2.

1 Mekanisme Pertukaran dan Pertukaran Interlokal

Mekanisme pertukaran merupakan pengaturan kelembagaan yang diadopsi aktor
transaksional untuk mengatur transaksi. Area metropolitan terdiri dari beberapa
pemerintah daerah yang bertanggungjawab untuk menyrdiakan barang dan jasa publik
untuk penduduk mereka. Secara independen, banyaki pemerintah daerah tidak dapat
memberikan jasa publik secara efisien karena masalah sistemik eksternalitas
interyuridiksional dan skala ekonomi yang melekat dalam sistem yang terfragmentasi
pemerintah daerah. Sebagai akibatnya, kota tujuan (Rainey 1991) cenderung berpindah
dari produksi independen ke mode pengaturan jasa yang cooperative (saling bergantung)
dengan pemerintah daerah lain.

Dalam ekonomi publik, peerintah daerah terlibat dalam kerjasama sukarela untuk
perusahaan yang masuk ke dalam aliansi antarperusahaan dalam ekonomi private.
Kerjasama sukarela menyerupai observasi Williamson (1991) mengenai pemerintahan
hybrid yang ada antara struktur pasar dan struktur pemerintahan terpadu. Seperti pasar
yang dapat berisi waralaba dan kontrak hukum serta hirarki yang dapat struktur kesatuan
ata multidivisional, kerjasama sukarela pun dapat mengambil berbagai pilihan ketentuan.
Pilihan-pilihan tersebut termasuk perjanjian antardaerah, daerah khusus sukarela,
kemitraan regional, dan konsolidasi geografis dengan berbagai tingkat otonomi daerah
dalam pengambilan keputusan.

Kota-kota dapat membeli jasa dari pasar swasta baik melalui penawaran yang kompetitif
atau franchise. Pasar dapat permintaan agregat dari beberapa kota yang memungkinkan
untuk memperoleh efisiensi skala. Hal ini juga dapat menjelaskan eksternalitas melalui
harga atau subsidi. Membayar karena menciptakan polusi atau memberikan subsidi untuk
teknologi hijau merupakan contoh mekanisme harga dan subsidi untuk menghitung
eksternalitas di private market. Namun, private market hanya solusi parsial untuk
penawaran efisien dari beberapa jasa publik karena beberapa jasa tersebut diproduksi
secara primer pada public market dan memiliki karakteristik kuasi pasar.

Perjanjian antardaerah (pertukaran) merupakan pilihan solusi lain (ACIR 1967). Di sini,
pemerintah daerah individu secara sukarela masuk ke dalam pertukaran dengan satuan
daerah lain meskipun insentif regulasi dan fiskal federal atau negara dapat
mempengaruhi pilihan dan sejauh mana mereka berpartisipasi dalam
perjanjian-perjanjian sukarela. Perjanjian ini membantu transaksi pemerintah daerah
untuk eksternalitas dan untuk mengurangi biaya rata-rata produksi dengan memperbesar
basis konsumen dan menawarkan kesempatan untuk lebih memanfaatkan sumberdaya
yang kurang dimanfaatkan tanpa menyerahkan otonomi mereka. Pemerintah daerah yang
bekerja sama juga menikmati manfaat tambahan, misalnya dapat menunda investasi
dimuka yang diperlukan untuk produksi jasa serta tabungan pada asuransi dan kewajiban
lainnya untuk staff dan peralatan, yang seharusnya dapat timbul ketika diproduksi
sendiri.
Mekanisme pertukaran yang melibatkan keputusan bersama bisa berkisar dari produksi
bersama bilateral untuk kemitraan regional, wilayah khusus, dan pemerintah konsolidasi
dengan semakin rendah tingkat otonomi yurisdiksi dalam pengambilan keputusan
(Feiock dan Scholz 2008). Misalnya, kemitraan regional seperti Dewan Pemerintahan
atau Council of Governments (COG) berpotensi dapat mengatasi eksternalitas dan
economies of scale, tetapi mereka memerlukan kebulatan suara, supermajority, atau suara
terbanyak dari pemerintah negara anggota yang membebankan biaya keputusan tinggi
pada pemerintah yang berpartisipasi (Gerber dan Gibson 2005). Demikian pula,
yurisdiksi lokal dapat membuat wilayah khusus untuk penyediaan layanan tertentu yang
dapat menjelaskan eksternalitas dan masalah skala. Tapi pembentukan wilayah khusus
membutuhkan persetujuan dari semua wilayah hukum konstituen. Proses pembentukkan
serta kekuasaan dan kewenangan wilayah sebagian besar ditentukan oleh
petinggi-petinggi negara. Akhirnya, pemerintah daerah dapat bergabung dengan
pemerintah daerah lain untuk membentuk pemerintah daerah konsolidasi yang dapat
menginternalisasi masalah penawaran barang publik.

Sementara pilihan pertukaran yang melibatkan keputusan bersama mewakili berbagai

bentu kerjasama sukarela, kemitraan regional, wilayah khusus, dan konsolidasi politik
membuat struktur hirarki baru yang membuat keputusan berdasarkan pada wewenang
yang diserahkan pada pemerintah daerah yang bersangkutan.