Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Faktor penghambat dalam memberikan ASI Eksklusif


Keberhasilan memberikan air susu ibu (ASI) tidak semata-mata berada ditangan
ibu. Dukungan orang-orang disekitar juga penting, mulai dari suami, orang tua,
tenaga kesehatan, hingga komunitas. Selain faktor medis, ada banyak faktor
nonmedis yang membuat seorang ibu tidak bisa memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya. Ketahui faktor-faktor tersebut, jangan sampai faktor-faktor itu
menghambat pemberian ASI eksklusif.
1.Tidak ada dukungan klinis usai persalinan
Insiasi Menyusui Dini (IMD) penting meningkatkan produksi dan kualitas
ASI. Hanya, tidak semua rumah sakit menerapkan sebagai standarisasi
2. Tak ada dukungan suami
Suami memegang peranan besar terhadap keberhasilan pemberian ASI
eksklusif. Kasus sering muncul justru suami menawarkan pemakaian susu
formula saat melihat istrinya kesakitan menyusui.
Dalam kondisi semacam itu, suami seharusnya memberi dukungan psikologis.
Dukungan orang tercinta di rumah sangat penting demi keberhasilan
memberikan nutrisi terbaik bagi bayi. Komunikasikan semua sejak masa
kehamilan. Bagi para suami, kesuksesan menyusui juga berada ditangan anda.
3. Keluarga tidak mendukung
Banyak wanita yang mengeluhkan kalau ibunya sendiri atau mertuanya tidak
mendukung dalam pemberian ASI. Ini biasanya lebih karena pengetahuan
mereka yang kurang atau masih berpikir tradisional. Untuk menghindarinya,
cobalah beli buku soal pemberian ASI dan bawa ke rumah agar mereka bisa
membacanya. Hal ini bisa membuat pikiran mereka lebih berkembang dan anda
pun bisa tenang memberikan ASI eksklusif.
4. Teman tidak mengerti
Saat menjadi ibu, kehidupan sosial anda berubah. Beberapa makanan atau
minuman ada yang tidak bisa anda komsumsi. Saat tida bersama buah hati anda
juga harus memerah ASI dan menampungnya. Untuk itu dukungan dari teman
memang sangat dibutuhkan. Dia harus mengerti kegiatan baru anda.

Retnotbs.wordpres
1. Faktor-faktor penghambat keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Pemberian Asi eksklusif selama enam bulan pada kenyataannya tidak
sesederhana yang dibayangkan. Berbagai kendala dapat timbul dalam upaya
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan pemberian ASI eksklusif, bisa
dipengaruhi oleh internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang terdapat didalam diri individu itu
sendiri, meliputi :
a. Faktor Pendidikan
Makin tinggi pendidikan seseorang, maka makin mudah untuk menerima
informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.
Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat sikap terhadap
nilai-nilai yang baru diperkenalkan, termasuk mengenai ASI eksklusif.
b. Faktor Pengetahuan
Pengetahauan yang rendah tentang manfaat dan tujuan pemberian ASI
Eksklusif bisa menjadi penyebab gagalnya pemberian ASI Eksklusif
pada bayi. Kemungkinan pada saat pemeriksaan kehamilan (Ante Natal
Care), mereka tidak memperoleh penyuluhan intensif tentang ASI
Eksklusif, kandungan dan manfaat ASI, teknik menyusui, dan kerugian
jika tidak memberikan ASI Eksklusif.

c. Faktor sikap/perilaku
Menurut Rusli, 2000, dengan menciptakan sikap yang positif mengenai
ASI dan menyusui dapat meningkatkan keberhasilan pemberian ASI
secara Eksklusif.
d. Faktor Psikologis
Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita (estetika)
Adanyan anggapan para ibu bahwa menyusui akan merusak
penampilan, dan khawatir dengan menyusui akan tampak menjadi
tua

Tekanan Batin
Ada sebagian kecil ibu mengalami tekanan batin di saat menyusui
bayi sehingga dapat mendesak si ibu untuk mengurangi frekuensi
dan lama menyusui bayinya, bahkan mengurangi menyusui.
e. Faktor Fisik Ibu
Alasan ibu yang sering muncul untuk tidak menyusui adalah karena ibu
sakit, baik sebentar maupun lama.sebenarnya jarang sekali ada penyakit
yang mengharuskan ibu untuk berhenti menyusui. Lebih jauh berbahaya
untuk mulai memberi bayi berupa makanan buatan daripada membiarkan
bayi menyusu dari ibunya yang sakit.
f. Faktor Emosional
Faktor emosi mampu mempengaruhi produksi air susu ibu. Menurut
Kartono (2007) bahwa aktifitas sekresi kelenjar-kelenjar susu itu
senantiasa berubah-ubah oleh pengaruh psikis/kejiwaan yang dialami
oleh ibu. Perasaan ibu dapat menghambat/meningkatkan pengeluaran
oksitosin. Perasaan takut, gelisah, marah, sedih, cemas, kesal, malu atau
nyeri hebat akan mempengaruhi refleks oksitosin, yang akhirnya
menekan pengeluaran ASI. Sebaliknya, perasaan ibu yang bahagia,
senang, perasaan menyayangi bayi, memeluk, mencium dan memdengar
bayinya yang menangis, perasaan bangga menyusui bayinya akan
pengeluaran ASI.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan,
maupun dari luar individu itu sendiri, meliputi :
a. Faktor Peranan ayah
Menurut Roesli, 2000, dari semua dukungan bagi ibu menyusui
dukungan sang ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi ibu. Ayah
dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian Asi khususnya Asi
Eksklusif dengan cara memberikan dukungan secara emosionalo dan
bantuan-bantuan praktis. Untuk membesarkan seorang bayi, masih
banyak yang dibutuhkan selain menyusui seperti menyendawakan bayi,
menggendong dan menenangkan bayi yang gelisah, mengganti popok,
memandikan bayi, membawa bayi jalan-jalan di taman, memberikan ASI
perah, dan memijat bayi. Kecuali menyusui semua tugas tadi dapat
dikerjakan oleh ayah.
Dukungan ayah sangat penting dalam suksesnya menyusui, terutama
untuk ASI Eksklusif. Dukungan emosional suami sangat berarti dalam
menghadapi tekanan luar yang meragukan perlunya ASI. Ayahlah yang
menjadi benteng pertama saat ibu mendapat godaan yang datang dari
keluarga terdekat, orangtua atau mertua. Ayah juga harus berperan dalam
pemeriksaan kehamilan, menyediakan makanan bergizi untuk ibu dan
membantu meringankan pekerejaan istri. Kondisi ibu yang sehat dan
suasana yang menyenangkan akan meningkatkan kestabilan fisik ibu
sehingga produksi ASI lebih baik. Lebih lanjut ayah juga ingin
berdekatan dengan bayinya dan berpartisipasi dalam perawatan bayinya,
walau waktu yang dimilikinya terbatas. (Roesli,2000).
Ayah yang mendukung ibu agar menyusui sering disebut
breastfeeding father. Pada dasarnya seribu ibu menyusui mungkin tidak
lebih dari sepuluh orang diantaranya tidak dapat menyusui bayinya
karena alasan fisiologis. Jadi, sebagian besar ibu dapat menyusui dengan
baik. Itulah sebabnya dorongan ayah dan kerabat lain diperlukan untuk
meningkatkan kepercayaan diri ibu akan kemampuan menyusui secara
sempurna (Khomsan, 2000).
b. Perubahan Sosial Budaya
Ibu-ibu bekerja kesibukan sosial lainnya
Kenaikan tingkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja dan
adanya emansipasi dalam segala bidang kerja dan di kebutuhan
masyarakat menyebabkan turunanya kesediaan menyusui dan
lamanya menyusui.
Menurut Satoto (1990), pekerjaan terkadang mempengaruhi
keterlambatan ibu untuk memberikan ASI secara Eksklusif. Pada
hakekatnya pekerjaan tidak boleh menjadi alasan ibu untuk
berhenti memberikan ASI secara eksklusif. Untuk menyiasati
pekerjaan maka selama ibu tidak di rumah, bayi mendapatkan
ASI perah yang diperoleh satu hari sebelumnya.........BELUM
SELESAI
Secara ideal tempat kerja yang memperkerjakan perempuan
hendaknya memiliki tempat penitipan bayi/anak. Dengan
demikian ibu dapat membawa bayinya ke tempat kerja dan
menyusui setiap beberapa jam. Namun bila kondisi tidak
memungkinkan maka ASI perah/pompa adalah pilihan yang
paling tepat. Tempat kerja yang memungkinkan karyawatinya
berhasil menyusui bayinya secara eksklusif dinamakan Tempat
Kerja Sayang Ibu (Roesli, 2000).
Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan
susu botol.
