02 SKP Iptl Kon 2010

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR : 08 Tahun 2010

TANGGAL : 5 Juli 2010
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK

KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI
PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

2010
DAFTAR ISI
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
Hal
1. Kode Unit : KTL.IK.205.101.01. 1
Judul Unit : Memasang sistem pembumian (Arde).
2. Kode Unit : KTL.IK.206.101.01. 6
Judul Unit : Memasang penangkal /penangkap petir
3. Kode Unit : KTL.IK.207.101.01. 11
Judul Unit : Memasang catu daya arus searah (DC Power
Supply).
4. Kode Unit : KTL.IK.207.102.01. 16
Judul Unit : Memasang lampu tanda (tanda bahaya, lampu
lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu
kabut).
5. Kode Unit : KTL.IK.207.103.01. 21
Judul Unit : Memasang lampu penerangan jalan umum
(PJU) dan lampu penerangan lapangan (out
door).
6. Kode Unit : KTL.IK.201.201.01. 27
Judul Unit : Memasang papan hubung bagi utama tegangan
rendah (Low Voltage Main Distribution Board).
7. Kode Unit : KTL.IK.201.202.01. 33
menengah (Medium Voltage Main Distribution
Board).
8. Kode Unit : KTL.IK.202.201.01. 39
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan
air limbah).
9. Kode Unit : KTL.IK.202.202.01 45
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi motor
listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator
dan conveyor).
10. Kode Unit : KTL.IK.202.203.01. 51
Judul Unit : Memasang instalasi listrik tenaga.
11. Kode Unit : KTL.IK.203.201.01. 57
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit motor kontrol
non programmable logic control (Non PLC).
12. Kode Unit KTL.IK.204.201.01. 62
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit programmable
logic control (PLC).
i
13. Kode Unit KTL.IK.207.201.01. 67
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
kolam renang tegangan rendah.
14. Kode Unit KTL.IK.207.202.01 73
Judul Unit Memasang instalasi listrik kawasan berbahaya
(Hazardous Area).
15. Kode Unit KTL.IK.207.203.01. 79
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan
untuk bangunan khusus layanan medis.
16. Kode Unit KTL.IK.207.204.01. 85
untuk ruang khusus medis (ruang roentgen,
ruang operasi).
17. Kode Unit KTL.IK.208.201.01 91
tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan
untuk penerangan piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (home appliances)
18. Kode Unit KTL.IK.208.202.01 97
rumah tangga (home appliances)
19. Kode Unit KTL.IK.208.203.01 103
Judul Unit Memasang instalasi listrik dengan konduit,
cable ladder dan cable tray / trunking.
20. Kode Unit KTL.IK.208.204.01 109
Judul Unit Memasang instalasi listrik dengan cable duct
dan cable trench.
21. Kode Unit KTL.IK.208.205.01. 115
Judul Unit Memasang instalasi listrik dengan
menggunakan sistem busbar.
22. Kode Unit KTL.IK.208.206.01 121
Judul Unit Memasang instalasi lampu penerangan pada
bangunan gedung.
23. Kode Unit KTL.IK.208.207.01. 127
penerangan dan instalasi tenaga tegangan
rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan.
ii
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
Kode Unit : KTL.IK.205.101.01

Judul Unit : Memasang sistem pembumian (Arde).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang sistem pembumian (Arde).
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
mempersiapkan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
pemasangan. dilaksanakan.
1.2. Prosedur pemasangan sistem pembumian
disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
pemasangan sistem pembumian disiapkan
dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan sistem pembumian diperoleh
dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja
baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang sistem 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

pembumian Kesehatan Kerja diterapkan selama
(Arde). pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material pembumian dipasang
sesuai dengan spesifikasi rancangan, standar
dan persyaratan yang berlaku.
1
2.3. Peralatan/material pembumian dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi
tingkat pengamanan (Index Protection) yang
telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi, sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai
persyaratan.
3. Memeriksa 3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

pekerjaan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
pemasangan. dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

selesainya prosedur dan format yang berlaku.
pemasangan. 4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan sistem pembumian (Arde), yang dapat dilaksanakan oleh
pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan sistem pembumian (Arde) ini meliputi :
1.1. Pemasangan elektrode pembumian (earthing rod) yang sesuai
standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
2
dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools and power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang sistem pembumian
(Arde).
Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .
b. Prosedur pemasangan sistem pembumian (Arde).
c. Konstruksi sistem pembumian (Arde).
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan sistem
pembumian (Arde).
e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar.
g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL).
h. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemasangan sistem pembumian (Arde).
c. Menerapkan konstruksi sistem pembumian (Arde).
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan
sistem pembumian (Arde).
3
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
h. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam Konteks Asesmen, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
4
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
5
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang penangkal/penangkap petir.
untuk memasang penangkal/penangkap petir
(Lightning rod).
ELEMEN
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan. 1.2. Prosedur pemasangan penangkal/penangkap
petir disiapkan sesuai dengan persyaratan.
pemasangan penangkal/penangkap petir
(Lightning rod) disiapkan dan dimengerti.
pemasangan penangkal/penangkap petir
(Lightning rod) diperoleh dan diperiksa
dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman
serta terkalibrasi.
pada tempat kerja.
2. Memasang 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

penangkal/ Kesehatan Kerja diterapkan selama
penangkap petir pelaksanaan pekerjaan.
(Lightning rod).
2.2. Peralatan/material penangkal/penangkap
petir (Lightning rod) dipasang sesuai dengan
spesifikasi dan persyaratan yang berlaku.
6
2.3. Peralatan/material penangkal/penangkap
petir dipasang sedemikian rupa sehingga
tidak mengurangi tingkat pengamanan
(Index Protection) yang telah ditetapkan.
persyaratan.

berlaku/gambar Shop Drawing.
yang berlaku.
dengan persyaratan.

1. Batasan Variabel

pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod), yang dapat
dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod) ini meliputi :
1.1. Pemasangan elektrode penangkal/penangkap petir (Lightning
rod) yang sesuai standar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian dan seperti yang tercantum di
7
K3.
tertulis.
terdiri dari hand tools dan power tools.

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

diperoleh menghasilkan strategi memasang
penangkal/penangkap petir (Lightning rod).

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemasangan penangkal/penangkap petir.
c. Konstruksi penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan
g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
h. Penulisan Laporan Pemasangan.

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
b. Menerapkan prosedur pemasangan penangkal/penangkap
petir.
c. Menerapkan konstruksi penangkal/penangkap petir.
8
g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
h. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
9
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

10
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang catu daya arus searah (DC Power
Supply).
untuk memasang catu daya arus searah (DC Power
Supply).
ELEMEN
KOMPETENSI
pemasangan. 1.2. Prosedur pemasangan catu daya arus searah
disiapkan sesuai dengan persyaratan.
pemasangan catu daya arus searah (DC
Power Supply) disiapkan dan dimengerti.
pemasangan catu daya arus searah diperoleh
pada tempat kerja.
2. Memasang catu 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

daya arus Kesehatan Kerja diterapkan selama
searah. pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material catu daya arus searah (DC
Power Supply) dipasang sesuai dengan
spesifikasi dan gambar Shop Drawing.
11
2.3. Peralatan/material catu daya arus searah (DC
Power Supply) dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
memastikan tahanan pembumian, tahanan
isolasi, dan polaritas sesuai persyaratan.
2.6. Pemberian tegangan pada catu daya arus
searah (DC Power Supply) dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

yang berlaku.
dengan persyaratan.

1. Batasan Variabel

pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply), yang dapat
dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply) ini meliputi :
1.1. Pemasangan catu daya arus searah yang sesuai standar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam
gambar rencana pemasangan.
12
K3.
tertulis.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger
dan earth tester yang telah dikalibrasi.


diperoleh menghasilkan strategi memasang catu daya arus searah
(DC Power Supply).

b. Prosedur pemasangan catu daya arus searah.
c. Konstruksi catu daya arus searah (DC Power Supply).
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan catu daya arus
searah (DC Power Supply).
e. Elektronika Penyearah (Rectifier).
f. Alat ukur pengukuran listrik.
g. Teori listrik dasar.
h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
i. Penulisan Laporan Pemasangan.

b. Menerapkan prosedur pemasangan catu daya arus searah.
c. Menerapkan konstruksi catu daya arus searah (DC Power
Supply).
13
catu daya arus searah (DC Power Supply).
e. Menggunakan Elektronika Penyearah (Rectifier).
f. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
g. Menerapkan teori listrik dasar.
h. Menerapkan Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
i. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
14
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

pengalaman di bidang catu daya arus searah.
15
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu
lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
untuk memasang lampu tanda (tanda bahaya,
lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan
lampu kabut).
ELEMEN
KOMPETENSI
pemasangan 1.2. Prosedur pemasangan lampu tanda disiapkan
lampu tanda sesuai dengan persyaratan.
(tanda bahaya, 1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
lampu lalu lintas, pemasangan lampu tanda disiapkan dan
papan dimengerti.
reklame/Billboard
dan lampu 1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
kabut). dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan lampu tanda diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
pada tempat kerja.
2. Memasang lampu 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

tanda. Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material lampu tanda dipasang
sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
yang berlaku.
16
2.3. Peralatan/material lampu tanda dipasang
telah ditetapkan.
persyaratan.

yang berlaku.
dengan persyaratan.

1. Batasan Variabel

pemasangan lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan
reklame/Billboard dan lampu kabut), yang dapat dilaksanakan oleh
Pemasangan lampu tanda ini meliputi :
1.1. Pemasangan lampu tanda yang sesuai standar.
17
K3.
tertulis.

2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

diperoleh menghasilkan strategi memasang lampu tanda (tanda
bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu
kabut).

b. Prosedur pemasangan lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu
c. Konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas,
papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan lampu tanda.
g. Teknik Penerangan lampu tanda.

b. Menerapkan prosedur pemasangan lampu tanda (tanda
18
bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu
kabut).
c. Menerapkan konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu
lampu tanda.
e. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
g. Meneraokan teknik Penerangan lampu tanda.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
2.2 Ruang Lingkup Pengujian

bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
2.3. Metode Asesmen

19
otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

pengalaman di bidang instalasi penerangan.
20
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang lampu penerangan jalan umum (PJU) dan
lampu penerangan lapangan (out door).
untuk memasang lampu penerangan jalan umum
(PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
ELEMEN
KOMPETENSI
pemasangan 1.2. Prosedur pemasangan lampu penerangan
lampu jalan umum dan lampu penerangan lapangan
penerangan jalan disiapkan sesuai dengan persyaratan.
umum (PJU) dan
lampu 1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
penerangan pemasangan lampu penerangan jalan umum
lapangan (out dan lampu penerangan lapangan disiapkan
door). dan dimengerti.
pemasangan lampu penerangan jalan umum
dan lampu penerangan lapangan diperoleh
pada tempat kerja.
21
2. Memasang lampu 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
penerangan jalan Kesehatan Kerja diterapkan selama
umum (PJU) dan pelaksanaan pekerjaan.
lampu 2.2. Peralatan/material lampu penerangan jalan
penerangan umum dan lampu penerangan lapangan
lapangan (out dipasang sesuai dengan spesifikasi dan
door). persyaratan yang berlaku.
2.3. Peralatan/material lampu penerangan jalan
umum dan lampu penerangan lapangan
dipasang sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi tingkat pengamanan (Index
Protection) yang telah ditetapkan.
persyaratan.

berlaku/gambar Shop Drawing.
yang berlaku.
dengan persyaratan.

1. Batasan Variabel

pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out door), yang dapat dilaksanakan oleh
22
Pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out door) ini meliputi :
1.1. Pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out door) yang sesuai standar.
K3.
tertulis.


diperoleh menghasilkan strategi memasang lampu penerangan
jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

b. Prosedur pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU)
dan lampu penerangan lapangan (out door).
c. Konstruksi lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out door).
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan lampu
penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan
lapangan (out door).
23
g. Teknik Penerangan lampu PJU dan penerangan lapangan.

b. Menerapkan prosedur pemasangan lampu penerangan jalan
umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
c. Menerapkan konstruksi lampu penerangan jalan umum (PJU)
dan lampu penerangan lapangan (out door).
lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan
lapangan (out door).
g. Menerapkan teknik Penerangan lampu jalan umum (PJU) dan
penerangan lapangan (out door).

2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
24
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.
25
pengalaman di bidang instalasi penerangan.
26
STANDAR KOMPETENSI

untuk memasang papan hubung bagi utama
tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution
Board).
ELEMEN
KOMPETENSI
pemasangan. 1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan
pemasangan PHB utama tegangan rendah,
diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan
perusahaan dan SOP.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
dilaksanakan sesuai SOP.
pemasangan PHB utama tegangan rendah
1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi
untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif pada tempat kerja.
1.6. Pemasangan papan hubung bagi utama
tegangan rendah (Low Voltage Main
Distribution Board) disiapkan sesuai dengan
SOP.
diperoleh sebelum memulai pemeliharaan.
27
2. Memasang papan 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
hubung bagi Kesehatan Kerja diterapkan selama
utama tegangan pelaksanaan pekerjaan.
rendah. 2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan
rendah diperiksa sesuai gambar konstruksi
dan SOP.
isolasi, dan polaritas sesuai stndar
konstruksi dan standar Operasi.
2.4. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama
tegangan rendah dilaksanakan sesuai standar
konstruksi dan instruksi manual.
2.5. Karakteristik dan rating pembatas arus yang
dipasang pada PHB utama diperiksa dan
nilainya harus sesuai dengan standar operasi.
2.6. PHB utama dan lengkapannya dipasang
sesuai dengan instruksi manual dan standing
operation prosedur (SOP).
2.7. PHB utama dipasang sedemikian rupa
ditetapkan.
2.8. Pemberian tegangan pada PHB utama dan
instalasi/jurusan dilaksanakan sesuai SOP.
3. Memeriksa 3.1. Tegangan pada PHB utama tegangan rendah

pekerjaan setiap fasa diperiksa dengan tester tegangan
pemasangan. dan diukur sesuai SOP.
3.2. Urutan fasa R, S dan T pada PHB utama
tegangan rendah diperiksa dengan tester
putaran fasa sesuai SOP.
3.3. Pengukuran beban PHB utama tegangan
rendah untuk masing-masing jurusan
instalasi dilaksanakan sesuai SOP.
3.4. PHB utama tegangan rendah diperiksa sesuai
dengan fungsi kerjanya dan SOP.
3.5. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan
identifikasi sesuai SOP.
yang berlaku.
28
1. Batasan Pernyataan

pemasangan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage
Main Distribution Board) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana
dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage
Main Distribution Board) ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam
K3.
tertulis.
megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.


29
diperoleh menghasilkan strategi memasang papan hubung bagi
utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).

b. Gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen
papan hubung bagi utama tegangan rendah.
c. Prosedur pemasangan papan hubung bagi utama tegangan
d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection)
papan hubung bagi utama tegangan rendah.
e. Peralatan/perkakas kerja hand tools dan power tools untuk
memasang PHB utama tegangan rendah.
f. Alat ukur dan pengukuran listrik.
h. Bahan Listrik.
i. Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik.
j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Penulisan Laporan Pemasangan PHB Utama.

b. Membaca gambar satu garis dan pengawatan pemasangan
komponen papan hubung bagi utama tegangan rendah.
c. Menerapkan prosedur pemasangan papan hubung bagi utama
tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).
d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan
(Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan rendah.
e. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools dan power
tools untuk memasang PHB utama tegangan rendah.
f. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.
g. Menggunakan teori listrik dasar.
h. Menggunakan bahan Listrik.
i. Menerapkan persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik.
j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Menuliskan Laporan Pemasangan PHB utama.

30
bentuk dokumen dengan pengesahan yang
menyatakan jenis dan penerapan kerja.
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
31
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

pengalaman di bidang papan hubung bagi utama tegangan
rendah.
32
STANDAR KOMPETENSI

menengah (Medium Voltage Main Distribution
Board).
untuk memasang papan hubung bagi utama
tegangan menengah (Medium Voltage Main
Distribution Board).
ELEMEN
KOMPETENSI
pemasangan. 1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan
pemasangan PHB utama tegangan
menengah, diperiksa sesuai dokumen yang
ditetapkan perusahaan dan SOP.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
dilaksanakan sesuai SOP.
pemasangan PHB utama tegangan menengah
1.6. Pemasangan papan hubung bagi utama
tegangan menengah (Medium Voltage Main
Distribution Board) disiapkan sesuai dengan
SOP.
diperoleh sebelum memulai pemeliharaan.
33
2. Memasang papan 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
hubung bagi Kesehatan Kerja diterapkan selama
utama tegangan pelaksanaan pekerjaan.
menengah. 2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan
menengah diperiksa sesuai gambar
konstruksi dan SOP.
isolasi, dan polaritas sesuai stndar
konstruksi dan standar Operasi.
2.4. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama
tegangan menengah dilaksanakan sesuai
standar konstruksi dan instruksi manual.
2.5. Karakteristik dan rating pembatas arus yang
dipasang pada PHB utama diperiksa dan
nilainya harus sesuai dengan standar operasi.
2.6. PHB utama dan lengkapannya dipasang
sesuai dengan instruksi manual dan standing
operation prosedur (SOP).
2.7. PHB utama dipasang sedemikian rupa
ditetapkan.
2.8. Pemberian tegangan pada PHB utama dan
instalasi/jurusan dilaksanakan sesuai SOP.
3. Memeriksa 3.1. Tegangan pada PHB utama tegangan

pekerjaan menengah setiap fasa diperiksa dengan
pemasangan. tester tegangan dan diukur sesuai SOP.
3.2. Urutan fasa R, S dan T pada PHB utama
tegangan menengah diperiksa dengan tester
putaran fasa sesuai SOP.
3.3. Pengukuran beban PHB utama tegangan
menengah untuk masing-masing jurusan
instalasi dilaksanakan sesuai SOP.
3.4. PHB utama tegangan menengah diperiksa
sesuai dengan fungsi kerjanya dan SOP.
3.5. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan
identifikasi sesuai SOP.
yang berlaku.
34
1. Batasan Variabel

pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium
Voltage Main Distribution Board) yang dapat dilaksanakan oleh
Pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium
Voltage Main Distribution Board) ini meliputi :
K3.
tertulis.
dikalibrasi.


35
diperoleh menghasilkan strategi memasang papan hubung bagi
utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution
Board).

b. Gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen
papan hubung bagi utama tegangan menengah.
c. Prosedur pemasangan papan hubung bagi utama tegangan
menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index
Protection) papan hubung bagi utama tegangan menengah.
e. Peralatan/perkakas kerja hand tools dan power tools untuk
memasang PHB utama tegangan menengah.
f. Alat ukur dan pengukuran listrik.
h. Bahan Listrik.
i. Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik.
k. Penulisan Laporan Pemasangan PHB Utama.

b. Membaca gambar satu garis dan pengawatan pemasangan
komponen papan hubung bagi utama tegangan menengah.
c. Menerapkan prosedur pemasangan papan hubung bagi utama
tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution
Board).
(Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan
menengah.
e. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools dan power
tools untuk memasang PHB utama tegangan menengah.
f. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.
g. Menggunakan teori listrik dasar.
h. Menggunakan bahan listrik.
i. Menerapkan persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan
Listrik.
k. Menuliskan Laporan Pemasangan PHB utama.

