Anda di halaman 1dari 16

Kelompok Keahlian : Perancangandan Kontruksi Mesin

PERANCANGAN SIEVE SHAKER TESTING MACHINE

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Diajukan untuk menempuh Tugas Akhir
Program Studi Teknik Mesin Program Strata Satu

Disusun oleh:
Raida Chandra Setyaningtias
2114142005

PROGAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI


2015
Perancangan Sieve Shaker Testing Machine
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN CALON PEMBIMBING TUGAS AKHIR .............. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN ............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................2

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................3


2.1 Analisiskuran Partikel ..............................................................3
2.2 Sieve/saringan ............................................................................3
2.3 Sieve Shaker Testing Machine...................................................3
2.4 Motor DC ..................................................................................4
2.5 Pulli ...........................................................................................4
2.6 Sabuk V .....................................................................................4
2.7 Poros ..........................................................................................4
2.8 Pasak..........................................................................................5
2.9 Bearing ......................................................................................5
2.10 Engkol .......................................................................................6

III. METODOLOGI PENELITIAN........................................................................7


3.1 Tahapan-tahapan Penelitian ..................................................................8
3.2 Lokasi Penelitian ...................................................................................8
3.3 Peubah yang Diamati/Diukur ................................................................8
3.4 Model yang Digunakan .........................................................................8
3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................9
3.6 Analisis Data .......................................................................................10

IV JADWAL PENELITIAN ................................................................................11

V DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................12

VI PENUTUP.......................................................................................................13

iii
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis ukuran dari berbagai material yang memerlukan proses


pengayakan/penyaringan merupakan suatu dasar prosedur dari pengujian
laboratorium. Hal ini sangat penting dalam menentukan kualitas maupun
dimensi ukuran dari berbagai partikel yang diteliti. Pada tahap penyaringan,
analisis ukuran produk digunakan untuk menentukan ukuran optimal agar
proses yang dilakukan lebih efisien dan selain itu untuk menentukan berbagai
ukuran dimana kerugian yang terjadi dapat berkurang. Jumlah sample yang
digunakan merupakan perwakilan dari material yang sedang diteliti atau diuji.

Karena pentingnya hal ini, metode analisis ukuran harus akurat dan
dapat diandalkan. Sieve testing adalah metode yang paling banyak digunakan
untuk analisis ukuran partikel dan dicapai dengan melewati saringan dengan
ketelitian yang berbeda dan jumlah berat yang dikumpulkan pada saringan
menentukan bobot presentase masing-masing fraksi ukuran. Efektivitas
penyaringan bergantung pada jumlah bahan yang diuji serta jenis gerakan
pada proses penyaringan.

Untuk melakukan metode ini diperlukan alat penunjang yang


mendukung agar proses pengujian lebih efisien dan se-efektif mungkin. Sieve
shaker testing machine merupakan alat peraga untuk membantu proses
pemisahan maupun analisis suatu partikel yang dibutuhkan di berbagai
bidang seperti ilmu kimia, geologi, maupun metalurgi. Oleh karena itu
dirancanglah suatu mesin yang membantu proses penyaringan material
tersebut.

Kemudian rancangan yang telah dibuat dapat dijadikan media belajar


bagi mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani juga PT Kayu Puring
Kencana selaku perusahaan yang membutuhkan rancangan mesin sieve
shaker testing machine yang apabila dilakukan perbandingan harga akan jauh
lebih murah.

1
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana merancang mekanisme sieve shaker testing machine yang
dapat bekerja secara otomatis?
Bagaimana penyajian gambar teknik dari kontruksi yang telah dirancang?

Pembahasan masalah dalam karya tulis ini dibatasi pada point-point


sebagai berikut :

Ukuran diameter sieve yang digunakan adalah 8 inch


Tumpukan sieve yang digunakan dala satu kali proses maksimum 10
buah
Berat tanah/pasir yang disaring adalah 250 gram
Digunakan hanya untuk menyaring tanah/pasir yang kering
Perhitungan getarn tidak dilakukan

1.3 Tujuan Penelitian


Membuat rancangan sieve shaker testing machine
Melakukan perhitungan sistem transmisi pada mesin yang dirancang
Menghasilkan gambar teknik

2
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Ukuran Partikel


Untuk meneliti suatu partikel dalam berbagai bidang ilmu, maka
hal dasar yang harus dilakukan adalah pemisahan ukuran partikel yang
akan diteliti. Menurut Barry A. Wills (1992), pentingnya menganalisis
partikel dalam suatu percobaan laboratorium : Size analysis of the various
products of a mill constitutes a fundamental part of laboratory
testing procedure. It is of great importance in determining the
quality of grinding and in establshing the degree of lberration of
the values from the gangue at various particle sizes. In the
separation stage, size analysis of the product s is used to determine
the optimum size of the feed to the proces for maximum efficiency
and to determine the size range at which any losses are occurring
in the plant, so that they maybe reduced. (p.181)

2.2 Sieve/saringan
Menurut Dr. Kenji Chijiwa (1975), definisi sieve : sieve it is sometimes
called a screen. It used for removing foreign material, such as
nails, shot metal, splinter of wood,etc, from moulding sand. The
size of the opening in the mesh indicates the size of sieves.

2.3 Sieve Shaker Testing Machine


Sieve shaker testing machine merupakan suatu mesin penunjang
untuk proses pengayakan atau pemisahan ukuran partikel agar lebih
efisien. Hal ini dilahat dari fungsi manual yang biasa digunakan di
optimasi menjadi otomatis yang dapat mengefektifkan waktu maupun
tenaga dari proses testing yang dilakukan.

3
2.4 Motor DC
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan
sumber tegangan DC. Motor DC atau motor arus searah sebagaimana
namanya, menggunakan arus langsung dan tidak langsung. Motor ini
digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque
yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

2.5 Pulli
Dalam buku Elemen Mesin 2, dijelaskan bahwa puli dibuat sesuai
dengan bentuk belt atau sabuk yang akan dipakai. Puli dapat dibuat dengan
tuangan, permesinan, pengelasan, maupun plat dibentuk.

2.6 Sabuk V
Menurut Joseph E. Shigley mengenai sabuk V : Penampang dan panjang
sabuk V telah distandarisasikan oleh ANSI dalam satuan U.S
umum dan di salam satuan SI. Sabuk V ramping mempunyai
banyak keuntungan dalam pemakaian tertentu di mana ruangan
terbatas. Mereka beroperasi pada diameter pulli yang kecil,
memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi, motor penggerak yang
lebih efisien, jumlah sabuk yang lebih sedikit, dan biaya yang lebih
murah dibanding sabuk V konvensional yang sanggup untuk tugas
berat.

2.7 Poros
Poros merupakan salah satu bagian penting dalam kontruksi yang akan
dirancang pada mesin sieve shaker testing machine ini. Menurut Joseph E.
Shigley mengenai definisi poros : Poros (shaft) adalah bagian
stasioner yang berputar, biasanya berpenampang bulat, dimana
terpasang elemen-elemen seperti roda gigi, pulli, roda-gila, engkol,
dan elemen pemindah-daya lainnya. Poros bisa menerima beban-
beban lenturan, tarikan, tekan, atau puntiran, yang bekerja sendiri-
sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. (p.263)

4
2.8 Pasak
Pasak merupakan sepotong baja lunak (mild steel), berfungsi
sebagai pengunci yang disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah
roda pulli atau roda gigi agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga
mampu meneruskan momen putar/torsi.
Pemasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan
membenamkan pasak pada alur yang terdapat antara poros dan hub
sebagai tempat dudukan pasak dengan posisi memanjang sejajar sumbu
poros.

2.9 Bearing
Bearing atau bantalan merupakan suatu elemen mesin yang
digunakan untuk menahan poros berbeban, beban tersebut dapat berupa
beban aksial atau beban radial. Tipe bearing yang digunakan untuk
bantalan disesuaikan dengan fungsi dan kegunaannya.
Bearing atau bantalan berfungsi untuk menumpu atau memikul
poros agar poros dapat berputar padanya.Bantalan harus kokoh untuk
memungkinkan poros atau elemen mesin lainnya dapat bekerja dengan
baik. Jika bantalan tidak bekerja dengan baik, maka prestasi kerja seluruh
sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja semestinya. Jadi, jika
disamakan pada gedung, maka bantalan dalam permesinan dapat
disamakan dengan pondasi pada suatu gedung.

Gambar 2.1 Bantalan Gelinding

Sumber : Wawi, Academia.edu

5
2.10 Engkol
Poros engkol atau crankshaft, biasanya mekanik juga menyebutnya
kruk as)adalah sebuah bagian pada mesin yang mengubah gerak
vertikal/horizontal dari piston menjadi gerak rotasi (putaran). Untuk
mengubahnya, sebuah crankshaft membutuhkan pena engkol (crankpin),
sebuah bearing tambahan yang diletakkan di ujung batang penggerak pada
setiap silndernya.

6
3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahapan-tahapan penelitian


Dalam proses perancangan ada beberapa tahapan yang harus
dilakukan, menurut Pahl dan Beitz, alur perancangan terdiri dari :

Tugas

Menjelaskan tugas
Menjelaskan Spesifikasi

Spesifikasi

Mengidentifikasi masalah-masalah dasar


Menyusun struktur fungsi
Mencari prinsip solusi
Mengkombinasi dan menetapkan kedalam variasi konsep
Evaluasi terhadap kriteria technical dan ekonomi

Konsep

Mengembangkan persiapan layouts dan desain bentuk


Memilih persiapan layout terbaik
Menyaring dan mengevaluasi pada kriteria technical dan ekonomi

Persiapan

7
A

Mengoptimasi dan melengkapi desain bentuk Cek


error yang terjadi dan keefektifan biaya
Mempersiapkan part list dan dokumentasi produksi

Menentukan

Menyelesaikan details
Melengkapi detail gambar dan dokumen produksi
Cek semua dokumen

Dokumentasi

Solusi

Gambar 3.1. Skema Proses Perancangan

3.2 Lokasi penelitian


Adapun tempat pelaksanaan penelitian yang dilakukan penulis yaitu
di Universitas Jenderal Achmad Yani dan PT. Kayu Puring Kencana.

3.3 Peubah yang diamati/diukur

Peubah yang dapat diamati atau diukur dalam penelitian ini adalah
perhitungan sstem transmisi pada sieve shaker testing machine yang
dirancang.

3.4 Model yang digunakan

Daya yang digunakan berasal dari motor AC yang ditransmisikan


pada pulli dan V belt dan diteruskan pada poros engkol yang berfungsi

8
menggerakan mesin sehingga mesin dapat menggetarkan pasir, tanah atau
batuan yang sedang diuji sehingga didapatkan partikel dimensi yang
diinginkan.

Gambar 3.2. Sieve Shaker Testing Machine

Sumber : Greenwell Harvey (2015)

3.5 Teknik pengumpulan data


Observasi (Studi lapangan)
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara melakukan dan
teribat langsung dalam proses-proses pengerjaan dari objek yang
sedang diteliti, mulai dari persiapan sampai proses berjalan.
Wawancara
Teknik ini dilakukan melalui wawancara atau diskusi dengan
pembimbing maupun pihak industri yang terlibat langsung.
Studi Literatur
Teknik pengumpulan data yang dilakukan bereferensi pada literatur
atau buku-buku yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang
sedang diteliti, baik berupa buku, jurnal ilmiah, handbook, dan internet.

9
3.6 Analisis data

Peniliti akan mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan


analisis data yang dikembangkan oleh John W. Creswell (2010: 18-28).
Menurut John W. Creswell ada dua fokus untuk menganalisis data kuantitaif :

a. Penelitian survei
Penelitian ini berusaha memaparkan secara kuantitatif dengan
meneliti suatu sample meliputi studi-studi cross-sectional dan longitudinal
yang menggunakan wawancara terencana dalam pengumpulan data,
dengan tujuan menggeneralisasi kegiatan berdasarkan sample yang telah
ditentukan.
b. Penelitian eksperimen
Adalah suatu penelitian yang berusaha menentukan apakah suatu
treatment mempengaruhi hasil sebuah penelitian. Pengaruh ini dinilai
dengan cara menerapkan treatment tersebut pada suatu kondisi dan tidak
menerapkannya pada kondisi lainnya. Variabel-variabel ini diukur
sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan
prosedur statistik.

10
11
5. DAFTAR PUSTAKA

Wills, Barry. 1992. Mineral Processing Technology. UK : Pergamon Press.

Thummler, F dan Oberacker, R. 1993. Introduction to Powder Metallurgy.


London : The Institute of Materials.

Jain, PL. 2009. Principles of Foundry Technology. New Delhi : McGraw Hill
companies.

Creswell, John W. 2010. Research Design. California : Pustaka Pelajar.

12
6. PENUTUP

Demikian proposal Tugas Akhir ini saya ajukan untuk penelitian tugas
akhir. Semoga dengan adanya penelitian ini dapat mengembangkan
pemahaman mahasiswa Uniersitas Jenderal Achmad Yani mengenai sieve
shaker testing machine. Atas kerjasama dan perhatiannya saya ucapkan
terimakasih.

13

Anda mungkin juga menyukai