Anda di halaman 1dari 19

DOKTER GIGI

Informasi Seputar Kesehatan Gigi dan Mulut

Home
About
Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja
doktergigi.net
Sitemap

Home bedah mulut Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi

Penanganan Perdarahan Pasca


Pencabutan Gigi
Posted by drg. Adi Pratama

bedah mulut

Kamis, 11 Agustus 2011

Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi - Tindakan ekstraksi gigi merupakan


suatu tindakan yang sehari-hari kita lakukan sebagai dokter gigi. Walaupun
demikian tidak jarang kita temukan komplikasi dari tindakan ekstraksi gigi yang
kita lakukan. Karenanya kita perlu waspada dan diharapkan mampu mengatasi
kemungkinan-kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi.
Salah satu komplikasi ekstraksi gigi yang dapat terjadi adalah perdarahan pasca
ekstraksi. Dalam mengatasi perdarahan pasca ekstraksi ini, tindakan yang
paling utama adalah pencegahan, tetapi bila tetap terjadi kita harus mampu
mengatasinya.

Mengingat komplikasi perdarahan pasca ekstraksi gigi dapat disebabkan oleh


faktor lokal maupun faktor sistemik, maka pencegahan merupakan hal yang
penting. Hal ini terutama apabila perdarahan terjadi karena faktor sistemik
seperti kelainan darah (blood dyscrasia), hipertensi, gangguan pembekuan
darah, dan apabila pasien mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi
pembekuan darah, dan lain-lain.

Bila perdarahan pasca ekstraksi terjadi karena faktor lokal, sebagai seorang
dokter gigi kita harus mampu mengatasinya dengan baik. Prinsip-prinsip
penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi karena faktor-faktor lokal adalah
dengan melakukan penekanan atau penjahitan yang baik, dan apabila
diperlukan dengan pemberian obat-obatan hemostatic agent baik lokal maupun
sistemik.

Pendahuluan
Ekstraksi gigi adalah tindakan yang paling sederhana di bidang Bedah Mulut dan
merupakan tindakan yang sehari-hari dilakukan oleh seorang dokter gigi.
Walaupun merupakan tindakan yang biasa dilakukan, tetapi kemungkinan
terjadinya komplikasi pasca pencabutan gigi dapat terjadi setiap saat.

Salah satu komplikasi yang mungkin dapat terjadi pasca ekstraksi gigi adalah
perdarahan. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa perdarahan pasca
ekstraksi dapat terjadi karena faktor lokal maupun karena faktor sistemik.
Sebagai seorang dokter gigi, kita dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang memadai dalam melakukan pencegahan dan
penatalaksanaannya.

Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi umumnya disebabkan oleh faktor


lokal, seperti :
trauma yang berlebihan pada jaringan lunak
mukosa yang mengalami peradangan pada daerah ekstraksi
tidak dipatuhinya instruksi pasca ekstraksi oleh pasien
tindakan pasien seperti penekanan soket oleh lidah dan kebiasaan
menghisap-hisap
kumur-kumur yang berlebihan
memakan makanan yang keras pada daerah ekstraksi

Faktor lokal
Setelah tindakan ekstraksi gigi yang menimbulkan trauma pada pembuluh
darah, hemostasis primer yang terjadi adalah pembentukan platelet plug
(gumpalan darah) yang meliputi luka, disebabkan karena adanya interaksi
antara trombosit, faktor-faktor koagulasi dan dinding pembuluh darah. Selain
itu juga ada vasokonstriksi pembuluh darah. Luka ekstraksi juga memicu
clotting cascade dengan aktivasi thromboplastin, konversi dari prothrombin
menjadi thrombin, dan akhirnya membentuk deposisi fibrin.

