Anda di halaman 1dari 16

1.

KANKER PAYUDARA

Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak di


dunia, sekaligus penyebab kematian terbesar dikalangan wanita. Kanker
payudara berawal dari sel-sel dalam jaringan payudara yang berkembang dalam
keadaan yang tidak baik.

Tanda-tanda kanker payudara :

Payudara mengalami pengerasan, adanya lekukan, terkikis, kemerahan, keluar


cairan selain ASI, bengkak disekitar puting, berkerut, muncul pembuluh darah,
puting tertarik ke dalam, asimetri antara payudara kanan dan kiri, kulit berwarna
orange, muncul benjolan.

Penyebab kanker payudara belum dapat diketahui secara pasti, namun terdapat
faktor resiko kanker payudara :

Usia yang meningkat


Pernah menderita kanker payudara
Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara
Menarke (mensturasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah
usia 50 tahun
Kehamilan pertama setelah usia 30 tahun dan belum pernah hamil.
Konsumsi alkohol dan terpapar bahan kimia

1. Pengertian SADARI

SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan untuk


mengetahui ada tidaknya kanker dalam payudara wanita. Pemeriksaan ini sangat
mudah dilakukan oleh wanita untuk mencari bejolan atau kelainan lain, dengan
menggunakan cermin dan berbaring.

1. Tujuan SADARI

Adapun tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan adalah


untuk mengetahui adanya kelainan pada payudara baik struktur, bentuk ataupun
tekstur sejak dini, sehingga diharapkan kelainan-kelainan tersebut dapat diobati
sedini mungkin.

1. Waktu Pelaksanaan SADARI

Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sebulan sekali. Pemeriksaan ini


dilakukan ketika sedang menstruasi sebaiknya melakukan pemeriksaan pada
hari ke-5 sampai ke-7 setelah masa haid bermula, ketika payudara sedang
mengendur dan terasa lebih lunak. Atau pemeriksaan sebaiknya dilakukan
beberapa hari setelah menstruasi berakhir, atau pilih tanggal yang mudah
diingat untuk melakukan pemeriksaan rutin.

1. Prosedur SADARI

Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan SADARI;

Perhatikan kedua payudara di cermin dengan posisi kedua lengan lurus ke


bawah. Lihat perubahan apakah ada perubahan bentuk, ukuran, warna
kulit, permukaan kulit tidak mulus seperti ada kerutan atau cengkugan.
Angkat tanganmu ke belakang kepala, gerakkan kedua legan ke depan
secara bersamaan. Teliti apakah pada payudara terdapat perubahan-
perubahan yang telah disebutkan pada langkah pertama. Kemudian, tekan
kedua tanganmu kuat-kuat di pinggul, lalu gerakkan kedua lengan dan
siku ke depan sambil mengangkat bahu untuk melihat apakah kedua
payudara menggatung seimbang.
Angkat lengan kirimu, raba payudara kiri dengan tiga jari kanan yang
dirapatkan. Lakukan pemeriksaan yang sama pada payudara kanan.

Perabaan dapat dilakukan dengan cara:

1. Tekan lembut tetapi mantap payudara dengan gerakan memutar searah


jarum jam, mulai dari sisi luat hingga ke bagian puting susu.
2. Gerakan jari dari payudara bagaian atas ke bawah dan sebaliknya.
3. Gerakkan jari dari area sekitar puting susu menuju sisi luar payudara.

