Anda di halaman 1dari 4

PROKLAMASI

Sepulang dari Rengasdengklok, pada 17 Agustus 1945 golongan tua dan golongan muda
memutuskan untuk berkumpul dan menyusun teks proklamasi. Perundingan berlangsung di
kediaman Laksamana Maeda Jl.ImamBonjol no 1 Jakarta pada pukul 02.00-04.00 WIB. Teks
proklamasi tersebut dibuat di ruang makan kediaman Laksamana Tadashi Maeda. Para penyusun
teks proklamasi tersebut adalah Ir.Soekarno, Drs.Moh.Hatta, Mr.Ahmad Soebarjo dan disaksikan
oleh paraanggota PPKI, serta para tokoh muda (Sukarni, SayutiMelik, B.M. Diah dan Sudiro).
Konsep teks proklamasi tersebut dibuat sendiri oleh Ir.Soekarno.
Masuklah Ir.Soekarno, Drs.Moh.Hatta, Mr.Ahmad Soebarjo, anggota PPKI, dan para tokoh
muda.
Dialog 1 :
Ir. Soekarno : Kita mulai sekarang saja, bagaimana usulan kalian tentang naskah
proklamasi yang akan kita bahas?
Hening sejenak
Ir. Soekarno : Untuk mempersingkat waktu, saya sudah memiliki konsep teks proklamasi.
A. Soebarjo : Oh, kalau begitu, bersediakah anda membacakannya?
Ir. Soekarno : Baiklah, dengan senang hati. (membacakan konsep teks proklamasi)
Bagaimanamenurutkalian?
A.Soebarjo : (mengacungkan jari tangan) Bagaimana jika kalimat pertama dalam teks
Proklamasi diambil dari rumusan BPUPKI
Ir. Soekarno : Ya, baiklah. Lalu, rumusan apa yang akan diambil?
A.Soebarjo : Bagian yang merupakan pernyataan bangsa Indonesia untuk menentukan
Nasibnya sendiri.
Ir. Soekarno : Baiklah, ide yang bagus. (menulis usulan A. Soebarjo) Ada usulan lain?
Moh. Hatta : (mengacungkan jari tangan) Bagaimana jika kalimat kedua diubah menjadi
Pengalihan kekuasaan?
Ir.Soekarno : Ya, itu lebih baik dan saya juga setuju.
Moh. Hatta : Lalu atas nama siapa proklamasi ini?
Ir. Soekarno : Karena ini semua berkat jasa-jasa Indonesia berarti Atas nama bangsa
Indonesia
Moh.Hatta : Ide yang bagus, bung.
Ir.Soekarno : Bagaimana menurut kalian?
Peserta rapat : Ya, kami setuju.
Akhirnya perumusan teks proklamasi dapat dicetuskan, akan tetapi perumusan teks proklamasi
tersebut tidakcukup sampaidisitu masih ada hal yang perlu dibahas yaitu tentang penandatangan
teks proklamasi. Dalam pembahasan tersebut, ada 2 tokoh yang mengusulkan usulannya,2 orang
tersebut adalahDrs.Moh.Hatta, dan Sukarni.
Usulan yang pertama dikemukakan oleh Drs.Moh.Hatta yang disanggah oleh Chaerul Saleh, lalu
usulan yang kedua dikemukakan oleh Sukarni.
Dialog 2 :
Soekarno : Lalu siapa yang akan menandatangani teks proklamasi ini?
Moh.Hatta : Bagaimana jikadibuat seperti Declaration of Independence America.
B.M.Diah : Bagaimana maksudnya?
Moh.Hatta : Maksud saya teks tersebut ditandatangani oleh semua yang hadir malam ini.
Chaerul S. : Saya tidak setuju jika teks tersebut ditandatangani oleh anggota PPKI
Soekarno : Kenapa Anda tidak setuju?
Chaerul S. : Menurut saya PPKI dibentuk oleh Jepang dan anggotanya diangkat oleh
Jepang padahal kemerdekaan ini kita dapatkan atas usaha bangsa kita sendiri.
Soebardjo : Ya, saya sependapat dengan anda.
Soekarno : Lalu siapa yang akan menandatangani teks tersebut?
Sukarni : Bagaimana jika teks proklamasi ditandatangani oleh Ir.Soekarno dan
Drs.Moh.Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia.
Chaerul S : Ya, saya setuju dengan pendapat Sukarni.
Soekarno : Baiklah, saya bersedia. Lalu, bagaimana dengan bung Hatta?
Moh.Hatta : Ya, dengan senang hati.
Soekarno : Baiklah jika Bung Hatta setuju. Jadi, yang akan menandatangani teks
Proklamasi ini adalah saya dan Bung Hatta.
Setelah tercapai kesapakatan bahwa teks proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs.
Moh.Hatta, naskah tersebut diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik, dan penandatanganan
akan dilakukan setelah naskah selesai diketik.
Dialog 3:
Ir.Soekarno : Bung, tolong ketikkan naskah ini .
Sayuti Melik : Baik bung, dengan senang hati.
Sesudah naskah teks proklamasi diterima oleh Sayuti Melik, Beliau mengubah beberapa kata
yang ejaannya dianggap kurang tepat.Beberapa kata yang diubah yaitu, kata tempoh menjadi
tempo, dan kata Djakarta 17-8-45 menjadi Djakarta hari 17 bulan 8 tahun 05.
Dialog 4:
Sayuti Melik : Sepertinya ejaan yang digunakan dalam kata tempoh inikurang benar.
Sayuti Melik : Mungkin juga kata Djakarta 17-8-45 menjadi Djakarta hari 17 bulan 8 tahun
05.
Sementara Sayuti Melik mengetik teks proklamasi, anggota rapat lainnya membahas mengenai
tempat yang akan digunakan untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan.
Dialog 5:
Sukarni : Teks proklamasi sudah jadi, lalu dimana kita akan melangsungkan
upacaranya? Emm..gimana kalau di Lapangan Ikada?
Soekarno : Jangan. Lebih baik dilakukan di kediaman saya di Pegangsaan Timur.
Pekarangan di depan rumah cukup luas untuk ratusan orang. Untuk apa kita harus memancing-
mancing insiden ?Lapangan IKADA adalah lapangan umum. Suatu rapat umum, tanpa diatur
sebelumnya dengan penguasa-penguasa militer, mungkin akan menimbulkan salah faham. Suatu
bentrokan kekerasan antara rakyat dan penguasa militer yang akan membubarkan rapat umum
tersebut, mungkin akan terjadi. Karena itu, saya minta saudara sekalian untuk hadir di
Pegangsaan Timur 56 sekitar pukul 10.00 pagi .
Sukarni : Baiklah.

