Anda di halaman 1dari 20

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

BUDIDAYA CALUMBO (CACING LUMBRICUS RUBELLUS JUMBO)


DENGAN SISTEM PANEN BERJANGKA TIME SCALE PANEN 2
BULAN SEKALI DI-KALIMANTAN SELATAN

BIDANG KEGIATAN
PKM-Kewirausahaan

Diusulkan Oleh:
Ketua Kelompok:
Muhammad Wiranata (H1F113228/2013)
Anggota Kelompok:
Muhammad Athoriqi (H1C113063/2013)
M. Arif Satrio Agung (1610813210011/2016)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


KOTA BANJARBARU
2016
PENGESAHAN USULAN PKM-WIRAUSAHA

1. Judul Kegiatan : Budidaya CALUMBO (Cacing


Lubricus Rubellus Jumbo) Time Scale
Panen Dua Bulan Sekali di-
Kalimantan Selatan
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Muhammad Wiranata
b. NIM : H1F113228
c. Jurusan : Teknik Mesin
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Lambung Mangkurat
e. Alamat Rumah dan No Tel./H : Jl u\Unlam II no.13 guntung paikat,
Banjarbaru
f. Alamat email : Wirabreek@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 12,480,000.00
b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Banjarbaru, 10 Oktober 2016

Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Pelaksana Kegiatan
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

(__________________________) (_________________________)
NIP/NIK. NIM. H1F113228

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Dosen Pendamping


Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,

(__________________________) (_________________________)
NIP/NIK. NIP/NIK.
RINGKASAN

Persaingan dibidang ekonomi semakin ketat dan sulit, karenanya


kereatifitas dan kejelian membuat peluang usaha sangat diperlukan jika ingn
bertahan menghadapi goresan globalisasi. Banyak sekali peluang yang bisa menjadi
potensi besar untuk dijadikan peluang usaha dilingkungan sekitar kita, Budidaya
Calumbo (cacing lumbricus rubellus) adalah salah satunya. Dengan masih
terbukanya peluang usaha ini kususnya di-kalimantan selatan, dan prosfek
keuntungan nya pun tidak bisa lagi dipandang sebelah mata saat ini. Sejalan dengan
semakin meningkatnya permintaan terhadap produk jenis ini yang bisa berasal dari
budidaya ikan, peternakan ayam, burung dan bahkan bisa berasal dari industri obat
tradisional maupun untuk bahan campuran pembuatan pakan modern seperti pelet
dsb, membuat usaha dibidang ini sangat sangat menjanjikan untuk ditekuni.
Selain prospek usaha yang terbuka lebar, proses budidaya CALUMBO pun
terbilang sangat mudah dilakukan terlebih tingkat keberhasilan yang tinggi dalam
usaha budidaya membuat usaha ini sangat layak untuk dicoba dan terus
dikembangkan. Alasan mengapa time scale dua bulan adalah karena masa persiapan
budidaya memerlukan cukup banyak persiapan dari masa pembenihan hingga
panen kemudia pembibitan kembali. Waktu yang diperlukan cacing dari fase
dewasa untuk bertelur sekitar 2-3 minggu, kemudian dari fase telur memerlukan
waktu 2-3 minggu untuk menetas, dan butuh waktu 2-3 minggu lagi untuk menjadi
cacing dewasa. Karenanya pemilihan time scale panen setiap dua bulan sekali
sangat sesuai agar budidaya cacing bisa berkembang secara berkesinambungan.

15
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan Program ................................................................................. 2
1.3 Luaran yang diharapkan .................................................................... 2
1.4 Kegunaan Program ............................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 3
2.1
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 8
3.1.

