PENDAHULUAN
Tujuan utama dari manajemen logistik adalah mengembangkan operasi yang terpadu.
Manajemen kegiatan logistik individual seringkali di bawah perngarahan dan pengawasan
dari berbagai departemen dalam suatu perusahaan. Bila dilihat dari siklus fungsi-fungsi
logistik maka tahap pertama fungsi logistik adalah rencana kebutuhan logistik. Tahap
berikutnya yakni tahap kedua adalah semua kegiatan menyediakan barang-barang logistik
untuk menunjang pelaksanaan tugas seluruh organisasi.
Pelaksanaan suatu rencana logistik yang telah direvisi itu biasanya menyangkut
modifikasi prosedur operating atau perubahan besar dalam jaringan kerja sistem yang ada.
Bergantung pada situasi perencanaannya, banyak sekali pengumpulan dan analisa data yang
mungkin diperlukan untuk menyelesaikan suatu rencana.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis mengajukan
rumusan masalah secara singkat sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari pembuatan makalah,
yakni :
PEMBAHASAN
Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan
pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat. (Subagya: 1994), sehingga manajemen
logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan
bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif. Dalam
sistem administrasi manajemen logistik Subagya menyatakan sebagai berikut: Pelaksanaan
manajemen yang baik, maka unsur-unsur manajemen diproses melalui fungsi-fungsi
manajemen dan fungsi tersebut merupakan pegangan umum untuk dapat terselenggaranya
fungsi-fungsi logistik.
Fungsi logistik dapat disusun dalam bentuk skema siklus kegiatan logistik sebagai
berikut (Mustiksari: 2007): Masing-masing fungsi logistik tersebut saling berhubungan satu
dengan yang lain. Untuk itu kita bahas satu persatu fungsi logistik tersebut.
1. Fungsi Perencanaan
Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah-
langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan
secara khusus perencanan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang
pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai (user) kemudian diajukan sesuai
dengan alur yang berlaku di masing- masing organisasi( Mustikasari: 2007). Subagya
menyatakan perencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok, gagasan,
pengetahuan, pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang merupakan cara terencana
dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan dasar dan pedoman tindakan
Suatu rencana harus di dukung oleh semua pihak, rencana yang dipaksakan akan sulit
mendapatkan dukungan bahkan sebaliknya akan berakibat tidak lancar dalam
pelaksanaannya. Di bawah ini akan dilukiskan bagan kerjasama antara pimpinan, perencana,
pelaksana dan pengawas (Subagya: 1994).
Dalam suatu kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan pencapaian
tujuan ( Sasaran ) di perlukan kerjasama yang terus menerus antara pimpinan / staf,
perencana, pelaksana dan pengawas dengan masing-masing kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan uraian tugas masing-masing. Seluruh kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan
(untuk mencapai sasaran) organisasi.
1. Rencana Pembelian
2. Rencana Rehabilitasi
3. Rencana Dislokasi
4. Rencana Sewa
5. Rencana Pembuatan.
Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat menjawab dan
menyimpulkan pernyataan sebagai berikut:
1. Apakah yang di butuhkan (what) untuk menentukan jenis barang yang tepat
2. Berapa yang di butuhkan (how much, how many) untuk menentukan jumlah yang tepat
5. Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan (who) untuk menentukan orang atau
unit yang tepat
7. Mengapa di butuhkan (why) untuk mengecek apakah keputusan yang di ambil benar-benar
tepat
2. Fungsi Penganggaran
Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah dicek berulang kali dan
diketahui untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya keseluruhan, maka
penyediaan dana tersebut tidak boleh diganggu lagi, kecuali dalam keadaan terpaksa.
Pengaturan keuangan yang jelas, sederhana dan tidak rumit akan sangat membantu kegiatan.
