Anda di halaman 1dari 68

Interaksi

Chondrichthyes
dengan
Manusia

Yulia Hayati
Prodi Pendidikan Biologi
IV/B
Menu
Pengertian Interaksi Chondrichtyes
Chondrichtyes dengan Manusia

Karakteristik umum Menguntungkan


chondrichtyes

Hiu
Klasifikasi
Chondrichtyes
Pari

Morfologi, anatomi,
dan fisiologi Merugikan

Hiu
Hiu
Pari
Pari
Chimaera
Pengertian
Chondrichtyes

Chondrichthyes berasal dari Bahasa


Yunani, yaitu kata:
-Chondros : kartilago
-Ichthys : ikan
Chondrichthyes merupakan kelas ikan yang
rangkanya tersusun dari tulang rawan atau
kartilago.
Karakteristik
umum

Memiliki kulit yang keras dilengkapi kelenjar mukosa.


Tipe sisik plakoid sebagai modifikasi dari dermis
berfungsi untuk mengurangi turbulansi air.
Tidak memiliki tulang rusuk.
Skeleton dari tulang rawan (kartilago) kecuali sisik
dan gigi
Darah dibuat di limpa karena tidak mempunyai
sumsum tulang.
Jantung terdiri dari 2 ruang (atrium dan ventrikel)
Memiliki 10 pasang saraf cranial.
Poikilotermis (suhu tubuh mengikuti suhu
lingkungan)
Kelamin jantan dan betina terpisah.
Fertilisasi internal
Mulut di bagian ventral.
Rahang atas dan bawah
dilengkapi gigi beremail
yang tajam dan selalu
tumbuh kembali jika telah
tanggal.
Tidak memiliki gelembung
renang.
Klasifikasi
Chondrichtyes

Hiu Pari Chimaera


Kingdom : Animalia Kingdom : Animalia Kingdom : Animalia
Filum : Chordata Filum : Chordata Filum : Chordata
Kelas : Chondrichtyes Kelas : Chondrichtyes Kelas : Chondrichtyes
Ordo : Pleurotremata Ordo : Myliobatiformes Ordo : Holocephali
Famili :Rhincodontidae Famili : Mobulidae Famili : Chimaeridae
Genus : Rhincodon Genus : Manta Genus : Chimaera
Spesies : Rhincodon typus Spesies : Manta birostris Spesies :
Chimaera cubana
Morfologi, Anatomi, dan
Klasifikasi
1. Hiu

Sub kelas: Elasmobranchi


Ordo : Selachii
Sub Ordo : Squali
Struktur
Eksternal

Kepala bagian anterior berbentuk moncong (rostrum).


Sirip terdiri dari :
- 2 sirip pectoral untuk memberi dorongan ke atas saat
renang.
- 2 sirip pelvic
- 2 sirip dorsal untuk keseimbangan
- 1 sirip caudal berbentuk heterocercal untuk memberi
dorongan ke depan saat renang .
Memiliki sepasang spirakel yang merupakan modifikasi
dari celah insang yang terhubung dengan faring.
Sistem
Pencernaan
Mulut dilengkapi gigi
Esofagus
Kelenjar pencernaan antara lain hati
yang terdiri dari 2 bagian yang besar
dan bagian yang kecil di tengah;
kantung empedu, dan pankreas.
Lambung
Usus halus hiu terdiri dari katup spiral
(spiral valve), untuk meningkatkan
luas permukaan dan memperpanjang
aliran makanan.
Usus besar
Rectal gland berfungsi untuk
mengatur keseimbangan ion dengan
menyekresikan sodium klorida dan
dapat membantu kerja ginjal.
Kloaka
Gigi
hati
Sistem
Reproduksi
Fertilisasi internal secara ovipar atau ovovivipar.
Ovipar menghasilkan telur yang menetas di luar
tubuh induk betinanya dan telur ditutupi oleh
selaput pelindung dan dilengkapi sulur untuk
melekat pada substrat.
Ovovivipar menghasilkan telur yang telah
difertilisasi dan menyimpannya di dalam oviduk
dengan suplai nutrien dari kuning telur. Embrio
berkembang menjadi anak yang akan dilahirkan
setelah menetas di uterus.
Vivipar anak berkembang di uterus dan
mendapat suplai nutrien dari darah ibu melalui
plasenta kantong kuning telur, menyerap cairan
yang dihasilkan uterus, memakan telur lain.
Sistem Reproduksi
Jantan

Memiliki clasper yang merupakan


modifikasi sirip pelvic/anal berfungsi
untuk kopulasi.
Testis berbentuk memanjang terletak
di samping esofagus.
Testis dibungkus oleh mesenterium
yang disebut mesorchium.
Dari masing-masing testis terdapat
vas deferens.
Kloaka
Papila urogenital
Organ Reproduksi
Jantan
Sistem Reproduksi
Betina

Memiliki sepasang ovarium


berdampingan dengan esofagus.
Memiliki sepasang oviduct yang
memanjang dari mesenteri
bagian dorsal.
Ujung bagian anterior dari
oviduct terhubung dengan uterus
dan berfungsisebagai tempat
perkembangan embrio.
Bagian ujung dari uterus
terhubung dengan kloaka dan
papila urogenital.
Organ Reproduksi
Betina
Organ Reproduksi
Betina
Sistem saraf dan
Indera
Mata yang tajam tetapi tidak bisa
membedakan warna.
Dua lubang hidung (nares), hidung
tidak berhubungan dengan mulut
dan pernapasan.
Gurat sisi untuk megetahui arus air.
Ampula lorenzini untuk mendeteksi
medan listrik.
Tapetum lucidum untuk
meningkatkan penglihatan di
malam hari.
Otak terdiri dari 2 lobus olfaktori, 2
lobus optik, 2 cerebrum,
cerebellum, dan medulla
oblongata.
Memiliki telinga dalam.
Ampula Lorenzini
Sistem Ekskresi

Ginjal bertipe opisthonepron.


Pada bagian ventral dari ginjal
terhubung ductus deferent.
Ductus deferent berakhir di
kloaka sebagai tempat
penampungan urine dan produk
reproduksi.
Urine dikeluarkan melalui papila
urogenital.
Sistem Respirasi

Insang berjumlah 5-7 pasang dan


tidak dilangkapi operculum.
Memiliki spirakel untuk
mengeluarkan air langsung dari
insang dan mencegah
menempelnya lumpur pada
struktur insang yang berstruktur
lembut.
Tidak memiliki gelembung renang
atau paru-paru, akan tetapi
memiliki minyak dengan jumlah
besar pada hatinya yang
membantunya untuk terapung.
Mekanisme
Respirasi

Inspirasi : air masuk melalui mulut dan


spirakel yang terbuka.
Ekspirasi : air keluar melalui celah insang
yang terbuka sedangkan mulut dan
spirakel tertutup.
Sistem Peredaran
Darah
Jantung terdiri atas
ruang ventriculus dan
satu auriculum dengan
sinus venusus, conus
asterius, hanya berisi
darah vena.
2. Pari

Sub kelas: Elasmobranchi


Ordo : Selachii
Sub ordo : Batoidea
Macam-macam
Pari

1. Pari listrik (Torpedo nobiliana)


2. Pari macan (Himantura undulata)
3. Stingray (Dasyatis imbricatus)
4.Pari manta (Manta birostris)
Struktur Eksternal

Tubuh pipih secara drosoventral.


Terdiri dari sirip pectoral yang
melebar dan menyatu dengan sisi
kiri-kanan kepalanya serta sirip
pelvic.
Insang berjulmah 5-6 pasang disisi
ventral kepala.
Dikelompokan sebagai ikan batoid
(sekelompok ikan bertulang rawan
yang mempunyai ekor seperti
cambuk).
Nostril

Insang Spirakel

Mata

Mulut

Ampula
lorenzini

Ekor
Sistem Pencernaan

Gigi beradaptasi untuk


memakan mangsa
seperti mollusca,
plankton, crustacea,
dan ikan kecil.
Gigi
Celah insang tersusun dari pringan
penyaring (filter plate) yang berfungsi
sebagai perangkap mangsa.
Plankton yang masuk terhirup bersama air
akan terperangkap ke dalam mulut ikan pari
manta
Pada p. ari manta terdapat sepasang
"tanduk" (sirip sefala) di dekat mulutnya
yang berguna untuk membantu menggiring
atau memasukan makanan ke dalam
mulutnya.
Sistem Respirasi

Respirasi dilakukan dengan cara


memasukkan air melalui spirakel untuk
mencegah penyumbatan pada insang
karena mulutnya selau terkubur di
dalam pasir.
Organ Reproduksi
Betina
Organ Reproduksi
Jantan
Mekanisme
Reproduksi

Pari jantan yang berhasil mendapatkan manta betina


akan berpegangan pada sirip pasangannya
menggunakan giginya dan merapatkan perutnya, lalu
memulai perkawinan dengan cara memasukkan alat
kelaminnya ke dalam lubang kelamin betina.
Dalam rahimnya dapat mengandung 2 bayi sekaligus.
Pari mempunyai ekor yang ramping
seperti cambuk dengan satu atau
beberapa duri tajam dilengkapi kelenjar
berbisa di bagian dasarnya.
Pari listrik menyengat mangsanya
melalui organ listrik pada bagian
kepalanya.
3. Chimaera

Ordo : Holocephali
Karakteristik
Chimaera

Mulutnya dilengkapi dengan


gigi.
Rahang atas menyatu dengan
tengkorak Clasper

Sirip dapat digerakkan Chimaera


Makanannya berupa rumput
laut, mollusca,
echinodermata, crustasea,
dan ikan.
Pada jantan, terdapat clasper
di bagian ventral kepala.

Ratfish
Sistem Respirasi

Memiliki 4 pasang lengkung insang tetapi


hanya 1 pasang yang terbuka.
Memiliki nostril yang lebar sebagai tempat
masuknya air ke dalam mulut.
Memiliki operculum
Interaksi Chondrichthyes
dengan manusia

Menguntungkan Merugikan

Hiu Hiu

Pari Pari
Menguntungkan
1. Hiu

1. Gigi ikan hiu digunakan sebagai bahan


accessories untuk perhiasan atau senjata
tajam.
2. Kulitnya digunakan sebagai bahan
pembuatan sepatu dan tas.
3. Isi perut hiu dapat dimanfaatkan dalam
pembuatan silase untuk pakan atau kecap.
4. Kulitnya dapat dijadikan bahan makanan
dan dijadikan bahan pembuatan pakaian
renang yang lentur dan nyaman.
5. Dalam dunia medis darah ikan hiu memiliki
khasiat anti koagulan.
Tulang Rawan
Hiu

1. Mengandung protein, kalsium, fosfor, karbohidrat,


air, serat, lemak serta komponen alamiah lainnya
sebagai nutrisi.
2. Mampu menjaga pertumbuhan dan penyebaran sel
tumor, membantu mengurangi rasa sakit dan nyeri
pada tulang, membantu menghindari penyakit
rematik, memperkuat dan menjaga fungsi tulang,
membantu menghilangkan rasa pegal dan encok,
menjaga kesehatan tubuh serta menghindari
kelainan tulang belakang yang bengkok.
Penelitian tulang rawan ikan hiu pada penyakit sendi dan
rematik dipelopori oleh ahli bedah tulang Dr John Pruden dari
Harvard.
3. Dimanfaatkan sebagai lem, tepung tulang atau
kerajinan.
4. Jika diekstrak dapat menghasilkan kondroitin
yang dimanfaatkan untuk obat tetes mata dan
mencegah penuaan sel.
5. Kandungan glukosamin dan kondroitin
terhadap sirip ikan hiu berfungsi sebagai anti
radang sendi atau osteoarthritis alami.
6. Memperbaiki imunitas tubuh dan mencegah
tumbuhnya kanker terhadap organ badan
tertentu.
2. Minyak Hati

1. Mengandung vitamin A yang berguna


bagi kesehatan mata.
2. Mengandung skualen yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik.
3. Mempertinggi produksi Insulin yang
dibutuhkan oleh tubuh sehingga
berfungsi untuk mengobati penyakit
diabetes melitus.
4. Dimanfatkan untuk industri tekstil, Kandungan minyak
pelumas, cat minyak, bahan kosmetik, hati ikan hiu dapat
bahkan dalam dunia medis atau mencapai 80 %.
kesehatan.
2. Pari

