Lalu muncul di benak kita, bagaimana bila konsumen susah membayar cicilan
karena tidak ada mekanisme denda? Selain itu, apakah dengan tanpa adanya
asuransi pelanggan lebih memilih developer lain yang memberikan jaminan
asuransi?
Sedangkan denda itu, dia mengatakan, tidak ada dalam sepanjang sejarah
kehidupan Islam mulai zaman Rasulullah saw. Karena itu, denda dia
masukkan ke dalam golongan riba.
Lantas apa saja yang harus dilakukan? Maka dari itu kita harus melakukan
verifikasi konsumen dengan dua poin, yaitu mampu dan amanah, tuturnya
usai talkshow Studentpreneur dalam rangka IBF Goes to Campus di aula FEB
UIKA Bogor, Kamis (26/11)
Selain itu juga perlu untuk melihat rekening koran dari calon konsumen. Hal
itu untuk benar-benar memastikan si konsumen tersebut mampu membayar
cicilan atau tidak.
Hal itu dia lakukan selain karena riba memang dilarang, tentunya ini
mendakwahi juga untuk melakukan transaksi secara syariah. Rosyid
mengatakan semua itu dapat dijalani karena kuat di awal edukasinya. Kalau
orang ditakut-takuti dengan denda malah ngemplang mereka, katanya.
Dengan begitu, prinsip Islam dikedepankan untuk menca pai manfaat, bukan
dibalik karena akan berbahaya. Karena kita akan cenderung mencari -cari
pembenaran, ujarnya.