Disusun oleh :
DEPARTEMEN FISIKA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
Model elektron bebas yang dijelaskan pada Bab 5, dapat memberikan penjelasan yang
baik terhadap kapasitas panas dan hambatan listrik bahan logam. Namun demikian, seiring
dengan perkembangan teknologi dan penemuan berbagai bahan yang memiliki sifat listrik
yang berbeda-beda, model ini tidak memberikan penjelasan yang jelas terhadap berbagai
hasil percobaan seperti perbedaan besar konduktivitas atau resistivitas pada logam
(konduktor), semikonduktor dan isolator. Nilai konduktivitas bahan berada pada rentang 108
-1m-1 untuk jenis konduktor sampai dengan 10-16 -1m-1 untuk bahan isolator. Rentang
yang cukup lebar dari nilai resisivitas ini perlu dikaji lebih detail dan tidak bisa diterangkan
hanya dengan model elektron bebas seperti pada Bab 5. Pada bab ini akan dibahas beberapa
keadaan elektron dalam kristal yang dapat menjelaskan berbagai keadaan zat padat. Model
atau teori yang paling cocok untuk menjelaskan rentang yang cukup lebar dari nilai
resistivitas bahan disebut teori pita energi.
Salah satu pendekatan untuk menjelaskan perilaku dan keadaan elektron bebas
dalam kristal itu adalah bahwa energi potensial dari atom-atom dalam kristal merupakan
fungsi yang periodik dengan perioda sebesar konstanta tertentu. Asumsi ini juga
menganggap bahwa energi potensial akibat elektron-elektron lainnya dalam kristal selain
elektron valensi adalah konstan. Energi potensial yang periodik itu merupakan landasan
dari teori pita energi dalam zat padat. Selanjutnya, perilaku elektron di dalam potensial
ini dijelaskan menjabarkan fungsi gelombang elektron dengan menggunakan pendekatan
satu elektron. Fungsi gelombang ini mengambarkan kemungkinan gerak elektron di
Untuk memahami teori dan konsep pita energi, perlu dipelajari teorema dan fungsi
Bloch, model Kronig-Penney dan model elektron hampir bebas.
Persamaan Schrodinger untuk elektron yang bergerak dalam energi potensial yang
nilainya tetap (U0) dan satu dimensi dapat ditulis dalam bentuk persamaan berikut:
d2 (x) 2m
+ (E U0 )(x) = 0
dx 2 2
Sedangkan jika terdapat potensial periodik U()seperti yang digagas Bloch, maka bentuk
persamaan Schrodinger untuk satu elektron yang berada dalam potensial periodik
tersebut pada arah adalah sebagai berikut:
d2 () 2m
+ (E ())() = 0
dr 2 2
2 d2
[ + ()] () = E()
2m dr 2
Bloch menunjukkan bahwa solusi persamaan Schrodinger adalah fungsi gelombang yang
memiliki periodisitas kisi () yang dituliskan sebagai berikut:
() = ()eik
fungsi gelombang tersebut dinamakan fungsi Bloch. Fungsi tersebut harus memenuhi
syarat batas periodik yaitu:
dan
( + a) = ()
Dengan a adalah vektor translasi kisi. Ini berarti fungsi gelombang harus sama pada
titik-titik yang secara fisis adalah ekivalen dalam kisi kristal. Faktor eik dalam fungsi
Bloch adalah merupakan bentuk persamaan gelombang datar, dengan k adalah vektor
gelombang.
Gambar 6.1 Model sumur potensial kotak yang digagas oleh Kronig-Penney [Kittel, C., 2005,
Introduction to Solid State Physics, John Wiley and Sons, Inc, 8th edition, pp 168]
Sumur potensial persegi dengan Uo = 0 memiliki lebar a, dipisahkan oleh penghalang
energi yang lebarnya b dan tinggi Uo. Luas penghalang b Uo, berubah dari tak berhngga
sampai nol. Sebagian dari fungsi gelombang bergetar dalam kolam dan meluruh secara
eksponensial dalam penghalang.
d2 (x) 2m
+ (E U0 )(x) = 0
dx 2 2
Kedua persamaan di dua daerah tersebut berulang secara periodik diseluruh x. Untuk
memudahkan penulisan, dua buah besaran rill yang memiliki dimensi vektor gelombang
di lambangkan oleh dan sebagai berikut:
2m
2 = E
2
2m
2 = (U0 E)
2
Sehingga persamaan Schrodinger untuk dua daerah pada sumur potensial tersebut adalah
sebagai berikut:
d2 (x)
2 (x) = 0
dx 2
= eix + eix
A+B=+
i(A B) = (C D)
Pada x = a, maka dapat dirumuskan persamaan pada batas sumur potensial a dan b
sebagai berikut:
2
[2 ] sinh b sin a + cosh b cosa = cos k(a + b)
2
ba
Dengan penyederhanaan kasus Uo , b 0 dan >> , b << 1 serta P = 2 2
P
sin a + cos a = cos ka
a
Dengan k = a dapat digambarkan bentuk grafik untuk menggambarkan persamaan
P
sin a + cos a
a
Nilai dari cos ka yang dapat diselesaikan adalah cos ka = 1, sehingga persamaaan
untuk grafik yang memiliki niai lebih dari 1 atau kurang dari -1, maka grafik tersebut
tidak akan memiliki bentuk penyelesaian. Dengan kata lain daerah pada Gambar 6.2
yang berada diatas 1 atau di bawah -1 adalah daerah terlarang yang kemudian disebut
sebagai band gap. Sedangkan daerah diantara 1 dan -1 adalah daerah yang diperbolehkan
terdapat elektron didalamnya.
Gambar 6.3 Grafik fungsi persamaan gelombang terhadap energi untuk model elektron bebas (a)
dan model elektron hampir bebas (b) [Kittel, C., 2005, Introduction to Solid State Physics,
John Wiley and Sons, Inc, 8th edition, pp 164].
Daerah diantara + a dan a dinamakan daerah Brillouin pertama pada kisi kristal.
Risdiana, Dr, M Eng. 2013. Diktat Fisika Zat Padat. Departemen Fisika Universitas
Padjadjaran. Jatinangor