Pressure = Tekanan
Level merupakan parameter yang ada pada hampir setiap proses industri, ada banyak cara
mengukur level, yang paling sederhana adalah dengan menggunakan sight glass. Dengan
menggunakan sight glass, ketinggian dari liquid di dalam sebuah bejana/vesel akan secara
fisik terlihat, sehingga dengan membuat skala pada sight glass, kita dapat langsung
menentukan berapa persenkah tinggi permukaan cairan tersebut dari tinggi
vessel/tangki/bejana.
Bejana berhubungan
Pada gambar, sebuah tangki dihubungkan dengan sebuah selang transparan dengan memakai
skala 0-100% dari total tinggi tangki. Prinsip pengukuran level ini memanfaatkan sifat dari
zat cair yang akan mengisi semua ruang yang dia lewati pada bejana berhubungan.
Ketinggian zat cair di dalam tangkin akan sama dengan ketinggian zat cair yang berada pada
selang transparan yang berfungsi sebagai sight glass. Kita dapat langsung mengetahui
ketinggian (level) zat cair yang berada di dalam tangki dengan melihat ketinggian zat cair
yang berada pada selang transparan (sight glass) tersebut. Namun informasi ini hanya dapat
disajikan langsung di lapangan, atau langsung melihatnya dimana selang transparan tersebut
terpasang. Metode pengukuran level ini tergolong murah.
Tekanan Hidrosatik
Setiap zat cair yang menempati sebuah bejana/vessel/tangki, akan memiliki tekanan
hidrostatik yang besarnya sebanding dengan level zat cair tersebut, dengan asusmsi masa
jenis (sg=specific gravity)-nya tetap.
Tekanan hidrostatik
Gambar di atas adalah sebuah tangki terbuka (permukaannya terhubung ke atmosfer), dimana
disitu akan bekerja tekanan P1 sebesar tekanan atmosfer, yang kemudian akan kita abaikan
karena kita akan mengukur tekanan gauge.
Asumsikan zat cairnya adalah air, dengan masa jenis = 1000 kg/m. Dengan ketinggian
permukaan dari dasar tangki tempat pengukuran tekanan adalah 10 meter. Maka tekanan P2
yang bekerja pada pressure gauge adalah:
P2 = g h
P2= 1000 kg/m 9,8 m/s 10 m
P2 = 98000 kg/m m/s m
P2 = 98000 kgmm/ms
P2 = 98000 kgm/sm
P2 = 98000 Nm > Dikoreksi menjadi N/m, terima kasih kepada Pak Rival Alexander
atas koreksinya
P2 = 98000 Pascal
P2 = 98 kilopascal = 14.2136983 PSI = 0.9993218887 kg/cm
Dari tabel dan dari grafik, kita bisa melihat bahwa level (h) berbanding lurus dengan pressure
(P), sehingga dengan mengukur pressure pada titik dasar tangki, kita dapat mengetahui level
dari air di dalam tangki. Misalnya hasil pengukura presure pada dasar tangki, kita mendapat
4,2641 PSI, maka dengan membalikkan perhitungan di atas, kita akan mendapatkan level
sebesar 3 meter.
Sinyal 4-20 mA yang merepresentasikan sinyal input dari pressure transmitterdalam contoh
ini transmitter dikalibrasi 0-14 PSI untuk output 4-20mA, diteruskan ke receiver yang bisa
berupa DCS, PLC ataupun controller, yang terhubung dengan station yang berfungsi sebagai
MMI (Man-Machine Interface) atau HMI (Human-Machine Interfacer), pada DCS, PLC
ataupun controller, sinyal 4-20mA tersebut di-scalling lagi menjadi bentuk engineering unit
(meter) sehingga dengan variasi 0-10 meter level pada tanki, bisa ditampilkan 0-10 meter
(engineering unit) pada HMI/MMI.