Metode Pemetaan Geologi - Afdp-2
Metode Pemetaan Geologi - Afdp-2
Metode Pemetaan Geologi - Afdp-2
GEOLOGIST
BASIC LEVEL
METODE PEMETAAN
GEOLOGI
Metode pemetaan
Pembuatan peta
Interpretasi & korelasi
Pembuatan penampang geologi
Proses a
tik
sedimentasi iroklas Kubah lava
p
ir an
Al Leher gunungapi Aliran lava
ar
lah sill retas
n
i ra
Al Volkanisme
Kantong magma
Dapur magma
Proses
magmatisme
Ada kesatuan proses intrusi dan ekstrusi
(magmatisme, volkanisme) & sedimentasi
Gambar Pembagian fasies gunung api menjadi Fasies Sentral, Fasies Proximal, Fasies Medial dan
Fasies Distal beserta komposisi batuan penyusunnya (Bogie & Mackenzie, 1998)
AIRBORNE
HYPERSPECTRAL GROUND
Field Spectrometer
Alumbrera, Ar
Pengumpulan data dari
citra satelit dan sensor
airbone. Kemudian
data tsbt dikalibarasi
dan diverifikasi
menggunkan
spectrometer di CUPRITE, NV
lapangan
Goldfield, NV
T. Perahu
Tampomas
Padalarang Fault Jatiluhur
Fault
Lembang Fault
Tampomas
Saguling BANDUNG Fault
Patuha
Kendeng
Malabar
Kuda Kamojang
Papandayan Galunggung
Ciparigi Caldera
Pongkor
Ciantenherang
Caldera G. SALAK
Perbakti
Awi bengkok
Astana Caldera
G. MENOREH
G. GAJAH
G. IJO
G. KUKUSAN
G. JERUK
STRATIGRAFI/ ASOSIASI BATUAN
Retas (Dikes)
Aglomerat G. Merapi-
Merapi-Merbabu,
Merbabu, barat Cepogo
Aliran piroklastika
1,9 m
Pumis
Andesit
VOLKANISME BAYAH
Caldera Implying
Super imposed
volcanisms
Pa : Intrusi andesit piroksin
Tmk : Formasi Koleberes
Tmbe : Formasi Beser
Tmbec : Anggota Cikondang
Tmb : Formasi Bentang
Sukamantri
Caldera
SERANG JAKARTA
T. PARAHU
GEDE-PANGRANGO
SALAK
BANDUNG CIREME
GUNTUR
GALUNGGUNG
PAPANDAYAN
Periksa Peta Geologi lembar Serang, Krawang & Cirebon: banyak dijumpai
fitur danau, situ, rawa yg diduga sbg bekas gn api maar
Arah aliran
STRUKTUR GEOLOGI
o
23
o
Pola jurus & 30
kemiringan
o
35
perlapisan batuan
12o
gunung api dapat kawah
merupakan original
32
dipengaruhi oleh
30 o
gaya tektonika. 10o 34o
15o
Kemiringan orisinil
mencapai 35o
G. Menoreh dI puncak
Suroloyo
Perlapisan orisinil 15o Komplek G. Gajah,
Kulon Progo, DIY
G. Banda Api
Banda Caldera
kawah
inflasi
deflasi
Magma
Pada waktu inflasi diameter kawah melebar sehingga
pematang kawah robek/membuka membentuk
rekahan/kekar radier. Karena perbedaan rapat masa
perlapisan batuan, efek gravitasi dan gaya vertikal
setiap magma naik ke permukaan maka untuk
kesetimbangan dapat terjadi sesar normal melalui
bidang rekahan tersebut.
kawah
N
T
Gunungapi
kawah
N
T
Pola radier dan konsentris struktur sesar dan lipatan
di daerah G. Slamet, Pekalongan Jawa Tengah
T
T T
N T
T N
N
T
N
N
G. Slamet
D
D U
U
D
U
D
U
D G. IJO
U
D D
U U
U D
U
D U D
UD
PETROLOGI - GEOKIMIA
Penamaan batuan
Afinitas magma tataan tektonik
Pentarikhan umur radiometri
4.00
3.50
3.00
2.50 Kareumbi
K2O
2.00 Mandalawangi
1.50 Tampomas
1.00
0.50
0.00
40.00 50.00 60.00 70.00 80.00
SiO2
HOLOSEN
0.01 Ma
0.02 Ma
0.06 Ma
PLISTOSEN
0.21 Ma
1.72 Ma
2 Ma
4 Ma
G. Menoreh
3.2 Ma (?)
12.4 Ma
G. Gajah
28.3 Ma
G. Ijo
25 Ma
30 Ma
47 Ma
76 Ma
Latarbelakang eksplorasi
Menemukan zona alterasi
Menemukan tubuh bijih
Menentukan jika bijih dapat ditambang
atau pelarutan
Menentukan jika bijih dapat diproses
Menentukan cadangan bijih Penilaian
lingkungan
Penghalusan model eksplorasi
LAHKAH-
LAHKAH-LANGKAH
Menentukan model endapan bijih
Memilih daerah Select area
Mengumpulkan dan menginterpretasi
data regional
Menentukan daerah sasaran khusus
Pengenalan lapangan
Pengenalan pemboran
Pencarian/penemuan endapan bijih