Anda di halaman 1dari 63

ht

tp
://
pa
pu
ab
ar
at
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
://
pa
pu
ab
ar
at
.b
ps
.g
o.
id
STATISTIK DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT 2017

ISSN : 2089-1938
No. Publikasi : 91550.1704
Katalog BPS : 1101002.91
Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : xii + 49

.id
. go
Naskah :

ps
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
t.b
ra
Penyunting :
a

Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik


ab
pu

Gambar Kulit :
pa

Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik


://
tp

Diterbitkan Oleh :
ht

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

Dicetak Oleh :
CV. Nasional Indah

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,


dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk
tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
TIM PENYUSUN
STATISTIK DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT 2017

Anggota Tim Penyusun

.id
Pengarah : Drs. Endang Retno Subiyandani, MM

. go
ps
Editor : Drs. Jerison Sumual, MM
t.b
ra
Penulis : Yeddi Aprian Syakh, SST
a
ab

Pengolah Data : Yeddi Aprian Syakh, SST


pu
pa
://

Desain Buku : Yeddi Aprian Syakh, SST


tp
ht
ht
tp
://
pa
pu
ab
ara
t .b
ps
.go
.id
ht
tp
://
pa
pua
ba
ra
t.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
://
pa
pu
ab
ara
t .b
ps
.go
.id
Statistik Kunci

No. Uraian Satuan 2015 2016

1 Jumlah penduduk ribu orang 871,5 893,4

2 Jumlah penduduk 15 thn keatas yang bekerja ribu orang 380,2 402,4

.id
3 Jumlah Angkatan kerja ribu orang 413,6 434,8

go
4 TPAK persen 68,68 70,05

.
5 TPT persen 8,08 7,46

ps
6 Laju Inflasi tahunan persen 5,34 3,62
7 Ekspor (ribu dollar)
t .b
Ribu dollar 2 741 794,41 2 249 750,50
ra
8 Impor (ribu dollar) Ribu dollar 35 653,62 64 555,49
a
ab

9 Pertumbuhan Ekonomi persen 4,10 4,52


10 PDRB ADHB (juta)
pu

rupiah 62 882 024,4 66 635 513,2


11 PDRB ADHK (juta) rupiah 52 347 420,7 54 711 282,2
pa

12 PDRB per Kapita (juta) rupiah 72,15 74,59


://

13 Jumlah Penduduk miskin (ribu) - Sept orang 225,54 223,60


tp

14 Persentase penduduk miskinSept persen 25,73 24,88


ht

15 Angka partisipasi sekolah 7-12 tahun persen 96,74 96,85


16 Angka partisipasi sekolah 13-15 tahun persen 96,58 96,86
17 Angka partisipasi sekolah 16-18 tahun persen 79,99 80,28
18 IPM persen 61,73 62,21

Catatan:
1. Berdasarkan Proyeksi DAU
2. Kondisi bulan Agustus (Sakernas) 2016
3. Angka inflasi Papua Barat per Bulan Desember menggunakan tahun dasar 2012=100
4. Termasuk ekspor dan impor antar provinsi
5. Jumlah penduduk miskin kondisi bulan September, olahan Susenas September 2015 dan 2016

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 vii


ht
tp
://
pa
pu
ab
ara
t .b
ps
.go
.id
Penjelasan Teknis
Daerah administrasi adalah wilayah administrasi Angka Kematian Bayi adalah probabilita bayi
yang sudah memiliki dasar hukum yang sah menurut meninggal sebelum mencapai usia satu tahun,
Departemen Dalam Negeri. dinyatakan dalam per seribu kelahiran.

Desa pesisir/tepi laut adalah desa/kelurahan Angka Kematian Balita adalah probabilita bayi
termasuk nagari atau lainnya yang memiliki wilayah meninggal sebelum mencapai usia lima tahun,

.id
yang berbatasan langsung dengan garis pantai/laut dinyatakan dalam per seribu kelahiran.
(atau merupakan desa pulau).

go
Angka Harapan Hidup pada waktu lahir adalah

.
ps
Desa bukan pesisir adalah desa/kelurahan termasuk perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan
nagari atau lainnya yang tidak berbatasan langsung asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut
dengan laut atau tidak mempunyai pesisir. .b
umur.
t
a ra

Kepadatan Penduduk adalah jumlah penduduk di Angka Reproduksi Neto adalah rasio bayi wanita
ab

suatu daerah dibagi dengan luas daratan daerah yang hidup sampai usia ibunya dikalikan dengan
pu

tersebut, biasanya dinyatakan sebagai penduduk per angka reproduksi bruto.


Km2.
pa

Angka Kelahiran Total adalah setiap wanita di


://

Laju pertumbuhan penduduk adalah rata-rata Indonesia secara hipotesis akan melahirkan anak
tp

tahunan laju perubahan jumlah penduduk di suatu hingga masa berakhir reproduksinya (15 49)
ht

daerah selama periode waktu tertentu. tahun.

Angkatan Kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke Angka Melek Huruf Dewasa adalah perbandingan
atas yang bekerja atau sementara tidak bekerja, dan antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
yang sedang mencari pekerjaan. dapat membaca dan menulis, dengan jumlah
penduduk usia 15 tahun ke atas.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah
perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah
jumlah penduduk usia kerja. perbandingan antara jumlah penduduk kelompok
usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-18 th) yang
Tingkat Pengangguran Terbuka adalah bersekolah terhadap seluruh penduduk kelompok
perbandingan antara jumlah pencari kerja dengan usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-18 th).
jumlah angkatan kerja. Bersekolah adalah mereka yang perlu mengikuti
pendidikan di jalur formal (SD/MI, SMP/MTs, SMA/
SMK/MA atau PT) maupun non formal (paket A,
paket B atau paket C).

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 ix


IPM adalah indeks komposit dari gabungan 4 (empat) tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk
indikator yaitu angka harapan hidup, harapan lama miskin.
sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per
kapita. Indeks Harga Konsumen adalah angka/indeks
yang menunjukkan perbandingan relatif antara
Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi tingkat harga (konsumen/eceran) pada saat bulan
yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang survei dan harga tersebut pada bulan sebelumnya.

.id
dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan

go
sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi atau Inflasi adalah indikator yang dapat memberikan
barang yang kurang nilainya menjadi barang yang

.
informasi tentang dinamika perkembangan harga

ps
lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih kepada pemakai barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
akhir.
.b
t
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan
ra
Angka Koefisien Gini adalah ukuran kemerataan antara indeks harga yang diterima petani
a
ab

pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas dengan indeks harga yang dibayar petani yang
pendapatan. Angka koefisien Gini terletak antara 0 dinyatakan dalam persentase.
pu

(nol) dan 1 (satu). Nol mencerminkan kemerataan


pa

sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah
sempurna.
://

satu indikator penting untuk mengetahui


tp

kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu


Garis kemiskinan adalah besarnya nilai rupiah
ht

periode tertentu.
pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi
kebutuhan dasar minimum makanan dan nonmakanan
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita
yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk tetap
adalah Produk Domestik Regional Bruto dibagi
berada pada kehidupan yang layak.
dengan penduduk pertengahan tahun.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan


PDRB Harga Berlaku adalah nilai tambah
ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-
barang dan jasa yang dihitung menggunakan
masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
harga yang berlaku pada setiap tahun.
Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata
pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.
PDRB Harga Konstan adalah nilai tambah

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan barang dan jasa yang dihitung menggunakan
gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara harga yang berlaku pada satu tahun tertentu
penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin sebagai tahun dasar.

x Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Daftar Isi

Katalog Buku Iii


Tim Penyusun iv
Kata Pengantar vi

.id
Statistik Kunci viii

go
Penjelasan Teknis ix
Daftar Isi xii

.
ps
t .b
ra
1 Geografi dan Iklim 1 11 Industri Pengolahan 24
a

2 Pemerintahan 3 12 Konstruksi 26
ab

3 Penduduk 6 13 Hotel dan Pariwisata 28


pu

4 Ketenagakerjaan 10 14 Transportasi dan Komunikasi 30


pa

5 Pendidikan 13 15 Perbankan dan Investasi 32


6 Kesehatan 16 16 Harga-Harga 33
://

7 Perumahan dan Lingkungan 17 17 Pengeluaran Penduduk 34


tp

8 Pembangunan Manusia 18 18 Perdagangan 35


ht

9 Pertanian 20 19 Pendapatan Regional 36


10 Pertambangan dan Energi 22 20 Perbandingan Regional 39
Lampiran Tabel 42

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 xi


ht
tp
://
pa
pu
ab
ara
t .b
ps
.go
.id
Kabupaten Teluk Bintuni Terluas di
Papua Barat
Berdasarkan Permendagri Nomor 6 Tahun 2008, diantara
11 Kab/kota di Papua Barat, Kabupaten Teluk Bintuni
merupakan kabupaten dengan luas wilayah terluas yakni
mencapai lebih dari seperlima luas wilayah Papua Barat.

Papua Barat adalah provinsi termuda ketiga di

Gambar
1.1 Peta Wilayah Provinsi Papua Barat
Indonesia. Provinsi Papua Barat dimekarkan dari
Provinsi Papua berdasarkan UU No. 45 Tahun 1999.
Dan berdasarkan Inpres No. 1 tahun 2003 provinsi ini
bernama Irian Jaya Barat. Kemudian sejak 6 Februari
2007 resmi bernama Provinsi Papua Barat.
Secara geografis letak Provinsi Papua Barat

.id
yang termasuk dalam wilayah Indonesia timur ini

go
berada di daerah sekitar ekuator, yaitu tepatnya pada

.
ps
koordinat 0,0 hingga 4,0 Lintang Selatan dan
124,00 hingga 1320 Bujur Timur. Batas-batas
wilayah Provinsi Papua Barat adalah:
t .b
ra
Sumber: Wikipedia
a

Utara: Samudera Pasifik


ab

Selatan: Laut Banda dan Provinsi Maluku Fakta Geografi Papua Barat 2016
1.
Tabel
pu

The Geography Facts of Papua Barat 2016


Barat: Laut Seram dan Provinsi Maluku
pa

Timur: Provinsi Papua Uraian Unit Data

Pada awal pemekarannya, Provinsi Papua Barat


://

Luas Wilayah / Total Area km2 99.671,63


Jumlah Kabupaten / Total Regen-
tp

Kab/
hanya terdiri dari Kabupaten Fakfak, Sorong, cy kota
13
ht

Manokwari, dan Kota Sorong. Saat ini Papua Barat Jumlah Pulau / Total Islands pulau 1.945

terbagi dalam 13 (tiga belas) wilayah administrasi yang Titik Wilayah Tertinggi / Highest 3.000
meter
Natural Point (Gunung Kwoko)
terdiri dari 12 (dua belas) kabupaten dan 1 (satu) kota. Danau Terbesar / Largest Lake km2
29
(Danau Anggi Giji)
Kabupaten/kota pada Provinsi Papua Barat, antara Sungai Terpanjang / Longest 374,08
km
River (Sungai Kamundan)
lain: Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama,
Batas Utara / North Side - Samudera Pasifik
Teluk Bintuni, Manokwari, Sorong Selatan, Sorong, Batas Selatan / South Side - Laut Banda

Raja Ampat, Tambrauw, Maybrat, Manokwari Selatan, Batas Barat / West Side - Laut Seram

Pegunungan Arfak, dan Kota Sorong. Batas Timur / East Side - Provinsi Papua

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Sumber: Statistik Indonesia 2017; Papua Barat Dalam Angka 2017
Nomor 6 tahun 2008 luas wilayah Provinsi Papua
Barat adalah 99.671,63 Km2. Kabupaten dengan Provinsi Papua Barat merupakan
provinsi kelima terluas di
wilayah terluas adalah Kabupaten Teluk Bintuni Indonesia, setelah Provinsi Papua,
(20,91%) dan kabupaten dengan wilayah terkecil Kalimantan Tengah, Kalimantan
Timur, dan Kalimantan Barat.
adalah Kota Sorong (0,66%).

