Anda di halaman 1dari 47

Asuhan Keperawatan Pasien Influenza

Untuk memenuhi tugas matakuliah Proses Dokumentasi Keperawatan yang dibina


oleh
Bapak Joko Pitoyo, S.Kp. M.Kep

Kelompok 1
Disusun Oleh:

Fajrian Dwi Anggraeni (1401460001)


Nurohaini Yulianingtyas (1401460012)
Kadek Dwiyani N.T.S. (1401460020)
Rizky Tiara Damayanti (1401460028)
M. Ilham Santoso (1401460036)
Firna Aprilianingsih (1401460044)
Nicky Putri Capindo (1401460053)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN MALANG
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MALANG
Mei 2015
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat serta


hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Asuhan Keperawatan Pasien Influenza.
Penyusunan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pasien
Influenza ini, bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses Dokumentasi
Keperawatan sekaligus menambah wawasan penulis maupun pembaca mengenai
mata kuliah tersebut.
Dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, yaitu:
1. Bapak Joko Pitoyo, S.Kp. M.Kep selaku dosen pembimbing mata
kuliah Proses Dokumentasi Keperawatan Program Studi DIV
Keperawatan Malang tingkat 1.
2. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan dukungan.
3. Seluruh teman-teman yang telah memberikan semangat.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran atau masukan yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan di kemudian hari dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kedepannya.

Malang, Mei 2015

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat.
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Influenza..
2.2 Gejala dan Tanda Influenza..
2.3 Penyebab influenza
2.4 Patofisiologi influenza....
2.5 Pencegahan influenza..
2.6 Dokumentasi pengkajian keperawatan..
2.7 Dokumentasi diagnose keperawatan...
2.8 Dokumentasi intervensi keperawatan.
2.9 Dokumentasi implementasi keperawatan
2.10Dokumentasi evaluasi keperawatan
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN INFLUENZA
BAB IV PEMBAHASAN..
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Influenza sering kali menyerang manusia. Setiap individu
pastinya pernah mengalami influenza bahkan bisa sering. Influenza, yang
lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang

3
disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus
influenza). Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil,
demam, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan,
dan rasa tidak nyaman secara umum.
Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau
bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza
juga dapat ditularkan melalui kontak. Aerosol yang terbawa oleh udara
(airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian besar infeksi, walaupun
jalur penularan mana yang paling berperan dalam penyakin ini belum jelas
betul. Virus influenza dapat diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan,
dan deterjen. Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi
karena virus dapat diinaktivasi dengan sabun.
Karena seringnya pasien menderita influenza, disini penulis
membuat asuhan keperawatan tentang pasien yang menderita dengan
tujuan untuk membantu pembaca khususnya di dalam proses
keperawatannya dan juga karena seringnya kasus influenza yang tidak ada
habisnya.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui definisi dari Influenza
b. Mengetahui gejala dan tanda penyakit influenza
c. Mengetahui penyebab influenza
d. Mengetahui patofisiologi influenza
e. Mengetahui pencegahan influenza
f. Mengetahui dokumentasi pengkajian keperawatan
g. Mengetahui dokumentasi diagnose keperawatan
h. Mengetahui dokumentasi intervensi keperawatan
i. Mengetahui dokumentasi implementasi keperawatan
j. Mengetahui dokumentasi evaluasi keperawatan

1.3 Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat:
a. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Diharapkan dapat memberikan informasi tentang penyakit influenza
dan dapat membantu mahasiswa dalam memberikan asuhan
keperawatan.
b. Bagi Institusi Kesehatan
Diharapkan dapat menjadi bukti-bukti dokumen yang dapat
meningkatkan kualitas institusi.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Influenza


Menurut Biofarma, Influenza adalah infeksi saluran pernapasan
yang disebabkan oleh virus influenza. Virus ini merupakan virus RNA
yang tergolong dalam Orthomyxoviridae yang mudah bermutasi dan
memiliki bermacam tipe seperti A, B, dan C.
Menurut wikipedia,Influenza adalah suatu jenis penyakit menular
yang disebabkan oleh infeksi virus RNA atau virus dengan materi genetik
tunggal Asam Ribo Nukleat dari famili Orthomyxoviridae yang
menyerang unggas atau mamalia.
Menurut Agus Priyana, Influenza merupakan suatu penyakit virus
akut yang menyerang saluran pernapsan ditandai dengan timbulnya
demam, sakit kepala, mialgia, lesi, coryza, sakit tenggorakan dan batuk.

5
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Influenza adalah suatu
penyakityang menginfeksi saluran pernapasan oleh virus influenza yang
termasuk dalam golongan Orthomyxoviridae yang ditandai dengan
beberapa gejala seperti pusing, sakit tenggorakan dan batuk.

2.2 Gejala dan Tanda penyakit Influenza


Penyakit Influenza dapat menyerang siapa saja. Virus Influenza ini
menyerang pada tubuh dengan sistem imunnya menurun. Gejala influenza
dapat dimulai dengan cepat, satu sampai dua hari setelah infeksi. Berikut
beberapa tanda dan gejala dari penyakit Influenza :
Demam lebih dari 38 C pada orang dewasa dan pada anak 39,5 C
sampai 40 C.
Batuk
Nyeri kepala atau pusing
Nyeri pada tenggorakan
Hidung tersumbat
Hilangnya napsu makan
Nyeri pada otot atau biasa disebut dengan pegal linu,
dan tubuh terasa lemah lesu.
Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada
mulut, tenggorokkan, dan hidung.

2.3 Penyebab dari Penyakit Influenza

Kata influenza berasal dari bahasa Italia yang berarti pengaruh hal
ini merujuk pada penyebab penyakit; pada awalnya penyakit ini
disebutkan disebabkan oleh pengaruh astrologis yang kurang
baik. Perubahan pendapat medis menyebabkan modifikasi nama menjadi
influenza del freddo, yang berarti pengaruh dingin. Influenza dapat
terjadi karena kurang sistem imun tubuh, kelelahan, dan penularan melalui
udara. Dalam penularan virus Influenza, ada 3 jenis virus influenza yaitu :

1) Virus Influenza A
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza A. Unggas
akuatik liar merupakan inang alamiah untuk sejumlah besar
varietas influenza A. Kadangkala, virus dapat ditularkan pada
spesies lain dan dapat menimbulkan wabah yang berdampak
besar pada peternakan unggas domestik atau menimbulkan

6
suatu pandemi influenza manusia. Virus tipe A merupakan
patogen manusia paling virulen di antara ketiga tipe influenza
dan menimbulkan penyakit yang paling berat. Virus influenza
A dapat dibagi lagi menjadi subdivisi berupa serotipe-
serotipe yang berbeda berdasarkan
tanggapan antibodi terhadap virus ini.

2) Virus Influenza B

Genus ini memiliki satu spesies, yaitu virus influenza B.


influenza B hampir secara eksklusif hanya menyerang
manusia dan lebih jarang dibandingkan dengan influenza A.
Hewan lain yang diketahui dapat terinfeksi oleh infeksi
influenza B adalah anjing laut dan musang. Jenis influenza ini
mengalami mutasi 2-3 kali lebih lambat dibandingkan tipe
A dan oleh karenanya keragaman genetiknya lebih sedikit,
hanya terdapat satu serotipe influenza B. Karena tidak terdapat
keragaman antigenik, beberapa tingkatkekebalan terhadap
influenza B biasanya diperoleh pada usia muda. Namun,
mutasi yang terjadi pada virus influenza B cukup untuk
membuat kekebalan permanen menjadi tidak
mungkin. Perubahan antigen yang lambat, dikombinasikan
dengan jumlah inang yang terbatas (tidak
memungkinkan perpindahan antigen antarspesies), membuat
pandemi influenza B tidak terjadi.