1. Walaupun banyak lapisan lemak yang terdapat di


ikan pari, tapi ternyata ikan pari mengandung
lemak yang rendah.
2. Daging ikan pari tinggi protein dan merupakan
sumber asam lemak omega 3.
3. Mengandung banyak vitamin, salah satunya
vitamin D.
4. Kaya akan kalsium, fosfor, dan sumber mineral
seperti zat besi, iodin, magnesium dan potasium.
Kandungan gizi yang terdapat pada
daging ikan pari :
1. Kadar air : 79,10%
2. Kadar lemak : 0,42%
3. Kadar protein : 16,86%
Kandungan mineral pada daging ikan pari :
1. Na : 381,09 mg/100g
2. Mg : 173,55 mg/100g
3. Ca : 21,60 mg/100g
4. Cu : 2,16 mg/100g
5. Zn : 0,97 mg/100g
6. K : 78,82 mg/100g
7. P : 146,82 mg/100g
Kandungan Asam Amino
pada daging ikan pari :

1. Alanin : 4,56 g/100g 10. Methionin : 4,41 g/100g


2. Arginin : 10,45 g/100g 11. Phenilalanin : 5,89 g/100g
3. Asam Aspartat : 6,01 g/100g 12. Prolin : 4,12 g/100g
4. Cistin : 1,51 g/100g
13. Serin : 4,80 g/100g
5. Asam Glutamat : 10,55 g/100g
6. Glisin : 10,50 g/100g
14. Threonin : 6,49 g/100g
7. Bistidin : 3,84 g/100g 15. Tirosin : 5,05 g/100g
8. Isoleusin : 4,68 g/100g 16. Valin : 4,45 g/100g.
9. Leusin : 7,68 g/100g
Merugikan
Sirip Hiu

1. Memiliki kandungan logam berat metal


merkuri yang lebih banyak dari ikan biasa.
2. Menyebabkan gangguan pada organ
reproduksi.
3. Merusak syaraf dan otak
4. Beresiko keracunan.
Serangan Hiu

