Anda di halaman 1dari 3

2.

2 KRISIS TIROTOKSIK (TYROID STROM)


Definisi

Tyroid Strom juga dikenal sebagai krisis tirotoksik, adalah keadaan klinis hipertiroidisme
paling berat yang mengancam jiwa. Umumnya keadaan ini timbul pada pasien dengan dasar
penyakit Graves atau Struma Multiodular toxik. Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada
pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada
pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan HT dalam jumlah yang
sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan
apabila tidak diobati akan terjadi kematian.
Patofisiologi
Pada keadaan sehat, Hipotalamus menghasilkan TRH (Tiroid Releasing Hormon), yang
merangsang Kelenjar Hipofisis Anterior melepaskan TSH (Tiroid Stimulating Hormon) yang
memicu Kelenjar Tiroid melepaskan Hormon Tiroid (HT). Bila kadar Hormon Tiroid dalam
darah Tinggi maka kadar TRH dan TSH rendah (respon umpan balik. Tapi pada keadaan
Hipertiroidisme, peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH
dan TRH karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya. Pada malfungsi Kelenjar
Hipofisis memberikan gambaran kadar Hormon Tiroid (HT) dan Tiroid Stimulating Hormon
(TSH) yang tinggi, kadar Tiroid Releasing Hormon (TRH) akan rendah karena umpan balik dari
kadar HT dan TSH. Pada malfungsi Hipotalamus akan memperlihatkan kadar HT yang tinggi,
disertai kadar TRH dan TSH yang berlebihan. Kadar Hormon Tiroid dalam darah yang tinggi
mengakibatkan laju metabolisme basal dalam sel meningkat, yang meningkatkan aktifitas sistem
saraf simpatis, menstimulasi sistem kardiak dan meningkatkan jumlah reseptor beta adrenergik,
menyebabkan takikardia dan peningkatan curah jantung, volume sekuncup dan aliran darah
perifer. Metabolisme yang sangat meningkat mengakibatkan penipisan lemak yang pada
akhirnya terjadi defisiensi Nutrisi.
Etiologi
Keadaan Tiroid Strom pada penderita hipertiroidisme dipengaruhi dan dipicu oleh faktor :
1 Sepsis.
2 Pembedahan.
3 Pengaruh anestesi.
4 Pengaruh radioaktif terafi.
5 Obat-obatan jenis adrenergic dan anticolinergik seperti pseudoepedrin, jenis NSAID golongan
salicilat dan obat kemotherafi.
6 Konsomsi berlebihan makanan yang mengandung iodium.
7 Kegagalan dalam pengobatan Antitiroid.
8 Keadaan ketoasidosis diabetikum.
9 Trauma pada kelenjar tiroid.
10 Toxemia pada kehamilan.
Gambaran klinis.
Terjadi peningkatan gejala Tiroksikosis pada sistem tubuh seperti :
Gejala umum yang tarjadi pada klien tiroid strom
Demam,
Keringat berlebihan.
Berat badan menurun.
Kesukaran bernafas
Dan cepat lelah (fatique)
Gejala Sistem Vaskular
Hipertensi dengan denyut nadi yang cepat dan lemah.
Tacycardia
Aritmia.
Gejala pada sistem saluran cerna :
Mual dan muntah.
Diare
Nyeri perut.
Jaundice.
Gejala pada sistem persarafan :
Cemas
Perubahan prilaku
Penurunan kesadaran sampai koma.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH dan TRH akan
memastikan keadaan dan lokalisasi masalah di sistem saraf pusat atau kelenjar Tiroid.
1) T3 dan T4 selalu tinggi, T3 (Normal = 60 190 g/ dL) dan T4 (Normal: 5.3 14.5 g/ dL)
2) Radioactive Iodine Uptake (RIU)
3) Respon TSH terhadap TRH hampir tidak ada
4) Hypercalcemia
5) TSH darah rendah (Normal = < 6 10 U/ mL)
6) Cholesterol darah
7) Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia.

Penatalaksanaan
Diagnosis dan memberikan terapi terhadap penyakit-penyakit lain yang diderita.
Pemberian terapi supportive
beri O2, obat penenang, infus cairan
corticosteroid (hydrocotison sampai 300 mg/ injeksi)
infus Na-iodida 1 2 gram tiap 8 jam
Beri obat anti tiroid dosis tinggi
Contoh: propylthiouracyl sampai 300 mg p.o atau melalui NGT
beri propranolol (1- 2 mg iu sampai total dosis 2 10 mg) untuk menenangkan tachycardinya

Anda mungkin juga menyukai