BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
1
2
LANDASAN TEORI
Sumber : google
Gambar ,2,1
2
3
blok dalam model. Setiap blok dalam model memiliki nilai yang menunjukkan
kepadatan blok di bawah topo, misalnya sebuah blok udara akan memiliki nilai
topo 0.0 dan sebuah blok seluruhnya berisi batuan akan memiliki nilai topo 1.0.
Pemodelan topografi (topo) ini diperlukan untuk membatasi ekstrapolasi
kadar ke arah vertikal. Hasil digitasi pemodelan topografi diintegrasikan ke dalam
model blok kemudian dilakukan pengecekan peta topografi yang dihasilkan
dengan cara membandingkan dengan peta topografi awal. Pada beberapa
tambang menetapkan batas properti mineral (kuasa pertambangan, KP atau
kontak karya, KK) untuk keperluan pembayaran royalti. Batas KP atau KK
tersebut didigitasi dan dimasukkan ke dalam model untuk mengetahui tonase
bijih dalam daerah properti mineral tersebut.
Pemodelan sumberdaya secara komputer memerlukan basis data assay
maupun komposit yang bersih, sehingga data masukan tidak ada bias. Cek dan
cek ulang merupakan pekerjaan yang harus selalu dilakukan sebelum memulai
Pemodelan Geologi dan Topografi. Pekerjaan pada tahap ini sangat penting
karena akan diteruskan pada proses selanjutnya yaitu konstruksi model dan
presentasi model. Kesalahan pemasukan data dan bias pada data dapat
menyebabkan kesalahan pada model sumberdaya atau cadangan yang akan
dibuat.
3
4
4
5
5
6
Sumber :Google
Gambar2.2
Ara. 3 - Pembentukan segmen untuk interpolasi
6
7
diperbaiki. Kemudian kedua permukaan ditutup oleh sisi samping. Sebagai hasil
dari penutupan permukaan seperti, 3D model geologi terbentuk (Gambar 4).
Sumber : Google
Gambar 2.3
Hasil pemodelan geologi 3D
7
8
BAB III
KESIMPULAN
8
9
DAFTAR PUSTAKA