Persepsi masyarakat akan gaya hidup mewah, membawa
dampak terhadap kesedian ibu untuk menyusui. Bahkan ada
pandangan bagi kalangan tertentu, bahwa susu botol sangat cocok
buat bayi dan merupakan makanan yang terbaik. Hal ini
dipengaruhi oleh gaya hidup yang selaluberkeinginan meniru
orang lain atau prestise.
Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya
Budaya modern dan perilaku masyarakat yang meniru negara
barat,mendesak para ibu untuk segera menyapih anaknya dan
memilih air susu buatan sebagai jalan keluarnya.
c. Faktor Kurangnya Petugas Kesehatan
Kurangnya petugas kesehatan didalam memberikan informasi
kesehatan, menyebabkan masyarakat kurang mendapatkan informasi atau
dorongan tentang manfaat pemberian ASI. Penyuluhan kepada
masyarakat mengenai manfaat dan cara pemanfaatannya.
d. Meningkatnya Promosi Susu Sebagai Pengganti ASI
Peningkatan sarana komunikasi dan transfortasi yang memudahkan
periklanan distribusi susu buatan menimbulkan pergeseran perilaku dari
pemberian ASI ke pemberian Susu formula baik di desa maupun
perkotaan. Distribusi, iklan dan promosi susu buatan berlangsung terus,
dan bahkan meningkat tidak hanya di televisi, radio dan surat kabar
melainkan juga ditempat-tempat praktek swasta dan klink-klinik
kesehatah masyarakat di indonesia.
Iklan menyesatkan yang mempromosikan bahwa susu suatu pabrik
sama baiknya dengan ASI, sering dapat menggoyahkan keyakinan ibu,
sehingga tertarik untuk mencoba menggunakan susu instan itu sebagai
makanan bayi. Semakin cepat memberi tambahan susu pada bayi,
menyebabkan daya hisap berkurang, karena bayi mudah merasa kenyang,
maka bayi akan malas menghisap puting susu, dan akibatnya produksi
prolactin dan oksitosin berkurang.
e. Pemberian Informasi Yang Salah
Pemberian informasi yang salah, justru datangnya dari petugas
kesehatan sendiri yang mengganjurkan penggantian ASI dengan susu
kaleng. Penyediaan susu bubuk di ppuskesmas disertai pandangan untuk
meningkatkan gizi bayi, seringkali menyebabakan salah arah dan
meningkatkan pemberian susu botol. Promosi ASI yang efektif haruslah
dimulai pada profesi kedokteran, meliputi pendidikan di sekolah-sekolah
kedokteran yang menekankan pentingnya ASI dan nilai ASI pada umur 2
tahun atau lebih.
f. Faktor Pengelolaan Laktasi di Ruang Bersalin (praktik IMD)
Untuk menunjang keberhasilan laktasi, bayi hendaknya disusui segera
atau sedini mungkin setelah lahir. Namun tidak semua persalinan
berjalan normal dan tidak semua dapat dilaksanakan menyusui dini. IMD
disebut early initation atau permulaan menyusu dini, yaitu bayi mulai
menyusu sedini segera setelah lahir. Keberhasilan praktik IMD, dapat
membantu agar proses pemberian ASI Eksklusif berhasil, sebaliknya jika
IMD gagal dilakukan, akan menjadi penyebab pula terhadap gagalnya
pemberian ASI Eksklusif.
g. Faktor-faktor Lain
Ada beberapa bagian keadaan yang tidak memungkinkan ibu untuk
menyusui bayinya walaupun produksinya cukup, seperti :
1) Berhubungan dengan kesehatan seperti adanya penyakit yang diderita
sehingga dilarang oleh dokter untuk menyusui, yang dianggap baik
untuk kepentingan ibu (seperti : gagal jantung, hb rendah).
2) Masih seringnya dijumpai di rumah sakit (rumah sakit bersalin) pada
hari pertama kelahiran oleh perawat atau tenaga kesehatan lainnya,
walaupun sebagian besar ibu-ibu yang melahirkan di kamar mereka
sendiri, hampir setengah dari bayi mereka diberi susu buatan atau
larutan glukosa.

h. Iklan Susu Formula


1) Pengertian
Susu formula adalah susu yang dibuat dari susu sapi atau susu
buatan yang diubah komposisinya hingga dapat dipakai sebagai susu
pengganti ASI. Kenapa susu sapi yang dipakai sebagai bahan dasar
alasannya mungkin karena banyaknya susu sapi yang dapat
dihasilkan oleh peternak sapi (Pudjiadi, 2002).
