Makalah Fartok KLMPK 3
Makalah Fartok KLMPK 3
Makalah Fartok KLMPK 3
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat meyelesaikan
makalah ini. Makalah ini berjudul Teknik Pengambilan Sampel pada Manusia
dan Hewan Coba .Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu selain
sebagai tugas juga untuk menambah wawasan. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Farmakologi dan Toksikologi 1.
Makalah ini berisi tentang teknik atau cara pengambilan sampel yang
dilakukan pada manusia maupun pada hewan coba. Pengambilan sampel
yang dibahas dalam makalah ini yaitu pengambilan sampel melalui darah dan
urin baik pada manusia maupun hewan coba.
Kami menyadari dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk terciptanya
makalah yang lebih baik kedepannya. Dan semoga dengan adanya makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu kedokteran yang semakin berkembang di masa sekarang
menjadikan pemanfaatan hewan sebagai objek percobaan juga terus
berkembang. Hewan yang digunakan sebagai jenis percobaan disebut
hewan coba atau hewan laboratorium. Hewan laboratorium atau hewan
percobaan adalah hewan yang sengaja dipelihara dan diternakkan untuk
digunakan sebagai hewan model untuk mempelajari dan
mengembangkan berbagai macam bidang ilmu dalam skala penelitian
atau pengamatan laboratorium.
Dalam suatu percobaan digunakan hewan coba sebagai penelitian
sebelum diterapkan kepada manusia. Untuk mengetahui terlebih dahulu
efisiensi dan efek yang dapat di timbulkan sebelum diberikan kepada
manusia.
Penggunaan hewan percobaan untuk penelitian banyak dilakukan di
bidang fisiologi, farmakologi, biokimia, patologi, zoologi komparatif, dan
ekologi dalam arti luas. Di bidang kedokteran, selain untuk penelitian,
hewan percobaan juga sering digunakan untuk keperluan diagnostika.
Sedangkan dalam bidang pendidikan dan psikologi, hewan laboratorium
digunakan untuk pengamatan tingkah laku hewan.
Pengambilan darah merupakan salah satu hal yang terpenting dari
teknik pengambilan sampel. Pada dasarnya teknik pengambilan sampel
darah hampir sama. Perbedaan yang mendasar hanya pada tempat
pengambilan sampel darah. Namun pada prosedur dan tekniknya hampir
sama.
Pengambilan darah hewan pada laboratorium dilakukan untuk
berbagai percobaan saintifik seperti: untuk mempelajari farmakokinetika
suatu obat, untuk mempelajari hormon. Dalam bidang farmakokinetika
dan metabolisme obat, sampel darah digunakan untuk analisi berbagai
konsentrasi obat dan hasil metabolitnya. Darah juga diperlukan untuk
beberapa percobaan in-vitro dengan menggunakan sel darah merah atau
fraksi protein plasma.
Pada manusia pengambilan sampel darah dan urin dilakukan untuk
memberikan informasi mengenai keadaan organ tubuh dalam pada
manusia dan juga untuk mengetahui adanya gangguan atau kelainan
dalam tubuh. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan pemeriksaan
laboratorium menggunakan sampel darah atau urin.
Oleh karena itu, kami akan membahas mengenai teknik pengambilan
sampel melalui darah dan urin pada manusia maupun hewan coba.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan darah dan urin?
2. Bagaimana teknik pengambilan sampel darah pada hewan coba?
3. Bagaimana teknik pengambilan sampel darah pada manusia?
4. Bagaimana teknik pengambilan sampel urin pada manusia?
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui teknik atau cara pengambilan sampel darah dan
urin pada manusia maupun pada hewan coba.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Darah berasal dari bahasa yunani yakni hemo, hemato dan haima
yang berarti darah. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua
makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga berfungsi
sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri (Anna, 1994).
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Sama
halnya pada hewan, darah pada hewan merupakan cairan dalam tubuh
yang digunakan untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun
yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-
hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah (Anna, 1994).
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urine diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh (Anna, 1994).
