Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN TDR(Time Delay Relay) UNTUK SISTEM

PENGONTROLAN PENJEJAKAN TITIK DAYA MAKSIMUM PADA


SOLAR CELL DENGAN MENGIKUTI PERGESERAN MATAHARI
Muhammd 1

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO, UNIVERSITAS MALIKUSSALEH


Te.muhammad@yahoo.com

Abstrak
Suatu alat yang mampu menyerap sinar matahari untuk diubah menjadi
energi listrik berupa tegangan DC adalah sel surya. perancangan pergerakan
solar cell terhadap pergeseran matahari ini bekerja dari timur ke barat
sebanyak 10 kali gerakan mengikuti matahari 1 gerakan ke posisi semula
dengan posisi setiap gerakan adalah 15 derajat dari posisi sebelumnya
dalam setiap settingan TDR1 (Time delay Relay) selama 1 jam sekali dimulai
jam 07.00 wib sampai jam 18.00 wib secara otomatis dibuat. Dalam sistem
kontrol ini menggunakan peralatan listrik berupa Relay elektromagnetik yang
mengontrol pergerakan dan membolak-balikkan pergerakan Aktuator (motor
DC), motor DC sebagai aktuator yang menggerakkan panel surya,TDR (Time
Delay reley) yang mengontrol untuk memberikan delay waktu dalam setiap
proses pergerakan panel surya bergerak ke arah intensitas tertinggi dengan
pedoman settingannya secara otomatis. Alat kontrol ini akan OFF pada
malam hari dan akan hidup lagi pada pukul 07.00 wib yang telah dikontrol
secara otomatis oleh TDR3 sampai dengan seterusnya. Daya rata-rata yang
dihasilkan pada solar sel berpenjejakan selama 2 hari sebesar 43,28295 Watt
sedangkan pada solar sel diam sebesar 30,4286 Watt. Sumber tegangan
utama untuk alat kontrol ini menggunakan tegangan 220 VAC apabila
tegangan dari solar sel atau bateray yang telah di inverter dan hanya
menghabiskan tegangan sebesar 5,5 Volt saja.

Kata kunci: Motor DC (aktuator), TDR (Time Deley Reley), Reley elektro magnetik, sistem
kontrol.

Pendahuluan
Peran teknologi dewasa ini telah berkembang dengan pesat. Solar sel (sel surya)
merupakan suatu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor
berupa silikon atau germanium yang digunakan untuk mengubah energi surya
menjadi energi listrik dalam bentuk arus searah DC. Energi surya ini sangat potensial
digunakan karena dapat diterima hampir di seluruh permukaan bumi. Di samping itu
energi surya merupakan alternatif bagi cadangan sumber energi yang hampir habis
dengan konsumsi energi yang semakin besar.

Energi yang dihasilkan sel surya bergantung pada intensitas matahari yang diterima
oleh sel surya tersebut, semakin besar intensitas yang diterima oleh sel surya maka
semakin besar energi yang dihasilkan oleh sel surya tersebut, begitu juga sebaliknya
semakin kecil intensitas yang diterima oleh sel surya tersebut maka semakin kecil
energi yang dihasilkan.

1
Dosen Teknik Elektro Fakultas Teknik Unimal
Maka dari itu agar sel surya dapat menerima intensitas matahari dengan maksimal,
sel surya tersebut sebaiknya difokuskan ke arah intensitas matahari yang tertinggi
dengan menggerakkan panel surya dengan sistem kontrol merupakan solusi tepat
untuk mengatasi masalah ini, dimana seluruh pekerjaan yang seharusnya
mengunakan pekerjaan manusia digantikan dengan mesin yang dikendalikan
otomatis. Dengan begitu pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat
dan efesien.

Dalam penelitian ingin dibuat sebuah alat yang digunakan untuk tujuan
menggerakkan solar sel sesuai dengan arah posisi matahari dengan menggunakan
timer yang telah disetting dengan hasil 10 gerakan.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas untuk menunjang proses


otomatisasi agar sistem keja yang efesien dapat tercapai dibutuhkan sistem kontrol.
Alat yang digunakan yaitu relay, TDR (Time Delay Relay), MCB (Miniatur Circuit
Breaker), push button, selector switch, lampu indikator, hidrolik para bola sebagai
aktuator, trafo (adaptor) untuk pengendalian sehingga menghasilkan suatu proses
pengaturan otomatis. Dengan karakter bersifat bertahap, yakni proses berjalan urut
untuk mencapai proses akhir yang diharapkan.