Pencet perlahan daerah di sekitar puting. Amati perubahan yang terjadi,


termasuk keluarnya cairan tak normal.
Berbaringlah dengan posisi tangan kiri berada di bawah kepala, letakan
bantal kecil di bawah bahu kanan, kemudian raba seluruh permukaan
payudara kiri dengan gerakan seperti langkah ke-3. Ulangi pada payudara
sebelah kanan.
Beri perhatian khusus pada payudara bagian atas (dekat ketiak), karena di
daerah tersebut sering ditemukan tumor. Segera periksakan diri ke dokter
jika kamu menemukan perubahan yang mencurigakan.
Tips pada pemeriksaan sadari sebagai berikut;
1. Periksa tiap perubahan yang terjadi pada payudaramu seperti;
belesung, berkerut, menebal, memerah, bersisik, berlekuk.
2. Periksa tiap perubahan yang terjadi pada putingmu seperti; perih,
memerah, bersisik, gatal, menebal, menekuk ke dalam, keluar cairan
selain ASI.
3. Untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun, ruti lakukan mamografi
tiap bulan.
4. Jika keluargamu memiliki riwayat penyakit kanker payudara, segera
periksa diri ke dokter secara rutin.

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan dengan menggunakan


tangan dan penglihatan untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik
pada payudara. Proses ini dilakukan agar semua perubahan yang
mengarah pada kondisi yang lebih serius dapat segera ditangani.
Penting untuk menyadari bagaimana bentuk normal payudara dan ada tidaknya
perubahan dari waktu ke waktu. Payudara umumnya akan terasa berbeda di
masa menstruasi. Sebelum dan selama periode ini, kebanyakan wanita merasa
payudaranya akan menjadi makin kencang dan padat. Memasuki
masa menopause, payudara akan terasa lebih kendur dan lembut.
Namun ada perubahan tertentu yang perlu diwaspadai karena dapat menjadi
indikasi adanya penyakit. Pemeriksaan payudara sendiri umumnya bertujuan
untuk mengetahui bentuk payudara normal, menyadari ada tidaknya perubahan
pada payudara, dan agar perubahan apa pun dapat segera dikonsultasikan dan
tidak terlambat ditangani.

Bagaimana Cara Memeriksa Payudara?


Waktu terbaik untuk melakukan SADARI adalah beberapa hari setelah periode
menstruasi Anda berakhir. Pada masa menstruasi, kadar hormon berfluktuasi
sehingga menyebabkan perubahan pada tubuh, termasuk payudara yang
mengencang.
Terdapat beberapa cara untuk melakukan pemeriksaan. Anda dapat memilih
yang sesuai dengan kenyamanan Anda.

Di depan cermin
Untuk melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri, Anda hanya
memerlukan tangan, penglihatan, dan cermin. Berdirilah di depan kaca, buka
pakaian dari pinggang ke atas. Pastikan terdapat cukup pencahayaan dalam
ruangan tersebut dan lakukan cara berikut.
Perhatikan payudara Anda. Kebanyakan wanita tidak memiliki payudara yang
ukurannya sama besar (payudara kanan lebih besar atau lebih kecil daripada
yang lain).
Berdirilah dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran, dan
apakah ada perubahan seperti permukaan dan warna kulit, juga bentuk puting
payudara.
Letakkan tangan pada pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan otot
dada. Perhatikan payudara sambil berkaca dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya.
Membungkuklah di depan kaca sehingga payudara terjulur ke bawah.
Perhatikan dan raba untuk memeriksa apakah ada perubahan tertentu pada
payudara.
Tautkan kedua tangan di belakang kepala dan tekan ke dalam. Perhatikan kedua
payudara Anda, termasuk di bagian bawah.
Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting Anda. Tempatkan jempol
dan jari telunjuk Anda di sekitar puting, lalu tekan perlahan, dan perhatikan
apakah ada cairan yang keluar. Ulangi pada payudara yang lain.
Saat mandi
Anda juga dapat memeriksa payudara saat mandi. Busa sabun akan
memudahkan pergerakan tangan untuk memeriksa benjolan atau perubahan
pada payudara. Angkat satu tangan ke belakang kepala. Dengan tangan lain
yang dilumuri sabun, raba payudara di sisi tangan yang terangkat. Gunakan jari
untuk menekan-nekan bagian demi bagian dengan lembut. Lakukan pada
payudara di sisi lain.
Berbaring
Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan berbaring. Pilih tempat tidur atau
permukaan datar lain yang nyaman. Saat berbaring, payudara menjadi melebar
dan memudahkan untuk diperiksa.

