Anda di halaman 1dari 11

MANUSIA DAN POTENSINYA

MAKALAH

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama Islam dan Etika

Dosen Pengampu Dr. H. Mahrus Asad, M. Ag.

oleh:

Fauzi Rulandi Aviantara Goernida (1102164172)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

BANDUNG

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan pada Allah swt. atas rahmat, hidayah, dan izin-
Nya, sehingga saya mampu menyelesaikan makalah berjudul Manusia dan
Potensinya dengan tepat waktu dan lancar.

Makalah ini membahas tentang manusia dan potensi yang dimiliki, meliputi
proses penciptaan manusia, potensi yang dimiliki, dan pandangan dalam Islam.

Dengan adanya makalah ini, semoga penulis dan pembaca dapat lebih
memahami potensi yang dimiliki dan dapat bersyukur atas kehidupan yang dijalani.

Bandung, 24 Februari 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1. Hakikat Manusia ............................................................................................... 2
2.2. Penciptaan Manusia.......................................................................................... 2
2.3. Tugas dan Kedudukan Manusia...................................................................... 3
2.4. Potensi Manusia ................................................................................................ 5
2.4.1 Potensi Jasmani ................................................................................................ 5
2.4.2 Potensi Rohani .................................................................................................. 5
2.4.3 Potensi Akal ...................................................................................................... 6
2.4.4 Potensi Fitrah ................................................................................................... 6
2.4.5 Potensi Nafsu .................................................................................................... 6
BAB 3 KESIMPULAN ..................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 7
3.2 Saran ........................................................................................................................ 7
DAFTAR REFERENSI .................................................................................................... 8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah swt. yang paling sempurna
dibandingkan makhluk-makhluk lainnya. Mengapa dikatakan
sempurna? Karena manusia memiliki akal pikiran sehingga mampu
berpikir dan membedakan mana yang baik dan buruk. Akal pikiran tidak
dimiliki oleh makhluk-makhluk lain.

Setiap manusia memiliki potensi yang dapat berpengaruh pada


kehidupan manusia itu sendiri dan lingkungannya. Namun, belum
semua manusia sadar akan potensi yang dimiliki. Ada juga yang sudah
tahu akan potensinya, tetapi belum digunakan secara maksimal. Oleh
karena itu, manusia perlu memahami potensinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa hakikat manusia?
2. Bagaimana proses penciptaan manusia?
3. Bagaimana posisi dan tugas manusia?
4. Apa saja potensi yang dimiliki manusia?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengetahui hakikat
manusia dan proses penciptaannya. Selain itu mengetahui posisi dan
tugas manusia di kehidupan dan bagaimana potensi yang dimiliki,
sehingga kehidupan manusia lebih bermanfaat dan tetap di jalur sesuai
Al-Quran dan Hadits.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Hakikat Manusia


Al Syaibani menyebutkan tujuh hakikat manusia. Berikut adalah
hakikat yang disebutkan:

1. Manusia adalah makhluk paling mulia di alam ini. Allah telah


membekalinya dengan keistimewaan-keistimewaan yang
menyebabkan ia berhak mengungguli makhluk lain.
2. Kemuliaan manusia atas makhluk lain adalah karena diangkat
sebagai khalifah Allah yang bertugas memakmurkan bumi atas
dasar ketakwaan.
3. Manusia adalah makhluk berpikir yang menggunakan bahasa
sebagai media.
4. Manusia adalah makhluk tiga dimensi seperti segitiga sama kaki
yang terdiri dari tubuh, akal, dan ruh.
5. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh
faktor keturunan dan lingkungan.
6. Manusia mempunyai motivasi dan kebutuhan.
7. Manusia mempunyai sifat luwes dan selalu berubah melalui
proses pendidikan.
Dari ketujuh poin di atas, dapat diketahui hakikat-hakikat
manusia yang mencakup penciptaan, tujuan hidup, kedudukan,
dan tugas manusia.

2.2. Penciptaan Manusia


Dalam QS Al-Muminun ayat 12-14 dijelaskan mengenai proses
penciptaan manusia.

Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal)


dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan)

2
dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami
jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha
suci Allah, Pencipta yang paling baik.

Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa manusia berasal dari saripati tanah,
kemudian air mani, air mani itu dibesarkan dalam rahim sehingga menjadi
segumpal daging yang dikenal sebagai embrio, lalu tulang belulang yang
dibungkus daging atau janin, kemudian menjadi bayi.