36
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
37
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

pengalaman di bidang papan hubung bagi utama tegangan
menengah.
38
STANDAR KOMPETENSI

pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air
limbah).
untuk memasang komponen dan sirkit instalasi
listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih
dan air limbah).
ELEMEN
KOMPETENSI
pemasangan 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
komponen dan dokumen terkait pemasangan komponen dan
sirkit instalasi sirkit instalasi listrik pompa disiapkan dan
listrik pompa dimengerti.
(untuk hydrant, 1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
sprinkler, air dan gawai uji yang diperlukan untuk
bersih dan air pemasangan komponen dan sirkit instalasi
limbah). listrik pompa diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik pompa direncanakan untuk memasti-
kan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan
pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan
persyaratan.
1.5. Jenis sistem Perlengkapan utama dan
perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan
disiapkan sesuai dengan persyaratan
spesifikasi peralatan.
pada tempat kerja.
39
relevan dan dokumentasi diperoleh sebelum
memulai pemasangan.

komponen dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
sirkit instalasi pelaksanaan pekerjaan.
listrik pompa 2.2. Komponen instalasi listrik pompa dan
(untuk hydrant, lengkapannya dipasang sesuai dengan
sprinkler, air standar, dan persyaratan yang berlaku.
bersih dan air
limbah). 2.3. Sirkit instalasi listrik pompa dan lengkapan
nya dipasang sesuai dengan standar, dan
persyaratan yang berlaku.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik pompa
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik pompa
dan lengkapannya diperiksa sesuai dengan
fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
persyaratan.

yang berlaku.
dengan persyaratan.
40
1. Batasan Variabel

pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk
hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah), yang dapat dilaksanakan
oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk
hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah) ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa yang
sesuai standar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi, pengukuran tahanan pembumian
seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
K3.
tertulis.


diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
41
instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air
limbah).

b. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik
pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik
pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik pompa.
g. Teknik instalasi tenaga.
h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit
instalasi listrik pompa).
i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
j. Sistem pembumian.
k. Penulisan Laporan Pemasangan.

b. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan
air limbah).
c. Menerapkan konstruksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan
air limbah).
komponen dan sirkit instalasi listrik pompa.
g. Menerapkan teknik instalasi tenaga.
instalasi listrik pompa).
i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
j. Menerapkan sistem pembumian.
k. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

42
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
43
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
44
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi motor
listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan
conveyor).
motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift,
escalator dan conveyor).
ELEMEN
KOMPETENSI
sirkit instalasi sirkit instalasi motor listrik (untuk air
motor listrik conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor)
(untuk air disiapkan dan dimengerti.
conditioning/AC, 1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
lift, escalator dan dan gawai uji yang diperlukan untuk
conveyor). pemasangan komponen dan sirkit instalasi
motor listrik diperoleh dan diperiksa dengan
terkalibrasi.
motor listrik direncanakan dan disiapkan
untuk memastikan kebijakan dan prosedur
K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat
sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang
sesuai standar dan dokumen pemasangan.
pada tempat kerja.
45

motor listrik 2.2. Komponen dan sirkit instalasi motor listrik
(untuk air (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan
conditioning/AC, conveyor) dan lengkapannya dipasang sesuai
lift, escalator dan
dengan standar, dan persyaratan yang
conveyor). berlaku.
2.3. Komponen dan sirkit instalasi (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor)
2.5. Komponen instalasi motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor),
diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
persyaratan.
persyaratan.

yang berlaku.
dengan persyaratan.
46
1. Batasan Variabel

pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor), yang dapat dilaksanakan
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik yang
sesuai standar.
K3.
tertulis.


47
instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator
dan conveyor).

b. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor
listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor
sirkit instalasi motor listrik.
g. Teknik instalasi tenaga.
instalasi motor listrik).
i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
j. Sistem pembumian.

b. Menerapkan prosedur komponen dan sirkit instalasi motor
instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator
dan conveyor).
komponen dan sirkit instalasi motor listrik.
g. Menerapkan teknik instalasi tenaga.
instalasi motor listrik).
i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
j. Menerapkan sistem pembumian.

48
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
49
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

50
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang instalasi Listrik Tenaga.
untuk memasang instalasi Listrik Tenaga.
ELEMEN
KOMPETENSI
pemasangan. 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemasangan instalasi Listrik
Tenaga pada Bangunan Gedung disiapkan
dan dimengerti.
pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada
Bangunan Gedung diperoleh dan diperiksa
serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada
Bangunan Gedung direncanakan dan
disiapkan untuk memastikan kebijakan dan
prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi instalasi Listrik Tenaga pada
Bangunan Gedung terkait dipasang sesuai
standar dan dokumen pemasangan.
pada tempat kerja.
51

instalasi Listrik. Kesehatan Kerja diterapkan selama
2.2. Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak
Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan
lengkapannya dipasang sesuai dengan
standar, dan persyaratan yang berlaku.
gambar kerja dan diagram pengawatan.
lengkapannya dan lengkapannya dipasang
telah ditetapkan.
lengkapannya yang telah dipasang diperiksa
sesuai dengan fungsi kerjanya.
persyaratan.
2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan
nilai tahanan pembumian, sesuai
persyaratan.
52
yang berlaku.
dengan persyaratan.

1. Batasan Variabel

pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung, yang
dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan instalasi listrik dengan Lampu Penerangan (Luminair) ini
meliputi :
1.1. Pemasangan Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak Khusus
(KKK) satu fasa dan tiga fasa dan lengkapannya yang sesuai
standar.
1.2. Penggunaan warna selubung kabel dengan benar.
K3.
tertulis.
53


diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi Listrik
Tenaga.

b. Prosedur pemasangan Instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan
Gedung.
c. Konstruksi dan spesifikasi Kotak Kontak Biasa (KKB) dan
Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan
lengkapannya.
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi Listrik
Tenaga pada Bangunan Gedung.
f. Teknik listrik dan pengawatan instalasi tenaga.
g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan
instalasi lainnya (PUIL untuk Instalasi Listrik Tenaga dan
lengkapannya).
h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

b. Menerapkan prosedur instalasi listrik tenaga pada bangunan
gedung.
c. Menerapkan konstruksi dan spesifikasi Kotak Kontak Biasa
(KKB) dan Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa
dan lengkapannya sesuai dengan bangunannya.
instalasi listrik tenaga pada bangunan gedung.
g. Menerapkan teknik pengawatan instalasi tenaga sesuai
dengan bangunan gedungnya.
54
h. Menerapkan Sistem Instalasi Listrik Tenaga di dalam
bangunan gedung.
i. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk pemasangan
instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung).
j. Menerapkan Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Menerapkan Penulisan Laporan Pemasangan.

bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
55
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

56
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit motor kontrol non
programmable logic control (Non PLC).
untuk memasang komponen dan sirkit motor kontrol
non programmable logic control (Non PLC).
ELEMEN
KOMPETENSI
pemasangan 1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder),
komponen dan dan gambar pengawatan pemasangan
sirkit motor komponen dan sirkit motor kontrol non PLC
kontrol non disiapkan sesuai instruksi manual.
programmable
logic control (Non 1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
PLC). dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan komponen dan sirkit motor
control diperiksa dengan kondisi dapat
bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit motor
kontrol non PLC direncanakan dan disiapkan
untuk memastikan kebijakan dan prosedur
K3 diikuti dan tahap pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan dan instruksi
manual.
57
sirkit motor pelaksanaan pekerjaan.
kontrol non 2.2. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC
programmable dan lengkapannya dipasang sesuai dengan
logic control (Non instruksi manual dan persyaratan yang
PLC). berlaku.
2.3. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC
2.4. Komponen dan instalasi motor kontrol non
PLC, diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
2.5. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU
diloading dengan program yang sesuai untuk
operasi motor control dan Modem disiapkan,
sesuai instruksi manual dan SOP.

pekerjaan kondisi perencanaan dilakukan dengan
pemasangan. pemeriksaan diagram tangga (Ladder) dan
membandingkan gambar Shop Drawing.
yang berlaku.
dengan persyaratan.

