Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ginjal merupakan sepasang organ retroperitoneal yang integral dengan

homeostasis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan fisika dan kimia. Ginjal

menyekresi hormon dan enzim yang membantu pengaturan produksi eritrosit,

tekanan darah, serta metabolisme kalium dan fosfor. Ginjal membuang sisa

metabolisme dan menyesuaikan ekskresi air dan pelarut. Ginjal mengatur volume

cairan tubuh, asiditas, dan elektrolit sehingga mempertahankan komposisi cairan

yang normal.

Gagal ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan

penurunan fungsi ginjal progresif yang ireversibel ketika ginjal tidak mampu

mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan dan elektrolit yang

menyebabkan terjadinya uremia dan azotemia (Smeltzer & Bare, 2004 dalam

Bayhakki, 2012). Menurut The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative

(K/DOQI) of the National Kidney Foundation (NKF) pada tahun 2009,

mendefenisikan gagal ginjal kronis sebagai suatu kerusakan ginjal dimana nilai

dari GFR nya kurang dari 60 mL/min/1.73 m2 selama tiga bulan atau lebih.

Dimana yang mendasari etiologi yaitu kerusakan massa ginjal dengan sklerosa

yang irreversibel dan hilangnya nephrons ke arah suatu kemunduran nilai dari

GFR.

Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi

gagal ginjal kronik di Indonesia sekitar 0,2%. Prevalensi kelompok umur 75

tahun dengan 0,6% lebih tinggi daripada kelompok umur yang lain. Dari data
dinas kesehatan Surabaya juga menunjukkan jumlah kunjungan pasien gagal

ginjal secara umum di rumah sakit dan puskesmas terus meningkat yaitu sejak

2011 yang terdiri dari 477 kunjungan tahun 2012 ada 350 kunjungan dan tahun

2013 hingga bulan Mei 2013 sudah tercatat 398, Rusdi (2013).

Konsep diri dari pasien yang turun dari keadaan sebelum divonis Gagal Ginjal

Kronik sangat memerlukan motivasi, dimana dorongan untuk memperpanjang

usia adalah faktor yang utama. Penderita gagal ginjal kronik sering kali

mengalami kesulitan untuk menerima diagnosa gagal ginjal kronik terutama

ketika ia mengetahui bahwa hidupnya diatur oleh alat hemodialisa dan obat-

obatan (Watkins, 2010).

Dari uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul

Karya Tulis Ilmiah Upaya Pemenuhan Kebutuhan Persepsi Diri Kesiapan

Meningkatkan Harapan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Grade 5 di IRNA VIII

RSUD dr. Sayidiman Magetan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas,maka dapat dirumuskan

pertannyaan masalah sebagai berikut: Bagaimana upaya meningkatkan harapan

pada pasien gagal ginjal kronik di IRNA VIII RSUD dr. Sayidiman Magetan ?

1.3 Tujuan Studi Kasus

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana meningkatkan kesiapan harapan pada

pasien gagal ginjal kronis di IRNA VIII RSUD dr. Sayidiman Magetan.
1.3.2 Tujuan Khusus

1) Mengidentifikasi karakteristik kesiapan meningkatkan harapan pada

klien gagal ginjal kronis di RSUD dr. Sayidiman Magetan.

2) Mengidentifikasi upaya peningkatkan harapan pada klien gagal ginjal

kronis di RSUD dr. Sayidiman Magetan.

3) Mengevaluasi hasil upaya meningkatkan harapan pada klien gagal

ginjal kronis di RSUD dr. Sayidiman Magetan.

1.4 Manfaat Studi Kasus

1.4.1 Manfaat Teoritis

1) Bagi Penulis

Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan

dan ketrampilan tentang upaya meningkatkan harapan pada pasien gagal

ginjal kronis.

2) Bagi Institusi Pendidikan

Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan

sebagai bahan pustaka atau referensi pustaka tentang upaya meningkatkan

harapan pada pasien gagal ginjal kronis.

1.4.2 Manfaat Praktis

1) Bagi Profesi Keperawatan

Sebagai acuan dalam upaya peningkatan harapan pada pasien gagal ginjal

kronis.
2) Bagi Institusi Pelayanan Rumah Sakit

Sebagai referensi untuk pembuatan prosedur tetap tentang kesiapan

meningkatkan harapan tentang pada pasien gagal ginjal kronis

3) Bagi Penulis selanjutnya

Hasil Penulisan studi kasus ini dapat menambah literature yang dapat

dijadikan sebagai bahan rujukan studi kasus lebih lanjut dalam

perkembangan ilmu keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai