Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun oleh:
Ahmad Fahmi Yahya Abdillah
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Dibawah Bimbingan:
i
KATA PENGANTAR
memberikan Karunia dan Rahmat-Nya serta limpahan kekuatan dan kasih sayang-
Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, meskipun banyak hambatan dan
tantangan.
bantuan dari banyak pihak, baik secara kelembagaan maupun perorangan, oleh
1. Bpk. Prof. Dr. Bachtiar Effendy, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu
2. Bpk. Prof. Dr. Zulkifly, MA., Selaku Ketua Program Studi Sosiologi
Jakarta.
3. Bpk. Prof. Yusron Razak, MA., dan Ibu Dra. Ida Rosyidah MA., selaku
ii
5. Segenap dosen civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sosiologi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala
mendukung baik secara moril maupun materil selama ini sehingga dapat
ada.
iii
12. Kawan-kawan Persatuan Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PPMI) yang
13. Komunitas Sepeda UIN yang selalu setia untuk berbagi keceriaan
selama ini.
14. Untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan, motivasi, doa, dan
semua.
karenanya, penulis mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan tersebut. Penulis
juga sangat menantikan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga karya ini
penelitian selanjutnya.
Ahmad Fahmi
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.. ii
BAB I PENDAHULUAN
D. Tinjauan Pustaka.............................................................................. 6
E. Kerangka Teoretis............................................................................ 11
3. Teori Resistensi 19
F. Metodologi Penelitian...................................................................... 22
v
BAB III HASIL TEMUAN DAN ANALISIS
B. Analisis. 67
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 74
B. Saran ............................................................................................... 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN xi
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad pada tahun 1891 di India. Sementara
ajaran Islam, namun ada beberapa hal yang membuat mereka berbeda dari
karena bagi mereka pintu kenabian akan terus terbuka sepanjang masa.
khatam al-nabiyyin, yakni sebagai nabi yang paling sempurna dan nabi
merupakan term yang sangat sensitif, sehingga pada tahun 1980 MUI
1
Ahmadiyah sebagai aliran yang sesat dan menyesatkan.
Pertama, pada Juni 1980. Kedua, pada Juli 2005. Dalam dua fatwa itu, MUI
itu jelas disebutkan, yakni mengajak kaum muslim untuk menyikapi persoalan
tersebut secara tegas. Atas dasar fatwa tersebut, dan berpayung pada UU No.
yang menyikapinya dengan wajar, tetapi banyak pula yang bereaksi keras
bahkan sampai melakukan tindakan anarkis. Tercatat pada tahun 1993, terjadi
Tahun 2003 juga terjadi kerusuhan di Tolenjeng, Garut. Kemudian pada tahun
2
Bogor, Ketua DPRD Bogor, Dandim 0621, Kepala Kejaksaaan Negeri
Agama dan MUI Bogor, serta disusul Peraturan Gubernur tentang Pelarangan
Ahmadiyah di lokasi tersebut tercatat telah mendapat dua kali serangan oleh
Ahmadiyah mengalami rusak parah dan ratusan jemaat terkepung oleh massa
trauma. Terlepas dari setuju atau tidak mengenai Ahmadiyah, secara empiris
dan objektif kehadiran Jemaat Ahmadiyah tetap survive sampai saat ini,
bahkan terlihat semakin kokoh dan solid meski mendapat tantangan dari
strategi atau cara Jemaat Ahmadiyah di Pondok Udik, Kemang, Bogor dalam
3
sosiologis. Peneliti berharap dengan pendekatan sosiologis ini mampu
menunjukkan sisi lain jemaat Ahmadiyah sebagai subjek yang aktif dalam
mempertahankan dirinya.
B. Pertanyaan Penelitian
yang positif bagi semua pihak. Adapun manfaat penelitian ini dapat
4
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
masyarakat.
b. Bagi Mahasiswa
c. Bagi Peneliti
di masyarakat.
5
d. Bagi Masyarakat Umum
e. Bagi Pemerintah
harmonis.
D. Tinjauan Pustaka
6
Sosial Ahmadiyah di Kampung Cisalada, Kabupaten Bogor. Jenis penelitian
interaktif.
mana pun mereka berada, bahkan sebagai pengingat yang mantap strategi
(GAI).
7
strategi dan langkah-langkah rekrutmen anggota Gerakan Ahmadiyah
dari hasil data wawancara dan kumpulan data dokumentasi dengan langsung
seperti keluarga, saudara, dan tetangga terdekat. Dan strategi natural; ikatan
Selain itu juga terdapat penelitian yang dilakukan oleh Dewi Nurrul
Islam Sub-altern dan kelompok Islam mainstream. Penelitian ini fokus pada
8
kelompok intelektual untuk mewakili mereka, menciptakan ruang (sphere)
dan lain-lain.
pendekatan sejarah yang bertumpu pada empat kegiatan pokok, meliputi; (1)
kisah sejarah.
9
Penelitian relevan terakhir adalah jurnal ilmu sosial dan ilmu politik
Kediri.
hal itu, sejak 1980 Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan
Ahmadiyah Qadian sebagai aliran yang sesat dan berada di luar Islam.
Kesesatan Ahmadiyah kian dipertegas oleh MUI pada tahun 2005, bahkan
10
bertahan eksternal serta resistensi yang dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah
E. Kerangka Teoretis
disebut pula umat beragama. Namun, ada beragam cara bagaimana kelompok
keagamaan bisa dibagi menjadi tiga tipe yaitu; gereja, sekte, dan denominasi.
Tipe yang pertama adalah Gereja, walaupun sangat berakar pada tradisi
adalah, gereja tidak menarik diri dari dunia dan juga tidak memeranginya.
Gereja yang ideal bisa hidup selaras dengan lingkungannya, bahkan nyaris
tidak dapat dibedakan dari keadaan di sekitarnya (Johnson, 1963: 542). Hal ini
dapat terjadi manakala sebuah Gereja lokal melebur dengan satu identitas
etnis seperti yang terjadi di Tanah Batak yang Protestan dan Flores yang
Katolik.
Tipe yang kedua yaitu Sekte. Sekte adalah kelompok kecil yang
Semakin sebuah gerakan religius berciri eksklusif dan percaya diri, semakin
11
Sekte muncul sebagai akibat dari konflik antara prinsip dan nilai agama
perubahan yang ada di dalam diri dan situasinya, mereka itu tetap ada,
sequi yang berarti mengikuti (Eliade, 1972: 154). Dalam Sosiologi Agama,
sekte berarti suatu kelompok religius yang relatif kecil dibandingkan dengan
secara sosial. Ada empat ciri umum dari kemunculan sekte dalam setiap
tradisi agama. Pertama, dari segi ajaran, biasanya berbeda dari doktrin agama
untuk merasa lebih benar dari kelompok lain. Keempat, terpanggil untuk
12
menyelamatkan dunia. Keyakinan mereka, bahwa dengan kelompoknya itu,
khas dari sekte, yaitu; berkelompok dan mempunyai paham atau praktek yang
pengertian bahwa; sekte lahir dan muncul dari dalam organisasi keagamaan.
