Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PENGALIHAN ENOK
Jalan Negara No.01 Pengalihan Enok Kecamatan Enok Kode Pos 29272.email:pkmpengalihanenok@gmail.com. Hp:082391161688

KERANGKA ACUAN
PENYIMPANAN DAN PENGAMBILAN VAKSIN DAN PELARUT PROGRAM IMUNISASI
UPT PUSKESMAS PENGALIHAN ENOK

I. PENDAHULUAN
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945
melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya
sumber manusia yang sehat, terampil dan ahli serta disusun dalam satu program
kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi
epidemiologi yang valid.
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda,
yaitu beban masalah penyakit menular dan degeneratif. Pemberantasan penyakit
menular sangat sulit karena penyebaranya tidak mengenal batas wilayah administrasi.
Imunisasi merupakan salah satu tindakan pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah
lain yang terbukt sangat cost effective.
Menurut Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Imunisasi
merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang
merupakan salah satu kegiatan Prioritas kementerian Kesehatan sebagai salah satu
bentuk nyata komitmen Pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals
(MDGs) khusunya untuk menurunkan angka kematian pada anak.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/ meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Dalam program Imunisasi vaksin yan beredar sudah cukup banyak. Dan sekian jenis
Vaksin sampai saat ini yang dimasukan dalam program imunisasi baru 9 jenis vaksin.
namun demikian selain vaksin program imunisasi masih ada vaksin lain yang juga
digunakan oleh program lain di Kementerian Kesehatan RI yang pelu dipantau untuk
keamanan penyimpanan vaksin ataupun saat pengambilan vaksin.

II. LATAR BELAKANG


Program imunisasi telah terbukti efektif dalam mengendalikan penyakit, program
ini dapat efektif bila didukung oleh pelayanan yang bermutu. Salah satunya kebijakan
program imunisasi yang bermutu adalah penangan terhadap penyimpanan vaksin
maupun saat pengambilan vaksin.
Agar vaksin tetap mempunyai potensi yang baik sewaktu diberikan kepada
sasaran maka vaksin harus disimpan pada suhu tertentu. Bahkan tidak hanya saat
penyimpanan vaksin saja, saat pengambilan vaksin pun harus sesuai prosedur yg telah
ada. Penyimpangan dari ketentuan yang ada dapat mengakibatkan kerusakan vaksin
sehingga menurunkan atau bahkan menghilangkan potensi atau dapat memberikan
kejadian pasca imunisasi (KIPI) bila diberikan kepada sasaran.