3) Virus Influenza C

Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang


menginfeksi manusia, anjing, dan babi, kadangkala
menimbulkan penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun,
influenza C lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain
dan biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan pada anak-
anak.

2.4 Patofisiologi Penyakit Influenza

7
Mekanisme bagaimana infeksi influenza dapat menimbulkan gejala
pada manusia telah dipelajari secara intensif. Salah satu mekanisme yang
dipercaya adalah dengan inhibisi hormon adrenokortikotropik
(ACTH/Adrenocorticotropic Hormone) yang menimbulkan penurunan
kadar hormon kortisol. Mengetahui gen mana yang terkandung dalam
galur virus tertentu dapat membantu memprediksi bagaimana virus
tersebut dapat menular dan seberat apa infeksi yang akan terjadi
(memprediksi patofisiologi dari suatu galur virus).

Contohnya, bagian dari proses yang memungkinkan virus influenza


menginvasi suatu sel adalah penguraian dari protein hemagglutinin virus
oleh salah satu enzim protease pada manusia virus yang infeksinya bersifat
ringan dan avirulen, struktur hemagglutinin yang ada hanya dapat diurai
oleh protease yang ditemukan dalam tenggorok dan paru, sehingga virus
ini tidak dapat menginfeksi jaringan lain. Namun, pada galur yang sangat
virulen, seperti H5N1, hemagglutinin yang terkandung dalam virus dapat
diurai oleh varietas protease yang beragam, sehingga memungkinkan virus
menyebar ke seluruh tubuh.

Protein hemagglutinin virus bertanggung jawab baik dalam


menentukan spesies mana yang dapat diinfeksi oleh suatu galur virus
maupun lokasi saluran pernapasan mana yang dapat berikatan dengan
suatu galur virus influenza. Galur yang dapat ditularkan dengan mudah
dari manusia-ke-manusia memiliki protein hemagglutinin yang berikatan
dengan reseptor pada saluran pernapasan bagian atas, seperti pada hidung,
tenggorok, dan mulut. Sebaliknya, strain H5N1 yang sangat berbahaya
berikatan dengan reseptor yang paling banyak ditemukan di dalam paru.
Perbedaan pada tempat infeksi ini mungkin merupakan bagian dari alasan
mengapa galur H5N1 menimbulkan pneumonia virus yang berat pada
paru, namun tidak ditularkan dengan mudah melalui batuk dan bersin.

Gejala yang sering terdapat pada flu seperti demam, nyeri kepala,
dan kelelahan merupakan hasil dari sejumlah
besar sitokin dan chemokin proinflamasi (seperti interferon atautumor
necrosis factor (TNF)) yang diproduksi oleh sel yang terinfeksi influenza.
Tidak seperti rhinovirus yang menimbulkan selesma (common cold/masuk
angin), influenza menimbulkan kerusakan jaringan, sehingga gejala yang

8
terjadi tidak seluruhnya disebabkan oleh respons inflamasi. Respons imun
yang besar ini dapat menimbulkan badai sitokin yang dapat mengancam
nyawa. Kejadian ini diduga merupakan penyebab dari kematian yang tidak
biasa baik pada flu burung H5N1, dan galur pandemik 1918. Namun,
kemungkinan lainnya adalah sejumlah besar sitokin yang dihasilkan hanya
merupakan hasil dari replikasi virus yang sangat besar yang ditimbulkan
oleh galur tersebut, dan respons imun tidak memberikan kontribusi pada
penyakit.

2.5 Pencegahan Penyakit Influenza

1) Vaksinasi

Vaksinasi terhadap influenza dengan vaksin influenza sering


direkomendasikan pada kelompok risiko tinggi, seperti anak-anak dan
lansia, atau pada penderita asma, diabetes, penyakit jantung, atau
orang-orang yang mengalami gangguan imun. Vaksin influenza dapat
diproduksi lewat beberapa cara. Cara yang paling umum adalah
dengan menumbuhkan virus pada telur ayam yang telah dibuahi.
Setelah dimurnikan, virus kemudian akan diaktivasi (misalnya, dengan
detergen) untuk menghasilkan vaksin virus yang tidak aktif. Sebagai
alternatif, virus dapat ditumbuhkan pada telur sampai kehilangan
virulensinya kemudian virus yang avirulen diberikan sebagai vaksin
hidup.[40] Efektivitas dari vaksin influenza beragam. Karena tingkat
mutasi virus yang sangat tinggi, vaksin influenza tertentu biasanya
memberikan perlindungan selama tidak lebih dari beberapa hari.

Pada musim 2006-2007, CDC pertama kalinya merekomendasikan


anak yang berusia kurang dari 59 bulan untuk menerima vaksin
influenza tahunan. Vaksin dapat menimbulkan sistem imun untuk
bereaksi saat tubuh menerima infeksi yang sebenarnya, dan gejala
infeksi umum (banyak gejala selesma dan flu hanya merupakan gejala
infeksi umum) dapat muncul, walaupun gejala tersebut biasanya tidak
seberat atau bertahan selama influenza. Efek samping yang paling
berbahaya adalah reaksi alergi berat baik pada material virus maupun

9
residu dari telur ayam yang dipergunakan untuk menumbuhkan virus
influenza; namun reaksi tersebut sangatlah jarang.

2) Pengendalian Infeksi

Cara yang cukup efektif untuk menurunkan penularan


influenza salah satunya adalah menjaga kesehatan pribadi dan
kebiasaan higienis yang baik: seperti tidak menyentuh mata, hidung
dan mulut; sering mencuci tangan (dengan air dan sabun, atau dengan
cairan pencuci berbasis alkohol); menutup mulut dan hidung saat batuk
dan bersin, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit; dan
tetap berada di rumah sendiri saat sedang sakit. Tidak meludah juga
disarankan. Walaupun masker wajah dapat membantu mencegah
penularan saat merawat orang yang sakit[96][97] terdapat bukti-bukti
yang bertentangan mengenai manfaat hal tersebut pada
masyarakat. Merokok meningkatkan risiko penularan influenza, dan
juga menimbulkan gejala penyakit yang lebih berat.

Karena influenza menyebar melalui aerosol dan kontak dengan


permukaan yang terkontaminasi, pembersihan permukaan tersebut
dapat membantu mencegah sebagian dari infeksi. Alkohol merupakan
bahan sanitasi yang efektif terhadap virus influenza, sementara
senyawa amonium kuarterner dapat dipergunakan bersamaan dengan
alkohol sehingga efek sanitasi tersebut dapat bertahan lebih lama. Di
rumah sakit, senyawa amonium kuarterner dan bahan
pemutih dipergunakan untuk membersihkan ruangan dan peralatan
yang sebelumnya dipakai oleh pasien dengan gejala influenza. Di
rumah, hal tersebut dapat dilakukan dengan efektif dengan
mempergunakan bahan pemutih chlorine yang diencerkan

2.6 Dokumentasi Pengkajian Keperawatan

Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan.


Pengkajian adalah melakukan pengumpulan data yang sengaja dilakukan
secara sistematis untuk mengidentifikasi keadaan kesehatan klien sekarang
dan masa lalu.

10
2.7 Dokumentasi Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan adalah masalah masalah kesehatan yang


aktual atau potensial yang bisa dirawat oleh perawat karena
pendidikannya, pengalamannya dapat melaksanakan dan telah mempunyai
hak (Gordon, 1982).

Tipe dan Komponen Diagnosa Keperawatan

1) Diagnosa Keperawatan Aktual

Menyajikan keadaan yang secara klinis telah divalidasi melalu batasan


karakteristik mayor yang dapat diidentifikasi.

2) Diagnosa Keperawatan Risiko dan Risiko Tinggi

Menurut NANDA, merupakan keputusan klinis bahwa individu,


keluarga, atau komunitas sangat retan untuk mengalami masalah,
dibanding yang lain pada situasi yang sama atau hampir sama.

3) Diagnosa Keperawatan Kemungkinan

Merupakan pernyataan tentang masalah yang diduga masih


memerlukan data tambahan.

4) Diagnosa Keperawatan Sehat

Merupakan ketentuan klinis mengenai individu kelompok atau


masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat
kesehatan yang lebih baik.

5) Diagnosa Keperawatan Sindrom

Merupakan perkembangan yang menarik dalam diagnosa keperawatan.

2.8 Dokumentasi Perencanaan Keperawatan / Intervensi

Setiap asuhan langsung yang dilakukan perawat atas nama


klien. Tindakan ini meliputi tindakan yang dilakukan perawat yang
dihasilkan dari diagnosa keperawatan, tindakan yang dilakukan dokter

11
yang dihasilkan dari diagnosa medis dan kinerja fungsi penting sehari-hari
untuk klien yang tidak dapat melakukannya.

2.9 Dokumen Implementasi

Merupakan pelaksanaan rencana intervensi keperawatan, terdiri


dari semua aktivitas keperawatan yang dilakukan oleh perawat dan klien
untuk merubah efek dari masalah.

2.10 Dokumentasi Evaluasi Keperawatan

Merupakan tahapan akhir dari proses keperawatan dengan


membandingkan efek atau hasil suatu tindakan keperawatan dengan
kriteria standart yang sudah ditetapkan dalam tujuan.

Pedoman Pencacatan Evaluasi :

1) Awali evaluasi dengan data pendukung, sesuai dengan kriteria yang


ditetapkan.

2) Membandingkan data yang diperoleh dengan kriteria hasil dan


selanjutnya memutuskan hasil pencapaian tujuan.

3) Melaksanakan rencana keperawatan lanjutan sesuai hasil analisis


yang telah dilakukan.

4) Lakukan evaluasi seobyektif mungkin.

5) Catat identitas dan tanda tangan perawat yang mengevaluasi

12
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN INFLUENZA

FORMAT PENGKAJIAN DATA DASAR KEPERAWATAN


Ruang/Poli/Unit/Instalasi : Stase 1

Nama pasien : Novidia Sagita No Reg. : F.01

Umur : 19 tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jln. Raya Garum Kab. Blitar

Tanggal waktu datang ___25 Mei 2015______________ Jam ___08.00______

Orang yang bisa dihubungi /penganggung jawab (Nama) : Bapak Sujai

Alamat : Jln. Raya Garum Kab. Blitar No Telp.:__(0341)785858___

Diterima dari: __ Poliklinik _Poltekkes Malang __ IRD _________________

__ RS _____________________ __ Dokter _______________

__ Lainnya :___________________

Cara Datang : __ Kursi roda __ Ambulans __Jalan kaki __ Brankar

Alasan Dirawat : Nyeri perut Jika batuk, mengeluh demam pada hari sebelumnya

Terakhir Masuk Rumah Sakit (RS) :Tanggal__25 Maret 2010___ Alasan_Kecelakaan


motor tidak terdapat fraktur, hanya lecet pada bagian kaki ______________________

Riwayat Medis Lalu : Pasien pernah mengalami kecelakaan dan ada bekas lesi pada kaki
kiri pasien.

DAFTAR PENGOBATAN SEKARANG (diresepkan)

Nama Obat Dosis Cara pemberian Frekw pemberian

Dextra 500 mg Per oral 1x3 sehari

13
Paracetamol 500 mg Per oral 1x3 sehari

POLA PERSEPSI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN KESEHATAN :

Merokok:____ Tidak ____ Ya Jumlah __<1 pak/hari ___ 1-2 pak/hari

___> 2 pak/hari

Alkohol :_ _ Tidak _____ Ya Jumlah : ____< 1 botol/hari ____1- 2 botol/hari

___>2 botol/hari Jenis : ________________________________________________

Mengkonsumsi obat obatan dijual bebas /tanpa resep : __ Tidak __ Ya Macam :


______________________________________________________________________

Alergi ( Obat, makanan, plester, cairan ) : ____ Tidak ___ Ya Macam :


_udang______ ____________________________ Reaksi :__gatal dan
kemerahan_________

Harapan dirawat di rumah sakit/poliklinik/unit : ingin cepat


sembuh__________________________________________________

Pengetahuan tentang penyakit/masalah kesehatan saat ini ( pengertian, penyebab,


tanda gejala, cara perawatan) :

__batuk karena makan gorengan dan kelelahan __________________________

Pengetahuan tentang pencegahan penyakit/masalah kesehatan saat ini (cara-cara


pencegahan) :

____Tidak makan gorengan dan mengatur pola istirahat _______________________

Pengetahuan tentang keamanan/keselamatan (pencegahan terhadap


cedera/kecelakaan)

Kesimpulan: Pasien bisa mengelola dan memahami dengan baik dalam proses
merawatan kesehatannya. Pasien menghindari hal-hal yang bisa memperburuk kondisi
kesehatannya.

14
POLA AKTIVITAS LATIHAN

KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI :

0= Mandiri 1= Alat Bantu 2= Dibantu orang lain

3= Dibantu orang dan peralatan 4= Ketergantungan/tidak mampu

0 1 2 3 4

Makan minum

Mandi

Berpakaian/dandan

Toileting

Mobilitas ditempat tidur

Berpindah

Berjalan

Naik tangga

Berbelanja

Memasak

Pemeliharaan rumah

ALAT BANTU :_ _ Tidak __ Kruk __ Pispot disamping tempat tidur __ Walker

__ Tongkat __ Kursi roda __ Lain- lain,


sebutkan___________________

Kesimpulan: Kondisi pasien tidak parah sehingga pasien bisa melakukan aktivitas
secara mandiri.

15
POLA NUTRISI DAN METABOLIK

Jenis diet khusus/suplemen_____Puasa _______

Diet/makanan pantangan :__Tidak __ Ya Macam :


__Udang___________________________

Instruksi diit saat ini :__ __Tidak _____ Ya, macam :


___________________________________

Jumlah porsi setiap kali makan:_1 piring tidak habis____Frekwensi dalam1 hari:_3x
sehari________

Nafsu makan:____Normal __Bertambah __Berkurang ___Penurunan sensasi rasa

____Mual __Muntah __Stomatitis

Fluktuasi berat badan 6 bulan terakhir: __tidak naik/turun___1____Kg ___ naik.