Spilka (dalam Waryono ,1998: 142) menyebutkan bahwa sekte tumbuh dan
berkembang sebagai bagian inheren dari agama, yang ingin memisahkan diri
dari hegemoni kelompok mapan, dan sekte memisahkan diri karena memiliki
paham atau pengalaman yang berbeda dari yang selama ini dipraktekkan oleh
dalam komunitas atau komunitas kecil yang berada dalam komunitas yang
besar.
dalam tujuh tipe. Tipologi ini disusun berdasarkan sikap sekte-sekte terhadap
dunia sekitar yang kesemuanya hampir secara nyata terwakili dan berkembang
Indonesia gerakan yang mirip tipe ini adalah gerakan dakwah seperti jemaah
Tabligh. Kedua, Messianistik, suatu sekte yang percaya akan datangnya Imam
Mahdi, Messiah, al-Masih, Ratu Adil ataupun Satria Piningit yang akan
13
cenderung tidak peduli terhadap keselamatan dunia sekitar, akan tetapi mereka
dari orang luar, seperti aliran kebatinan dengan amalan-amalan khusus dan
penguasaan alam gaib. Keenam, tipe reformis, yakni gerakan yang melihat
usaha reformasi sosial sebagai kewajiban esensial agama, dan ketujuh tipe
Denominasi berasal dari sebuah sekte yang berubah menjadi badan yang
sebagaimana ciri khas sekte. Sebuah sekte yang survive, dalam perjalanan
misalnya, ditemukan sekte seperti Calvinisme dan Metodis yang pada awalnya
dari gereja atau kelompok keagamaan mapan dan selalu menjaga sikap
lambat laun menjadi lebih lunak, mapan, terorganisir, rapi dan semakin
menghilang, semakin banyak anggota yang telah lahir dalam lingkungan sekte
14
sendiri. Semua anggota sudah tidak sama lagi, bibit hirarki internal sudah
semacam Gereja sendiri dan lahirlah gerakan sekte baru, sebagai reaksi yang
tradisi agama mainstream selalu dilabeli sesat dan karena itu sah untuk
tampil sebagai kekuatan fasis yang memaksakan tafsir formal tertentu atas
ajarannya yang berbeda dengan mainstream, maka mereka dilabeli sesat dan
2. Strategi bertahan
Sekte perlu memainkan strategi agar mampu bertahan dan lolos dari
cengkeraman politik negara yang berupa label dan stigma negatif, serta
eksternal).
15
a. Strategi Bertahan Internal
campuran.
4. Konsolidasi internal
baik antar anggota maupun komunikasi antara anggota dengan pemimpin terus
16
terjalin dan organisasi akan terus berjalan (Hamim M, 2012: 102).
5. Finansial
2. Adaptasi
17
3. Badan hukum/legalitas
orang yang memiliki status sosial yang tinggi (Rusadi, 2011: 14).
18
3. Teori Resistensi
perlawanan yang sebenarnya ada dan terjadi disekitar kita dalam kehidupan
kembali rasa hormat kepada pihak penguasa. Bentuk resistensi ini tidak
yang berlaku, yang bersifat eksploitatif dan tidak adil. Kedua, resistensi
19
menghindari kerugian yang lebih besar yang dapat menimpa dirinya.
samar dan halusnya teknik penentangan jenis ini, maka terkadang pihak
ketiga baik itu target maupun pengamat seperti peneliti seringkali salah
bertahan hidup adalah dua hal yang sulit dibedakan dan sulit dipisahkan
dengan kata lain, cara manusia bertahan hidup adalah dengan cara
cara jelas seperti konfrontasi fisik, atau cara lain yang langsung diketahui
sebagai perlawanan, dan ada juga yang dilakukan secara tersembunyi samar
jenis konflik vertikal dan juga konflik horizontal karena yang dilawan oleh
Jemaat Ahmadiyah Indonesia dan Bogor dalam hal ini adalah negara yaitu
Departemen Agama dan juga agen agen negara seperti MUI maupun ormas
20
yang mengadopsi pemikiran negara yang menentang Ahmadiyah. Dengan
alasan ini, peneliti berpendapat bahwa teori resistensi Scott ini dapat
Alasan lain bahwa teori resistensi Scott akan mampu menjelaskan apa
hampir tidak tampak sebagai represi karena begitu samarnya). Lebih dari itu
Jemaat Ahmadiyah juga mengalami apa yang tidak dialami oleh masyarakat
Sedaka, yaitu jenis koersi yang disebut Scott dengan nama exclusive
coersion yang meliputi kekerasan fisik yang mengambil harta dan nyawa
mereka. Scott menyatakan bahwa seseorang yang sudah diciderai hak dan
21
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
metode ilmiah.
22
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dimulai pada bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Maret
3. Subjek Penelitian
4. Jenis Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari studi lapangan atau
Huberman, 1992 )
b. Data sekunder, yaitu data yang diperlukan untuk melengkapi data dan
informasi yang diperoleh dari data primer. Data ini diperoleh dari
23
dokumentasi-dokumentasi, laporan-laporan maupun arsip-arsip,
dengan kebutuhan.
penelitian. Selain itu, hal ini dilakukan untuk perbandingan data yang
1. Wawancara
24
mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial
menjadi dua, yakni; 7 orang dari pihak internal dan 3 orang pihak
eksternal.
25
mana keberhasilan pelaksanaan strategi tersebut.
2. Observasi
Kabupaten Bogor.
3. Dokumentasi
1. Reduksi data
26
perlu dan mengorganisasi data.
2. Penyajian data
dan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus
dilakukan.
3. Verifikasi
27
Pada tahap ini, peneliti berusaha membandingkan data dari
dianalisis.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini memuat empat bab yang di mulai dengan
pustaka. Setelah itu disajikan pula kerangka teoritik yang akan dijadikan
penelitian, yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yakni; profil
lokasi penelitian dan profil subjek penelitian. Dalam profil lokasi penelitian,
Ahmadiyah.
28
Kemudian pada BAB III skripsi menyajikan hasil penelitian
strategi bertahan internal dan strategi bertahan eksternal. Pada bab ini juga
menyajikan analisa yang berdasarkan hasil temuan yang penulis dapatkan dari
Dan pada bab terakhir skripsi ini, yakni BAB IV, yang merupakan
identifikasi masalah serta beberapa refleksi dari penelitian ini yang ditujukan
penelitian selanjutnya.
29
BAB II
GAMBARAN UMUM
Dari sisi sejarah, Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang
menjadi pusat kerajaan tertua di Indonesia. Catatan Dinasti Sung di Cina dan
Nama Bogor menurut berbagai pendapat bahwa kata Bogor berasal dari
kata Buitenzorg, nama resmi dari Penjajah Belanda. Pendapat lain berasal
dari kata Bahai, yang berarti Sapi yang kebetulan ada patung sapi di Kebun
Raya Bogor. Sedangkan pendapat ketiga menyebutkan Bogor berasal dari kata
Bokor, yang berarti tunggul pohon enau (kawung). Dalam versi lain
April 1952, tertulis Hoofd Van de Negorij Bogor yang berarti kurang lebih
Bogor itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya Bogor yang mulai dibangun
30
pada tahun 1817. Asal mula adanya masyarakat Kabupaten Bogor cikal
Gubernur Jendral Baron Van Inhof pada tahun 1745, sehingga menjadi
sebagai lokasi Pusat Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), akan tetapi, peneliti
terletak antara 6,18 LU 6,47 LS dan 1061 107103 Bujur Timur dengan tipe
morfologi wilayah yang bervariasi, dari dataran yang relatif rendah di bagian utara
hingga dataran tinggi di bagian selatan, yaitu sekitar 29,28 % berada pada ketinggian
15 100 meter di atas permukaan laut (dpl), 42,62% berada pada ketinggian 100 500
meter dpl, 19,53% berada pada ketinggian 500 1.000 meter dpl, 8,43% berada pada
ketinggian 1.000 2.000 meter dpl dan 0,22% berada pada ketinggian 2.000 2.500
meter dpl. Secara klimatologi, wilayah Kabupaten Bogor termasuk dalam iklim tropis
sangat basah di bagian selatan dan ilkim tropis basah di bagian utara, dengan rata-rata
curah hujan tahunan 2.500 5.000 mm/tahun. Suhu rata-rata 20 30C, dengan rata-
rata tahunan 25C, kelembaban udara 70% dan kecepatan angin cukup rendah dengan
rata-rata 1,2 m/detik dengan evaporasi di daerah terbuka rata-rata sebesar 146,2
31
Kabupaten Bogor memiliki batas-batas strategis antara lain:
memiliki jarak yang cukup dekat dengan kantor pusat Jemaat Ahmadiyah
Indonesia (JAI) yang terletak di Jalan Balikpapan 1 No. 10, Cideng, Jakarta
Badan Pusat Statistik (BPS) berjumlah 5,077,210 jiwa yang terdiri dari
32
penduduk laki-laki 2,604,873 jiwa dan penduduk perempuan 2,472,337 jiwa.
dengan jumlah penduduk pada tahun 2011 yang berjumlah 4,992,205 jiwa.