Sambil berbaring, tempatkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah


pundak. Tempatkan tangan kanan di bawah kepala. Lumuri tangan kiri dengan
losion dan gunakan jari untuk meraba payudara kanan.

Ibaratkan payudara seperti permukaan jam. Mulailah gerakan dari titik jam 12
ke angka 1 dengan gerakan melingkar. Setelah satu lingkaran, geser jari dan
mulailah kembali hingga seluruh permukaan payudara hingga ke puting selesai
teraba.
Tidak perlu terburu-buru saat melakukan pemeriksaan. Pastikan semua
permukaan payudara telah teraba dengan seksama.

Hal yang perlu diperhatikan saat dan setelah melakukan pemeriksaan adalah
tetap tenang jika mendapati perubahan pada payudara. Meski harus tetap
waspada, namun sebagian besar perubahan fisik tidak mengarah pada kanker.
Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosis kelainan. Sebagian
besar benjolan pada payudara juga merupakan tumor jinak yang tidak bersifat
kanker.
Jika Terdapat Perubahan
Benjolan atau perubahan payudara ini dapat disebabkan oleh banyak hal.
Namun memang hanya sedikit yang mengarah pada penyakit yang serius.
Sekitar 1 dari 10 benjolan pada payudara bersifat kanker. Akan tetapi, kanker
yang terlambat ditangani akan membawa dampak yang sangat serius. Oleh
karenanya, segera periksakan diri ke dokter jika dalam pemeriksaan mandiri
Anda menemukan:
Benjolan keras pada payudara atau ketiak.
Perubahan pada permukaan kulit: kulit menjadi berkerut, atau terdapat
cekungan.
Perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama ketika Anda mengangkat
payudara atau menggerakkan lengan.
Keluar cairan dari puting payudara, tapi bukan ASI.
Keluar darah dari puting.
Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembap, serta tidak kunjung
berubah menjadi seperti semula.
Puting berubah bentuk, misalnya menjadi melesak ke dalam.
Ruam di sekitar puting.
Ada rasa sakit atau tidak nyaman yang berkelanjutan pada payudara.
Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan untuk
mendiagnosis penyebab perubahan, seperti pemeriksaan mamogram dan USG.
Periksa payudara lebih sering jika usia Anda telah mencapai 50 tahun atau
lebih. Pemeriksaan untuk mendeteksi potensi kanker juga perlu dilakukan
secara teratur
Dok saya mau tanya apakah perlu melakukan pemeriksaan pada payudara untuk
mengetahui apakah ada penyakit yang berbahaya atau tidak

dr. Aldo Ferly


Dokter
Mar 31, 2016 at 04:44 PM
Halo, Terima kasih atas pertanyaanya ke Alodokter.com. Ya, tentunya
pemeriksaan payudara sendiri perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada
penyakit yang berbahaya atau tidak di bagian payudara. Pemeriksaan sendiri
bagian payudara tersebut dinamakan dengan Program Periksa Payudara Sendiri
(SADARI) Untuk melihat cara melakukan SADARi ini, Anda dapat melihat
video yang ada di youtube. Intinya, pemeriksaan payudara ini dilakukan secara
berputar dari daerah pinggir payudara menuju ke tengah. Apabila Anda
menemukan benjolan pada daerah payudara, dapat diduga ada sesuatu yang
berbahaya di payudara Anda. Selain itu, Anda mungkin perlu melakukan
pemeriksaan lebih lanjut di payudara Anda. Pemeriksaan seperti mamografi
mungkin diperlukan apabila Anda berisiko tinggi mengalami kanker payudara
(ada riwayat keluarga yang menderita kanker payudara/ Anda sedang dalam
terapi hormonal)

Payudara terbentuk dari lemak, jaringan ikat, dan ribuan lobulus (kelenjar kecil
penghasil air susu). Saat seorang wanita melahirkan, Air Susu Ibu (ASI) akan
dikirim ke puting melalui saluran kecil saat menyusui.
Sel-sel dalam tubuh kita biasanya tumbuh dan berkembang biak secara teratur.
Sel-sel baru hanya terbentuk saat dibutuhkan. Tetapi proses dalam tubuh
pengidap kanker akan berbeda.
Proses tersebut akan berjalan secara tidak wajar sehingga pertumbuhan dan
perkembangbiakan sel-sel menjadi tidak terkendali. Sel-sel abnormal tersebut
juga bisa menyebar ke bagian-bagian tubuh lain melalui aliran darah. Inilah
yang disebut kanker yang mengalami metastasis.

Jika terdeteksi pada stadium awal, kanker dapat diobati sebelum menyebar ke
bagian lain tubuh. Gejala awal kanker payudara adalah benjolan atau penebalan
pada jaringan kulit payudara. Tetapi sebagian besar benjolan belum tentu
menandakan kanker.

Penderita Kanker Payudara di Indonesia


Kejadian kanker payudara di Indonesia mencapai sekitar 40 kasus setiap
100.000 penduduk pada tahun 2012, menurut data di organisasi kesehatan dunia
(WHO). Dibandingkan dengan negara tetangga kita, Malaysia, kanker payudara
di Indonesia lebih banyak diderita oleh wanita usia muda dan pada tahap yang
lebih lanjut.

Kanker payudara tidak hanya menyerang kaum wanita tapi juga pria walaupun
jarang.

Apa saja Jenis Kanker Payudara?


Dua di antara tiga wanita yang mengidap kanker payudara berusia di atas 50
tahun. Saat Anda menyadari adanya gejala kanker payudara, Anda dianjurkan
untuk segera mengonsultasikannya ke dokter. Setelah pemeriksaan, dokter
biasanya merujuk Anda ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut guna
memastikan diagnosis.
Kanker payudara umumnya terbagi dalam dua kategori, yaitu non-invasif dan
invasif. Penjelasan lebih detailnya adalah sebagai berikut:

Kanker payudara invasif


Bentuk paling umum dari kanker payudara invasif adalah kanker payudara
duktal invasif yang berkembang pada sel-sel pembentuk saluran payudara. Kata
invasif berarti kanker ini dapat menyebar di luar payudara. Sekitar 80 persen
dari semua kasus kanker payudara invasif merupakan jenis semacam ini.

Jenis kanker payudara invasif lain meliputi:

Kanker payudara lobular invasif. Penyakit ini berkembang pada kelenjar


penghasil susu yang disebut lobulus.

Kanker payudara terinflamasi.

Kanker Paget pada payudara.


Jenis-jenis kanker ini juga dikenal sebagai kanker payudara sekunder atau
metastasis. Jenis ini dapat menyebar ke bagian lain tubuh. Penyebarannya
biasanya melalui kelenjar getah bening (kelenjar kecil yang menyaring bakteri
dari tubuh) atau aliran darah.

Kanker payudara non-invasif


Bentuk kanker non-invasif biasanya ditemukan melalui mamografi karena
jarang menimbulkan benjolan. Jenis ini juga sering disebut pra kanker. Tipe
yang paling umum dari kanker ini adalah duktal karsinoma in situ. Jenis kanker
payudara ini bersifat jinak dan ditemukan dalam saluran (duktus) payudara,
serta belum menyebar.

Pemeriksaan Payudara dan Genetika


Penyebab kanker payudara yang utama belum diketahui. Karena
itu, pencegahansepenuhnya untuk kanker payudara juga sulit ditentukan.
Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker, misalnya usia
dan riwayat kesehatan keluarga.
Pemeriksaan payudara dan genetika dianjurkan untuk wanita dengan
kemungkinan terkena kanker payudara melebihi rata-rata. Risiko kanker
payudara meningkat seiring usia, maka wanita berusia 50-70 tahun dianjurkan
memeriksakan diri setiap tiga tahun sekali. Wanita berusia 70 tahun ke atas juga
dianjurkan untuk memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter.

