Rangkuman Buku Toksikologi Lingkungan
Rangkuman Buku Toksikologi Lingkungan
Pangan biasanya berasal dari sumber hayati dan air, dapat diolah maupun tidak
manusia. Pada umumnya pangan dikonsumsi karena citarasanya dan terutama karena
membantu proses metabolisme sehingga tubuh dalam kondisi sehat. Namun demikian,
ini bisa terdapat secara alami dalam bahan-bahan makanan dari tanaman (nabati) dan
hewan (hewani), diproduksi oleh mikrobia, ataupun berasal dari zat tambahan pada
bahan makanan. Senyawa-senyawa tersebut memiliki sifat dan tingkat potensi dalam
Senyawa berbahaya yang secara alami terdapat pada pangan contohnya adalah
toksin mikroba, mikotoksin, toksin alga, phytotoxins (toksin tanaman), serta toksin
hewan. Bahan pangan dengan kandungan toksin biologis ini dapat menyebabkan
sistem saraf, hingga kematian. Keadaan tubuh dengan penyakit akibat konsumsi
makanan atau minuman tercemar disebut foodborne disease. Kondisi ini disebabkan
bahan pangan.
Selain secara alamiah, senyawa toksik dan berbahaya pada pangan juga dapat
disebabkan oleh penggunaan bahan tambahan pangan (BTP). Penggunaan BTP pada
gizi suatu makanan, mempermudah dalam proses produksi, membuat makanan lebih
tahan lama, serta memodifikasi penampilan makanan (bentuk, rasa, warna, dan
penyalahgunaan Rhodamin B dan Metanil Yellow sebagai zat pewarna pada makanan
serta formalin sebagai zat pengawet. Rhodamin B dalam jangka panjang dapat
terakumulasi di dalam tubuh dan menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal,
gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan fisiologis tubuh, atau bahkan bisa
menyebabkan timbulnya kanker hati. Metanil yellow bersifat iritan sehingga jika
tertelan dapat menyebabkan iritasi saluran cerna. Selain itu, senyawa ini dapat pula
menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, demam, lemah, hipotensi dan apabila
dan mengganggu pencernaan usus, kelainan pada saraf, dan kerusakan pada hati,
pada pangan tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu lebih selektif
dalam memilih produk pangan, hindari bahan pangan dengan warna terlalu mencolok
dan berpendar, kenali dan teliti kode registrasi dan izin edar produk, apakah produk
telah terdaftar di Badan POM atau di Dinas Kesehatan (untuk pangan industri rumah
tangga), serta teliti informasi kandungan dan label pada produk pangan.