Hiu akan menyerang manusia yang


ketika berenang mengeluarkan suara
seperti mangsanya.
Beberapa serangan melibatkan
pemancing ikan yang menggunakan
tombak.
Hiu akan merasa terganggu oleh
perenang atau penyelam sehingga
diserang.
Hiu Great White, hiu macan dan hiu bull merupakan
ketiga hiu yang paling sering menyerang.
Data statistik internasional mengenai serangan hiu
(dokumentasi 1580-2007):
Hiu Great White : 237 serangan, 64 paling fatal
Hiu macan : 88 serangan, 28 paling fatal
Hiu bull : 77 serangan, 23 paling fatal
Kebanyakan orang yang digigit
hiu Great White akan segera
dilepaskan karena
menghasilkan lapisan lemak
yang sedikit.
Hiu harimau trail hanya putih
besar dalam jumlah serangan
pada manusia, tetapi karena
mereka akan makan hampir apa
saja yang mereka jarang
meninggalkan setelah menggigit
manusia.
Hiu dapat menyerang orang yang berenang
dan terdengar seperti ikan terluka sehingga
menurutnya itu adalah prey alaminya.
Banyak serangan melibatkan penangkap
ikan yang menggunakan tombak: hiu
tertarik dengan gerakan kepakan ikan yang
terluka.
Hiu dapat terganggu oleh perenang atau
penyelam.
Data statistik menyebutkan bahwa hiu lebih
banyak menyerang perenang laki-laki daripada
perempuan.
Lebih dari 0,5% dari penyelam yang diserang hiu
ada pada perempuan. Hal ini mungkin
merupakan reaksi bagi yang memasuki daerah
teritorial dengan pergerakan laki-laki lebih
mengancam daripada perempuan.
80 % dari serangan melibatkan 1 atau 2 gigitan,
sehingga dapat diindikasikan bahwa hiu tidak
bermaksud mengkonsumsi manusia. Hal
demikian mungkin disebabkan karena manusia
tidak bereaksi seperti mangsa lain ketika digigit
sehingga tidak disukai hiu.
Ketika serangan tidak terjadi kemungkinan
hanya menggigit sebanyak satu gigitan. Kematian
dapat terjadi karena manusia kehilangan darah .
Diperkirakan sekitar 250 spesies hiu yang
hidup sekarang.
Setelah diidentifikasi hanya sekitar 25
spesies yang pernah menyerang manusia
Diantara spesies hiu, yang paling
berbahaya adalah hiu putih, hiu mako,
hiu harimau dan hiu banteng.
2. Pari
Semua ikan pari kecuali pari manta
menggunakan mekanisme
serangan yang sama disebut
sengatan(Stringrays) menggunakan
duri yang terletak pada ekornya.
Meskipun ikan pari manta tidak
mempunyai sengatan berbisa pada
duri ekornya akan tetapi ikan yang
mempunyai ukuran terbesar dari
jenisnya ini mampu mengepak
siripnya untuk memukul mundur
musuh atau makhluk lain yang
mengancamnya.
Sengat berupa duri bergerigi yang
ujungnya menghadap bagian tubuh
ikan (menghadap ke depan).
Terdapat kelenjar racun pada bagian
pangkal duri dan sebuah membran
seperti selubung yang menutupi
semua bagian sengat.
Ketika ikan pari menyerang, ia tidak harus
berhadapan dengan korban tetapi hanya
mengayunkan ekornya yang panjang ke atas
melewati tubuhnya dan mengenai apapun yang
ada dihadapannya.
Pada sebagian besar kasus ketika sengat masuk
kedalam tubuh seseorang, tekanan dapat
menyebabkan robeknya membran racun yang
membungkusnya.
Ketika pelindung ini robek racun akan mengalir ke
dalam luka.
Ikan pari tidak memiliki kontrol terhadap
serangannya.
Racun pada durinya mengandung enzim
5-nucleotidase phosphodiesterase dan serotonin.
Serotonin menyebabkan luka parah pada otot polos,
komponen inilah yang mengakibatkan racun ikan pari sangat
menyakitkan.
Enzimnya mengakibatkan kematian pada sel dan jaringan.
Jika racun masuk ke daerah pergelangan kaki, akan dapat
diatasi.
Pemberian panas akan merusak racun ini dan membatasi
jumlah kerusakan yang disebabkan oleh racun.
Jika tidak tertangani dengan segera dan benar memungkinkan
dilakukannya amputasi, namun jika racun masuk pada perut,
rongga dada dan jantung mengakibatkan kematian jaringan
dan akan berakibat fatal karena organ utama terletak pada
daerah ini.
Umumnya, sebagian besar cedera yang
disebabkan oleh ikan pari terjadi pada
pergelangan kaki dan kaki bagian bawah,
yaitu ketika seseorang tidak sengaja
menginjak ikan pari yang terkubur dalam
pasir sehingga ikan pari yang ketakutan
bereaksi mengangkat ekornya dilengkapi
duri yang berbahaya.
Referensi

Hickman, Cleveland P, at all. 2007. Laboratory Studies in Animal Diversity. New


York: McGraw-Hill Companies.
Hickman, Cleveland P, at all. 2011.Integrated Principles of Zoology, fifth edition.
New York: McGraw-Hill Companies.
Campbell, Neil A., Dkk. 2010. Biologi Edisi Kedelapan, jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Engel, Leonard. 1970. The Sea. New York: Time-Life Books.
www.Chondrichthyes dan Ikan Pari _ Catatan Kecil.html
www.Manfaat Sirip Hiu Bagi Kesehatan Manusia - Manfaat.co.id.html
www.Khasiat Ikan Hiu Bagi Kesehatan.html
http://www.sharklab-malta.org/index.php/basic-anatomy-chimaera
http://www.marinebiodiversity.ca/skatesandrays/External%20Anatomy%20Over
all.html
http://animals.howstuffworks.com/fish/stingray.html

Anda mungkin juga menyukai