Langkah-langkah Pengobatan Kanker Payudara


Satu dari sembilan orang wanita akan terkena kanker payudara selama masa
hidup mereka. Kanker yang terdeteksi pada tahap awal memiliki peluang untuk
sembuh melalui langkah-langkah pengobatan. Karena itu, sangat penting bagi
seorang wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara secara rutin.
Kanker payudara dapat diobati dengan kombinasi operasi, kemoterapi, dan
radioterapi. Beberapa kasus kanker payudara juga dapat ditangani melalui terapi
biologis atau hormon. Selama masa pengobatan dan pemulihan, dukungan dari
orang lain (terutama keluarga serta teman dekat) bagi penderita kanker payudara
sangatlah penting.

Kanker payudara stadium 1 merupakan kanker payudara stadium awal.


Ini adalah kondisi di mana benjolan kanker pada payudara berukuran 2
cm atau lebih kecil. Benjolan ini masih belum menyebar ke kelenjar getah
bening di bagian ketiak.
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang cukup menakutkan
bagi seorang wanita, setelah kanker serviks. Sel kanker akan tumbuh dan
menyerang jaringan payudara Anda, misalnya saluran keluar air susu, lobulus
(pabrik penghasil air susu), bersama jaringan penunjang lainnya seperti jaringan
lemak. Gaya hidup, hormonal, dan faktor lingkungan memang dicurigai sebagai
penyebab dari kanker ini. Namun, tidak semua orang dengan gaya hidup yang
hampir sama juga memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Sehingga
masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Meski begitu, ada beberapa faktor risiko yang memungkinkan Anda terkena
kanker payudara. Misalnya saja jika Anda berusia 50 tahun atau lebih, jika
Anda memiliki keluarga dekat atau bahkan ibu yang terkena kanker ovarium
atau kanker payudara, pernah muncul benjolan jinak pada payudara atau pernah
didiagnosa terkena kanker payudara. Seharusnya, kanker payudara bukan
penyakit warisan. Namun, ada gen tertentu, yang disebut BRCA1 dan BRCA2,
yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara. Gen ini diduga
dapat diturunkan kepada generasi penerus.

Ciri-ciri Kanker Payudara yang Perlu Anda Kenali


Memiliki risiko atau tidak, tentu tidak ada salahnya untuk mengenali ciri-ciri
kanker payudara. Terutama kanker payudara stadium 1. Agar jika sel kanker
tersebut tumbuh, Anda tidak terlambat untuk mengobatinya. Berikut ini adalah
ciri-ciri kanker payudara stadium 1 yang perlu Anda ketahui.
Munculnya benjolan di payudara
Benjolan di dalam payudara merupakan salah satu pertanda awal dari
munculnya kanker payudara. Dan benjolan ini tidak selalu terasa sakit. Meski
begitu, tidak semua benjolan yang muncul merupakan benjolan kanker
payudara. Benjolan ini dapat teraba saat Anda melakukan pemeriksaan pribadi
di rumah. Biasanya teraba saat Anda sedang menstruasi.
Warna kulit payudara Anda berubah
Perubahan warna ini terkadang disalahartikan dengan infeksi. Padahal, jika
Anda tidak yakin dengan benjolan yang muncul di dalam payudara, perubahan
warna kulit mungkin bisa membuat Anda lebih waspada. Pada tahap ini, kulit
payudara akan menjadi kemerahan, seperti terjadi iritasi, tekstur kulit terasa
seperti kulit jeruk, permukaan kulit area payudara yang terkena kanker tampak
berlekuk-lekuk, dan terjadi penebalan kulit. Meski begitu, pada kanker payudara
tipe tertentu yang cukup jarang, perubahan warna tidak terjadi.
Puting terasa sakit
Ciri-ciri dari kanker payudara stadium 1 lainnya adalah dengan munculnya
perubahan pada bagian puting disertai rasa nyeri. Selain itu, ditandai dengan
keluar cairan tidak normal dari puting atau puting melesak.
Muncul benjolan pada ketiak
Meski disebut kanker payudara, bukan berarti benjolan pada di bawah ketiak
yang Anda temui tidak ada hubungannya dengan kanker ini. Jaringan payudara
meluas hingga di bawah ketiak. Itulah kenapa kanker dapat menyebar melalui
kelenjar getah bening di bawah ketiak.
Guna mengenali ciri-ciri kanker payudara stadium 1 di atas, cobalah untuk rajin
melakukan SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri setiap bulan. Rajin
melakukan SADARI juga dapat membantu Anda mengenali tekstur jaringan
payudara Anda. Sehingga jika Anda merasakan ada sesuatu yang tidak biasa
pada payudara (bukan perubahan tekstur payudara pada saat Pra menstruasi),
Anda akan lebih menyadarinya.