Perdarahan pasca ekstraksi gigi biasanya disebabkan oleh faktor lokal, tetapi
kadang adanya perdarahan ini dapat menjadi tanda adanya penyakit
hemoragik.
Beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi terjadinya perdarahan

1. Penyakit kardiovaskuler
Pada penyakit kardiovaskuler, denyut nadi pasien meningkat, tekanan darah
pasien naik menyebabkan bekuan darah yang sudah terbentuk terdorong
sehingga terjadi perdarahan.

2. Hipertensi
Bila anestesi lokal yang kita gunakan mengandung vasokonstriktor, pembuluh
darah akan menyempit menyebabkan tekanan darah meningkat, pembuluh
darah kecil akan pecah, sehingga terjadi perdarahan. Apabila kita
menggunakan anestesi lokal yang tidak mengandung vasokonstriktor, darah
dapat tetap mengalir sehingga terjadi perdarahan pasca ekstraksi. Penting juga
ditanyakan kepada pasien apakah dia mengkonsumsi obat-obat tertentu seperti
obat antihipertensi, obat-obat pengencer darah, dan obat-obatan lain karena
juga dapat menyebabkan perdarahan.

3. Hemofilli
Pada pasien hemofilli A (hemofilli klasik) ditemukan defisiensi factor VIII. Pada
hemofilli B (penyakit Christmas) terdapat defisiensi faktor IX. Sedangkan pada
von Willebrands disease terjadi kegagalan pembentukan platelet, tetapi
penyakit ini jarang ditemukan

4. Diabetes Mellitus
Bila DM tidak terkontrol, akan terjadi gangguan sirkulasi perifer, sehingga
penyembuhan luka akan berjalan lambat, fagositosis terganggu, PMN akan
menurun, diapedesis dan kemotaksis juga terganggu karena hiperglikemia
sehingga terjadi infeksi yang memudahkan terjadinya perdarahan.

5. Malfungsi Adrenal
Ditandai dengan pembentukan glukokortikoid berlebihan (Sindroma Cushing)
sehingga menyebabkan diabetes dan hipertensi.

6. Pemakaian obat antikoagulan


Pada pasien yang mengkonsumsi antikoagulan (heparin dan walfarin)
menyebabkan PT dan APTT memanjang. Perlu dilakukan konsultasi terlebih
dahulu dengan internist untuk mengatur penghentian obat-obatan sebelum
pencabutan gigi.
Pencegahan kemungkinan komplikasi perdarahan karena faktor-faktor sistemik
1. Anamnesis yang baik dan riwayat penyakit yang lengkap
Kita harus mampu menggali informasi riwayat penyakit pasien yang memiliki
tendensi perdarahan yang meliputi :
bila telah diketahui sebelumnya memiliki tendensi perdarahan
mempunyai kelainan-kelainan sistemik yang berkaitan dengan gangguan
hemostasis (pembekuan darah)
pernah dirawat di RS karena perdarahan
spontaneous bleeding, misalnya haemarthrosis atau menorrhagia dari
penyebab kecil
riwayat keluarga yang menderita salah satu hal yang telah disebutkan di
atas, dihubungkan dengan riwayat penyakit dari pasien itu sendiri
mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti antikoagulan atau aspirin
Penyebab sistemik seperti defisiensi faktor pembekuan
herediter,misalnya von Willebrands syndrome dan hemofilia

Kita perlu menanyakan apakah pasien pernah diekstraksi sebelumnya, dan


apakah ada riwayat prolonged bleeding (24-48 jam) pasca ekstraksi. Penting
untuk kita ketahui bagaimana penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi gigi
sebelumnya. Apabila setelah diekstraksi perdarahan langsung berhenti dengan
menggigit tampon atau dengan penjahitan dapat disimpulkan bahwa pasien
tidak memiliki penyakit hemoragik. Tetapi bila pasca ekstraksi gigi pasien
sampai dirawat atau bahkan perlu mendapat transfusi maka kita perlu berhati-
hati akan adanya penyakit hemoragik.

Bila ada riwayat perdarahan dalam (deep haemorrhage) didalam otot,


persendian atau kulit dapat kita curigai pasien memiliki defek pembekuan
darah (clotting defect). Adanya tanda dari purpura pada kulit dan mukosa
mulut seperti perdarahan spontan dari gingiva, petechiae .

Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi


Yang pertama harus kita lakukan adalah tetap bersikap tenang dan jangan
panik. Berikan penjelasan pada pasien bahwa segalanya akan dapat diatasi dan
tidak perlu khawatir. Alveolar oozing adalah normal pada 12-24 jam pasca
ekstraksi gigi. Penanganan awal yang kita lakukan adalah melakukan penekanan
langsung dengan tampon kapas atau kassa pada daerah perdarahan supaya
terbentuk bekuan darah yang stabil. Sering hanya dengan melakukan
penekanan, perdarahan dapat diatasi.

Jika ternyata perdarahan belum berhenti, dapat kita lakukan penekanan


dengan tampon yang telah diberi anestetik lokal yang mengandung
vasokonstriktor (adrenalin). Lakukan penekanan atau pasien diminta menggigit
tampon selama 10 menit dan periksa kembali apakah perdarahan sudah
berhenti. Bila perlu, dapat ditambahkan pemberian bahan absorbable gelatine
sponge (alvolgyl / spongostan) yang diletakkan di alveolus serta lakukan
penjahitan biasa.
Bila perdarahan belum juga berhenti, dapat kita lakukan penjahitan pada soket
gigi yang mengalami perdarahan tersebut. Teknik penjahitan yang kita gunakan
adalah teknik matras horizontal dimana jahitan ini bersifat kompresif pada
tepi-tepi luka. Benang jahit yang digunakan umumnya adalah silk 3.0, vicryl
3.0, dan catgut 3.0.

perdarahan yang sangat deras misalnya pada terpotongnya arteri, maka kita
lakukan klem dengan hemostat lalu lakukan ligasi, yaitu mengikat pembuluh
darah dengan benang atau dengan kauterisasi.

Pada perdarahan yang masif dan tidak berhenti, tetap bersikap tenang dan
siapkan segera hemostatic agent seperti asam traneksamat. Injeksikan asam
traneksamat secara intravena atau intra muskuler.

Kesimpulan
Pencabutan gigi merupakan tindakan yang sering dilakukan oleh dokter gigi,
sebelum melakukan tindakan tersebut sebaiknya kita lakukan anamnesis serta
pemeriksaan klinis yang cermat pada pasien. Lakukan tindakan ekstraksi gigi
dengan hati-hati serta hindari penggunaan alat yang berlebihan. Komplikasi
paling sering adalah perdarahan pasca ekstraksi.

Apabila setelah ekstraksi gigi terjadi perdarahan, kita harus bersikap tenang
dan mampu berpikir jernih untuk menganalisis penyebab perdarahan. Lihat
kondisi pasien, cek tanda vital, dan bila semua dalam keadaan normal, segera
periksa daerah yang mengalami perdarahan. Bersihkan soket secara cermat dan
lakukan tindakan sesuai kondisi yang ada.

Semoga penjelasan singkat tentang Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi


dapat membantu. Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi.

Share

Related Posts
Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi
Ameloblastoma Adalah
Cabut Gigi Atas Menyebabkan Kebutaan?
Klasifikasi Impaksi Gigi Molar 3 / Gigi Bungsu
Kelainan Pada Kelenjar Saliva

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Posting Lebih Baru


Posting Lama
Beranda
Penulis

drg. Adi Pratama

Popular Posts

Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black


Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black Pada kesempatan ini saya akan
memberikan pembagian / Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black .
Kl...

Restorasi Resin Komposit Kelas I


Restorasi Resin Komposit Kelas I Kavitas kelas 1 merupakan kavitas


yang dimulai dengan kerusakan pada pit dan fissura yang
terdapat ...

Obat Sakit Gigi Yang Biasa Diberikan Oleh Dokter Gigi


Resep Obat Sakit Gigi Obat Sakit Gigi Yang Biasa Diberikan Oleh
Dokter Gigi Sebagian besar dari kita mungkin pernah mengalami
apa ...

Karies Gigi

Karies Gigi Definisi Karies Gigi Karies berasal dari kata Yunani
yang berarti Lubang. WHO mendefinisikan karies gigi sebagai
lo...

Penjelasan Singkat Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)


Penjelasan Singkat Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL) Pada


postingan kali ini saya akan menjelaskan secara singkat apa itu
Gigi Tirua...


Perawatan Saluran Akar Gigi


Perawatan Saluran Akar Gigi adalah pengambilan seluruh jaringan


pulpa dari rongga pulpa suatu gigi Indikasi Pengertian Per...

Kelainan Pada Kelenjar Saliva


Kelainan Pada Kelenjar Saliva Kelainan Pada Kelenjar Saliva -


Manusia memiliki kelenjar saliva yang terbagi menjadi kelenjar
saliva ...

Epulis adalah

Epulis adalah Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak non-
neoplastic dan pertumbuhannya berada di atas gingiva ( interdental
...


Teknik Anestesi Gigi


Teknik Anestesi Gigi Injeksi Supraperiosteal Teknik Anestesi Gigi


- Keringkan membran mukosa dan olesi dengan antiseptik...

Klasifikasi Impaksi Gigi Molar 3 / Gigi Bungsu


Klasifikasi Impaksi Gigi Molar 3 / Gigi Bungsu Pada postingan kali


ini saya akan menjelaskan secara singkat tentang pembagian /
klasifi...

Arsip Blog
Visitors

Follow

drg. Adi Pratama


Lihat profil lengkapku

Copyright 2017 Dokter Gigi. All rights reserved. Published By Kaizen Template -
Support KaizenThemes.
New Thesis SEO V3. Designed by CB Blogger. Original Theme: Thesis SEO. Powered
by Blogger

CB
Home bedah mulut Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi

Penanganan Perdarahan Pasca


Pencabutan Gigi
Posted by drg. Adi Pratama

bedah mulut

Kamis, 11 Agustus 2011

Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi - Tindakan ekstraksi gigi merupakan


suatu tindakan yang sehari-hari kita lakukan sebagai dokter gigi. Walaupun
demikian tidak jarang kita temukan komplikasi dari tindakan ekstraksi gigi yang
kita lakukan. Karenanya kita perlu waspada dan diharapkan mampu mengatasi
kemungkinan-kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi.

Salah satu komplikasi ekstraksi gigi yang dapat terjadi adalah perdarahan pasca
ekstraksi. Dalam mengatasi perdarahan pasca ekstraksi ini, tindakan yang
paling utama adalah pencegahan, tetapi bila tetap terjadi kita harus mampu
mengatasinya.

Mengingat komplikasi perdarahan pasca ekstraksi gigi dapat disebabkan oleh


faktor lokal maupun faktor sistemik, maka pencegahan merupakan hal yang
penting. Hal ini terutama apabila perdarahan terjadi karena faktor sistemik
seperti kelainan darah (blood dyscrasia), hipertensi, gangguan pembekuan
darah, dan apabila pasien mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi
pembekuan darah, dan lain-lain.

Bila perdarahan pasca ekstraksi terjadi karena faktor lokal, sebagai seorang
dokter gigi kita harus mampu mengatasinya dengan baik. Prinsip-prinsip
penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi karena faktor-faktor lokal adalah
dengan melakukan penekanan atau penjahitan yang baik, dan apabila
diperlukan dengan pemberian obat-obatan hemostatic agent baik lokal maupun
sistemik.