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 1


Fenomena Iklim Papua Barat
Sepanjang tahun 2016, bulan Januari adalah bulan dengan
suhu udara terendah, dimana kondisi kelembaban udara,
tekanan udara dan puncak curah hujan sedang berada di titik
puncak tertingginya.
Gambar

1.2 Perkembangan Suhu Udara di Provinsi Papua Barat Sepanjang tahun 2016, suhu udara rata-rata di
Provinsi Papua Barat berkisar antara 26,80 C hingga
28,90 C. Suhu udara rata-rata terendah terjadi pada
bulan Maret 2016 yakni mencapai 26,80 C,
sedangkan suhu udara rata-rata tertinggi terjadi pada
bulan Februari 2016 yakni mencapai 28,90 C. Selama
tahun 2016, hari tersejuk terjadi pada bulan Agustus

.id
dimana suhu udara mencapai 22,90 C, sedangkan

go
hari terpanas terjadi pada bulan Mei dan Oktober

.
ps
dimana suhu udara mencapai hingga 32,10 C.
t .b Sedangkan untuk barometer tekanan udara rata-
ra
rata di Provinsi Papua Barat sepanjangn tahun 2016
a

berkisar antara 1007,1 hingga 1010,5 mb. Tekanan


ab

Fakta Iklim Papua Barat 2016 udara terendah terjadi pada bulan Desember 2016,
1.
Tabel

pu

The Climate Facts of Papua Barat 2016


sedangkan tekanan udara tertinggi terjadi pada bulan
pa

Uraian Ukuran 2015 2016 Januari 2016. Selanjutnya, untuk barometer kecepatan
://

Rata-Rata Suhu Udara Celcius 27,6 27.8 angin rata-rata di Provinsi Papua Barat pada tahun
tp

Rata-Rata Kelembaban Udara % 82,3 84.1 2016 berkisar antara 2,3 hingga 4,1 knot. Kecepatan
ht

Rata-Rata Tekanan Udara mb 1009,3 1009.0 angin rata-rata terkencang terjadi pada bulan Februari

Rata-Rata Kecepatan Angin m/s 17,3 3.0


2016, sementara kecepatan angin rata-rata terendah
terjadi pada bulan Mei, Juni dan Desember 2016.
Rata-Rata Penyinaran Matahari % 61,5 49,4
Kemudian untuk barometer curah hujan
Jumlah Curah Hujan mm 2.849,0 3.067,6
sepanjang tahun 2016 berkisar antara 94,0 hingga
Jumlah Hari Hujan Hari 218 253 417,5 mm3, dimana curah hujan terendah puncaknya
terjadi pada bulan Mei 2016, sedangkan curah hujan
Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017
tertinggi puncakya terjadi pada bulan Januari 2016.
Sementara untuk frekuensi hari hujan di tahun 2016,
Jumlah curah hujan di Provinsi justru frekuensi terendah puncaknya terjadi pada bulan
Papua Barat adalah yang
tertinggi ketiga di Indonesia Agustus 2016 dan frekuensi tertinggi puncaknya terjadi
setelah Provinsi Sumatera
Barat dan Sulawesi Selatan. pada bulan Maret 2016.

2 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Pasangan Abraham O. Atururi - Irene
Manibuy 2015-2016
Irene Manibuy terpilih untuk memegang jabatan Wakil
Gubernur hingga akhir periode kepemimpinan pada tahun
2016, menggantikan Drs. Rahimin Katjong, M.Ed untuk
mendampingi Brigjen Marinir Purn. Abraham O. Atururi.
hingga akhir masa bakti tahun 2016.

Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Provinsi Papua Barat menggelar pesta
Gambar

2.1 Masa Bhakti 2012-2016


demokrasi untuk memilih Gubernur dan Wakil
Gubernur pertama kali pada tanggal 5 April 2004. Hasil
pesta demokrasi tersebut membawa Brigjen Marinir
Purn. Abraham O. Atururi dan Drs. Rahimin Katjong,
M. Ed memimpin Provinsi Papua Barat sebagai
gubernur dan wakil gubernur periode tahun 2006

.id
hingga tahun 2011.

go
Gubernur : Brigjen Marinir Purn. Abraham O. Atururi (kiri)
Di tahun 2011, Provinsi Papua Barat

.
Mantan Wakil Gubernur : Drs. Rahimin Katjong, M.Ed (kanan, periode 2012-2015)
melaksanakan pemilukada gubernur dan wakil

ps
gubernur kedua. Pemilukada tersebut diikuti oleh
.b
empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur,
t
ra
yakni Abraham O. Atururi dan Rahimin Katjong,
a
ab

George Celcius Auparay dan Hasan Ombaier, Wahidin


Puarada dan Herman Orisoe, serta Dominggus
pu

Mandacan dan Origenes Nauw. Setelah melalui


pa

Gubernur : Brigjen Marinir Purn. Abraham O. Atururi (kiri) proses demokrasi yang panjang, akhirnya pasangan
://

Wakil Gubernur : Irene Manibuy ( kanan)


Abraham O. Atururi dan Rahimin Katjong keluar
tp

Perbandingan Otonomi Khusus Papua dengan sebagai pemenang pemilukada dan terpilih kembali
ht

2.
Tabel

Otonomi Daerah di Indonesia


untuk kedua kalinya menjadi gubernur dan wakil
No. Perbandingan
Otonomi Khusus Otonomi Daerah gubernur Papua Barat untuk periode kepemimpinan
Papua Biasa

1 Pemerintahan (Eksekutif) Sama Sama


tahun 2012-2016.

Badan Legislatif Tk
Terdiri dari DPRP dan Hanya DPRD Tk. Di awal tahun 2015, wakil gubernur Drs. Rahimin
2 Majelis Rakyat Papua Provinsi dan tidak ada
Provinsi
(MRP) MRP Katjong, M. Ed meninggal dunia setelah dirawat di
3 Badan Legislatif Tk Sama Sama Rumah Sakit Sarjito Jogjakarta, dan kemudian posisi
Terdiri dari Lembaga
Badan Yudikatif Adat dan Lembaga
Hanya terdapat Lem- wakil gubernur Provinsi Papua Barat digantikan oleh
4
baga Peradilan biasa
Peradilan biasa
mantan anggota DPR RI, Irene Manibuy yang terpilih
untuk memegang jabatan wakil gubernur mendampingi
Bahwa pada tahun 2011, Provinsi gubernur Abraham O. Atururi hingga akhir periode
Papua Barat pernah
melaksanakan Pilkada Ulang kepemimpinan tahun 2016.
Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur dan menelan biaya
sekitar 89 milyar rupiah.

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 3


Provinsi Papua Barat Memiliki 13 Wilayah
Adminstrasi Tingkat Dua
Pada tahun 2012, terbentuk 2 kabupaten baru yang
merupakan pemekaran dari Kabupaten Manokwari, yaitu
Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan
Arfak.

Provinsi Papua Barat memiliki pengaturan


Pembagian Daerah Administrasi menurut

Tabel
daerah sesuai dengan UU Otonomi Khusus (Otsus), 2. Kabupaten/Kota Tahun 2016
yakni UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Desa
Kabupaten/Kota Ibukota Kecamatan
Khusus. Hal ini berbeda dengan provinsi lainnya di Urban Rural
Fakfak Fakfak 17 7 142
Indonesia yang pengaturan wilayahnya berdasarkan
Kaimana Kaimana 7 2 84
UU Otonomi Daerah. Teluk Wondama Rasiei 13 1 76
Teluk Bintuni Bintuni 24 2 115
Pada tahun 2012, terjadi pemekaran 2 (dua) Manokwari Manokwari 9 9 165

.id
kabupaten di Provinsi Papua Barat, sehingga sampai Sorong Selatan Teminabuan 15 2 121

go
Sorong Aimas 30 26 226
akhir tahun 2016, provinsi ini memiliki 13 wilayah Raja Ampat Waisai 24 4 117

.
Tambrauw Sausapor 29 0 216
administratif tingkat dua yang terdiri dari 12 kabupaten

ps
Maybrat Kumurkek 24 1 259
dan 1 kota. Kecamatan serta desa/kelurahan di Manokwari Selatan Ransiki 6 0 57

Provinsi Papua Barat juga bertambah. Hingga akhir


t .b
Pegunungan Arfak
Kota Sorong
Anggi
Sorong
10
10
0
41
166
0
ra
tahun 2016, terdapat 218 kecamatan, 95 kelurahan Papua Barat Manokwari 218 95 1744
a
ab

dan 1.744 desa. Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017

Distribusi PNS di Provinsi Papua Barat


pu

bervariasi di setiap kabupaten/kota. Kabupaten


Gambar
pa

Persentase PNS Kabupaten/Kota/Provinsi


2.2 Tahun 2016
Manokwari memiliki PNS yang terbanyak yaitu sebesar
://

12,04 persen. (atau sebesar 2.599 orang). Kabupaten


tp

Manokwari sebagai ibukota provinsi dan pusat


ht

pemerintahan membutuhkan SDM yang lebih banyak


dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya.
Sedangkan Kabupaten Tambrauw memiliki distribusi
terkecil dalam ketersediaan PNS yaitu hanya 3,88
persen (atau sebanyak 857 orang).
Namun jika dilihat berdasarkan rasio pegawai
terhadap jumlah penduduk, maka justru Kabupaten
Tambrauw yang memiliki rasio terbesar di Provinsi
Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017
Papua Barat, yakni sebesar 10,26 persen. Sementara
kabupaten/kota yang memiliki rasio pegawai terhadap Bahwa menurut Menpan RB
jumlah penduduk paling terkecil adalah Kota Sorong idealnya rasio pegawai terhadap
penduduk adalah di atas 1,5
yakni hanya sebesar 1,46 persen yang berarti satu persen agar proses
pemerintahan bisa berjalan
orang pegawai harus melayani 68-69 orang penduduk. dengan efektif.

4 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Kesenjangan Gender di Dunia Politik
UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota Legislatif,
menyebutkan bahwa keterwakilan perempuan di dalam
lembaga legislatif sebesar 30 persen. Pada Pemilukada Calon
Legislatif 2014 lalu di Papua Barat, hanya Kabupaten Raja Ampat
yang keterwakilan perempuannya mencapai 30 persen.