_____Kg

Kesukaran menelan: __Tidak ___Ya ____padat ___cairan

Gigi palsu: __Tidak ___ Ya __ bagian atas ___bagian bawah

Gigi ompong : ___Tidak ____Ya ___Bagian atas ___Bagian bawah


___Sebagaian besar

Jumlah cairan/minum : ___< 1 ltr/hri ___ 1-2 ltr/ __ > 2 ltr/hari

Jenis cairan : ____Air Putih ___________________________________________

Riwayat masalah penyembuhan kulit __Tidak ada ___Penyembuhan Abnormal


__ada ruam ___Kering ___ ada luka/lesi ____Pruritus

Tambahan: Pasien mengatakan tidak nafsu makan karena sulit menelan makan-
makanan padat akibatnya berat badan pasien menjadi turun 1 kg yaitu awalnya 51 kg
menjaadi 50 kg. Pasien tampak lemah dan pucat karena kekurangan nutrisi.

16
POLA ELIMINASI

Kebiasaan defekasi (BAB): _2_ kali/hari ___ kali/minggu Tgl Defekasi terakhir 23
Mei 2015_

Pola BAB saat ini : ____dalam batas normal ____ Konstipasi ___Diare
___Inkontinensia ___Nyeri ___Keluar darah Warna faeces : _Kuning_______

Colostomy : ___ tidak ___Ya Dapat merawat sendiri ___Tidak

Kebiasaan BAK: _12_ kali/hari Jumlah > 2000 cc/hari ____Malam sering
berkemih ___Kesukaran menahan/beser ___Nyeri/disuri ___Menetes/oliguri
___Anuri

Warna Urin:_Kuning__ Alat Bantu: ___Folley kateter ____kondom kateter

Kesimpulan: Pola eliminasi pasien normal.

POLA TIDUR-ISTIRAHAT

Kebiasaan tidur: ___4__jam/malam hari __ jam /tidur siang Nyenyak tidur ___Ya
___tidak Masalah tidur ___Tidak ada __ Ya ____ terbangun malam hari
___Sulit tidur/ Insomnia ___Mimpi buruk ___ Nyeri/tdk nyaman ____Gangg.
Psikologis, sebutkan _____________________________________________________

Tambahan : Pasien mengatakan tidak bisa tidur dengan nyenyak dan mengalami
insomnia karena batuk terus menerus sehingga mengganggu kenyamanan pasien
untuk istirahat. Pasien terlihat mengantuk dan selalu menguap karena kebutuhan tidur
kurang terpenuhi sehingga tampak kantung mata pada wajah pasien.

POLA KOGNITIF-PERSEPTUAL

Keadaan mental: ____ stabil ___Afasia ___Sukar bercerita ___Disorientasi


___Kacau mental ___Menyerang/agresif ___Tidak ada respons

Berbicara: ___Normal ___Bicara tidak jelas ___Berbicara inkoheren

___Tdk dapat berkomunikasi verbal, Bahasa yang dikuasai: ___Indonesia Lain-


lain : Jawa

17
Kemampuan memahami:__Ya ___Tidak Ansientas: __Ringan ___Sedang
____Berat ___Panik Ketakutan : ___Tidak ____Ya
______________________________

Pendengaran:_ _DBN ___Terganggu (__Ka __Ki) ___Tuli (___Ka ___Ki)

___Alat Bantu dengar ___Tinitus

Penglihatan: ___DBN __Kacamata ___Lensa kontak ___Mata kabur


___Kanan___Kiri

__Buta ___Kanan ___Kiri Vertigo: ___Ya ___Tidak

Nyeri:______ Tidak __Ya __Akut ____Kronis Lokasi Nyeri


___abdomen____________

Nyeri berkurang dengan cara :______Istirahat___________ _____ Tdk Dapat

Tambahan : Pasien mengeluh nyeri pada bagian abomennya ketika batuk. Sehingga
pasien tampak meringis kesakitan memegangi perutnya.

POA TOLERANSI KOPING STRES/PERSEPSI DIRI/KONSEP DIRI

Masalah utama sehubungan dengan dirawat dirumah sakit atau penyakit :

Adakah ancaman perubahan penampilan/kehilangan anggota badan __Tidak ___


Ya

Adakah penurunan harga diri : _____Tidak ____Ya

Adakah ancaman kematian : _______ Tidak _____Ya

Adakah ancaman terhadap kesembuhan penyakit : ________Tidak _______ Ya

Adakah masalah biaya perawatan di RS : ____Tidak _____ Ya

Pola koping individual : __Konstruktif /efektif ____Tdk efektif ___Tidak mampu

Tambahan : Pasien merasa harga dirinya menurun akibat sakit yang tak kunjung
sembuh dan takut jika sakitnya tidak sembuh-sembuh.

18
POLA SEXSUALITAS/ REPRODUKSI

Periode Menstruasi Terakhir (PMT)__24 Mei 2015________Masalah


Menstruasi/Hormonal:___Tidak ___Ya ______________Pap Smear
Terakhir:________________

Pemeriksaan Payudara/Testis sendiri ___Ya __Tidak Gangguan seksual ___-______

________________ Penyebab :
_______________________________________________

Kesimpulan: Pola sexsualitas atau reproduksi pasien normal.

POLA PERAN-HUBUNGAN

Peran saat ini yang dijalankan : _____Mahasiswi_____________________________

Penampilan peran sehubungan dengan sakit : __ Tidak ada masalah ___Ada masalah,
sebutkan :____terganggu tentang penyakitnya______________________

Sistem pendukung: ___Pasangan(Istri/Suami) ____Saudara/famili ____Orang


tua/wali __ teman dekat ____ tetangga

Interaksi dengan orang lain : __Baik ___ Ada masalah

Menutup diri : ____ Tidak ____ Ya

Mengisolasi diri/diisolasi orang lain : ____Tidak ____ Ya

Tambahan: Peran pasien sebagai mahasiswa sedikit terganggu karena sakitnya, pasien
tidak bisa berkonsentrasi untuk belajar.

POLA NILAI-KEYAKINAN

Agama yang dianut: ___Islam________Pantangan agama:____Tidak


__Ya(sebutkan)____Tidak boleh makan makanan haram_______________________

Meminta dikunjungi Rohaniawan: ___Ya ____Tidak

Nilai/keyakinan terhadap penyakit yang diderita ___Penyakit adalah suatu ujian_____

19
Distres Spiritual : ____ Tidak _____ Ya, sebutkan_________________________

Kesimpulan: Pola nilai keyakinan pasien normal.