Pendahuluan
Ekstraksi gigi adalah tindakan yang paling sederhana di bidang Bedah Mulut dan
merupakan tindakan yang sehari-hari dilakukan oleh seorang dokter gigi.
Walaupun merupakan tindakan yang biasa dilakukan, tetapi kemungkinan
terjadinya komplikasi pasca pencabutan gigi dapat terjadi setiap saat.

Salah satu komplikasi yang mungkin dapat terjadi pasca ekstraksi gigi adalah
perdarahan. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa perdarahan pasca
ekstraksi dapat terjadi karena faktor lokal maupun karena faktor sistemik.
Sebagai seorang dokter gigi, kita dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang memadai dalam melakukan pencegahan dan
penatalaksanaannya.

Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi umumnya disebabkan oleh faktor


lokal, seperti :
trauma yang berlebihan pada jaringan lunak
mukosa yang mengalami peradangan pada daerah ekstraksi
tidak dipatuhinya instruksi pasca ekstraksi oleh pasien
tindakan pasien seperti penekanan soket oleh lidah dan kebiasaan
menghisap-hisap
kumur-kumur yang berlebihan
memakan makanan yang keras pada daerah ekstraksi

Faktor lokal
Setelah tindakan ekstraksi gigi yang menimbulkan trauma pada pembuluh
darah, hemostasis primer yang terjadi adalah pembentukan platelet plug
(gumpalan darah) yang meliputi luka, disebabkan karena adanya interaksi
antara trombosit, faktor-faktor koagulasi dan dinding pembuluh darah. Selain
itu juga ada vasokonstriksi pembuluh darah. Luka ekstraksi juga memicu
clotting cascade dengan aktivasi thromboplastin, konversi dari prothrombin
menjadi thrombin, dan akhirnya membentuk deposisi fibrin.

Perdarahan pasca ekstraksi gigi biasanya disebabkan oleh faktor lokal, tetapi
kadang adanya perdarahan ini dapat menjadi tanda adanya penyakit
hemoragik.
Beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi terjadinya perdarahan

1. Penyakit kardiovaskuler
Pada penyakit kardiovaskuler, denyut nadi pasien meningkat, tekanan darah
pasien naik menyebabkan bekuan darah yang sudah terbentuk terdorong
sehingga terjadi perdarahan.

2. Hipertensi
Bila anestesi lokal yang kita gunakan mengandung vasokonstriktor, pembuluh
darah akan menyempit menyebabkan tekanan darah meningkat, pembuluh
darah kecil akan pecah, sehingga terjadi perdarahan. Apabila kita
menggunakan anestesi lokal yang tidak mengandung vasokonstriktor, darah
dapat tetap mengalir sehingga terjadi perdarahan pasca ekstraksi. Penting juga
ditanyakan kepada pasien apakah dia mengkonsumsi obat-obat tertentu seperti
obat antihipertensi, obat-obat pengencer darah, dan obat-obatan lain karena
juga dapat menyebabkan perdarahan.

3. Hemofilli
Pada pasien hemofilli A (hemofilli klasik) ditemukan defisiensi factor VIII. Pada
hemofilli B (penyakit Christmas) terdapat defisiensi faktor IX. Sedangkan pada
von Willebrands disease terjadi kegagalan pembentukan platelet, tetapi
penyakit ini jarang ditemukan

4. Diabetes Mellitus
Bila DM tidak terkontrol, akan terjadi gangguan sirkulasi perifer, sehingga
penyembuhan luka akan berjalan lambat, fagositosis terganggu, PMN akan
menurun, diapedesis dan kemotaksis juga terganggu karena hiperglikemia
sehingga terjadi infeksi yang memudahkan terjadinya perdarahan.

5. Malfungsi Adrenal
Ditandai dengan pembentukan glukokortikoid berlebihan (Sindroma Cushing)
sehingga menyebabkan diabetes dan hipertensi.

6. Pemakaian obat antikoagulan


Pada pasien yang mengkonsumsi antikoagulan (heparin dan walfarin)
menyebabkan PT dan APTT memanjang. Perlu dilakukan konsultasi terlebih
dahulu dengan internist untuk mengatur penghentian obat-obatan sebelum
pencabutan gigi.
Pencegahan kemungkinan komplikasi perdarahan karena faktor-faktor sistemik

1. Anamnesis yang baik dan riwayat penyakit yang lengkap


Kita harus mampu menggali informasi riwayat penyakit pasien yang memiliki
tendensi perdarahan yang meliputi :
bila telah diketahui sebelumnya memiliki tendensi perdarahan
mempunyai kelainan-kelainan sistemik yang berkaitan dengan gangguan
hemostasis (pembekuan darah)
pernah dirawat di RS karena perdarahan
spontaneous bleeding, misalnya haemarthrosis atau menorrhagia dari
penyebab kecil
riwayat keluarga yang menderita salah satu hal yang telah disebutkan di
atas, dihubungkan dengan riwayat penyakit dari pasien itu sendiri
mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti antikoagulan atau aspirin
Penyebab sistemik seperti defisiensi faktor pembekuan
herediter,misalnya von Willebrands syndrome dan hemofilia

Kita perlu menanyakan apakah pasien pernah diekstraksi sebelumnya, dan


apakah ada riwayat prolonged bleeding (24-48 jam) pasca ekstraksi. Penting
untuk kita ketahui bagaimana penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi gigi
sebelumnya. Apabila setelah diekstraksi perdarahan langsung berhenti dengan
menggigit tampon atau dengan penjahitan dapat disimpulkan bahwa pasien
tidak memiliki penyakit hemoragik. Tetapi bila pasca ekstraksi gigi pasien
sampai dirawat atau bahkan perlu mendapat transfusi maka kita perlu berhati-
hati akan adanya penyakit hemoragik.

Bila ada riwayat perdarahan dalam (deep haemorrhage) didalam otot,


persendian atau kulit dapat kita curigai pasien memiliki defek pembekuan
darah (clotting defect). Adanya tanda dari purpura pada kulit dan mukosa
mulut seperti perdarahan spontan dari gingiva, petechiae .

Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi


Yang pertama harus kita lakukan adalah tetap bersikap tenang dan jangan
panik. Berikan penjelasan pada pasien bahwa segalanya akan dapat diatasi dan
tidak perlu khawatir. Alveolar oozing adalah normal pada 12-24 jam pasca
ekstraksi gigi. Penanganan awal yang kita lakukan adalah melakukan penekanan
langsung dengan tampon kapas atau kassa pada daerah perdarahan supaya
terbentuk bekuan darah yang stabil. Sering hanya dengan melakukan
penekanan, perdarahan dapat diatasi.

Jika ternyata perdarahan belum berhenti, dapat kita lakukan penekanan


dengan tampon yang telah diberi anestetik lokal yang mengandung
vasokonstriktor (adrenalin). Lakukan penekanan atau pasien diminta menggigit
tampon selama 10 menit dan periksa kembali apakah perdarahan sudah
berhenti. Bila perlu, dapat ditambahkan pemberian bahan absorbable gelatine
sponge (alvolgyl / spongostan) yang diletakkan di alveolus serta lakukan
penjahitan biasa.

Bila perdarahan belum juga berhenti, dapat kita lakukan penjahitan pada soket
gigi yang mengalami perdarahan tersebut. Teknik penjahitan yang kita gunakan
adalah teknik matras horizontal dimana jahitan ini bersifat kompresif pada
tepi-tepi luka. Benang jahit yang digunakan umumnya adalah silk 3.0, vicryl
3.0, dan catgut 3.0.
perdarahan yang sangat deras misalnya pada terpotongnya arteri, maka kita
lakukan klem dengan hemostat lalu lakukan ligasi, yaitu mengikat pembuluh
darah dengan benang atau dengan kauterisasi.

Pada perdarahan yang masif dan tidak berhenti, tetap bersikap tenang dan
siapkan segera hemostatic agent seperti asam traneksamat. Injeksikan asam
traneksamat secara intravena atau intra muskuler.

Kesimpulan
Pencabutan gigi merupakan tindakan yang sering dilakukan oleh dokter gigi,
sebelum melakukan tindakan tersebut sebaiknya kita lakukan anamnesis serta
pemeriksaan klinis yang cermat pada pasien. Lakukan tindakan ekstraksi gigi
dengan hati-hati serta hindari penggunaan alat yang berlebihan. Komplikasi
paling sering adalah perdarahan pasca ekstraksi.

Apabila setelah ekstraksi gigi terjadi perdarahan, kita harus bersikap tenang
dan mampu berpikir jernih untuk menganalisis penyebab perdarahan. Lihat
kondisi pasien, cek tanda vital, dan bila semua dalam keadaan normal, segera
periksa daerah yang mengalami perdarahan. Bersihkan soket secara cermat dan
lakukan tindakan sesuai kondisi yang ada.

Semoga penjelasan singkat tentang Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi


dapat membantu. Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi.

Share

Related Posts
Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi
Ameloblastoma Adalah
Cabut Gigi Atas Menyebabkan Kebutaan?
Klasifikasi Impaksi Gigi Molar 3 / Gigi Bungsu
Kelainan Pada Kelenjar Saliva

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Posting Lebih Baru


Posting Lama
Beranda

Penulis
drg. Adi Pratama

Popular Posts

Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black


Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black Pada kesempatan ini saya akan
memberikan pembagian / Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black .
Kl...

Restorasi Resin Komposit Kelas I


Restorasi Resin Komposit Kelas I Kavitas kelas 1 merupakan kavitas


yang dimulai dengan kerusakan pada pit dan fissura yang
terdapat ...


Obat Sakit Gigi Yang Biasa Diberikan Oleh Dokter Gigi


Resep Obat Sakit Gigi Obat Sakit Gigi Yang Biasa Diberikan Oleh
Dokter Gigi Sebagian besar dari kita mungkin pernah mengalami
apa ...

Karies Gigi

Karies Gigi Definisi Karies Gigi Karies berasal dari kata Yunani
yang berarti Lubang. WHO mendefinisikan karies gigi sebagai
lo...

Penjelasan Singkat Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)


Penjelasan Singkat Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL) Pada


postingan kali ini saya akan menjelaskan secara singkat apa itu
Gigi Tirua...


Perawatan Saluran Akar Gigi


Perawatan Saluran Akar Gigi adalah pengambilan seluruh jaringan


pulpa dari rongga pulpa suatu gigi Indikasi Pengertian Per...

Kelainan Pada Kelenjar Saliva


Kelainan Pada Kelenjar Saliva Kelainan Pada Kelenjar Saliva -


Manusia memiliki kelenjar saliva yang terbagi menjadi kelenjar
saliva ...

Epulis adalah

Epulis adalah Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak non-
neoplastic dan pertumbuhannya berada di atas gingiva ( interdental
...


Teknik Anestesi Gigi


Teknik Anestesi Gigi Injeksi Supraperiosteal Teknik Anestesi Gigi


- Keringkan membran mukosa dan olesi dengan antiseptik...

Klasifikasi Impaksi Gigi Molar 3 / Gigi Bungsu


Klasifikasi Impaksi Gigi Molar 3 / Gigi Bungsu Pada postingan kali


ini saya akan menjelaskan secara singkat tentang pembagian /
klasifi...

Arsip Blog
Visitors

Follow

drg. Adi Pratama


Lihat profil lengkapku

Copyright 2017 Dokter Gigi. All rights reserved. Published By Kaizen Template -
Support KaizenThemes.
New Thesis SEO V3. Designed by CB Blogger. Original Theme: Thesis SEO. Powered
by Blogger

CB

Anda mungkin juga menyukai