sampai
sekolah menengah atas diselesaikan di kota kelahirannya. Sempat memperoleh
pengetahuan yang beragam dari; Pendidikan Matematika IKIP Bandung (1994), Teknik
Tekstil STT Tekstil Bandung (1998) dan Manajemen Telekomunikasi dan Informatika di
STMB Telkom Bandung (2000). Sempat juga belajar di prodi Matematika Uninus yang
sekarang menjadi tempatnya mengajar mata kuliah Aplikasi Komputer (FKIP UNINUS
Bandung). Pengalaman pendidikan pascasarjana sendiri di dapat dari Prodi Matematika Sekolah menengah di
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Dan mendapatkan beasiswa penuh dari
Postgraduate program pada Program Manajemen Administrasi Publik dengan bidang keahlian Manajemen
Keuangan Negara di STIA-Lembaga Administrasi Negara Jakarta. Mengajar sejak di bangku kuliah, mulai dari
SMUN 3 Bandung (1997), SMPN 2 Cihaurbeuti Ciamis (2002), MIN Ciawitali (2005) dan MTsN Pasirjambu
(2007). Walaupun status PNSnya adalah pelaksana Tata Usaha pada Mts Negeri Pasirjambu Kab. Bandung (NIP.
19760827 200501 1006)