Hingga hari ini perempuan merupakan salah


Persentase Keterwakilan Perempuan di Lembaga
Gambar

2.3 legislatif Provinsi Papua Barat Tahun 2014-2016 satu kelompok manusia yang berjumlah paling banyak,
namun dalam percaturan politik di Indonesia pada
umumnya, dan di Provinsi Papua Barat pada
khususnya, terlihat jika keterlibatan perempuan di
politik selama ini masih sangat minim jika dibanding
dengan jumlah suara perempuan yang ada.

.id
Di Provinsi Papua Barat, hasil pemilukada tahun

go
2011, hanya terdapat 3 orang anggota legislatif dari

.
kalangan perempuan dengan jumlah keseluruhan

ps
anggota legislatif sebesar 56 orang. Jumlah yang
.b
hanya kurang lebih hanya sekitar 5 persen ini secara
t
ra
Sumber: Papua Barat Dalang Angka 2017
kuantitatif tidak mengalami perubahan sepanjang
a
ab

Jumlah Anggota Perempuan di DPRD


Gambar

2.4 Menurut Kab/Kota di Papua Barat Tahun 2016


tahun 2014-2015, namun baru di tahun 2016 jumlah
pu

persentasenya meningkat menjadi 6 persen.


Kenyataan ini menunjukkan masih kurangnya
pa

kesadaran pada masyarakat secara umum terutama


://

para elit politik akan pentingnya peran dan keterlibatan


tp

perempuan di dldalam percaturan politik.


ht

Namun bila dilihat menurut kabupaten/kota di


Provinsi Papua Barat, justru keterwakilan perempuan
di percaturan politik terlihat cukup signifikan. Dari 11
kabupaten/kota yang melakukan pemilukada calon
legislatif, hanya dua kabupaten yakni Kabupaten
Maybrat dan Kabupaten Teluk Bintuni yang persentase
Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017
nya hanya sebesar 5 persen, sementara kabupaten/
kota lainnya suda berada di atas 10 persen, namun
Indeks Demokrasi Provinsi Papua dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi
Barat Tahun 2016 menempati
peringkat kedua terendah di Papua Barat, ternyata hanya satu kabupaten yakni
Indonesia setelah Provinsi Papua,
dan dalam aspek hak-hak politik, Kabupaten Raja Ampat yang keterwakilan
Provinsi Papua Barat adalah yang perempuannya sudah mencapai angka 30% bahkan
paling terendah di Indonesia.
lebih.

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 5


Jumlah Penduduk Papua Barat Terkecil
Kedua di Indonesia
Berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk SP2010, jumlah
penduduk Provinsi Papua Barat tahun 2016 adalah sebesar
893,4 ribu jiwa. Jumlah ini merupakan jumlah penduduk provinsi
terkecil kedua di Indonesia setelah Provinsi Kalimantan Utara.

Jumlah penduduk Provinsi Papua Barat memiliki

Gambar
kecenderungan untuk meningkat dari waktu ke waktu, 3.1 Jumlah Penduduk Provinsi Papua Barat
Tahun 2010-2016
disebabkan karena jumlah kelahiran yang lebih tinggi
dari jumlah kematian. Pada tahun 2010, Sensus
Penduduk (SP) mencatat penduduk Papua Barat
mencapai 760.422 jiwa. Jumlah ini kian meningkat,
hingga pada tahun 2016, penduduk Provinsi Papua

.id
Barat diproyeksikan mencapai lebih dari 893 ribu jiwa.

go
Gambar 3.1 menunjukkan pola perkembangan jumlah

.
penduduk Provinsi Papua Barat sejak tahun 2010

ps
hingga 2016 yang meskipun mengalami pertumbuhan
positif namun dari tahun ke tahun memperlihatkan
t .b
ra
Sumber: Proyeksi Penduduk BPS
trend pertumbuhan yang melambat.
a
ab

Penduduk Papua Barat masih didominasi oleh Indikator Kependudukan Provinsi Papua Barat
Tabel

3. Tahun 2015-2016
laki-laki, meskipun perbandingan antara jumlah
pu

penduduk laki-laki dan perempuan relatif seimbang. Uraian 2015 2016


pa

Berdasarkan proyeksi penduduk, pada tahun 2016 Jumlah Penduduk (ribu jiwa) 871,5 893,4
://

Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 2,55 2,51


52,67 persen penduduk Provinsi Papua Barat adalah
tp

Distribusi Penduduk (%) 0,34 0,35


laki-laki (470,5 ribu jiwa), dan 47,33 persen adalah
ht

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 9 9


penduduk perempuan (422,8 ribu jiwa). Sementara itu, Rasio Jenis Kelamin (%) 111,43 111,30
rasio jenis kelamin di Provinsi Papua Barat pada tahun Jumlah Penduduk Menurut Ke-
lompok Umur (jiwa)
2016 adalah sebesar 111,30. Hal ini dapat diartikan
0-14 277,9 284,9
bahwa setiap 100 penduduk perempuan, terdapat
15-64 576,6 591,1
penduduk laki-laki 111 hingga 112 penduduk laki-laki. 65+ 16,8 17,2
Kemudian jika melihat struktur umur penduduk Rasio Ketergantungan 51,1 51,1
menurut kelompok umur, terlihat bahwa Piramida
Sumber: Proyeksi Penduduk BPS
Penduduk Provinsi Papua Barat tahun 2016
Rekor kepadatan penduduk
merupakan tipe piramida penduduk muda (expansive) terkecil dipegang oleh Provinsi
yang menggambarkan bahwa jumlah penduduk usia Papua Barat dan Provinsi
Kalimantan Utara, dimana
muda di Provinsi Papua Barat adalah lebih banyak kepadatan penduduk di kedua
propinsi ini hanya sebesar 9 jiwa
daripada jumlah penduduk usia tuanya, dengan cirri- per km persegi.
cirri utama tingkat kelahiran yang masih tinggi.

6 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Laju Pertumbuhan Penduduk Meningkat
Meskipun Provinsi Papua Barat memiliki jumlah penduduk
terkecil kedua di Indonesia setelah Provinsi Kailmantan Utara,
namun laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Papua Barat
merupakan yang tertinggi kedua setelah Provinsi Kepulauan
Riau.
Gambar

Piramida Penduduk Provinsi Papua Barat


3.2 Tahun 2016 Dari piramida pada Gambar 3.2, terlihat bahwa
penduduk pada kelompok umur 0-4 tahun memiliki
batang yang paling lebar, baik pada penduduk laki-laki
maupun perempuan.
Selain melalui instrument piramida penduduk,
struktur penduduk juga digambarkan oleh umur

.id
median. Umur median membagi penduduk menjadi
dua bagian dengan jumlah yang sama, sehingga dapat

go
secara kasar menunjukkan tingkat pemusatan

.
ps
penduduk pada kelompok umur tertentu. Dari hasil

.b
proyeksi penduduk tahun 2016, diketahui umur median
t
ra
penduduk Provinsi Papua Barat adalah sebesar 20,88
a

Sumber: Proyeksi Penduduk BPS


tahun, tidak berbeda dengan tahun 2015 yang juga
ab

memiliki umur median yang sama. Nilai umur median


Gambar

Persentase Distribusi Sebaran Penduduk


pu

3.3 Provinsi Papua Barat Tahun 2016


ini secara tidak langsung menunjukkan penduduk
pa

Papua Barat tergolong kategori penduduk usia


://

menengah, yakni jika umur median berada di antara 20


tp

sampai 30 tahun.
ht

Proyeksi penduduk menunjukkan bahwa hingga


tahun 2016 Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong
masih memiliki jumlah penduduk terbesar di Provinsi
Papua Barat. Kota Sorong diproyeksikan memiliki
sekitar 232,8 ribu jiwa, sedangkan Kabupaten
Manokwari diproyeksi memiliki 162,6 ribu jiwa. Jumlah

Sumber: Proyeksi Penduduk BPS


penduduk kedua kabupaten/kota ini mencapai 44,26
persen dari total penduduk Provinsi Papua Barat.
Sepanjang kurun waktu tahun
2010-2016, laju pertumbuhan Dengan kata lain, hampir setengah penduduk Provinsi
penduduk Provinsi Papua Barat Papua Barat berdomisili di Kota Sorong dan
menempati posisi kedua tercepat
di Indonesia setelah Provinsi Kabupaten Manokwari. Baik Kota Sorong maupun
Kepulauan Riau.
Kabupaten Manokwari keduanya merupakan wilayah
sentra di Provinsi Papua Barat, di mana terdapat

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 7


Penduduk Terbanyak Papua Barat di Kota
Sorong
Berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk SP2010, tahun 2016
Kota Sorong menjadi wilayah terpadat di Papua Barat dengan
distribusi sebesar 26,06 persen atau lebih dari seperempat
total penduduk Provinsi Papua Barat.

Laju Pertumbuhan Penduduk menurut


bandar udara serta pelabuhan besar yang menjadi 3.2

Tabel
Kabupaten/Kota Tahun 2016
pintu keluar masuk penumpang dan arus barang ke
Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Laju Pertum-
Kabupaten/Kota
dan dari Provinsi Papua Barat. Tidak hanya itu, kedua 2015 2016 buhan (%)
(1) (2) (3) (4)
kabupaten/kota ini juga menjadi jalur yang dilalui
01. Fakfak 73,5 74,8 1,77
untuk menuju kabupaten/kota lain di Papua Barat. 02. Kaimana 54,2 55,5 2,47
03. Teluk Wondama 29,8 30,5 2,35
Seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua 04. Teluk Bintuni 59,2 60,4 2,03

.id
05. Manokwari 158,3 162,6 2,69
Barat memiliki laju pertumbuhan penduduk yang
06. Sorong Selatan 43,0 43,9 2,00
positif pada tahun 2016. Berdasarkan hasil proyeksi

go
07. Sorong 80,7 82,8 2,59
08. Raja Ampat 45,9 46,6 1,50
penduduk, pada tahun 2016 Kota Sorong memiliki laju

.
09. Tambrauw 13,6 13,7 0,62

ps
pertumbuhan tertinggi di Provinsi Papua Barat, yakni 10. Maybrat 37,5 38,4 2,26
11. Manokwari Selatan 21,9 22,5 2,79
sebesar 3,21 persen. Kabupaten/kota dengan laju 12.t .b
Pegunungan Arfak 28,3 28,9 2,22
ra
pertumbuhan terbesar kedua selanjutnya adalah 71. Sorong 225,6 232,8 3,21
Papua Barat 871,5 893,3 2,51
a

Kabupaten Manokwari Selatan, yakni sebesar 2,79 Sumber: Proyeksi Penduduk BPS
ab

persen. Sementara dii sisi lain, di Provinsi Papua


pu
Gambar

Kepadatan Penduduk Provinsi Papua Barat


Barat masih ada kabupaten/kota dengan laju 3.4 Tahun 2016
pa

pertumbuhan yang hampir stagnan yaitu Kabupaten


://

Tambrauw, yang hanya memiliki laju pertumbuhan


tp

penduduk sebesar 0,62 persen. Dengan laju


ht

pertumbuhan penduduk ini, Kabupaten Tambrauw


menjadi satu-satunya kabupaten dengan laju
pertumbuhan penduduk di bawah 1 persen se-
Provinsi Papua Barat pada tahun 2016.
Dari sisi kepadatan penduduk, Provinsi Papua
Barat adalah provinsi yang memiliki kepadatan
penduduk terkecil di Indonesia, yakni hanya tercatat
sebesar 9 jiwa per km2 di tahun 2016. Kondisi ini tidak Sumber: Luas: Permendagri No 6 Thn 2008
Penduduk: Proyeksi Penduduk BPS
berbeda dari kepadatan penduduk di tahun
sebelumnya. Namun bila dilihat lebih dalam menurut Berdasarkan hasil SUPAS 2015,
kabupaten/kota, maka Kota Sorong memiliki Provinsi Papua Barat tercatat
memiliki angka migrasi keluar
kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan seluruh seumur hidup terkecil kedua dan
migrasi keluar risen terkecil
kabupaten/kota se-Papua Barat yakni antara 354 keempat di Indonesia.

8 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Momen Bonus Demografi di Provinsi Papua
Barat
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk Sensus Penduduk 2010
(SP2010), diperkirakan bahwa Provinsi Papua Barat akan
mengalami momen Bonus Demografi pada tahun 2016.

hingga 355 jiwa per km2. Kepadatan penduduk yang


Gambar

Jumlah Rumah Tangga, di Provinsi Papua Barat


3.5 Tahun 2013 - 2016 tinggi ini disebabkan oleh jumlah penduduk Kota
Sorong yang banyak, tetapi memiliki luas wilayah yang
197.29 relatif kecil, bahkan terkecil dari kabupaten/kota
192.45 lainnya. Di sisi lain, Kabupaten Teluk Bintuni yang
187.72 memiliki wilayah terluas di Provinsi Papua Barat justru
182.95 memiliki kepadatan penduduk yang cukup kecil, yakni

.id
178.23 hanya sebesar 2 hingga 3 jiwa per km2. Sementara

go
173.58 kabupaten dengan kepadatan penduduk terkecil di

.
168.99

ps
Provinsi Papua Barat adalah Kabupaten Tambrauw
2010

2011

2012

2015

2016
2013

2014

.b
yang hanya memiliki kepadatan penduduk antara 1
t
hingga 2 jiwa saja per Km2.
ra
Jumlah Penduduk, Jumlah Ruta dan Rata-rata Berdasarkan Proyeksi Penduduk, pada tahun
a
Tabel

3.4 Jumlah Anggota Ruta Provinsi Papua Barat


ab

Tahun 2010 - 2016 2016 terdapat kurang lebih 197,2 ribu rumah tangga.
pu

Jumlah Jumlah Rata-Rata Dari tabel 3.4, terlihat bahwa jumlah ruta di Provinsi
Tahun Penduduk Ruta Anggota
Papua Barat terus mengalami peningkatan dari tahun
pa

(Ribu Jiwa) (Ribu Ruta) Ruta


2010 yang hanya sebesar 168,9 ribu rumah tangga
://

2010 765,2 168,9 4,5


hingga menjadi 197,2 ribu rumah tangga dengan rata-
tp

2011 785,9 173,5 4,5


ht

rata laju pertumbuhan rumah tangga mencapai 2,61


2012 806,9 178,2 4,5
persen setiap tahunnya. Selain itu, sejak tahun 2010
2013 828,2 182,9 4,5 hingga tahun 2016 terlihat bahwa setiap rumah tangga
di Provinsi Papua Barat hanya memiliki sekitar 4
2014 849,8 187,7 4,5
hingga 5 orang anggota rumah tangga saja setiap
2015 871,5 192,4 4,5
tahunnya. Dan jumlah anggota keluarga ini merupakan
2016 893,3 197,2 4,5 jumlah paling ideal dari sebuah keuarga sebagaiana
Sumber: Proyeksi Penduduk, BPS digalakkan oleh pemerintah melalui program Keluarga
Berencana (KB).
Selama tujuh tahun berturut-turut
(2010-2016), Provinsi Papua Barat
berhasil menekan setiap rumah tangga
di Provinsi Papua Barat berada dalam
kondisi memiliki anggota rumah tangga
yang ideal yakni sebesar 4 sampai 5
anggota rumahtangga sebagaimana
yang diinginkan melalui Program KB

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 9


Peningkatan Angkatan Kerja Perlu
Dipersiapkan
Peningkatan angkatan kerja seiring dengan pertumbuhan
penduduk terutama usia muda perlu dipersiapkan karena
lapangan kerja yang tercipta harus seimbang dengan
kecepatan pertumbuhan angkatan kerja supaya angka
pengangguran dapat ditekan.

Ketenagakerjaan merupakan salah satu isu

Gambar
Skema Ketenagakerjaan
4.1
penting yang menjadi perhatian pemerintah. PENDUDUK
Ketenagakerjaan memiliki kaitan yang erat dengan
kemampuan penduduk memenuhi kebutuhan hidupnya Usia Kerja (15 tahun) Bukan Usia Kerja
yang secara tidak langsung berhubungan erat dengan
kesejahteraan masyarakat.
Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja
Jumlah penduduk usia kerja di Provinsi Papua

.id
Barat dapat dikatakan cukup banyak. Hal ini tercermin

go
Bekerja Pengangguran Sekolah Mengurus rumah Tangga Lainnya
dari struktur penduduk Provinsi Papua Barat yang

.
ps
tergolong dalam struktur penduduk usia menengah,
terlebih hasil Sensus Penduduk 2010 memproyeksikan
bahwa momen Bonus Demografi di Provinsi Papua
t .b
Mencari
Pekerjaan
Mempersiapkan
Usaha
Putus asa: Merasa Tidak
Mungkin Mendapatkan
Sudah Mempunyai
Pekerjaan Tetapi
ra
Pekerjaan Belum Mulai Bekerja
a

Barat terjadi pada tahun 2016, artinya penduduk usia


ab

produktif (yakni penduduk usia 15-64 tahun) di Provinsi


Sedang Bekerja Sementara Tidak Bekerja
pu

Papua Barat sedang berada dalam kondisi maksimum.


pa

Penduduk usia kerja merupakan penduduk


dengan usia 15 tahun ke atas. Umumnya, penduduk
://

Pengangguran Setengah Pengangguran


Setengah Pengangguran Jam Kerja Normal
Kritis (< 15 Jam) (15-34 Jam)
(< 15 Jam) ( 35 Jam)
tp

dengan usia pada rentang tersebut memiliki


ht

kemampuan untuk bekerja dan menghasilkan


pendapatan sehingga seringkali disebut sebagai Batas Usia Kerja di Beberapa Negara
penduduk usia produktif. Pada Agustus 2016, tercatat berbeda-beda.

kurang lebih 620,7 ribu penduduk Provinsi Papua Batas Bawah Usia Kerja:
Mesir 6 tahun
Barat (69,48 persen) merupakan penduduk usia kerja.
Brazil 10 tahun
Jumlah ini meningkat dari kondisi pada tahun
Venezuela 10 dan 15 tahun
sebelumnya, yang hanya sebanyak 69,10 persen. Canada dan Indonesia 15 tahun
Penduduk usia kerja dapat dibedakan menjadi Swedia dan USA 16 tahun

angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pada Bulan Batas Atas Usia Kerja:
Mesir, Malaysia dan Mexico 65 tahun
Agustus 2016, tercatat sebanyak 70,05 persen
Denmark, Swedia, Norwegia, dan Finlandia 74 tahun
penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja.
Sementara sisanya yakni sebanyak 29,95 persen
lainnya bukan merupakan angkatan kerja, antara lain

10 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Lebih Dari Sepertiga Penduduk Bekerja
Merupakan Tamatan SLTP
Sekitar 35 persen penduduk bekerja di Provinsi Papua Barat
memiliki pendidikan tamat SLTP. Dan sekitar 25 persen
penduduk yang bekerja merupakan tamatan perguruan tinggi.

Indikator Ketenagakerjaan penduduk yang sedang bersekolah, mengurus rumah


Tabel

4. Provinsi Papua Barat Tahun 2015-2016


tangga maupun lainnya.
Uraian Satuan 2015 2016 Angkatan kerja di Provinsi Papua Barat terlihat
masih didominasi oleh angkatan kerja laki-laki, yakni
1. Penduduk Usia Kerja orang 602 248 620 748

2. Angkatan kerja orang 413 635 434 817


hingga 63,10 persen dari total 413,6 ribu angkatan

2.1 Bekerja orang 380 226 402 360 kerja yang ada. Kondisi ketenagakerjaan Provinsi

.id
2.2 Pengangguran orang 33 409 32 457 Papua Barat pada bulan Agustus 2016, menunjukkan
bahwa belum seluruh angkatan kerja memiliki status

go
- Pernah Bekerja orang 11 623 13 199
- Tdk Pernah Bekerja orang 21 786 19 258 bekerja. Dari angkatan kerja yang ada, hanya 92,53

.
ps
3. Bukan Angkatan kerja orang 188 613 185 931
persen yang berstatus bekerja, atau sekitar 402,3 ribu

.b
3.1 Sekolah orang 73 078 61 916
penduduk. Di sisi lain, Tingkat Pengangguran Terbuka
3.2 Mengurus Ruta orang 95 075 109 514
t
ra
3.3 Lainnya orang 20 460 14 501 (TPT) Provinsi Papua Barat tahun 2016 mencapai 7,46
a

Persentase Bekerja thd persen. Nilai ini mengalami penurunan dari TPT tahun
ab

persen 91,92 92,53


Angkatan Kerja (%)
2015 yang mencapai 8,08 persen.
pu

Persentase Angkatan Kerja


persen 68,68 70,05
thd Penduduk usia kerja (%) Bila dilihat dari sisi pendidikan, sebesar 35
pa

Tingkat Pengangguran
persen 8,08 7,46
persen penduduk bekerja memiliki pendidikan tamat
Terbuka (TPT)
://

Tingkat Partisipasi Angkatan SLTP, lebih dari sepertiga dari jumlah penduduk
persen 68,68 70,05
tp

Kerja (TPAK) bekerja yang ada. Selanjutnya, pekerja di Provinsi


ht

Sumber: Sakernas Agustus 2016


Papua Barat juga didominasi oleh lulusan perguruan
tinggi yang mencakup diploma 1, diploma 3 dan strata
Gambar

Persentase Penduduk Bekerja menurut Pendidikan


4.2 Provinsi Papua Barat Tahun 2016
1, yakni lebih dari 25 persen dari jumlah penduduk
yang bekerja yang ada.
Selain penduduk bekerja, isu ketenagakerjaan
lain yang penting diperhatikan adalah isu
pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka
merupakan golongan angkatan kerja yang pada suatu
referensi waktu tertentu tidak memiliki pekerjaan,
sudah memiliki pekerjaan tetapi belum memulai
bekerja, dan sedang mencari pekerjaan. Dengan
Sumber: Sakernas Agustus 2016
kondisi tidak memiliki pekerjaan, hal ini secara tidak
langsung akan berdampak pada kemampuan

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 11


TPT Meningkat
Pada Agustus 2015, hingga 8,08 persen angkatan kerja
masuk pada golongan pengangguran terbuka, meningkat dari
tingkat pengangguran terbuka pada tahun sebelumnya yang
sebesar 5,02 persen.

Gambar
seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Persentase Angkatan Kerja menurut Pendidikan
4.3 Provinsi Papua Barat Tahun 2016
Fakta unik ditemui pada angkatan kerja dengan
pendidikan tamatan SLTP. Meskipun penduduk
bekerja banyak berasal dari kelompok angkatan kerja
dengan pendidikan tamatan SLTP, namun tingkat
pengangguran terbuka juga didominasi oleh kelompok

.id
angkatan kerja dengan pendidikan yang sama.

go
Persentase pengangguran terbuka dengan pendidikan
tamatan SLTP di Provinsi Papua Barat mencapai

.
ps
14,61 persen pada bulan Agustus 2016. Tidak hanya Sumber: Sakernas Agustus, 2016
itu, pengangguran terbuka juga didominasi oleh t .b
ra
angkatan kerja lulusan SLTA, yang mencapai angka
Persentase Penduduk Bekerja menurut Lapangan
Gambar

4.4
a

8,76 persen. Hal ini patut menjadi perhatian karena Usaha Utama di Provinsi Papua Barat Tahun 2016
ab

pengangguran terbuka di Provinsi Papua Barat


pu

didominasi oleh angkatan-angkatan kerja yang justru


pa

telah mengenyam tingkat pendidikan menengah ke


://

atas.
tp

Bila sektor perekonomian dibedakan menjadi


ht

lima sektor, sebagian besar penduduk masih bekerja di


sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan
dan Perikanan. Sejak tahun 2007, persentase
penduduk yang bekerja pada sektor ini selalu menjadi
yang terbesar diantara sektor lainnya. Meskipun Sumber: Sakernas Agustus 2016
demikian, persentase pekerja pada sektor tersebut
cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Keterangan Lapangan Usaha Utama:
Adapun pada Agustus 2016, tercatat sebesar 36,95
Kode 1 : Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, dan
persen penduduk bekerja pada sektor Pertanian, Perikanan

Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan, Kode 2 : Industri Pengolahan


Kode 3 : Perdagangan Besar, Ecerean, Rumah Makan, dan Hotel
menurun dari kondisi tahun 2015 yang mencapai 42,11
Kode 4 : Jasa Kemasyarakatan
persen. Kemudian sebesar 26,04 persen penduduk Kode 5 : Lainnya.
bekerja pada sektor Jasa Kemasyarakatan.

12 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Rata-Rata Satu Guru SD Mengajar 17 hingga 18
Murid

Rasio guru murid SD sebesar 17,19 menunjukkan rata-rata


beban seorang guru SD di Provinsi Papua Barat harus mengajar
sebanyak 17 hingga 18 orang murid.

Indikator Sekolah, Murid, Guru SD, SLTP, dan Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan
5.
Tabel

SLTA/SMK Provinsi Papua Barat Tahun 2016


yang penting untuk diperhatikan. Negara bahkan

Uraian 2015 2016


mengamanatkan dalam konstitusi UUD 1945 dan
ditegaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 49 ayat (1)
Jumlah Sekolah
agar minimal 20 persen dari APBN dialokasikan untuk
- SD 1 016 976
mendukung kegiatan pada sektor pendidikan dan minimal

.id
- SLTP 271 300
20 persen dari APBD. Besarnya perhatian pemerintah dan
- SLTA 160 172

go
tingginya harapan rakyat agar bangsa Indonesia menjadi
Jumlah Murid
bangsa yang cerdas dan berpendidikan terlihat dari dasar

.
ps
- SD 131 977 129 209
hukum tersebut.
- SLTP 43 655 45 140 t .b
Pendidikan wajib di Indonesia, termasuk Provinsi
ra
- SLTA 34 708 37 424
Papua Barat, dimulai dari jenjang sekolah setingkat SD
a

Jumlah Guru
hingga setingkat SMA. Hingga tahun 2016, tercatat Provinsi
ab

- SD 7 485 7 514
Papua Barat memiliki 976 unit sekolah setingkat SD, 300
pu

- SLTP 3 598 3 578


unit sekolah setingkat SLTP, dan 172 unit sekolah setingkat
pa

- SLTA 3 357 3 327


SLTA/SMK.
://

Rasio Murid Guru SD 17,63 17,19


Rasio jumlah murid terhadap sekolah
tp

Rasio Murid Guru SLTP 12,13 12,61 menggambarkan rata-rata murid yang harus ditampung
ht

Rasio Murid Guru SLTA 10,34 11,25 setiap sekolah pada suatu daerah. Pada tahun 2016,
Rasio Murid Seklah SD 129,89 132,29 Provinsi Papua Barat memiliki rasio sekolah-murid jenjang

Rasio Murid SekolahSLTP 161,09 150,47 setingkat SD sebesar 132,29. Nilai ini menunjukkan bahwa
secara rata-rata sebuah SD di Provinsi Papua Barat harus
Rasio Murid Sekolah SLTA 216,92 217,58
menampung sekitar 132 sampai 133 murid pada tahun
Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017
tersebut. Sementara itu, rasio murid-sekolah pada jenjang
SLTP dan SLTA secara berturut-turut adalah 150,47 dan
Total alokasi dana BOS Papua Barat
bulan Maret 2015 adalah sebesar 36 217,58.
miliar rupiah. (Katadata.co.id)
Rasio jumlah murid terhadap guru menggambarkan
rata-rata beban guru dalam mengajar sejumlah murid.
Pada tahun 2016, Provinsi Papua Barat memiliki rasio
murid-guru jenjang setingkat SD sebesar 17,19. Hal ini
dapat diartikan bahwa secara rata-rata, seorang guru pada

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 13


Belum Seluruh Desa/Kelurahan Memiliki
Fasilitas Sekolah Dasar
Dari sekitar 1.531 desa/kelurahan di Papua Barat, jumlah
sekolah SD yang telah berdiri hanya sebanyak 976 unit
sekolah. Hal ini dapat diartikan bahwa tidak semua desa/
kelurahan memiliki SD.

jenjang sekolah SD di Provinsi Papua Barat mengajar

Gambar
Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut
5.1 Kelompok Umur Provinsi Papua Barat Tahun 2016
kurang lebih 17 hingga 18 siswa. Sementara itu, rasio
murid-guru pada jenjang SLTP dan SLTA secara
19-24 Tahun 31.45
berturut-turut adalah 12,61 dan 11,25.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) digunakan 16-18 Tahun 80.28
untuk mengetahui seberapa besar penduduk pada
13-15 Tahun

.id
96.86
kelompok usia tertentu berpartisipasi dalam

go
menempuh pendidikan di sekolah pada suatu periode. 7-12 Tahun 96.85
Pada tahun 2016, APS usia 7-12 tahun di Provinsi

.
ps
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00
Papua Barat mencapai 96,85 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa sebesar 96,85 persen penduduk t .b
Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017
ra
usia 7-12 tahun yang sedang bersekolah pada tahun
Gambar

APK dan APM menurut Tingkat Pendidikan


5.2
a

Provinsi Papua Barat Tahun 2016 (%)


2016, sedangkan 3,15 persen penduduk yang lain
ab

tidak bersekolah. Sementara itu, APS usia 13-15


pu

sebesar 96,86 persen, Selanjutnya, APS usia 16-18


62.62
pa

tahun dan 19-24 tahun berturut-turut sebesar 80,28 APM 68.58


://

93.06
dan 31,45 persen. Terlihat penurunan APS terjadi
tp

seiring bertambahnya usia penduduk. Hal ini


ht

89.59
menunjukkan adanya indikasi bahwa semakin tinggi APK 92.44
kelompok usia, ada kecenderungan penduduk untuk 111.49

berhenti sekolah.
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00
Nilai APK pada suatu jenjang sekolah SLTA/MA SLTP/MTs

menunjukkan tingkat partisipasi penduduk bersekolah Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017

pada jenjang tersebut. Pada kondisi Maret 2016, APK


SD mencapai 111,49 persen, hal ini menunjukkan ada
Dapat Membaca dan Menulis
murid SD yang saat ini bersekolah tetapi berusia diluar diartikan sebagai kemampuan
membaca dan menulis kata-kata/
batas kelompok umur 7-12 tahun, baik itu kurang dari 7 kalimat sederhana dalam huruf latin
(alfabet 1-z), arab (hijaiyah) atau huruf
tahun atau diatas 12 tahun. lainnya (contoh huruf jawa, kanji, dll.)
Sementara itu, nilai APM suatu jenjang sekolah
menunjukkan tingkat partisipasi penduduk dengan usia
yang sesuai untuk bersekolah pada jenjang tersebut.

14 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Semakin Tinggi Kelompok Usia Sekolah APS
Semakin Menurun
Angka Partisipasi Sekolah (APS) berangsur menurun searah
dengan semakin tinggi kelompok umur sekolah.

Pada tahun 2016, APM SD sebesar 93,06


Penduduk Usia 10 Tahun ke atas menurut Tingkat
persen. Sementara itu, APM SMP sebesar 68,58 persen,
Gambar

5.3 Pendidikan Provinsi Papua Barat 20156(%)

Selanjutnya, APM SMA sebesar 62,62 persen. Nilai APM


yang cenderung menurun seiring peningkatan jenjang
9.64
22.23 sekolah yang dienyam penduduk pada kelompok umur
yang sesuai menunjukkan bahwa adanya intensi

.id
masyarakat untuk tidak mengenyam pendidikan ke jenjang

go
yang lebih tinggi.
32.24
Pada tahun 2016, lebih dari sepertiga penduduk

.
ps
Provinsi Papua Barat usia 10 tahun ke atas memiliki ijazah/

20.47
t.b
STTB tertinggi berupa ijazah setingkat SLTA. Meskipun
ra
tdk punya ijazah SD/MI demikian, penduduk usia 10 tahun ke atas yang tidak
a

SLTP/MTS SLTA/MA memiliki ijazah/STTB juga cukup besar, yakni mencapai


ab

PT 15.42 22,23 persen. Sementara itu, penduduk yang mengantongi


pu

ijazah/STTB tertinggi berupa ijazah setingkat SD juga


pa

Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017 cukup tinggi, yakni mencapai 20,47 persen. Hal ini dapat
://

dijadikan indikasi bahwa masih banyak penduduk yang


Gambar

Rata-Rata Lama Sekolah


5.4
tp

Provinsi Papua Barat Tahun 2010-2016 (tahun) belum mengenyam pendidikan yang cukup tinggi di
ht

Provinsi Papua Barat.


7.06 Jika dilihat dari rata-rata lama sekolah, terlihat bahwa
7.01
6.96 setiap tahunnya rata-rata lama sekolah di Provinsi Papua
6.91 Barat terus mengalami peningkatan yang positif, dari hany
6.87
6.82 selama 6,77 tahun pada tahun 2010 hingga menjadi 7,06
6.77
tahun di tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
penduduk di Provinsi Papua Barat sudah menyelesaikan
pendidikan dasarnya di jenjang pendidikan SD dan saat ini
2011

2012

2013

2015

2016
2010

2014

sedang mengenyam jenjang pendidikan SLTP kelas 1.


Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, 2010-2016

Rata-Rata Lama Sekolah Provinsi


Papua Barat adalah yang terendah
kelima di Indonesia setelah provinsi
Papua, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan Barat, dan Nusa tenggara

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 15


Belum Seluruh Kabupaten di Papua
Barat Memiliki Rumah Sakit
Hingga tahun 2016, terdapat 4 (empat) kabupaten yang
belum memiliki Rumah Sakit.

Kesehatan merupakan salah satu aspek yang Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kabupaten/
6.1

Tabel
KotaProvinsi Papua Barat Tahun 2016
diperhatikan dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Penyebaran sarana kesehatan di Provinsi Fasilitas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Rumah Sakit Puskesmas
Papua Barat dapat dilihat dari ada tidaknya fasilitas
(1) (2) (3)
kesehatan yang dapat dijangkau masyarakat pada 01. Fakfak 1 10
02. Kaimana 1 8
areanya. Hingga tahun 2016, belum semua kabupaten/ 03. Teluk Wondama 1 6

.id
kota memiliki rumah sakit di daerahnya. Empat 04. Teluk Bintuni 1 20
05. Manokwari 3 13
kabupaten yang belum memiliki rumah sakit tersebut

go
06. Sorong Selatan 1 15
antara lain; Kabupaten Tambrauw, Kabupaten 07. Sorong 2 17

.
ps
08. Raja Ampat 1 19
Maybrat, Kabupaten Manokwari Selatan, dan 09. Tambrauw 0 10
Kabupaten Pegunungan Arfak. Keempat kabupaten 10. Maybrat
t .b
11. Manokwari Selatan
0
0
14
4
ra
tersebut memang kabupaten-kabupaten termuda di 12. Pegunungan Arfak 0 9
a

71. Sorong 5 6
Provinsi Papua Barat yang terbentuk dari hasil
ab

Papua Barat 16 151


pemekaran. Sementara itu, bila dilihat dari Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017
pu

ketersediaan fasilitas kesehatan lain, seperti


pa

Puskesmas, telah terbentuk di setiap daerah.


Persentase Balita Pernah Mendapat Imunisasi
://

Imunisasi merupakan salah satu produk 6.


Tabel

Provinsi Papua Barat Tahun 2016


tp

kesehatan yang harus diberikan pada balita.


ht

Jenis Imunisasi
Umumnya, balita masih sensitif terhadap kondisi Kabupaten/Kota Polio
BCG Campak
lingkungannya, termasuk penyakit yang disebabkan 1 2 3+
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
virus maupun kuman. Pada kondisi Bulan Maret 2016, 01. Fakfak 95,32 81,04 29,21 8,51 60,58
02. Kaimana n.a. 78,71 6,70 15,55 77,94
tercatat belum semua balita mendapatkan imunisasi,
03. Teluk Wondama 81,11 66,40 28,72 16,10 43,46
seperti imunisasi BCG, Campak dan Polio. Hal ini patut 04. Teluk Bintuni 96,34 85,21 10,57 5,82 69,95
05. Manokwari n.a. 83,14 11,16 9,02 70,52
menjadi perhatian, mengingat pentingnya peranan 06. Sorong Selatan 97,06 80,70 18,48 4,41 65,02
imunisasi dalam membantu balita melawan penyakit 07. Sorong 95,13 72,45 14,66 2,95 76,75
08. Raja Ampat 91,02 68,36 21,47 18,46 37,98
yang menyerang. Sosialisasi mengenai esensi 09. Tambrauw 84,44 80,02 17,59 21,31 47,52
imunisasi kepada orang tua, juga keterjangkauan 10. Maybrat n.a. 93,71 13,39 5,36 64,84
11. Manokwari Selatan 79,48 65,80 16,18 5,23 72,77
sarana pra sarana untuk mendapatkan imunisasi perlu 12. Pegunungan Arfak 74,28 40,51 20,41 29,40 23,51
ditingkatkan sehingga manfaat imunisasi dapat 71. Sorong 97,58 87,28 8,42 12,01 76,04
Papua
Sumber: Kementerian Kesehatan,94,81
Barat 2015 79,74 14,30 10,22 67,75
dirasakan oleh seluruh anak-anak di Provinsi Papua
Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017
Barat.

16 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Sebagian Besar Rumah Berdinding
Tembok
Berdasarkan hasil Riskesdas Kemenkes 2010, persentase
rumah sehat di Papua Barat hanya sekitar 33,8 persen, atau
sekitar sepertiga dari seluruh rumah yang ada di Papua
Barat.

Indikator Perumahan Provinsi Papua Barat Hingga tahun 2016, lebih dari 72 persen rumah
Tabel

7. Tahun 2016
yang ditempati masyarakat sudah berstatus milik sendiri.
Uraian 2016 Sementara itu, masih terdapat 13,28 persen masyarakat
Kepemilikan Rumah (%) yang menempati rumah yang dikontrak/ disewa.
Milik Sendiri 72,50 Sebagian besar rumah tangga di Provinsi Papua
Kontrak/ Sewa 13,28
Barat tinggal di rumah dengan atap dari seng. Pada tahun
Bebas Sewa 9,75
2016, tercatat 93,29 persen rumah tangga memiliki tempat

.id
Lainnya 4,47
Jenis Dinding Terluas (%) tinggal dengan atap seng. Dari sisi dinding dan lantai,

go
Tembok 60,64
sebagian besar rumah tangga tinggal di tempat yang
Kayu 37,00

.
ps
Bambu 0,13 memiliki dinding tembok (60,64 persen) dan kayu (37,00
Lainnya 2,09 persen).
Jenis Atap Terluas (%) t .b
Adapun sumber air minum utama yang dimiliki
ra
Beton 0,84
Genteng 0,34 sebagian besar rumah tangga adalah Air Isi Ulang (36,18
a
ab

Kayu Sirap 3,10


persen). Sementara itu, 15,64 persen rumah tangga
Seng 93,29
pu

Ijuk/Rumbia 1,64 menggunakan air dari sumur terlindung untuk dikonsumsi


Lainnya 0,03 sebagai air minum utama, dan terdapat 7,67 persen
pa

Sumber Penerangan (%)


rumah tangga masih memanfaatkan air hujan sebagai air
://

Listrik PLN 74,87


Listrik Non PLN 11,52 minum utama.
tp

Bukan Listrik 13,61


Selain air minum, sistem pembuangan tinja juga
ht

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Barat Tahun 2016


merupakan indikator perumahan sehat. Pada tahun 2016,
Gambar

Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air


7. Minum Provinsi Papua Barat Tahun 2016
hingga 88,10 persen rumah tangga di Provinsi Papua
Barat memiliki jenis kloset berbentuk leher angsa.
11.53 Sebagian besar rumah tangga di Provinsi Papua
7.67 Barat juga sudah memiliki sumber penerangan dari listrik.
36.18 Hingga tahun 2016, kurang lebih 86,39 persen rumah
14.33 tangga memiliki sumber penerangan listrik, terdiri dari
74,87 persen Listrik PLN dan 11,52 persen menggunakan
3.84 listrik NonPLN, sementara sisanya sebesar 13,61 persen
7.31
15.64 3.5 masih belum memiliki akses listrik sebagai sumber
air isi ulang ledeng meteran
penerangan.
sumur/pompa sumur terlindung

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Barat Tahun 2016

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 17


IPM Papua Barat Meningkat

IPM Provinsi Papua Barat memiliki kecenderungan untuk


meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016, IPM Papua
Barat tercatat sebesar 62,21.

IPM adalah indeks komposit yang terbentuk atas Indikator Pembangunan Manusia

Tabel
8.1 Provinsi Papua Barat Tahun 2016
empat komponen indikator, yaitu angka harapan hidup,
harapan dan rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran Uraian 2016

per kapita. Indikator angka harapan hidup IPM 62,21

merefleksikan dimensi hidup sehat dan umur panjang. Angka Harapan Hidup (th) 65,30

Indikator harapan dan rata- rata lama sekolah Harapan Lama Sekolah (th) 12,26

.id
merepresentasikan output dari dimensi pendidikan. Rata-rata Lama Sekolah (th) 7,06

go
Indikator pengeluaran per kapita digunakan untuk Pengeluaran per Kapita Riil Disesuaikan
7.175
(PPP) (ribu Rp)
menjelaskan dimensi hidup layak.

.
ps
Peringkat IPM 33
IPM Provinsi Papua Barat memiliki
kecenderungan untuk meningkat dari tahun ke tahun. t .b
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, 2016
ra
Hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kualitas
a

FORMULASI PENGHITUNGAN IPM


SDM di Papua Barat, baik dari sisi kesehatan,
ab

pendidikan, maupun hidup layak. Pada tahun 2016,


pu

IPM Papua Barat tercatat sebesar 62,21.


pa

Peningkatan IPM pada tahun 2016 dipicu oleh


://

kenaikan seluruh komponen penyusun indeks ini.


tp

Tercatat Harapan Lama Sekolah mengalami


ht

peningkatan, dari 12,06 tahun menjadi 12,26 di tahun


2016. Nilai ini menunjukkan bahwa secara rata-rata
ada peningkatan harapan penduduk untuk dapat
mengenyam pendidikan sampai kelas 3 SMA.
Sementara itu, nilai Rata-Rata Lama Sekolah Papua
Barat menunjukkan nilai 7,06 tahun. Nilai tersebut
dapat diinterpretasikan bahwa secara rata-rata Provinsi Papua Barat adalah
propinsi dengan indeks
penduduk menyelesaikan pendidikan hingga Kelas 1 prmbangunan manusia terendah
kedua di Indonesia setelah
SMP dan tidak melanjutkan pendidikannya lagi.
Provinsi Papua.
Angka Harapan Hidup Papua Barat tahun 2016
mencapai 65,30 tahun. Nilai ini meningkat dari tahun
sebelumnya, yakni 65,19 tahun. Di sisi lain,
pengeluaran per kapita mencapai Rp 7.175 ribu/
orang/ tahun, meningkat dari kondisi pada tahun 2015

18 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Jumlah Penduduk Miskin Menurun Pada
Tahun 2016
Tercatat sebanyak 223,60 ribu orang termasuk dalam kategori
penduduk miskin, di mana pada tahun sebelumnya penduduk
miskin mencapai 225,54 ribu orang.
.

yang sebesar Rp 7.064 ribu/ orang/ tahun


Gambar

IPM menurut Kabupaten/Kota dan Provinsi


8.1 Papua Barat Tahun 2016 Garis kemiskinan pada Provinsi Papua Barat
pada tahun 2016 mencapai Rp 474.967,-. Garis
Kemiskinan ini mengalami peningkatan dari kondisi
pada tahun sebelumnya yang hanya Rp 441.569,-.
Secara sederhana, Garis Kemiskinan dapat diartikan

.id
sebagai nilai pengeluaran minimum yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan maupun

go
non makanan setiap individu per bulan. Penduduk

.
ps
yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, 2016
.b
bulan di bawah Garis Kemiskinan dikategorikan
t
ra
sebagai penduduk miskin.
a

Berdasarkan kondisi Garis Kemiskinan pada


ab
Gambar

Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Papua Barat, tahun 2016 tersebut, tercatat jumlah penduduk miskin
8.2
pu

Tahun 2010-2016 (%)


di Papua Barat mengalami penurunan pada tahun
pa

2016. Tercatat sebanyak 225,80 ribu orang termasuk


://

dalam kategori penduduk miskin, di mana pada tahun


tp

sebelumnya penduduk miskin mencapai 225,36 ribu


ht

orang. Penurunan jumlah penduduk miskin merupakan


suatu hal yang positif dan dapat diartikan sebagai
adanya peningkatan kesejahteraan pada masyarakat
Provinsi Papua Barat di tahun 2016.
Namun jika dilihat berdasarkan indeks
kedalaman kemiskinan yang mengalami penngkatan
Sumber: Susenas, Maret 2010-2016
dari 6,24 persen pada tahun 2015 menjadi 7,21persen
pada tahun 2016 dan juga indeks keparahan
Provinsi Papua Barat adalah propinsi
termiskin kedua di Indonesia setelah kemiskinan yang mengalami peningkatan dari 2,33
Provinsi Papua, dengan persentase
penduduk msiskin sebesar 25,43 persen pada tahun 2015 menjadi 2,82 pada tahun
persen.
2016, jelas penurunan kemiskinan di Provinsi Papua
Barat hanya semu belaka karena faktanya
ketimpangan pendapatan di masyarakat justru menjadi
semakin lebar.