Data sex rasio penduduk Kabupaten Bogor adalah sebesar 106, artinya
setiap 100 orang perempuan terdapat 106 orang laki-laki. Sex rasio yang di
atas 100 tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak
Warga (RW) sebanyak 3.882 dan jumlah Rukun Tetangga (RT) sebanyak
merupakan desa Swasembada, dan sudah tidak ada lagi yang tergolong desa
perkotaan sebanyak 102 desa dan desa pedesaan sebanyak 332 desa.
Kabupaten Bogor secara tidak langsung menjadi lahan yang subur bagi
33
berbagai organisasi keagamaan seperti; NU, Muhammadiyah, Persis, LDII,
kepercayaan Sunda tradisional yang meyakini adanya Ratu Adil atau yang
3. Kondisi Keagamaan
24.446, Kristen (Protestan) 21.665, Hindu 11.932, dan Budha 21.209 orang.
Sementara untuk tempat ibadah, Pada tahun yang sama terdapat sebanyak
642 buah, beserta 856 kyai dan 100.988 santri. Adapun sedikitnya 282
organisasi dakwah yang berada di Kabupaten ini. Untuk lebih jelasnya dapat
34
Tabel 5: Banyaknya Madrasah, Murid, dan Guru
No. Jenis Madrasah Jumlah Jumlah Murid Jumlah Guru
berdiri, Jalsah Salanah (kongres) digelar secara estafet dari Cabang satu ke
Cabang yang lain. Baru pada tahun-tahun berikutnya, setelah berdirinya Pusat
35
berada di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, diantaranya; Garut, Sukabumi,
Nahdatul Ulama (1926). Dengan demikian, hingga tahun 2014 ini, keberadaan
Jemaat Ahmadiyah telah mencapai usia 89 tahun, suatu rentang usia yang
Ahmadiyah, yang waktu itu dipegang oleh Khalifah al-Masih II, Mirza
yang bertolak dari Qadian pada Agustus 1925 dan tiba di Tapaktuan,
Rahmat Ali adalah untuk menyebarkan kabar gembira bahwa Imam Mahdi
dari peranan 19 pemuda Islam asal Indonesia di India, yang kemudian berbaiat
36
Khilafah al-Masih II, agar dapat mengirimkan mubalighnya ke Indonesia,
pelajar Indonesia di Qadian sering berkirim surat agar jika utusan dari Imam
Mahdi datang supaya diterima sebaik-baiknya. Dalam waktu yang tidak lama,
Meski sudah masuk sejak tahun 1925 dan telah tersebar ke beberapa
kota, baik di Sumatra maupun Jawa, akan tetapi sebagai sebuah organisasi,
Pengurus Besar baru terbentuk setelah sepuluh tahun kemudian. Pada tanggal
rencana tersebut, dalam konferensi yang diadakan pada tanggal 12 dan 13 Juni
37
Qadian. Nama Ahmadiyah telah diganti dari Ahmadiyah Qadian Departemen
menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang baru, juga
(Zulkarnain, 2005:196).
membuat masjid Hidayat di Jalan Blikpapan 1/10 Jakarta Pusat, yang juga
Mahmud Ahmad Cheema HA. Sy sebagai amir & Raisuttabligh, dan Ir. Syarif
Ahmad Lubis sebagai Ketua Pengurus Besar atau Ketua Nasional. Demikian
38
Sejak lama Hadrat Khalifatul Masih IIra menginginkan dan
yang cukup luas. Guna memenuhi keinginan Huzur tersebut pada tahun 1975
Panitia, dan Ir. Pipip Sumantri ditunjuk sebagai Project Officer, untuk
seorang oknum, usaha tersebut menjadi gagal, dan dibentuklah sebuah Panitia
telah diambil keputusan bahwa lokasi Pusdik supaya dipindahkan dari Pinang,
tanah telah selesai dibeli, pemerintah setempat tidak memberi izin kepada
39
atas dasar bahwa masyarakat di sekeliling tanah itu tidak menyetujui adanya
AD Solichin GP, dan pada tanggal 27 Juli 1980 kepada Menteri Dalam
Negeri, Jenderal TNI Amir Mahmud, namun tidak ada jawaban. Untuk
Untuk itu akan disediakan anggaran Rp. 50,000,000.- per tahun. Sumbangan
dari para anggota setiap tahun Rp. 26,000,000.- dan sisanya akan diterima dari
yakni Jakarta, Bandung dan Garut. Akan tetapi jawaban mereka mengatakan
juga tidak berhasil. Pada akhirnya Cabang Jakarta dengan perantaraan seorang
Ketika itu yang menjadi Bupati Bogor ialah Letkol TNI AD Ayip Rughby
40
Sebelum panitia Pembangunan Pusdik Mubarak membeli tanah di Desa
seorang anggota Lajnah Imaillah yaitu Ny. Sri Wenda Thayyib (Ibu Entoy).
hambatan maka pihak Jemaat hanya dapat membeli 3 hektar saja, padahal
yang 4 hektar keadaan permukaan tanahnya rata, namun tidak dapat dibeli
41
Eksklusivitas Ahmadiyah tidak hanya mengesankan bahwa
sebenarnya tidak muncul tanpa alasan dan landasan. Oleh karena itu,
memang ada dasar atau landasan teologis dan doktrinalnya yang mampu
eksklusif. Doktrin seperti; imamah, amir, dan baiat, menjadi benteng dan
Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai al-Masih. Sejak saat itulah pengikut
42
Ahmadiyah selalu mendapat tekanan hingga saat ini .Oleh karena itu, Mirza
(Munawar, 2013: 258). Oleh karena itu, tidak mengejutkan jika pada
1 19921993 5.898
2 19931994 7.487
3 19941995 8.000
4 19951996 6.000
5 19961997 17.020
6 19971998 41.120
7 19981999 25.287
8 19992000 20.757
43
9 20002001 10.574
10 20012002 4.962
11 20022003 1.321
12 20032004 1.163
13 20042010 5.000
2013: 247).
Jika merujuk pada tipologi sekte yang disebutkan oleh Bryan Wilson,
doktrin tentang al-mahdi tidak dapat dipisahkan dari kedatangan Isa al-Masih
di akhir zaman. Hal itu karena al-Mahdi dan al-Masih adalah satu tokoh, yang
serta meyakinkan masyarakat luas tentang kebenaran Islam. Selain itu, ia juga
44
umatnya mengalami kemerosostan dalam kehidupan beragama (Zulkarnaen:
2005: 83).
berpendapat bahwa al-Masih yang akan datang pada akhir zaman itu ialah
seorang umat Nabi Muhammad yang mempunyai persamaan dengan Isa al-
pribadi, dan berbeda dengan apa yang diapahami orang pada umumnya
di Pondok Udik, Kemang, Bogor yang menjadi markas pengurus besar ini
terlihat sangat rapi. Amir merupakan jabatan tertinggi. Amir sebagai kepala
Ahmadiyah Internasional, Amir ini adalah Gubernur. Dalam hal ini Gubernur
yang dimaksud adalah perwakilan pada setiap negara (Sholikhin, 2013: 87).
45
1. Majlis Ansharullah untuk pria usia di atas 40 tahun.
sampai 40 tahun.
90).
publikasi;
46
4. Audio-Video, yang bertugas untuk menangani dokumentasi dari
peternakan;
sosial, seperti bencana alam, sumbangan sosial, donor darah dan mata,
jalan Allah;
7. Bidang Tahrik Jadid dan Perjanjian Lain, yang bertugas untuk menangani
47
Sementara kelompok Keuangan membidangi lima bidang, yaitu:
pelaksanaan anggaran;
oleh Hadhrat Masih Maud a.s. sendiri.. Lembaga tersebut dipimpin oleh
seorang kepala sekolah. Administrasi lembaga ini berada pada Tahrik Jadid
dan Wakilut Talim merupakan wakil yang terkait. Sadr Anjuman Ahmadiyah
bahasa, perpustakaan, gedung serba guna serta guest house. Di sana pelajar-
48
Di tengah-tengah kompleks seluas 3,5 hektar tersebut, berdiri sebuah
masjid yang diberi nama masjid An-Nasr. Masjid yang berdiri di atas tanah
Masjid dua lantai itu juga merangkap sebagai perkantoran. Lantai satu
digunakan untuk administrasi, dan lantai dua untuk tempat beribadah jamaah.
