Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

1. Jelaskan dengan singkat apakah yang dimaksud dengan standar akuntansi sector
publik!

Standar akuntansi sector publik adalah prinsip-prinsip akuntasi yang diterapkan dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan organisasi sector public.

2. Apakah yang dimaksud dengan public hearing. Jelaskan dengan singkat

Public Hearing jika diartikan adalah dengar pendapat public. Jika di artikan berdasarkan
tujuannya pulic hearing adalah untuk mengetahui apa dan bagaimana sebenarnya tingkat
pemahaman, respon, dan ekspektasi public terhadap suatu kebijakan yang berlaku selama
ini, serta yang direncanakan di masa mendatang.

3. Sebutkan dan jelaskan asumsi-asumsi Akuntansi Sektor Publik!

Asumsi Akuntansi Sektor Publik adalah sebagai berikut:


a. Kebutuhan Masyarakat
Manusia mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat memenuhi segala harapan
hidupnya. Manusia merupakan makhluk hidup yang tidak bias terpisah dari
lingkungannya. Manusia juga memiliki banyak kebutuhan, seperti kebutuhan
ekonomi, kebutuhan pendidikan, kebutuhan kesehatan, dan kebutuhan social.
Kenyataan ini yang mendorong manusia hidup berkelompok, bermasyarakat, dan
mendirikan sebuah Negara atau organisasi publik. Kebutuhan masyarakat ini menjadi
asumsi dasar bagi proses perencanaan, yang merupakan hal utama dari serangkaian
proses dalam siklus akuntansi sektor publik.
b. Alokasi Sumber Daya
Pengalokasian sumber daya dapat berupa sumber dana, sumber daya manusia, dan
sumber daya alam. Sumber dana organisasi sektor public dapat diperoleh dari hasil
pajak, retribusi, hibah dari donor, sumbangan dari para donator, atau iuran warga.
Sedangkan yang termasuk sumber daya manusia adalah para pegawai, pengurus
organisasi, sukarelawan, atau pekerja social. Yang termasuk sumber daya alam adalah
bahan tambang, sungai, hasil pertanian, serta apapun yang dihasilkan oleh alam yang
dikelola sepenuhnya oleh pemerintah melalui organisasi sektor public semata-mata
untuk kesejahteraan rakyat.
c. Ketaatan Hukum/ Peraturan
Sumber daya memerlukan sebuah mekanisme pengelolaan agar apa yang ada di
dalam perencanaan dan penganggaran dapat berjalan. Perangkat aturan atau dasar
hukum organisasi sektor public ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi.
Sementara mekanisme penyusunan dan pengesahan dasar hukum itu ditentukan
dengan mekanisme yang telah disepakati oleh organisasi sektor public.
d. Dasar Akrual
Dasar akrual merupakan basis pelaporan keuangan sektor public dimana pengaruh
transaksi dan peristiwa lainnya diakui pada saat terjadinya (dan bukan pada saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi dan
dilaporkan dalam laporan keuangan periode bersangkutan. Dasar akrual telah menjadi
aturan yang harus dilaksanakan. Hal ini dilakuakan dengan mengaplikasikannya
dalam proses organisasi public, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
e. Kelangsungan Usaha atau Organisasi
Demi berjalannya suatu organisasi maka harus menetapkan dasar-dasar hukum atau
aturan organisasi sebagai pedoman dalam menjlankan organisasi tersebut. Organisasi
juga harus memenuhi tuntutan-tuntutan di dalam dasar hukum agar proses berjalan
seperti yang dikehendaki. Dengan dilaksanakannya dasar hukum, organisasi dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai visi dan misi organisasi public.
f. Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kata kunci dalam terwujudnya good
governance dalam pengelolaan organisasi public. Siklus akuntansi sektor public
diakhiri dengan proses pertanggung jawaban. Proses inilah yang menentukan
penilaian keberhasilan sebuah organisasi public dalam mencapai tujuannya.

4. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang berpengaruh dalam pengakuan dan


pengukuran transaksi public!

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengakuan dan pengukuran transaksi public


adalah sebagai berikut:
a. Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan
Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep probabilitas digunakan dalam
pengertian derajat ketidakpastian. Manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan
dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam organisasi. Konsep tersebut
dimaksudkan untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan operasi organisasi.
b. Kendala Pengukuran
Kriteria pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur dengan
tingkat kendala tertentu (reliable) contohnya hasil yang diharapkan dalam tuntutan
hukum dapat memenuhi definisi baik fakta, pendapatan, maupun kriteria probabilitas
agar dapat di akui.
c. Aktiva
Aktiva akan diakui dalam posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya di masa depan
atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan aktiva
tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.
d. Kewajiban
Kewajiban diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran sumber daya yang
memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban sekarang, dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur
dengan andal.
e. Ekuitas
Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan dimana relevansi
pengklasifikasiannya terjadi apabila pos tersebut mengidentifikasikan pembatasan
hukum atau pembatasan lainnya atas kemampuan organisasi.
f. Pendapatan
Pendapatan diakui dalam laporan kinerja keuangan jika kenaikan manfaat ekonomi di
masa yang akan datang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan
kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
g. Biaya
Biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan berdasarkan hubungan langsung antar
biaya yang timbul dan pos pendapatan tertentu yang diperoleh.

