Home
About
Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja
doktergigi.net
Sitemap
bedah mulut
Bila perdarahan pasca ekstraksi terjadi karena faktor lokal, sebagai seorang
dokter gigi kita harus mampu mengatasinya dengan baik. Prinsip-prinsip
penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi karena faktor-faktor lokal adalah
dengan melakukan penekanan atau penjahitan yang baik, dan apabila
diperlukan dengan pemberian obat-obatan hemostatic agent baik lokal maupun
sistemik.
Pendahuluan
Ekstraksi gigi adalah tindakan yang paling sederhana di bidang Bedah Mulut dan
merupakan tindakan yang sehari-hari dilakukan oleh seorang dokter gigi.
Walaupun merupakan tindakan yang biasa dilakukan, tetapi kemungkinan
terjadinya komplikasi pasca pencabutan gigi dapat terjadi setiap saat.
Salah satu komplikasi yang mungkin dapat terjadi pasca ekstraksi gigi adalah
perdarahan. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa perdarahan pasca
ekstraksi dapat terjadi karena faktor lokal maupun karena faktor sistemik.
Sebagai seorang dokter gigi, kita dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang memadai dalam melakukan pencegahan dan
penatalaksanaannya.
Faktor lokal
Setelah tindakan ekstraksi gigi yang menimbulkan trauma pada pembuluh
darah, hemostasis primer yang terjadi adalah pembentukan platelet plug
(gumpalan darah) yang meliputi luka, disebabkan karena adanya interaksi
antara trombosit, faktor-faktor koagulasi dan dinding pembuluh darah. Selain
itu juga ada vasokonstriksi pembuluh darah. Luka ekstraksi juga memicu
clotting cascade dengan aktivasi thromboplastin, konversi dari prothrombin
menjadi thrombin, dan akhirnya membentuk deposisi fibrin.
Perdarahan pasca ekstraksi gigi biasanya disebabkan oleh faktor lokal, tetapi
kadang adanya perdarahan ini dapat menjadi tanda adanya penyakit
hemoragik.
Beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi terjadinya perdarahan
1. Penyakit kardiovaskuler
Pada penyakit kardiovaskuler, denyut nadi pasien meningkat, tekanan darah
pasien naik menyebabkan bekuan darah yang sudah terbentuk terdorong
sehingga terjadi perdarahan.
2. Hipertensi
Bila anestesi lokal yang kita gunakan mengandung vasokonstriktor, pembuluh
darah akan menyempit menyebabkan tekanan darah meningkat, pembuluh
darah kecil akan pecah, sehingga terjadi perdarahan. Apabila kita
menggunakan anestesi lokal yang tidak mengandung vasokonstriktor, darah
dapat tetap mengalir sehingga terjadi perdarahan pasca ekstraksi. Penting juga
ditanyakan kepada pasien apakah dia mengkonsumsi obat-obat tertentu seperti
obat antihipertensi, obat-obat pengencer darah, dan obat-obatan lain karena
juga dapat menyebabkan perdarahan.
3. Hemofilli
Pada pasien hemofilli A (hemofilli klasik) ditemukan defisiensi factor VIII. Pada
hemofilli B (penyakit Christmas) terdapat defisiensi faktor IX. Sedangkan pada
von Willebrands disease terjadi kegagalan pembentukan platelet, tetapi
penyakit ini jarang ditemukan
4. Diabetes Mellitus
Bila DM tidak terkontrol, akan terjadi gangguan sirkulasi perifer, sehingga
penyembuhan luka akan berjalan lambat, fagositosis terganggu, PMN akan
menurun, diapedesis dan kemotaksis juga terganggu karena hiperglikemia
sehingga terjadi infeksi yang memudahkan terjadinya perdarahan.
5. Malfungsi Adrenal
Ditandai dengan pembentukan glukokortikoid berlebihan (Sindroma Cushing)
sehingga menyebabkan diabetes dan hipertensi.
perdarahan yang sangat deras misalnya pada terpotongnya arteri, maka kita
lakukan klem dengan hemostat lalu lakukan ligasi, yaitu mengikat pembuluh
darah dengan benang atau dengan kauterisasi.
Pada perdarahan yang masif dan tidak berhenti, tetap bersikap tenang dan
siapkan segera hemostatic agent seperti asam traneksamat. Injeksikan asam
traneksamat secara intravena atau intra muskuler.
Kesimpulan
Pencabutan gigi merupakan tindakan yang sering dilakukan oleh dokter gigi,
sebelum melakukan tindakan tersebut sebaiknya kita lakukan anamnesis serta
pemeriksaan klinis yang cermat pada pasien. Lakukan tindakan ekstraksi gigi
dengan hati-hati serta hindari penggunaan alat yang berlebihan. Komplikasi
paling sering adalah perdarahan pasca ekstraksi.
Apabila setelah ekstraksi gigi terjadi perdarahan, kita harus bersikap tenang
dan mampu berpikir jernih untuk menganalisis penyebab perdarahan. Lihat
kondisi pasien, cek tanda vital, dan bila semua dalam keadaan normal, segera
periksa daerah yang mengalami perdarahan. Bersihkan soket secara cermat dan
lakukan tindakan sesuai kondisi yang ada.
Share
Related Posts
Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi
Ameloblastoma Adalah
Cabut Gigi Atas Menyebabkan Kebutaan?
Klasifikasi Impaksi Gigi Molar 3 / Gigi Bungsu
Kelainan Pada Kelenjar Saliva
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.
Popular Posts
Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black Pada kesempatan ini saya akan
memberikan pembagian / Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black .
Kl...
Resep Obat Sakit Gigi Obat Sakit Gigi Yang Biasa Diberikan Oleh
Dokter Gigi Sebagian besar dari kita mungkin pernah mengalami
apa ...
Karies Gigi
Karies Gigi Definisi Karies Gigi Karies berasal dari kata Yunani
yang berarti Lubang. WHO mendefinisikan karies gigi sebagai
lo...
Epulis adalah
Epulis adalah Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak non-
neoplastic dan pertumbuhannya berada di atas gingiva ( interdental
...
Arsip Blog
Visitors
Follow
Copyright 2017 Dokter Gigi. All rights reserved. Published By Kaizen Template -
Support KaizenThemes.
New Thesis SEO V3. Designed by CB Blogger. Original Theme: Thesis SEO. Powered
by Blogger
CB
Home bedah mulut Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi
bedah mulut
Salah satu komplikasi ekstraksi gigi yang dapat terjadi adalah perdarahan pasca
ekstraksi. Dalam mengatasi perdarahan pasca ekstraksi ini, tindakan yang
paling utama adalah pencegahan, tetapi bila tetap terjadi kita harus mampu
mengatasinya.
Bila perdarahan pasca ekstraksi terjadi karena faktor lokal, sebagai seorang
dokter gigi kita harus mampu mengatasinya dengan baik. Prinsip-prinsip
penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi karena faktor-faktor lokal adalah
dengan melakukan penekanan atau penjahitan yang baik, dan apabila
diperlukan dengan pemberian obat-obatan hemostatic agent baik lokal maupun
sistemik.
Pendahuluan
Ekstraksi gigi adalah tindakan yang paling sederhana di bidang Bedah Mulut dan
merupakan tindakan yang sehari-hari dilakukan oleh seorang dokter gigi.
Walaupun merupakan tindakan yang biasa dilakukan, tetapi kemungkinan
terjadinya komplikasi pasca pencabutan gigi dapat terjadi setiap saat.
Salah satu komplikasi yang mungkin dapat terjadi pasca ekstraksi gigi adalah
perdarahan. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa perdarahan pasca
ekstraksi dapat terjadi karena faktor lokal maupun karena faktor sistemik.
Sebagai seorang dokter gigi, kita dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang memadai dalam melakukan pencegahan dan
penatalaksanaannya.
Faktor lokal
Setelah tindakan ekstraksi gigi yang menimbulkan trauma pada pembuluh
darah, hemostasis primer yang terjadi adalah pembentukan platelet plug
(gumpalan darah) yang meliputi luka, disebabkan karena adanya interaksi
antara trombosit, faktor-faktor koagulasi dan dinding pembuluh darah. Selain
itu juga ada vasokonstriksi pembuluh darah. Luka ekstraksi juga memicu
clotting cascade dengan aktivasi thromboplastin, konversi dari prothrombin
menjadi thrombin, dan akhirnya membentuk deposisi fibrin.
Perdarahan pasca ekstraksi gigi biasanya disebabkan oleh faktor lokal, tetapi
kadang adanya perdarahan ini dapat menjadi tanda adanya penyakit
hemoragik.
Beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi terjadinya perdarahan
1. Penyakit kardiovaskuler
Pada penyakit kardiovaskuler, denyut nadi pasien meningkat, tekanan darah
pasien naik menyebabkan bekuan darah yang sudah terbentuk terdorong
sehingga terjadi perdarahan.
2. Hipertensi
Bila anestesi lokal yang kita gunakan mengandung vasokonstriktor, pembuluh
darah akan menyempit menyebabkan tekanan darah meningkat, pembuluh
darah kecil akan pecah, sehingga terjadi perdarahan. Apabila kita
menggunakan anestesi lokal yang tidak mengandung vasokonstriktor, darah
dapat tetap mengalir sehingga terjadi perdarahan pasca ekstraksi. Penting juga
ditanyakan kepada pasien apakah dia mengkonsumsi obat-obat tertentu seperti
obat antihipertensi, obat-obat pengencer darah, dan obat-obatan lain karena
juga dapat menyebabkan perdarahan.
3. Hemofilli
Pada pasien hemofilli A (hemofilli klasik) ditemukan defisiensi factor VIII. Pada
hemofilli B (penyakit Christmas) terdapat defisiensi faktor IX. Sedangkan pada
von Willebrands disease terjadi kegagalan pembentukan platelet, tetapi
penyakit ini jarang ditemukan
4. Diabetes Mellitus
Bila DM tidak terkontrol, akan terjadi gangguan sirkulasi perifer, sehingga
penyembuhan luka akan berjalan lambat, fagositosis terganggu, PMN akan
menurun, diapedesis dan kemotaksis juga terganggu karena hiperglikemia
sehingga terjadi infeksi yang memudahkan terjadinya perdarahan.
5. Malfungsi Adrenal
Ditandai dengan pembentukan glukokortikoid berlebihan (Sindroma Cushing)
sehingga menyebabkan diabetes dan hipertensi.
Bila perdarahan belum juga berhenti, dapat kita lakukan penjahitan pada soket
gigi yang mengalami perdarahan tersebut. Teknik penjahitan yang kita gunakan
adalah teknik matras horizontal dimana jahitan ini bersifat kompresif pada
tepi-tepi luka. Benang jahit yang digunakan umumnya adalah silk 3.0, vicryl
3.0, dan catgut 3.0.
perdarahan yang sangat deras misalnya pada terpotongnya arteri, maka kita
lakukan klem dengan hemostat lalu lakukan ligasi, yaitu mengikat pembuluh
darah dengan benang atau dengan kauterisasi.
Pada perdarahan yang masif dan tidak berhenti, tetap bersikap tenang dan
siapkan segera hemostatic agent seperti asam traneksamat. Injeksikan asam
traneksamat secara intravena atau intra muskuler.
Kesimpulan
Pencabutan gigi merupakan tindakan yang sering dilakukan oleh dokter gigi,
sebelum melakukan tindakan tersebut sebaiknya kita lakukan anamnesis serta
pemeriksaan klinis yang cermat pada pasien. Lakukan tindakan ekstraksi gigi
dengan hati-hati serta hindari penggunaan alat yang berlebihan. Komplikasi
paling sering adalah perdarahan pasca ekstraksi.
Apabila setelah ekstraksi gigi terjadi perdarahan, kita harus bersikap tenang
dan mampu berpikir jernih untuk menganalisis penyebab perdarahan. Lihat
kondisi pasien, cek tanda vital, dan bila semua dalam keadaan normal, segera
periksa daerah yang mengalami perdarahan. Bersihkan soket secara cermat dan
lakukan tindakan sesuai kondisi yang ada.
Share
Related Posts
Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi
Ameloblastoma Adalah
Cabut Gigi Atas Menyebabkan Kebutaan?
Klasifikasi Impaksi Gigi Molar 3 / Gigi Bungsu
Kelainan Pada Kelenjar Saliva
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.
Penulis
drg. Adi Pratama
Popular Posts
Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black Pada kesempatan ini saya akan
memberikan pembagian / Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black .
Kl...
Resep Obat Sakit Gigi Obat Sakit Gigi Yang Biasa Diberikan Oleh
Dokter Gigi Sebagian besar dari kita mungkin pernah mengalami
apa ...
Karies Gigi
Karies Gigi Definisi Karies Gigi Karies berasal dari kata Yunani
yang berarti Lubang. WHO mendefinisikan karies gigi sebagai
lo...
Epulis adalah
Epulis adalah Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak non-
neoplastic dan pertumbuhannya berada di atas gingiva ( interdental
...
Arsip Blog
Visitors
Follow
Copyright 2017 Dokter Gigi. All rights reserved. Published By Kaizen Template -
Support KaizenThemes.
New Thesis SEO V3. Designed by CB Blogger. Original Theme: Thesis SEO. Powered
by Blogger
CB