2.3. Tugas dan Kedudukan Manusia


Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Pengertian khalifah adalah penguasa atau pengganti Allah yang mengatur
segala sesuatu yang terkandung di bumi. Agar bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan umat manusia. Dalam QS. Al-Baqarah:30 Allah berkata,

Dan ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada malaikat,


Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.
Mereka berkata,Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di
muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan
menumpahkan darah padanya, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji dan mensucikan Engkau? Rabb berfirman,
Sesungguhnya aku lebih mengetahui yang tidak kamu ketahui.

Manusia sebagai khalifah di muka bumi, memunyai peranan penting


yang dijalankan sampai akhir zaman ataupun kiamat, dan peranan penting
ini pun sebagai bagian dari fungsi manusia sebagai khalifah, diantaranya :

1. Memakmurkan Bumi (al'imarah)

Berupa pembangunan materi, dengan memanfaatkan


kekayaan alam yang telah disediakan Allah di muka bumi tercinta
ini dengan arahan dan syariat yang lurus, yaitu berdasarkan Al-

3
Quran (hikmah) dan As-Sunah (hadist). Khalifah pun berupaya
untuk menjadikan umatnya atau manusia pada zamannya yang
bermoral dan memiliki peradaban yang baik.

2.Memelihara Bumi (arri'ayah)

Khalifah dalam menjalankan tugasnya harus memiliki tujuan


yaitu dengan menciptakan akidah dan akhlakulkarimah. Selain
menciptakan terpeliharanya akidah dan akhlakulkarimah. Manusia
juga harus menjaga bumi dari kerusakan atau kehancuran alam, baik
itu yang disebabkan alam sendiri maupun oleh tangan-tangan jahil
para manusia.

3.Perlindungan

Tugas ini sangat berat diembannya, dan apabila dapat


dilaksanakan, jika seorang khalifah tersebut dapat menunjukkan
kebenaran dan dapat menegakkan di tengah-tengah kehidupan umat
manusia. Serta dapat menunjukkan kepada umat manusia, bahwa
kebatilan adalah kebatilan dan dapat mengajak seluruh umat
manusia untuk menumbangkannya bersama demi mencapai tujuan
bersama yang diharapkan

Ketiga peranan itu adalah hal-hal yang wajib diamalkan manusia sebagai
khalifah di muka bumi.

Selain peranan, manusia memiliki tujuan hidup. Ada tiga hal yang
menjadi tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah di muka bumi, di
antaranya:

1. Manusia diciptakan untuk beribadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla.

2. Manusia diciptakan untuk mempersembahkan amal-amal terbaik dalam


rangka ketaatan kepada Allah.

3. Manusia diciptakan menjadi khalifah di muka bumi.

4
2.4. Potensi Manusia

Setiap manusia memiliki potensi yang telah diberikan Allah swt.


Lalu apa itu potensi? Potensi menurut pandangan Islam adalah
kemampuan dasar manusia yang telah di berikan Allahswt. sejak
diberikan ruh sampai ruh itu dicabut, yang masih terpendam di dalam
dirinya, menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu manfaat nyata
dalam kehidupan diri manusia di dunia dan di akhirat.
Manusia memiliki tiga potensi dasar yang diberikan Allah swt.
Beriku potensi-potensinya beserta penjelasannya.

2.4.1 Potensi Jasmani


Potensi jasmani adalah potensi berupa jasad (tubuh) manusia.
Dengan jasad, manusia bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat yang
diikuti kerja hati dan akal. Jasad berfungsi mengaplikasikan secara
perbuatan oleh apa-apa yang dihasilkan hati dan akal.

Potensi jasmani setiap manusia memiliki fisik, struktur, dan fungsi


yang sama. Allah taala berfirman, Dan Dialah yang telah menciptakan
bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat
sedikitlah kamu bersyukur. (QS. Al-Mukmiin : 78)

Potensi ini tidak hanya digunakan saja, tetapi harus dirawat. Contoh
merawat jasmani dengan beristirahat bila lelah, menjaga tubuh agar
segar bugar, dan hal lainnya. Hal inilah yang disebut kebutuhan jasmani
(al-hazah al-udhuwiyah). Kebutuhan jasmani dimaksudkan untuk
memenuhi aktivitas manusia.