Adapun masalah yang timbul dari uraian di atas yaitu bagaimana merancang alat
penjejakan daya maksimum solar cell terhadap pergeseran arah matahari
menggunakan TDR (time delay relay) dengan proses yang tepat.

Ada beberapa tujuan dalam penelitian ini diantaranya : membuat rangkaian kontrol
otomatis pergerakan solar sel terhadap pergeseran arah matahari dan alat kontrol
ini dapat digunakan untuk menggerakkan solar sel dari timur ke barat dengan
settingan 10 kali gerakan yang mengikuti arah matahari dari pagi sampai sore,
setelah 10 kali gerakan maka akan kembali lagi pada posisi semula yang akan di
gerakkan lagi pada keesokan harinya sampai dengan seterusnya.

Metode
Perancangan kontrol adalah bagaimana membuat rangkaian kontrol yang
menghubungkan antara masukan (input) kontrol dengan keluaran (output) kontrol
sehingga didapatkan suatu proses kerja yang sesuai dengan keinginan.

Secara umum bagian sistem kontrol itu sendiri terdiri dari masukan, proses dan
keluaran.

Gambar 1: Bagian-bagian kontrol


Pada proses perancangan harus diperhatikan hal-hal dasar yang melindasi
perancangan kontrol itu sendiri sehingga dihasilkan suatu kontrol yang handal,
efesien dan komunikatif (bisa dimengerti oleh orang lain).

2.12 Blok Diagram


3.5.1 Sumber Tegangan diambil dari Solar Sel

Kontrol dapat mengendalikan transfer tegangan untuk menggerakkan penel


surya dengan menggunakan motor 12 Volt DC . Untuk lebih jelasnya berikut ini akan
digambarkan dengan blok diagram proses kontrol.

Panel
sel surya

Transormato kontrol Transormator step-


r step- down/12 VDC
up/220 VAC (Converter)
(Inverter)

BCR

Bateray
12VDC

Gambar 2 Blok Diagram Proses Kerja Kontrol

Solar sel sebagai penyerapan energi cahaya matahari sebagai sumber


tegangan utama bersumber tegangan DC kemudian inverter menjadi tegangan 220
volt AC bisa juga di Inverter dari hasil penyimpanan tegangan dari bateray menjadi
tegangan 220 VAC merupakan sumber utama Catu daya utama untuk
menghidupkan alat kontrol ini, kemudian kontrol berfungsi untuk mengontrol atau
mengendalikan gerakan-gerakan aktuator ( Motor Parabola),kemudian sebelum
motor digerakkan maka harus melalui transformator karena tansformator berfungsi
untuk menurunkan tegangan (converter) 220 Volt AC menjadi 12 Volt DC yang
digunakan untuk motor yang akan menggerakkan panel sel surya.

Kontrol dapat mengendalikan transfer tegangan untuk menggerakkan penel


surya dengan menggunakan motor.

3.5.2 Sumber Tegangan Diambil Dari PLN

PLN kontrol Transormator Motor


step- Panel Sel Surya
220 down/12 VDC
12 VDC
VAC
(Converter)
Gambar 3 Blok Diagram Proses Kerja Kontrol Bersumber Dari PLN
PLN merupakan sumber utama Catu daya utama untuk menghidupkan alat
kontrol ini, kemudian kontrol berfungsi untuk mengontrol atau mengendalikan
gerakan-gerakan aktuator ( Motor Parabola),kemudian sebelum motor digerakkan
maka harus melalui transformator karena tansformator berfungsi untuk menurunkan
tegangan 220 Volt AC menjadi 12 Volt DC yang digunakan untuk motor yang akan
menggerakkan panel sel surya.

PRINSIP KERJA:

Dalam proses pengendalian kontrol ini memiliki beberapa tahap pengendalian yaitu:

1. Pada siang hari hidrolik menggerakkan 10 kali gerakan dengan dengan tiap
pergerakan berpindah pada posisi 15 derajat dari timur ke barat yang
mengikuti pergerakan arah matahari dan 1 kali gerakan keposisi semula pada
sore hari secara otomatis, dengan dikendalikan oleh beberapa timer untuk
proses pergerakan.
2. Setelah 10 kali gerakan maka hidrolik mengembalikan 1 gerakan ke posisi
semula untuk pergerakan kembali pada keesokan pagi.
3. Pengukuran arus dan tegangan yang keluar pada solar sel dilakukan dalam
tiap 1 jam sekali dari pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 17.00 wib
sebanyak 10 kali.