49
BAB III
Ahmadiyah Indonesia yang terdiri dari strategi bertahan internal dan strategi
Ahmadiyah.
Kemang agar tetap survive dan mampu mempertahankan doktrin dan identitas
keagamaan serta jati diri organisasinya. Cara atau strategi tersebut dapat
dibagi menjadi dua, yakni strategi bertahan internal dan strategi bertahan
eksternal.
finansial.
50
a. Loyalitas terhadap pemimpin
cita-cita dan rencana dakwah yang akan dilakukan oleh organisasi ini
51
mengenai keselamatan yang akan mereka peroleh nanti melalui
berkaitan dengan salah satu poin yang terdapat dalam syarat baiat
52
b. Internalisasi nilai-nilai keagamaan
Yaqub:
bahwa:
peran keluarga dalam hal internalisasi nilai-nilai yang mereka yakini. Oleh
karena itu, keluarga juga mempunyai peran utama dalam proses regenerasi di
53
Ahmadiyah memiliki susunan pengurus yang memiliki fungsinya
masing-masing. Pengurus-pengurus tersebutlah yang harus
memastikan bahwa keadaan setiap anggota baik, dari segi
kerohanian, keilmuan maupun kesejahteraan berjalan dengan baik
(Wawancara pribadi dengan Ahmad Amin, 17 Februari 2014)
nilai-nilai keahmadiyahan.
c. Konsolidasi Internal
dengan sistem yang lain. Ini menjadi kunci bagi soliditas organisasi, relatif
54
Selama penelitian, peneliti menyaksikan bahwa anggota Jemaat
internet, Chatting dan mailing menjadi tugas rutin para mubaligh yang berada
55
menyangkut pernikahan anggotanya. Peraturan tersebut yaitu kewajiban
Hal senada juga disampaikan oleh Lilis, tokoh Lajnah Imaillah yang
menuturkan bahwa:
56
semakin heterogennya warga Ahmadiyah, baik dari segi latar belakang
muslim.
e. Finansial
paling pokok, yang menjadi kewajiban anggota Ahmadiyah terdiri dari tiga
57
3. Tahrik Jadid, perjanjian yang isinya kesediaan kontribusi 1/5 atau
dapat dicicil.
Selain ketiga jenis iuran wajib tersebut, juga masih terdapat berbagai
2) Fund Kongres;
5) Zakat;
7) Ied Fund;
8) Dana Seabad;
9) Dana Pusdik;
dikembangkan dalam skala perencanaan satu tahun. Semua itu didasarkan pada
58
kontrak yang diinginkan oleh penyetor dana yang tidak lain ialah anggota,
Oleh JAI, anggota yang paling setia membayar berbagai jenis infaq, dan
a. Adaptasi
dalam strategi eksternal karena nama merupakan unsur identitas yang paling
mudah dikenali.
59
Indonesia (AQDI). Penggunaan nama departemen dalam nama organisasi
masyarakat.
60
Hubungan kami dengan masyarakat baik. Tidak ada masalah
dengan masyarakat setempat, masyarakat di sini menerima kami
dengan baik. Terutama dengan pemuda di sini. Pemuda-pemuda
Ahmadi sering berkomunikasi dengan pemuda di sini. Mereka
sering bertanding sepakbola, voli, dan sebagainya (Wawancara
pribadi dengan Ahmad Amin, 17Februari 2014)
Kalau kegiatan yang formal sih tidak pernah, tapi kalau kegiatan
yang non-formal seperti kerjabakti, bermain sepak bola, bermain
volly, dan sebagainya cukup sering. Ya, saya sih berharap mereka
bisa lebih dekat dengan warga, lebih sering berkomunikasi dengan
kita, biar nggak ada rasa curiga atau apa satu sama
lain.(Wawancara pribadi dengan Yosep, 28 Januari 2014)
61
kemasyarakatan, terutama dalam memberikan bantuan pengobatan,
dan lain-lainkepada para korban bencana alam di berbagai daerah
di Indonesia bekerja sama dengan lembaga dan kelompok
masyarakat lainnya yang non-Ahmadiyah seperti Fatayat NU.
(Wawancara pribadi dengan Yaqub, 17 Februari 2014)
bahwa:
yang melekat pada Ahmadiyah. Karena sikap itulah yang menjadi salah satu
62
Yang artinya: Hai orang-orang yang beriman,taatlah kepada Allah
swt., dan taatlah kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang yang
memegang kekuasaan di antaramu. Dan, jika kamu berselisih
mengenai sesuatu, maka kembalikanlah hal itu kepada Allah
swt.dan Rasul-Nya, jika kamu memang beriman kepada Allah swt.
dan Hari Kemudian. Hal demikian itu paling baik dan paling bagus
akibatnya (An-Nisa :59) (Wawancara pribadi dengan Yaqub, 17
Februari 2014)
Kata taat yang terletak sebelum kata-kata Allah swt dan Rasul
telah ditiadakan sebelum perkataan orang-orang yang memegang
kekuasaan agar menunjukkan bahwa ketaatan sepenuh-penuhnya
kepada penguasa yang diangkat menurut undang-undang, berarti
pula taat kepada Allah swt. dan Rasul-Nya. (Wawancara pribadi
dengan Yaqub, 17 Februari 2014)
63
Berdasarkan penuturan di atas, tergambar hubungan antara
e. Legalitas
64
Hukum. Dan pada tanggal 13 Maret 1953 Menteri Kehakiman
21).
65
Jemaat Ahmadiyah Indonesia telah diakui keberadaannya oleh
yang telah kita ketahui bahwa pada masa-masa antara tahun 1946-
1994: 73).
sendiri juga tidak lepas dari peran Pemerintah, dalam hal ini
66
hubungan yang baik dengan salah satu anggota Ahmadiyah, yakni
B. Analisis
dari MUI serta berbagai peraturan baik dari pemerintah pusat maupun
fatwa tersebut. Tidak sedikit yang menyikapinya dengan wajar, tetapi banyak
Ahmadiyah mendapatkan hak-hak yang sama dengan lembaga lain yang juga
berbadan hukum, namun fatwa-fatwa dari MUI serta berbagai peraturan baik
dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah jelas telah mengerdilkan dan
tidak ada celah bagi mereka untuk bersuara. Walaupun secara kuantitas
memang tidak begitu banyak, namun mereka tidak diam dan mencoba untuk
67
dalam menghadapi kelompok dominan. Dengan kata lain Jemaat Ahmadiyah
1. Resistensi Tertutup
yang dilakukan secara tersembunyi, samar dan halus. Resistensi jenis ini
sulit untuk dikenali secara langsung sebagai tindakan resistensi oleh pihak
ketiga. Karena samar dan halusnya teknik penentangan jenis ini, maka
terkadang pihak ketiga baik itu target maupun pengamat seperti peneliti
68
dipaksakan MUI tersebut, atau dengan kata lain Jemaat Ahmadiyah
informan:
69
di area domestik. Bentuk perlawanan tersebut juga dilakukan oleh
Kalau kita sudah biasa, itu hal yang wajar dan tak hanya
Ahmadiyah saja yang menghadapi hal-hal negative.Jika
ada yang berpikir negative tentang Ahmadiyah, mungkin
saja mereka belum tahu benar tentang Ahmadiyah.Maka
dari itu, kita menyelenggarakan pemahaman-pemahaman
kepada mereka.Pendek kata, jika ada yang menganggap
kami negative maka kami berpikir bahwa mereka belum
tahu.
perlawanan seperti itu memang kurang efektif, tetapi karena ada satu
khususnya kepada orang luar. Hal itu terlihat pada pemilihan kata-
70
2. Resistensi Semi-Terbuka
tersembunyi dan samar, jenis resistensi ini dilakukan dengan cara yang
sebagainya.
juga menjalin kerjasama dengan pihak luar yang lebih kuat misalnya
71
para korban bencana alam di berbagai daerah di
Indonesia bekerja sama dengan lembaga dan kelompok
masyarakat lainnya yang non-Ahmadiyah seperti Fatayat
NU
Tindakan-tindakan tersebut mengindikasikan bahwa Jemaat
72
Dalam menanggapi berbagai kritik yang ditujukan kepada
pada media lain. Selain itu, media lainnya seperti blog juga menjadi
73
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
penelitian ini, strategi bertahan yang dimaksud berkaitan dengan strategi atau
menghadapi tekanan.