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................. 13


4.1. Anggaran Biaya
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah, karena tidak mempunyai tulang
belakang (invertebrata) dan termasuk kelas Oligochaeta. Cacing tanah bukanlah
hewan yang asing bagi kita, terutama bagi masyarakat di perdesaan. Di balik
bentuknya yang menjijikkan, ternyata hewan ini mempunyai potensi sangat
menakjubkan bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. dalam bidang pertanian,
cacing dapat menghancurkan bahan organik sehingga lebih mudah untuk
memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan
penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan
meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Selain itu juga
cacing tanah dapat digunakan sebagai:
Cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus adalah cacing tanah yang tergolong
dalam kelompok binatang avertebrata (tidak bertulang belakang) yang hidupnya di
tanah yang gembur dan lembab. Cacing ini adalah salah satu jenis cacing yang
termasuk dalam kelompok cacing epigeic. Kedua jenis cacing ini sangat mudah
untuk diternak ,selain itu perkembangbiakannya sangat cepat dibanding dengan
jenis cacing lain.
Limbah kotoran sapi sangat bagus untuk pertumbuhan berat badan dan
perkembangbiakan cacing lumbricus Rubellus. Apa bila kita masukan 1 kg cacing
lumbricus Rubellus pada satu kotak yang berisi media campuran 1 kg serbuk gergaji
yang telah kita rendam dalam air dengan tujuan untuk menghilangkan getah dan
bau, dengan 3 kg kotoran sapi yang sudah lama atau sudah menghitam. Lalu kita
berikan pakan dari ampas tahu atau ampas aren, maka dalam jangka waktu dua
minggu cacing tersebut akan bertelur.
1.2 Perumusan Masalah
Dengan aspek ekonomisnya yang cukup menjanjikan, bahkan memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan manusia, tak salah jika saat ini banyak masyarakat
yang membudidayakannya., maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:

15
1. Apakah limbah bekas rumah tangga bisa dijadikan pakan yang baik untuk
perkembangan cacing lumbricus rubellus ?
2. Bagaimanakah cara membudidayakan cacing lumbricus rubellus, dan manfaat
penggunaan hasil produksi cacing tersebut?
3. Mengapa menggunakan time scale pemanenan dua bulan sekali?

1.3 Tujuan Program


Adapun tujuan dari kewirausahaan yang akan dilakukan ini diantaranya adalah:
1. Mengetahui bahwa cacing lumbricus rubellus mempunyai banyak manfaat dan
kegunaan bagi kehidupan manusia ;
2. Mengetahui cara produksi dan budidaya cacing lumbricus rubellus.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


1. Budidaya cacing lumbricus rubellus bisa dikembangkan lagi menjadi produk
yang siap pakai seperti pembuatan pakan ikan (pelet), hingga menjadi bahan
baku pembuatan obat-obatan.
2. Budidaya cacing lumbricus rubellus bisa menjadi usaha sampingan rumahan
untuk mengurangi limbah organik rumah tangga.

1.5 Kegunaan Program


1. Meningkatkan inovasi masyarakat terhadap penggunaan hasil budidaya cacing
lumbricus rubellus untuk diolah menjadi produk yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi.
2. Memberikan sumbangan pengetahuan pada masyarakat bagaimana cara mem
budidaya cacing lumbricus rubellus.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prosfek Usaha Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus


Anda mungkin tidak tahu, bahwa ternyata banyak yang membutuhkan cacing
ini. Bahkan, di pasar luar negeri kebutuhan cacing tanah cukup besar. Korea Selatan
misalnya, membutuhkan cacing tanah sekitar 35.000 ton per bulan untuk dijadikan
pakan ayam. Untuk keperluan pasar ekspor ini, cacing tanah bukan hanya dijadikan
sebagai pakan ternak tetapi juga sebagai bahan baku lain. Di Cina, cacing jenis ini
digunakan sebagai obat tradisional. Di Prancis dan Italia, cacing ini dijadikan
bahan kosmetika untuk menghaluskan dan melembutkan kulit.
Sementara di Jepang dan beberapa negara Eropa, dijadikan bahan tambahan
dalam pembuatan makanan dan minuman. Di Indonesia sendiri, cacing tanah sudah
mulai dimanfaatkan sebagai bahan baku obat.Dengan aspek ekonomisnya yang
cukup menjanjikan, bahkan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, tak
salah jika saat ini banyak masyarakat yang membudidayakannya. Jenis-jenis yang
paling banyak dikembangkan oleh manusia berasal dari famili Megascolicidae dan
Lumbricidae dengan genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi
dan Lidrillus.
Berbagai Manfaat Melihat berbagai manfaat inilah, maka cacing tanah jika
dikelola secara baik dan benar bisa menjadi usaha yang lumayan menguntungkan.
Jika Anda mampu mengolah proses produksi sejak hulu hingga hilir, tentu
keuntungan bisa makin berlipat.

2.2 Analisa Ekonomi Usaha


Analisis ekonomi Usaha budidaya cacing lumbricus rubellus meliputi Analisi
SWOT, yaitu:

1. Strength (Kelebihan)
a. Bahan baku media cacing mudah didapat.

15
b. Lokasi strategis.
c. Sumber daya mahasiswa potensial.
d. Harga cacing lumbricus rubellus yang lebih murah dari pada memesan dari luar
kalimanta.
e. Jenis pakan yang bervariasi dan mudah didapat.
f. Budidaya cacing lumbricus rubellus sangat mudah dilakukan.

2. Weakness (Kelemahan)
a. Membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit.
b. Memerlukan perawatan yang rutin.
c. Kesadaran masyarakat yang kurang terhadap besarnya prosfek dari budidaya
cacing lumbricus rubellus.

3. Opportunity (Peluang)
a. Produk hasil dari budidaya cacing lumbricus rubellus yang dibutuhkan banyak
kalangan.
b. Dapat diolah menjadi berbagai jenis produk baru yang mempunyai nilai
dekonomis tinggi.
c. Cakupan lokasi pemasaran yang cukup luas.
d. Belum ada usaha atau sangat sedikit yang membudidaya cacing lumbricus
rubellus dikalimantan selatan.

4. Threat (Ancaman)
a. Munculnya pesaing baru.

2.3 Harga
Berdasarkan survei yang telah dilakukan harga jual cacing lumbricus rubellus
yang dilakukan dibeberapa produsen cacing di-pulau jawa harga cacing lumbricus
rubellus adalah Rp. 70.000/KG. Harga tersebut belum termasuk ongkos kirim dan
surat karantina sebelum dikirim, kalau pembelinya berada di-kalimanatan. Dan
berdasaarkan perandingan tersebut maka jika harga cacing lumbricus rubellus
dijual dengan harga yang sama yaitu Rp. 70.000/KG tanpa adanya ongkos kirim
tentu pembeli akan beranggapan bahwa harga cacing lumbricus rubellus lebih
murah ketimbang memesan dari luar.
2.4 Tempat
Selain mempunyai harga terjangkau, tempat merupakan salah satu hal yang
penting untuk pemasaran. Tempat berada di- Asrama Wasaka II. Di-jalan.Unlam II
Banjarbaru karena lokasi geografis kota Banjarbaru yang berda didaerah perbukitan
yang memungkinkan udara lebih sejuk dibanding daerah rawa, dan udara yang
sejuk tersebut sangat dibutuhkan untuk budidaya cacing lumbricus rubellus.
kemudian melihat peluang pemasaran yang luas seperti banyak budidaya ikan,
ayam potong, burung dsb, yang berada didaerah banjarbaru membuat usaha ini
sangat menjanjikan.

2.5 Teknik Budidaya


Teknik budidaya yang digunakan adalah sitem tumpang bertingkat
menggunakan wadah dari platik berbentuk kotak dengan tutup diatasnya. sistem ini
sangat efisien salain menghemat tempat dan mempermudah pemberian pakan
teknik ini juga mempermudah dalam pengendalian hama seperti tikus , dan
serangga pengganggu yang berpotensi memangsa cacing. Yang pertama kali harus
dilakukan dalam membudidayakan hewan ini adalah persiapan sarana dan
peralatan. Pembuatan kandang sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang murah
dan mudah didapat, kuat dan tahan lama. Salah satu contoh kandang permanen
untuk peternakan skala besar adalah berukuran 1,5 x 18 m dengan tinggi 0,45 m.
Di dalamnya, dibuat rak-rak bertingkat berisi wadah-wadah kotak plastik
pemeliharaan.
Bahan untuk media pembuatan sarang adalah, kotoran hewan, dedaunan/buah-
buahan, batang pisang, limbah rumah tangga, limbah pasar, kertas koran, kardus,
kayu lapu, bubur kayu. Bahan yang tersedia terlebih dahulu dipotong sepanjang 2,5
Cm. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk dan ditambah air, kemudian
diaduk kembali. Bahan campuran dan kotaran ternak dijadikan satu dengan
persentase perbandingan 70:30 ditambah air secukupnya supaya tetap basah.
Kemudian yang tak kalah penting adalah proses pembibitan. Persiapan yang
diperlukan dalam pembudidayaan cacing tanah adalah meramu media tumbuh,
menyediakan bibit unggul, mempersiapkan kandang cacing dan kandang
pelindung.

15
Sebaiknya, dalam beternak cacing tanah secara komersial digunakan bibit yang
sudah ada karena diperlukan pengembangbiakan dalam jumlah yang besar. Namun,
bila akan dimulai dari skala kecil dapat pula dipakai bibit cacing tanah dari alam,
yang diperoleh dari tumpukan sampah yang membusuk atau dari tempat
pembuangan kotoran hewan.
Bibit Cacing Apabila media pemeliharaan telah siap dan bibit cacing tanah
sudah ada, maka penanaman dapat segera dilaksanakan dalam wadah pemeliharaan.
Bibit cacing tanah yang ada, tidaklah sekaligus dimasukkan ke dalam media, tetapi
harus dicoba sedikit demi sedikit. Beberapa bibit cacing tanah diletakkan di atas
media, kemudian diamati apakah bibit cacing itu masuk ke dalam media atau tidak.
Jika terlihat masuk, baru bibit cacing yang lain dimasukkan. Setiap 3 jam sekali
diamati, mungkin ada yang berkeliaran di atas media atau ada yang meninggalkan
media. Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada yang meninggalkan wadah, berarti
cacing tanah itu betah dan media sudah cocok. Sebaliknya, bila media tidak cocok,
cacing akan berkeliaran di permukaan media. Untuk mengatasinya, media harus
segera diganti dengan yang baru. Cacing tanah termasuk hewan hermaprodit, yaitu
memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh. Namun demikian, untuk
pembuahan, tidak dapat dilakukannya sendiri. Dari perkawinan sepasang cacing
tanah, masing-masing akan dihasilkan satu kokon yang berisi telur-telur.

2.6 Penggunaan Time Scale


Alasan mengapa time scale adalah karena masa persiapan budidaya
memerlukan cukup banyak persiapan dari masa pembenihan hingga panen kemudia
pembibitan kembali. Waktu yang diperlukan cacing dari fase dewasa untuk bertelur
sekitar 2-3 minggu, kemudian dari fase telur memerlukan waktu 2-3 minggu untuk
menetas, dan butuh waktu 2-3 minggu lagi untuk menjadi cacing dewasa.
Karenanya pemilihan time scale panen setiap dua bulan sekali sangat sesuai agar
budidaya cacing bisa berkembang secara berkesinambungan

2.7 Analisa Biaya


Hasil dari 1 kg cacing lumbricus rubellus dapat berkembang menjadi 2x lipat
kalau perkembangannya bagus. Jika dalam 1 bulan mampu membudidayakan
cacing lumbricus rubellus 50 kg, maka dalam waktu 1 bulan berikutnya dapat
memproduksi 80-100 kg cacing lumbricus rubellus. Sehingga dalam waktu 1
bulan dapat dipasarkarkan sekitar 30-50 kg, dan sisanya sebagai indukan kembali.
Harga 1 kg cacing lumbricus yang ditawarkan Rp. 70.000 / KG. Hasil penjualan 30
KG saja tiap bulan = 30x Rp. 70.000 = Rp 2.100.000,00 Keuntungan tiap 1 bulan
= Hasil Penjualan Biaya Operasional = Rp 2.100.000,00 - Rp 300.000,00 = Rp.
1.800.000,00/bulan

BAB III
METODE PENELITIAN

15
3.1 Tempat Budidaya
Budidaya dilakukan di- Asrama Wasaka II. Di-jalan.Unlam II Banjarbaru.
Dan bibit di datangkan dari Sukabumi, Jawa Barat.

3.2 Persiapan Budidaya


Proses pembuatan kreasi fondan terdiri dari dua tahap yaitu persiapan alat
dan bahan pembuatan media cacing, dan pemberian pakan cacing lumbricus
rubellus.
3.2.1 Proses Pembuatan Media
Langkah awal pembuatan media adalah persiapan alat dan bahan yang
meliputi:
Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus
No Alat Bahan
1 Palu Wadah kotak pelastik besar
2 Paku Kayu untuk rak
3 Tali tambang Kotoran sapi
4 Spidol permanent Bekatul
5 Pondokan tempat media Bahan organik
6 - Bekas media jamur
7 - Bahan F4
8 - Jaring halus

3.2.2 Proses Pembuatan Media


Tahap pemeliharaan dan pemberian pakan, pakan menggunakan bahan organik
yang telah dihaluskan, alat dan bahan yang meliputi:
Pemeliharaan
NO Alat Bahan
1 Blander Sayuran dan buahan sisa pasar
2 Bak tempat pakan Ampas pembuatan tahu
3.3 Strategi Usaha
3.3.1 Target Pasar
Target pasar dari hasil produksi budidaya cacing lumbricus rubellus ini
adalah para pengusaha dibidang perikanan, ternak ayam potong, pajkan burung,
dan produsen obat tradisional. Jika dilihat dari permintaan akan pakan ternak
yang berprotein tinggi di daerah kalimantan saja, permintaan nya sangat besar.
Dan lagi kalau melihat di daerah banjarbaru dan sekitarnya terdapat banyak
sekali sentra usaha budidaya ikan oleh masyarakat, dan semua itu tentu
membutuhkan jumlah pakan yang besar. Potensi pasar tentu akan menjadi lebih
besar lagi jika dilakukan ekspansi keluar kota.

