Anda di halaman 1dari 30

ASUHANKEPERAWATAN JIWA PADA NY.

A
DENGAN DIAGNOSA KEPERAWTAN HALUSINASI PENGLIHATAN
DIRUANG WIJAYA KUSUMA RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA
TANGGAL 31 MEI 6 JUNI 2017
I. Pengkajian
Tanggal Masuk : 28 Maret 2017
Ruang Masuk : Wijaya Kusuma
No.RM : 047987
Tanggal pengkajian : 31 Mei 2017

A. Data Biografi
1. Identitas Pasien
Nama : Ny A
Umur : 33 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak ada
Suku/Bangsa : Bima Indonesia
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Desa Denayoi Kec.Mngkuda Kota Bima

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny D
Alamat : 28 tahun
Hubungan dengan pasien : Adik Kandung

B. Alasan Masuk
Sering teriak dan berbicara sendiri
MK: RPK

1
Saat Pengkajian
Pasien mengatakan melihat bayangan temannya 2 hari sekali ketika pagi
dan malam hari. pasien sering gelisah,mondar-mandirsaat berjalan,jarang
mandi dan jarang bergaul dengan teman-temannya,kemana-mana hanya
berdua saja dengan ny.L.
MK: Halusinasi Penglihatan

C. Faktor predisposisi dan presipitasi


1.Pernah mengalam gangguan jiwa
2.Pengobatan sebelumnya
Pasien pernah diberikan obat sebelumnya di puskesmas
3.Masalah seperti aniaya fisik,aniaya seksual,penolakan tindakan criminal
tidak pernah dialami oleh pasien
4.Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa tidak ada
5.Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan,pasien mengatakan
ditinggal oleh ayahnya

D .Pemeriksaan Fisik
1.TTV Pasien
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,5 c
RR : 20 x/menit

2. Ukuran
BB : 35Kg
TB : 150cm
IMT : 16,18
3.Keluhan fisik
Pasien mengatakan hanya sering pusing

2
E. . PSIKOLOGIS
Genogram

Ket:

: Laki-laki meninggal

: Perempuan Meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: Garis Keturunan

.. : Tinggal Serumah

: Pasien

3
Penjelasan : Pasien adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara, pasien tinggal bersama
keluarganya : adik, kaka dan ibunya.

2. Konsep Diri

a. Citra tubuh

Pasien mengatakan ia menyukai seluruh anggota tubuhnya dan ia tidak malu


dengan semua anggota tubuhnya.

b. Identitas diri

Pasien mengatakan bahwa ia seorang perempuan, pasien hanya mampu


menyebut namanya meskipun sangat susah untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan.

c. Peran

Pasien mengatakan berperan sebagai anak.

d. Ideal diri

Pasien mengatakan ia ingin cepat keluar dari rumah sakit dan ingin bertemu
dengan keluarganya.

e. Harga diri

Pasien mengatakan tidak malu dengan dengan keadaannya sekarang namun


hanya malu apabila bertemu dengan keluarganya.

MK : Harga diri rendah.

3. Hubungan Inisial

a) Orang yang paling berarti


Pasien mengatakan bahwa ibunya yang paling berarti didalam hidupnya.

4
b) Peran dalam masyarakat Pasien mengatakan tidak pernah ikut serta
didalam kegiatan kelompok, Gotong royong, Pasien lebih sering
dikamarnya.

c) Hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain


Pasien mengatakan tidak ada hambatan dalam berinteraksi dengan orang
lain namun pasien sering terdiam dan menyendiri.

MK : ISOS

4. Spiritual

a. Nilai dalam keyakinan

Pasien mengatakan dirinya beragama Islam, dan percaya kepada Tuhan

b. Kegiatan ibadah

Pasien mengatakan sejak sakit ia tidak pernah sholat 5 waktu tetapi saat
diruang wk pasien sholat meski tidak full

MK : Tidak ada

Status Mental

1. Penampilan

Pasien malas mandi, bajunya sedikit bersih, kusut, kuku kotor, rambut kotor,
banyak kutu, jarang berdandan.

MK : DPD

5
2. Pembicaraan

Pasien malu saat berinhteraksi, Sering berbicara cepat, kontak mata tidak
fokus,

MK : ISOS, HDR

3. Aktifitas Motorik

Pasien sering jalan mondar mandir sendiri ditaman , lebih banyak diam,
sering mengantuk dan tidu, tidak bisa mempertahankan kontak mata. ADL
= 15 (indeks Barthel(

MK : HDR, ISos

4. Alam Perasaan

Pasien mengtaakan sedih dan takut bila bayanngan temannya datang dan
merasa sedih bila menyendiri.

5. AFEK

Cenderung labil, pasien kadang cepat marah.

MK : RPK

6. Interaksi selama wawancara

Pasien kooperatif saat diwawancara, kontak mata tidak fokus, terkadang


melihat disekelilingnya, pandangan tidak fokus, pasien bersifat defensif
yaitu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya, pasien
menuntut agar keinginanya terpenuhi seperti membelikannya jajan, maupun
permen, pasien akan terus meminta sampai keinginannya terpenuhi, dan
pasien kadang tidak mau berinteraksi dengan orang lain.

6
MK : HDR, RPK
7. Persepsi

Pasien mengatakan melihat bayangan temannya yang mengganggu pada


saat tidur, dan saat pasien merasa sendiri, pasien tidak tahu kapan bayangan
itu muncul biasanya saat pagi dan malam hari terjadi 2 3x/hari durasinya
3 menit.

MK : Halusinasi penglihatan
8. Isi Fikir

Pasien tidak memiliki keyakinan tidak relistis yang dipertahankan. (waham


tidak ada)

9. Tingkat Kesadaran

Composmentis , GCS 15, orientasi waktu, tempat dan orang cukup baik

10. Proses fikir

Flight of ideas, pembicaraan yang melompat dari satu topik ke topik yang
lain .

MK : Perubahan proses fikir

11. Memori

Jangka Panjang : Pasien tidak mengalami gangguan ingatan jangka panjang


terlihat dari pasien mampu mengingat sudah berapa kali masuk rumah sakit
.

Jangka Pendek : Pasien tidak mengalami gangguan ingatan jangka pendek,


terlihat dari pasien mampu mengingat kegiatan minggu lalu.

Saat Ini : Pasien tidak mengalami gangguan ingatan saat ini, terlihat dari
pasien mampu menyebutkan nama teman kamar sekamarnya, nama perawat
yang diajak berkenalan.

7
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Konsentrasi pasien kurang pada saat pasien diwawancara konsentrasi


pasien teralih, pasien masih mampu berhitung cara sederhana.

15-4= 11 , 18 + 5= 23, 2x4 = 8, 10:2= 5

MK : Mampu berhitung sederhana

13. Kemampuan penelitian

Pasien mampu mengambil keputusan sederhana, pasien mampu bersisir


sendiri ketika disuruh berdandan.

14. Daya Tarik Diri

Pasien mengatakan bahwa ia menyadari dirinya sakit dan sedang dirawat di


Rumah sakit jiwa.

Kebutuhan Pasien Pulang

1. Kemampuan pasien memenuhi kebutuhan

a. Makan

Pasien terlihat mampu sendiri, sebanyak 3x sehari dengan porsi yang


diberikan habis, mampu merapikan alat alat makannya.

b. BAB/BAK

Pasien BAB 1 x dan BAK 4-5 x sehari dikamar mandi dan pasien
menyiramnya setelah selesai BAB.

c. Mandi

Pasien mengatakan mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, menggosok


gigi, dan keramas.