Indonesia.
samping itu Kabupaten Bogor memiliki jarak yang cukup dekat dengan kantor
74
No. 10, Cideng, Jakarta Pusat.Selain itu juga faktor sosial demografis
al-Mahdi tidak dapat dipisahkan dari kedatangan Isa al-Masih di akhir zaman.
Hal itu karena al-Mahdi dan al-Masih adalah satu tokoh, yang kedatangannya
dijanjikan Tuhan.
menerapkan strategi bertahan yang terdiri dari strategi bertahan internal dan
kemandirian finansial.
75
pemerintah.Kemudian Jemaat Ahmadiyah melakukan tindakan resistensi
keburukan pihak lain di area domestik. Sedangkan contoh dari resistensi semi-
dan kerjasama dengan pihak lain, dan member penjelasan dalam bentuk
B. Saran
yang melibatkan masyarakat sekitar yang lebih luas, agar membaur dan
76
5. Hendaknya semua kelompok saling belajar dari kelompok lain serta
tertentu.
keputusannya.
77
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
(1963), 542.
K. Nottingham, Elizabeth. 1994. Agama dan Masyarakat, Cet. V Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Miles, M.B and Huberman, M.A. 1984. Analisis Data Kualitatif (Terjemahan Tjetjep
Munawar Ahmad, 2013. Candys Bowl: Politik Kerukunan Umat Beragama. Yogyakarta:
SUKA-Press
Musthafa Kamal Pasya, Muhammadiyyah Sebagai Gerakan Islam, Perspketif Historis dan
Niebuhr, H. Richard, 1929. The Social Sources of Denominationalism. New York : Holt.
Rajawali
vii
Roland Robertson (ed.) 1988, Agama: dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis, Jakarta:
Rajawali
BPS Kabupaten Bogor, 2012.Kabupaten Bogor Dalam Angka Tahun 2012. Kabupaten
pada Sebuah Gereja Katolik di Tana Toraja). Jurnal Sistem Informasi Manajemen
Hilmi M, Pegulatan Komunitas Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kediri Jawa Timur.
Martin Van Bruinessen, "Gerakan sempalan di kalangan umat Islam Indonesia: latar
Torop Dalam Ugamo Malim (Studi Kasus Di Lembaga Sosial Milik Masyarakat
viii
Waryono, 1998. Mencari Agama Baru (Studi Tehadap munculnya Sekte-Sekte Agama).
Al-Jamiah No.61
3. Wawancara
4. Internet
5. Dokumen
Dildar Ahmad, 2012. Pendalaman Aqidah Ahmadiyah oleh Komisi 8 DPR RI. Jakarta:
ix
Jemaat Ahmadiyah Indonesia
Maulana, 2013. Awal Perselisihan Dalam Islam. Jakarta: Jemaat Ahmadiyah Indonesia
Munasir Sidik, 2008. Dasar-dasar Hukum dan Legalitas: Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Ahmadiyah Indonesia
x
Dokumentasi Pribadi
Guest House
Asrama Jamiah
Perumahan Mubaligh
xi
Gedung Serbaguna
Masjid An-Nasr
xii
Wawancara dengan pengurus MTA
xiii
Hasil Wawancara dengan Mubaligh Ahmadiyah
1.Identitas Diri
a. Nama : Yaqub
b. Jenis Kelamin : laki-laki
c. Umur : 32
2.Daftar Pertanyaan
a.Ketua
b.Majlis Musyawarah
c.Mubalighin
d.Pengurus Besar
e.Auditor
f.Dewan Pengampu
g.Pengurus Cabang
xiv
Maslis Syuro (Majlis Musyawarah Nasional). Dimana anggota Majlis
Syuro Nasional terdiri dari
A. Amir/Ketua Nasional
iii. Jemaat lokal yang mempunyai anggota pembayar candah lebih dari
100, memilih seorang tambahan wakil untuk setiap 50 orang anggota
atau kurang dari itu.
v. (a) Dua wakil dari Majlis Khuddamul Ahmadiyah , terdiri dari Sadr
Majlis dan seorang wakil yang dipilihnya, (b) Dua wakil dari Majlis
Ansharullah , terdiri dari Sadr Majlis dan seorang wakil yang
dipilihnya, (c) Wakil dari Lajnah Imaillah , terdiri dari sadr Lajnah dan
mereka yang dipilihnya .Mengenai jumlahnya, amir /ketua Nasional
agar meminta persetujuan dari Hadhrat Khalifatul Masih
xv
vi. Adalah perlu bahwa usia dari 25 % wakil-wakil yang dipilih oleh
suatu Jemaat untuk Majlis Syuro ada di bawah 30 tahun.
F. Para wakil dipilih dalam rapat umum Jemaat lokal berdasarkan suara
terbanyak
G. Dan seterusnya.
Berdasarkan data yang diterima telah terjadi peningkatan baik dari segi
jumlah anggota maupun jumlah cabang terjadi peningkatan. Bahkan yang
cukup mengejutkan terjadi peningkatan yang signifikan dari penerimaan
pengorbanan anggota.
xvi
5. Bagaimana cara membedakan antara anggota Jemaat Ahmadiyah dengan
non-anggota?
Secara umum tidak ada perbedaanya dengan umat Islam pada umumnya
karena Ahmadiyah merupakan bagian dari islam dan yang mengikuti
ajaran islam. Anggota Ahmadiyah juga tidak mengenakan simbol-simbol
atau atribut-atribut khusus seperti jubah, serban, dan sebagainya.
Setelah seseorang mengenal kebenaran Imam Mahdi dan Nabi Isa yang
dijanjikan melalui Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, kemudian menerima
Syarat Baiat (terlampir dibawah) juga segala akidah Ahmadiyah termasuk
segala petunjuk yang penting maka seseorang diizinkan berbaiat dengan
mengisi Formulir Surat Pernyataan Baiat yang telah disediakan.
i. Dimasa yang akan datang hingga masuk ke dalam kubur senantiasa akan
menjauhi syirik
ii. Akan senantiasa menghindarkan diri dari segala corak bohong, zina.
pandangan birahi terhadap bukan muhrim, perbutan fasik, kejahatan,
aniaya, khianat, mengadakan huru hara, dan memberontak serta tidak akan
dikalahkan oleh hawa nafsunya meskipun bagaimana juga dorongan
terhadapnya.
iii. Akan senantiasa mendirikan shalat lima waktu tanpa putus-putusnya
sesuai dengan perintah Allah Ta'ala dan Rasul-Nya dan dengan sekuat
tenaga berikhtiar akan senantiasa mengerjakan shalat tahajud dan
mengirim shalawat kepada junjungannya yang Mulia Rasulullah saw dan
setiap hari akan membiasakan mengucapkan pujian dan sanjungan
xvii
terhadap Allah Ta'ala dengan mengingat karunia-karunia-Nya dengan hati
yang penuh rasa kecintaan.
iv. Tidak akan mendatangkan kesusahan apapun yang tidak pada tempatnya
terhadap makhluk Allah seumumnya dan kaum Muslimin khususnya
karena dorongan hawa nafsunya, baik dengan lisan atau dengan tangan
atau dengan cara apapun juga.
v. Akan tetap setia terhadap Allah Ta'ala baik dalam segala keadaan susah
ataupun senang, dalam duka atau suka, nikmat atau musibah; pendeknya
akan rela atas putusan Allah Ta'ala. Dan senantiasa akan bersedia
menerima segala kehinaan dan kesusahan di jalan Allah. Tidak akan
memalingkan mukannya dari Allah Ta'ala ketika ditimpa suatu musibah,
bahkan akan terus melangkah ke muka.
