Anda di halaman 1dari 2

Kecerdasan Jamak (Theory of Multiple Intellegence)

Dari segi terminologi jamak berarti banyak atau lebih dari satu. Berarti kecerdasan jamak itu
kecerdasan yang lebih dari satu. Dalam bahasa aslinya kecerdasan jamak dikenal dengan
istilah Multiple Intellegence (MI). Ada juga yang menerjemahkannya sebagai kecerdasan
majemuk. Teori tentang Multiple Intellegence ini berasal dari Howard Gardner. beliau
menuliskan teorinya ini dalam buku yang ramai dibicarakan oleh kalangan umum saat itu
(1983) berjudul Frames of Mind. Gardner pada awalnya menyebutkan ada tujuh kecerdasan
dalam bukunya itu. Selanjutnya Gardner menambahkannya menjadi 8 kecerdasan.
Sebelum berangkat lebih jauh kita kembali ke definisi intelegensi (kecerdasan).
Menurut Woolfolk (2009) kemampuan atau berbagai kemampuan untuk mendapatkan dan
menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan dunia
sekitar [1]. Para penulis dan ahli lainnya juga banyak berpendapat hampir sama, menurut
Santrock (2008) intelegensi (kecerdasan) adalah keterampilan menyelesaikan masalah dan
kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari [2]. Cara
mengukur intelegensi ini menggunakan sebuah test yang dikenal dengan tes IQ, yang
dipelepori oleh Alfred Binet.
Rupanya beberapa pihak dan para ahli ini pun ada yang tidak sreg dengan skor
tunggal dari tes IQ ini. Tes ini dianggap hanya menggambarkan kemapuan intelektual atau
kognitif saja dan mengabaikan kemampuan lain dalam diri manusia. Yaitu Gardner tahun
1983 tentang teori kecerdasan jamak berusaha mengungkapkan kemampuan mental lain
dalam diri manusia dari pengalamannya dalam penelitian orang-orang yang mengalami
kerusakan otak (Gardner, 2003). Carrol, 1997 seperti yang dinyatakan oleh Woolfolk (2009)
mengenalkan tiga tingkat intelegensi , yaitu kemampuan umum, beberapa kemampuan luas
(termasuk intelegensi cair dan intelegensi terkristal) dan beberapa kemampuan spesifik (ada
sekitar 70) [3]. Lalu Stenberg seperti yang dikutip oleh Santrock 2008 dan Jamaris 2010
mengatakan dalam Triartic Theory of Intellegence bahwa ada 3 jenis intelegensi yaitu
intelegensi analitis, kreatif, intelegensi kreatif dan intelegensi praktis [4] [5]. Tahun 1990
Mayor dan Salovey memulai konsep mengenai Emotional Intellegence. Dan kemudian
dipopulerkan oleh Daniel Goleman tahun 1995 dengan bukunya Emotional Intellegence.
Kemudian Zohar dan Marshall tahun 1997 mengungkapkan istilah spiritual intelligence (SQ).
Jadi akhir-akhir ini orang mulai mempertanyakan mengenai konsep IQ, terutama
hubungannya dengan prestasi di sekolah dan kesuksesan dalam dunia kerja nantinya. Orang
dengan IQ tinggi belum tentu berprestasi di sekolah karena banyak juga anak-anak
berkategori gifted dengan IQ di atas 130 masuk dalam kategori gifted underachiever yaitu
tidak berprestasi. Demikian pula bahwa anak yang dulu berprestasi akademik bagus di
sekolah belum tentu sukes dalam bisnis dan pekerjaannya. Bagitu pula orang tua yang merasa
kurang puas dengan hasil skor tes IQ anaknya di sekolah namun merasa anaknya mempunya
potensi terutama di bidang-bidang tertentu, mulai tertarik dengan konsep kecerdasan jamak
ini.
Multiple Intellegence
Teori Kecerdasan Jamak dari Gardner mendapat banyak kritik dari para ahli namun
mendapat sambutan yang cukup luas di kalangan masyarakat dan juga kalangan pendidikan
