A. SEJARAH ALGORITMA
Membicarakan sejarah algoritma tidak terlepas dari asal usul katanya yaitu
algoritma. Dalam bahasa Indonesia sendiri kata algoritma merupakan kata
serapan yang kata asalnya yaitu algorithm. Algorithm sendiri memiliki sejarah
yang unik, karena kata ini tidak muncul dalam kamus Webster sampai akhir tahun
1957, justru kata yang ditemukan adalah algorism aritnya adalah proses
menghitung dengan angka Arab. angka yang kita kenal sekarang merupakan
angka Arab, sedangkan angka I, II, III, adalah angka Romawi.
Kata Al-Khuwarizmi dibaca oleh orang barat algorism kemudian lambat laun
menjadi algorithm, perubahan kata ini muncul karena kata algorism sering
dikelirukan dengan alrithmetic, sehingga akhiran -sm berubah menjadi -thm.
Karena perhitungan dengan angka Arab merupakan hal yang biasa/lumrah
dilakukan, maka kata algorithm terus menerus digunakan sebagai metode untuk
perhitungan (komputasi) oleh masyarakat barat, sehingga kata tersebut telah
kehilangan makna aslinya.
B. DEFINISI ALGORITMA
Untuk persoalan-persoalan dengan instansiasi yang kecil, dapat ditemukan
solusinya dengan mudah dan cepat. Contohnya menghitung 10 buah angka yang
berurutan akan lebih mudah dibandingkan dengan instansiasi persoalan yang
berukuran besar yaitu bila menghitung n buah angka dengan n=1000 jelas tidak
mudah menghitung data sebanyak itu dan pastinya diperlukan bantuan sebua
mesin (misalnya komputer) untuk melakukannya. Agar dapat dijalankan
(dieksekusi) oleh mesin, maka perlu menuliskan sebuah prosedur yang berisi
urutan langkah-langkah menghitung. Mesin menjalankan prosedur perhitungan
tersebut untuk memberikan solusi dari setiap instansiasi persoalan. Kita katakan
langkah-langkah menghitung itu sebagai penyelesaian atau pemecahan masalah
(problem solving). prosedur yang berisi langkah-langkah penyelesaian persoalan
disebut algoritma.