8
d. Berpakaian dan berhias

Pasien mampu berhias sendiri, pasien juga berpakaian sendiri.

e. Penggunaan obat

Pasien minum obat secara mandiri setiap kali diberikan pasien bertanya
tentang obat yang diberikan.

f. Istirahat dan tidur

Pasien istirahat 6-8 jam pada malam dan 1-2 jam pada siang hari.

g. Pemeliharaan kesehatan

Pasien mengatakan kalau sudah pulang akan tetatp mengontrol kondisinya

h. Aktifitas didalam rumah

ketika dirumah pasien sering membersihkan rumah dan memasak.

i. Aktifitas diluar rumah

Pasien mengatakan pergi kerumah sanak saudara dan kesawah.

MK : Tidak ada.

Mekanisme koping

a. Adaftif
Pasien mengatakan jika pasien sakit pasien lansung memberitahu ibunya
dan di bawa ke rumah sakit
MK : tidak ada
b. Maladaftif
Pasien mengatakan jika ada maslah pasien tidak mau bicara dengan
keluarga dan hanya memendamnya saja.
MK:koping individu tidak efektif

9
Masalah psikososial dan lingkungan

1. Masalah dukungan kelompok,psien terlihat kurang interaksi dengan


teman-temannya
MK :isos
2. Lingkungan
Pasien mengatakan tidaka ada masalah dengan lingkungan namun pasien
tampak diamdan susah di ajak komunikasi
MK : isos
3. Masalah dengan pendidikan
Pasien mengatakan pernah bersekolah sampai SMA dan pasien
mengatakan bisa membaca dan menulis
MK : -
4. Masalah dengan pekerjaan
Saat ini pasien tidak bekerja dan belum menikah
MK : -

5. Masalah dengan ekonomi


Pasien mengatakan belum ada penghasilan
MK : -

6. Masalah dengan perumahan


Pasien mengatakan tinggal di rumah bersama ib dan saudaranya
MK :-
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Pasien mengatakan sejak di rawat di rumah sakit jiwa ini pasien merasa
minum obat berlebihan padahal 1 macam obat yang di berikan dan sering
menolak minum obat
MK :

10
pengetahuan

Pasien mengatakan mengetahui tentang penyakitnya tetapi tidak tahu


cara penanganannya , pasien takut bahwa untuk mencapai
penyembuhannya pasien harus minum obat

MK : kurang pengetahuan

Aspek medis

1) Diagnosa medis : Skizoprenia Paranoid


2) Terapi medik :
Respiridone 2x2 mg
Merlopam 1x0,5 mg

daftar masalah keperawatan

1) Halusinasi pendengaran
2) Defisit perawatan diri
3) Isolasi sosial
4) Koping individu tidak efektif
5) Harga diri rendah
6) Resiko perilaku kekerasan

11
Pohon masalah

Resiko perilaku kekerasan

Halusinasi penglihatan
defisit perawatan diri

Isolasi sosial

Harga Diri Rendah

Koping individu tida efektif

Analisa data

NO DATA PROBLEM
1. DS: Halusinasi penglihatan
- Pasien mengatakan sering melihat bayangan
temannya
DO:
- Pasien tampak tidak berkonsentrasi saat
berkomunikasi
- Pasien tampak mengulang kata-kata

12
2. DS: Defisit perawatan diri
- Pasien mengatakan mals untuk mandi
DO :
- Pasien tampak tidak rapi
- Pasien terlihat banyak kutu di rambutnya
- Pasien malas untuk berhias dan menisir rambut

3. DS : Isolasi sosial
- Pasien mengatakan malas untuk berinteraksi
dengan orang lain hanya mau berdua saja
dengan ny.L
DO :
- pasien berdua dengan ny.L
- pasien tidak dapat berkonsentrasi
- pasien menyendiri
- kontak mata kurang saat bicara
4. DS :- Gangguan proses pikir
DO :
- pasien sering mengulang kata saat bicara
- saat di tanaya kadang jawab tidak , tidak,tidak

5 DS:- Koping individu tidak efektif


DO :
- pasien jarang terbuka dengan keluarga
- kalau ada masalah pasien menyimpannya dan
tidak mau bicara

