Anda di halaman 1dari 7

JUDUL MATA KULIAH : SEMESTER

TOKSIKOLOGI VETERINER 6(enam)

Deskripsi Mata Kuliah ini diberikan kepada mahasiswa yang telah memiliki dasar pengetahuan
farmakologi II. Mata kuliah ini membahas tentang dasar-dasar toksikologi, keracunan
bahan kimia, keracunan tanaman, keracunan pestisida, keracunan bahan makanan,
racun metaloid dan bahan radio aktif, bahan karsinogenik dan teratogenik, toksikologi
lingkungan dan peraturan perundangan bahan beracun

TIU
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan pengertian
tentang racun dan keracunan, mekanisme kerja racun, pengaruh racun terhadap
kesehatan lingkungan dan penanggulangannya.

No. Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Pustaka
(TIK) Waktu

1. Kontrak Pembelajaran LM
2-3 Setelah mengikuti mata kuliah Dasar-dasar Pengertian toksikologi 1 : 4-13
ini mahasiswa dapat toksikologi. 2 : 1-81,
Klasifikasi dan mekanisme 66-70
menjelaskan pengertian kerja racun dan
tentang dasar-dasar keracunan.
3 : 3-64
toksikologi veteriner. 5 : 1-95,
Faktor yang
295-305
mempengaruhi
keracunan, cara diagnosa BBVet 6 : 4-13
dan penanggulangan. (Edi)
Cara penilaian toksisitas
Identifikasi bahan beracun
asal tanah, air dan di
udara serta pengiriman
bahan sampel untuk
identifikasi.
.4-5 Setelah mengikuti mata kuliah Keracunan bahan Sifat, gejala klinis, IPB 1 : 23-65,
ini mahasiswa dapat kimia. diagnosa dan 89-126
menjelaskan keracunan bahan penanggulangan 2 : 346-364
kimia karacunan oleh senyawa 3 : 582-627
organik berupa obat.
Senyawa organik lain
seperti alkohol, asam
asetat, asam benzoat,
korosen.
.6 Setelah mengikuti mata kuliah Keracunanan Racun-racun penting yang IPB 1 : 189-260
ini mahasiswa dapat tanaman. ada dalam tanaman dan 3 : 757-767
menjelaskan keracunan penyebab fotosensitisasi.
tanaman. Tanaman cyanogenik.
.7 Setelah mengikuti mata kuliah Keracunan Sifat, gejala klinis, 1 : 127-165
ini mahasiswa dapat pestisida. diagnosa dan 3 : 519-581
menjelaskan keracunan penanggulangan 4 : 497-512
pestisida. karacunan pestisida. 5 : 253-260
8-9 Setelah mengikuti mata kuliah Keracunan bahan Keracunan mineral dan IPB 1 : 25-78,
ini mahasiswa dapat menjelas- makanan. zat anorganik (asam, 263-280
kan keracunan bahan makanan basa, senyawa amonium, 2 : 307-318
urea), logam dan 3 : 771-798
metaloid limbah idustri.
Bahan kimia yang
ditambahkan pada bahan
makanan. Racun asal ragi,
hepatotoksin,
neprotoksin, neurotoksin,
cytotoksin, osteogenik
mikotoksin. Diagnosa dan
penanggulangannya.
10 Setelah mengikuti mata kuliah Racun metaloid Logam berat yang IPB 1 : 25-78
ini mahasiswa dapat dan bahan radio berpotensi menimbulkan 2 : 307-318
menjelaskan racun logam aktif. keracunan, gejala 3 : 771-798
berat dan bahan radio aktif. klinisnya, mekanisme
toksisitas yang
ditimbulkan, diagnosa dan
cara penanggulangannya.
Bahan radio aktif yang
berpotensi menimbulkan
keracunan, gejala
klinisnya, mekanisme
toksisitas yang
ditimbulkan, diagnosa dan
UTS cara penanggulangannya.
11

12. Setelah mengikuti mata kuliah Bahan-bahan Agen penyebab IPB 2 : 105-124,
ini mahasiswa dapat karsinogenik dan karsinogenik. 154-165
menjelaskan agen berupa teratogenik. Agen teratogenik dan 5 : 186-197,
obat, tanaman atau bahan 186-197
infertilitas.
kimia lain yang mempunyai
efek karsinogenik.
13- Setelah mengikuti mata kuliah Toksikologi Berbagai polutan air, Muhlis 1 : 295-302
14. ini mahasiswa dapat menjelas- lingkungan. tanah dan udara 3 : 801-853
kan hal-hal yang berkaitan Efek polutan air, tanah
dengan toksikologi lingkungan. dan udara terhadap hidup
Kerja racun, pengaruh racun dan kehidupan hewan
terhadap kesehatan ling- ternak.
kungan & penanggulangannya.
15 Setelah mengikuti mata kuliah Peraturan dan Segala sesuatu yang Muhlis 3 : 917-931
ini mahasiswa dapat Perundang- menyangkut bahan
menjelaskan peraturan dan undangan beracun, berbahaya,
perundang-undangan tentang tentang bahan mengenai jenis
bahan beracun beracun penanganan, pengolahan
dan peraturan tentang B3.
Peraturan dan perundang
undangan tentang bahan
beracun.