1. Batasan Variabel
pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non programmable
logic control (Non PLC) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana
Pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non programmable
logic control (Non PLC) ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen dan sirkit motor yang sesuai standar.
58
K3.
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan Standing
Operation Prosedur (SOP).
dikalibrasi.
motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).

b. Gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan
pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
c. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non
PLC.
Protection) pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol
non PLC.
e. Alat ukur dan pengukuran listrik.
g. Standar dan spesifikasi pemasangan komponen dan sirkit
motor kontrol non PLC.
59
b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan
pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
c. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit motor
kontrol non PLC.
(Index Protection) pemasangan komponen dan sirkit motor
kontrol non PLC..
e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.
f. Menggunakan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar dan spesifikasi pemasangan komponen
dan sirkit motor kontrol non PLC.
h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
i. Menuliskan Laporan Pemasangan.

2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
2.3. Metode Asesmen

60
otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

pengalaman di bidang sistem motor kontrol.
61
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit programmable logic
control (PLC).
untuk memasang komponen dan sirkit
programmable logic control (PLC).
ELEMEN
KOMPETENSI
pemasangan 1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder),
komponen dan dan gambar pengawatan pemasangan
sirkit komponen dan sirkit PLC disiapkan sesuai
programmable instruksi manual.
logic control 1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
(PLC). dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan diperoleh dan diperiksa dengan
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit
programmable logic control (PLC)
direncanakan dan disiapkan untuk
memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan tahap pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan dan instruksi
manual.
62
sirkit pelaksanaan pekerjaan.
programmable 2.2. Komponen dan sirkit programmable logic
logic control control (PLC) dan lengkapannya dipasang
(PLC). sesuai dengan instruksi manual dan
2.3. Komponen dan sirkit programmable logic
control (PLC) dipasang sedemikian rupa
ditetapkan.
2.4. Komponen instalasi programmable logic
control (PLC), diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
2.5. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU
diloading dengan program yang sesuai untuk
operasi PLC dan Modem disiapkan, sesuai
instruksi manual dan SOP.

pekerjaan kondisi perencanaan dilakukan dengan
pemasangan. pemeriksaan diagram tangga (Ladder) dan
membandingkan gambar Shop Drawing.
yang berlaku.
dengan persyaratan.

1. Batasan Variabel
pemasangan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC)
yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari
verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) ini
meliputi :
63
K3.
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan Standing
Operation Prosedur (SOP).
dikalibrasi.
programmable logic control (PLC).

b. Gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan
pemasangan komponendan sirkit PLC.
c. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit PL.
Protection) pemasangan PLC.
e. Alat ukur dan pengukuran listrik.
g. Standar dan spesifikasi pemasangan PLC.
64
b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan
pemasangan komponendan sirkit PLC.
c. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit PLC.
d. Menggunakan spesifikasi/persyaratan tingkat pengamanan
(Index Protection) pemasangan PLC.
e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.
f. Menggunakan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar dan spesifikasi pemasangan PLC.
h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
i. Menuliskan Laporan Pemasangan.

2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
65
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

pengalaman di bidang sistem Kontrol PLC.
66
STANDAR KOMPETENSI

listrik kolam renang tegangan rendah.
ELEMEN
KOMPETENSI
sirkit instalasi sirkit instalasi listrik kolam renang disiapkan
listrik kolam dan dimengerti.
renang tegangan 1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
rendah. dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik kolam renang diperoleh dan diperiksa
serta terkalibrasi.
listrik kolam renang direncanakan untuk
diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat
1.5. Jenis sistem Perlengkapan utama dan
perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan
disiapkan sesuai dengan persyaratan
spesifikasi peralatan.
pada tempat kerja.
relevan dan dokumentasi diperoleh sebelum
memulai pemasangan
67
listrik kolam 2.2. Komponen instalasi listrik kolam renang dan
renang tegangan lengkapannya dipasang sesuai dengan
rendah. standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Sirkit instalasi listrik kolam renang dan
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam
renang dipasang sedemikian rupa sehingga
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam
renang dan lengkapannya diperiksa sesuai
dengan fungsi kerjanya.
persyaratan.
memastikan nilai tahanan pembumian,
sesuai persyaratan.

yang berlaku.
dengan persyaratan.

68
1. Batasan Pernyataan

pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang
tegangan rendah, yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan
supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang
tegangan rendah ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik yang sesuai
standar.
K3.
tertulis.


instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.

b. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik
c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik
69
sirkit instalasi listrik kolam renang.
g. Teknik penerangan kolam renang.
instalasi listrik kolam renang).
i. Bahan instalasi listrik untuk kolam renang tegangan rendah.
k. Sistem pembumian.
l. Penulisan Laporan Pemasangan.

b. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit
komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang.
g. Menerapkan teknik Penerangan kolam renang.
instalasi listrik kolam renang).
i. Menerapkan bahan instalasi listrik untuk kolam renang.
k. Menerapkan sistem pembumian.
l. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang
disebutkan di atas dalam Konteks Asesmen, bukti
harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang
70
yang berbeda seperti halnya dengan jenis
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
variabel.
71
pekerjaan.
tempat kerja.

72
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang instalasi Listrik Kawasan Berbahaya
(Hazardous Area).
untuk memasang instalasi Listrik Kawasan
Berbahaya (Hazardous Area).
ELEMEN
KOMPETENSI
dokumen terkait pemasangan instalasi Listrik
Kawasan Berbahaya (Hazardous Area)
disiapkan dan dimengerti.
pemasangan instalasi Listrik Kawasan
Berbahaya (Hazardous Area) diperoleh dan
1.4. Pemasangan instalasi Listrik Kawasan
Berbahaya (Hazardous Area) direncanakan
dan disiapkan untuk memastikan kebijakan
dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
1.5. Lokasi instalasi Listrik Kawasan Berbahaya
(Hazardous Area) terkait dipasang sesuai
pada tempat kerja.
73

instalasi Listrik. Kesehatan Kerja diterapkan selama
2.2. Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya
dan lengkapannya dipasang sesuai dengan
dan lengkapannya dipasang sesuai dengan
gambar kerja dan diagram pengawatannya.
dan lengkapannya dan lengkapannya
dan lengkapannya dan lengkapannya
persyaratan.
persyaratan.

yang berlaku.
dengan persyaratan.
74
1. Batasan Variabel

pemasangan instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area),
yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari
verifikator.
Pemasangan instalasi Listrik untuk Kawasan Berbahaya meliputi :
1.1. Pemasangan instalasi peralatan dan lengkapannya yang sesuai
standar.
K3.
tertulis.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan terdiri dari megger


75
diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi Listrik
Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).

b. Prosedur pemasangan Instalasi Listrik Kawasan Berbahaya
(Hazardous Area).
c. Konstruksi dan spesifikasi Peralatan Listrik untuk Kawasan
Berbahaya dan lengkapannya.
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi Listrik
Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).
g. Teknik pengawatan instalasi Peralatan Listrik untuk Kawasan
Berbahaya.
h. Sistem Instalasi Listrik Kawasan Berbahaya.
i. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan
instalasi lainnya (PUIL untuk Instalasi Peralatan Listrik untuk
Kawasan Berbahaya dan lengkapannya).