13
6. DS : - Harga diri rendah
DO :
- pasien sering mondar mandir
- pasien sedih dan takut bila bayangan temannya
datang/muncul
7. DS : Resiko perilaku kekerasan
- pasien mengatakan masuk rumah sakit jiwa
karena sering teriak
DO :
- saat keinginan pasien tidak terpenuhi sering
merampas barang milik temannya

14
NAMA : Ny. A

UMUR : 33 tahun

NO.RM : 047987

HARI/TANGGAL :Kamis 1 Juni 2017

15
DIAGNOSA TUJUAN TINDAKAN
KEPERAWA
TAN
Gangguan Setelah dilakukan tindakan SP 1:
persepsi keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi jenis
sensori: jam pasien mampu halusinasi pasien
halusinasi mengontrol halusinasi 2. Identifikasi isi
dengan criteria hasil: halusinasi pasien
a. Pasien dapat 3. Identifikasi frekuensi
membina hubungan halusinasi
saling percaya 4. Identifikasi situasi
b. Pasien dapat halusinasi
mengenal 5. Identifikasi respon
halusinasinya pasien terhadap
c. Pasien dapat halusinasi
menyebutkan dan 6. Ajarkan pasien
mempraktekan cara menghardik halusinasi
mengontrol 7. Ajarkan pasien
halusinasi dengan memasukkan cara
cara:menghardik,ber menghardik kedalam
cakap-cakap dengan jadwal harian
orang SP 2:
lain,terlibat/melakuk 1. Evaluasi jadwal
an kegiatan dan kegiatan harian pasien
minum obat 2. Latih pasien
d. Pasien dapat mengendalikan
dukungan keluarga halusinasi dengan cara
dalam mengontrol bercakap-cakap denga
halusinasnya orang lain

16
e. Pasien minum obat 3. Anjurkan pasien
dengan bantuan memasukkan kedalam
minimal jadwal harian
f. Mengungkapkan SP 3:
halusinasi hilang 1. Evaluasi jadwal
atau terkontrol kegiatan harian pasien
2. Latih pasien
mengendalikan
halusinasi dengan
melakukan
kegiatan(kegiatan yang
dilakukan di rumah)
3. Anjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
SP 4:
1. Evaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Berikan pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat
secara teratur
3. Anjurkan pasien
memasukkan kedalam
jadwal kegiatan harian
4. Beri pujian bila pasien
mendemontrasikan
cara kontol yang sudah
diajarkan
5. Mengajurkan pasien
memilih salah satu cara

17
konrol halusinasi yang
benar

Isolasi Sosial Setelah dilakukan tindakan SP 1:


keperawatan selama 3x24 1. BHSP
jam pasien dapat 2. Indentifikasi penyebab
berinteraksi dengan orang isolasi social
lain baik secara individu SP 2:
maupun secara 1. Diskusikan bersama
berkelompok dengan pasien keuntungan
criteria hasil: berhubungan dengan
a. Pasien dapat pasien dan kerugian
membina hubungan tidak berhubungan
saling percaya dengan pasien
b. Dapat menyebutkan 2. Ajarkan pasien bias
kerugian tidak berkenalan dengan satu
berhubungan orang
dengan orang lain 3. Anjurkan pasien untuk
c. Dapat menyebutkan memasukkan kegiatan
keuntungan berkenalan dengan
berhubungan orang lain dalam
dengan orang lain jadwal kegiatan harian
d. Dapat menyebutkan SP 3:
kerugian 1. Evaluasi pelaksanaan
berhubungan dari jadwal kegiatan
dengan orang lain harian pasien
e. Dapat berkenalan 2. Berikesempatan pada
dan bercakap-cakap pasien mempraktekkan
dengan orang lain cara berkenalan
secara bertahap demham dua orang

18
f. Terlibat dalam 3. Ajarkan pasien
aktivitas sehari-hari berbincang-bincang
dengan dua orang
tentang topic tertentu
4. Anjurkan kepada
pasien untuk
memasukkan kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain
dalam jadwal kegiatan
harian
SP 4:
1. Evaluasi pelaksanaan
dari jadwal kegiatan
harian pasien
2. Jelaskan tentang obat
yang diberikan
(jenis,dosis,waktu,man
faat,dan efek samping
obat
3. Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan
bersosialisasi dengan
orang lain kedalam
jadwal harian
4. Anjurkan pasien untuk
bersosialisasi dengan
orang lain