Setelah pembah asan selesai dan tercapai kesepakatan bahwa proklamasi kemerdekaan akan
dilaksanakan di kediaman Ir. Soekarno, para anggota rapat pulang ke kediaman masing-masing
untuk beristirahat karena keesokannya, pada pukul 10.00 WIB, mereka harus kembali lagi ke
kediaman Ir. Soekarno untuk menghadiri upacara proklamasi kemerdekaan. Kemudian para
pemuda mengirimkan kurir-kurir untuk menyampaikan bahwa saat proklamasi telah tiba.Mereka
juga mengatur pelaksanaan penyiaran berita proklamasi kemerdekaan dan menyebar beberapa
pamflet ke penjuru Jakarta dan sekitarnya.
Pada saat yang sama, Soekarno dan Ibu Fatmawati sampai di kediaman mereka dan berbincang
sejenak.
Dialog 6:
Ir. Soekarno : Alhamdulilah ya, bu. Akhirnya persiapan untuk kemerdekaan bangsa kita
sudah selesai.
Fatmawati : Iya, kangmas. Saya ikut senang. Oh iya kangmas, apakah kalian sudah
merencanakan bagaimana proklamasi besok akan berlangsung ?
Ir.Soekarno : Sudah, kita akan melaksanakan upacara bendera di rumah kita dan akan di
iringi lagu Indonesia Raya karya Bung Supratman.
Fatmawati : Bukankah kita belum punya bendera ? lantas bagaimana ?
Ir.Soekarno : Ya ampun , kangmas sampai lupa, Bu. Kalau begitu bagaimana jika Ibu saja
yang menjahitkan bendera ?
Fatmawati : Baiklah, Kangmas. Dan, Ibu punya ide. Kita namakan saja bendera nya Sang
Saka Merah Putih. Bagaimana ?
Ir.Soekarno : Ide yang bagus. Ya, bendera pusaka Sang Saka dan warnanya merah
putih , menjadi Sang Saka Merah Putih , Brilian !