di sekolah. Gardner sendiri mendefinisikan intelegensi tidak banyak berbeda dengan para ahli
yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan produk yang berharga
dalan satu atau beberapa lingkungan budaya dan masyarakat [6]. Namun Gardner
menganggap bahwa kemampuan itu menjadi banyak kemampuan yang terpisah dari
kecerdasan musik sampai kecerdasan interpersonal, bukan dinyatakan dengan satu
kecerdasan umum saja. Gardner membayangkan kecerdasan itu sebagai potensi biopsikologi
dan semua individu mempunyai potensi untuk menggunakan sekumpulan bakat kecerdasan
yang dimiliki tiap individu. Ada orang yang cerdas di satu bidang tertentu tetapi nyaris tidak
memahami bidang lain misalnya idiot savant. Jadi tiap bidang kecerdasan juga mempunyai
tempat tersendiri di otak manusia. Penelitiannya mengenai kerusakan otak menunjukkan
bahwa kerusakan otak yang menurukan funsgsi di bidang tertentu kadang tidak
memperngaruhi kecerdasan di bidang lainnya.
Sampai sekarang ini Gardner mengutarakan 7 jenis kecerdasan plus 1 yang juga
banyak dikutip banyak sumber yaitu kecerdasan linguistik, logika-matematika, ruang
(spasial), musik, gerakan badan (bodily-kinesthetic), kecerdasan antar pribadi (interpersonal)
dan intra pribadi. Dan kecerdasan yang terakhir dimasukkan Gardner adalah kecerdasan
naturalis. Dari definisi teorinya yang berhubungan dengan kata jamak, sebenernya Gardner
tidak membatasi jumlah itu (jadi menurut penulis bisa saja kemudian orang atau Gardner
sendiri memutuskan bukan 7, 8 tapi lebih banyak lagi) dan Gardner terbuka jika urutannya
pun dibolak-balik. (Gardner, 2003). Jadi urutan pertama tidak menunjukkan kecerdasan mana
yang lebih dahulu atau kecerdasan yang lebih penting.
Berikut ini uraian 8 kecerdasan menurut Gardner
1. Kecerdasan Musik
Yaitu, kemampuan untuk membedakan bunyi nada, pitch, ritme, mengekspresikan
suara-suara musik dan memainkan instrumen.
2. Kecerdasan Gerakan Badan (Bodily Kinesthetic)
Yaitu kemampuan melakukan gerakan, mengontrol gerakan badan, menyesuaikan
gerakan dan menggunakan peralatan. Orang yang mempunyai kecerdasan ini misalnya penari
handal, atlet berbakat ataupun dokter bedah.
3. Kecerdasan Logika Matematika
kemampuan untuk melihat pola yang logis, numerik, melakukan deduksi, mengajukan
hipotesis penarikan kesimpulan dan evaluasi. Contohnya adalah seorang ilmuwan atau
scientist.
4. Kecerdasan Linguistik
Kemampuan dalam mengenali ritme bunyi, penggunaan dan pemilihan kata-kata dan
bahasa. Misalnya orang yang paham menulis puisi.
5. Kecerdasan Ruang
Kemampuan untuk melakukan navigasi, membayangkan posisi dalam ruang,
visualisasi benda dalam ruang dan menggunakan ruang secara akurat.
6. Kecerdasan Antar Pribadi
Yaitu kemampuan untuk mengenali perbedaan, suasana hati, temperamen, motivasi
dan kehendak orang lain. Contohnya seorang wiraniaga sukses
7. Kecerdasan Intra Pribadi
Yaitu kemampuan untuk mengenali, memahami perasaan dan diri secara akurat dan
mampu bekerja sama dengan efektif dengan diri sendiri.
8. Kecerdasan Naturalis
Yaitu kemampuan untuk mengenali macam tumbuhan dan hewan juga kemampuan
untuk mengklasifikasi atau mengkatagori sesuatu. Contohnya botanis dan petani.

Kritikan terhadap Gardner menganggap bahwa 7 atau 8 hal yang disebutkan itu
bukan dimasukkan dalam kategori kecerdasan tetapi banyak yang menganggap itu adalah
bakat.

Anda mungkin juga menyukai