KANKER PAYUDARA
Penyebab kanker payudara belum dapat diketahui secara pasti, namun terdapat
faktor resiko kanker payudara :
1. Pengertian SADARI
1. Tujuan SADARI
1. Prosedur SADARI
Di depan cermin
Untuk melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri, Anda hanya
memerlukan tangan, penglihatan, dan cermin. Berdirilah di depan kaca, buka
pakaian dari pinggang ke atas. Pastikan terdapat cukup pencahayaan dalam
ruangan tersebut dan lakukan cara berikut.
Perhatikan payudara Anda. Kebanyakan wanita tidak memiliki payudara yang
ukurannya sama besar (payudara kanan lebih besar atau lebih kecil daripada
yang lain).
Berdirilah dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran, dan
apakah ada perubahan seperti permukaan dan warna kulit, juga bentuk puting
payudara.
Letakkan tangan pada pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan otot
dada. Perhatikan payudara sambil berkaca dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya.
Membungkuklah di depan kaca sehingga payudara terjulur ke bawah.
Perhatikan dan raba untuk memeriksa apakah ada perubahan tertentu pada
payudara.
Tautkan kedua tangan di belakang kepala dan tekan ke dalam. Perhatikan kedua
payudara Anda, termasuk di bagian bawah.
Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting Anda. Tempatkan jempol
dan jari telunjuk Anda di sekitar puting, lalu tekan perlahan, dan perhatikan
apakah ada cairan yang keluar. Ulangi pada payudara yang lain.
Saat mandi
Anda juga dapat memeriksa payudara saat mandi. Busa sabun akan
memudahkan pergerakan tangan untuk memeriksa benjolan atau perubahan
pada payudara. Angkat satu tangan ke belakang kepala. Dengan tangan lain
yang dilumuri sabun, raba payudara di sisi tangan yang terangkat. Gunakan jari
untuk menekan-nekan bagian demi bagian dengan lembut. Lakukan pada
payudara di sisi lain.
Berbaring
Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan berbaring. Pilih tempat tidur atau
permukaan datar lain yang nyaman. Saat berbaring, payudara menjadi melebar
dan memudahkan untuk diperiksa.
Ibaratkan payudara seperti permukaan jam. Mulailah gerakan dari titik jam 12
ke angka 1 dengan gerakan melingkar. Setelah satu lingkaran, geser jari dan
mulailah kembali hingga seluruh permukaan payudara hingga ke puting selesai
teraba.
Tidak perlu terburu-buru saat melakukan pemeriksaan. Pastikan semua
permukaan payudara telah teraba dengan seksama.
Hal yang perlu diperhatikan saat dan setelah melakukan pemeriksaan adalah
tetap tenang jika mendapati perubahan pada payudara. Meski harus tetap
waspada, namun sebagian besar perubahan fisik tidak mengarah pada kanker.
Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosis kelainan. Sebagian
besar benjolan pada payudara juga merupakan tumor jinak yang tidak bersifat
kanker.
Jika Terdapat Perubahan
Benjolan atau perubahan payudara ini dapat disebabkan oleh banyak hal.
Namun memang hanya sedikit yang mengarah pada penyakit yang serius.
Sekitar 1 dari 10 benjolan pada payudara bersifat kanker. Akan tetapi, kanker
yang terlambat ditangani akan membawa dampak yang sangat serius. Oleh
karenanya, segera periksakan diri ke dokter jika dalam pemeriksaan mandiri
Anda menemukan:
Benjolan keras pada payudara atau ketiak.
Perubahan pada permukaan kulit: kulit menjadi berkerut, atau terdapat
cekungan.
Perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama ketika Anda mengangkat
payudara atau menggerakkan lengan.
Keluar cairan dari puting payudara, tapi bukan ASI.
Keluar darah dari puting.
Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembap, serta tidak kunjung
berubah menjadi seperti semula.
Puting berubah bentuk, misalnya menjadi melesak ke dalam.
Ruam di sekitar puting.
Ada rasa sakit atau tidak nyaman yang berkelanjutan pada payudara.
Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan untuk
mendiagnosis penyebab perubahan, seperti pemeriksaan mamogram dan USG.
Periksa payudara lebih sering jika usia Anda telah mencapai 50 tahun atau
lebih. Pemeriksaan untuk mendeteksi potensi kanker juga perlu dilakukan
secara teratur
Dok saya mau tanya apakah perlu melakukan pemeriksaan pada payudara untuk
mengetahui apakah ada penyakit yang berbahaya atau tidak
Payudara terbentuk dari lemak, jaringan ikat, dan ribuan lobulus (kelenjar kecil
penghasil air susu). Saat seorang wanita melahirkan, Air Susu Ibu (ASI) akan
dikirim ke puting melalui saluran kecil saat menyusui.
Sel-sel dalam tubuh kita biasanya tumbuh dan berkembang biak secara teratur.
Sel-sel baru hanya terbentuk saat dibutuhkan. Tetapi proses dalam tubuh
pengidap kanker akan berbeda.
Proses tersebut akan berjalan secara tidak wajar sehingga pertumbuhan dan
perkembangbiakan sel-sel menjadi tidak terkendali. Sel-sel abnormal tersebut
juga bisa menyebar ke bagian-bagian tubuh lain melalui aliran darah. Inilah
yang disebut kanker yang mengalami metastasis.
Jika terdeteksi pada stadium awal, kanker dapat diobati sebelum menyebar ke
bagian lain tubuh. Gejala awal kanker payudara adalah benjolan atau penebalan
pada jaringan kulit payudara. Tetapi sebagian besar benjolan belum tentu
menandakan kanker.
Kanker payudara tidak hanya menyerang kaum wanita tapi juga pria walaupun
jarang.
saya mau tanya dok, saya melakukan sadari baru2 ini, saya merasa ada benjolan
payudara kanan saya terletak di dekat puting. saya raba terasa kenyal, bulat,
posisi berubah-ubah, saat mens ternyata ada.. dan sekarang saat hari ke 10
setelah mens masih ada. menurut anda bagaimana dok, ? apa saya langsung ke
dokter spesialis penyakit dalam (hematologi). mohon saran.. terima kasih
dr. Danny
Dokter
Jan 08, 2017 at 10:42 AM
Hai.
Benjolan pada payudara dapat disebabkan karena banyak hal. Benjolan pada
payudara tidak hanya disebabkan karena suatu kanker/ keganasan. Benjolan
pada payudara seperti yang anda sebutkan, dimana teraba benjolan yang kenyal,
posisi berubah ubah mungkin hal tersebut dapat disebabkan karena suatu FAM.
FAM/ fibroadenoma mammae merupakan suatu benjolan pada payudara yang
bersifat jinak. FAM sendiri lebih sering terjadi pada wanita usia muda, yaitu
sekitar usia 20- 30 tahun.
Kista payudara
Abses payudara
Peradangan payudara
Keganasan
oleh karena itu, untuk memastikan penyebab dari keadaan anda maka sebaiknya
anda memeriksakan diri terlebih dahulu secara langsung ke dokter spesialis
bedah sehingga dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik secara langsung.
Mungkin nanti dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti USG jika
memang diperlukan.