1. Kapal secara vertikal dibagi menjadi 4 sarat (minimal), sarat paling atas adalah
sarat kapal muatan penuh (bobot mati/DWT penuh). Sarat air terbawah adalah sarat
kapal saat kosong (bobot mati/DWT kosong). Sedangkan dua sarat kapal lainnya
dibagi rata antara sarat kapal tertinggi dan sarat kapal terendah.
2. Tiap sarat pada langkah 1. dibuat lima kondisi trim. Trim buritan terbesar dan trim
haluan terbesar disinggungkan dengan garis batas tenggelam (margin line), yaitu
garis lengkung yang sejajar dengan garis geladak (upper deck side line) yang
jaraknya dari garis geladak 76 mm. Sehingga dengan demikian untuk 4 sarat akan
didapatkan 20 kondisi trim.
Tiap kondisi trim dihitung besarnya displasemen dan besarnya momen
displasemen.
2
Semua garis air trim diawali dari titik potong antara garis air pada sarat rata (tidak
trim) dengan bidang tengah kapal (midship). Bentuk garis air trim dari ketiga garis
air dibawah sarat kapal muatan penuh adalah sejajar dengan bentuk garis air trim
pada sarat kapal muatan penuh, jadi bentuk garis air trim W2 L 2 aa , W3 L 3 aa ,
W4 L 4 aa akan sejajar dengan W1L1aa , begitu juga untuk garis air trim yang
lainnya.
Bentuknya tabel untuk menghitung displasemen dan momen displasemen seperti
pada lembar berikut.
3
d = jarak station, m.
V = 13 * d * 1 = .. m 3 .
1 *d* *c*
= 3 1 = .. t.
1 2
M= 3
* d * 2 * c * = t.m.
4
3. Displasemen dan momen displasemen dari 20 kondisi trim diatas dirangkum dalam satu tabel untuk
memudahkan dalam pembuatan diagram bantu displasemen dan pembuatan diagram bantu momen
displasemen.
Bentuk tabel resume harga displasemen dan harga momen displasemen dari 20 kondisi trim seperti
tabel berikut.
5
dan dari garis air trim W1L1aa , W2 L 2 aa , W3 L 3 aa , W4 L 4 aa dan hubungan antara Tf dan dari
garis air trim W1L1aa , W2 L 2 aa , W3 L 3 aa , W4 L 4 aa , lazimnya grafik hubungan antara Ta dan dan
antara Tf dan dibuat dalam satu kertas misalkan grafik hubungan antara Ta dan bergerak dari kiri
kekanan sedangkan grafik hubungan antara Tf dan bergerak dari kanan kekiri.
Sedangkan diagram bantu momen displasemen menunjukkan besarnya momen displasemen pada
rentang mulai garis air trim buritan terbesar sampai garis air trim haluan terbesar pada displasemen
tetap. Karena pembagiaan sarat kapal 4 buah, maka akan tergambar 4 unit gambar kurva momen
5. Dari diagram bantu displasemen dan diagram bantu momen displasemen dibaca nilai displasemen dan
nilai momen displasemen yang besarnya baik selanjutnya dari kedua diagram bantu tersebut dibaca
besarnya Tf dan Ta. Untuk lebih jelasnya berikut akan ditunjukkan bentuk tabel hasil pembacaan dari
diagram bantu displasemen dan bentuk tabel hasil pembacaan dari diagram momen displasemen.
8
Momen S a r a t ( m )
displasemen 1 2 3 4
(t.m) Ta Tf Ta Tf Ta Tf Ta Tf
10
6. Tabel hasil pembacaan dari diagram bantu displasemen untuk Tf dan Ta adalah menunjukkan
koordinat dari nilai-nilai displasemen tertentu, begitu juga tabel hasil pembacaan dari diagram
momen displasemen untuk Tf dan Ta akan menunjukkan koordinat dari nilai-nilai momen
displasemen tertentu. Bila nilai-nilai Tf dan Ta untuk harga displasemen tertentu digambarkan pada
sistem salib sumbu dengan absis adalah Tf dan ordinat adalah Ta akan didapatkan grafik dari
displasemen tersebut, begitu juga bila nilai Tf dan Ta untuk harga momen displasemen tertentu
digambarkan pada sistem koordinat yang sama akan didapatkan grafik dari momen displasemen
tersebut. Kumpulan grafik-grafik displasemen tertentu dan kumpulan grafik-grafik momen
displasemen tertentu pada sistem koordinat tersebut disebut diagram trim.
11
Diagram trim memudahkan nakhoda memprediksi trim saat pemuatan barang, pertama dengan
membaca pada tanda sarat dikapal (draught mark), Tf dan Ta, selanjutnya dari diagram trim dapat
diperoleh besarnya displasemen dan besarnya momen displasemen, besarnya LCB adalah momen
displasemen dibagi dengan displasemen. Sekarang misalnya barang sebesar p dengan jarak titik berat
barang terhadap midship x p (barang tersebut tempatnya dikapal telah ditetapkan), maka displasemen
baru adalah V2 = V1 + x p , dan besarnya momen displasemen baru adalah V1 * LCB + p * x p ,
maka dari diagram trim dapat dibaca besarnya Tf dan Ta baru.
Pada langkah awal penentuan diagram trim dijelaskan bahwa kapal dibagi menjadi 4 sarat, sarat
tertinggi adalah sarat kapal pada saat muatan dan bahan habis (bahan bakar, air tawar, bahan makanan dan
lain-lain) masih penuh, atau dengan kata lain DWT kapal 100%. Sedangkan sarat paling rendah adalah
pada saat kapal hanya terdiri dari LWT saja, jadi kapal hanya terdiri berat konstruksi dan permesinan saja,
sedangkan dua sarat kapal lainnya diperoleh dengan membagi sama rata jarak antara sarat kapal tertinggi
dan sarat kapal terendah. Untuk mengetahui besarnya sarat kapal terendah ini, harus diketahui besarnya
berat kapal kosong, bila nantinya berat kapal kosong telah diketahui, dengan memakai kurva hidrostatik
(kurva displacement moulded) dapat diketahui besarnya sarat kapal saat DWTnya sama dengan nol.
Contoh perhitungan berat kapal kosong (light weight,LWT) dengan memakai cara Lloyds Register of
Shipping 1964.
MODUL AJAR
TUGAS TRIM
DISUSUN OLEH :
Daftar pustaka
De Heere, Ir. R. F. Scheltema, Bakker, Drs. A. R., 1970, BUOYANCY AND STABILITY OF SHIPS. 1st
edition. George G. Harrap & Co. Ltd.
DAFTAR ISI
Tabel hasil pembacaan dari diagram displasemen untuk sarat depan dan sarat belakang Hal 8
Tabel hasil pembacaan dari diagram momen displasemen untuk sarat depan dan sarat belakang ... Hal 9