SISTEM KERJA RANGKAIAN KONTROL INI ADALAH:


Tegangan 220 volt sebagai arus utama bisa kita ambil dari sumber PLN atau bisa
juga dari hasil energi penyerapan dari solar sel yang telah di inverter menjadi
tegangan 220 Volt AC untuk bekerjanya sistem kontrol ini. Sebelum arus mengalir ke
rangkaian maka diamankan oleh MCB 2A, kemudian arus masuk ke selector switch,
ketika selector switch di hubungkan maka arus akan mengalir ke TDR3 sehingga
anak kontak ke TDR3 yaitu NO menjadi NC, anak kontak TDR3 (8 dan 6)
menghubungkan trafo sehinnga trafo ON sehingga siap untuk menggerakkan motor
hidrolik, anak kontak TDR3 (1 dan 3) menghubungkan TDR1 yang sebelumnya telah
di interlock dengan anak kontak TDR2 yang NC. Ketika TDR1 telah terhubung maka
TDR1 memberika delay waktu selama 1 jam untuk proses penggerakan pertama
ketika TDR1 menggerakkan anak kontaknya maka (1,3) sehingga TDR2 dan motor
bergerak pada proses pergerakan pertama, TDR2 memberikan waktu selama 13,5
detik untuk tiap 1 kali penggerakan.ketika TDR2 bekerja pada anak kontak (1 dan 4)
yang NC menjadi NO sehingga TDR1 mati dan TDR2 juga mati. Maka anak kontak
(1 dan 4) yang NC menjadi NO kembali, sehingga TDR1 hidup kembali memberikan
waktu untuk pergerakan selanjutnya sampai 10 kali gerakan.

Ketika sudah sampai 5 kali gerakan TDR3 (1,4) yang tadinya NO menjadi NC
menghubungkan arus kepada R2 yang sebelumnya melalui limit switch1 ketika R2
bekerja anak kontak R2 (12 dan 6) (11 dan 7) menjadi NC untuk menggerakkan
motor pada posisi awal ketika sampai pada posisis awal limit switch tersentuh
sehingga LS menjadi NO dan arus ke R2 terputus dan R1 juga mati, trafo juga mati.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan beberapa tahap pengujian
pergerakan sebelah timur ke barat yaitu dengan settingan TDR1 1 jam,TDR2
yaitu13,5 detik, TDR3, 12 jam fungsi ke 3 TDR, alat pengontrolan ini pertama di
hidupkan (ON) yaitu pada jam 07.00 pagi posisi panel surya berada pada sebelah
timur tempat matahari terbit, solar Cell bergerak pada pukul 08.00 wib untuk
pergerakan pertama sesuai settingan TDR1 dengan lama pergerakan 13,5 detik
pada settingan TDR2 dengan pergerakan panel surya sebesar 15 derajat,dan
pergerakan kedua bergerak pada pukul 09.00 wib keberadaan panel surya berada
pada posisi 30 derjat, dan pergerakan ke tiga solar sel berada pada posisi 45 derajat,
dan pergerakan ke empat solar sel bergerak pada pukul 10.00 wib dengan
keberadaan solar sel pada posisi 60 derajat, dan pada pergerakan kelima solar sel
bergerak pada pukul 11.00 wib bergerak sampai 75 derajat, kemudian pada pukul
12.00 wib solar sel bergerak pada posisi 90 derajat yaitu pas keberadaan matahari
diatas kepala, kemudian pergerakan solar cell bergerak pada pukul 13.00 wib, dan
pukul 14.00 wib kemudian pukul 15 wib, dan pukul 16 wib kemudian bergerak lagi
pukul 17 wib, dan pada pukul 18.00 wib posisi solar sel ber kembali pada posisi awal
dalam satu kali gerakan maka sampai ke posisi awal panel sel akan menyentuh
limit switch yang telah di pasang sehingga limit switch akan tertutup normally open
(NO) semua peralatan kontrol akan mengalami OFF kecuali lampu indikator dan
TDR3 yang mengontontrol kembali selama 12 jam maka pada pagi keesokannya
pukul 07.00 wib maka limit switch akan (NC) yang telah dikontrol oleh TDR3
sehingga alat pengontrolan tersebut akan ON kembali sehingga bekerja lagi secara
otomatis seperti uraian diatas sampai dengan seterusnya..