III. TUJUAN.
a. Tujuan Umum
Vaksin tetap mempunyai potensi baik sewaktu diberikan kepada sasaran.
b. Tujuan Khusus
Sebagai acuan bagi petugas pengelola program imunisasi dalam :
- Mengelola vaksin sehingga kualitas vaksin tetap terjaga saat diberikan kepada
sasaran.
- Mencegah kerusakan vaksin akibat pembekuan dan yang peka terhadap
paparan panas.
- Melaksanakan pemantauan serta pengawasan terhadap seluruh proses
pengelolaan vaksin, mulai dari perencanaan, pengambilan, pendistribusian,
serta penyimpanan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pengambilan vaksin dan 1. Lakukan perhitungan kebutuhan vaksin.
2. Buat surat perintah tugas pengambilan
Pelarut.
vaksin dan permintaan vaskin dengan
menghitung sisa stok.
3. Siapkan coolbox atau vaccine carrier
yang dilengkapi coolpack (kotak cair
dingin) agar suhu terjaga antara 2 -8
derajat celcius.
4. Siapkan alat transportasi yang memadai.
5. Serahkan surat perintah tugas
pengambilan vaksin dan permintaan
vaksin kepada petugas kabupaten/kota
dan kemudian cocokan vaksin yang
diserahkan dengan permintaan.
6. Periksa kondisi VVM dan masa
kadaluarsa vaksin.
7. Tukarkan coolpack yang dibawa dari
puskesmas dengan coolpack yang
telah dikondisikan di kabupaten/kota.
8. Susun coolpack kedalam coolbox atau
vaccine carier
9. Masukan vaksin kedalam coolbox atau
vaccine carier yang telah terisi coolpack.
10. Vaksin yang sensitiv beku diletakan
ditengan, sedangkan vaksin yang
sensitif panas menempel pada dinding
coolpack.
11. Tutup rapat bagian atas coolbox atau
vaccine carier.
12. Minta SBBK pada petugas vaksin.
13. Selama perjalanan kepuskesmas,
lindungi vaksin dari paparan sinar
matahari langsung .
14. Sesampai dipuskesmas, bukacoolbox
atau vaccine carrier dan periksa kembali
kondisi VVM dan alat pemantau suhu.
15. Masukan vaksin kedalam lemari es.
16. Catat vaksin tersebut (jumlah, jenis, no
bacth, masa kadaluarsa, kondisi VVM )
dalam buku pengambilan dan
pengeluaran vaksin.
2 Penyimpanan vaksin dan 1. Pastikan lemari es buka atas dalam
kondisi baik dengan ketentuan sebagai
Pelarut.
berikut :
a. Lemari es pada posisi datar.
b. Terlindung dari sinar matahari
langsung.
c. Terdapat stabilitator pada setiap
lemari es.
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari
es.
e. Jarak antara lemari es dengan dinding
15 -20 cm
f. Jarak antar lemari es yang satu dengan
yang lain 15-20 cm.
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada
evaporator.
2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian
atas lemari es
3. Letakan coolpack pada dasar lemari es.
4. Pastikan bahwa semua vaksin berada
didalam dus vaksin.
5. Letakan vaksin sesuai sesuai dengan
sensitifitasnya :
6. Pelarut disimpan pada suhu ruang
terlindung dari sinar matahari langsung.
7. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek
atau VVM B diletakan bagian atas.
8. beri jarak antara dus vaskin 1-2 cm untuk
sirkulasi udara.
9. Letakakan 1 buah thermometer pada
bagian tengah diantara vaksin yang
sensitif beku.
10. Periksa Suhu lemari es 2 kali sehari pagi
dan sore (termasuk hari libur) kemudian
catat pada grafik suhu.
11. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi
dan sore (termasuk hari libur ) kemudian
catat pada grafik suhu.
12. Membuat laporan pemakaian obat dalam 1
bulan, sisa stok obat dan permintaan obat
untuk bulan berikutnya.
13. Obat yang telah memasuki kadaluarsa
(ED) dipisahkan dengan vaksin lainya
kemudian dibakar dan dibuat berita
acaranya diketahui oleh kepala puskesmas
dan dicatat di buku

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Pelaksana Lintas Program Lintas Sektor Ket


Kegiatan Pokok
Program Terkait Terkait
1 Pengambilan vaksin Febry Anggriani Promkes dan Dinas
dan pelarut. Posyandu Kesehatan
2 Penyimpanan Febry anggriani - -
Vaksin dan pelarut.

VI. SASARAN
Petugas vaksin yang ada dipuskesmas maupun di setiap desa dalam wilayah kerja upt
Puskesmas Pengalihan Enok.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2017
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Pengambilan
vaksin dan
1 pelarut

Penyimpanan
vaksin dan
2 pelarut

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Terkelolanya vaksin sehingga kualitas vaksin tetap terjaga saat diberikan kepada
sasaran.
2. Tidak adanya kerusakan vaksin akibat pembekuan dan yang peka terhadap
paparan panas.
3. Terlaksananya pemantauan serta pengawasan terhadap seluruh proses
pengelolaan vaksin, mulai dari perencanaan, pengambilan, pendistribusian, serta
penyimpanan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan jumlah pengambilan/permintaan, penyimpanan dan pemakaian vaksin
dan pelarut.
2. pelaporan dilakukan secara bulanan yang ditanda tangani kepala Puskesmas dan
dikirim ke Dinkes Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai