Sejarah Palang Merah
Sejarah Palang Merah
Sejarah Palang merah terbentuk karena adanya perang antara dua negara yaitu Negara France
Dan Negara Austria di kota Solferino pada tanggal 24 Juni 1859 yang disebut dengan (Perang
Solferino) 320.000 jiwa yang ikut perang Solferino dan meninggal 40.000 jiwa,perang terjadi
selama 16 jam Dan Dimenangkan oleh Negara France.Seorang pemuda kelahiran Swiss bernama
Henri Dunant datang karena ada urusan bisnis dengan Napoleon III beliau lahir pada 8 Mei 1828
Dan Meninggal pada Tahun 1910,Henri Dunant merasa prihatin dengan keadaan orang orang
yang terluka karena perang,para korban perang dibawah ke gereja oleh henri dunant dengan
bantuan warga sekitar,selama 3 hari 3 malam.lalu Henry Dunant kembali kenegaranya Swiss dan
membuat buku Memori from Solferino (kenangan dari Solferino) yang memiliki 2 gagasan yaitu:
Melindungi Dan Membuat
Pada Tahun 1863 Bulan November Henry Dunant mengundang 4 orang untuk membentuk
komite 5 yang bertujuan untuk merintis terbentuknya komite internasional palang merah yang
sekarang dikenal dengan nama Internasional Commite of Red Cross (ICRC) , Keempat orang
tersebut ialah :
1. Jend.Guilame Dufour
2. Dr. Louis Appia
3. Dr. Theodore Maunoir
4. Gustave Moynier
Pada tanggal 9 Februari 1863 Henry Dunant Menciptakan Internasional Commite of Red Cross
(ICRC) dengan lambang Palang Merah untuk symbol penghormatan kepada Henry dunant .
1. Internasional Commite of Red Cross (ICRC) berperan Netral,Tidak
Berpihak,Mandiri,Melindungi Korban saat Konflik(Perang)
2. IFRC ( Internasional Federation of Red Cross and Red Cresent) Berperan sebagai
kordinasi bencana alam & kesehatan waktu Bencana Alam
3. Perhimpunan nasional Berperan memberi bantuan pada waktu bencana dan Konflik
LAMBANG
Fungsi Lambang ialah sebagai identitas lambang kecil sebagai identitas atau tanda
pengenal sedangkan lambang besar berfungsi sebagai tanda pelindungan berlaku waktu perang
(Konflik)
Beberapa lambang yang pernah digunakan dan diakui:
1. Palang merah (1863)
2. Bulan Sabit Merah (1929)
3. Singa Matahari (1929-1980)
4. Kristal Merah 2005
Palang Merah
Delegasi dari konfrensi internasional pada tahun 1863 akhirnya memilih lambang palang
merah di atas dasar putih ( kebalikan bendera Swiss) sebagai perhormatan terhadap Swiss yang
telah memfasilitasi konfrensi Internasional, lambang ini juga memiliki desain yang mudah
dikenali & dibuat.
Sejarah lambang ini bermula pada tahun 1876, saat Balkan dilanda perang, sejumlah
pekerja Ottoman ( Turki ) dibunuh karena memakai ban lengan Palang Merah.Balkan
menganggap lambang Palang Merah menyerupai Salib yang identic dengan agama
tertentu.Balkan mengajukan permohonan penggunaan lambang Bulan Sabit Merah di atas dasar
putih sebagai lambang perhimpunan mereka.Gagasan ini perlahan-lahan mulai diterima dan
memperoleh semacam pengesahan dalam bentuk reservasi dan pada Konferensi Internasional
tahun 1929 secara resmi diadopsi sebagai Lambang yang diakui dalam Konvensi, bersamaan
dengan Lambang Singa dan Matahari Merah di atas dasar putih yang saat itu dipilih oleh Persia
(saat ini Iran). Tahun 1980, Republik Iran memutuskan untuk tidak lagi menggunakan Lambang
tersebut dan memilih memakai Lambang Bulan Sabit Merah.
Kristal Merah
Pada Konferensi Internasional yang ke-29 tahun 2006, sebuah keputusan penting lahir,
yaitu diadopsinya Lambang Kristal Merah sebagai Lambang keempat dalam Gerakan dan
memiliki status yang sama dengan Lambang lainnya yaitu Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Konferensi Internasional yang mengesahkan Lambang Kristal Merah tersebut, mengadopsi
Protocol Tambahan III tentang penambahan Lambang Kristal Merah untuk Gerakan, yang sudah
disahkan sebelumnya pada Konferensi Diplomatik tahun 2005.Usulan membuat Lambang
keempat, yaitu Kristal Merah, diharapkan dapat menjadi jawaban, ketika Lambang Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah tidak bisa digunakan dan masuk ke suatu wilayah konflik. Mau tidak
mau, perlu disadari bahwa masih banyak pihak selain Gerakan yang menganggap bahwa
Lambang terkait dengan simbol kepentingan tertentu. Penggunaan Lambang Kristal Merah
sendiri pada akhirnya memilliki dua pilihan yaitu: dapat digunakan secara penuh oleh suatu
Perhimpunan Nasional, dalam arti mengganti Lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah
yang sudah digunakan sebelumnya, atau menggunakan Lambang Kristal Merah dalam waktu
tertentu saja ketika Lambang lainnya tidak dapat diterima di suatu daerah. Artinya, baik
Perhimpunan Nasional, ICRC dan Federasi pun dapat menggunakan Lambang Kristal Merah
dalam suatu operasi kemanusiaan tanpa mengganti kebijakan merubah Lambang sepenuhnya.