Kanker payudara tidak kalah mematikannya dengan kanker serviks. Meski


penyebab dari kanker ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, tidak ada
salahnya untuk lebih waspada terhadap penyakit ini. Anda tetap disarankan
menjaga pola makan dan menjalani hidup sehat. Rajinlah melakukan SADARI.
Dan jika Anda merasa berpotensi terkena kanker karena ibu atau kerabat Anda
mengidap kanker, dan Anda merasa sangat khawatir, cobalah untuk
mengonsultasikan hal ini kepada dokter.

saya mau tanya dok, saya melakukan sadari baru2 ini, saya merasa ada benjolan
payudara kanan saya terletak di dekat puting. saya raba terasa kenyal, bulat,
posisi berubah-ubah, saat mens ternyata ada.. dan sekarang saat hari ke 10
setelah mens masih ada. menurut anda bagaimana dok, ? apa saya langsung ke
dokter spesialis penyakit dalam (hematologi). mohon saran.. terima kasih

dr. Danny
Dokter
Jan 08, 2017 at 10:42 AM

Hai.

Benjolan pada payudara dapat disebabkan karena banyak hal. Benjolan pada
payudara tidak hanya disebabkan karena suatu kanker/ keganasan. Benjolan
pada payudara seperti yang anda sebutkan, dimana teraba benjolan yang kenyal,
posisi berubah ubah mungkin hal tersebut dapat disebabkan karena suatu FAM.
FAM/ fibroadenoma mammae merupakan suatu benjolan pada payudara yang
bersifat jinak. FAM sendiri lebih sering terjadi pada wanita usia muda, yaitu
sekitar usia 20- 30 tahun.

FAM biasanya menyebabkan gejala seperti :

munculnya benjolan pada payudara. Benjolan dapat


tumbuh dimana saja pada daerah payudara
Benjolan bersifat lunak, kenyal, dan tidak terasa nyeri
Benjolan dapat digerakkan dari daerah sekitar ( mobile)
Tidak terdapat perubahan bentuk pada payudara
dll
Tetapi selain itu, keadaan yang anda alami dapat juga disebabkan karena
penyebab lainnya seperti:

Kista payudara
Abses payudara
Peradangan payudara
Keganasan
oleh karena itu, untuk memastikan penyebab dari keadaan anda maka sebaiknya
anda memeriksakan diri terlebih dahulu secara langsung ke dokter spesialis
bedah sehingga dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik secara langsung.
Mungkin nanti dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti USG jika
memang diperlukan.

disarankan agar anda berolahraga secara teratur. Konsumsi makanan sehat,


hindari makanan yang mengandung banyak penyedap. Konsumsi cukup sayur
dan buah. Istirahat cukup serta jangan merokok.

Anda mungkin juga menyukai