Dalam menyususn anggaran terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan antara
lain adalah:
1. Peraturanperaturan terkait
4. Pengaturan anggaran seperti: sumber biaya pendapatan sampai dengan pegaturan logistik
Sumber anggaran di suatu rumah sakit bermacam-macam, tergantung pada institusi
yang ada apakah milik pemerintah atau swasta. Pada Rumah sakit Pemerintah, sumber
anggaran dapat berasal dari Dana Subsidi (Bappenas, Depkes, Pemda) dan dari penerimaan
rumah sakit. Sedangkan pada rumah sakit swasta sumber anggaran berasal dari Dana Subsidi
(Yayasan dan Donatur), Penerimaan rumah sakit dan Dana dari pihak ketiga (Mustikasari).
3. Fungsi Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi
kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu
yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk tetap
mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas-batas efisiensi. (Subagya: 1994).
Sedangkan Mustikasari berpendapat fungsi pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasi
atau mewujudkan kebutuhan yang telah direncanakan atau telah disetujui sebelumnya.
1. Pembelian
2. Penyewaan
3. Peminjaman
4. Pemberian ( hibah )
5. Penukaran
6. Pembuatan
7. Perbaikan
5. Evaluasi penawaran
7. Masa sanggah
8. Penunjukan pemenang
9. Pengaturan kontrak
Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi tehnis yang menyangkut pihak luar maka
pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian dilaksanakan
dari awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan. Kebijakan pemerintah yang mengatur
tentang pengadaan barang adalah Keppres No. 80 tahun 2003.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara lain:
Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara lain:
1. Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun seorang pembeli harus tetap
tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan
Setiap mengadakan pelelangan dan pengadaan barang harus dibentuk panitia pengadaan dan
pelangan milik negara yang ditentukan sebagai berikut:
4. Fungsi Penyimpanan
Faktor faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan adalah:
1. Pemilihan lokasi
Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung barang yang disimpan,
keamanan dan sirkulasi udara yang baik.
1) Barang biasa: Kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar, kursi roda dll.
3. Pengaturan ruang
4. Prosedur/sistem penyimpanan
1. Proses Administrasi
4. Proses angkutan
Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah penyaluran merupakan unsur
yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
6. Fungsi Penghapusan
1. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam, administrasi yang
salah, tercecer atau tidak ditemukan
2. Teknis dan ekonomis: Setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya. Keadaan
tersebut disebabkan faktor-faktor: Kerusakaan yang tidak dapat diperbaiki, obsolete
(meningkatkan efisiensi atau efektifitas), kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh
dipergunakan lagi menurut ketentuan waktu yang ditetapkan, aus atau deteriorasi yaitu
barang mengurang karena susut, menguap atau hadling, Busuk karena tidak memenuhi
spesifikasi sehingga barang tidak dapat dipergunakan lagi.
Dalam aspek yuridis mencakup hal-ha: Pembentukan panitia penilai, identifikasi dan
inventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat, persyaratan atau ketentuan terhadap barang
yang dihapus, penyelesaian kewajiban sebelum barang dihapus.
Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut. Cara-cara
penghapusan yang lazim dilakukan antaralain:
2) Pemanfaatan kembali: Usaha meningkatkan nilai ekonomis dari barang yang dihapus
menjadi barang lain
4) Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan atau pihak di luar
instansi (Pemerintah)
7. Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan dan
pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau telah
berlangsung (Mustikasari: 2007). Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:
1. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma, instruksi dan
prosedur lain
5. Siklus Logistik
1. Perencanaan merupakan proses menetapkan sasaran, pedoman dan dasar ukuran untuk
penyelenggaraan pengelolaan perlengkapan
2. Pengadaan merupakan proses pemenuhan kebutuhan barang atau jasa dengan kualitas yang
terbaik dan harga yang minimaL.
3. Penyimpanan adalah penyelenggaraan pengurusan barang agar pada saat diperlukan dapat
dilayani dengan cepat dan tepat.
Prespektif yang tepat untuk memulai meninjau kegiatan logistik adalah dengan
mendapatkan pengertian tentang kekuatan-kekuatan intern dan ekstern yang mempengaruhi
disain dari sistem logistik suatu perusahaan. Sebagaimana halnya operasi dan koordinasi
logistik itu harus terpadu, maka keempat bidang sistem operating sistem ini pun harus pula
berfungsi sebagai suatu totalitas..
Jika suatu perusahaan mau bertahan hidup, maka seluruh sistemnya haruslah
berfungsi sebagai totalitas. Dilihat secara sendiri-sendiri, masing-masing sistem ini atau
setiap pusat kegiatannya tidak banyak manfaatnya. Apabila suatu bagian tertentu memberikan
sumbangan kepada total usaha, maka bagian tersebut mamperoleh manfaat ekonomis.
Di dalam perusahaan, sistem logistik itu sangat perlu bagi terlaksananya transaksi.
Perusahaan yang menikmati efisiensi logistik akan memperoleh keuntungan dalam biaya dan
jasa-jasa yang sulit diganti. Perusahaan yang telah memiliki jaringan fasilitas terpadu,
kemampuan transportasi, komunikasi dan penanganan yang selaras dengan usaha-usaha
keuangan.
Jaringan fasilitas yang dipilih oleh suatu perusahaan adalah fundamental. Jumlah,
besar dan pengaturan geografis dari fasilitas yang dioperasikan mempunyai hubungan
langsung dengan kemampuan pelayanan terhadap nasabah perusahaan dan terhadap biaya
logistiknya. Jaringan fasilitas suatu perusahaan merupakan serangkaian lokasi ke mana dan
melalui mana meterial dan produk-produk diangkut, untuk tujuan perenacanaan, fasilitas-
fasilitas tersebut meliputi pabrik, gudang dan toko. Seleksi serangkaian lokasi yang unggul
dapat memberikan banyak keuntungan yang kompetitif.
2. Transportasi
4. Komunikasi
Penanganan dan penyimpanan menembus sistem ini dan langsung berhubungan dengan
semua aspek operasi. Ia menyangkut arus persediaan melalui dan di antara fasilitas-fasilitas
dengan arus tersebut yang hanya bergerak untuk menanggapi kebutuhan akan suatu produk
atau material.
Ada 3 pola yang menonjol yang banyak dipakai untuk operasi logistik, yaitu :
1. Sistem Eselon
Istilah ini mengandung arti bahwa arus produksi atau material itu berlangsung melalui
serangkaian lokasi yang berurutan sejak ia bergerak dari tempat awal ke tujuan akhir. Sistem
Eselon menggunakan gudang-gudang dengan tujuan untuk emnggabungkan beraneka ragam
produk ke dalam suatu pengiriman tunggal yang besar jumlahnya. Situasi eselon ini
mengutamakan penggudangan dengan maksud memperoleh keuntungan dari volume besar di
samping menyediakan jenis produk yang lengkap.
2. Sistem Langsung
Bertolak belakang dengan pola eselon adalah sistem yang beroperasi langsung dari
salah satu atau sejumlah pusat penumpukan persediaan. Perusahaan yang menjalankan
distribusi mendapatkan bahwa usaha pemasaran mereka paling baik ditunjang oleh suatu
perusahaan sentral.
3. Sistem Fleksibel
Sistem logistik yang paling lazim adalah sistem yang mengkombinasikan prinsip-
prinsip eselon dengan prinsip-prinsip sistem langsung menjadi satu pola operasi yang
fleksibel, sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya. Selektivitas persediaan
didorong adanya dalam desain sistem logistik.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai
perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan
pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat.
Logistik modern dapat didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang strategis terhadap
pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier,
diantara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan.
a. Perencanaan
b. Penganggaran
c. Pengadaan
d. Penyimpanan
e. Penyaluran
f. Pengapusan
g. Pengendalian
B. Saran
Makalah ini hanyalah sebagian cara untuk mendapat pengetahuan tentang manajemen
logistik masih banyak ilmu tentang manajemen yang perlu diketahui oleh karena itu penulis
menyarankan pembaca untuk lebih giat mencari sumber ilmu dari yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/
http://veeputri27.blogspot.co.id/2015/06/makalah-manajemen-logistik-pengadaan.html
MAKALAH MANAJEMEN LOGISTIK
Disusun oleh:
NIM : 160674