Oleh:
MUHAMMAD RIDHO HIDAYATULLAH
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang atas
rahmat dan hidayah-Nya lah makalah ini dapat diselesaikan.
DAFTAR ISI
HAL
BAB 3 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Bangsa mesir pada zaman purba telah menyembah banyak dewa. Dewa yang
terkenal antara lain Isis. Mereka beranggapan bahwa dewa ini menaruh minat terhadap
orang sakit dan memberikan pertolongan pada waktu si sakit sedang tidur. Didirikanlah
kuil yang merupakan rumah sakit pertama di mesir
Ketabiban. Ilmu ketabiban terutama ilmu bedah telah dikenal oleh bangsa mesir zaman
purba ( 4800 SM). Dalam menjalankan tugasnya sebagai tabib ia menggunakan bidai
(spalk), alat-alat pembalut, ia mempunyai pengetahuan tentang anatomi, Hygienr umum
serta tentang obat-obatan. Didalam buku-buku tertulis dalam kitab Papyrus didalamnya
memuat kurang lebih 700 macam resep obat-obatan dari Mesir
b. Babylon dan syiria
Ilmu pengetahuan tentang anatomi dan obat-obat ramuan telah diketahui oleh
bangsa Babylon sejak beberapa abad SM. Pada salah satu tulisan yang menyatakan
bahwa pada 680 SM orang telah mengetahui cara menahan darah yang keluar dari
hidung dan merawat jerawant pada muka. Bangsa Babylon menyembah dewa oleh
karena itu perawatan atau pengobatan berdasarkan kepercayaan tersebut.
c. Yahudi kuno
d. India
1. Seng Lung Dikenal sebagai "Bapak Pengobatan, yang ahli penyakit dalam
dan telah menggunakan obat-obat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral
6
(garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah Lihat, Dengar,
Tanya, Rasa.
2. Chang Chung Ching 200 Sm telah mengerjakan lavement dengan
menggunakan bamboo.
3.
Zaman penjajahan Belanda
Tahun 1596 Cornelis De Houtman adalah orang Belanda pertama yang
datang ke Indonesia pada zaman penjajahan.
Pada tahun 1724-1744) di luar kota didirikan rumah sakit yang kedua
yang diberi nama : Buiten Hospital mengantikan Binnen Hospital yang
di tutup pada tahun1808. Karena VOC dibubarkan 1799 maka oleh
pemerintahan Belanda menyerahkan kepada pemerintah Indonesia
yang kemuudian membentuk Organisasi Negara " Hindia Belanda".
Pada tahun zaman penjajahan belanda I ( 1799-1811 ) tidak ada usaha
kesehatan yang boleh dikatakan menonjol pada umumnya merupakan
usaha lanjutan dari apa yang telah ada. Pengaruh kententaraan pada
keperawatan mulai ada usaha-usaha dibidang kesehatan yang antara
lain:
MGD ( Militaire Gezondsheids Dienst ) - dinas kesehatan tentara
BGD (Burgerlije Gezon Dienst ) dinas kesehatan rakyat,
Pada waktu pemerintahan Daendels yang terkenal dengan pembuatan
jalan Merak Banyuwangi, perlu lebih meningkatkan kesehatan
tentaranya. Dibuatlah beberapa Rumah sakit Garnizoen, yaitu di
Semarang dan Surabaya. Pelayanannya hanya memperhatikan dinas
kesehatan tentara saja.
4.
Masa penjajahan belanda I. Pada masa ini perawat berasal dari penduduk
pribumi yang disebut VELPLEGEK dengan sebutan zieken oppaser sebagai penjaga
rumah sakit. usaha pemerintahan Belanda dibidang kesehatan adalah :
7
Zaman penjajahan Jepang menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami
kemunduran yang juga merupakan zaman kegelapan dunia keperawatan di Indonesia.
Kemunduran-kemunduran ini terlihat pada pekerjaan perawat dikerjakan oleh orang-
orang yang tidak terdidik, Pimpinan RS diambil alih oleh orang-orang jepang, Obat-
obatan sangat kurang. Wabah penyakit terjadi dimana-mana.
2. Zaman kemerdekaan
Usaha-usaha dibidang kesehatan tahun 1949 mulai dibangun rumah sakit dan
balai kesehatn. Tahun 1952 mulai didirikan sekolah perawat yaitu sekolah guru perawat
dan sekolah perawat setingkat SLTP tahun 1962 mulai didirikan pendidikan
keperawatan professional.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Source: http://www.yousaytoo.com/makalah-sejarah-keperawatan/488956
Source: http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/sejarah-perkembangan-
keperawatan/
PENDIRIAN SEKOLAH PERAWAT YANG PERTAMA HINGGA
PERGURUAN TINGGI
Pada tahun 1860 Nightingale mendirikan sekolah pelatihan perawat pertama di
St. Thomas Hospital, London.
Kurikulum Nightingale sebagian besar berdasarkan pada praktik keperawatan,
dengan berfokus pada kebutuhan akan kebersihan dan kompetensi tugas. Metode
metode yang digunakannya tercantum dalam bukunya yakni Notes on Nursing,
1898.
Beberapa perawat lain pada waktu itu, Ethel Gordon Fenwick, yang mendukung
supaya keperawatan dan kurikulumnya terdaftar secara formal untuk pendidikan
yang lebih tinggi dan tidak hanya terbatas di rumah sakit.
Pendidikan perawat di Amerika Serikat banyak ditawarkan oleh berbagai
universitas, walaupun belum jelas siapa yang pertama membuka program sarjana.
Namun sampai saat ini, Yale School of Nursing dikenal sebagai sekolah khusus
keperawatan pertama di Amerika Serikat pada tahun 1923.
Sedangkan di Eropa, University of Edinburgh adalah lembaga Eropa pertama
yang menawarkan gelar keperawatan pada tahun 1972.
Di Indonesia, pendidikan tinggi perawat level sarjana pertama kali berdiri di
Universitas Indonesia pada tahun 1985.
Pada tahun 1994, Universitas Padjadjaran Bandung membuka Program Studi
Ilmu Keperawatan, kemudian pada tahun 2005 berubah menjadi Fakultas Ilmu
Keperawatan.
Saat ini sudah banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia
yang membuka program sarjana pendidikan keperawatan.
B. SARAN
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon perawat
harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan
keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan
dari keperawatan internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Stevens, P.J.M, et al. (1999) Ilmu keperawatan. Jilid I, Ed. 2. EGC: Jakarta