2) Jenis-jenis Susu Formula menurut Pudjiadi (2000)
a) Formula Adaptasi
Formula adaptasi (adapted) berarti disesuaikan dengan kebutuhan
bagi bayi baru lahir) untuk bayi baru lahir samapi 6 bulan.
Susunan formula adaptasi sangat mendekati susunan ASI dan
baik bagi bayi baru lahir samapi 4 bulan. Pada umur 3-4 bulan
fungsi saluran pencernaan dan ginjal belum sempurna hingga
pengganti ASInya harus mengandung zat-zat gizi yang mudah
dicerna dan tidak mrngandung mineral yang berlebihan maupun
kurang.
b) Formula Awal Lengkap
Formula awal lengkap (complete starting formula) berarti
susunan zat gizinya lengkap dan pemberiannya dapat dimulai
setelah bayi dilahirkan. Berbeda dengan formula adaptasi yang
diuraikan terlebih dahulu, pada formula yang disebut belakangan
ini kadar protein yang lebih tinggi dan rasio antara fraksi-fraksi
proteinnya tidak disesuaikan dengan rasioyang terdapat dalam
susu ibu. Lagipula kadar sebagian besar mineralnya lebih tinggi
dibandingkan formula adaptasi.
c) Formula Follow-Up
Formula follow-up (diartikan lanjutan, pengganti formula susu
bayi yang sedang dipakai dengan formula tersebut). Formula
demikian diperuntukkan bagi bayi berumur 6 bulan keatas. Telah
diuraikan terlebih dahulu, bahwa formula adaptasi dibuat
sedemikian, hingga tidak memberatkan fungsi pencernaan dan
ginjal yang pada waktu lahir belum sempurna. Maka dari itu
dalam formula adaptasi zat-zat gizinya cukup untuk pertumbuhan
yang normal dan mencegah timbulnya penyakit-penyakit gizi
yang disebabkan oleh kekurangan ataupun kelebihan asupan zat-
zat tersebut.oleh sebab itu pada umur 4-5 bulan fungsi organ-
organ sudah memadai maka kelebihan asupan zat gizi dapat
dikeluarkan lagi oleh ginjal.
3) Kerugian Susu Formula
Dengan banyaknya informasi tentang penggunaan susu botol
merupakan salah satu permasalahan khusus dan menjadi kendala
dalam mempromosikan ASI Eksklusif. Disamping itu, faktor
meningkatnya angkatan kerja wanita di berbagai sektor, pengaruh
kemajuan teknologi dan perubahan sosial budaya dan banyaknya ibu-
ibu di perkotaan yang melahirkan di rumah sakit dan rumah bersalin
yang tidak menganjurkan untuk menyusui, (Depkes, 2001).
Tatalaksana di beberapa rumah sakit yang salah, dalam
memberikan susu formula pada bayi baru lahir sebelum ibunya
memproduksi ASI. Hal ini menyebabkan bayi tidak terbiasa
menghisap ASI dari puting susu ibunya dan akhirnya tidak mau lagi
mengkomsumsi ASI atau disebut bingung puting (Depkes, 2004).
Iklan adalah bentuk komunikasi langsung, yang didasari pada
informasi tentang keunggulan atau keuntungan dari suatu produk,
yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa yang
menyenangkan dan akan mempengaruhi pikiran seseorang untuk
membelinya. Terdapat beberapa definisi yang dikemukakan oleh para
ahli pemasaran mengenai periklanan. Menurut Kotler (2000)
periklanan adalah : Segala bentuk presentasi non personal dan
promosi ide, barang atau jasa oleh seorang sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran.
Susu formula adalah susu yang dibuat dari susu sapi atau susu buatan
yang diubah komposisinya hingga dapat dipakai sebagai pengganti
ASI.
Makana pendamping ASI adalah makanan yang diberikan pada
bayi yang telah berusia 6 bulan atau lebih karena ASI tidak cukup
lagi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Pemberian makanan
pendamping ASI dilakukan secara berangsur-angsur untuk
mengembangkan kemampuan bayi mengunyah dan menelan serta
menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai tekstur dan
rasa (Sulistijani dan Herlianti,2001).
Iklan dari produksi makanan bayi menyebabkan ibu beranggapan
bahwa makanan-makanan itu lebih baik dari ASI. Kemudahan yang
didapat dari hasil kemajuan teknologi pembuatan makanan bayi
seperti pembuatan tepung makanan untuk bayi, susu buatan bayi,
mendorong ibu untuk menggantikan ASI dengan makanan olahan
lain (Siregar,2004).

B. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif


1. Definisi ASI Eksklusif
ASI adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi,
ASI mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi dan
disesuaikan dengan kebutuhannya (Rukiyah, 2011).
ASI dapat diartikan senagai makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan
zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi sehingga bayi tumbuh dan
berkembang dengan baik. ASI pertama berupa cairan bening berwarna
kekunimgan (kolostrum) sangat baik untuk kesehatan karena mengandung zat
kekebalan terhadap penyakit (Depkes RI, 2005
ASI Aksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi
sampai usai 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan
dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah
tentang ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga maupun negara.
2. Manfaat Asi Eksklusif
a. Manfaat ASI Eksklusif Bagi Bayi
Menurut Roesli, 2004, manfaat ASI dapat dibedakan sebagai berikut :
1) ASI sebagai nutrisi
2) Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang
seimbang dan cukup mengandung zat gizi yang diperlukan untuk 6
bulan pertama.
3) Mengandung antibodi (terutama kolostrum) yang melindungi
terhadap penyakit terutam diare dan gangguan pernafasan.
4) Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi yang diberi ASI
Eksklusif akan lebih cepat bisa berjalan.
5) Meningkatkan jalinan kasi sayang
6) Selalu siap tersedia, dan dalam suhu yang sesuai
7) Mudah dicerna dan zat gizi mudah diserap.
8) Melindungi terhadap alergi karena tidak mengandung zat yang dapat
menimbulkan alergi.
9) Mengandung cairan yang cukup untuk kebutuhan bayi dalam 6 bualn
pertama (87% ASI adalah air).
10) Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak
sehingga bayi ASI Eksklusif potensial lebih pandai.
11) Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional,
kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang baik.
b. Manfaat ASI Bagi Ibu
Dengan pemberian ASI maka manfaat juga untuk ibu yaitu diantaranya :
1) Mengurangi perdarahan
Jika segera setelah bayi lahir langsung disusukan, kemungkinan
untuk terjadinya perdarahan setelah melahirkan akan berkurang,
karena akibat hisapn bayi dapat merangsang kontrksi rahim. Pada ibu
yang menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk terjadinya kontraksi atau penutupan pembuluh darah sehingga
perdarahan akan lebih cepat berhenti.
2) Menjarangkan Kehamilan
Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan
cukup berhasil. Selama ibu memberikan ASI Eksklusif dan belum
menstruasi, 98% tidak akan terjadi kehamilan pada 6 bulan pertama
setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12
bulan.
3) Meningkatkan Produksi ASI dan Proses Laktasi
Memberikan ASI segera (dalam waktu 60 menit) membantu
meningkatkan produksi ASI dan proses laktasi.
4) Mengurangi Pembengkakak Payudara
Hisapan puting yang segera dan sering, akan membantu mencegah
payudara bengkak. Dan dapat menurunkan resiko kanker payudara.
5) Praktis dan Ekonomis
Pemberian ASI membantu mengurangi beban kerja ibu karena
ASI tersedia kapan dan diman saja. Asi selalu bersih, sehat
dantersedia dalam suhu yang cocok. Pemberian Asi juga
ekonomis/murah karena tidak perlu dibeli.
6) Aspek Psikologis
Memberikan kepuasan bagi ibu dan bayinya terbukti dengan
kedekatan ibu dengan anaknya (Roesli, 2004).
c. Manfaat ASI Bagi Keluarga
Menurut Roesli, 2004, dilihat dari beberapa aspek ASI juga
bermanfaat bagi keluarga yaitu :
1) Aspek Ekonomis
Air Susu Ibu (ASI) tidak perlu dibeli, sehingga dana yang
seharusnya digunakan untuk susu formula dapat digunakan untuk
keperluan lain. Selain itu, penghematan juga disebabkan karena
bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit shingga mengurangi
biaya berobat.
2) Aspek Psikologis
Kebahagian keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang
sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat menjalin hubungan
kasih sayang bayi didalam keluarga.
3) Aspek Kemudahan
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja
dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak,
botol dan dot yang harus dibersihkan.
d. Manfaat ASI Untuk Negara
Beberapa manfaat ASI untuk Negara yaitu ; penghematan devisa
untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui, serta biaya
menyiapkan susu, penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah,
mencrewt dan sakit saluran nafas, penghematan obat-abatan, tenaga dan
saran kesehatan. Menciptakan gegerasi penerus bangsa yang tangguh dan
berkualitas untuk membangun negara. Karena anak yang mendspatkan
ASIm dapat tumbuh kembang secara optimal. Langkah awal untuk
mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang
hilang khususnya bagi indonesia.
