Pelestarian Arsitektur
Pelestarian Arsitektur
KETERANGAN :
DIBUAT TAHUN : 1414 M
OLEH : LAKSAMANA CHENG HO
DIGUNAKAN PADA : KAPAL CAKRA DONYA
SEJARAH :
FUNGSI :
Selain memiliki fungsi sebagai identitas budaya, rumah Krong Bade juga memiliki
fungsi praktis yaitu sebagai rumah tinggal masyarakat Aceh. Untuk menunjang fungsi
praktisnya tersebut, rumah adat Aceh ini dibagi menjadi beberapa ruangan dengan
kegunaannya masing-masing, yaitu:
SEJARAH :
Kepercayaan individu atau masyarakat dan kondisi alam di mana individu atau
masyarakathidup mempunyai pengaruh signifikan terhadap bentuk arsitektur bangunan,
rumah, yangdibuat. Hal ini dapat dilihat pada arsitektur Rumoh Aceh, Provinsi Daerah
Istimewa Aceh,Indonesia. Rumoh Aceh merupakan rumah panggung dengan tinggi tiang
antara 2,50-3meter, terdiri dari tiga atau lima ruang, dengan satu ruang utama yang
dinamakan rambat.Rumoh dengan tiga ruang memiliki 16 tiang, sedangkan Rumoh dengan
lima ruang memiliki24 tiang. Modifikasi dari tiga ke lima ruang atau sebaliknya bisa
dilakukan dengan mudah,tinggal menambah atau menghilangkan bagian yang ada di sisi kiri
atau kanan rumah. Bagianini biasa disebut sramoe likot atau serambi belakang dan sramoe
reunyeun atau serambi bertangga, yaitu tempat masuk ke Rumoh yang selalu berada di
sebelah timur.Pintu utama Rumoh Aceh tingginya selalu lebih rendah dari ketinggian orang
dewasa.Biasanya ketinggian pintu ini hanya berukuran 120-150 cm sehingga setiap orang
yangmasuk ke Rumoh Aceh harus menunduk. Namun, begitu masuk, kita akan merasakan
ruangyang sangat lapang karena di dalam rumah tak ada perabot berupa kursi atau meja.
Semuaorang duduk bersila di atas tikar ngom (dari bahan sejenis ilalang yang tumbuh di
rawa) yangdilapisi tikar pandan.Rumoh Aceh bukan sekadar tempat hunian, tetapi
merupakan ekspresi keyakinan terhadapTuhan dan adaptasi terhadap alam. Oleh karena itu,
melalui Rumoh Aceh kita dapat melihat budaya, pola hidup, dan nilai-nilai yang diyakini oleh
masyarakat Aceh.
KETERANGAN
DIBUAT OLEH : SULTAN ISKANDAR MUDA
FUNGSI : PENGHUBUNG ANTARA ISTANA
DENGAN GUNONGAN
SEJARAH :
ALASAN DIKONSERVASI :
Taman Putroe Phang memiliki luas 5 ha atau 4.760 m2 saat ini di jadikan sebagai
taman rekreasi wisata yang dikelola oleh pemda kota Banda Aceh dan sudah tertata
demikian indah, sehingga lokasi ini tidak pernah sepi dikunjungi oleh para wisata lokal
maupun manca negera. Pada umumnya pengunjung lokal sangat ramai di sore hari mencari
hiburan bersama anak-anak dan keluarganya.
PELESTARIAN ARSITEKTUR
NAMA : MURDANIL AMSAL
NIM : 140701026
DOSEN PEMBIMBING : MASDAR JAMALUDDIN MT.