Anda di halaman 1dari 1

Surat Cintaku untuk Indonesia

Mewujudkan Indonesia sebagai poros energi dunia adalah salah satu visi saya. Memang
sangatlah besar mimpi ini, namun apalah arti sebuah mimpi jika tanpa adanya langkah-langkah
kecil yang saling berkolaborasi untuk terwujudnya sebuah mimpi. Berkuliah di ITB bagi saya
merupakkan tanggung jawab dan amanah yang berat. Saya harus bisa mengabdi pada
masyarakat dengan ilmu yang saya miliki. Dan sumbangsih awal saya kepada masyarakat
tempat asal saya adalah dengan menjadikan masyarakat yang paham atas potensi daerah yang
kami miliki. Sosialisasi, melebur masyarakat merupakan langkah awal. Kami memiliki sumber
emas dibawah tanah kami, namun belum ada teknologi yang memadahi dan sistem
penambangan yang legal. Dengan saya berkuliah di Teknik Pertambangan ITB, saya memiliki
keyakinan bahwa saya adalah yang dibutuhkan saat ini terutama oleh masyarakat di daerah asal
saya. Selama saya berkuliah saya akan selalu berusaha untuk menghasilkan karya dan memiliki
kemampuan untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat.
Tak cuma emas yang kami miliki sebagai potensi daerah kami. Kami memiliki jumlah
sungai yang cukup banyak yang sampai saat ini belum pernah mongering. Dan lagi, belum ada
teknologi yang cocok untuk memaksimalkan apa yang kami miliki saat ini. Belum ada pemikir-
pemikir yang lahir dari daerah kami dan masih ada permainan oleh para pemilik modal dalam
pengelolaan emas. Masih belum ada kesadaran mengenai prosedur kerja yang aman, explorasi
yang beraturan, dan legalitas yang jelas.
Saya beruntung bahwa saya tidak sendiri dalam merangkai pergerakan ini. Dan mereka
sekarang juga sedang menempuh ppendidikan, mencari referensi, mengembangkkan ilmu dan
kegiatan positif lainnya. Daerah kami membutuhkan karya kami dan kami juga membutuhkan
daerah kami sebagai rangkaian untuk Indonesia yang satu. Dan saya berharap teman-teman
dari ITB yang berasal dari daerah lain juga memiliki tujuan yang sama yaitu untuk Indonesia
maju. Dengan begitu pergerakan kami semua akan terangkai indah menjadi satu kesatuan yang
padu dan terarah. Karna kalua bukan kita para mahasiswa Indonesia, siapa lagi yang akan
meneruskan tongkat estafet ini? Jawabanya tentu adalah Kita.

Nama : Muhammad Rizki Aflahul M


Nim/Fakultas : 16417135/ FTTM
Kelompok : 135

Anda mungkin juga menyukai