(K3).
b. Menerapkan prosedur instalasi Listrik Kawasan Berbahaya
(Hazardous Area).
c. Menerapkan konstruksi dan spesifikasi Peralatan Listrik untuk
Kawasan Berbahaya dan lengkapannya sesuai dengan
bangunannya.
instalasi listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).
f. Menerapkan Teori listrik dasar.
g. Menerapkan Teknik pengawatan instalasi Peralatan Listrik
untuk Kawasan Berbahaya.
h. Menerapkan Sistem Instalasi Listrik untuk Kawasan
Berbahaya.
instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).
j. Menerapkan Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Menerapkan Penulisan Laporan Pemasangan.
76
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
77
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

78
STANDAR KOMPETENSI

tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan khusus layanan medis.
listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan
untuk bangunan khusus layanan medis.
ELEMEN
KOMPETENSI

sirkit instalasi sirkit instalasi listrik disiapkan dan
listrik. dimengerti.
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan direncanakan dan disiapkan
untuk memastikan pemasangan instalasi
diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait
yang akan dipasang diidentifikasi sesuai
kebijakan dan persyaratan pengoperasian.
pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai pemasangan.
79
listrik. 2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan
pemasangan secara bertahap sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol)
dipasang sesuai prosedur.
lengkapannya dipasang sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk bangunan khusus layanan
medis dan lengkapannya, dipasang sesuai
SOP.
digunakan untuk bangunan khusus layanan
medis diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
persyaratan.
sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap
instalasi diperiksa kelayakannya sebelum
dipasang sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk bangunan
khusus layanan medis, dipasang sesuai
dengan fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik
dipasang dengan tidak mengurangi tingkat
ditetapkan.
80
3. Memeriksa 3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
pemasangan sesuai prosedur.
komponen dan 3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
sirkit instalasi alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi
listrik. manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing
jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan pemasangan yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait
diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
yang berlaku.
dengan persyaratan.

pemasangan. prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
1. Batasan Variabel

pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa
tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis yang
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa
tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis ini
meliputi :
1.1. Pemasangan komponen sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dam
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum dalam
K3.
81
tertulis.
1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan terdiri dari

instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk
bangunan khusus layanan medis.

b. Prosedur pemasangan instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar.
e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa
tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian.
j. Penulisan Laporan Pemasangan.

(K3).
b. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi listrik.
c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
d. Menerapkan teori listrik dasar.
82
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan
khusus layanan medis.
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
83
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan
84
STANDAR KOMPETENSI

ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang
operasi).
listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan
untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang
operasi).
ELEMEN
KOMPETENSI

komponen dan dokumen terkait pemasangan komponen
sirkit instalasi dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan
terkalibrasi.
kebijakan dan persyaratan pemasangan.
pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai pemasangan.
85
pemasangan secara bertahap sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol)
dipasang sesuai prosedur.
lengkapannya dipasang sesuai SOP.
digunakan untuk ruang khusus medis dan
lengkapannya, dipasang sesuai SOP.
digunakan untuk ruang khusus medis
persyaratan.
sesuai persyaratan.
fasa tiga yang digunakan untuk ruang
khusus medis, dipasang sesuai dengan
fungsi kerjanya.
dioperasikan dengan tidak mengurangi
tingkat pengamanan (Index Protection)
yang telah ditetapkan.
86
listrik. manual.
yang berlaku.
dengan persyaratan.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
1. Batasan Variabel

tiga, yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen,
ruang operasi) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan
tiga, yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen,
ruang operasi) ini meliputi :
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum dalam
gambar rencana pengoperasian.
K3.
87
tertulis.
1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan, terdiri dari megger
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk
ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).

sirkit instalasi listrik ruang khusus medis/ruang roentgen/ruang
operasi).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa
tiga, yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang
roentgen, ruang operasi).
j. Penulisan Laporan Pengoperasian.

88
sirkit instalasi listrik ruang khusus medis/ruang roentgen/ruang
operasi).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk ruang khusus
medis (ruang roentgen, ruang operasi).

bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
2.3. Metode Asesmen

89
otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

90
STANDAR KOMPETENSI

tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk
penerangan piranti elektronik dan piranti rumah
tangga (Home Appliances).
listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan
rumah tangga (Home Appliances).
ELEMEN
KOMPETENSI
sirkit instalasi sirkit instalasi listrik disiapkan dan
listrik diperoleh dan diperiksa dengan kondisi
dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
listrik direncanakan dan disiapkan untuk
pada tempat kerja.
91

listrik. 2.2. Komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan
rendah fasa tunggal yang digunakan untuk
penerangan, piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (Home Appliances) dan
2.3. Komponen dan sirkit instalasi listrik dipasang
telah ditetapkan.
fasa tunggal untuk penerangan, piranti
elektronik dan piranti rumah tangga (Home
Appliances), diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
persyaratan.
persyaratan.

pemasangan dilakukan pemeriksaan dengan cara
yang berlaku.
dengan persyaratan.
92
1. Batasan Variabel

tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan
piranti rumah tangga (Home Appliances), yang dapat dilaksanakan
tunggal yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan
piranti rumah tangga (Home Appliances) ini meliputi :
K3.
tertulis.

93
instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan
untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga
(Home Appliances).

sirkit instalasi listrik bangunan sederhana).
f. Bahan instalasi listrik yang digunakan untuk penerangan,
piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).

c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan bahan instalasi listrik yang digunakan untuk
penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga
(Home Appliances).

94
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
95
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

96
STANDAR KOMPETENSI

penerangan piranti elektronik dan piranti rumah
tangga (Home Appliances).
listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan
rumah tangga (Home Appliances).
ELEMEN
KOMPETENSI
listrik diperoleh dan diperiksa dengan
terkalibrasi.
listrik direncanakan dan disiapkan untuk
pada tempat kerja.
97
7.1. Jika dapat diterapkan, semua peraturan
yang relevan dan informasi yang sesuai

listrik. 2.2. Komponen dan sirkit instalasi listrik
untuk penerangan, piranti elektronik dan
piranti rumah tangga (Home Appliances) dan
standar dan persyaratan yang berlaku.
fasa tiga yang digunakan untuk penerangan,
piranti elektronik dan piranti rumah tangga
(Home Appliances), diperiksa sesuai dengan
fungsi kerjanya.
persyaratan.
sesuai persyaratan.

yang berlaku.
dengan persyaratan.
98
1. Batasan Variabel

tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (Home Appliances) yang dapat dilaksanakan oleh
tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (Home Appliances) ini meliputi:
1.3. Pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan
pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana
pemasangan.
K3.
tertulis.

99
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home
Appliances).

f. Bahan instalasi listrik yang digunakan untuk penerangan,
piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home
Appliances).

(K3).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik yang digunakan untuk
penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga
(Home Appliances).

100
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
101
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

102
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang instalasi listrik dengan konduit, cable
ladder dan cable tray / trunking.
untuk memasang instalasi listrik dengan konduit,
cable ladder dan cable tray / trunking.
ELEMEN
KOMPETENSI
dokumen terkait pemasangan instalasi listrik
dengan konduit, cable ladder dan cable tray
/ trunking disiapkan dan dimengerti.
pemasangan instalasi listrik dengan konduit,
cable ladder dan cable tray / trunking
diperoleh dan diperiksa dengan kondisi
dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Lokasi untuk instalasi listrik dengan konduit,
diperiksa apakah sesuai dengan dokumen
pemasangan.
1.5. Pemasangan instalasi listrik dengan konduit,
pada tempat kerja.
103
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan
yang relevan dan informasi yang sesuai

instalasi listrik. Kesehatan Kerja diterapkan selama
2.2. Konduit, cable ladder dan cable tray /
trunking serta lengkapannya dipasang sesuai
dengan standar, dan persyaratan yang
berlaku.
trunking dipasang sedemikian rupa sehingga
trunking serta lengkapannya yang telah
dipasang diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
2.5. Kabel dipasang dalam atau pada konduit,
cable ladder dan cable tray / trunking sesuai
dengan diagram pengawatan, standar, dan
persyaratan.
persyaratan.
104
yang berlaku.
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

pemasangan. 4.2 Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
1. Batasan Variabel

pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable
tray / trunking, yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan
Pemasangan instalasi listrik dengan konduit dan cable tray / trunking
ini meliputi :
1.1. Pemasangan konduit dan cable tray / trunking serta
lengkapannya yang sesuai standar.
1.2. Penarikan kabel, penggunaan warna selubung kabel dengan
benar.
K3.
tertulis.
105


diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi listrik dengan
konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.

a. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
b. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
c. Prosedur pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable
d. Konstruksi dan spesifikasi konduit, cable ladder dan cable tray
/ trunking.
e. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik
dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.
f. Alat ukur pengukuran listrik.
h. Teknik pengawatan instalasi listrik penerangan dan tenaga.
i. Sistem penarikan kabel di dalam bangunan gedung.
j. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan
instalasi lainnya (PUIL untuk konduit, cable ladder dan cable
tray / trunking).
k. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
l. Penulisan Laporan Pemasangan.

a. Menerapkan prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
b. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
c. Menerapkan prosedur instalasi listrik dengan konduit, cable
d. Menerapkan konstruksi dan spesifikasi konduit, cable ladder
dan cable tray / trunking yang sesuai dengan bangunannya.
e. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan
instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray /
trunking.
f. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
g. Menerapkan teori listrik dasar.
106
h. Menerapkan teknik pengawatan instalasi penerangan dan
tenaga.
i. Menerapkan sistem penarikan kabel di dalam bangunan
gedung.
j. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk konduit, cable ladder
dan cable tray / trunking).
k. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
l. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
107
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

108
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang instalasi listrik dengan cable duct dan
cable trench.
untuk memasang instalasi listrik dengan cable duct
dan cable trench.
ELEMEN
KOMPETENSI
dengan cable duct dan cable trench disiapkan
dan dimengerti.
pemasangan instalasi listrik dengan cable
duct dan cable trench diperoleh dan diperiksa
serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan instalasi listrik dengan cable
duct dan cable trench direncanakan dan
disiapkan untuk memastikan kebijakan dan
prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
1.5. Lokasi instalasi listrik dengan cable duct dan
cable trench terkait dipasang sesuai standar
dan dokumen pemasangan.
pada tempat kerja.
109

instalasi listrik Kesehatan Kerja diterapkan selama
dengan cable duct pelaksanaan pekerjaan.
dan cable trench. 2.2. cable duct dan cable trench serta
2.3. Cable duct dan cable trench serta dipasang
telah ditetapkan.
2.4. Cable duct dan cable trench serta
lengkapannya yang telah dipasang diperiksa
sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.5. Kabel dipasang dalam atau pada cable duct
dan cable trench sesuai dengan diagram
pengawatan, standar, dan persyaratan yang
berlaku.
persyaratan.
persyaratan.

yang berlaku.
dengan persyaratan.
110
1. Batasan Variabel

pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench, yang
Pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench serta
ini meliputi :
1.1. Pemasangan cable duct dan cable trench serta lengkapannya
yang sesuai standar.
1.2. Penarikan kabel dan penggunaan warna selubung kabel dengan
benar.
K3.
tertulis.


111
cable duct dan cable trench.

b. Prosedur pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan
cable trench.
c. Konstruksi dan spesifikasi cable duct dan cable trench.
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik
dengan cable duct dan cable trench.
g. Teknik instalasi listrik penerangan dan tenaga.
h. Sistem penarikan kabel di dalam bangunan gedung.
instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi
motor listrik).

(K3).
b. Menerapkan prosedur instalasi listrik dengan cable duct dan
cable trench.
c. Menerapkan konstruksi dan spesifikasi cable duct dan cable
trench sesuai dengan bangunannya.
instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench.
g. Menerapkan teknik instalasi listrik penerangan dan tenaga.
h. Sistem penarikan kabel di dalam bangunan gedung.
instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench).

