Anda di halaman 1dari 10

RHINITIS ALLERGY

BST

Oleh :

Aling S Puspasari 1301-1206-0130

Pembimbing :

Melati Sudiro, dr., M. Kes., Sp.THT-KL

BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK - KEPALA LEHER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HASAN SADIKIN

BANDUNG

2007
I. KETERANGAN UMUM

Nama :SU
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 12 tahun
Alamat : Permata Raya I Blok 1 No.11
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Tanggal Pemeriksaan : 2 Juni 2007

II. ANAMNESIS

Keluhan Utama

Hidung berair

Anamnesa Khusus

Sejak 5 hari SMRS penderita mengeluh hidung berair. Cairan berwarna


jernih, encer dan tidak berbau. Keluhan disertai hidung tersumbat, gatal
pada hidung, dan bersin-bersin. Keluhan bertambah berat bila terkena debu
dan cuaca dingin. Keluhan tidak disertai adanya panas badan, batuk , nyeri
pada wajah, sakit tenggorokan, gangguan pendengaran, rasa tersumbat
pada telinga.

Keluhan hidung berair sebelumnya diakui timbul sejak sebulan yang lalu
dan bersifat hilang timbul. Riwayat alergi makanan tidak ada. Riwayat asma
tidak ada. Riwayat penyakit serupa pada keluarga diakui. Tidak diketahui
adanya riwayat alergi di keluarga. Penderita menyangkal adanya riwayat
alergi terhadap obat-obatan. Riwayat penggunaan obat tetes hidung ada.
Penderita juga pernah berobat ke puskesmas tetapi keluhannya selalu timbul
kembali. Penderita belum pernah melakukan tes alergi.
III. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum

Kesan sakit : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Kompos mentis

Tanda vital : - Tekanan darah : 110/80 mmHg

- Nadi : 84 x/menit

- Respirasi : 24 x/menit

- Suhu : afebris

Status generalis

Kepala : Simetris

Konjungtiva tidak anemis

Sklera tidak ikterik

Leher : KGB tidak membesar

JVP tidak diperiksa

Dada : bentuk dan gerak simetris

Pulmo : sonor, VBS kanan=kiri, ronkhi (-), wheezing (-)

Jantung : BJ murni reguler

Abdomen : Datar, lembut, bising usus (+) normal


Hepar, lien tidak teraba

Ekstremitas : Dalam batas normal

Neurologis : Refleks fisiologis (+)/(+)

Refleks patologis (-)/(-)

Status Lokalis

I. Telinga

Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra

Kelainan kongenital - -

Radang dan tumor - -


Preaurikula
Trauma - -

Nyeri Tekan Tragus - -

Kelainan kongenital - -

Aurikula Radang dan tumor - -

Trauma - -

Edema - -

Hiperemis - -

Nyeri tekan - -
Retroaurikula
Sikatriks - -

Fistula - -

Fluktuasi - -

Canalis Acustikus Kelainan kongenital - -


Externa
Kulit Tenang Tenang

Sekret - -

Serumen - -

Edema - -

Jaringan granulasi - -

Massa - -

Cholesteatoma - -

Warna Putih keabuan Putih keabuan

Intak (+) (+)

Reflek cahaya (+) (+)


Membrana
Timpani

II. Hidung

Nasal
Pemeriksaan
Dextra Sinistra

Keadaan Luar Bentuk dan Ukuran Dalam batas Dalam batas normal
normal
Mukosa pucat pucat

Sekret + serosa + serosa

Krusta - -

Concha inferior hipertropi + hipertropi +

Septum Tidak ada deviasi


Rhinoskopi
anterior

Polip/tumor Tidak ada Tidak ada


Pasase udara menurun menurun

III. Mulut dan Orofaring

Bagian Kelainan Keterangan

Mukosa mulut Tenang

Lidah Bersih, basah,gerakan normal kesegala arah

Palatum molle Tenang, simetris


Mulut
Gigi geligi Caries (-)

Uvula Simetris

Halitosis (-)
Mukosa Tenang

Besar T1 T1

Kripta : Normal - Normal

Detritus : (-/-)
Tonsil
Perlengketan (-/-)

Mukosa Tenang

Faring Granula (-)

Post nasal drip (-)

IV. Maksilofasial

Bentuk : Simetris

Parese N.Kranialis : Tidak ada


V. Leher

Kelenjar getah bening : tidak teraba

Massa : tidak ada

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Nasoendoscopy

V. RESUME

Seorang anak 12 tahun datang ke poli THT RSHS dengan keluhan hidung berair
yang dirasakan 5 hari yang lalu. Keluhan bersifat hilang timbul. Cairan berwarna jernih,
encer dan tidak berbau. Keluhan disertai hidung tersumbat, gatal pada hidung, dan
bersin-bersin. Keluhan bertambah berat bila terkena debu dan cuaca dingin. Keluhan
tidak disertai adanya panas badan, batuk , nyeri pada wajah, sakit tenggorokan,
gangguan pendengaran, rasa tersumbat pada telinga.

Keluhan hidung berair sebelumnya diakui timbul sejak sebulan yang lalu dan
hilang timbul. Riwayat alergi makanan tidak ada. Riwayat asma tidak ada. Riwayat
penyakit serupa pada keluarga diakui. Penderita menyangkal adanya riwayat alergi
terhadap obat-obatan. Riwayat penggunaan obat tetes hidung ada. Penderita juga
pernah berobat ke puskesmas tetapi keluhannya timbul kembali. Penderita belum
pernah melakukan tes alergi.

Dari pemeriksaan fisik, status generalis dalam batas normal. Status lokalis
didapatkan rhinoskopi anterior mukosa basah, pucat, sekret encer bening dan tidak
berbau +/+, concha inferior hipertrofi, pasase udara menurun.

VI. DIAGNOSIS KERJA

Rhinitis Kronis e.c suspect alergi

VII. USUL PEMERIKSAAN


SKIN PRICK TEST

VIII. TERAPI

Umum

Edukasi :

- Hindari kontak dengan alergen


- Penyakitnya tidak bisa sembuh total
- Jangan berganti-ganti dokter
Eliminasi allergen
Khusus

- Antihistamin
- Nasal Decongestan

IX. PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad functionam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai