PENDAHULUAN
tekanan darah, serta metabolisme kalium dan fosfor. Ginjal membuang sisa
metabolisme dan menyesuaikan ekskresi air dan pelarut. Ginjal mengatur volume
yang normal.
penurunan fungsi ginjal progresif yang ireversibel ketika ginjal tidak mampu
menyebabkan terjadinya uremia dan azotemia (Smeltzer & Bare, 2004 dalam
mendefenisikan gagal ginjal kronis sebagai suatu kerusakan ginjal dimana nilai
dari GFR nya kurang dari 60 mL/min/1.73 m2 selama tiga bulan atau lebih.
Dimana yang mendasari etiologi yaitu kerusakan massa ginjal dengan sklerosa
yang irreversibel dan hilangnya nephrons ke arah suatu kemunduran nilai dari
GFR.
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi
tahun dengan 0,6% lebih tinggi daripada kelompok umur yang lain. Dari data
dinas kesehatan Surabaya juga menunjukkan jumlah kunjungan pasien gagal
ginjal secara umum di rumah sakit dan puskesmas terus meningkat yaitu sejak
2011 yang terdiri dari 477 kunjungan tahun 2012 ada 350 kunjungan dan tahun
2013 hingga bulan Mei 2013 sudah tercatat 398, Rusdi (2013).
Konsep diri dari pasien yang turun dari keadaan sebelum divonis Gagal Ginjal
usia adalah faktor yang utama. Penderita gagal ginjal kronik sering kali
ketika ia mengetahui bahwa hidupnya diatur oleh alat hemodialisa dan obat-
Dari uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul
Meningkatkan Harapan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Grade 5 di IRNA VIII
pada pasien gagal ginjal kronik di IRNA VIII RSUD dr. Sayidiman Magetan ?
pasien gagal ginjal kronis di IRNA VIII RSUD dr. Sayidiman Magetan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Bagi Penulis
ginjal kronis.
Sebagai acuan dalam upaya peningkatan harapan pada pasien gagal ginjal
kronis.
2) Bagi Institusi Pelayanan Rumah Sakit
Hasil Penulisan studi kasus ini dapat menambah literature yang dapat