Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN EKSPLORASI

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Metode dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu metode
langsung, terdiri dari metoda langsung di permukaan dan metoda langsung di bawah permukaan; dan
yang kedua adalah metoda tidak langsung, yang terdiri dari metoda tidak langsung cara geokimia dan
cara geofisika. Kegiatan pemboran eksplorasi merupakan metode eksplorasi dengan cara langsung.
Pemboran eksplorasi adalah suatu kegiatan membuat lubang bor dengan tujuan mengetahui
berbagai informasi dalam eksplorasi, dapat berupa kedudukan bahan galian, sebaran baha galian,
litologi, stratigrafi, kadar dan yang lainnya.

1.2. Tujuan

Tujuan dari kegiatan pemboran ini ialah untuk mengetahui litologi bawah permukaan dengan
cara megamati :
Serbuk bor (Cuttings)
Hasil kerukan dari mata bor yang dibawa oleh air kemudian dideskripsikan. Menurut
pengamatan litologi dari serbuk pemboran adalah bersifat baku dalam eksplorasi minyak dan
gasbumi, dan juga dilakukan pada pemboran eksplorasi batubara terutama pada selang kedalaman
yang tidak dilakukan pengintian
Inti bor (drill core)
Pengambilan inti dilakukan secara penuh dari permukaan sampai kedalaman akhir pemboran.
Pemboran ini terdapat stratigrafi berdasarkan log geofisika dari sumur terdekat yang sengaja dibor
sebagai pilot drill hole .

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONSIA 1


PERENCANAAN EKSPLORASI

BAB 2
PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini akan dibahas hal apa saja yang di perlukan sehingga kegiatan
pemboran dapat berjalan lanca. Planning disini adalah menggunakan 2 rig pemboran, 1 shif
kerja dengan alasan bekerja siang lebih efektif di bandingkan malam . target pemboran berkisar
antara 100 200 meter dengan medote openhole dan touchcore . berikut hal yang di perlukan
agar pemboran dapat berjalan lancar :

2.1. Alat-alat Pemboran ( rig )


a). Mesin bor
Untuk pemilihan mesin bor , di sini kami menggunakan mesin Jacro 200 + System
Wireline dengan spesifikasi Sebagai berikut :

Engine : Kubota 1105 ( 21Hp)


Rotary : Modifed
Pull up and down System : Cyclinder Hydraulic
Water Swifle : Tappered roller bearing
with greased seals for mud and air flushing
Oil Cooler : 100 cc
Water Injection Pump : Yanmar TF 85 + Sanchin
120
Drill Pipe : 100 pipe (seemles) NQ
3 @ 1,5 meter
Drill Bite : Wingbite / PCD
Water hose : 500 meter hose polypipe
Core barel : Assy NQ / HMLC
Base and Mast : knock down system
modularized for hand carrying
Jacro 200 + system wireline

Alasan memilih mesin ini :

Target pengeboran yang dilakukan hanya berkisar 100 200 meter


Menggunakan mesin diesel , jadi lebih irit bahan bakar di bandingkan mesi yang
menggukan bensin
Dilengkapi wireline , sangat cocok untuk system pengeboran touch core .
Moving mesin tidak terlalu rumit karena bisa di pereteli sehingga lebih mudah untuk
mengangkutnya

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONSIA 2


PERENCANAAN EKSPLORASI

b). Mata bor

Di daerah sedimen jarang terdapat batuan yang keras , sehingga mata bor wing bit lebih
cocok untuk pengeboran openhole . tetapi disini disiapkan mata bor tripus untuk berjaga-jaga
jika ada batuan keras (intrusi) yang masuk ke batuan sedimen .

Matabor wing bit Matabor tripus

c). Pipa bor


Pipa bor menguakan NQ , karena lebih cocok untuk pengeboran touchcore batubara
yang menggunakan corebarel dengan system wireline. Untuk moving juga lebih ringan
dibandingkan HQ .

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONSIA 3


PERENCANAAN EKSPLORASI

d). Core barel


Corebarel yang di gunakan merupakan corebarel tipe 3 lapis , karena tiap touchcore
yang di rencanakan pada tipa lapisan batubara lebih dari 1 run . penggunakan corebarel ini
lebih menghemat waktu dan juga tenaga helper .

Corebarel + iner cube Matabor untuk coring

e). Core Box


Core box adalah tempat untuk menempankan core hasil pemboran dengan tujuan core
tidak rusak dan tertata dengan rapih .

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONSIA 4


PERENCANAAN EKSPLORASI

2.2. Pekerja
Pekerja disini terdiri dari orang-orang yang menyokong kelacaran kegiatan pemboran ,
pekerja yang di maksud antara lain :

Pekerja Jumlah (orang)


Senior Geologist 2
Junior Geologist (wellsite) 2
Driller 2
Helpper 8
Driver (local) 2
logistik 2
Dapur ( masak + cuci ) ( local ) 4
Kru moving ( lokal ) 5
Jumlah 23

2.3. Peralatan Safety


Peralatan safety yang dimaksud ialah alat safety yang di gunakan di area pemboran,
Alat-alat ini diantaranya :

Nama Alat Jumlah


Warepark 20
Sepatu 14
Helm 14
Sarung tangan 10

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONSIA 5


PERENCANAAN EKSPLORASI

Warepark Helm

Sepatu Sarung tangan

2.4. Logistik
Logistik bertanggung jawab mengurus semua kebutuhan Sandang, pangan, papan, dan
bahan bakar untuk transportasi dan mesin bor selama kegiatan eksplorasi pemboran ini
berlangsung di site . serta bertanggung jawab juga dalam anggaran belanja tambahan jika ada
yang dibutuhkan oleh pegawai/ pekerja .

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONSIA 6


PERENCANAAN EKSPLORASI

2.5. Faktor Pendukung Lain


Ada beberapa factor tambahan lain yang dibutuhkan demi kelancaran kegiatan
eksplorasi pemboran ini . daintaranya :
Transportasi
Transportasi yang di maksud adalah kendaraan yang digunakan untuk
mengantar pekerja dari camp ke site pemboran , transportasi umumnya menggunakan
mobil 4x4 karena cocok untuk medan jalan tanah.

Peralatan geologi
Peralatan geologi digunakan jika ada hal janggal di lapangan , dan untuk
menentukan titik koordinat pemboran, peralatan ini adalah :
1. GPS
2. Palu Geologi
3. Kompas geologi
4. Laptop

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONSIA 7


PERENCANAAN EKSPLORASI

Tempat tinggal
Pada eksplorasi ini tidak di rencanakan flyng camp, sehingga harus ada tempat
tinggal semi permanen untuk para pekerja beristirahat dan berdiskusi .

Radio komunikasi
Radio penting untuk berkomunikasi antara site pemboran dengan camp .
pemakain radio dinilai lebih efisien dibandingkan menggunakan telepon genggam .

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONSIA 8


PERENCANAAN EKSPLORASI

BAB 3
TAHAPAN KEGIATAN

3.1. Rencana titik pemboran


Penentuan titik lokasi bor di tentukan oleh senior geologist dengan pertimbangan data-
data yang ada. Tujuannya agar pemboran dapat berjalan secara efektif dan efisien .
Titik bor sewaktu-waktu dapat bergeser jika ada anomali-anomali di lapangan , tapi dengan
syarat sudah ada izin dari senior geologist . berikut data titik pemboran :

O = Lingkara biru adalah rencana titik bor


= seam Batubara

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONSIA 9


PERENCANAAN EKSPLORASI

3.2. Rencana Pemboran


Planning pemboran adalah openhole , jika lubang bor yang telah selesai kemudian di
dapat batubara maka pemboran begeser searah strike sejauh 10 m dan melakukan pemboran
dengan metode touch coring
3.3. Pembuatan jalan
Setelah planning titik bor sudah dibuat , barulah pembuatan akses dilakukan dengan
pertimbangan dapat menopang kegiatan pemboran agar berjalan lancar . pembuatan jalan ini
juga bertujuan agar mobil dapat masuk untuk mengangkut barang-barang logistik dan para
pekerja .
3.4. Pembuatan camp/ mes pekerja
Dengan adanya akses jalan , barulah pembuatan cam di buat . lokasi camp juga harus
strategis dengan pertimbangan dapat mengakses semua titik bor .
3.5. Memulai kegiatan pemboran
Setelah pembuatan camp beres, barulah kegiatan pemboran dapat dilakukan. Untuk titik
pertama pemboran, wellsite harus melaksanakan sesuai dengan planning titik bor yang sudah
diberikan oleh senior geologist .

3.3. Waktu Pelaksanaan


Kegiatan eksplorasi dimulai pada tanggal 10 september 2017 . Target waktu 60 hari,
dengan jumlah 14 lubang bor dan kedalaman rata-rata setiap lubang yaitu 150 meter.

Waktu kegiatan
Kegiatan Hari Hari
Hari Hari Hari ke 8-57 Hari ke 58
ke 1 ke 7
Pembuatan camp
dan akses jalan
Survey dan
persiapan
Kegiatan
pemboran
Pelepasan alat
Mobilisasi alat dan
karyawan

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONSIA 10


PERENCANAAN EKSPLORASI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONSIA 11

Anda mungkin juga menyukai