vi. Akan berhenti dari adat kebisaan yang buruk dan dari menuruti hawa
nafsu, dan benar-benar akan menjunjung tinggi perintah Al-Quran suci
atas dirinya. Firman Allah dan sabda Rasul-Nya itu akan menjadi
pedoman baginya dalam setiap langkahnya.
vii. Akan meninggalkan takabur dan sombong; akan hidup dengan
merendahkan diri, beradat lemah lembut, berbudi pekerti yang halus dan
sopan santun.
viii. Akan menghargai agama, kehormatan agama dan mencintai Islam
lebih daripada jiwanya, harta bendanya, anak-anaknya dan dari segala
yang dicintainya.
ix. Akan selamanya menaruh belas kasih terhadap makhluk Allah
seumumnya dan akan sejauh mungkin mendatangkan faedah kepada
ummat manusia dengan kekuatan dan nikmat yang dianugerahkan Allah
Ta'ala.
x. Akan mengikat tali persaudaraan dengan hamba ini (Imam Mahdi dan Al-
Masih Mau'ud), semata-mata karena Allah swt dengan pengakuan taat
dalam hal makruf (segala hal yang baik) dan akan berdiri di atas perjanjian
ini hingga mautnya, dan menjunjung tinggi ikatan perjanjian ini melebihi
xviii
ikatan duniawi, baik ikatan keluarga, ikatan persahabatan atau pun ikatan
kerja.
7. Adakah anggota Jemaat Ahmadiyah yang mempunyai posisi strategis
dalam masyarakat maupun pemerintahan?
Sejak masa perjuangan hingga saat ini tidak terhitung jumlahnya warga
Ahmadiyah yang memiliki posisi strategis dalam pemerintahan maupun
dalam masyarakat. Bahkan dalam daftar para pahlawan bangsa tercatat
beberapa nama yang merupakan anggota Ahmadiyah; Wr soepratman, R.
Muhyiddin, Arif Rahman Hakim dan lain-lain.
Untuk menjawab pertanyaan ini ada beberapa faktor yang dapat menjadi
penguat jalilan solidaritas antar anggota, namun penulis hanya
memberikan beberapa contoh saja.
xix
untuk menjalankan keahmadiaanya yang tentunya berlandaskan kepada
ajaran-ajaran Islam.
9. Bagaimana cara Jemaat Ahmadiyah dalam mengarahkan perilaku
anggotanya agar sesuai dengan cita-cita yang ingin dicapai?
10. Apa saja badan atau lembaga yang dibuat untuk menunjang kegiatan
Jemaat Ahmadiyah?
xx
e. Muslim Television Ahmadiyya Internasional (MTA). tayang sejak tahun
1992, saat ini mengudara 24 jam non stop dipancarkan dari 8 satelit ke
seluruh dunia.
f. Majlis Nusrat Jahan, yayasan yang bergerak untuk kesehatan dan
pendidikan untuk masyarakat Afrika. dengan mendirikan klinik, RS,
sekolah-sekolah dan lainnya di berbagai tempat di afrika.
Itu sah-sah saja. Namun dalam koridor organisasi Jemaat Ahmadiyah tidak
mengizinkan kepada anggotanya untuk menikah dengan seorang laki-laki
non Ahmadi, hal ini memiliki alasan-alasan yang kuat, diantaranya;
mengenai hal kufu (keseimbangan, kesetaraan). Dimana Islam sendiri
mengajarkan bahwa alangkah baiknya didalam pernikahan laki-laki dan
perempuan itu dalam keadaan kufu. Maksud dari kufu yang sebenarnya
adalah menciptakan keharmonisan dan keserasian dalam kehidupan
berkeluarga bagi kedua belah pihak. Untuk lebih jelas diantara semua hal
ini persamaan dan kufu dalam agama meraih kepentingan dasar.
Berdasarkan hal inilah Rasulullah saw bersabda:
xxi
itu sejatinya Jemaat Ahmadiyah membuat aturan tersebut untuk
anggotanya demi tegaknya kebaikan bersama.
Al-Quran menyebutkan
xxii
Artinya: Hai orang-orang yang beriman,taatlah kepada Allah swt., dan
taatlah kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang yang memegang
kekuasaan di antaramu. Dan, jika kamu berselisih mengenai sesuatu, maka
kembalikanlah hal itu kepada Allah swt. dan Rasul-Nya, jika kamu
memang beriman kepada Allah swt. dan Hari Kemudian. Hal demikian itu
paling baik dan paling bagus akibatnya (An-Nisa :59)
Kata taat, yang terletak sebelum kata-kata Allah swt. dan Rasul,
telah ditiadakan sebelum perkataan orang-orang yang memegang
kekuasaan agar menunjukkan bahwa ketaatan sepenuh-penuhnya kepada
penguasa yang diangkat menurut undang-undang, berarti pula taat kepada
Allah swt. swt. dan Rasul-Nya. Perintah yang terkandung dalam kata-kata,
Kembalikanlah hal itu kepada Allah swt. swt. dan Rasul-Nya dapat
ditujukan kepada sengketa antara rakyat itu sendiri. Jika ditujukan kepada
keadaan yang pertama, maka maksudnya ialah, seandainya ada suatu
perkara yang mengenainya timbul ketidaksepakatan antara penguasa-
penguasa dan rakyat, maka hal itu hendaknya diputuskan menurut ajaran
Alquran; dan jika Alquran diam mengenai hal itu, maka hendaknya
menuruti sunah dan hadis. Akan tetapi, apabila Alquran, sunah, dan hadis
diam mengenai masalah itu, hendaknya diserahkan kepada orang-orang
yang diberi wewenah mengurusi perkara-perkara kaum Muslimin.
Agaknya ayat itu menunjuk kepada hal-hal yang khusus berhubungan
dengan perkara-perkara kenegaraan. Dalam hal ini yang menjadi dasar
perintah itu ialah, segala ketaatan kepada penguasa itu harus tunduk
kepada ketaatan terhadap Tuhan dan Rasul-Nya. Tetapi, apabila ada
perbedaan paham dan sengketa mengenai utusan kemasyarakatan dan
sebagainya yang nampaknya disinggung dengan kata-kata jika kamu
berselisih, kaum muslimin harus dibimbing oleh hukum syariat Islam dan
bukan oleh hukum yang lain.
xxiii
Ahmadiyah secara internasional dikenal sebagai pembawa pesan damai,
salah satu moto yang terkenal adalah love for all hatred for none. oleh
sebab itu tentunya Ahmadiyah akan selalu berusaha menjalin hubungan
baik dengan siapapun.
19. Bagaimana cara atau strategi yang dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah
dalam menghadapi pihak luar yang tak suka terhadap keberadaan Jemaat
Ahmadiyah?
xxiv
Hasil Wawancara dengan Mubaligh Ahmadiyah
1.Identitas Diri
2.Daftar Pertanyaan
xxv
d. Pengurus cabang dipilih berdasarkan rapat cabang
4. Berapa banyak jumlah anggota Jemaat Ahmadiyah di Indonesia? Apakah
ada peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, atau sebaliknya?
Data tahun 2011 menyebutkan bahwa 150ribu orang telah masuk ke dalam
Jemaat Ahmadiyah dalam 19 tahun terakhir (1992-2011). Pada tahun yang
sama, Jemaat Ahmadiyah memiliki 298 cabang di berbagai daerah.
xxvi
dan pengabdian sesama manusia menyatu di bumi. Allah telah
merencanakan agar Jama'ah ini mewujudkan kemuliaan dan kekuasaan-
Nya. Dia akan memberkati mereka sehingga dunia dapat menyaksikan
kecintaan baru kepada Tuhan, tobat dari dosa, kesalehan sejati,
kedamaian, niat baik, dan kesejahteraan manusia maka kelompok ini akan
terdiri dari orang-orang yang didukung oleh rohulqudus. Dia (Allah
Ta'ala) akan membersihkan mereka dari kekotoran kehidupan dunia dan
memberikan mereka kehidupan baru. Dalam nubuatan-nubuatan-Nya yang
penuh berkat Dia telah menjanjikan kepadaku bahwa dia akan
memperbesar Jama'ah ini berlipat ganda dan ribuan orang yang ta'at akan
menggabungkan diri. Dia akan memelihara dan mengembangkan mereka
sampai jumlah dan kekuatan mereka akan terlihat mencengangkan bagi
para pengamat. Mereka akan menerangi dunia seperti cahaya yang
ditempatkan diatas bukit dan mereka akan menjadi contoh karunia-karunia
Islam. Anggota-anggota Jama'ah yang benar-benar patuh, akan unggul di
atas penentang mereka dan akan selalu muncul diatara mereka sekelompok
yang akan dipilih Allah untuk mendukung-Nya sampai dunia berakhir.
Inilah yang diinginkan Allah Tuhan kita Yang Maha Kuasa. Dia Maha
Kuasa dan melakukan apa yang Dia inginkan karena semua kekuasan dan
kemampuan adalah milik-Nya."
xxvii
Adanya Ketaatan kepada Pemimpin baik di tingkat lokal hingga
Internasional. Kondisi ini yang menjadi pilar tegaknya persatuan di antara
anggota. Ahmadiyah memiliki susunan pengurus yang memiliki fungsinya
masing-masing. Pengurus-pengurus tersebutlah yang harus memastikan
bahwa keadaan setiap anggota baik, dari segi kerohanian, keilmuan
maupun kesejahteraan berjalan dengan baik
10. Apa saja badan atau lembaga yang dibuat untuk menunjang kegiatan
Jemaat Ahmadiyah?
a. Lajnah Imaillah, yang terdiri dari Ahmadi perempuan yang berusia
15 tahun ke atas.
b. Majlis Ansharullah, yang terdiri dari pria Ahmadiyang berusia dari
40 tahun hingga seterusnya.
c. Majlis Khuddamul Ahmadiyah, yang terdiri daripria-pria Ahmadi
yang berusia dari 15 tahun hingga 40 tahun.
11. Apakah Ahmadiyah membolehkan anggotanya menikah dengan non
Ahmadiyah (NU, Muhammadiyah, dsb)?
xxviii
Yakni nasab anak terbukti setelah pernikahan seperti ini, anak tersebut
mendapat semua hak syariat dan hukum serta berhak mendapat warits.
Artinya: Hari ini telah dihalalkan bagimu segala barang yang baik. Dan
makanan orang-orang yang diberi Kitab halal bagimu dan makananmu
halal bagi mereka. Dan dihalalkan bagimu wanita-wanita yang
memelihara kehormatan dari antara wanita-wanita mukmin dan wanita-
wanita yang memelihara kehormatan dari antara orang-orang yang diberi
Kitab sebelum kamu, apabila kamu memberikan kepada mereka maskawin
mereka untuk nikah dengan sah dan bukan untuk berbuat zina, dan tidak
pula untuk menjadikan gundik-gundik. Dan barangsiapa menjadi ingkar
sesudah beriman, maka sesungguhnya hapuslah amalannya, dan di akhirat
ia di antara orang-orang yang merugi
Bersikap terbuka
xxix
14. Bagaimana hubungan Jemaat Ahmadiyah dengan para stakeholder
setempat? RT, RW, Kepala desa, Camat, dan sebagainya?
Ahmadiyah terbuka dengan siapa saja, baik itu dengan pemerintah, dengan
kelompok mainstream, maupun dengan kelompok minoritas. Kami sering
berkomunikasi dengan kelompok-kelompok minoritas lainnya seperti
Syiah.
xxx
Jemaat Ahmadiyah sering berpartisipasi di dalam kegiatan-kegiatan
masyarakat. Selagi kami diajak maupun diundang pasti kami akan ikut
serta, kami tidak ingin kehadiran kami dalam suatu kegiatan yang tidak
diharapkan.
Apapun pandangan orang luar, baik itu positif maupun negatif, kami
menanggapinya dengan baik, karena kami punya motto yakni love for all
hatred for none.
19. Bagaimana cara atau strategi yang dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah
dalam menghadapi pihak luar yang tak suka terhadap keberadaan Jemaat
Ahmadiyah?
Sebenarnya tidak ada strategi khusus, namun kita akan berusaha untuk
mengajak berdialog, berbicara dengan baik-baik, bukan dengan cara-cara
kekerasan.
xxxi
Hasil Wawancara dengan pengurus Majlis Lajnah Imaillah
1.Identitas Diri
a. Nama : Lilis
b. Jenis Kelamin : perempuan
c. Umur : 53
2.Daftar Pertanyaan
xxxii
Secara alamiah yang lahir itu pasti ada dan sekarang dengan adanya SKB
memang membatasi aktivitas (penyebaran aqidah), tetapi tentu saja orang-
orang yang ingin mengetahui kami lebih lanjut, kemudian ingin
mempelajari tentang Ahmadiyah, mereka tertarik kemudian ada yang
masuk, walaupun kami secara de facto menyatakan kita tidak boleh
menyebarkan akidah karena SKB itu.
Ciri kalau Ahmadiyah benar, salah satunya adalah dalam segi jumlah.
Kalau jumlahnya stagnan itu berarti organisasi ini tidak ada pengikutnya,
tapi karna kita terus berupaya ingin mengajak orang kepada Allah otomatis
orang yang hatinya bersih ingin tahu dan tertarik bisa bergabung.
Walaupun ada SKB yang secara de yure membatasi kita untuk
menyebarkan aqidah, tapi untuk orang-orang yang ingin tahu kami tidak
bisa melarang, karena memang itu keinginan mereka. Jadi kalau dikatakan
jumlah, saat ini terus berkembang, sekarang memang kita sedang berupaya
untuk menarik orang-orang itu ke jalan allah menuju kebaikan yang Allah
kehendaki.
xxxiii
berarti dia harus memposisikan diri sebagai ibu yang sejati yang harus
membawa keluarga dan anak-anaknya menjadi keluarga yang muslim.
Dalam JAI tak ada aturan baku. Tetapi kita memakai pakaian yang sesuai
dengan syariah, yaitu tertutup seluruh badan kecuali telapak tangan dan
muka. Dan ketika berada dalam rumah/ keluarga juga tak wajib memakai
jilbab. Jadi tak ada ketentuan yang ketat. Kalau saya pribadi tak mau
memakai pakaian yang terlalu mencolok perhatian masyarakat.
6. Bagaimana peran Lajnah Imaillah dalam proses regenerasi yang ada dalam
Ahmadiyah?
Fokus pada ruang lingkup keluarga. Menurut kami ketahanan keluarga itu
penting. Kalau keluarga kuat, negara juga akan kuat. Organisasi manapun,
kalau di level keluarganya kuat, itu akan kuat. Jadi kita akarnya dari situ
(keluarga) untuk menjadi organisasi yang kuat.
xxxiv
terpenuhi dulu. Tapi kami punya prinsip, kalau memang memiliki akidah
yang sama, maka akan keluarga itu akan lebih baik, bisa memelihara anak-
anaknya juga. Jadi kami berprinsip secara Islami penuhi dulu itu, tapi kami
punya persepsi lain alangkah baiknya apabila ada persamaan, daripada
berbeda maka nantinya akan sulit dalam proses pembinaan dengan anak-
anak tadi.
Secara personal itu hak dia, untuk bisa memutuskan masa depannya. Tapi
secara organisasi kami punya aturan-aturan, yang bisa menyelamatkan
generasi berikutnya untuk bisa menjadi keluarga yang Islami itu, kami
punya aturan tersebut. Tapi kalau memang dia mau menikah (dengan yang
lain) itu hak dia. Ada hak dan kewajiban, kita menjaga keutuhan keluarga
itu.
Kita tidak menyebut secara tegas itu sanksi, tapi ada proses pembinaan,
kita terus berkomunikasi serta penerangan-penerangan pada yang
bersangkutan, walaupun kita ada aturan-aturan khusus tentang pembinaan
pada perempuan-perempuan Ahmadiyah itu. Tapi itu hak dia, secara asasi
itu hak dia untuk bisa menentukan, tapi kami secara organisasi punya
aturan untuk menyelamatkan perempuan itu.
Kita tidak ada aturan/himbauan untuk menutupi identitas. Dia harus bisa
memposisikan dimana dia berada trgantung kepada bagaimana dia
membawakan dirinya. Misalnya gini: saya tidak pernah ditanya 'kamu
Ahmadiyah bukan?' Biasanya kita berupaya untuk membuat diri kita
tampil beda dalam arti positif, mereka akan tanya 'kenapa perempuan
Ahmadiyah jumatan?', kan yang lain masih sangat jarang yang jumatan.
Saya di kantor tiap jumat ikut jumatan. Itu akan mengundang rasa
penasaran orang lain. Jadi proses-proses penunjukkan identitas dengan
xxxv
cara demikian. Kami tidak pernah menghimbau untuk menutupi identitas,
semuanya akan terlihat secara natural. Orang biasanya akan melihat dari
perbuatan kita sehari-hari.
11. Bagaimana tanggapan anggota Lajnah Imaillah bila ada pihak-pihak yang
menganggap negatif keberadaan Ahmadiyah?
Orang boleh memandang kami sebelah mata, tapi kami punya slogan "love
for all, hated for none". Cinta kepada semua, tidak benci pada siapapun.
Kami dilarang untuk membalas apa yang orang lain lakukan kepada kita
(kekerasan). Kita tidak boleh berprasangka negatif juga kepada mereka.
Jadi kita tetap berprasangka baik, kita doakan. Menurut kami, dimana
bumi diinjak, disitu langit dijunjung. Jadi tidak pernah kita melakukan
perlawanan-perlawanan. Demo saja tidak pernah. Diserang dimana-mana.
SKB keluarpun kita tidak turun ke jalan, karena kita memang taat kepada
pemerintah.
xxxvi
Hasil Wawancara dengan Pengurus Majlis Ansharullah
1.Identitas Diri
2.Daftar Pertanyaan
xxxvii
4. Apa agenda utama Majlis Ansharullah?
Tak ada hal khusus, semua kegiatan yang kami lakukan jelas membuat
anggota JAI semakin erat persaudaraannya.
Ya biasa saja. Hal tesebut bagi kami sudah menjadi sunatullah. Sejak
zaman dahulu (nabi-nabi terdahulu), juga sering dihina dan diejek oleh
orang-orang. Saya hanya berdoa kepada mereka, supaya dibukakan jalan
pengetahuan bagi mereka.
xxxviii
Hasil Wawancara dengan Pengurus Khadamul Ahmadiyah
1.Identitas Diri
a. Nama : Yusuf
b. Jenis Kelamin : laki-laki
c. Umur : 35
2.Daftar Pertanyaan
xxxix
4. Apa agenda utama Majlis Khuddamul Ahmadiyah?
Kalau kita sudah biasa, itu hal yang wajar dan tak hanya Ahmadiyah saja
yang menghadapi hal-hal negatif. Jika ada yang berpikir negatif tentang
Ahmadiyah, mungkin saja mereka belum tahu benar tentang Ahmadiyah.
Maka dari itu, kita menyelenggarakan pemahaman-pemahaman kepada
mereka. Pendek kata, jika ada yang menganggap kami negatif maka kami
berpikir bahwa mereka belum tahu.
xl
Hasil Wawancara dengan Pengurus Jamiah Ahmadiyah
1.Identitas Diri
a. Nama : Muniru
b. Jenis Kelamin : laki-laki
c. Umur : 58
2.Daftar Pertanyaan
Sebelum tahun 1997, Jamiah menerima mahasiswa baru setiap tiga tahun
sekali dengan banyaknya mahasiswa baru per tahun 20 orang. Setelah
Hadhrat Khalifatul Masih IV r.h mencanangkan pertablighan yang
berencana dan terus berlipat maka secara otomatis membutuhkan tenaga
Mubalig serta peningkatan pendidikan Jamiah baik secara kualitas dan
kuantitas. Sekarang Jamiah Ahmadiyah menerima mahasiswa setiap
tahunnya sebanyak 25 orang.
xli
3. Bagaimana latar belakang berdirinya Jamiah Ahmadiyah?
xlii
5. Bagaimana kurikulum dalam Jamiah Ahmadiyah?
xliii
Hasil Wawancara dengan Pengurus MTA
1.Identitas Diri
a. Nama : Bilal
b. Jenis Kelamin : laki-laki
c. Umur : 45
2.Daftar Pertanyaan
Saluran MTA bisa diakses melalui TV kabel atau melalui Web streaming
www.MTA.tv ataupun bisa banyak ditemukan di youtube. Untuk
xliv
sementara ini belum bisa ditangkap menggunakan antena biasa karena
belum memperoleh izin dari pemerintah. Kami berharap sih pemerintah
memberi izin seperti saluran-saluran lainnya, biar bisa disaksikan oleh
masyarakat secara luas.
xlv
Hasil Wawancara dengan Kepala Desa setempat
1.Identitas Informan
a Nama : Sutisna
b Jenis Kelamin : laki-laki
c Umur : 53 tahun
2.Daftar Pertanyaan
Selama saya menjabat menjadi Kepala desa di sini tidak pernah ada warga
yang menolak keberadaan Ahmadiyah. Memang dulu pada tahun 2000an di
sini pernah terjadi kasus penolakan terhadap Ahmadiyah, tapi saya kurang
mengetahui kronologisnya, apakah mereka (yang menolak) dari warga sini
atau bukan saya kurang tahu.
Selama saya menjabat menjadi Kepala desa di sini tidak ada protes atau
sebagainya terhadap kegiatan-kegiatan Ahmadiyah, apalagi sampai
mengusir mereka.
xlvi
e Pernahkah diadakan kegiatan yang melibatkan warga dengan anggota
Ahmadiyah?
xlvii
Hasil Wawancara dengan Ketua RT Setempat
1.Identitas Diri
a. Nama : Yosep
b. Jenis Kelamin : laki-laki
c. Umur : 47
2.Daftar Pertanyaan
Saya pribadi tidak masalah, toh warga sini juga nggak begitu
mempermasalahkan, itu kan masalah kepercayaan, jadi harus saling
menghormati saja walaupun apa yang mereka yakini sedikit berbeda dengan
keyakinan saya.
Hubungan warga sini dengan Ahmadiyah baik, nggak ada masalah dengan
Ahmadiyah. Bahkan beberapa warga bekerja di sana. Ada juga yang
menikah sama anggota Ahmadiyah, memang pada awalnya mereka
tertetutup banget sama warga tapi lama-lama mereka sedikit terbuka dengan
kita (warga).
xlviii
5. Bila ada protes, bagaimana peran anda dalam mengatasi hal tersebut?
6. Pernahkah diadakan kegiatan yang melibatkan warga dengan anggota
Ahmadiyah?
Kalau kegiatan yang formal sih tidak pernah, tapi kalau kegiatan yang non-
formal seperti kerja bakti, bermain sepak bola, bermain volly, dan
sebagainya cukup sering. Ya, saya sih berharap mereka bisa lebih dekat
dengan warga, lebih sering berkomunikasi dengan kita, biar nggak ada rasa
curiga atau apa satu sama lain.
xlix
Hasil wawancara dengan warga setempat
1.Identitas Diri
2.Daftar Pertanyaan
Ahmadiyah itu aliran dalam Islam yang berasal dari Pakistan. Setahu saya
Ahmadiyah berbeda dengan Islam pada umumnya, terutama dalam hal
kenabian.
l
a Pernahkah diadakan kegiatan sosial bersama yang mengikutsertakan
anggota Jemaat Ahmadiyah?
Karena saya baru 3 tahunan tinggal di sini (Pondok Udik) jadi belum kenal
semua warga sini (Pondok Udik), jadi tidak bisa membedakan mana yang
anggota Ahmadiyah mana yang bukan anggota (Ahmadiyah).
li