Anda di halaman 1dari 26
MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : Mengingat NOMOR : KP 260 TAHUN 2015 ‘TENTANG TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) perlu dilakukan perencanaan, pemantauan dan pengendalian secara terpadu; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menctapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H); Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); ‘Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 7. Undang-Undang... Menetapkan PERTAMA KEDUA KETIGA 7. Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 260, Tambahan Lembaran Negara 5594); 9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 10.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 11. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 tentang Koordinasi Penyclenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu; 12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan ‘Tata Kerja Kementerian Perhubungan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 68 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1113); MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H). Membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 Hj, yang dikoordinasikan oleh Menteri Perhubungan, yang terdiri dari Tim Koordinasi Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi dan ‘Tingkat Kabupaten/Kota serta Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) dengan bagan organisasi, uraian tugas, dan susunan organisasi scbagaimana tercantum dalam Lampiran I, II, dan Ill yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. : Tim Koordinsi Tingkat Nasional sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM PERTAMA dikoordinasikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat dan Para Direktur Jenderal di Lingkungan Kementerian Perhubungan di sub sektor masing~ masing. : Tim Koordinasi_ Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H), scbagaimana dimaksud dalam DIKTUM PERTAMA bertugas selama masa Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) yang dilaksanakan terhitung mulai tanggal 02 Juli 2015 (H-15) pukul 00.00 WIB sd tanggal 27 Juli 2015 (H+9) pukul 24.00 WIB. KEEMPAT. KEEMPAT : Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Tim Koordinasi sebagaimana dimakeud dalam Diktum PERTAMA, dibebankan kepada anggaran masing - masing unit kerja, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Mei 2015 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA. ttd IGNASIUS JONAN Salinan Keputusan ini disampaikan kepada: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia; 5. Menteri Sekretaris Negara; 6. Menteri Dalam Negeri; 7. 8 Pe Menteri Keuangan; Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; 9. Menteri Perindustrian; 10. Menteri Perdagangan; 11. Menteri Pertanian; 12, Menteri Ketenagakerjaan; 13. Menteri Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat; 14. Menteri Kesehatan; 15. Menteri Komunikasi dan Informatika; 16. Panglima TNI; 17. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 18. Para Gubernur di seluruh Indonesia; 19. Para Bupati/Walikota di seluruh Indonesia; 20. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal, para Kepala Badan dan para Kepala Pusat di lingkungan Kementerian Perhubungan; 21. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika; 22. Kepala Badan SAR Nasional (BASARNAS); 23. Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT); 24. Para Kepala Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia; 25. Anggota yang bersangkutan. Salinan sesuai dengan aslinya LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KP 260 TAHUN 2015 ‘TENTANG TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H) BAGAN ORGANISASI TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H) KAPOLRI PANGLIMA TNI KOORDINATOR MENTERI GUBERNUR ‘MENTERI PERHUBUNGAN BUPATUWALIKOTA TERKAIT KooRD. KOORD. KGORDINATOR KOORD. ‘KOORD. SUBSEKTOR SUB SEKTOR PHR. ‘SUB SEKTOR BIDANG SAR BIDANG PERHUBUNGAN DARAT MERANGKAP PERKERETAAPIAN METEOROLOGI, ‘UDARA CORD. PELAKSANA KLIMATOLOGI ‘TINGKATNASIONAL ‘& GEOFISIKA Ka. ae a KEMENTERIAN / KOORDINATOR INSTANS! PELAKSANA TERKATT TINGKAT PROVINS! BAGAN ORGANISASI KOORDINATOR PELAKSANA PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 (1436 H) [_KOORDINATORPELAKSANATNGKATNASONAL DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DDIRIEN / KA BADAN DILINGKUNOAN KEMENHUD ‘SEKRETARIAT KOORDINATOR TPENANGGUNG JAWAD KESEKRETARIATAN, PENANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI KARO UNUM KAPUSDATIN wakotak |[ waxotak | [~waxouax WAKOLAK, WAKOLAK WaKOLAK wakotak | [ WaKouAK WAKOLAK, WAKOLAK BIDANG || _BIDANG: BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG NG ‘BIDANG. BIDANG. BDDANG BID.KOMUNKAST PHB, PuBLaut | | pup.upaRA |] PERKERETAAPIAN | | KESELAMATAN SAR ANEY. BANTUAN ‘PUBLIKHUMAS, DARAT Tine PERSONIL pik tata || pmanou || DR LLAKA ame || | MERE TT potorssan | | umn SEKRETARIS KOMUNIKASI DIR. LAS PUBLIK Pin ‘BESDMP, PUBLIK KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT PROVINS! KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT KABUPATEN / KOTA BAGAN ORGANISASI POSKO TINGKAT NASIONAL ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H) KGORDINATOR PELAKSANA TINGKAT NASIONAL DIREKTUR JENDERAL PERHUDUNGAN DARAT KETUA POS KOORDIN) HARIAN (ESELON If IND, ‘SEKRETARIS HARIAN/ BIDANG ANEV (SELON II LITBANG) KETUA POSKO KETUAPOSKO zewa xerus rea an ene usu rac xewaroso xerva rook rosKo PosKo IA sae HastLawurat METEOROLCGI, HARIANBIDANG HARIAN BiDANG HARIAN HARIAN BIDANG HARIAN (ESELONID) KLIMATOLOGI& ‘SAR (ESELON Ill) PERS (ESELON Ill) BIDANG BIDANG HB, UDARA BIDANG er nu-oarar | J rnp vaur ek ast.0% i (ESELON II) (ESELON TI) Sec seria IAN. (SELON tt) MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA td IGNASIUS JONAN LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : KP 260 TAHUN 2015 TENTANG TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H} 1, TUGAS TIM KOORDINATOR PUSAT PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H). a. KOORDINATOR Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2004 tentang Koordinasi Penyclenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu, Menteri Perhubungan berkoordinasi dengan Kementerian dan/atau Lembaga Pemerintahan Non Kementerian (LPNK) serta pemerintah daerah yang ditunjuk sebagai Koordinator Penyelenggaraan Angkutan Lebaran di daerah. Dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H), Menteri Perhubungan selaku Koordinator dibantu oleh 1) Sckretariat Tim Koordinator Pusat; 2) Koordinator Sub Sektor Perhubungan Darat; 3) Koordinator Sub Sektor Perhubungan Laut; 4) Koordinator Sub Sektor Perhubungan Udara; 5) Koordinator Sub Sektor Perkeretaapian; 6) Koordinator Bidang Keselamatan; 7) Koordinator Bidang Mctcorologi, Klimatologi dan Gcofisika; 8) Koordinator Bidang SAR; dan 9) Koordinator Bidang Analisa dan Evaluasi. Terhadap pelaksanaan Angkutan Lebaran Tingkat Nasional dibentuk Tim Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional, yang dikoordinasikan dan dirangkap/dijabat oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat ; Terhadap pelaksanaan Angkutan Lebaran Tingkat Provinsi dan Kabupaten /Kota dibentuk : 1) Koordinator Pelaksana Tingkat Provinsi; dan 2) Koordinator Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota. b. SEKRETARIAT KOORDINATOR Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan selaku Sekretaris Tim Koordinator Pusat Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) mempunyai tugas : 1) menyiapkan rencana penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan meliputi penyusunan rencana biaya, rencana pengerahan personil, penyiapan kebutuhan peralatan dan perlengkapan kerja, peralatan komunikasi, dan sistem informasi manajemen untuk mendukung penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan; dan 2) membuat evaluasi dan sistem informasi penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan secara menyeluruh dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan. c¢. KOORDINATOR SUB SEKTOR PERHUBUNGAN DARAT. Direktur Jenderal Perhubungan Darat selaku Koordinator Sub Sektor Perhubungen Darat, mempunyai tugas : 1) menjabarkan kebijakan Menteri Perhubungan ke dalam Rencana Operasi khususnya sub sektor Perhubungan Darat; 2) menyusun petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan angkutan sub sektor Perhubungan Darat, untuk dijadikan acuan bagi penyclenggaraannya pada sub sektor Perhubungan Darat; 3) mengkoordinasikan penyelenggaraannya dengan instansi yang berkaitan dengan tugas sub sektor Perhubungan Darat; 4) menyiapkan secara maksimal sarana dan prasarana sub sektor Perhubungan Darat baik moda angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan untuk menunjang penyelenggaraan angkutan; 5) menyiapkan perangkat lunak untuk pengaturan dan pengendalian alu lintas dan angkutan darat; 6) menyiapkan program aksi keselamatan baik moda angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan; dan 7) dalam melakeanaken tugas bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan. d. KOORDINATOR SUB SEKTOR PERHUBUNGAN LAUT Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku Koordinator Sub Sektor Perhubungan Laut, mempunyai tugas : 1) menjabarkan kebijakan Menteri Perhubungan ke dalam Rencana Operasi khususnya sub sektor Perhubungan Laut; 2) menyusun petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan pada sub scktor Perhubungan Laut, untuk dijadikan acuan bagi penyelenggaraannya pada sub scktor Perhubungan Laut; 3) mengkoordinasikan penyelenggaraannya dengan instansi yang berkaitan dengan tugas sub sektor Perhubungan Laut; 4) menyiapkan secara maksimal sarana dan prasarana angkutan laut yang dapat dioperasikan untuk mendukung penyelenggaraan angkutan; 5) menyiapkan perangkat Iunak untuk pengaturan dan pengendalian alu lintas dan angkutan di sub sektor Perhubungan Laut; 6) menyiapkan sarana angkutan laut yang sewaktu-waktu diperlukan untuk mendukung armada angkutan penyeberangan; 7) menyiapkan program aksi keselamatan dan keamanan moda angkutan laut; dan 8) dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab Kepada Menteri Perhubungan. e. KOORDINATOR SUB SEKTOR PERHUBUNGAN UDARA Direktur Jenderal Perhubungan Udara selaku Koordinator Sub Sektor Perhubungan Udara, mempunyai tugas : 1) menjabarkan kebijakan Menteri Perhubungan ke dalam Rencana Operasi khususnya) sub sektor Perhubungan Udara; 2) 3) 4) 5) 6) 7) menyusun petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan pada sub sektor Perhubungan Udara, untuk —diijadikan —acuan_—bagi penyelenggaraannya pada sub sektor Perhubungan Udara; mengkoordinasikan penyelenggaraannya dengan instansi yang terkait dengan tugas sub sektor Perhubungan Udara; menyiapkan secara maksimal sarana dan prasarana angkutan udara yang dapat dioperasikan untuk mendukung penyclenggaraan angkutan; menyiapkan perangkat lunak untuk pengaturan dan pengendalian lala lintas dan angkutan udara; menyiapkan program aksi keselamatan dan keamanan moda angkutan udara; dan dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan. | KOORDINATOR SUB SEKTOR PERKERETAAPIAN Direktur Jenderal Perkeretaapian selaku Koordinator Sub Sektor Perkeretaapian, mempunyai tugas : 4) 2) 3) 4) 5) 6) 7) menjabarkan kebijakan Menteri Perhubungan ke dalam Rencana Operasi khususnya sub sektor Perkeretaapian; menyusun petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan angkutan sub sektor Perkeretaapian untuk dijadikan acuan _—bagi penyelenggaraannya pada sub sektor Perkeretaapian; mengkoordinasikan penyelenggaraannya dengan instansi yang berkaitan dengan tugas Sub Sektor perkeretaapian; menyiapkan secara maksimal sarana dan prasarana sub scktor perkeretaapian untuk menunjang penyclenggaraan angkutan lebaran; menyiapkan perangkat lunak untuk pengaturan dan pengendalian lalu lintes dan angkutan perkeretaapian; menyiapkan program aksi keselamatan dan keamanan moda angkutan perkeretaapian; dan dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan. . KOORDINATOR BIDANG KESELAMATAN Ketua KNKT selaku Koordinator Pelaksana Bidang keselamatan, mempunyai tugas : a) 2) 3) 4) 5) menjabarkan kebijakan Menteri Perhubungan ke dalam Rencana Operasi khususnya Bidang keselamatan; menyusun petunjuk pelaksanaan di bidang keselamatan untuk mendukung penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan lebaran; mengkoordinasikan seluruh kegiatan keselamatan Nasional sclama berlangoungnya masa angkutan Iebaran tahun 2015 (1436 H); mempersiapkan secara maksimal sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung seluruh kegiatan keselamatan; dan dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan. h. KOORDINATOR BIDANG S.A.R. Kepala Badan SAR selaku Koordinator Pelaksana Bidang SAR, mempunyai tugas : 1) menjabarkan kebijakan Menteri Perhubungan ke dalam Rencana Operasi khususnya Bidang Search and Rescue; 2) menyusun petunjuk pelaksanaan di bidang Search and Rescue untuk mendukung penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan lebaran; 3) mengkoordinasikan seluruh kegiatan SAR Nasional dalam rangka operasi pertolongan pada peristiwa, musibah/kecclakaan sclama berlangsungnya masa angkutan lebaran tahun 2015 (1436 H); 4) mempersiapkan secara maksimal sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan operasi SAR; dan 5) dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan. i, KOORDINATOR BIDANG ANALISA DAN EVALUASI (ANEV) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan selaku Koordinator Pelaksana Bidang Analisa dan Evaluasi, mempunyai tugas : 1) memberikan saran kepada Menteri Perhubungan untuk peningkatan pelayanan masyarakat pada masa angkutan lebaran tahun 2015 (1436 H), ates dasar analisa dan evaluasi penyelenggaraan angkutan lebaran tahun sebelumnya; 2) melakukan analisa dan evaluasi penyelenggaraan angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436. -H) ~=untuk —_penyempurnaan penyelenggaraan angkutan lebaran terpadu yang akan datang; 3) menyusun laporan akhir penyelenggaraan angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436 H), scbagai laporan Menteri Perhubungan ke Presiden; dan 4) dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan. j. KOORDINATOR BIDANG BANTUAN PERSONIL Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan selaku Koordinator Pelaksana Bidang Bantuan Personil, mempunyai tugas: 1) mengkoordinasikan dan menyiapkan bantuan tenaga personil dari taruna/taruni dalam penyelenggaraan angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436 H); 2) menyusun petunjuk pelaksanaan di bidang penyiapan bantuan tenaga personil, untuk mendukung penyelenggaraan angkutan Iebaran terpadu tahun 2015 (1436 H); 3) dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan. k. KOORDINATOR BIDANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika selaku Koordinator Pelaksana Bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, mempunyai tugas: 1) menjabarkan kebijakan Menteri Perhubungan ke dalam Rencana Operasi khususnya Bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika; 2) menyusun petunjuk pelaksanaan di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, untuk mendukung penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan lebaran; 3) menyiapkan sccara maksimal sarana dan prasarana Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang dapat dioperasikan untuk mendukung penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan lebaran tahun 2015 (1436 H); 4) menghimpun data dan informasi yang berkaitan dengan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, serta membuat perkiraan cuaca; 5) menyebarluaskan data, informasi dan perkiraan cuaca yang dipandang perlu kepada scluruh instansi yang terlibat dalam penyelenggaraan angkutan lebaran tahun 2015 (1436 H); dan 6) dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan. Untuk pelaksanaan koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H), Koordinator Pusat dibantu oleh : 1. Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional yang dijabat/dirangkap oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat; 2. Koordinator Pelaksana Tingkat Provinsi yang dijabat olch Gubernur; dan 3. Koordinator Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota yang dijabat oleh Bupati/Walikota. 2. TUGAS TIM KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT NASIONAL, TINGKAT PROVINSI, DAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H). a. KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT NASIONAL Direktur Jenderal Perhubungan Darat sclaku Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H), mempunyai tugas : 1) menjabarkan kebijaksanaan Menteri Perhubungan ke dalam Rencana Operasi Penyclenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu bersama dengan Koordinator sub sektor/bidang lain; 2) menyusun Rencana Operasi Penyelenggeraan Angkutan Lebaran Terpadu untuk dijadikan acuan bagi instansi terkait dalam penyelenggaraannya; 3) menyiapkan, menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan Pos Koordinasi Tingkat Nasional; 4) 5) 6) 7) 8) 9) menyusun jadwal Petugas Pos Koordinasi Tingkat Nasional, khususnya para Ketua Pos Koordinasi Harian; memantau, mengendalikan dan memberikan instruksi-instruksi kepada Pos Koordinasi Tingkat Provinsi maupun Pos Koordinasi Tingkat Kabupaten/Kota baik melalui Gubernur sebagai Koordinator Pelaksana Tingkat Provinsi maupun _langsung kepada Bupati/Walikota sebagai Koordinator Pelaksana_—_‘Tingkat Kabupaten/Kota; menyelenggarakan penyuluhan-penyuluhan, latihan ataupun gladi lapangan bagi para petugas yang terlibat dalam penyelenggaraan angkutan; melakukan koordinasi dengan Koordinator sub sektor/bidang lain, dalam rangka pemenuhan kebutuhan angkutan serta pemecahan masalah yang berkaitan dengan ketertiban, kelancaran dan keselamatan dalam penyelenggaraan angkutan lebaran; melakukan —sosialisasi_ kepada. masyarakat —_tentang penyelenggaraannya; mengkoordinasikan kunjungan-kunjungan lapangan dalam rangka penyelenggaraannya; dan 10)dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan. b.SEKRETARIAT KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT NASIONAL (SETKOLAKNAS) ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H) 1) 2) Kepala Biro Umum selaku Penanggung Jawab Kesckretariatan, bersama Kepala Biro Perencanaan, Kepala Biro Keuangan, Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri, Para Sekretaris Ditjen dan Sekretaris Badan —_Litbang/S.A.R/BMKG, — menyelenggarakan Sekretariat Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H), yang bertugas : a) mengkoordinasikan seluruh kegiatan kesekretariatan Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H); b) menyusun rencana dan program kerja untuk penyelenggaraan Pos Koordinasi Tingkat Nasional; ©) menyiapkan ruangan, personil, peralatan komunikasi, dukungan perlengkapan lain yang diperlukan dalam Penyelenggaraan Pos Koordinasi Tingkat Nasional; dan d)dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional. Kepala Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan selaku Penanggung Jawab Sistem Informasi, menyelenggarakan sistem informasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H), yang bertugas : a) mengkoordinasikan seluruh kegiatan sistem informasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H); b) mengkoordinasikan sistem Komunikasi dan Informasi dalam pelaksanaan teleconference pimpinan Kementerian Perhubungan; ¢) menyusun rencana dan program kerja untuk penyelenggaraan sistem informasi termasuk pengoperasian web site dalam rangka Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Pusat; 4) menyusun dan melakukan pemutakhiran data dan informasi yang diperlukan sebelum, selama, dan sesudah masa Angkutan Lebaran Terpadu 2015 (1436 H); dan e)dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional. c. WAKIL KOORDINATOR PELAKSANA a) 2) Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Perhubungan Darat Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Ditjen Perhubungan Darat selaku Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Perhubungan Darat mempunyai tugas: a) membantu dan memberi saran tentang kebijakan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan darat kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional; b) berkoordinasi dengan Direktorat lain di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk menjabarkan Rencana Operasi Sub Sektor Perhubungan Darat; ¢) berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum untuk melaksanakan pemantauan jalan, jembatan dan prasarana jalan lain serta penyiapan alat-alat berat untuk daerah rawan bencana alam yang berkaitan dengan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan; d) bersama instansi terkait mengkoordinasikan kegiatan sub sektor Perhubungan Darat meliputi perencanaan angkutan, manajemen dan rekayasa lalu lintas, pengendalian dan pengawasan lalu lintas, pengadaan sarana/prasarana lalu lintas dan angkutan serta peralatan komunikasi dengan tetap berpedoman pada Rencana Operasi yang telah ditetapkan di seluruh wilayah Indonesia dengan titik berat Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Lampung, Provinsi-Provinsi di Pulau Jawa, Provinsi Bali dan Provinsi Sulawesi Selatan; e) melaksanakan survei-survei dan pemantauan lapangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan, angkutan perkotaan, angkutan sungai, danau dan penyeberangan; ) mengkoordinasikan penyelenggaraan Pos Koordinasi_ Tingkat Nasional Sub Sektor Perhubungan Darat baik dalam persiapan, pelaksanaan maupun pengawasannya, schingga dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar; g) menyiapkan jadwal petugas Pos Koordinasi Tingkat Nasional, khususnya di sub sektor Perhubungan Darat; dan h)dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Perhubungan Laut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjen Perhubungan Laut selaku Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Perhubungan Laut mempunyai tugas a) membantu dan memberi saran tentang kebijakan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan laut kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional; 3) b) berkoordinasi dengan Direktorat lain di lingkungan Dircktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk menjabarkan Rencana Operasi Sub Sektor Perhubungan Laut; c) bersama instansi terkait mengkoordinasikan penyclenggaraan Angkutan Laut meliputi perencanaan, pengawasan dan pengendalian angkutan laut, pengerahan sarana/prasarana angkutan laut, serta mempersiapkan alat komunikasi, dengan tetap berpedoman pada Rencana Operasi yang telah ditetapkan di seluruh wilayah Indonesia; 4) melaksanakan pemantauan data di 52 pelabuhan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Angkutan Lebaran khususnya sub sektor perhubungan laut; ©) bersama instansi terkait mengkoordinasikan penyelenggaraan Pos Koordinasi Tingkat Nasional Sub Sektor Perhubungan Laut meliputi persiapan, pelaksanaan | maupun pengawasannya, sehingga penyelenggaraannya dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar; f) menyiapkan jacwal petugas Pos Koordinasi Tingkat Nasional khususnya Sub Sektor Perhubungan Laut; dan g)dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Perhubungan Udara Direktur Angkutan Udara, Ditjen Perhubungan Udara selaku Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Perhubungan Udara mempunyai tugas : a) membantu dan memberi saran tentang kebijakan penyelenggaraan angkutan udara kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional; b) berkoordinasi dengan Direktorat lain di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk menjabarkan Rencana Operasi pada Sub Sektor Perhubungan Udara; ¢) bersama instansi terkait mengkoordinasikan kegiatan Sub Sektor Perhubungan Udara meliputi perencanaan, pengawasan dan pengendalian angkutan udara, pengerahan sarana/prasarana angkutan udara yang tersedia serta mempersiapkan alat komunikasi, dengan tetap berpedoman pada Rencana Operasi yang telah ditctapkan di seluruh wilayah Indonesia; 4) bersama instansi terkait mengkoordinasikan penyelenggaraan Pos Koordinasi Tingkat Nasional sub sektor Perhubungan Udara meliputi persiapan, pelaksanaan maupun pengawasannya, schingga penyclenggaraannya dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar ¢) melaksanakan survei-survei dan pemantauan lapangan yang berkaitan dengan penyclenggaraan Angkutan Lebaran Khususnya sub sektor perhubungen udara; f) menyusun jadwal petugas Pos Koordinasi Tingkat Nasional khususnya Sub Sektor Perhubungan Udara; dan 8) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional. 4) 5) 6) Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Perkeretaapian Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Ditjen Perkeretaapian selaku Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Perkeretaapian mempunyai tugas : a) membantu dan memberi saran tentang kebijakan penyelenggaraan angkutan Perkeretaapian kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional; b) berkoordinasi dengan Direktorat lain di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk menjabarkan Rencana Operasi Sub Sektor Perkeretaapian; ¢) bersama instansi terkait mengkoordinasikan kegiatan Sub Sektor Perkeretaapian meliputi perencanaan, pengawasan dan pengendalian -angkutan ——Perkeretaapian, ——_pengerahan sarana/prasarana angkutan Perkeretaapian yang tersedia, dengan tetap berpedoman pada Rencana Operasi yang telah ditetapkan; d) bersama instansi terkait mengkoordinasikan penyelenggaraan Pos Koordinasi Tingkat Nasional Sub Sektor Perkerctaapian meliputi persiapan, pelaksanaan maupun pengawasannya, sehingga penyelenggaraannya dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar, ©) melaksanakan survei-survei dan pemantauan lapangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Angkutan Lebaran khususnya sub sektor perkeretaapian; f) menyusun jadwal petugas Pos Koordinasi Tingkat Nasional Kkhususnya Sub Sektor Perkeretaapian; dan g)dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Keselamatan Sekretaris KNKT selaku Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Keselamatan mempunyai tugas : a)membantu dan memberi saran tentang kebijakan angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436 H) kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional, khususnya di bidang keselamatan; b) mengkoordinasikan seluruh kegiatan kesclamatan selama berlangsungnya masa angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436 H); c) bersama instansi terkait mengkoordinasikan penyclenggaraan Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Nasional bidang keselamatan; d)dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika Kepala Pusat Meteorologi Publik, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika selaku Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Meteorologi dan Geofisika mempunyai tugas : a)membantu dan memberi saran tentang kebijakan angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436 H) kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional, khususnya di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika; 7 8) b)menghimpun data, informasi dan prakiraan cuaca serta menyampaikan kepada seluruh instansi/badan/perusahaan yang terlibat dalam penyclenggaraan angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436 H); ©) bereama instansi terkait mengkoordinasikan penyclenggaraan Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Nasional bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pengawasannya, sehingga pelaksanaan Pos Koordinasi Bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika berjalan dengan aman, tertib dan lancar; ) menyiapkan jadwal petugas Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Nasional, khususnya di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika; dan e)dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang $.A.R Kepala Pusat Bina Operasi SAR, Badan S.A.R Nasional selaka Wakil Koordinator Pelaksana Bidang SAR mempunyai tugas : a)membantu dan memberi saran tentang kebijakan angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436 H) kepada Keordinator Pelaksana Tingkat Nasional, khususnya di bidang Search and Rescue (SAR); b) mengkoordinasikan seluruh kegiatan Search and Rescue (SAR) dalam rangka pertolongan pada peristiwa, musibah/kecelakaan selama berlangsungnya masa angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436 H); ©) bersama instansi terkait mengkcordinasikan penyelenggaraan Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Nasional bidang SAR meliputi persiapan, pelaksanaan dan pengawasannya, sehingga pelaksanaan Pos Koordinasi bidang SAR berjalan dengan aman, tertib dan lancar; 4) menyiapkan jadwal petugas Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Nasional, khususnya di bidang SAR; dan e)dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Analisa Dan Evaluasi Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Darat, Badan Litbang Kementerian Perhubungan selaku Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Analisa dan Evaluasi dibantu Kepala Biro Perencanaan Kementerian Perhubungan mempunyai tugas: a)membantu dan memberi saran tentang kebijakan angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436 H) Kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional; b)menghimpun laporan-laporan dari seluruh instansi/unit yang terlibat dalam penyelenggaraan Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, dan Tingkat Kabupaten/Kota untuk dilakukan analisa dan evaluasi;, 9) ©) membantu Koordinator Bidang Analisa dan Bvaluasi Tingkat Nasional untuk menyusun Laporan Akhir Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Kementerian Perhubungan; 4) bersama instansi terkait mengkoordinasikan penyclenggaraan Pos Koordinasi Angkutan Lebaran terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Nasional bidang analisa dan evaluasi meliputi persiapan, pelaksanaan dan pengawasannya, sehingga Pos Koordinasi bidang analisa dan evaluasi berjalan dengan aman, tertib dan lancar; ©) menyiapkan jadwal petugas Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Nasional, khususnya di bidang analisa dan evaluasi; dan ) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Bantuan Personil Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan selaku Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Bantuan Personil, mempunyai tugas a) menyiapkan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan bantuan personil taruna/taruni yang diperlakan pada masa angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436 H); b) membantu Koordinator Bidang Bantuan Personil untuk menyusun Laporan Akhir Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Kementerian Perhubungan; ©) melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait untuk menyiapkan jadwal taruna/taruni dalam melaksanakan Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H); dan d)dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional. 10) Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Komunikasi Publik/Humas Kepala Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan, selaku Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Komunikasi Publik/Humas mempunyai tugas : a)membantu dan memberi saran tentang kebijakan angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436 H) kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional, khususnya di bidang pers; b) mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penyebarluasan informasi pada masa angkutan lebaran terpadu tahun 2015 (1436 H); o) mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan sosialisasi dan pers; d) bersama instansi terkait mengkoordinasikan penyelenggaraan Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Nasional bidang Pers meliputi persiapan, pelaksanaan dan pengawasannya, sehingga pelakeanaan Pos Koordinasi bidang Pers berjalan dengan aman, tertib dan Lancar; ¢) menyusun jadwal petugas Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Nasional, khususnya di bidang Pers; dan ) bertanggung jawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional. d. KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT PROVINSI Para Gubernur selaku Koordinator Pelaksana Tingkat Provinsi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H), mempunyai tugas : 1) menyusun Rencana Operasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran sesuai situasi dan kondisi daerah masing-masing dengan mengacu kepada Rencana Operasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Nasional; 2) mengkoordinasikan Bupati/Walikota di wilayahnya untuk menyusun rencana dan program kerja dalam rangka meningkatkan kelancaran, ketertiban, keamanan dan keselamatan lalu lintas serta mempersiapkan kebutuhan angkutan yang diperlukan dalam penyelenggaraan angkutan di wilayah masing-masing baik darat, laut maupun udara; 3) melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam rangka kelancaran penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H); 4) mempersiapkan fasilitas umum dan memberikan kemudahan- kemudahan yang diperlukan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan; 5) mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi terjadinya kemacetan dan kecelakaan serta mengantisipasi daerah rawan bencana alam (banjir, tanah longsor, kabut) di wilayahnya; 6) membentuk Tim Pos Koordinasi Terpadu Tingkat Provinsi sebagai sarana komunikasi dengan Pos Koordinasi Tingkat Nasional dan Pos Koordinasi Tingkat Kabupaten /Kota; 7) menyampaikan laporan harian penyelenggaraan angkutan lebaran kepada Menteri Perhubungan melalui Pos Koordinasi Tingkat Nasional, 8) melakukan optimalisasi dan perbaikan prasarana transportasi di wilayahnya sesuai kewenangannya; 9) dalam pelaksanaan tugas bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional; dan 10)melaksanaken survei-survei dan pemantauan lapangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan, angkutan perkotaan, angkutan sungai, danau dan penyeberangan. e. KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT KABUPATEN/KOTA, Para Bupati/Walikota selaku Koordinator Pelaksana__Tingkat Kabupaten/Kota Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H), mempunyai tugas : 1) menyusun Rencana Operasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran sesuai situasi dan kondisi daerah masing-masing dengan mengacu kepada Rencana Operasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H) Tingkat Nasional dan Provinsi; 2) menyusun rencana dan program kerja dalam rangka meningkatkan kelancaran, ketertiban, keamanan dan keselamatan lalu lintas serta mempersiapkan kebutuhan angkutan yang diperlukan dalam penyelenggaraan angkutan di wilayah masing-masing baik darat, laut maupun udara; 3) melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah maupun Pemerintah Provinsi dalam rangka penyelenggaraan angkutan lebaran; 4) melakukan optimalisasi dan perbaikan prasarana transportasi di wilayahnya sesuai kewenangannya; 5) mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi terjadinya kemacetan dan kecelakaan serta mengantisipasi dacrah sawan bencana alam (banjir, tanah longsor, kabut) di wilayahnya; 6) mengawasi pelaksanaan tarif angkutan, kelaikan kendaraan dan tanggap darurat serta mengambil tindakan tegas tcrhadap pelanggaran yang ditemui sesuai ketentuan yang berlaku; 7) membentuk Tim Pos Koordinasi Terpadu Tingkat Kabupaten/Kota sebagai sarana komunikasi dengan lapangan, Pos Koordinasi Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional; 8) menyampaikan laporan harian penyelenggaraan angkutan lebaran kepada Gubernur melalui Pos Koordinasi Tingkat Provinsi; 9) dalam pelaksanaan tugas bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional melalui Koordinator Pelaksana Tingkat Provinsi; dan 10) melaksanakan survei-survei dan pemantauan lapangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan, angkutan perkotaan, angkutan sungai, danau dan penyeberangan. 3. TUGAS POS KOORDINASI TINGKAT NASIONAL ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2014 (1435) a. KETUA POS KOORDINASI HARIAN Para Direktur di lingkungan Dircktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, secara bergantian bertuges selaku Ketua Pos Koordinasi Harian dan mempunyai tugas sebagai berikut 1) mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemantauan, pengendalian dan pengawasan Jlalu lintas dan angkutan yang dilaksanakan secara terus menerus terhadap seluruh kegiatan pelayanan dan pelaksanaan angkutan lebaran di semua sub sektor baik tingkat pusat maupun daerah melalui Gubernur sebagai Koordinator Pelakeana Tingkat Provinsi atau Bupati/Walikota sebagai Koordinator Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota; 2) mengambil langkah-langkah yang perlu atas suatu masalah yang timbul di lapangan dan apabila masalah yang terjadi perlu penanganan/kebijaksanaan Khusus dilaporkan kepada Koordinator Sub Sektor/Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional; 3) bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Pos Koordinasi Pusat sehingga Pos Koordinasi Pusat berjalan dengan aman, tertib dan Jancar; 4) menyusun laporan harian pelaksanaan tugas kepada Menteri Perhubungan, Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional dan tembusan kepada Para Koordinator Bidang; dan 5) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional. b, SEKRETARIS POS KOORDINASI HARIAN Para Kepala Bidang/Bagian di lingkungan Badan Litbang Kementerian Perhubungan secara bergantian bertugas sebagai Sekretaris Pos Koordinasi Harian dan mempunyai tugas sebagai berikut : 1) membantu dan memberi saran dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan tugas-tugas pemantauan dan pengendalian angkutan kepada Ketua Pos Koordinasi Harian; 2) menghimpun data dan laporan harian yang disampaikan oleh Ketua Pos Koordinasi Harian masing-masing Bidang pada Pos Koordinasi Pusat, Pos Koordinasi Daerah atau Unit Pelaksana Lapangan lainnya, untuk dianalisa/dievaluasi; 3) menyusun Laporan Harian Pos Koordinasi untuk disampaikan kepada Menteri Perhubungan dan Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional dengan tembusan kepada masing-masing Koordinator Bidang; 4) memberi masukan berdasarkan Laporan Harian kepada Penanggung jawab Sistem Informasi (Pusdatin) untuk bahan informasi kepada masyarakat; 5) berkoordinasi dengan para Ketua Pos Koordinasi Harian masing- masing bidang untuk memperoleh _kebutuhan-kebutuhan Sekretariat; dan 6) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Pos Koordinasi Harian. c. KETUA POS KOORDINASI HARIAN BIDANG PERHUBUNGAN DARAT Para Kepala Sub Direktorat/Kepala Bagian di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat secara bergantian bertugas selaku Ketua Pos Koordinasi Harian Bidang Perhubungan Darat dan mempunyai tugas sebagai berikut : 1) membantu dan memberi saran kepada Ketua Pos Koordinasi Harian dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan penyelenggaraan Pos Koordinasi Harian Bidang Perhubungan Darat; 2) mengkoordinasikan kegiatan unit Pos Koordinasi Sub Sektor Perhubungan Darat antara lain Ditjen Bina Marga, Korlantas, PT. Jasa Marga (Persero), PT. Jasa Raharja (Persero), Dinas Perhubungan Provinsi, Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota, PT. ASDP (Persero), PERUM DAMRI, RRI, Radio Swasta, RAPI, ORARI, Senkom Mitra Polri, Pramuka serta unit lainnya dalam melakukan pemantauan dan pengendalian angkutan lebaran; 3) menyusun Laporan Harian Pos Koordinasi Bidang Perhubungan Darat dan menyampaikan kepada Ketua Pos Koordinasi Harian; dan 4) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Pos Koordinasi Harian. d. KETUA POS KOORDINASI HARIAN BIDANG PERHUBUNGAN LAUT Para Kasubdit/Kepala Bagien di lingkungan Dircktorat Jenderal Perhubungan Laut secara bergantian bertugas selaku Ketua Pos Koodinasi Harian Bidang Perhubungan Laut dan mempunyai tugas sebagai berikut : 1) membantu dan memberi saran kepada Ketua Pos Koordinasi Harian dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan penyelenggaraan Pos Koordinasi Harian angkutan sub sektor Perhubungan Laut; 2) mengkoordinasikan kegiatan unit Pos Koordinasi Bidang Perhubungan Laut antara lain dengan TNI AL, PT. Pelindo, PT. Pelni, Adpel serta unit instansi/badan usaha lainnya dalam melakukan pemantauan dan pengendalian angkutan lebaran; 3) menyusun Laporan Harian Pos Koordinasi Bidang Perhubungan Laut dan menyampaikan kepada Ketua Pos Koordinasi Harian; dan 4) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Pos Koordinasi Harian. KETUA POS KOORDINASI HARIAN BIDANG UDARA Para Kasubdit/Kepala Bagian di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara secara bergantian bertugas selaku Ketua Pos Koordinasi Harian Bidang Perhubungan Udara dan mempunyai tugas sebagai berikut : 1) membantu dan memberi saran kepada Ketua Pos Koordinasi Harian dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan penyelenggaraan Pos Koordinasi sub sektor Perhubungan Udara; 2) mengkoordinasikan kegiatan unit Pos Koordinasi_ Bidang Perhubungan Udara antara lain PT. Angkasa Pura, perusahaan penerbangan serta unit instansi/badan usaha lainnya dalam melaksanakan pemantauan dan pengendalian angkutan lebaran; 3) menyusun Laporan Harian Bidang Udara dan menyampaikan kepada Ketua Pos Koordinasi Harian; dan 4) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Pos Koordinasi Harian. . KETUA POS KOORDINASI HARIAN BIDANG PERKERETAAPIAN Para Kasubdit/Kepala Bagian di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian secara bergantian bertugas selaku Ketua Pos Koordinasi Harian Bidang Perkeretaapian dan mempunyai tugas sebagai berikut : 1) membantu dan memberi saran kepada Ketua Pos Koordinasi Harian dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan penyelenggaraan Pos Koordinasi sub sektor Perkeretaapian; 2) mengkoordinasikan kegiatan unit Pos Koordinasi Bidang Perkeretaapian antara lain PT. Kereta Api Indonesia serta unit instansi/badan usaha lainnya dalam melaksanakan pemantauan dan pengendalian angkutan lebaran; 3) menyusun Laporan Harlan Bidang Perkeretaapian dan menyampaikan kepada Ketua Pos Koordinasi Harian; dan 4) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Pos Koordinasi Harian. . KETUA POS KOORDINASI HARIAN BIDANG KESELAMATAN Para Eselon Ill di lingkungan KNKT secara bergantian bertugas selaku Ketua Pos Koordinasi Harian Bidang keselamatan dan mempunyai tugas sebagai berikut : 1) membantu dan memberi saran kepada Ketua Pos Koordinasi Harian dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan penyelenggaraan Pos Koordinasi bidang Keselamatan; 2) berkoordinasi dengan anggota Pos Koordinasi bidang lain untuk memonitor kemungkinan-kemungkinan _terjadinya _kecelakaan selama berlangsungnya masa angkutan lebaran; 3) berkoordinasi dengan Investigator untuk pengiriman tenaga ke lokasi kecelakaan; 4) menyusun laporan harian Bidang Keselamatan dan menyampaikan kepada Ketua Pos Koordinasi Harian; 5) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Pos Koordinasi Harian. KETUA POS KOORDINASI HARIAN BIDANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Para Kepala Bidang/Kepala Bagian di lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika secara bergantian bertugas selaku Ketua Pos Koordinasi Harian Bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, dan mempunyai tugas sebagai berilut : 1) membantu dan memberi saran kepada Ketua Pos Koordinasi Harian dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan penyelenggaraan Pos Koordinasi Bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika; 2) berkoordinasi dengan instansi terkait dalam penyampaian informasi cuaca yang berkaitan dengan angkutan lebaran; 3) menyusun Laporan Harian bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dan menyampaikan kepada Ketua Pos Koordinasi Harian; dan 4) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Pos Koordinasi Harian. . KETUA POS KOORDINASI HARIAN BIDANG BANTUAN PERSONIL Para Kepala Bidang/Kepala Bagian di lingkungan Badan Pengembangan Manusia Perhubungan secara bergantian bertugas selaku Ketua Pos Koordinasi Harian Bidang Bantuan Personil dan mempunyai tugas sebagai beriluut : 1) membantu dan memberi saran kepada Ketua Pos Koordinasi Harian dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan bantuan personil dari taruna/taruni; 2) berkoordinasi dengan anggota Pos Koordinasi bidang lain untuk memonitor kemungkinan-kemungkinan dibutuhkannya bantuan personil dari taruna/taruni; 3)menyusun laporan arian Bidang Bantuan Personil dan menyampaikan kepada Ketua Pos Koordinasi Harian; dan 4)dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Pos Koordinasi Harian. j. KETUA POS KOORDINASI HARIAN BIDANG S.A.R Para Kepala Bidang/Kepala Bagian di lingkungan Badan SAR secara bergantian bertugas selaku Ketua Pos Koordinasi Harian Bidang SAR dan mempunyai tugas sebagai berikut 1)membantu dan memberi saran kepada Ketua Pos Koordinasi Harian dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan penyelenggaraan Pos Koordinasi bidang Search and Rescue; 2)berkoordinasi dengan anggota Pos Koordinasi bidang lain untuk memonitor kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakaan atau musibah selama berlangsungnya masa angkutan lebaran; 3) berkoordinasi dengan Tim SAR Pusat untuk pengiriman tenaga SAR ke lokasi kecelakaan/musibah apabila dipandang perlu; 4) menyusun laporan harian Bidang SAR dan menyampaikan kepada Ketua Pos Koordinasi Harian; dan 5) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Pos Koordinasi Harian. k. KETUA POS KOORDINASI HARIAN BIDANG PERS Para Kepala Bidang di lingkungan Pusat Komunikasi Publik dan Para Kepala Bagian/Sub Bagian Humas di lingkungan Ditjen Hubdat, Ditjen Hubla, Ditjen Hubud dan Ditjen Perkeretaapian secara bergantian bertugas selaku Ketua Pos Koordinasi Harian Bidang Pers dan mempunyai tugas sebagai berikut : 1) membantu dan memberi saran kepada Ketua Pos koordinasi Harian dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan penyelenggeraan Pos Koordinasi bidang Pers; 2). menghimpun data dan informasi yang dianggap penting untuk disebarluaskan. 3) menyebarluaskan data dan informasi yang dipandang perlu seizin Ketua Pos Koordinasi Harian/Pejabat yang berwenang; 4) menyusun Laporan Harian Pos Koordinasi bidang Pers dan menyampaikan kepada Ketua Pos Koordinasi Harian; 5) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Pos Koordinasi Harian. MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd IGNASIUS JONAN Salinan sesuai dengan aslinya KEP, BI ag DAN KSLN I Hy a : SRILESTARI RAHAYU Pembina Tingkat | ([V/b) NIP. 19620620 198903 2 001 IL. LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KP 260 TAHUN 2015 TENTANG TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H) SUSUNAN ANGGOTA TIM KOORDINATOR PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H) A. KOORDINATOR Menteri Perhubungan Republik Indonesia. B. SEKRETARIAT Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan C. KOORDINATOR SUB SEKTOR PERHUBUNGAN DARAT Direktur Jenderal Perhubungan Darat D. KOORDINATOR SUB SEKTOR PERHUBUNGAN LAUT Direktur Jenderal Perhubungan Laut E. KOORDINATOR SUB SEKTOR PERHUBUNGAN UDARA Direktur Jenderal Perhubungan Udara F. KOORDINATOR SUB SEKTOR PERKERETAAPIAN Direktur Jenderal Perkeretaapian G. KOORDINATOR BIDANG KESELAMATAN Ketua KNKT H. KOORDINATOR BIDANG SAR Kepala Badan SAR I, KOORDINATOR BIDANG ANALISA DAN EVALUASI Kepala Badan Litbang Kementerian Perhubungan J. KOORDINATOR BIDANG BANTUAN PERSONIL Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan K. KOORDINATOR BIDANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Kepala BMKG SUSUNAN ANGGOTA KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT NASIONAL, TINGKAT PROVINSI DAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H) A. KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT NASIONAL PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H) Direktur Jenderal Perhubungan Darat B. SEKRETARIAT KOORDINATOR PELAKSANA _TINGKAT —_NASIONAL (SETKOLAKNAS) ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2015 (1436 H) 1.Kepala Biro Umum, Penanggung jawab Kesekretariatan; 2. Kepala Pusat Data dan Informasi, Penanggung jawab Sistem Informasi. C. WAKIL KOORDINATOR PELAKSANA BIDANG PERHUBUNGAN DARAT Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Ditjen Hubdat. ml. D. WAKIL KOORDINATOR PELAKSANA BIDANG PERHUBUNGAN LAUT Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjen Hubla E. WAKIL KOORDINATOR PELAKSANA BIDANG PERHUBUNGAN UDARA Direktur Angkutan Udara, Ditjen Hubud F. WAKIL KOORDINATOR PELAKSANA BIDANG PERKERETAAPIAN Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Ditjen Perkeretaapian G. WAKIL KOORDINATOR PELAKSANA BIDANG KESELAMATAN Sekretaris KNKT H. WAKIL KOORDINATOR PELAKSANA—- BIDANG-~—s METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Kapus Klimatologi dan Kualitas Udara, BMKG, 1, WAKIL KOORDINATOR PELAKSANA BIDANG SAR Kapus Bina Operasi SAR, Basarnas J. WAKIL KOORDINATOR PELAKSANA BIDANG ANEV Kapuslitbang Perhubungan Darat, Badan Litbang K. WAKIL KOORDINATOR PELAKSANA BIDANG BANTUAN PERSONIL Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan L. WAKIL KOORDINATOR PELAKSANA BIDANG PERS Kepala Puskom, Setjen, Kementerian Perhubungan. M. POS KOORDINASI TINGKAT NASIONAL N. KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT PROVINSI Gubernur 0. KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT KABUPATEN / KOTA Bupati / Walikota SUSUNAN ANGGOTA POS KOORDINASI HARIAN A. Ketua Pos Koordinasi Harian Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Ditjen Perhubungan Darat; Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan, Ditjen Perhubungan Darat; Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, Ditjen Perhubungan Darat; Direktur Keselamatan Transportasi Darat, Ditjen Perhubungan Darat; Direktur Lalu Lintas dan Angiutan Laut, Ditjen Perhubungan Laut; Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut; Direktur Pelabuhan dan Pengerukan, Ditjen Perhubungan Laut; Direktur Kenavigasian, Ditjen Perhubungan Laut; Direktur KPLP, Ditjen Perhubungan Laut; Direktur Angkutan Udara, Ditjen Perhubungan Udara; 11. Direktur Keamanan Penerbangan, Ditjen Perhubungan Udara; 12, Direktur Kelaikan Udara dan Pengadaan Pesawat Udara, Ditjen Perhubungan Udara; 13. Direktur Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara; 14. Direktur Navigasi Penerbangan, Ditjen Perhubungan Udara; 15. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Ditjen Perkeretaapian; 16. Direktur Prasarana, Ditjen Perkeretaapian; 17. Direktur Keselamatan, Ditjen Perkeretaapian; 18. Direktur Sarana Perkeretaapian, Ditjen Perkeretaapian SYSIAAA ONE B. Susunan Anggota Pos Koordinasi Harian masing-masing Bidang dan anggota Pos Koordinasi lain yang diperlukan pada masing-masing Sub Sektor/Bidang ditentukan dan diatur lebih lanjut oleh masing-masing Koordinator Sub Sektor/Bidang. MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd IGNASIUS JONAN Salinan sesuai dengan aslinya RO UK! ip: KSLN

Anda mungkin juga menyukai