AGAMA
Mengintegrasikan Islam, Iman dan Ihsan
Disusun Oleh :
Kelas : IF 5B Karyawan
Teknik Informatika
Tahun 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
Rahmat-Nya Makalah AGAMA dengan judul Mengintegrasikan Islam, Iman dan Ihsan
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikanya dengan baik.
Makalah ini memuat tentang Mengintegrasikan Islam, Iman dan Ihsan, yakni
hubungan antara Islam, Iman dan Ihsan dalam membentuk Insal Kamil.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas bagi pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Penyusun
Daftar Isi
Type chapter title (level 1) .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN
Iman, islam, ihsan adalah tiga kata yang maknanya saling berkaitan, sebagaimana yang
diterangkan dalam sabda Rasulullah Saw Islam adalah hendaknya engkau bersaksi bahwa
tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul-Nya, engkau
mendirikan solat, mengelurkan zakat, berpuasa ramadhan, dan menunaikan ziarah haji ke
baitullah jika engkau mampu menempuh perjalanannya.
Muhammad bersabda, Iman adalah hendaknya engkau beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitb-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman pula kepada
ketentuan (qadar) baik ataupun buruk.
Begitulah kalau jika dilihat dari segi aspek lahirnya, maka agama yang diajarkan jibril
adalah islam, agama juga disebut iman jika yang diamati adalah aspek batinnya. Kemudian
agama baru disebut ihsan jika aspek batin (iman) dan lahirnya (amal saleh) telah di penuhi
secara utuh dan sempurna.
PEMBAHASAN
A. ISLAM
Islam merupakan pernyataan kata nama yang berasal dari bahasa arab aslama,
yaitu untuk menerima, menyerah, atau tunduk Dengan demikian islam berarti
penerimaan dari atau penundukan kepada tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan
ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya dan menghindari politheisme.
Secara etimologis kata islam diturunkan dari akar kata yang sama dengan kata
salam yang berarti Damai. Kata muslim (sebutan bagi pemeluk agama islam) juga
berhubungan dengan kata islam, kata tersebut berarti Orang yang berserah diri kepada
Allah.
Islam sebagai sebuah nama dari nama agama yang tidak diberikan oleh para
pemeluknya, melainkan kata Islam pada kenyataannya dicantumkan dalam Quran,
yaitu:
B. IMAN
Iman pula berasal dari pada kata dasar al-amn yang berarti aman yaitu tiada rasa
takut. Pengertian iman dari segi istilah ialah mempercayai Allah s.w.t. dan rasul-Nya
dengan pengucapan lidah dan kepercayaan dalam hati tanpa rasa ragu.
Iman sering juga dikenal dengan istilah aqidah, yang berarti ikatan, yaitu ikatan
hati. Bahwa seseorang yang beriman mengikatkan hati dan perasaannya dengan sesuatu
kepercayaan yang tidak lagi ditukarnya dengan kepercayaan lain.
Aqidah tersebut akan menjadi pegangan dan pedoman hidup, mendarah daging
dalam diri yang tidak dapat dipisahkan lagi dari diri seorang mukmin. Bahkan seorang
mukmin sanggup berkorban segalanya, harta dan bahkan jiwa demi mempertahankan
aqidahnya.
C. IHSAN
Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh
hamba Allah swt. Dalam terminologi agama Islam, Ihsan berarti seseorang yang
menyembah Allah seolah-olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan
melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat
perbuatannya.
Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil dan berbuat ihsan, serta memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran(An-Nahl: 90 )
Ihsan meliputi tiga aspek yang fundamental. Ketiga hal tersebut adalah:
i. Ibadah
Yaitu dengan menunaikan semua jenis ibadah, seperti shalat, puasa, haji, dan
sebagainya dengan cara yang benar, yaitu menyempurnakan syarat, rukun,
sunnah, dan adab-adabnya.
ii. Muamalah
Suatu kegiatan yang mengatur hala-hal yang berhubungan dengan tata cara
hidup sesama umat manusia untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari.
Sedangkan yang termasuk dalam kegiatan muamalah diantaranya adalah jual
beli, sewa menyewa utang piutang, pinjam meminjam dan lain sebagainya.
iii. Akhlak.
Ihsan dalam akhlak sesungguhnya merupakan buah dari ibadah dan muamalah.
Seseorang akan mencapai tingkat ihsan dalam akhlaknya apabila ia telah
melakukan ibadah seperti yang menjadi harapan Rasulullah dalam hadits yang
telah dikemukakan di awal tulisan ini, yaitu menyembah Allah seakan-akan
melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah
senantiasa melihat kita.
Semua orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha dengan seluruh
potensi diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut. Siapapun kita, apapun
profesi kita, di mata Allah tidak ada yang lebih mulia dari yang lain, kecuali mereka
yang telah naik ketingkat ihsan dalam seluruh sisi dan nilai hidupnya. Semoga kita
semua dapat mencapai hal ini, sebelum Allah swt. mengambil ruh ini dari kita.