PENGKAJIAN FISIK (Objektif)

1 KEADAAN UMUM DAN VITAL SIGN

Keadaan umum : ___ Baik __ Lemah/ berbaring di TT Kesadaran : __CM


___Somnolen ____Apatis ____Coma Suhu___36,6O C___Nadi : _80x_____
Tekanan darah _110/70 mmHg_

Nadi: Normal__ ____Lemah ____Tidak teratur RR __20x___BB _50 Kg_ TB


_158 cm

2 PERNAFASAN/SIRKULASI

Kualitas: ____DBN ____Dangkal __Cepat- dalam ___Cepat dangkal

Batuk: ___Tidak __Ya Sputum : __ Tidak ada ___Banyak


Warna___________

Auskultasi:

Lobus Ka. Atas ___DBN Suara abnormal _______________________

Lobus Ki. Atas ___DBN Suara abnormal _______________________

Lobus Ka. Bawah ___DBN Suara abnomal _________________________

Lobus Ka. Bawah __DBN Suara abnormal__________________________

Bunyi jantung : ____ DBN ____Bunyi abnormal ________________________

Pembesaran vena jugularis : ____Tidak ___Ya Edema tungkai : __Tidak


____Ya Sebutkan ______________________________________________________

Nadi kaki kanan (pedalis): __kuat ___lemah ____tak ada

Nadi kaki kiri (pedalis): ___kuat ___lemah ____tak ada

3. METABOLIK- INTEGUMEN

20
Kulit:

Warna: ___DBN __Pucat ___Sianosis ___Kuning/ikterik ___Lain-

lain_______________________________________________________________

Suhu kulit: __DBN ___Hangat ___dingin Turgor ___DBN __Buruk

Edema: __tidak ada ___Ya(jelaskan/lokasi)___________________________

Lesi: ___Tidak ada __Ya(jelaskan /lokasi) ______Kaki kiri___________

Memar: ___Tidak ada ___Ya(jelaskan/lokasi)_____________________________


Kemerahan: __Tidak ada ___Ya(jelaskan/lokasi)__________________________

Gatal-gatal: __Yidak ___Ya(jelaskan/ lokasi _____________________________

Terpasang Selang Infus/ cateter : ____Tidak ____Ya_______________

Mulut:

Gusi: ___DBN ____stomatitis ___perdarahan_______________________

Gigi: ___DBN ___Caries ____Berlobang

Abdomen

Bising usus: ___Ada ___Tidak ada Ascites ____tidak ___Ya

Nyeri tekan : __Tidak ____Ya Jelaskan __________________________

Kembung : ____Tidak ____Ya Tearaba massa/tumor : ____Tidak _Ya

Regio ____________________________________________________________

4. NEURO/SENSORI

Pupil: __Sama __Tidak sama ____ Kiri: ___Kanan: ____Ki dan Ka

Reaksi terhadap cahaya

Kiri: __Ya ___Tidak/Sebutkan_________

21
Kanan: __Ya ___Tidak sebutkan________________________________

Keseimbangan dan gaya berjalan: ___Mantap ___Tidak mantap

Genggaman tangan: __Sama Kuat ___Lemah/Paralisis ( ___Ka ___Ki)

Otot kaki: __Sama Kuat ___Lemah paralysis (___Ka ___Ki)

Parastesia/kesemutan : ____Tidak ____Ya Sebutkan ______________

Anastesia : ____Tidak _____Ya Sebutkan __________

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Laboratorium

Jenis Hb GDP/GD 2 HDL/ Uric Ureum Widal Lain-2 Lain-2


Jam PP LDL/VLDL Acid
..

Hasil

Tgl

2. Foto Rontgen :

3. ECG :

4. USG :

5. Lain-lain :

DIAGOSA MEDIS : Influenza

PERENCANAAN PULANG

Hidup sendiri ___Ya ___Tidak Jelaskan __hidup bersama keluarga__________

Tujuan setelah pulang: ___Kerumah sendiri ___Lain-lain______________________

Transportasi setelah pulang: ___Mobil sendir/sewa ___Ambulan ___Belum dapat


ditentukan sekarang

22
Antisipasi keperawatan mandiri setelah pulang ? ___Tidak mampu ___Mampu

Perlu perawatan di rumah setelah pulang : ___ Tidak ____Ya Sebutkan tenaga
kesehatan yang diinginkan ___menjaga jenis makanan yang di konsumsi___________

Perlu bantuan alat-alat setelah pulang? ___Tidak ___Ya_______________________

Penyuluhan kesehatan yang diperlukan setelah pulang : sebutkan __tetap mengontrol


jenis makanan yang dikonsumsi menghindari udara yang mengandung radikal bebas
(asap, debu dll)____________

Rencana Kontrol selanjutnya : sebutkan _____________________________________

NAMA PERAWAT: ______Fajrian Dwi A.________ TANDA TANGAN : ____________

JABATAN :___________________ TANGGAL : __25 Mei 2015_

PENGKAJIAN FOKUS

Tanggal/ Data Fokus Masalah

23
Nama Perawat

25 Mei Pola Nutrisi dan Metabolik Gangguan nutrisi kurang dari


2015/Fajrian Dwi A. kebutuhan tubuh
S: pasien mengatakan tidak nafsu makan
karena sakit jika menelan makanan padat

O: Berat Badan turun 1kg dari 51-50kg,


pasien terlihat pucat dan lemah

Pola Isitirahat Tidur Gangguan pola tidur

S: pasien mengatakan tidur tidak nyenyak,


susah tidur/insomnia

25 Mei
2015/Fajrian Dwi

O: pasien terlihat mengantuk, banyak


menguap,dan timbul kantung mata

25 Mei Pola Kognitif Perseptual Gangguan rasa nyaman


2015/Fajrian Dwi A.
S: pasien merasakan nyeri perut ketika batuk

O: pasien meringis kesakitan memegangi


perutnya

Pola Peran-Hubungan Harga diri rendah situasional

24
25 Mei S:pasien mengatakan tidak percaya diri ketika
2015/Fajrian Dwi A. berhadapan dengan orang lain saat batuk

O: pasien tampak menjauhkan diri dari


kerumunan banyak orang.

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Klien : Nn. Novidia Sagita

Ruang : Stase 1

25
Evaluasi Kemajuan

Diagnosa Keperawatan/Masalah
Kolaboratif
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl

25/5/ 26/ 27/5/


15 5/1 15
5

1. Gangguan nutrisi kurang dari T T T


kebutuhan tubuh berhubungan
dengan nafsumakan menurun dan TK M S
kesulitan menelan yang ditandai
dengan berat badan turun

26
Evaluasi Kemajuan

Diagnosa Keperawatan/Masalah
Kolaboratif
2. Gangguan pola tidur berhubungan T T T
dengan rasa tidak nyaman karena
batuk yang ditandai dengan pasien TK M S
mengeluh tidak dapat tidur

3. Gangguan rasa nyaman T T T


berhubungan dengan nyeri pada
abnomen yang ditandai pasien TK M S
meringis kesakitan jika batuk

27
Evaluasi Kemajuan

Diagnosa Keperawatan/Masalah
Kolaboratif
Harga diri rendah situasional berhubungan T T T
dengan ketidak percayaan diri ketika
berhadapan dengan orang lain yang TK S S
ditandai dengan menjuhkan diri dari
kerumunan banyak orang

Kode Status A = Aktif T = Teratasi D = Disingkirkan *T = Tidak Berubah


Kode Evaluasi S = Stabil M =Membaik *B = Memburuk K = Kemajuan
*TK= Tidak ada
Kemajuan