3. Komposisi ASI
Menurut Roesli, 2004, perbedaan komposisi ASI dari hari ke hari
(stadium laktasi) adalah sebagai berikut :
a. Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh
kelenjar payudara. Kolostrum mengandung jaringan debris dan material
residual yang terdapat dalam alveoli serta duktus dari kelenjar payudara
sebelum dan sesudah masa puerperium (Saleha, 2009).
b. Air Susu Transisi atau Masa Air Susu Peralihan
Air susu transisi yaitu ASI yang keluar sejak hari ke 4 samapai hari ke
10 dari masa laktasi, tetapi adapula pendapat yang mengatakan bahwa
Asi matur terjadi pada minggu ke 3 samapi minggu ke 5. Merupakan ASI
peralihan dari kolostrum samapi menjadi Asi yang matur.
c. Air Susu Matang (Mature)
1) Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya,
komposisi relatif konstan (adapula yang menyatakan bahwa
komposisi Asi relatif konstan baru mulai minggu ke 3 sampai
munggu ke 5).
2) Pada ibu yang sehat dengan produksi Asi cukup, ASI ini merupakan
makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup bayinya sampai
umur 6 bulan.
3) Merupakan suatu cairan yang berwarna putih kekuning-kuningan
yang diakibatkanwarna garam Ca-caseint, riboflavin dan kariten yang
terdapat di dalamnya.
4) Tidak menggumpal jika dipanaskan.
4. Komposisi Gizi Dalam ASI
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih
telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan hormon,
enzim, zat kekebalan dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara
proposional dan seimbang satu dengan yang lainnya. Cairan hidup yang
mempunyai keseimbangan sehingga tidak mungkin ditiru oleh manusia yaitu
1) Protein
Dibanding susu sapi, protein yang terdapat dalam Asi jauh lebih
sedikit, namun lebih mudah dicerna oleh usus bayi. Protein di dalam ASI
dapat membantu menghancurkan bakteri dan melindungi bayi dari
infeksi.
2) Karbohidrat
ASI mengandung karbohidrat relatif lebih tinggi terutama karbohidrat
berupa laktosa yang merupakan jenis karbohidrat paling sesuai untuk
bayi, karena pada alat pencernaan bayi terdapat enzim laktosa tersebut,
dan jumlah relatif tinggi daripada dalam pencernaan anak.
3) Lemak
Kadar lemak yang terdapat dalam ASI maupun susus sapi umumnya
hampir sama, yang berbeda adalah komposisi lemaknya. Komposisi
lemak dalam ASI dapat membantu meningkatkan nafsu makan bayi dan
lebih diserap dimanfaatkan oleh tubuh bayi.
4) Mineral
Zat mineral yang terdapat dalam Asi jauh lebih sedikit dibandingkan
susu sapi. Akan tetapi mineral seperti seng dan tembaga terdapat dalam
jumlah yang benar dan lama kelamaan akan berkurang.
5. Cara Meningkatkan Kualitas ASI
Agar kualitas ASI meningkat perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut
1) Minumlah susu satu liter setiap hari.
2) Daun pucuk katuk dan sayur asin membuat air susu lebih banyak keluar.
3) Selain itu faktor jiwa pun penting, ibu yang hidupnya tenang lebih
banyak mengeluarkan air susu dibandingkan dengan ibu yang sedang
dalam kesedihan.
4) Melakukan perawatan payudara.
5) Memakai obat-obatan sesuai petunjuk dokter.
6. Cara Penyimpanan ASI
1) ASI dapat disimpan dalam botol gelas/plastik, termasuk plastik klip
80-100 cc.
2) ASI yang disimpan dalam frezzer dan sudah dikeluarkan sebaiknya tidak
digunakan lagi setelah 2 hari.
3) ASI beku perlu dicairkan terlebih dahulu dalam lemari es 4 derajat
celcius.
4) ASI beku tdak boleh dimasak/dipanaskan, hanya dapat dihangatkan
dengan merendam dalam air hangat.
5) Setelah diperas ASI dapat disimpan dalam lemari es/fezzer (Saleha,
2009).

Anda mungkin juga menyukai