Anda di halaman 1dari 3

Miksedema adalah keadaan lebih lanjut yang diakibatkan oleh karena kadar hormon

tiroid dalam darah berkurang. Hormon tiroid dalam darah berkurang karena kurang aktifnya
kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroid atau hormon tiroid yang dihasilkan terlalu
sedikit (Hipotiroidisme) pada orang dewasa. Koma Miksedema adalah keadaan yang
mengancam nyawa yang ditandai oleh eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme.

Patofisiologi
Gangguan pada kelenjar tiroid menyebabkan penurunan produksi hormon tiroid, sehingga
mengganggu proses metabolisme tubuh. Yang berakibat :
Produksi ATP dan ADP menurun terjadi kelelahan (intoleransi aktifitas).
Gangguan fungsi pernafasan, terjadi depresi ventilasi (hipoventiasi).
Produksi kalor (panas) turun terjadi hipotermia.
Gangguan fungsi gastroentestinal, terjadi peristaltik usus menurun sehingga absorbsi cairan
meningkat terjadi konstipasi.
Karena terjadi hipoventilasi suplai 02 ke jaringan berkurang demikian juga dengan otak
sehingga terjadi perubahan pola kognitif terjadi perubahan proses pikir.
Etiologi
Banyak kasus koma miksidema dilatarbelakangi karena Hipotiroidisme berat,
pembedahan kelenjar tiroid, atau karena pengaruh radioaktif yodium pada pengobatan gangguan
tiroid.
Koma miksidema diakibatkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.
Apabila disebabkan oleh malfungsi Kelenjar Tiroid, maka kadar HormonTiroid (HT) yang
rendah akan disertai oleh peningkatan kadar Tiroid Stimulating Hormon (TSH) dan Tiroid
Releaxing Hormon (TRH) karena tidak adanya umpan balik negatif oleh HT pada hipofisis
anterior dan hipotalamus. Apabila hipotiroidisme terjadi akibat malfungsi hipofisis, maka kadar
HT yang rendah disebabkan oleh rendahnya kadar TSH. TRH dari hipotalamus tinggi karena
tidak adanya umpan balik negatif baik dari TSH maupun HT.
Hipotiroidisme yang disebabkan oleh malfungsi hipotalamus akan menyebabkan
rendahnya kadar HT, TSH, dan TRH. Penurunan Hormon Tiroid dalam darah menyebabkan laju
metabolism basal turun, yang mempengaruhi semua sistem tubuh.
Beberapa faktor yang memicu terjadinya koma miksidema secara tiba-tiba terutama pada
penderita hipotiroidisme, antara lain :
1) Obat-obatan (sedative, narkotika, dan obat anesthesi).
2) Faktor infeksi.
3) Stroke.
4) Trauma.
5) Gagal Jantung.
6) Perdarahan saluran pencernaan.
7) Hypotermia
8) Kegagalan pengobatan gangguan kelenjar tiroid.
Gambaran Klinis
1) Sistem neuromuskuler, terjadi kelambanan, perlambatan daya pikir, dan gerakan yang lambat
dan canggung.
2) Sistem Kardiovaskuler, terjadi penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung
(jantung miksedema), dan penurunan curah jantung.
3) Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki.
4) Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan dan
penyerapan zat gizi dari saluran cerna.
5) Sistem pencernaan terjadi konstipasi.
6) Sistem pernafasan, terjadi sesak nafas saat aktifitas, pembengkakan pada lidah dan apnea pada
tidur yang diamati.
7) Perubahan-perubahan dalam fungsi reproduksi siklus menstruasi menjadi tidak teratur bagi
perempuan. Kesulitan dalam hamil dan wanita hamil mungkin keguguran.
8) Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala, alis tumbuh tipis, rapuh dan mudah rontok.
9) Akibat lebih jauh karena hipotirodisme ini adalah keadaan yang disebut miksidema yang
ditandai muka oedema terutama pada sekitar bibir, hidung dan kelopak mata, terjadi bradikardia,
hypotermia tanpa menggigil, hypotensi, hypoventilasi dan penurunan kesadaran sampai koma.
Kematian dapat terjadi apabila tidak diberi hormon tiroid dan stabilisasi semua gejala.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar Hormon Tiroid (T3 dan T4), Tiroid Stimulating
Hormon, dan Tiroid Releasing Hormon akan dapat mendiagnosis kondisi dan lokalisasi masalah
di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui
fungsi tiroid biasanya menunjukkan:
T4 serum rendah, TSH meningkat
Respon dari TSH ke TRH meningkat
Cholesterol meningkat
Hiponatremia, konsentrasi pCO2 meningkat (Hipoksemia)
Pemeriksaan rontgen dada bisa menunjukkan adanya pembesaran jantung.
Pemeriksaan EKG dan enzim-enzim jantung diperlukan untuk mengetahui adanya gangguan
fungsi jantung.
Pemeriksaan fisik menunjukkan tertundanya pengenduran otot selama pemeriksaan
refleks. Penderita tampak pucat, kulitnya kuning, pinggiran alis matanya rontok, rambut tipis dan
rapuh, ekspresi wajahnya kasar, kuku rapuh, lengan dan tungkainya membengkak serta fungsi
mentalnya berkurang. Tanda-tanda vital menunjukkan perlambatan denyut jantung,tekanan darah
rendah dan suhu tubuh rendah.
Penatalaksanaan
Miksedema / Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai
oleh eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil,
hipotensi, hipoglikemia, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hingga koma. Penatalaksanaan
dilakukan untuk stabilisasi semua gejala dan mencegah terjadinya kematian. Dalam keadaan
darurat (misalnya koma miksedema), obat yang diberikan antara lain :
500 g tiroksin i.v sesegera mungkin diikuti dengan
100 g T4 setiap hari dan
Hidrocortison 100 g i.v tiap 8 jam

Anda mungkin juga menyukai