28
Format Rencana Asuhan Keperawatan
Nama Klien : Nn. Novidia Sagita

Ruang : stase 1

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil


Keperawatan/Mas
alah Kolaboratif Tgl/Inisial Intervensi

Perawat

1. Gangguan nutrisi Tujuan: terkontrolnya berat 25/5/2015/ Kaji adanya alergi


kurang dari badan, pemasukan makanan perawat makanan
kebutuhan tubuh dan cairan terkontrol, Fa Anjurkan pasien untuk
berhubungan pemasukan nutrisi meningkatkan intake
Fe
dengan terkontrol.
Anjurkan pasien untuk
nafsumakan
meningkatkan protein
menurun dan dan vitamin C
kesulitan menelan Kriteria Hasil : Berikan makanan
yang ditandai yang terpilih (sudah
dengan berat badan Adanya peningkatan dikonsultasikan
turun dari 51 BB sesuai dengan dengan ahli gizi)
menjadi 50 kg tujuan Monitor jumlah nutrisi
Mampu dan kandungan kalori
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda-
tanda malnutrisi
Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi
penurunan BB yang
berarti

29
2. Gangguan pola Jelaskan pentingya
tidur berhubungan Tujuan: pengurangan tidur yang adekuat
dengan rasa tidak kecemasan, meningkatkan 25/5/2015/ Fasilitas untuk
nyaman karena tingkat kenyamanan, dapat perawat mempertahakan
Fa aktivitas sebelum tidur
batuk yang ditandai mengontrol rasa nyeri,
(membaca)
dengan pasien
Ciptakan lingkungan
mengeluh tidak yang nyaman
dapat tidur Kriteria hasil: Kolaborasi pemberian
obat tidur
Jumlah jam tidur Diskusikan dengan
dalam batas normal pasien dan keluarga
6-8 jam/hari tentang teknik tidur
Pola tidur, kualitas pasien
dalam batas normal Instrusikan untuk
Perasaan segar memonitor tidur
sesudah tidur atau pasien
istirahat Monitor/catat
Mampu kebutuhan tidur pasien
mengidentifikasikan setiap hari dan jam
hal-hal yann
meningkatkan tidur

Gunakan pendekatan
3. Gangguan rasa yang menenangkan
nyaman Tujuan: mengurangi Jelaskan semua
25/5/2015/
berhubungan kegelisahan, mengatasi rasa prosedur dan apa yang
perawat
dengan nyeri pada takut, meningkatkan dirasakan selama
Fa prosedur
abnomen yang kualitas tidur, meningkatkan
ditandai pasien rasa nyaman pada pasien Temani pasien untuk
meringis kesakitan memberikan
Kriteria hasil : keamanan dan
jika batuk
mengurangi rasa takut
Mampu mengontrol Instruksikan pasien
kecemasan menggunakan tekhnik
Status lingkungan relaksasi
yang nyaman Berikan obat untuk

30
Mengontrol nyeri mengurangi nyeri
Kualitas tidur dan (analgesic)
istirahat adekuat
Status kenyamanan
meningkat

Tunjukkan rasa
percaya diri terhadap
4. Harga diri kemampuan pasien
Tujuan :meningkatkan
rendah situasional untuk mengatasi
kepercayaan diri, dapat 25/5/2015/
berhubungan situasi
mengidentifikasi dirinya, perawat Dorong dorong pasien
dengan keridak
mengatasi harga diri Fa mengidetifikasi
percayaan diri
situasional rendah kekuatan dirinya
ketika berhadapan
Buat statement positif
dengan orang lain Kriteria hasil: terhadap pasien
yang ditandai
dengan menjuhkan Penyesuaian
psikososial:
diri dari kerumunan
peruabahan hidup:
banyak orang respon psikososial
adaptive individu
terhadap perubahan
bermakna dalam
hidup
Menunjukkan
penilaian pribadi
tentang harga diri
Mengungkapkan
penerimaan diri
Komunikasi terbuka
Mengatakan
optimisme mengenai
masa depan
Menggunakan
strategi koping
efektih

31
32
Evaluasi

A. Evaluasi Formatif

CATATAN KEMAJUAN KEPERAWATAN (SOAPIE)


Nama Klien : Nn. Novidia Sagita

Ruang : Stase 1

Tanggal, /Jam/ CATATAN Nama/Tanda


Tangan Perawat
Diagnosa

Keperawatan

25 Mei 2015/ S:Klien mengatakan masih tidak nafsu


makan

O:Berat badan klien masih kurang dari


normal
Gangguan nutrisi A:Masalah belum teratasi
kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan P:Lanjutkan intervensi nomor 2-5
dengan nafsu makan
menurun dan kesulitan - Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
menelan yang ditandai - Anjurkan pasien untuk
dengan berat badan meningkatkan protein dan
turun dari 51 menjadi vitamin C
50 kg - Berikan makanan yang terpilih
(sudah dikonsultasikan dengan
ahli gizi)
- Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori

I:1. menganjurkan pasien untuk


memakan makanan yang banyak
mengandung Fe

2. Menganjurkan klien untuk


memakan makanan yang banyaka
mengandung protein dan vitamin C

3. Menganjurkan klien untuk


memakan makanan yang telah dipilih

33
sesuai dengan keluhan klien

4. Memonitor jumlah nutrisi dan kalori

E: berdasarkan serangkaian tindakan


yang telah dilakukan nafsu makan
pasien belum meningkat dan berat
badan pasien belum bertambah.

Gangguan pola tidur S:Klien mengatakan terkadang masih


berhubungan dengan susah tidur pada malam hari karena
rasa tidak nyaman batuknya.
karena batuk yang
ditandai dengan pasien O: Klien terlihat mengantuk dan
mengeluh tidak dapat banyak menguap serta terihat kantung
tidur mata pada klien tetapi kebutuhan
tidurnya sudah meningkat dari 4 jam
menjadi 6 jam.

A: Masalah teratasi sebagian

P:Lanjutkan intervensi nomor 2-6

- Fasilitas untuk mempertahakan


aktivitas sebelum tidur
(membaca)
- Ciptakan lingkungan yang
nyaman
- Kolaborasi pemberian obat
tidur
- Diskusikan dengan pasien dan
keluarga tentang teknik tidur
pasien
- Instrusikan untuk memonitor
tidur pasien
- Monitor/catat kebutuhan tidur
pasien setiap hari dan jam

34
I: 1.Memfasilitasi klien untuk
mempertahan kan aktivitas klien
sebelum tidur (membaca)

2. menciptakan lingkungan yang


nyaman

3. mengkolaborasikan obat tidur

4. mendiskusikan dengan pasien dan


keluarga tentang teknik tidur pasien
5. menginstruksikan untuk memontor
tdur klien

6.Monitor/catat kebutuhan tidur pasien


setiap hari dan jam

E: Berdasarkan serangkaian tindakan


yang sudah dilakukan kebutuhan tidur
sedikit ada peningkatan tetapi
terkadang masih susah tidur pada
malam hari akibatnya terlihat kantung
mata pada wajah pasien.