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 19


Share PDRB Pertanian Kembali
Meningkat
Sejak tahun 2010, besaran kontribusi sektor pertanian
Provinsi Papua Barat menunjukkan kecenderungan untuk
menurun. Meskipun demikian, pada tahun 2014 kontribusi
sektor ini mengalami peningkatan dan kembali meningkat

Gambar
Pertanian merupakan sektor yang memiliki Perkembangan Share PDRB Sektor Pertanian Papua
9.1 Barat Tahun 2011-2016 (%)
kontribusi yang cukup besar, meskipun tidak lagi
dominan terhadap perekonomian Provinsi Papua Barat
pada tahun 2016. Tercatat kontribusi yang diberikan
sektor pertanian terhadap perekonomian Papua Barat
pada tahun 2016 mencapai 10,94 persen, atau

.id
merupakan sektor yang memberi kontribusi terbesar

go
keempat. Nilai kontribusi ini sebenarnya mengalami
peningkatan dari tahun 2015, sebesar 10,87 persen.

.
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2016

ps
Sektor pertanian masih berperan sangat penting
.b
Gambar

dalam perekonomian Provinsi Papua Barat. Sektor ini Share Subsektor Pertanian Provinsi Papua Barat
9.2
t
ra
Tahun 2016 (%)
cukup kompleks, mencakup subsektor Pertanian,
a

Peternakan, Perburuan, dan Jasa Pertanian;


ab

Kehutanan dan Penebangan Kayu; serta Perikanan.


pu

Subsektor Perikanan merupakan subsektor


pa

penyumbang tertinggi dalam pembentukan PDRB


://

Sektor Pertanian pada tahun 2016. Kontribusi yang


tp

diberikan oleh subsektor perikanan bahkan lebih dari


ht

separuh nilai tambah sektor 2016, atau nilainya


mencapai Rp 2.954 ribu.
Subsektor Pertanian, Peternakan, Perburuan,
dan Jasa Pertanian memberi kontribusi terbesar kedua
terhadap pembentukan PDRB Sektor Pertanian. Bila
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
ditelisik lebih dalam, hampir sepertiga nilai tambah
subsektor ini ditunjang oleh Perkebunan Tahunan
Provinsi Papua Barat. Selain itu, Peternakan juga
menjadi pendongkrak bagi subsektor Pertanian,
Peternakan, Perburuan, dan Jasa Pertanian di tahun
2016, dengan menyumbang nilai tambah hingga 26,79
persen.

20 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Produktivitas Pekerja Pertanian Masih
Rendah
Meskipun pekerja pada sektor pertanian merupakan yang
terbanyak di Provinsi Papua Barat, tetapi tidak serta merta
menyebabkan nilai tambah yang dihasilkan sektor
Pertanian menjadi yang terbesar .

Share SubSubsektor dalam Subsektor Pertanian, Peter-


Gambar

9.3 nakan, Perburuan dan Jasa Pertanian


Provinsi Papua Barat Tahun 2016 (%)
Dari sisi ketenagakerjaan, kurang lebih 36,95
persen penduduk 15 tahun ke atas tercatat bekerja
pada sektor pertanian perkebunan, kehutanan,
perburuan dan perikanan pada tahun 2016. Nilai ini
menurun dari kondisi pada tahun sebelumnya yang
mencapai 42,11 persen. Meskipun terjadi penurunan,

.id
share ini masih tergolong sangat besar dan

go
menunjukkan betapa banyaknya penduduk yang

.
ps
menggantungkan penghasilannya dari sektor ini. Oleh
karena itu, ada baiknya pemerintah lebih
t .b
memperhatikan kebijakan-kebijakan yang perlu
ra
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016 dilakukan untuk memperkuat sektor pertanian di
a
ab

Distribusi Tengaa Kerja Menurut Lapangan USaha Provinsi Papua Barat.


Gambar

9.4 Provinsi Papua Barat Tahun 2016 (%)


pu

Meskipun banyak pekerja yang berpenghasilan


utama dari sektor pertanian, kontribusi sektor pertanian
pa

hanya mencapai kurang lebih 10,94 persen terhadap


://

perekonomian Provinsi Papua Barat di tahun 2016. Hal


tp

ini mengindikasi adanya produktivitas yang relatif


ht

rendah di sektor ini. Untuk itu, peningkatan sarana


pelatihan maupun bimbingan pada pekerja sektor
pertanian perlu dilakukan untuk menggenjot produksi
pertanian. Tidak hanya itu, penggunaan teknologi juga
perlu diperhatikan. Adanya teknologi yang mumpuni
akan membantu pelaksanaan proses produksi
diselesaikan lebih cepat.
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016

Sampai tahun 2015, Provinsi Papua


Barat merupakan salah satu provinsi
dengan produktivitas padi terendah ke-
11 di Indonesia, dengan nilai
produktivitas sebesar 42,12 kwintal/ha

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 21


Share Terbesar Kedua Terhadap PDRB
Provinsi Papua Barat 2016
Tercatat kontribusi yang diberikan sektor ini terhadap
perekonomian Papua Barat pada tahun 2016 mencapai 19,13
persen

Pertambangan dan Penggalian merupakan

Gambar
Share Sektor Pertambangan dan Penggalian ter-
10.1 hadap PDRB Tahun 2016(%)
sektor yang memiliki kontribusi yang cukup besar,
meskipun bukan sektor yang dominan terhadap
perekonomian Provinsi Papua Barat pada tahun 2016.
Tercatat kontribusi yang diberikan sektor ini terhadap
perekonomian Papua Barat pada tahun 2016

.id
mencapai 19,13 persen, atau merupakan sektor yang
memberikan kontribusi terbesar kedua. Meskipun

go
demikian, nilai kontribusi ini sebenarnya mengalami

.
ps
penurunan dari tahun 2015 yang mencapai 19,49
persen. t .b
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
ra
Laju pertumbuhan sektor Pertambangan dan
a

Penggalian pada tahun 2016 bernilai positif, yakni


ab
Gambar

sebesar 0,79 persen, menurun dibanding pertumbuhan Kontribusi Subsektor pada


10.2
pu

Pertambangan dan Penggalian 2015 (%)


di tahun 2015 yang mencapai 1,21 persen. Nilai ini
pa

menunjukkan bahwa adanya penurunan nilai tambah


://

yang dihasilkan oleh sektor Pertambangan dan


tp

Penggalian pada tahun 2016 dibandingkan dengan


ht

tahun sebelumnya.
Subsektor Pertambangan Minyak, Gas dan
Panas Bumi merupakan subsektor dengan kontribusi
terbesar pada Pertambangan dan Penggalian. Tercatat
pada tahun 2015, hingga 94,68 persen nilai tambah
yang dihasilkan sektor Pertambangan dan Penggalian
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
disumbang oleh subsektor ini. Nilai ini mengalami
penurunan dari besaran kontribusinya di tahun 2015
yang sebesar 94,75 persen. Penurunan kontribusi ini
Produksi LNG Tangguh terbesar
dipengaruhi dari adanya kenaikan nilai tambah yang diekspor ke jepang sebesar 40 persen
dengan total pendapatan negara
dihasilkan oleh subsektor Pertambangan dan
mencapai 6,4 miliar USD per tahun.
Penggalian Lainnya yang lebih besar daripada
kenaikan yang terjadi pada subsektor Pertambangan

22 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Pekerja Laki-Laki Mendominasi
Pekerja laki-laki mencapai 93,16 persen dari seluruh pekerja
Pertambangan dan Penggalian

Minyak, Gas dan Panas Bumi. Dua tambang besar


yang dimiiki Papua Barat adalah tambang minyak di
Kabupaten Sorong dan tambang Liquid Natural Gas
(LNG) di Kabupaten Teluk Bintuni. Bahkan tambang
LNG ini diperkirakan memiliki kandungan gas alam cair
yang besar dan termasuk tiga produsen LNG terbesar

.id
di Indonesia. Kontributor minyak dan gas (migas)

go
terbesar Provinsi Papua Barat adalah pertambangan
LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni.

.
ps
Subsektor Pertambangan Bijih Logam memiliki
Ekspor LNG Tangguh dengan kapal (Sumber: Image Google)
.b
kontribusi terkecil pada lapangan usaha Pertambangan
t
ra
dan Penggalian. Pada tahun 2016, tercatat kontribusi
a

yang diberikan oleh subsektor ini sebesar 0,75 persen.


ab

Berdasarkan UU Otonomi Khusus


Nilai ini menjadi nilai kontribusi terkecil dalam periode
pu

No 21 Tahun 2001 disebutkan


bahwa dana perimbangan bagian 5 tahun terakhir
pa

daerah untuk bagi hasil sumber


daya alam pertambangan gas Bila dilihat dari sisi ketenagakerjaan, pada
://

alam adalah sebesar 70 persen.


kondisi Bulan Agustus 2015, tercatat hingga 6.940
tp

orang bekerja pada sektor Pertambangan dan


ht

Penggalian. Pekerja pada lapangan usaha ini


didominasi oleh pekerja laki-laki. Proporsi pekerja laki-
laki pada lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian mencapai 93,16 persen pada kondisi
Agustus 2015. Dominasi laki-laki pada usaha ini
terbilang wajar, mengingat resiko dan beban pekerjaan
yang cukup berat dari usaha tersebut sehingga pekerja
laki-laki lebih dibutuhkan dibandingkan dengan pekerja
perempuan.

LNG Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat


Sumber: Image Google

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 23


Kontribusi Sektor Industri Pengolahan
Tertinggi
Di tahun 2016 ini, tercatat rekor kontribusi sektor industri
pengolahan. Kontribusi sektor ini mencapai 26,40 persen.