2.4.2 Potensi Rohani


Potensi rohani adalah potensi berupa hati manusia (qalbu). Qalbu di
sini tidak dimaknai sekadar hati yang ada pada manusia. Qalbu lebih
mengarah pada aktivitas rasa yang bolak-balik. Qalbu berhubungan
dengan keimanan. Qalbu merupakan wadah dari rasa takut, cinta, kasih

5
sayang, dan keimanan. Karenanya qalbu ibarat sebuah wadah, ia
berpotensi menjadi kotor atau tetap bersih. Secara tidak langsung,
potensi ini mengandung habluminallah atau hubungan kita dengan sang
pencipta, Allah swt.

Untuk menenangkan rohani, zikir adalah salah satu cara agar rohani
dapat tenang.

2.4.3 Potensi Akal


Dengan akal, manusia bisa berpikir menciptakan sesuatu,
menjalankan sesuatu, yang kesemuanya adalah hasil dari kumpulan-
kumpulan ilmu. Ilmu yang bermanfaat akan digunakan oleh banyak
orang, sehingga orang yang satu dengan yang lain saling berinteraksi.
Akal sehat menciptakan sesuatu yang baik dan berguna bagi kehidupan
manusia, jika akal tidak sehat maka akan menciptakan hal-hal
merugikan manusia.

2.4.4 Potensi Fitrah


Manusia pada saat lahir memiliki potensi fitrah. Fitrah tidak
dimaknai melulu sebagai sesuatu yang suci. Fitrah di sini adalah bawaan
sejak lahir. Fitrah manusia sejak lahir adalah membawa agama yang
lurus. Namun, kondisi fitrah ini berpotensi tercampur dengan yang lain
dalam proses perkembangannya.

2.4.5 Potensi Nafsu


Nafsu yang ada pada manusia tidak hanya dorongan berbuat buruk,
tetapi berpotensi berbuat baik. Dengan kata lain, nafsu ini berpotensi
positif dan negatif. Hakikatnya, nafsu pada diri manusia cenderung
berpotensi positif. Namun, potensi negatif daya tariknya lebih kuat
daripada potensi negatif. Oleh karena itu, manusia diminta untuk
menjaga kesucian nafsunya agar tidak kotor.

6
BAB 3
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang manusia dan potensinya, maka dapat
diambil kesimpulan:

1. Manusia adalah makhluk paling mulia di alam ini. Allah telah


membekalinya dengan keistimewaan-keistimewaan yang
menyebabkan ia berhak mengungguli makhluk lain.
2. Manusia berasal dari saripati tanah, kemudian air mani, air mani
itu dibesarkan dalam rahim sehingga menjadi segumpal daging
yang dikenal sebagai embrio, lalu tulang belulang yang
dibungkus daging atau janin, kemudian menjadi bayi.
3. Sebagai khalifah, manusia memiliki tiga peranan penting di
muka bumi, yaitu memakmurkan bumi, memelihara bumi, dan
perlindungan.
4. Manusia memiliki potensi-potensi dasar, yaitu potensi rohani,
potensi jasmani, potensi nafsu, potensi akal, dan potensi fitrah.

3.2 Saran
Untuk mengembangkan keimanan pada Allah swt. maka ada
beberapa saran dari penulis untuk manusia-manusia, yaitu:
1. Perlunya pemahaman lebih dalam, agar kita sebagai manusia
dapat menjalankan perintah dan tugas sebagai khalifah di bumi
2. Perlunya pengasahan potensi manusia, agar menjadi manusia
yang berguna bagi dunia dan akhirat.

7
DAFTAR REFERENSI

[1] G. Al-Khansa, "Tugas ISD > Manusia & Potensinya Menurut Islam," 2011.
[Online]. Available: http://gakhansa.blogspot.co.id/2011/10/manusia-
potensinya-menurut-islam.html. [Accessed 23 Februari 2017].

[2] I. Ahmad, "Hakikat Manusia Dan Potensinya," 14 Mei 2016. [Online].


Available: http://ibnuahmad91.blogspot.co.id/2015/05/hakikat-manusia-dan-
potensinya_14.html. [Accessed 24 Februari 2017].

[3] R. Malkan, "Manusia Dan Potensinya," 2014. [Online]. Available:


http://rahabmalkan.blogspot.co.id/2014/12/manusia-dan-potensinya.html.
[Accessed 25 Februari 2017].

[4] M. Khoirunnisa, "Fungsi Peranan dan Fungsi Manusia sebagai Khalifah,"


2013. [Online]. Available: http://dstarzmuslim.blogspot.co.id/2013/03/fungsi-
peranan-dan-fungsi-manusia.html. [Accessed 27 Februari 2017].

Anda mungkin juga menyukai