Settingan TDR

1. TDR1 disetting pada posisi 1 jam, maka posisi solar cell akan bergerak
menjadi 10 gerakan yang mengikuti posis arah matahari.
2. TDR2 disetting pada posisi 13,5 detik yaitu settingan lamanya pergerakan
motor bergerak dalam 1 kali gerakan.
3. TDR3 disetting pada posisi 12 jam, yaitu settingan pengontrolan semua
alat kontrol hidup apabila setelah 12 jam hidup maka 12 jam pada malam
hari semua alat kontrol mati kecuali TDR3 yang settingan 12 jam tersebut
karena akibat sentuhan limit swich yang dipasang pada tiang yang
menyentuh solar cell maka setelah 12 jam mati maka akan hidup kembali
selama 12 jam secara otomatis karena sudah di kontrol oleh TDR3
tersebut.

Kemampuan Pengaman
Pengontrolan ini diamankan melalui MCB 2A dan trafo melalui MCB 2A Sehingga
dapat mengamankan alat dengan baik.

Kemampuan Penghantar
NYF ukuran 1,5 mm jauh sangat aman dan mampu mengalirkan arus sampai 10A
sedangkan yang dibutuhkan tidak sampai 1A.
Dibawah ini gambar pengukuran penjejakan solar sel terhadap pergeseran matahari:
Gambar 4: Pengukuran Solar Sel pada Posisi Solar Sel Saat Pengukuran
Jam 12.00 Wib

Hasil Pengukuran

pada tahap pengukuran alat pengontrolan sistem penjejakan daya maksimum pada
solar sel menggunakan tipe solar sel sebagai berikut:

Tabel 1: Tipe solar sel beserta kapasitas solar sel yang digunakan

MODEL CN-50/12
Nominal Rating
Rated Maximum Power 50 Watt
Rated Operating Current 2,93 A
Rated Operating Voltage 17,10 V
Short Circuit Current 3,10 A
Open Circuit Voltage 21,40 V
Weight 5,8 Kg
Dimension 985x455x40 mm
Maximum Sistem Voltage 715

Tabel 2: Nilai pengukuran Arus dan Tegangan pada Solar Sel

Jam Arus yang keluar pada Tegangan yang keluar


solar sel (Ampere) pada solar sel (Volt)
08.00 wib 2,5 A 16,0 V

09.00 wib 2,5 A 16,5 V

10.00 wib 2,8 A 17,0 V


11.00 wib 2,8 A 17,0 V
12.00 wib 2,9 A 17,5 V

13,00 wib 2,9 A 17,10 V

14.00 wib 2,9 A 17,10 V

15.00 wib 2,7 A 16,5 V


16.00 wib 2,5 A 16,0 V
17.00 wib 2,5 A 16,0 V
Tabel 3: Nilai pengukuran Arus dan Tegangan pada Solar Sel

Jam Arus yang keluar pada Tegangan yang keluar


solar sel (Ampere) pada solar sel (Volt)
08.00 wib 2,7 A 16,5 V

09.00 wib 2,7 A 16,5 V

10.00 wib 2,8 A 17,0 V


11.00 wib 2,8 A 17,0 V
12.00 wib 2,9 A 17,5 V

13,00 wib 2,9 A 17,10 V

14.00 wib 2,9 A 17,10 V

15.00 wib 2,4 A 15,0 V

16.00 wib 1,8 A 14,5 V


17.00 wib 1,8 A 14,0 V

Pengukuran Pada Solar Sel Diam

Tabel 4: Nilai pengukuran Arus dan Tegangan pada Solar Sel

Jam Arus yang keluar pada Tegangan yang keluar


solar sel (Ampere) pada solar sel (Volt)
08.00 wib 1,5 A 13,0 V
09.00 wib 1,7 A 14,5 V
10.00 wib 1,8 A 15,0 V
11.00 wib 2,5 A 16,0 V
12.00 wib 2,9 A 17,5 V
13,00 wib 2,7 A 17,0 V
14.00 wib 2,7 A 17,0 V
15.00 wib 2,4 A 14,0 V
16.00 wib 1,6 A 13,5 V
17.00 wib 1,3 A 12,0V
Tabel 5: Nilai Pengukuran Arus Dan Tegangan Pada Solar Sel