2.2 Teknik Pengambilan Sampel Darah pada Hewan Coba
Pengambilan darah hewan laboratorium dilakukan untuk berbagai
percobaan dimana untuk mempelajari farmakokinetika suatu obat dan
untuk mempelajari sistem hormon. Teknik pengambilan sampel darah
tergantung pada faktor-faktor spesifik dari percobaan yang akan
dilaksanakan. Perbedaan tersebut dapat berupa teknik pengambilan
sampel terminal atau teknik pengambilan sampel nonterminal.
Pengumpulan darah terminal dapat dilakukan secara total dengan
mengorbankan hewan atau dengan mengumpulkan beberapa kali
pengambilan dalam keadaan hewan terbius. Sedangkan pengumpulan
darah non terminal dapat dilakukan dengan cara penumpualn darah
sekali dan pengumpulan darah beberapa kali (berulang).
Pada umumnya pengambilan darah hanya dilakukan sekitar 10% dari
total volume darah dalam tubuh dalam selang waktu 2-4 minggu. Atau
sekitar 1% dari berat tubah dengan interval 24 jam. Total darah yang
hanya boleh diambil sekitar 7,5% dari bobot badan. Pengambilan darah
yang terlalu banyak pada hewan kecil akan menyebabkan shok
hipovolemik, stress dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Tetapi
pengambilan darah yang tidak sesuai aturan juga dapat menyebabkan
anemia pada hewan coba.
Teknik pengambilan sampel darah:
1. Kanulasi permanen pada vena
Pemasangan kanula/kateter pada vena dapat dilakukan untuk
pengambilan darah berulan beberapa kali. Kateter ini dapat dilindungi
sedemikian rupa agar pergerakan hewan percobaan tidak terganggu.
Metoda ini dapat dipakai untuk pengambilan darah secara berulang
untuk beberapa hari.
2. Teknik Pendarahan orbital
Disamping hamster dan kelinci, teknik ini basa juga digunakan untuk
hewan-hewan percobaan yang mempunyai ekor panjang seperti tikus
dan mencit. Pengambilan darah dilakukan melalui vena conjunctiva
dengan menggunakan pipet pasteur, mikropipet atau mikrokapiler
pada mata. Dengan teknik ini tidak memungkinkan pengambilan
darah dengan volume banyak.
3. Cardiac puncture
Pengambilan darah melalui teknik ini adalah langsung dengan
menusukkan ujung jarum suntik ke dalam rongga jantung melalui
torak. Percobaan ini harus dilakukan berulang-ulang agar diketahui
dengan pasti rongga jantung dari hewan percobaan. Pekerjaan harus
dilakukan se aseptis mungkin dan hindari distres pada hewan
percobaan. Teknik ini dapat mengumpulkan darah dengan volume
lebih banyak.
4. Teknik pengambilan darah dari ekor
Teknik ini dapat dilakukan pada hewan mencit dan tikus, karena
mempunyai ekor yang lebih panjang. Sebelum dilakukan pengambilan
darah, terlebih dahulu ekor hewan di gosok-gosok atau dihangatkan
agar pembuluh darah ekor membesar dan pengaliran darah lebih
cepat. Pengambilan darah dapat dilakukan dengan pertolongan jarum
suntik atau dengan jalan pemotongan ekor hewan percobaan.
5. Pengambilan melalui pembuluh darah leher
Dapat dilakukan segera setelah hewan dikorbankan. Darah
dikumpulkan dengan cara memotong arteri karotid. Karena tekanan
darah pada arteri karotid ini kuat, maka pengambilannya harus
dilakukan dengan hati-hati. Darah yang ditampung adalah darah yang
mengalir dari jantung ke arah kepala hewan percobaan.
Contoh gambar pengambilan darah melalui vena:
3.1 Kesimpulan
Pengambilan sampel pada hewan coba dapat dilakukan melalui darah
sedangkan pada manusia dapat dilakukan melalui darah dan urin. Pada
hewan coba pengambilan sampel melalui darah dapat dilakukan pada
ekor, kaki dan juga pada jantung. Sedangkan pada manusia pengambilan
sampel melalui darah dapat dilakukan pada vena, kapiler dan arteri.
Sedangkan pada urin dapat langsung dilakukan dengan pengeluaran sisa
metabolism dari ginjal ke uretra.
3.2 Saran
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kelanjutan
dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA