Anda di halaman 1dari 12

Evolusi Nabi Adam

Mengungkap kesimpang-siuran kisah


dalam misteri Nabi Adam

Thoriq Publishing
Pamekasan 2014
PENCIPTAAN DARI BERBAGAI SUDUT
PANDANG

Masalah penciptaan manusia pertama memang


merupakan perdebatan yang tak pernah mencapai
klimaks, karena kita bukan merupakan pelaku subjek atau
objeknya. Penjelasan dari berbagai sumber wahyu dan
sejarah sangat diperlukan dan yang tidak kalah penting
adalah penggunaan keilmuan manusia dalam
memikirkan- nya.
Membicarakan tentang kejadian Adam sebagai
manusia (insan) pertama berarti membicarakan hal yang
gaib, yang mana kita tidak pernah berjumpa langsung
dengan para aktor. Hanya Allah lah yang menguasai
tentang hal gaib sebagaimana dalam Al Quran Apakah
ada pada sisi mereka pengetahuan tentang yang gaib lalu
mereka menuliskannya? (At Thuur : 41). Namun kita harus
berusaha untuk mengetahui-nya dengan berdasar pada
wahyu.
Sumber pengetahuan ada dua macam, yakini wahyu
dan filsafat (akal). Sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumnya wahyu merupakan informasi dari Tuhan
yang / penjelas saat kita menemukan kesulitan dalam
mencapai filsafat, jadi sifat wahyu adalah mutlak. Namun
kita sebagai manusia yang berakal harus mampu
menterjemahkan apa hal yang disampaikan oleh wahyu
tersebut, jadi tidak hanya menelan mentah-mentah info
tersebut.
Pemahaman secara tekstual selama ini yang
menjadikan sifat taqlid yang menutup pemikiran, menurut
saya hal semacam itu harus dibuang jauh dari manusia,

2
agar akal yang di ciptakan oleh Allah ini dapat bekerja
sebagaimana fungsinya.
Dalam masalah penciptaan ini saya akan bawakan
beberapa sudut pandang, yang mana nantinya
menghasilkan irama yang menjadi akar dari
permasalahan. Baik dalam Bible maupun Al Quran serta
pendapat ahli pada dasarnya sama-sama ingin
menghasilkan tujuan yang satu yakni membenarkan
bahwa peritiwa Adam ini betul-betul ada.
1. Informasi dalam Bible
Saat kita membahas informasi dari Bible maka kita
harus ikuti alur darinya, begitu pula saat membahas Al
Quran. Bible adalah kitab yang lebih dulu menerima kisah
ini sebelum diturunkannya Al Quran, dan Al Quran
ternyata membenarkan kisah ini. Beberapa dalam ayat-
ayat Bible, mari kita simak ayat-ayat berikut.
Kejadian pasal 1 menyebutkan bahwa manusia
diciptakan setelah penciptaan hewan. Dalam hal ini
menurut sebagian pendapat akan bersifat kontradiksi
dengan Bible kejadian pasal 2, yang menyatakan bahwa
manusia (Adam) diciptakan sebelum hewan.
(B. Kejadian 1:24) Berfirmanlah Allah: "Hendaklah
bumi mengeluar-kan segala jenis makhluk yang hidup,
binatang ternak dan binatang melata dan segala jenis
binatang liar." Dan jadilah demikian.
(B. Kejadian 1:25) Allah menjadikan segala jenis
binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang
melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
(B. Kejadian 1:26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi."

3
(B. Kejadian 1:27) Maka Allah menciptakan manusia
itu menurut gambar-nya, menurut gambar Allah diciptakan-
Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kitab Kejadian pasal 2 menyebutkan manusia
diciptakan sebelum hewan.
(B. Kejadian 2:18) Tuhan Allah berfirman: "Tidak
baik, kalau manu-sia itu seorang diri saja. Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
(B. Kejadian 2:19) Lalu Tuhan Allah membentuk
dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara.
Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat,
bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan
manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup,
demikianlah nanti nama makhluk itu.
Menurut saya penjelasan kitab Kejadian pasal 1-2,
tidak dapat dikatakan bertolak belakang. Bisa pula
maksud ayat itu menceritakan bahwa memang ada
kehidupan sekelompok hewan yang hidup Pra penciptaan
Adam yang tertera pada pasal 1, sedangkan pasal 2
menceritakan kehidupan sekelompok hewan Pasca
penciptaan Adam. Karena penjelasan satu ayat dapat di
ketahui oleh ayat yang lain, sehingga terjadi
kesinambungan ayat (munasabah). Penjelasan dalam Bible
berfariatif bukan bersifat ambigu, jadi saat kita menerima
sebuah penjelasan baik dari Bible maupun lainnya kita
harus mencari penjelasan lainnya.
Coba lihat dalam Kejadian 1:25; Allah menjadikan
segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala
jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa
semuanya itu baik. Dalam ayat ini menunjukkan bahwa
yang diciptakan adalah hewan atau binatang liar, ternak,
dan binatang melata. Hewan ini adalah hewan pemula
atau hewan pra Adam, dimana Adam belum diciptakan.

4
Sedangkan dalam Kejadian 2:19 menyebutkan;
Lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang
hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah
semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia
menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu
kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti
nama makhluk itu. Inilah hewan yang diciptakan pasca
Adam, yang mana agar Adam dapat mempelajarinya,
dengan memberikan nama pada hewan tersebut.
Apa yang disebutkan dalam Kejadian pasal 1 dan
pasal 2 sangatlah berbeda. Kelompok pertama adalah
binatang liar, ternak, melata. Sedangkan kelompok kedua
binatang hutan dan burung di udara. Jadi janganlah
samakan antara binatang kelompok pertama dengan
binatang kelompok kedua.
Sedangkan (B. Kejadian 1:26) Berfirmanlah Allah:
"Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.
Memiliki arti bahwa kalimat manusia menurut gambar dan
rupa kita (Tuhan) merupakan kelebihan yang telah
disifati Allah kepada manusia baik itu berupa sifat, akal,
ilmu, dll. Bukan berarti wajah Allah sama dengan wajah
manusi (Adam) sebagaimana dalam ilmu Al Quran
dikenal dengan istilah mutasyabihat. Ayat ini di pertegas
oleh ayat lainnya yang dijelaskan dalam:
(B. Keluaran 9:14) Sebab sekali ini Aku akan
melepaskan segala tulah-Ku terhadap engkau sendiri, terhadap
pegawai-pegawaimu dan terhadap rakyatmu, dengan maksud
supaya engkau mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti
Aku di seluruh bumi.

5
(B. Yesaya 46:9) Ingatlah hal-hal yang dahulu dari
sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang
lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku.
Lebih lanjut lagi Alkitab juga menginformasikan
bahwa, manusia diciptakan dari tanah liat lalu kembali
menjadi debu, yang dicurahkan laksana susu kemudian
dikentalkan kembali seperti keju, sebagaimana yang
tertera dalam (Ayub 10:8-12)
(B. Ayub 10:8). Tangan-Mulah yang membentuk dan
membuat aku, tetapi kemudian Engkau berpaling dan hendak
membinasa-kan aku?
(B. Ayub 10:9) Ingatlah, bahwa Engkau yang membuat aku
dari tanah liat, tetapi Engkau hendak menjadikan aku debu
kembali?
(B. Ayub 10:10) Bukankah Engkau yang mencurahkan aku
seperti air susu, dan mengentalkan aku seperti keju?
(B. Ayub 10:11) Engkau mengenakan kulit dan daging
kepadaku, serta menjalin aku dengan tulang dan urat.
(B. Ayub 10:12) Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan
kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku.
Pasal 10:9, Tuhan menciptakan manusia dari tanah,
ya hanya disebutkan satu jenis bahan penyusun tubuh
Adam, sedangkan dalam Al Quran penyebutan tanah
dalam berbagai bentuk lebih dari 4 bentuk, namun info
dari Alkitab terdapat kemiripan dalam hal ini.
Pasal 10:10, mencurahkan seperti susu dan
mengentalkan seperti keju, pernyataan seperti ini seakan
merupakan kalimat filosofis. Sementara dijelaskan pula
metode embriologi seperti mencurahkan susu dan
mengentalkan keju itu adalah teori tentang embriologi
yang dianut oleh Gallen dan Hipocrates di abad ke 6 SM.
Pada pasal 10:11 menyatakan gambaran instan dari
penciptaan manusia yaitu kulit, daging, dan dirajut oleh
tulang dan urat. Ayat seperti ini yang menanamkan
dalam pola pikir bahwa penciptaan Adam sangat simple,

6
tanpa proses yang panjang. Begitupun dalam Al Quran
yang dijelaskan secara singkat tapi memiliki nilai padat.
Begitu pula yang di jelaskan dalam kitab Kejadian,
(B. Kejadian 2:7) Kemudian Tuhan Allah mengambil sedikit
tanah, membentuknya menjadi seorang manusia, lalu
menghembuskan nafas yang memberikan hidup ke dalam
lobang hidungnya.
Alkitab menyebutkan bahwa manusia pertama dan
kedua yang diciptakan berjenis kelamin laki-laki dan
perempuan,
(B. Markus 10:6) Yesus berkata, Sebab pada awal
dunia, Tuhan menjadikan mereka laki-laki dan perempuan
Manusia pertama yang diciptakan-Nya itu bernama
Adam. Setelah menciptakan Adam, Tuhan memandang
tidak baik jika Adam sendirian, maka diciptakan-Nya-lah
seorang penolong yang sepadan dengan Adam. Ketika
Adam tidur nyenyak. Tuhan mengambil salah satu dari
rusuk Adam, kemudian menutup tempat itu dengan
daging. Dari rusuk Adam itulah dibangun Allah seorang
perempuan. Ia bernama Hawa. Sebagaimana yang di
ceritakan dalam Kejadian 2:18-22; 3:20.
Alkitab meyebutkan bahwa manusia diciptakan
Tuhan pada hari ke enam dari seluruh rangkaian
penciptaan yang ada.
(B. Kejadian 1: 26-31) Maka Tuhan menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Tuhan
diciptakan-Nya dia; itulah hari keenam.
Informasi seperti ini juga banyak beredar di dalam
tafsir sebagaimana dikisahkan oleh Abu Jafar Arrazi
dengan membawakan sebuah Hadist Nabi, bahwa Allah
menciptakan Malaikat pada hari Rabu, Jin pada hari
Kamis, dan Adam pada hari Jumat. Sebagaimana kita tahu
bahwa hari Jumat merupakan hari keenam dalam
hitungan islam. Kemiripan seperti itulah yang kita terima

7
selama ini, yang mana akan menjadikan penjelas antara
yang satu dengan yang lainnya.
2. Informasi dalam Al Quran
Dalam hal ini saya akan memaparkan beberapa
ayat yang menyinggung penciptaan Adam, secara
sederhana dan singkat. Karena pembahasan ini akan
dilanjutkan dibagian bab lain dibelakang.


(QS. Al Baqarah : 30) Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
Awal informasi dari Allah kepada malaikat, bahwa
Allah akan menciptakan khalifah dibumi, ini merupakan
hak prerogatif Allah. Yang MalaikatIpun tidak berhak
untuk menggagalkannya dengan memberikan semacam
alasan bahwa mahluk itu adalah perusak. Walaupun
malaikat memiliki keunggulan dapat melintasi dimensi
waktu yang begitu cepat, namun pengetahuannya masih
berada ditangan Allah.
Dalam ayat lain disebutkan bahwa misal
penciptaan Isa adalah sama dengan penciptaan Adam.
Sebagaimana dalam ayat berikut:


(QS. Al Imran : 59) Sesungguhnya misal (penciptaan)
Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman
kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia
Menurut saya jika penciptaan Isa seperti
penciptaan Adam maka, penciptaan Adam sama dengan
penciptaan Isa. Jika I=A, maka A=I. Permasalahannya
sekarang apakah hal tersebut sama dalam prosesnya atau
sama dalam masalah keagungannya, atau dalam
keunikannya?, karena ungkapan-ungkapan seperti ini tak
dapat disepelekan begitu saja. Insyaallah akan dijelaskan
dalam bab setelahnya.


(QS. Al Araf : 11) Sesungguhnya Kami telah
menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu,
kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah
kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis.
Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.
Penjelasan surat Al Araf :11, dalam teks aslinya
mengguna-kan kalimat jamak yaitu laqod kholaqnaakum
summa showwarnakum... penggunaan kata kum (bentuk
jamak) dalam bahasa arab memiliki beberapa pengertian,
dapat berupa pemberian hormat atau kemuliaan kepada
seseorang, dapat pula menunjukkan makna banyak. Jadi
penggunaan kata kum pada Adam apakah bertujuan untuk

9
menghormati Adam atau apakah karena jumlah mereka
yang banyak pada saat itu?.