S: klien mengeluh nyeri pada bagian


abdomen ketika batuk
Gangguan rasa nyaman
berhubungan dengan O: pasien terlihat meringis kesakitan
nyeri pada abnomen sambil memegang bagian perutnya
yang ditandai pasien
meringis kesakitan jika A: Masalah belum teratasi
batuk P: Lakukan intervensi no 1-5

- Gunakan pendekatan yang


menenangkan
- Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan selama
prosedur
- Temani pasien untuk
memberikan keamanan dan
mengurangi rasa takut
- Instruksikan pasien
menggunakan tekhnik relaksasi

35
- Berikan obat untuk
mengurangi nyeri (analgesic)

I: 1. Menggunakan pendekatan yang


menenangkan pada pasien

2. menjelaskan semua prosedur dan


apa yang dirasakan selama prosedur

3. Menemani pasien untuk


memberikan keamanan dan
mengurangi rasa takut

4.mengnstruksikan pasien
menggunakan tekhnik relaksasi
5.memberikan obat untuk mengurangi
nyeri (analgesic)

E: Berdasarkan serangkaian tindakan


yang sudah dilakukan nyeri akibat
batuk pasien masih belum menghilang

S:Klien mengatakan malu jika


bertemu dengan orang banyak ketika
Harga diri rendah batuk
situasional
berhubungan dengan O: Pasien terlihat murung dan
keridak percayaan diri menjauhkan diri dari kerumunan orang
ketika berhadapan banyak
dengan orang lain yang
A: Masalah belum teratasi
ditandai dengan
menjuhkan diri dari P: Lakukan intervensi no.1-3
kerumunan banyak
orang - Tunjukkan rasa percaya diri
terhadap kemampuan pasien
untuk mengatasi situasi
- Dorong pasien mengidetifikasi
kekuatan dirinya
- Buat statement positif terhadap
pasien
I: 1. Menunjukan rasa percaya diri

36
terhadap kemampuan pasien untuk
mengatasi situasinya

2. Mendorong pasien untuk


mengidentifikasi kekuatan dirinya

3. Membuat statement positif terhadap


pasien

E: Berdasarkan serangkaian tindakan


yang sudah dilakukan masih belum
bisa menerima situasinya saat ini.

26 Mei 2015/

S:Klien mengatakan nafsu makan


bertambah
Gangguan nutrisi
O:Berat badan pasien tetap.
kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan A:Masalah Teratasi Sebagian
dengan nafsu makan
menurun dan kesulitan P:Lanjutkan intervensi nomor 2-5
menelan yang ditandai - Anjurkan pasien untuk
dengan berat badan meningkatkan intake Fe
turun dari 51 menjadi - Anjurkan pasien untuk
50 kg meningkatkan protein dan
vitamin C
- Berikan makanan yang terpilih
(sudah dikonsultasikan dengan
ahli gizi)

37
- Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori

I:1. menganjurkan pasien untuk


memakan makanan yang banyak
mengandung Fe

2. Menganjurkan klien untuk


memakan makanan yang banyaka
mengandung protein dan vitamin C

3. Menganjurkan klien untuk


memakan makanan yang telah dipilih
sesuai dengan keluhan klien

4. Memonitor jumlah nutrisi dan kalori

E: Berdasarkan serangkaian tindakan


yang sudah dilakukan nafsu makan
pasien sudah bertambah dan mulai
menghabiskan porsi makannya tetapi
berat badan pasien masih tetap.

S:Klien mengatakan sudah bisa tidur


nyenyak pada malam hari
Gangguan istirahat-
tidur berhubungan O: Kebutuhan tidur pasien sudah
dengan rasa tidak meningkat normal 8 jam tetapi masih
nyaman karena batuk terlihat kantung mata pada wajah
yang ditandai dengan pasien
pasien mengeluh tidak
A: Masalah teratasi sebagian
dapat tidur
P:Lanjutkan intervensi nomor 2-6

- Fasilitas untuk mempertahakan


aktivitas sebelum tidur
(membaca)
- Ciptakan lingkungan yang

38
nyaman
- Kolaborasi pemberian obat
tidur
- Diskusikan dengan pasien dan
keluarga tentang teknik tidur
pasien
- Instrusikan untuk memonitor
tidur pasien
- Monitor/catat kebutuhan tidur
pasien setiap hari dan jam

I: 1.Memfasilitasi klien untuk


mempertahan kan aktivitas klien
sebelum tidur (membaca)

2. menciptakan lingkungan yang


nyaman

3. mengkolaborasikan obat tidur

4. mendiskusikan dengan pasien dan


keluarga tentang teknik tidur pasien
5. menginstruksikan untuk memontor
tdur klien

6.Monitor/catat kebutuhan tidur pasien


setiap hari dan jam

E: berdasarkan serangkaian tindakan


yang sudah dilakukan kebutuhan tidur
pasien sudah terpenuhi tetapi masih
terlihat kantung mata pada wajah
pasien

S: klien mengatakan nyeri pada bagian


perut mulai berkurang
Gangguan rasa nyaman
berhubungan dengan O: pasien terlihat tidak menunjukkan
nyeri pada abnomen rasa nyeri
yang ditandai pasien
meringis kesakitan jika A: Masalah teratasi sebagian
batuk P: Lakukan intervensi no 1-5

- Gunakan pendekatan yang

39
menenangkan
- Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan selama
prosedur
- Temani pasien untuk
memberikan keamanan dan
mengurangi rasa takut
- Instruksikan pasien
menggunakan tekhnik relaksasi
- Berikan obat untuk
mengurangi nyeri (analgesic)

I: 1. Menggunakan pendekatan yang


menenangkan pada pasien

2. menjelaskan semua prosedur dan


apa yang dirasakan selama prosedur

3. Menemani pasien untuk


memberikan keamanan dan
mengurangi rasa takut

4.mengnstruksikan pasien
menggunakan tekhnik relaksasi
5.memberikan obat untuk mengurangi
nyeri (analgesic)

E: berdasarkan serangkaian tindakan


yang telah dilakukan rasa nyeri pad
perut pasien sudah sedikit teratasi.

S:Klien mengatakan sudah tidak malu


jika bertemu dengan orang banyak
Harga diri rendah
situasional O: Pasien terlihat bisa berinteraksi
berhubungan dengan dengan orang banyak
keridak percayaan diri A: Masalah teratasi
ketika berhadapan
dengan orang lain yang P: intervensi dihentikan
ditandai dengan
menjuhkan diri dari

40
kerumunan banyak I: -
orang
E: berdasarkan serangkaian tindakan
yang telah dilakukan kepercayaan diri
pasien sudah meningkat.

27/Mei/2015 S:Klien mengatakan nafsu makan


bertambah
Gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan O:Berat badan pasien meningkat
tubuh berhubungan menjadi 51 kg.
dengan nafsu makan
menurun dan kesulitan A:Masalah Teratasi
menelan yang ditandai P: Intervensi dihentikan
dengan berat badan
turun dari 51 menjadi I: -
50 kg
E: Berdasarkan serangkaian tindakan
yang sudah dilakukan nafsu makan
pasien sudah bertambah dan pasien
telah menghabiskan porsi makannya

S:Klien mengatakan sudah bisa tidur


nyenyak pada malam hari
Gangguan istirahat-
tidur berhubungan O: Kebutuhan tidur pasien sudah
dengan rasa tidak meningkat normal 8 jam dan wajah
nyaman karena batuk pasien terlihat ceria dan segar
yang ditandai dengan
pasien mengeluh tidak A: Masalah teratasi
dapat tidur P: Intervensi dihentikan

I: -

E: berdasarkan serangkaian tindakan


yang sudah dilakukan kebutuhan tidur

41
pasien terpenuhi dan wajahnya terlihat
segar.

S: klien mengatakan sudah tidak nyeri


pada bagian abdomen karena batuknya
Gangguan rasa nyaman sudah hilang
berhubungan dengan
nyeri pada abnomen O: pasien terlihat tidak menunjukkan
yang ditandai pasien rasa nyeri
meringis kesakitan jika A: Masalah teratasi
batuk
P: Intervensi dihentikan

I: -

E: berdasarkan serangkaian tindakan


yang telah dilakukan rasa nyeri pada
bagian abdomen sudah hilang dan
pasien sudah bisa merasakan
kenyamanan.

S:Klien mengatakan sudah tidak malu


jika bertemu dengan orang banyak
Harga diri rendah
situasional O: Pasien terlihat bisa berinteraksi
berhubungan dengan dengan orang banyak
keridak percayaan diri A: Masalah teratasi
ketika berhadapan
dengan orang lain yang P: intervensi dihentikan
ditandai dengan
menjuhkan diri dari I: -
kerumunan banyak E: berdasarkan serangkaian tindakan
orang yang telah dilakukan kepercayaan diri
pasien sudah meningkat.

42
B. Evaluasi Sumatif
Saudara Novidia masuk rumah sakit pada tanggal 25 Mei 2015 pada pukul 08.00
WIB dengan kondisi lemah, nyeri perut jika batuk, mengeluh demam pada hari
sebelumnya. Pasien datang ke rumah sakit diantarkan oleh walinya. Sesampai
diruangan dilakukan pemeriksaan dan didapatkan hasil bahwa pasien merintih
kesakitan dibagian perut ketika batuk, mengalami demam, dan perut kembung.
Diagnosa dokter bahwa pasien mengalami Influenza. Maka dari itu dokter
menyarankan untuk rawat inap agar pasien dapat istirahat total. Kemudian
perawat juga mengkaji pola masalah yang disampaikan pasien yaitu pasien merasa
sulit tidur karena merasa nyeri ketika batuk sehingga perawat membuat intervensi
dengan diberikan analgesic dan mengontrol nyeri serta memonitor suhu tubuh
pasien secara berkala. Setelah itu perawat melakukan evaluasi, dimana evaluasi
disini dibagi menjadi dua yaitu, evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
berisi catatan perkembangan Nn. Novidia dan didapatkan catatan pada hari
pertama bahwa pola masalah kesehatan Nn. Novidia rata-rata belum dapat
teratasi. Karena masalah belum sepenuhnya teratasi intervensi masih dilakukan
sesuai dengan kebutuhan Nn. Novidia. Sedangkan evaluasi sumatif berisi cerita
perjalanan perkembangan kesehatan Nn. Novidia berbentuk narasi. Setelah
perawat melakukan proses keperawatan ke Nn. Novidia perawat memastikan
kondisi pasien dan meminta pasien untuk istirahat. Setelah dirawat selama 3 hari
terjadi perkembangan pada kondisi pasien yang semakin baik sehingga pasien
dapat dipulangkan.

43
BAB IV

PEMBAHASAN

Kasus
Pada tanggal 25 Mei 2015 pada pukul 08.00 pasien bernama Novidia
Sagita datang dengan keluhan batuk, merasa demam, dan pilek. Setelah dikaji
terdapat diagnosa medis Influenza. Sedangkan diagnosa keperawatannya, pasien
mengalami gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Terbukti
dari berat badan yang turun dari 51 Kg menjadi 50 Kg. Selain itu pasien
mengalami gangguan pemenuhan istirahat tidur karena batuk yang terus menerus
meskipun ketika tidur. Dalam pola kognitif perseptual, pasien juga terganggu
karena pasien merasa tidak nyaman dengan rasa nyeri abdomen karena batuk
sehingga pasien terganggu. Pada kasus ini, perawat melakukan kolaborasi dengan
dokter untuk melakukan terapi untuk penyembuhan batuk.

Pembahasan Kasus
Pada hal ini, pasien diberikan terapi dextra 500 ml 3x sehari dan
parasetamol 500 ml 3x sehari. Untuk mengatasi gangguan pemenuhan nutrisi,
perawat melakukan tindakan asuhan keperawanan sesuai dengan prosedur SOP
yaitu pertama melakukan kolaborasi dengan tenaga medis lain (dalam hal ini
adalah ahli gizi) dalam pemberian nutrisi pasien, pasien diharapkan mampu
meningkatkan BB sesuai dengan ideal tubuh pasien. Perawat juga harus
mengontrol jumlah nutrisi dan kandungan kalori pasien.
Untuk mengatasi gangguan pemenuhan tidur istirahat, perawat harus
mengkaji waktu tidur pasien sebelum sakit dan selama sakit. tujuan dari
dilakukannya tindakan ini adalah untuk menjadikan waktu istirahat dan tidur yang
sesuai dengan kebutuhan pasien. Agar tujuan itu dapat terpenuhi, perawat harus
menciptakan lingkungan yang nyaman dan harus memonitor kebutuhan tidur
setiap jamnya.
Dalam mengatasi gangguan rasa nyaman berkenaan dengan rasa nyeri
abnomen yang dirasakan pasien, perawat harus memberikan menejemen nyeri dari

44
pasien. Tujuan dari tindakan tersebut adalah untuk memberikan rasa nyaman dan
mengurangi rasa cemas pada pasien, sehingga pasien tidak lagi merasakan nyeri.
Dalam keadaan sakit ini pasien mengalami penurunan harga diri yang
berhubungan dengan ketidak percayaan pasien ketika berhadapan dengan orang
lain. Untuk mengatasi masalah ini perawat melakukan pendekatan pada pasien
dalam hal pencitraan dirinya. Perawat harus mendorong pasien untuk
mengidentifikasi kekuatan dirinya. Dari serangkaian tindakan yang dilakukan
perawat untuk pesien, diharapkan pasien dapat memulihkan kondisi pasien
menjadi lebih sehat.

45
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Influenza adalah infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus
influenza. Ditandai dengan timbulnya demam, sakit kepala,myalgia, lesi,
coryza, sakit tenggorokan dan batuk. Influenza dapat terjadi karena kurang
sistem imun tubuh, kelelahan, dan penularannya melalui udara.influenza dapat
dicegah dengan cara vaksinasi dan menjaga kesehatan pribadi atau melakukan
kebiasaan yang higenis seperti sering mencuci tangan dengan air dan sabun.
Jadi,untuk penderita influenza perawat dapat melakukan asuhan keperawatan
dengan proses yang telah ditentukan yaitu ada pengkajian, diagnose,intervensi,
implementasi, dan evaluasi.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca dapat mengetahui
informasi tentang penyakit influenza dan memberikan asuhan keperawatan
pada pasien influenza sesuai dengan SOP.

46
DAFTAR PUSTAKA

NANDA. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan


NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: MediAction Publishing
Wilkinson dan Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta:
EGC
Carpenito, L. J. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 13. Jakarta: EGC
NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2012-2014. Jakarta: EGC
https://lailiutamimi2.wordpress.com/flu-%E2%80%9Cinfluenza
%E2%80%9D-definisi-gejala-penyebab-pengobatan-pencegahan/

http://www.beritaterkinionline.com/2013/07/pengertian-flu.html

http://www.biofarma.co.id/?page_id=16904

http://ocw.usu.ac.id/course/download/1110000141-tropical-
medicine/tmd175_slide_influenza.pdf

47

Anda mungkin juga menyukai