16 UAS

Daftar Pustaka:

1. Clarke, M. L. Harvey, D.G. and Humphrys, D. J. 1981. Veterinary Toxicology. 2th Ed. English
Language Book Society and Bailliere Tindal. London.
2. Lu, F. C. Toksikologi Dasar. Asas, organ sasaran dan penilaian resiko. UI Press, Jakarta 1995
3. Klaassen, C. D. Amdur, M. O. and Doull, J. 1986. Cassarett and Doulls Toxicology. The Basic
Science of Poisons. 3th Ed. Macmillan Publising Company. New York.
4. Brander, Bywater, P. Jenkins. 1991. Veterinary Applied Pharmacology and Therapeutics. 3th Ed.
5. Hodgson, E. 2000.Textbook of modern Toxicology. 2th Ed. International Mc Graw Hill Book Co.
Singapore.
6. Hyde, W. Kiesey, P. Ross, F. Stahr, H. M. 1977. Analitical Toxicology Methods Manual. Iowa State
University Press. Iowa.

JUDUL MATA KULIAH : SEMESTER

HIGIENE PANGAN ASAL HEWAN 6(enam)

Deskripsi Membahas tentang kesehatan susu muali dari saat susu diproduksi sampai ke konsumen,
termasuk komposisi, cara pemerahan dan penanganan susu yang benar. Juga dibahas
mengenai penyingkiran susu gangguan kesehatan konsumen sebagai akibat
mengkonsumsi susu dan hasil olahannya serta beberapa cara pengolahan susu. Mata
kuliah ini juga membahas rantai penyediaan daging yang sehat, baik dari rumah potong
hewan besar maupun unggas, pemeriksaan ante dan post mortem, kualitas daging.
Selain itu dibahasa tentang higiene telur termasuk faktor-faktro yang mempengaruhi
kualitas susu, beberapa cara pengawasan telur serta penyakit yang dapat ditularkan
melalui produk-produk asal hewan
TIU Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan cara memperoleh susu,
daging dan telur yang berkualitas tinggi serta sehat dan aman.

No. Tujuan Instruksional Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Pustaka
Khusus Waktu
(TIK) (menit)
1 Kontrak Pembelajaran
Menjelaskan susu sebagai Susu sebagai makanan Pendahuluan
makanan bergizi tinggi bergizi (1). 3-10
Susu makanan sempurna LM
(1). 14-19
(1). 14-16

2 Proses pembentukan susu di Proses pembentukan P embentukan susu Fatma (2) The
dalam ambing susu mammary

3. Menjelaskan komposisi susu Komposisi susu 1. Komposisi dan susunan Fatma (2). Variablity
of milk
sapi dan sifat kimia fisik susu
susu (1). 17-30 LM
2. Sifat fisik dan kimia
susu

4. Menjelaskan cara Pemerahan dan 1.Pemerahan Fatma (1). 46-49


pemerahan yang baik dan penanganan susu 2.Jenis-jenis pemerahan (1). 57-62
penanganan susu pasca pasca panen (1). 57-62 FM
panen serta penyingkiran 3.Penanganan susu dan
dan (1). 75-76
susu sampling susu
Penyingkiran susu 4.Jenis penyingkiran susu
5.Penyingkiran mikrobial (1). 49-53
6.Penyingkiran non
mikrobial
5 Menjelaskan pola Mikro biologi susu dan 1.Mikrobiologi susu dan LM (3). 83-93
pertumbuhan mastitis dampaknya (1).44-19
mikroorganisme dalam susu 2. Residu dalam susu (2). Introduct
dan menejelaskan pengaruh to mastitis
mastitis terhadap kualitas 3.Mastitis
susu

6 Menjelaskan gangguan Gangguan kesehatan 1.Penyakit-penyakit yang Farida (1). 37-43


kesehatan konsumen akibat konsumen ditularkan melalui susu
mengkonsumsi susu dan 2.Intoleransi susu
hasil olahannya

7 Menjelaskan secara spesifik Rumah Potong Unggas 1.Definisi,Pesyaratan, dan Farida (9). 31-37 ; 50-
58 ; 65-93
tentang RPU dan dan aktifitasnya serta fungsi RPU
aktifitasnya dan melakukan pemeriksaan ante (6). 21-24
2.Proses penyembelihan
pemeriksaan ante dan post mortem dan post (9). 231-241
mortem pada ayam mortem 3.Penanganan karkas (7). 11: 268-
4.Pemeriksaan ante dan 270 ; 277; 278
post mortem
5.Mengenal beberapa
penyakit pada unggas
Menjelaskan HACCP
8 Menjelaskan arti rumah Rumah Potong Hewan 1.Rumah Potong Hewan Rudi (6). 5-20
potong hewan dan proses dan Proses 2.Aspek legalitas (5). 324-330
penyembelihan hewan serta penyembelih-an serta (6) 21-24 ; 34-
pemeriksaan ante dan post pemeriksaan ante dan 3.Tata letak bangunan 93
tem post mortem RPH (8). 189-211 Rg
4.Kelengkapan RPH
5.Ante Mortem
6. Penyembelihan
7. Proses pemotongan
hewan
8.Pemeriskaan ante-post
mortem

9 UTS

10. Menguraikan komposisi Komposisi daging dan 1.Struktur otot dan Effendi (4). 9-29 ;
daging Struktur otot serta komposisi daging 38-43

2.Glikolisis anaerob (5). 25-58;


306-315
Perubahan otot 3.Perubahan pH
(8). 887-897 EF
menjadi daging 4.Rigor mortis (4). 83-116
5.Daya ikat air (5). 174-178 ;
6.Proteolisis postmortem 127-156
(7). 15-34
7.Pregior, rigor mortis
dan post rigor (6). 108-114 EF

11. Menjelaskan tentang Kualitas daging 1. Pengertian kualitas Effendi (4). 233-240
karakateristik kualitas dengan beberapa daging (7). 131-136
daging penyimpangannya 2.Aspek sensorik (8). 739-743
(5). 178-188;
3.Karakteristik kimiawi- 80-80 ;
fisik 262-275 ; 168-
4.Beberapa 173
penyimpangan kualitas (7). 166-175 ;
220-230
daging
(8). 901-904 EF
5.Upaya peningkatan
kualitas daging
12. Menerangkan tentang Mikrobiologi proses 1. Perkembangan Effendi (4). 155-177
mikrobiologi susu dan pembusukan daging mikroorganisme daging (5). 241-255
daging,dan proses 2.Sumber pencemaran (6). 95-103 ; 5-
pembusukan daging 20 ;
3.Faktor penyebab 112-118
Mastitis keracunan (7). 202-212 EF
4.Pembusukan daging

13 Menjelaskan cara Penanganan dan 1.ASUH Effendi (5). 258-275


penangan-an daging yang penyimpangan daging 2.Penanganan daging (9). 127-142
higienis yang higienis higienis (7). 199-225
(8). 687-700
3.Konsep safe from farm
to table
4.Sistem rantai dingin
5.Pembekuan daging

14 Menjelaskan dan Komposisi, struktur 1.Komposisi telur Novi 10:39-64 ;


menyebutkan struktur dan kualitas telur 2.Struktur telur 10: 177-179FS
komposisi telur dan cara
penilaian kualitas telur 3.Kualitas telur

15 Pengolahan Limbah hasil jenis pencemaran dan 1.Sumber pencemaran


ternak cara mengawetkan 2.Pengolahan limbah hasil
ternak

16 UAS
PENYAKIT INFEKSIUS II

Mata kuliah ini memberikan pemahaman mengenai penyakit yang disebabkan oleh
virus yang secara sosio-ekonomis dan politis penting (penyakit strategis) di Indonesia dan
dunia kesehatan hewan internasional. Pembahasan mata kuliah ini meliputi etiologi, gejala
penyakit, patogenesa, diagnosa, epidemiologi, pencegahan dan pemberantasan.

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan etiologi, gejala
penyakit, patogenesa, diagnosa, epidemiologi, pencegahan dan pemberantasan penyakit
infeksius asal virus.

NO POKOK BAHASAN DOSEN KETERANGAN


1 Kochs and Henles Postulate LM
Penyebaran dan peranan penyakit yang disebabkan
oleh virus di Indonesia dan dunia Internasional.
Metode mutakhir diagnosa, pencegahan dan
pemberantasan penyakit infeksius.
2 FMD LM
Rabies
Pseudorabies
3 Avian Influenza Magfira
Marek
ILT
Fowlpox
4 Infectious Bursal Disease Magfira
Avian Adenovirus Disease
Duck Hepatitis
5 Newcastle Disease Wahyu
Chicken Anemia Agent
Avian Reovirus
Avian Encephalomielitis
6 BEF Djaffar
BSE
Vesicular Stomatitis
7 Canine Parvovirus Disease DD
Feline Panleukopenia
Distemper
Infectious Canine Hepatitis
Feline Leukimia
8 MCF DD
IBR/IPV
Bovine Respiratory Synctial Disease
9 UTS TEAM
10 Rinderpest Faisah
BVD
Blue Tongue
11 Infectious Bronchitis Faisah
Yellow fever
Transmisible Gastroenteritis of Swine
12 Hog Cholera Linda
Porcine Parvo-Virus Disease
Swine Influenza
Dengue
13 ORF Linda
African Horse Sickness
Viral Arthritis
Lumpyskin disease
14 Rift Valley River Disease Scrapie Linda
Hantavirus pulmonary Bbvet syndrome
15
16 UAS TEAM

Anda mungkin juga menyukai