112
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
113
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

114
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang instalasi listrik dengan menggunakan
sistem busbar.
untuk memasang instalasi listrik dengan
ELEMEN
KOMPETENSI
dengan menggunakan sistem busbar
disiapkan dan dimengerti.
pemasangan instalasi listrik dengan
menggunakan sistem busbar diperoleh dan
1.4. Pemasangan instalasi listrik dengan
menggunakan sistem busbar direncanakan
dan disiapkan untuk memastikan kebijakan
dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
1.5. Lokasi instalasi listrik dengan menggunakan
sistem busbar terkait dipasang sesuai
pada tempat kerja.
115

instalasi listrik. Kesehatan Kerja diterapkan selama
2.2. Sistem busbar dan lengkapannya dipasang
sesuai dengan standar, dan persyaratan yang
berlaku.
2.3. Sistem busbar dipasang sesuai dengan
gambar dan diagram pengawatan.
2.4. Sistem busbar dan lengkapannya dipasang
telah ditetapkan.
2.5. Sistem busbar dan lengkapannya yang telah
dipasang diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
persyaratan.
persyaratan.

yang berlaku.
dengan persyaratan.
116
1. Batasan Variabel

pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar yang
Pemasangan instalasi listrik dengan sistem busbar ini meliputi :
1.1. Pemasangan sistem busbar dan lengkapannya yang sesuai
standar.
K3.
tertulis.

117
b. Prosedur pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan
sistem busbar.
c. Konstruksi dan spesifikasi sistem busbar dan lengkapannya.
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik
dengan menggunakan sistem busbar.
g. Teknik instalasi llistrik tenaga.
h. Sistem penggunaan busbar di dalam bangunan gedung.
instalasi lainnya (PUIL untuk sistem busbar dan
lengkapannya).

(K3).
b. Menerapkan prosedur instalasi listrik dengan menggunakan
sistem busbar.
c. Menerapkan konstruksi dan Spesifikasi sistem busbar dan
lengkapannya sesuai dengan bangunannya.
instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.
g. Menerapkan teknik instalasi listrik tenaga.
h. Menerapkan sistem penggunaan busbar di dalam bangunan
gedung.
instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar).

118
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
kompetensi.
119
variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

120
STANDAR KOMPETENSI

Judul Unit : Memasang instalasi Lampu Penerangan pada
Bangunan Gedung.
untuk memasang instalasi Lampu Penerangan
(Luminair) pada Bangunan Gedung.
ELEMEN
KOMPETENSI
dokumen terkait pemasangan instalasi
Lampu Penerangan (Luminair) pada
Bangunan Gedung disiapkan dan dimengerti.
pemasangan instalasi Lampu Penerangan
(Luminair) pada Bangunan Gedung diperoleh
1.4. Pemasangan instalasi Lampu Penerangan
(Luminair) pada Bangunan Gedung
1.5. Lokasi instalasi Lampu Penerangan
(Luminair) pada Bangunan Gedung terkait
dipasang sesuai standar dan dokumen
pemasangan.
pada tempat kerja.
121

instalasi Lampu Kesehatan Kerja diterapkan selama
Penerangan. pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Lampu Penerangan (Luminair) dan
lengkapannya diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
gambar dan diagram pengawatan.
lengkapannya dipasang sedemikian rupa
ditetapkan.
persyaratan.
persyaratan.

yang berlaku.
dengan persyaratan.
122
1. Batasan Variabel

pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan
Gedung, yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi
dari verifikator.
Pemasangan instalasi listrik denganLampu Penerangan (Luminair) ini
meliputi :
1.1. Pemasangan Lampu Penerangan (Luminair) dan lengkapannya
yang sesuai standar.
K3.
1.5. umber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.


123
diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi Lampu
Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung.

b. Prosedur pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair)
pada Bangunan Gedung.
c. Konstruksi dan spesifikasi Lampu Penerangan (Luminair) dan
lengkapannya.
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi
Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung.
g. Teknik Pengawatan instalasi Penerangan.
h. Sistem Lampu Penerangan (Luminair) di dalam bangunan
gedung.
instalasi lainnya (PUIL untuk Lampu Penerangan (Luminair)
dan lengkapannya).

b. Menerapkan prosedur instalasi Lampu Penerangan (Luminair)
pada Bangunan Gedung.
c. Menerapkan Konstruksi dan Spesifikasi Lampu Penerangan
(Luminair) dan lengkapannya sesuai dengan bangunannya.
instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan
Gedung.
g. Menerapkan teknik pengawatan instalasi penerangan.
h. Menerapkan sistem Lampu Penerangan (Luminair) di dalam
bangunan gedung.
instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan
Gedung).

124
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
125
kompetensi.
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel.
pekerjaan.
tempat kerja.

126
STANDAR KOMPETENSI

penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri
hiburan.
listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan
rendah fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan
industri hiburan.
ELEMEN
KOMPETENSI

terkalibrasi.
kebijakan dan persyaratan pemasangan.
pada tempat kerja.
127
pemasangan secara bertahap sesuai
lengkapannya dipasang sesuai prosedur
yang ditentukan.
lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol non PLC) dipasang sesuai SOP.
digunakan untuk bangunan industri hiburan
dan lengkapannya, dioperasikan sesuai
SOP.
digunakan untuk bangunan industri hiburan
persyaratan.
sesuai persyaratan.
fasa tiga yang digunakan untuk bangunan
industri hiburan, dipasang sesuai dengan
fungsi kerjanya.
dipasang dengan tidak mengurangi tingkat
ditetapkan.
128
listrik. manual.
yang berlaku.
dengan persyaratan.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel

pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan
instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan
instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan ini meliputi :
1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam Laporan Pemasangan.
K3.
129
tertulis.
instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah
fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.

sirkit instalasi listrik bangunan industri hiburan).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan.

c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
sirkit instalasi listrik bangunan industri hiburan).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah yang
digunakan untuk bangunan industri hiburan.
130

bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
2.3. Metode Asesmen

otentisitasnya.
asesmen.
131
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
2.4.2. Bukti Uji
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
variabel.
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel..
pekerjaan.
tempat kerja.

132

02 SKP Iptl Kon 2010

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

02 SKP Iptl Kon 2010

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

NOMOR : 08 Tahun 2010

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK

SUB BIDANG KONSTRUKSI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Kode Unit : KTL.IK.205.101.01

2. Memasang sistem 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

3. Memeriksa 3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Pengetahuan yang harus dimiliki

Keterampilan yang harus dimiliki

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.3. Metode Asesmen

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kode Unit : KTL.IK.206.101.01

2. Memasang 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

3. Memeriksa 3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Pengetahuan yang harus dimiliki

Keterampilan yang harus dimiliki

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.3. Metode Asesmen

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kode Unit : KTL.IK.207.101.01

2. Memasang catu 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

3. Memeriksa 3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Pengetahuan yang harus dimiliki

Keterampilan yang harus dimiliki

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.3. Metode Asesmen

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kode Unit : KTL.IK.207.102.01

2. Memasang lampu 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

3. Memeriksa 3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Pengetahuan yang harus dimiliki

Keterampilan yang harus dimiliki

2.2 Ruang Lingkup Pengujian

2.3. Metode Asesmen

2.4. Aspek Penting

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kode Unit : KTL.IK.207.103.01

3. Memeriksa 3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Pengetahuan yang harus dimiliki

Keterampilan yang harus dimiliki

2.2. Ruang Lingkup Pengujian