5. Jelaskan track record dan kinerja dari International Public Sektor Accounting
Standards (IPSAS)!

International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) adalah standar akuntansi


untuk entitas sektor publik yang dikembangkan oleh International Public Sector
Accounting Standards Board (IPSASB). IPSASB merupakan badan yang bernaung di
bawah International Federation of Accountants (IFAC), organisasi profesi akuntansi di
tingkat internasional yang didirikan tahun 1977. Keberadaan IPSASB bermula dari
kesadaran akan manfaat nyata informasi keuangan yang konsisten dan terbandingkan
(comparable) lintas-jurisdiksi. IPSAS, sebagai standar internasional akuntansi sektor
publik, diharapkan memainkan peran kunci untuk merealisasikan manfaat tersebut.

Dalam mengembangkan standar akuntansi sektor publik, IPSASB sangat mendorong


keterlibatan pemerintah dan penyusun standar di berbagai negara melalui penyampaian
tanggapan/komentar atas proposal-proposal IPSASB yang dinyatakan dalam exposure
draft.

IPSAS yang diterbitkan oleh IPSASB terkait dengan pelaporan keuangan sektor publik,
baik untuk yang masih menganut basis kas (cash basis) maupun yang telah mengadopsi
basis akrual (accrual basis). IPSAS yang berbasis akrual dikembangkan dengan mengacu
kepada International Financial Reporting Standards (IFRS), standar akuntansi bisnis
yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB), sepanjang
ketentuan-ketentuan di dalam IFRS dapat diterapkan di sektor publik. Meskipun
demikian, IPSASB tetap memperhatikan isu-isu yang spesifik di sektor publik yang tidak
tercakup di dalam IFRS.

Diadopsinya IPSAS oleh pemerintah di berbagai negara diharapkan akan meningkatkan


kualitas dan daya banding informasi keuangan yang dilaporkan entitas-entitas sektor
publik di seluruh dunia. Dalam mendorong pengadopsian dan harmonisasi ketentuan-
ketentuan akuntansi sektor publik di berbagai negara dengan IPSAS, IPSASB
menghormati hak pemerintah dan penyusun standar di tingkat nasional dalam
menetapkan standar dan pedoman pelaporan keuangan di dalam jurisdiksi mereka
masing-masing.

Meskipun demikian, laporan keuangan sektor publik hanya boleh mengklaim telah
mematuhi IPSAS jika laporan keuangan itu memenuhi semua ketentuan yang berlaku di
dalam masing-masing standar.
Standar akuntansi sektor publik yang telah dihasilkan oleh IPSASB hingga tahun 2010 ini
adalah:

1. IPSAS 1Presentation of Financial Statements


2. IPSAS 2Cash Flow Statements
3. IPSAS 3Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
4. IPSAS 4The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
5. IPSAS 5Borrowing Costs
6. IPSAS 6Consolidated and Separate Financial Statements
7. IPSAS 7Investments in Associates
8. IPSAS 8Interests in Joint Ventures
9. IPSAS 9Revenue from Exchange Transactions
10. IPSAS 10Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
11. IPSAS 11Construction Contracts
12. IPSAS 12Inventories
13. IPSAS 13Leases
14. IPSAS 14Events After the Reporting Date
15. IPSAS 15Financial Instruments: Disclosure and Presentation
16. IPSAS 16Investment Property
17. IPSAS 17Property, Plant, and Equipment
18. IPSAS 18Segment Reporting
19. IPSAS 19Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
20. IPSAS 20Related Party Disclosures
21. IPSAS 21Impairment of Non-Cash-Generating Assets
22. IPSAS 22Disclosure of Information about the General Government Sector
23. IPSAS 23Revenue from Non-Exchange Transactions (Taxes and Transfers)
24. IPSAS 24Presentation of Budget Information in Financial Statements
25. IPSAS 25Employee Benefits
26. IPSAS 26Impairment of Cash-Generating Assets
27. IPSAS 27Agriculture
28. IPSAS 28Financial Instruments: Presentation
29. IPSAS 29Financial Instruments: Recognition and Measurement
30. IPSAS 30Financial Instruments: Disclosures
31. IPSAS 31Intangible Assets. (IFAC, 2010)

Anda mungkin juga menyukai