(QS. Al Hijr : 26) Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
(QS. Al Hijr : 28) Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan
menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
(QS. Al Hijr : 29) Maka apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan
kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu
kepadanya dengan bersujud.
Perlu diketahui bahwa pengunaan bahan dasar
tubuh Adam dalam Al Quran disubutkan dalam berbagai
fariasi bentuk yang memiliki peran dan makna masing-
masing, begitu pula jika dikaji dalam keilmuan (ilmu
pengetahuan), yang menyatakan bahwa bahan dasar
tubuh manusia sangatlah beraneka ragam. Kandungan-
kandungan didalamnya yang menjadi bahan penyelidikan.
Dan masih banyak lagi informasi tentang Adam dalam Al
Quran, yang insyaallah akan di jelaskan dibagian
belakang.
Dalam hal ini akan dibahas dari beberapa sisi, yaitu
dari sisi bahan penyusun tubuh (tanah), dari sisi

10
persamaan antara Adam dan Isa, dari sisi penggunaan
kata jamak bagi Allah dan Adam, dan dari sisi logika.
3. Cerita Para Ahli Tafsir
Cerita 1 (pra Adam)
Penghuni bumi sebelum adanya Nabi Adam
terdapat 3 umat terdahulu, merekalah yang di namakan:
Banul Jan, Banul Ban, dan Ijajil.
Tuhan telah membuat makhluk baru yang berada
di sisiNya, yang bernama Abu Jaan atau bapak seluruh
jin. Abu Jaan adalah awal mula dari Banul Jaan atau anak
jin baik yang lalu sampai akhir zaman. Banul Jaan adalah
Penghuni Kedua sebelum Bangsa Manusia lahir ke bumi.
Iblis ketika itu belum lahir ke bumi, kelahiran Iblis
generasi ke empat kenabian dari bangsa jin.
Abal Jan dan Banul Jan dari 2 kelompok tersebut
ber-tempur terus tidak pernah berdamai, kemudian
malaikat menanyakan kepada Allah apa akan membuat
orang untuk menjadikan kholifah dibumi yang selalu
yasfiquddima (pertumpahan darah), akhirnya Allah
memerintah yang bernama azajil yang memimpin para
malaikat Jibril Mikail Izroil dan malaikat yang lainnya,
untuk menaklukan Abal Jan dan janul jan dibumi ini.
Kemudian setelah ditaklukan akhirnya Allah
mencip-takan nabi Adam, diantara azajil, malaikat dan
adam diberikan ilmu oleh Allah karena tujuannya untuk
menjadikan kholifah dibumi, setelah diuji ternyata yang
lulus dari ujian tersebut adalah nabi Adam akhirnya
semuanya diperintah Allah untuk sujud penghormatan
kepada Adam fasajaduu illa Iblis,akhirnya semuanya
sujud kecuali azajil (bangsa Iblis) mereka sombong dan
membangkang.
Manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia
dijadikan khalifah di bumi, sebagai pengganti tentunya
ada yang di ganti, alias Adam bukan makhluk pertama
dibumi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti

11
manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk di bumi,
yaitu Abal Jan dan Banul Jan, mereka itu adalah penghuni
bumi sebelum manusia.
Komentar saya tentang penghuni bumi sebelum
adam, yang selalu membuat kerusakan bukanlah dari
golongan jin banul jan (bangsa jin), tapi termasuk
golongan mahluk kasar, bukan mahluk halus.
Jin bukan dimensi tiga sedangkan bumi ini adalah
tempatnya para mahluk yang berdimensi tiga seperti,
manusia, hewan, tumbuhan, dan benda mati lainnya, kare-
nanya sangat rancu menurut saya jika yang diartikan
mahluk sebelum adam adalah jin, yang dalam
informasinya mahluk tersebut membuat kerusakan,
memang dalam Al Quran surat (Al Hijr : 27). Dan Kami
telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat
panas. Disebutkan bahwa jin diciptakan terlebih dahulu
dari Adam, namun apakah jin ditempatkan di dunia
dimensi tiga?.

12

Anda mungkin juga menyukai