3.3.1 Strategi Penjualan


Salah satu strategi penjualan adalah dengan melakukan Edukasi Market.
Hal ini perlu dilakukan karna sebagian besar penyedia pakan saat ini banyak
yang menyediakan pakan yang tidak mempunyai kandungan protein yang
cukup untuk perkebangan ternak mereka. Proses edukasi ini dilakukan dengan
cara memberikan penjelasan pada konsumen tentang pentinggnya pakan yang
bagus untuk percepatan pertumbuhan ternak mereka. untuk menjelaskan pada
konsumen dilakukan secara langsung dan melalui media brosur, banner ataupun
media online.

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

15
4.1 Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang diinginkan untuk pelaksanaan program PKM-P
disajikan pada table 4.1.
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Pembelian bibit cacing 50 kg x Rp.70.000 3,500,000.00
2 Transportasi pengiriman bibit 1,000,000.00
3 Pengurusan surat karantina cacing 200,000.00
4 Pembelian wadah pelastik 50 pcs x Rp.60.000 3,000,000.00
5 Pembuataan gubukan media 2,000,000.00
6 Trasnportasi perjalanan dan akomodasi pengambilan 200,000.00
paket cacing
7 Blender (alat penghancur sayuran dan buah untuk 300,000.00
pakan cacing)
8. Bekatul 30 KG 150,000.00
9 Limbah bekas budidaya jamur 150 KG 300,000.00
10 Bahan organik tambahan 50 KG 100,000.00
11 Bahan F4 1 btl 100,000.00
12 Peralatan pendukung 30,000.00
13 Pembuatan rak tempat wadah pelastik 300,000.00
14 Bahan pakan cacing /bulan 300,000.00
15 Honorarium 3 orang 1000,000.00
Jumlah 12,480,000.00

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Rencana Kegiatan Program Pelaksanaan bulan ke
No
1 2 3 4
1 Persiapan pelaksanaan program
2 Pembuatan produksi selama 2 bulan
3 Pembuatan laporan

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 2.3 Formulir Desk Evaluasi PKM-P

15
Judul Kegiatan : Bididaya Columbo (Cacing Lumbricus
Rubellus Jumbo) Dengan time scale panen
dua bulan Di-Kalimantan Selatan
Bidang Kegiatan : PKM-W
Ketua Pelaksana : Muhammad Wiranata
NIM : H1F113228
Jumlah Anggota : 3 orang
Anggota 1 : Muhammad Athoriqi
Anggota 2 :
Dosen Pembimbing :
Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat
Fakultas/Program Studi :
Alamat Surel (Email) : Wirabreek@gmail.com
Usulan Biaya Kegiatan : Rp. 12,480,000.00
Persetujuan Biaya Kegiatan :
NILAI
No Kriteria Bobot Skor
(Bobot Skor)
1 Kreativitas: 15
Gagasan (orisinalitas, unik dan bermanfaat)
Perumusan Masalah (fokus dan atraktif) 15
Tinjauan Pustaka (state of the art) 10
2 Kesesuaian Metode Penelitian 20
3 Potensi Program: 15
Kontribusi Perkembangan Ilmu dan
Teknologi
Potensi Publikasi Artikel Ilmiah/HKI 10
Potensi Komersialisasi 5
4 Penjadwalan Kegiatan dan Personalia: 5
Lengkap, Jelas, Waktu, dan Personalianya
Sesuai
5 Penyusunan Anggaran Biaya: 5
Lengkap, Rinci, Wajar dan Jelas
Peruntukannya
Total 100%
Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5
= Cukup; 6 = Baik; 7 = Sangat baik); Nilai = Bobot x Skor
Komentar Penilai
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Penilai,
( )

