Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya.
Sehingga makalah yang berjudul BUAH (FRUCTUS) dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pengertian buah, pembentukan
Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha
kita.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data pada makalah
ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat
kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan atas segala perhatiannya penulis ucapkan
terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3.1. Kesimpula
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Buah (fructus) adalah salah satu bagian dari tumbuhan atau tanaman yang paling
ditunggu-tunggu oleh para petani dan semua orang yang suka buah untuk di ambil hasilnya.
Sebelum mendapatkan buah atau hasil dari sebuah tananaman biasanya kita mengenal
istilah penyerbukan atau peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.
Setelah penyerbukan terjadi pada bunga dan kemudian akan diikuti pula oleh pembuahan,
maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat pada bakal buah akan
tumbuh menjadi bakal biji.
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut dan
merupakan suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur.
Dengan putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai
dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.
BAB II
BUAH (FRUCTUS)
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah akan tenggelam, dan
sering kali bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak,
mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah.
Apabila bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu disebut buah semu.
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut dan merupakan suatu
bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahan pada bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dengan
putik sendiri secara tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala
putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.
Bagian-bagian bunga yang sering kali tidak gugur melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah,
biasanya tidak ikut mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi bukanmerupakan suatu
bagian buah yang penting, misalnya.
1. Daun-daun Pelindung
Pada tanaman jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur dan lebihdikenal
sebagai pembungkus tongkol jagung.
b. Buah berbelah tiga (Triachenium), apabila buah dari golongan ini masak, maka buah tersebut
akan pecah menjadi tiga bagian buah, misalnya pada Trapaeolum majus L.
c. Buah berbelah empat (Tetrachenium), apabila buah dari golongan ini masak, maka buah tersebut
akan pecah menjadi empat bagian buah, misalnya buah selasih (Ocimum basilicum L).
d. Buah berbelah banyak (Polyachenium), apabila buah dari golongan ini masak, maka buah
tersebut akan pecah menjadi banyak bagian buah, yang masing-masing bersifat seperti buah
kurung.
2) Buah Kendaga (Rhegma)
Buah kendaga (rhegma) mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi pada setiap bagian
buah kemudian pecah lagi sehingga dengan itu, biji dapat terlepas dari biliknya. Setiap bagian
buah terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah daun buah yang
sesuai dengan jumlah (kendaga) yang terdapat didalam buah itu.
Menurut jumalah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam empat golongan yaitu:
a. Buah berkendaga dua (Dicoccus), apabila buah dari golongan ini masak, makaakan terpecah
menjadi dua bagian buah, masing-masing bagian pecah lagi dan mengeluarkan satu biji.
b. Buah berkendaga tiga (Tricoccus), apabila buah dari golongan ini masak, makaakan terpecah
menjadi tiga bagian buah, masing-masing bagian pecah lagi dan mengeluarkan satu biji,
misalnya buah para (Hevea brasiliensis Muell).
c. Buah berkendaga lima (Pentacoccus), apabila buah dari golongan ini masak, makaakan terpecah
menjadi lima bagian buah, masing-masing bagian pecah lagi dan mengeluarkan satu biji,
misalnya buah Geranium.
d. Buah berkendaga banyak (Polycoccus), apabila buah dari golongan ini masak, maka akan
terbagi menjadi beberapa (banyak) bagian buah, masing-masing satu biji yang bisa dikeluarkan.
3) Buah Kotak
Buah kotak adalah suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri
atas satu atau beberapa daun buah, apabila buah dari golongan ini masak, buah akan pecah, tetapi
kulit buah yang pecah itu sampai kapanpun akan tetap melekat pada tangkai buah.
Buah kotak dapat dibedakan dalam empat golongan yaitu:
a. Buah bumbung (Folliculus), buah ini tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan
dengan banyak biji di dalamnya. Apabila buah ini sudah masak, makaakan terpecah menurut
salah satu kampuhnya (kampuh perut). Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea Dryand),
bunga sari cina (Catharanthus roseus G. Don) dan kepuh (Sterculia).
b. Buah polong (Legumen), apabila buah sudah masak, maka buah akan pecah menurut kedua
kampuhnya (kampuh perut dan kampuh punggung), atau terputus sepanjang sekat-sekat
semuanya. Buah yang demikian ini terdapat pada semua jenis tumbuhan yang tergolong
suku: Papilionaceae, Caesalpiniaceae dan Mimosaceae, misalnya pohon saman (Samania
saman Merr).
Buah polong yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe diatas, yaitu:
a) Buah masak di dalam tanah dan apabila sudah masak, buah tidak pecah, misalnya kacang tanah
(Arachis hypogaea L).
b) Buah yang mempunyai kulit berdaging, apabila buah masak, buah tidak akanpecah, misalnya
buah asam (Tamarindus indica L).
c) Buah yang mempunyai susunan seperti buah batu dengan tiga lapisan kulit buah, hanya
mempunyai satu ruang dan satu biji, apabila buah sudah masak, buah tidak pecah, misalnya pada
buah pohon gayam (Inocarpus edulis Forst).
c. Buah lobak atau polong semu (Siliqua). Buah ini tersusun atas dua daun buah, mempunyai satu
ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya yang dispisahkan oleh sekat semu.
Buah dengan susunan seperti ini umum terdapat pada warga suku Cruciferae atau sawi-
sawian (Brassicaceae).
d. Buah kotak sejati (Capsula). Buah ini terbentuk dari dua daun buah atau lebih, dan mempunyai
ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini apabila sudah masak
juga akan membuka, hingga biji yang ada di dalamnya dapat keluar. Cara buah ini pecah atau
membuka bermacam-macam, dan cara-cara tersebut yaitu:
a) Dengan katup atau kelep (Valva). Daun buah pecah dari ujung buah, tetapi pangkal tetap
berlekatan. Pecahnya buah ini dapat membelah ruangan (loculicidus) misalnya pada durian
(Durio zibethinus Murr) dan membelah sekat-sekat misalnya pada buah kesumba (Bixa
orellana).
b) Dengan retak-retak atau celah-celah (Rima), buah pecah menurut bagian tengah katup-katup,
pada ujung badan pangkal buah saling berlekatan. Misalnya pada buah anggrek (Orichidaceae).
c) Dengan gigi-gigi (Dens), apabila buah pecah hanya sepanjang ujung katup-katup saja, misalnya
buah anyelir (Diantus caryophyllus).
d) Dengan liang (Porus), buah membuka dengan liang-liang pada ujung atau pangkalnya. Misalnya
buah tanaman apyun/opium (Papaver somniferum L).
e) Dengan tutup (Operculum). Pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup, yang
membuka apabila buah sudah masak. Misalnya buah krokot (Portulaca oleracea L).
Contoh kulit buah yang tidak begitu tebal dan seringkali memiliki sifat yang agak kaku
sperti kulit, tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya contoh: Buah duku
(Lansium domestisum Corr), buah rambutan (Nephelium lappaceum L). Dari buah ini
yang di makan bukanlah kulit buah bagian dalam, melainkan salut bijinya (arillus).
3. Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-masing
tumbuh menjadi buah bumbung, misalnya pada pohon cempaka (Michelia champaka L)
4. Buah buni ganda, contohnya buah sirsak (Annona).
2.7.3 BUAH SEJATI MAJEMUK
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah
ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada
akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di
antaranya:
1. Buah padi majemuk, contohnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebenarnya berisi deretan buah-
buah jagung, bukan biji jagung.
2. Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L). Bunga
tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan
bunga yang subur di tengah.
3. Buah buni majemuk, apabila bakal buah masing-masing bunga dalam bunga mejemuk
membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nanas (Ananas comosus Merr).
4. Buah batu majemuk, contohnya buah pandan (Pandanus), buah mengkudu atau pace (Morinda).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Beraneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar
biji tumbuhan.