Jam Arus yang keluar pada Tegangan yang keluar


solar sel (Ampere) pada solar sel (Volt)
08.00 wib 1,5 A 13,0 V
09.00 wib 1,8 A 14,5 V
10.00 wib 2,2 A 15,0 V
11.00 wib 2,8 A 16,0 V
12.00 wib 2,9 A 17,0 V
13,00 wib 2,8 A 17,0 V
14.00 wib 2,7 A 17,0 V

15.00 wib 1,6 A 12,5 V

16.00 wib 1,2 A 12,0 V


17.00 wib 0,9 A 10,0 V

GRAFIK PERBANDINGAN HASIL PENGUKURAN SOLAR SEL


BERPENJEJAKAN DAN SOLAR SEL YANG DIAM

3.5
3
2.5
2
1.5 Trackers
1 diam
0.5
0
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00

A ru s (A )
Waktu

Gambar 5 Grafik Pengukuran Keluaran Arus Pada Solar Sel Berpenjejakan Dan
Solar Sel Diam Pada Hari Sabtu Tanggal 30 Juni 2013
3.5

2.5

2
Trackers
1.5
diam
1

0.5

A ru s (A )
Waktu
Gambar 6 Grafik Pengukuran Keluaran Arus Pada Solar Sel Berpenjejakan
Dan Solar Sel Diam Pada Hari Senin Tanggal 01 Juli 2013

Tegangan (Volt)
20
18
16
14
12
10 Trackers
8 diam
6
4
2
0

Waktu

Gambar 7: Grafik Pengukuran Keluaran Tegangan Pada Solar Sel Berpenjejakan dan solar
sel Diam pada hari senin tanggal 24 juni 2013
Kesimpulan
1. Alat pengontrolan penjejekan solar cell ini di mampu bergerak dari timur ke
barat secara otomatis maupun secara manual sesuai pergerakan arah
matahari .
2. Dalam settingan TDR ini solar cell bergerak 10 kali gerakan mengikuti
matahari dan 1 gerakan ke posisi semula.
3. Pergerakan panel surya ini bergerak selama 1 jam sekali , pergerakan motor
DC bekerja selama 13,5 detik untuk tiap kali pergerakan sesuai settingan
pada TDR2.
4. Setelah bergerak 10 kali pergerakan dan 1 kali pergerakan ke posisi semula
tiap 2 jam sekali dari pagi sampai sore maka alat pengontrolan ini akan OFF
pada malam hari karena telah menyentuh limit swicth yang dipasang pada
tiang panel surya sehingga limit swicth akan NO kemudian dia akan ON lagi
secara otomatis setelah 12 jam standby pada malam hari karena telah di
kontrol oleh settingan TDR3.
5. Solar sel berpenjejakan (trackers) menghasilkan Daya rata-rata selama 2
hari sebesar 43,28295 Watt sedangkan pada solar sel Diam Daya rata-rata
yang dihasilkan selama 2 hari sebesar 30,4286 Watt .

Referensi
[1] Lister, Mesin dan Rangkaian Listrik, Penerbit Erlangga Jakarta, 1993.
[2] Kadir, Abdul, Penghantar Teknik Tenaga listrik, LP3ES Jakarta, 1986.
[3] http://seputar-listrik.blogspot.com/2010/12/panel-listrik.html, tanggal akses 15/11/2011.
[4] http://elektronikatea.blogspot.com/2011/01/teori-dasar-relay elektromekanis.html, tanggal
akses 15/11/2011.
[5] http://dayasurya.webly. com/sel-surya.html, tanggal akses 01/12/2012
[6] http://id.wikipedia.org/wiki/Aktuator.html, tanggal akses 28/11/2012
[7] http://sinubie.blogspot.com/2012/06/solar-tracker.html, tanggal akses 14/12/2012.
[8] Sinamo, Alim Senina, 2007. Mengenal Solar Cell Sebagai Energi Alternatif, Puslitbang
Iptekhan
[9] Yushardi, 2002. Pengaruh Faktor Meteorologi Terhadap Pola Efisiensi Tiap Jam Harian
Pada Modul Sel Surya, Makalah Pengantar Falsafah Sains (PPS702) IPB, Bogor
[10] Yuliarto, Brian, 2006. Energi Surya: Alternatif Sumber Energi Masa Depan di Indonesia.
www.BeritaIptek.com.

Anda mungkin juga menyukai