KPP 1 PDF
KPP 1 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Ketuban pecah dini (KPD) merujuk pada pasien dengan usia kehamilan
memanjang adalah pecahnya ketuban yang terjadi lebih dari 24 jam dan
tipe sel, termasuk sel epitel, sel mesenkim, dan sel trofoblas, tertanam dalam
dan melindungi janin dari infeksi yang melibatkan saluran reproduksi. Pada
usia kehamilan aterm, 8-10% wanita hamil mengalami ketuban pecah dini,
dan para wanita ini memiliki risiko infeksi intrauteri yang meningkat bila
interval antara pecah ketuban dan pelahiran semakin lama.1 KPDP terjadi
8
Universitas Sumatera Utara
Setelah ketuban pecah dini aterm, 70% kasus memulai persalinan
dalam 24 jam, dan 95% dalam 72 jam.9,10 Pada kasus ketuban pecah dini
9
Universitas Sumatera Utara
Selaput ketuban manusia terdiri dari lima lapisan terpisah (Gbr. 1), tidak
10
Universitas Sumatera Utara
mengandung pembuluh darah atau saraf, dan nutrisi yang dibutuhkan
11
Universitas Sumatera Utara
olehnya dipenuhi oleh cairan amnion. Rata-rata ketebalan selaput ketuban
12
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Representasi skematik struktur selaput ketuban aterm. Diperlihatkan
Komposisi matriks ekstraselular dari masing-masing lapisan dan tempat produksi matriks
metalloproteinase (MMP) dan metalloproteinase inhibitor jaringan (Tissue Inhibitor of
MetalloproteinaseTIMP).
13
Universitas Sumatera Utara
setelah pelepasan dari dinding uterus adalah sekitar 200-300m, namun
karena edema lokal mesoderm amnion, kadang terlihat selaput ketuban yang
histologis (Gbr.2):
Amnion
lapisan fibroblas
14
Universitas Sumatera Utara
Chorion laeve
pembuluh darah
Trofoblas (10-50m)
amnion. Sel epitel amnion mensekresikan kolagen tipe III dan IV dan
membran basal epitel. Tidak ada penempatan substansi dasar amorf antara
normal.10,14,15
15
Universitas Sumatera Utara
matriks ekstraselular. Kolagen pada lapisan ini membentuk jaringan longgar
kolagen tipe III. Lapisan intermediat menyerap tekanan fisik dengan membuat
maternal.
16
Universitas Sumatera Utara
Walaupun korion lebih tebal daripada amnion, amnion memiliki daya
regang yang lebih besar. Korion menyerupai membran epitel tipikal, dengan
kehamilan, vili trofoblas dalam lapisan korion dari refleksi membran janin
janin) adalah membran basal dan jaringan ikat korionik, yang kaya akan fibril
kolagen.10
Kolagen tipe IV, V, dan VII menciptakan sebuah substrat, yang tidak
hanya penting bagi integritas struktur dari membran, tapi juga untuk
penyembuhan luka dan pertumbuhan sel. Sudah jelas bukti bahwa banyak
17
Universitas Sumatera Utara
dari molekul-molekul ini berinteraksi satu sama lain di suatu milieu yang
yang memperkuat jaringan. Sel-sel epitel secara biologis aktif dalam proses
18
Universitas Sumatera Utara
tampaknya disebabkan terdapatnya defek fokal daripada perlemahan
dan spongiosa. Karena zona ini tidak termasuk seluruh lokasi ruptur, zona ini
awal.10,18
barometrik dan KPD (r=0.44, p<0.05) pada hampir 1600 kasus yang diulas.
serial 109 pasien mereka. Di sisi lain, Marks dkk. tidak dapat menunjukkan
19
Universitas Sumatera Utara
hubungan statistik antara tekanan barometer atau fase bulan dengan KPD
pada serial 117 pasien mereka. Efek tekanan barometer pada pecahnya
KPD. Pada studi penting ini, tercatat bahwa satu-satunya inhibitor protease
mendegradasikan kolagen tipe I, II, dan III. Yang termasuk gelatinase adalah
dari empat kelompok pasien: (1) wanita dengan persalinan normal aterm, (2)
20
Universitas Sumatera Utara
wanita aterm belum inpartu, (3) kehamilan preterm pada saat studi genetik,
dan (4) pasien KPDP. Wanita aterm inpartu dan wanita dengan KPDP
memiliki kadar aktivitas gelatinolitik yang lebih tinggi dalam cairan amnionnya.
bahwa aktivitas ini tidak terdeteksi dalam cairan amnion karena MMP-1
peningkatan MMP-9 dan bukannya MMP-1 dalam cairan amnion pada wanita
MMP-9 yang lebih tinggi ditunjukkan pada selaput yang dekat dengan serviks
daripada selaput di daerah tengah pada pasien aterm baik sebelum dan
terlihat menurun pada KPDP. Kejadian yang menyebabkan hal ini belum
21
Universitas Sumatera Utara
sebagai respon invasi bakteri. Ditunjukkan pula bahwa MMP-7, yang
mycoplasma genital) dan suatu peningkatan risiko KPDP. Terlebih lagi, pada
22
Universitas Sumatera Utara
Progesterone dan estradiol menekan remodelingmatriks ekstraselular
remodeling jaringan ikat, diproduksi lokal pada plasenta dan desidua dan
aktivitas MMP-3 dan MMP-9 pada selaput ketuban. Walaupun penting untuk
mengandung banyak sel apoptosis pada daerah yang dekat dengan lokasi
23
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan perubahan biokimia pada selaput ketuban yang mungkin
ketuban yang lebih kecil daripada persalinan preterm tanpa KPD, namun
pada kehamilan usia 37 minggu dijumpai lebih tipis daripada kehamilan usia
<37 minggu.9
1. Karakteristik demografi
2. Riwayat keputihan
3. Riwayat merokok
4. Usia kehamilan
KPD
Ketebalan korioamnion
24
Hamil normal Universitas Sumatera Utara
25
Universitas Sumatera Utara