Abstrak
Sebuah atom terdiri dari inti atom positif dimana elektron didistribusikan di sekitar lintasan yang
berturut-turut. Model Bohr juga mampu memprediksikan energi total dari sebuah elektron atom. Meskipun
tidak perlu berusaha untuk memperoleh pernyataan yang sama selama elektron berada dalam multielektron
atom, itu jelas bahwa menurut model energi total dari masing-masing elektron juga akan diukur dan,
akibatnya, hal yang sama haruslah benar pada daya muat energi total dari sebuah atom. Ini terlihat masuk
akal dari model Bohr yang hanya dikarenakan elektron-elektron bisa melakukan peralihan menurun dari
keadaan energi yang lebih tinggi ke yang lebih rendah, mereka bisa mengeksitasi ke keadaan energi yang
lebih tinggi dengan penyerapan justru besarnya energi menunjukkan perbedaan antara keadaan yang lebih
rendah dan yang lebih tinggi. Eksitasi electron atom dari keadaan dasar kekeadaan tereksitasi dapat terjadi
karena adanya serapan energy kinetic electron yang menumbuk atom gas neon. Bila tenaga kinetic electron
sama dengan tenaga ionisasi atom neon, maka elektron dapat mengionisasi atom-atom gas tersebut. Gejala
ionisasi ini ditandai oleh meningkatnya kuat arus anoda secara drastic. Ketika tegangan kisi diberikan kepada
electron,energi kinetic electron akan meningkat. Pada tegangan tertentu,arus anoda mengalami penurunan
arus yang tajam. Hal ini menandakan electron kehilangan energy kinetic yang diakibatkan oleh tumbukan
tidak elastic antara electron dengan atom neon. Pada percobaan kita menghubungkan Oven Franck Hertz
dengan control unit dengan mengeset suhu nominal sebesar 175 derajat Celcius, tegangan U2 sebesar 1 Volt,
1,5 Volt, dan 2 Volt. Untuk masing-masing tegangan tersebut kita juga memvariasikan besar tegangan U1
sebesar 30 Volt, 35 Volt, 40 Volt, 45 Volt sampai dengan 60 Volt. Kemudian kita lihat volt/div untuk kedua
channal pada osiloskop. Sehingga dapat digambarkan grafik hubungan tegangan terhadap arus. Kemudian
menentukan besar energi eksitasi dengan menggunakan persamaan: Eeksitasi = Vkritis.e, dengan e = 1,6 x
10-19 Coulomb, sehingga didapat energi eksitasi sebesar 3,2 x 10-22 eV untuk U2=1 Volt dan U1=30 Volt.
dan .
I = div.Volt/div
Contoh perhitungan:
I = 10 . 0,6
I = 6 mA = 0,006 V
Tabel 1. Menentukan Tegangan Kritis dan
Arus listrik
Dengan:
Elit = 4,9 eV
Contoh perhitungan:
4,93,2 1022
KSR = | 4,9
| 100%
B. Menentukan potensial eksitasi KSR = 100 %
Hg(Merkury)
Rumus: Tabel 3. Menentukan KSR dari Energi
Eeksitasi = Vkritis.e Eksitasi Merkury
Dengan:
e = 1,6 x 10-19 Coulomb
Contoh perhitungan:
Eeksitasi = 0,002 . 1,6 x 10-19
Eeksitasi = 3,2 x 10-22 eV
D. Grafik Tegangan pengaruh puncak yang berikutnya juga. Berdasarkan
tegangan henti terhadap Arus yang hasil perhitungan, diambil nilai Ve rata-rata
dihasilkan sehingga diperoleh nilai Eeks rata-rata yang
nilainya berbeda untuk tiap variasi U1 dan
U2. Namun, hasil perhitungan ini tidak
sesuai dengan literatur dimana energy
eksitasi atom Hg adalah 4,9 eV.
Gambar grafik Frank-Hertz pada
osiloskop yang diperoleh tidak tepat.
Gambar pada osiloskop menunjukan bahwa
tiap naiknya energi eksitasi ketingkat yang
lebih tinggi, grafiknya sama saja antara yang
kecil dengan yang rendah. Padahal
Analisa seharusnya, semakin tinggi energinya maka
Pada praktikum berjudul percobaan grafiknya pun akan naik. Sehingga KSR
Franck-Hertz. Dimana percobaan dilakukan yang diperoleh pun memiliki nilai yang
untuk mengetahui elektron yg tereksitasi cukup besar bahkan sampai 100%.
dari tingkat energi rendah ke tingkat energi
tinggi. Alat yg digunakan antara lain Franck V. Kesimpulan
hertz central unit, osiloskop, perangkat
komputer. Dari percobaan diperoleh Dari praktikum kali kali ini dapat disimpulkan
hubungan arus dengan tegangan untuk beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
masing-masing potensial pemercepat dan Untuk menyebabkan elektron pada atom
potensial penghenti. Data yang didapat dari merkury dapat tereksitasi, elektron yang
percobaan Franck-Hertz ini adalah grafik diberi potensial pemercepat haruslah
hubungan tegangan terhadap arus yang mempunyai energi yag lebih besar dari
dibaca dari osiloskop. Dengan variasi U1 = energi ambang yang dimiliki oleh atom
30 V, 35 V, 40 V, 45 V sampai dengan 60 V Merkury sehingga terjadi tumbukan
untuk setiap variasi U1 di variasikan dengan lenting sempurna yang menyebabkan
nilai U2 =1 V, 1.5 V, 2 V. Didapatkan bahwa elektron dalam atom Merkury menyerap
adanya hubungan antara arus dan tegangan seluruh energi elektron yang
yaitu berbanding lurus. Sehingga untuk menumbuknya.
KSR yang didapatkan dari percobaan ini
setiap kenaikan tegangan maka arus pun ikut
adalah 100 % untuk semua energi
naik, hal ini disebabkan karena semakin eksitasi.
besar U1 yang diberikan maka elektron yang
datang pada keping juga bertambah Daftar Pustaka
sehingga arus listrik juga bertambah. [1] George Meikalz. 2012.
Kemudian dalam praktikum ini kita Spektrumgaris atomik dan model atom.
dapat menentukan tegangan kritis dari http://george.
gambar respon sinyal di osiloskop. Selain itu Meikalzalele.blogspot.com/2012/09/spektru
dalam praktikum ini, energi eksitasi m-garis-atomik-danmodelatom.html
diperoleh berdasarkan persamaan Eeks = eVe (diakses pada Minggu 15 Mei 2016 pukul
; e = muatan elektron (-1,6 x 10-19 23.00 WIB)
Coulomb), dimana Ve adalah tegangan [2] Irkham Luthfi, Muhammad. 2012.
eksitasi yang diambil dari selisih antara Franck-Hertz. http://irkhamluthfi-
tegangan puncak kedua dengan puncak wordpress.com/2012/05/07/franck-hertz/
pertama pada grafik data yang diperoleh. Itu (diakses pada Minggu 15 Mei 2016 pukul
untuk tingkat pertama. Sedangkan untuk 21.30 WIB)
tingkat berikutnya, digunakan nilai tegangan
[3] Anin, Chornelis. 2012. Eksperimen
Franck Hertz.
http://www.acadeia.edu/6511922/Eksperime
n_FRANCKHERTZ. (diakses pada
Mingguu 15 Mei 2016 pukul 23.30 WIB)