19
Defisit Setelah dilakukan tindakan 1. Menjelaskan
Perawatan selama 3x24 jam pasien pentingnya kebersihan
Diri dapat mandiri melakukan dan kerapian diri
perawatan diri dengan 2. Mendiskusikan ciri-ciri
kriterian hasil: badan bersih dan rapi
a. Dapat menjelaskan 3. Menjelaskan manfaat
pentingnya badan bersih dan rapi
kebersihan dan 4. Menjelaskan kerugian
kerapian jika badan tidak bersih
b. Menyebutkan ciri- dan rapi
ciri badan yang 5. Mengajarkan cara
bersih dan tidak menjaga kebersihan
bersih dan kerapian diri
c. Dapat 6. Memberikan
mempraktekkan kesempatan pasien
cara melakukan untuk
perawatan diri mendemontrasikan
dengan benar cara menjaga
d. Badan bersih dan kebersihkan dan
rapi kerapian diri
e. Badan tidak bau 7. Memasukkan cara
f. Dapat melakukan menjaga kebersihan
aktifitas perawatan diri kedalam jadwal
diri secara mandiri kegiatan harian pasien

HARI/TANGGAL :Jumat 2 Juni 2017

DIAGNOSA TUJUAN TINDAKAN


KEPERAWA
TAN

20
Gangguan Setelah dilakukan tindakan SP 1:
persepsi keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi jenis
sensori: jam pasien mampu halusinasi pasien
halusinasi mengontrol halusinasi 2. Identifikasi isi
dengan kriteria hasil: halusinasi pasien
a. Pasien dapat 3. Identifikasi frekuensi
membina hubungan halusinasi
saling percaya 4. Identifikasi situasi
b. Pasien dapat halusinasi
mengenal 5. Identifikasi respon
halusinasinya pasien terhadap
c. Pasien dapat halusinasi
menyebutkan dan 6. Ajarkan pasien
mempraktekan cara menghardik halusinasi
mengontrol 7. Ajarkan pasien
halusinasi dengan memasukkan cara
cara:menghardik,ber menghardik kedalam
cakap-cakap dengan jadwal harian
orang SP 2:
lain,terlibat/melakuk 1. Evaluasi jadwal
an kegiatan dan kegiatan harian pasien
minum obat 2. Latih pasien
d. Pasien dapat mengendalikan
dukungan keluarga halusinasi dengan cara
dalam mengontrol bercakap-cakap denga
halusinasnya orang lain
e. Pasien minum obat 3. Anjurkan pasien
dengan bantuan memasukkan kedalam
minimal jadwal harian
SP 3:

21
f. Mengungkapkan 1. Evaluasi jadwal
halusinasi hilang kegiatan harian pasien
atau terkontrol 2. Latih pasien
mengendalikan
halusinasi dengan
melakukan
kegiatan(kegiatan yang
biasa dilakukan)
3. Anjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
SP 4:
1. Evaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Berikan pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat
secara teratur
3. Anjurkan pasien
memasukkan kedalam
jadwal kegiatan harian
4. Beri pujian bila pasien
mendemontrasikan
cara kontol yang sudah
diajarkan
5. Menganjurkan pasien
mendemontrasikan
cara control yang
sudah diajarkan
6. Mengajurkan pasien
memilih salah satu cara

22
konrol halusinasi yang
benar

Isolasi Sosial Setelah dilakukan tindakan SP 1:


keperawatan selama 3x24 1. BHSP
jam pasien dapat 2. Indentifikasi penyebab
berinteraksi dengan orang isolasi social
lain baik secara individu SP 2:
maupun secara 1. Diskusikan bersama
berkelompok dengan pasien keuntungan
criteria hasil: berhubungan dengan
a. Pasien dapat pasien dan kerugian
membina hubungan tidak berhubungan
saling percaya dengan pasien
b. Dapat menyebutkan 2. Ajarkan pasien bias
kerugian tidak berkenalan dengan satu
berhubungan orang
dengan orang lain 3. Anjurkan pasien untuk
c. Dapat menyebutkan memasukkan kegiatan
keuntungan berkenalan dengan
berhubungan orang lain dalam
dengan orang lain jadwal kegiatan harian
d. Dapat menyebutkan SP 3:
kerugian 1. Evaluasi pelaksanaan
berhubungan dari jadwal kegiatan
dengan orang lain harian pasien
e. Dapat berkenalan 2. Berikesempatan pada
dan bercakap-cakap pasien mempraktekkan
dengan orang lain cara berkenalan
secara bertahap demham dua orang

23
f. Terlibat dalam 3. Ajarkan pasien
aktivitas sehari-hari berbincang-bincang
dengan dua orang
tentang topic tertentu
4. Anjurkan kepada
pasien untuk
memasukkan kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain
dalam jadwal kegiatan
harian
SP 4:
1. Evaluasi pelaksanaan
dari jadwal kegiatan
harian pasien
2. Jelaskan tentang obat
yang diberikan
(jenis,dosis,waktu,man
faat,dan efek samping
obat
3. Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan
bersosialisasi dengan
orang lain kedalam
jadwal harian
4. Anjurkan pasien untuk
bersosialisasi dengan
orang lain

24
Defisit Setelah dilakukan tindakan 1. Menjelaskan
Perawatan Diri selama 3x24 jam pasien pentingnya kebersihan
dapat mandiri melakukan dan kerapian diri
perawatan diri dengan 2. Mendiskusikan ciri-ciri
kriterian hasil: badan bersih dan rapi
a. Dapat menjelaskan 3. Menjelaskan manfaat
pentingnya badan bersih dan rapi
kebersihan dan 4. Menjelaskan kerugian
kerapian jika badan tidak bersih
b. Menyebutkan ciri- dan rapi
ciri badan yang 5. Mengajarkan cara
bersih dan tidak menjaga kebersihan
bersih dan kerapian diri
c. Dapat 6. Memberikan
mempraktekkan kesempatan pasien
cara melakukan untuk
perawatan diri mendemontrasikan
dengan benar cara menjaga
d. Badan bersih dan kebersihkan dan
rapi kerapian diri
e. Badan tidak bau 7. Memasukkan cara
f. Dapat melakukan menjaga kebersihan
aktifitas perawatan diri kedalam jadwal
diri secara mandiri kegiatan harian pasien

HARI/TANGGAL :Sabtu 3 Juni 2017

DIAGNOSA TUJUAN TINDAKAN


KEPERAWA
TAN

25
Gangguan Setelah dilakukan tindakan SP 1:
persepsi keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi jenis
sensori: jam pasien mampu halusinasi pasien
halusinasi mengontrol halusinasi 2. Identifikasi isi
dengan kriteria hasil: halusinasi pasien
a. Pasien dapat 3. Identifikasi waktu
membina hubungan halusinasi
saling percaya 4. Identifikasi frekuensi
b. Pasien dapat halusinasi
mengenal 5. Identifikasi situasi
halusinasinya halusinasi
c. Pasien dapat 6. Identifikasi respon
menyebutkan dan pasien terhadap
mempraktekan cara halusinasi
mengontrol 7. Ajarkan pasien
halusinasi dengan menghardik halusinasi
cara:menghardik,ber 8. Ajarkan pasien
cakap-cakap dengan memasukkan cara
orang menghardik kedalam
lain,terlibat/melakuk jadwal harian
an kegiatan dan SP 2:
minum obat 1. Evaluasi jadwal
d. Pasien dapat kegiatan harian pasien
dukungan keluarga 2. Latih pasien
dalam mengontrol mengendalikan
halusinasnya halusinasi dengan cara
e. Pasien minum obat bercakap-cakap denga
dengan bantuan orang lain
minimal 3. Anjurkan pasien
memasukkan kedalam
jadwal harian

26
f. Mengungkapkan SP 3:
halusinasi hilang 1. Evaluasi jadwal
atau terkontrol kegiatan harian pasien
2. Latih pasien
mengendalikan
halusinasi dengan
melakukan
kegiatan(kegiatan yang
biasa dilakukan)
3. Anjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
SP 4:
1. Evaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Berikan pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat
secara teratur
3. Anjurkan pasien
memasukkan kedalam
jadwal kegiatan harian
4. Beri pujian bila pasien
mendemontrasikan
cara kontol yang sudah
diajarkan
5. Menganjurkan pasien
mendemontrasikan
cara control yang
sudah diajarkan

27
6. Mengajurkan pasien
memilih salah satu cara
konrol halusinasi yang
benar

Isolasi Sosial Setelah dilakukan tindakan SP 1:


keperawatan selama 3x24 1. BHSP
jam pasien dapat 2. Indentifikasi penyebab
berinteraksi dengan orang isolasi social
lain baik secara individu SP 2:
maupun secara 1. Diskusikan bersama
berkelompok dengan pasien keuntungan
criteria hasil: berhubungan dengan
a. Pasien dapat pasien dan kerugian
membina hubungan tidak berhubungan
saling percaya dengan pasien
b. Dapat menyebutkan 2. Ajarkan pasien bias
kerugian tidak berkenalan dengan satu
berhubungan orang
dengan orang lain 3. Anjurkan pasien untuk
c. Dapat menyebutkan memasukkan kegiatan
keuntungan berkenalan dengan
berhubungan orang lain dalam
dengan orang lain jadwal kegiatan harian
d. Dapat menyebutkan SP 3:
kerugian 1. Evaluasi pelaksanaan
berhubungan dari jadwal kegiatan
dengan orang lain harian pasien
e. Dapat berkenalan 2. Berikesempatan pada
dan bercakap-cakap pasien mempraktekkan

28
dengan orang lain cara berkenalan
secara bertahap demham dua orang
f. Terlibat dalam 3. Ajarkan pasien
aktivitas sehari-hari berbincang-bincang
dengan dua orang
tentang topic tertentu
4. Anjurkan kepada
pasien untuk
memasukkan kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain
dalam jadwal kegiatan
harian
SP 4:
1. Evaluasi pelaksanaan
dari jadwal kegiatan
harian pasien
2. Jelaskan tentang obat
yang diberikan
(jenis,dosis,waktu,man
faat,dan efek samping
obat
3. Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan
bersosialisasi dengan
orang lain kedalam
jadwal harian
4. Anjurkan pasien untuk
bersosialisasi dengan
orang lain

29
Defisit Setelah dilakukan tindakan 1. Menjelaskan
Perawatan Diri selama 3x24 jam pasien pentingnya kebersihan
dapat mandiri melakukan dan kerapian diri
perawatan diri dengan 2. Mendiskusikan ciri-ciri
kriterian hasil: badan bersih dan rapi
a. Dapat menjelaskan 3. Menjelaskan manfaat
pentingnya badan bersih dan rapi
kebersihan dan 4. Menjelaskan kerugian
kerapian jika badan tidak bersih
b. Menyebutkan ciri- dan rapi
ciri badan yang 5. Mengajarkan cara
bersih dan tidak menjaga kebersihan
bersih dan kerapian diri
c. Dapat 6. Memberikan
mempraktekkan kesempatan pasien
cara melakukan untuk
perawatan diri mendemontrasikan
dengan benar cara menjaga
d. Badan bersih dan kebersihkan dan
rapi kerapian diri
e. Badan tidak bau 7. Memasukkan cara
f. Dapat melakukan menjaga kebersihan
aktifitas perawatan diri kedalam jadwal
diri secara mandiri kegiatan harian pasien

30

Anda mungkin juga menyukai