Fatmawati : Ya sudah, sebaiknya kangmas bersiap sana. Menyusun pidato yang nanti

akan bapak bacakan.

Sementara itu, rakyat yang telah mengetahui akan dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan telah
berkumpul. Rumah Soekarno telah dipadati oleh sejumlah massa pemuda dan rakyat yang
berbaris teratur. Beberapa orang tampak gelisah, khawatir akan adanya pengacauan dari pihak
Jepang. Matahari semakin tinggi, Proklamasi belum juga dimulai.Waktu itu Soekarno terserang
sakit, malamnya panas dingin terus menerus dan baru tidur setelah selesai merumuskan teks
Proklamasi.Para undangan telah banyak berdatangan, rakyat yang telah menunggu sejak pagi,
mulai tidak sabar lagi.Mereka yang diliputi suasana tegang berkeinginan keras agar Proklamasi
segera dilakukan.Para pemuda yang tidak sabar, mulai mendesak Bung Karno untuk segera
membacakan teks Proklamasi.Namun, Bung Karno tidak mau membacakan teks Proklamasi
tanpa kehadiran Mohammad Hatta.
Dialog 7:
Pemuda : Ayo cepatlah Bung Karno.
Soekarno : Saya tidak akan membacakannya tanpa Bung Hatta!
Lima menit sebelum acara dimulai, Mohammad Hatta datang dengan pakaian putih-putih dan
langsung menuju kamar Soekarno.Sambil menyambut kedatangan Mohammad Hatta, Bung
Karno bangkit dari tempat tidurnya, lalu berpakaian.Ia juga mengenakan stelan putih-putih.
Kemudian keduanya menuju tempat upacara.
Sesaat sebelum upacara dimulai Soekarno meminta Trimurti untuk mengibarkan bendera Merah
Putih tetapi Trimurti tidak mau melakukannya. Akhirnya dipilihlah Latief Hendraningrat dan
Soehoed.
Dialog 8:
Soekarno : Trimurti, tolong kibarkan bendera Merah Putih ini sebagai tanda awal
kejayaan bangsa ini.
Trimurti : Maaf, tapi menurut saya sebaiknya yang mengibarkan bendera Merah
Putih adalah seorang prajurit.
Soekarno : Tapi, kita sudah tidak punya waktu lagi untuk mencari orang lain.
Trimurti : Baiklah, saya akan menyuruh anak didik saya untuk mengibarkannya.
(memanggil Soehoed dan Latief)
Trimurti : Hei, kalian! Jaga baik-baik bendera ini. Kalian mendapat kehormatan
untuk mengibarkan bendera ini.
Latief, Soehoed : Siap! Kami tidak akan mengecewakan anda.

Tiba saatnya upacara proklamasi kemerdekaan, suasana menjadi hening.Soekarno dan Hatta
maju beberapa langkah dari tempatnya.Soekarno membacakan pidato sebelum membacakan teks
proklamasi.
Dialog 9:
Soekarno : Saudara-saudara sekalian ! Saya telah minta Saudara hadir disini, untuk
menyaksikan peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-puluh tahun kita
bangsa Indonesia telah berjuang umtuk merdeka.Bahkan telah beratus-ratus tahun lamanya,
gelombang aksi kita tidak putus dalam berjuang untuk memerdekakan negeri ini. Kita jatuh
bangun menyusun kekuatan untuk menggapai cita-cita Indonesia bebas dari penjajahan bangsa
lain. Semalam, kami para pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari berbagai penjuru bergabung
untuk memusyawarahkan dan permusyawaratan itu seiya-sekata berkata : inilah saatnya bagi kita
untuk mengobarkan api revolusi kemerdekaan Indonesia. Saudara sekalian !Dengan ini kami
menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami
PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal-hal yang
mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya

Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 45


Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno-Hatta

Kemudian di kibarkanlah bendera Sang Saka Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya. Peserta
upacara turut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.

Anda mungkin juga menyukai