Lampiran 2.4 Formulir Penilaian Monev PKM-W


Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat
Fakultas/Program Studi : Teknik
Ketua Pelaksana : Muhammad Wiranata
Jumlah Anggota : 3 orang
Judul Program : Bididaya Columbo (Cacing Lumbricus
Rubellus Jumbo) dengan time scale panen dua
bulan Di-Kalimantan Selatan
Biaya Pelaksanaan : Rp. 12,480,000.00
NILAI
No Kriteria Bobot Skor
(Bobot Skor)
1 Target Luaran 10
(kesesuaian luaran dan permasalahan)
2 Metode 10
(keberhasilan metode)
3 Ketercapaian Target Luaran 20
(kesesuaian dengan LogBook dan IKJP)
4 Kesesuaian pelaksanaan 10
(Waktu pelaksanaan, bahan dan alat serta
metode
yang digunakan, personalia, biaya)
5 Kekompakan Tim Pelaksana 10
(kerjasama, pembagian tugas)
6 Peranan Pembimbing 15
(mengoreksi usulan, memantau pelaksanaan,
melayani konsultasi)
7 Potensi Khusus 25
(Peluang Paten, Peluang Komersial)
Total 100%
Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5
= Cukup; 6 = Baik; 7 = Sangat baik); Nilai = Bobot x Skor
Komentar Penilai
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Penilai,

15
( )

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama : Muhammad Wiranata
NIM : H1F113338
TTL : Banjarmasin,16 juli 1994
Alamat : Jl. Unlam II no.13 Guntung Paikat, Banjarbaru
Fakultas/ Jurusan : Teknik Mesin
Semester : VII (Tujuh)
No. Telepon/HP : 085349591403
Anggota pelaksana
Anggota 1
Nama :
NIM :
TTL :
Alamat :
Fakultas/ Jurusan :
Semester :
No. Telepon/HP :
Anggota 2
Nama :
NIM :
TTL :
Alamat :
Fakultas/ Jurusan :
Semester :
No. Telepon/HP :
No. Telepon/HP :

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran


No Uraian Jumlah (Rp)
1 Gaji dan Upah 1000,000.00
2 Bahan Habis Pakai/Peralatan Penelitian 7,450,000.00
4 Lain-lain 4,030,000.00

1. Gaji dan Upah


Jumlah Bulan
No Pelaksanaan kegiatan Honor/Bulan (Rp) Biaya (Rp)
Bekerja
1 Ketua Pelaksana 4 83.350 333.400
2 Anggota 1 4 83.350 333.400
3 Anggota 2 4 83.350 333.400
Jumlah 4 333.400 1000,000.00

2. Bahan Habis Pakai/Peralatan


Biaya Satuan
No Bahan/Jenis Alat Volume Biaya (Rp)
(Rp)
.1 Pembelian bibit cacing 50 kg x 50 kg Rp.70.000 3,500,000.00
Rp.70.000
2 Blender (alat penghancur sayuran dan 1 3,00,000. 3,00,000.00
buah untuk pakan cacing)
3 Bekatul 30 KG 30 kg 5,000.00 150,000.00
4 Limbah bekas budidaya jamur 150 150 kg 2,000.00 300,000.00
KG
5 Bahan organik tambahan 50 KG 40 kg 2,500.00 100,000.00
6 Bahan F4 1 btl 2 btl 50,000.00 100,000.00
7 Pembelian wadah pelastik 50 pcs x 50 pcs 60.000.00 3,000.000.00
Rp.60.000
Jumlah 7,450.000.00

3. Lain-lain
Biaya Satuan
No Uraian Kegiatan Volume Biaya (Rp)
(Rp)
1 Pembuataan gubukan media 1 2,000,000.00 2,000,000.00
2 Pembuatan rak tempat wadah 1 300,000.00 300,000.00
pelastik
3 Peralatan pendukung 1 30,000.00 30,000.00
4 Transportasi pengiriman bibit - 1,400.00.00
5 Bahan pakan cacing /bulan 1 300.000.00 300.000.00
Jumlah 4,030,000.00

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

15
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jalan A.Yani Km.36 Banjarbaru Kalimantan Selatan 70714

Telepon (0511) 7404878 Faximili (0511) 4781730

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Muhammad Wiranata
NIM : H1F113228
Program Studi : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-W saya berjudul Bididaya


Columbo (Cacing Lumbricus Rubellus Jumbo) Di-Kalimantan Selatanbersifat
original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Banjarbaru, 20 Oktober 2016
Mengetahui,
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Yang menyatakan,

Dr. Muhammad Wiranata


NIP. H1F113228

Anda mungkin juga menyukai