Islam, Iman dah Ihsan hubungannya sendiri sangat erat. Sebagaimana dalam hadits nabi
SAW yang artinya: Dari Umar radhiyallahu `anhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-
duduk disisi Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang
laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak
tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun di antara kami
yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua
lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) seraya berkata,
Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?, Maka bersabdalah Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam: Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan
yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau
mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu ,
kemudian dia berkata, anda benar . Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang
membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: Beritahukan aku tentang Iman . Lalu beliau
bersabda, Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasulrasul- Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang
buruk , kemudia dia berkata, anda benar. Kemudian dia berkata lagi: Beritahukan
aku tentang ihsan . Lalu beliau bersabda, Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah
seakanakan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau.
Kemudian dia berkata, Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya). Beliau
bersabda, Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya ". Dia berkata, Beritahukan
aku tentang tanda-tandanya , beliau bersabda, Jika seorang hamba melahirkan tuannya
dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala
domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya , kemudian orang itu
berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah shallahu`alaihi wasallam)
bertanya, Tahukah engkau siapa yang bertanya ?. Aku berkata, Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui . Beliau bersabda, Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian
(bermaksud) mengajarkan agama kalian .
Hadis di atas mengetengahkan 4 (empat) masalah pokok yang saling berkaitan satu
sama lain, yaitu:
A. Islam
B. Iman
C. Ihsan
D. Hari kiamat
Pernyataan Nabi saw. di penghujung hadis di atas bahwa itu adalah Malaikat Jibril
datang mengajarkan agama kepada manusia mengisyaratkan bahwa keempat masalah
yang disampaikan oleh malaikat Jibril dalam hadis di atas terangkum dalam istilah ad-din
(baca: agama Islam).
Atas dasar tersebut, maka seseorang yang hanya menganut Islam sebagai agama
belumlah cukup tanpa dibarengi dengan iman. Sebaliknya, iman tidaklah berarti apa-apa
jika tidak didasari dengan Islam. Selanjutnya, kebermaknaan Islam dan iman akan
mencapai kesempurnaan jika dibarengi dengan ihsan, sebab ihsan mengandung konsep
keikhlasan tanpa pamrih dalam ibadah. Keterkaitan antara ketiga konsep di atas (Islam,
iman, dan ihsan) dengan hari kiamat karena karena hari kiamat (baca: akhirat) merupakan
terminal tujuan dari segala perjalanan manusia tempat menerima ganjaran dari segala
aktifitas manusia yang kepastaian kedatangannya menjadi rahasia Allah swt.
2.3 Perbedaan Islam, Iman dan Ihsan
Antara iman, islam dan ihsan di samping saling berhubungan,juga terdapat perbedaan
yang merupakan ciri di antara ketiganya, yaitu :
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Islam, Iman, dan Ihsan dalam Membentuk
Insan Kamil ( Manusia Sempurna )
Menurut Ibn Araby, ada dua tingkatan menusia dalam mengimani Tuhan.
Pertama, tingkat insan kamil. Mereka mengimani Tuhan dengan cara penyaksian.
Artinya, mereka menyaksikan Tuhan; mereka menyembah Tuhan yang
disaksikannya. Kedua, manusia beragama pada umumnya. Mereka mengimami Tuhan
dengan cara mendefinisikan. Artinya, mereka tidak menyaksikan Tuhan. Tetapi mereka
mendefinisikan Tuhan. Mereka mendefinisikan Tuhan berdasarkan sifat sifat dan
nama nama Tuhan. ( Asmaul Husna )
B. Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis Tentang Iman, Islam, dan
Ihsan sebagai Pilar Agama Islam
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Umar Bin Khatab r.a kaum muslimin
menetapkan adanya tiga unsur penting dalam agama islam yakni, iman, islam, dam
ihsan sebagai kesatuan yang utuh.
Akidah merupakan cabang ilmu agama untuk memahami pilar islam dan akhlak
merupakan cabang ilmu agama untuk memahami pilar ihsan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Islam, Iman dan Ihsan saling berhubungan karena seseorang yang hanya menganut
Islam sebagai agama belumlah cukup tanpa dibarengi dengan iman.
3. kebermaknaan Islam dan iman akan mencapai kesempurnaan jika dibarengi dengan
ihsan, sebab ihsan mengandung konsep keikhlasan tanpa pamrih dalam ibadah.
4. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati, Islam adalah sikap aktif
untuk berbuat/beramal,ihsan merupakan perwujudan dari iman dan islam,yang
sekaligus merupakan cerminan dari kadar iman dan islam itu sendiri
B. SARAN
Dengan kekurangan makalah sederhana ini yang jauh dari kata-kata sempurna,
kami sebagai penulis sangat mengharapkan masukan dari semua pihak terutama bagi
pembaca untuk kebaikan makalah kami mendatang. Bagi pembaca kami menyarankan
untuk mengetahui banyak referensi berkaitan dengan materi ini, dengan tujuan agar
tercapainya pemahaman yang benar dalam mengintergrasikan Iman, Islam dan Ihsan.
DAFTAR PUSTAKA
http://rizkiarahmayanti16.blogspot.co.id/2015/02/mengintegrasikan-iman-islam-dan-
ihsan.html
http://cgeduntuksemua.blogspot.co.id/2012/04/makalah-iman-islam-dan-ihsan.html#!/tcmbck
http://serbamakalah.blogspot.co.id/2013/02/iman-islam-ihsan.html
http://ajengindah.log.fisip.uns.ac.id/wp-content/uploads/sites/261/2016/12/watermark_BAB-
4.pdf