Gambar
Sektor Industri pengolahan merupakan sektor 11.1
Perkembangan Share Industri Pengolahan terhadap
PDRB Tahun 2012-2016 (%)
yang memiliki kontribusi paling besar terhadap
perekonomian Provinsi Papua Barat pada tahun 2016.
Tercatat kontribusi yang diberikan sektor industry
pengolahan terhadap perekonomian Provinsi Papua
Barat pada tahun 2016 mencapai 26,40 persen. Nilai

.id
kontribusi dari Industri Pengolahan cenderung

go
mengalami penurunan. Kontribusi pada tahun 2011
tercatat mencapai 31,92 persen dan terus menurun

.
ps
hingga tahun 2016, dengan kata lain, Industri
Pengolahan memiliki nilai kontribusi sebesar 26,40 t .b
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
ra
persen ini merupakan nilai terkecil selama 6 tahun
a

terakhir.
ab Gambar

Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan


Laju pertumbuhan sektor Industri Pengolahan 11.2 Papua Barat Tahun 2012-2016 (%)
pu

pada tahun 2016 bernilai positif, yakni sebesar 3,28


pa

persen, meningkat dari laju pertumbuhan pada tahun


://

2015 yang hanya mencapai 2,12 persen. Nilai ini


tp

menunjukkan bahwa adanya peningkatan nilai tambah


ht

yang dihasilkan oleh sektor Industri Pengolahan pada


tahun 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
meskipun peningkatan tersebut tidak sebesar
peningkatan yang terjadi dari tahun 2012 ke 2013.
Subsektor Industri Batubara dan Pengilangan Sumber: PDRB menurut Lapangan Usaha Prov. Papua Barat, 2011-2015

Migas merupakan subsektor dengan kontribusi


Catatan:
terbesar pada Industri Pengolahan. Tercatat pada
tahun 2015, sekitar 90,69 persen nilai tambah yang Industri Pengolahan dibagi kedalam 4 golongan:

dihasilkan sektor Industri Pengolahan disumbang oleh 1. Industri Besar (tenaga kerja 100 orang)
subsektor ini. 2. Industri Sedang (tenaga kerja 20-99 orang)
3. Industri Kecil (tenaga kerja 5-19 orang)
Nilai tambah pada subsektor ini didominasi dari 4. Industri Rumah Tangga (tenaga kerja 1-4 orang)
hasil dua tambang besar yang dimiiki Papua Barat,
yakni tambang minyak di Kabupaten Sorong dan

24 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Industri Batubara dan Pengilangan Migas
Pendongkrak Industri Pengolahan
Pada tahun 2016, kontribusi Industri Batubara dan
Pengilangan Migas terhadap nilai tambah Industri Pengolahan
mencapai 89,96 persen

tambang Liquid Natural Gas (LNG) di Kabupaten Teluk


Gambar

Bintuni. Bahkan tambang LNG ini diperkirakan memiliki


11.3 Share Subsektor Industri Pengolahan Tahun 2016 (%)
kandungan gas alam cair yang besar dan termasuk
tiga produsen LNG terbesar di Indonesia. Kontributor
minyak dan gas (migas) terbesar Papua Barat adalah
pertambangan LNG Tangguh di Kabupaten Teluk

.id
Bintuni. Meskipun LNG Tangguh merupakan

go
pertambangan dengan nilai produksi yang tinggi,
namun sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan

.
ps
Usaha Indonesia (KBLI 2005) dalam penghitungan
.b
PDRB nilai tambahnya sebagian besar masuk kedalam
t
ra
sektor industri pengolahan karena telah mengalami
a

perubahan wujud produk (output).


ab

Selain Industri Batubara dan Pengilangan Migas,


pu

Industri Pengolahan Provinsi Papua Barat pada tahun


pa

Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, 2015


2016 juga ditunjang oleh produksi dari subsektor
://

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus juga


tp

Industri Makanan dan Minuman. Pada tahun 2016,


ht

Nilai tambah pada subsektor ini tercatat Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus
didominasi dari hasil dua tambang
besar yang dimiiki Papua Barat, yakni juga Industri Makanan dan Minuman secara berturut-
tambang minyak di Kabupaten Sorong
dan tambang Liquid Natural Gas (LNG)
turut berkontribusi 4,81 persen dan 3,35 persen
di Kabupaten Teluk Bintuni. terhadap nilai tambah Industri Pengolahan.
Bila dilihat dari sisi ketenagakerjaan, pada
Tahun 2016, pekerja pada Industri Pengolahan tercatat
mencapai lebih dari 12 ribu orang. Pekerja laki-laki
cukup mendominasi pada Industri Pengolahan dengan
proporsi mencapai 42,04 persen.

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 25


Kontribusi Sektor Konstruksi Melebihi
Sektor Pertanian
Sejak tahun 2013, sektor Konstruksi memberi kontribusi
lebih besar terhadap PDRB Papua Barat dibandingkan
Pertanian. Pada tahun 2016, kontribusi yang diberikan
sector Konstruksi mencapai 14,87 persen, sedangkan
Sektor Pertanian sebesar 10,94 persen.

Kontruksi merupakan sektor yang memiliki

Gambar
Kontribusi Sektor Pertanian dan Konstruksi terhadap
kontribusi yang cukup besar, meskipun bukan 12.1 PDRB, Tahun 2012-2016 (%)

merupakan sektor dominan terhadap perekonomian


Provinsi Papua Barat pada tahun 2015. Tercatat
kontribusi yang diberikan sektor konstruksi terhadap
perekonomian Papua Barat pada tahun 2015
mencapai 14,87 persen, atau merupakan sektor yang

.id
memberi kontribusi terbesar ketiga. Nilai kontribusi ini

go
mengalami peningkatan dari tahun 2015 yng hanya

.
ps
mencapai 13,94 persen.
Kontribusi sektor konstruksi yang cukup besar
pada perekonomian Papua Barat ditengarai
t .b
ra
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
disebabkan oleh percepatan pembangunan di Provinsi
a
ab

Papua Barat sebagaimana diamanatkan dalam


Gambar

Laju Pertumbuhan Sektor Konstruksi


12.2
pu

Perpres Nomor 65 Tahun 2011. Sektor konstruksi Provinsi Papua Barat Tahun 2012-2016

memegang peranan penting khususnya dalam


pa

pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastuktur


://

ini terus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan


tp

pembangunan dari provinsi lain dan membuka


ht

keterisolasian distrik dan kampung.


Laju pertumbuhan sektor konstruksi pada tahun
2016 bernilai positif, yakni sebesar 9,77 persen. Hal ini Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai tambah


yang dihasilkan sektor konstruksi dari tahun 2015 ke
tahun 2016. Gambar 12.2 menunjukkan Indeks Kemahalan Konstruksi
(IKK) Papua Barat adalah yang
perkembangan laju pertumbuhan sector konstruksi dari tertinggi kedua (121,01) di
tahun 2012 hingga 2016. Pertumbuhan Konstruksi Indonesia setelah IKK Provinsi
Papua (188,70).
selalu bernilai positif dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir. Hal ini dapat diartikan bahwa nilai tambah
yang dihasilkan pada Lapangan Usaha Konstruksi
kerap meningkat dari tahun ke tahun. Laju
pertumbuhan Konstruksi memiliki kecenderungan

26 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


IKK Kota Sorong Terkecil Tahun 2016
Kota Sorong memiliki IKK yang terkecil diantara
kabupaten/ kota lainnya, yakni sebesar 109,21,
sedangkan Kabupaten Pegunungan Arfak adalah
kbupaten yang memiliki nilai IKK terbesar yakni mencapai
203,96.

untuk meningkat kembali sejak tahun 2015 lalu. Namun,


hal ini bukan berarti nilai tambah Konstruksi menurun
dari tahun ke tahun, melainkan kenaikan nilai tambah
Konstruksi tetap terjadi, tetapi kenaikan tersebut tidak
sebanyak kenaikan yang dihasilkan pada tahun
sebelumnya (terjadi perlambatan pertumbuhan).
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) adalah angka

.id
indeks yang menggambarkan perbandingan tingkat

go
kemahalan harga bangunan/konstruksi suatu kabupaten/

.
ps
kota atau provinsi terhadap rata-rata nasional. Pada
tahun 2016, Provinsi Jawa Timur menjadi daerah
Sumber: Image Google t .b
rujukan penghitungan IKK daerah lainnya (Kota
ra
Surabaya=100). IKK merupakan salah satu alokator
a
ab

dalam penghitungan Dana Alokasi Umum (DAU).


Gambar

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) menurut


12.3
pu

Kabupaten/Kota di Papua Barat Tahun 2016 Bila IKK suatu daerah bernilai lebih dari 100
menunjukkan bahwa secara rata-rata biaya yang
pa

dibutuhkan untuk membangun bangunan per satuan


://

ukuran luas pada daerah tersebut lebih besar


tp

dibandingkan pada daerah referensi (Kota Surabaya).


ht

IKK Provinsi Papua Barat pada tahun 2016 sebesar


146,46. Sementara itu, kabupaten dengan IKK tertinggi
adalah Kabupaten Pegunungan Arfak, senilai 203,96. Di
sisi lain, Kota Sorong memiliki IKK yang terkecil diantara
kabupaten/kota lainnya, yakni sebesar 109,21. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap kabupaten/kota yang ada di

Sumber: Indeks Kemahalan Konstruksi Provinsi Papua Barat 2016 Provinsi Papua Barat secara rata-rata membutuhkan
biaya yang lebih besar untuk membangun bangunan per
satuan ukuran luas dibandingkan Kota Surabaya.
Indeks Kemahalan Konstruksi
(IKK) Proinsi Papua Barat Tahun
2016 adalah yang tertinggi
kedua di Indonesia setelah IKK
Provinsi Papua.

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 27


Jumlah Hotel Bintang dan Nonbintang
Bertambah
Pada tahun 2016, hotel di Papua Barat berjumlah 125
buah, terdiri dari 15 hotel bintang dan 110 hotel non
bintang. Jumlah ini meningkat dari kondisi tahun 2015.

Pariwisata tentu tidak terlepas dari dukungan

Gambar
Jumlah Hotel Bintang dan Non Bintang
sektor perhotelan dalam menyediakan akomodasi bagi 13.1 Provinsi Papua Barat, Tahun 2012 - 2016

para wisatawan. Perhotelan di Provinsi Papua Barat


dapat dikatakan mengalami perkembangan yang
positif dari tahun ke tahun. Tercatat sejak tahun 2012,
jumlah hotel berbintang maupun nonbintang selalu

.id
mengalami penambahan pada provinsi ini.

go
Pada tahun 2016, hotel di Provinsi Papua Barat
berjumlah 125 buah, terdiri dari 15 hotel bintang dan

.
ps
110 hotel non bintang. Jumlah ini meningkat dari
kondisi tahun 2015, di mana hanya terdapat 15 hotel t .b
Sumber: Statistik Indonesia 2017
ra
bintang dan 102 hotel non bintang di Provinsi Papua
a

Barat.
ab

Usaha perhotelan tentu tidak terlepas dari Proporsi Pekerja Perhotelan Menurut Tingkat Pen-
Gambar
pu

13.2 didikan Tertinggi Provinsi Papua Barat


pekerja yang dimanfaatkan jasanya oleh usaha Tahun 2013-2015
pa

penyediaan akomodasi tersebut tersebut. Pada tahun


://

2015, jumlah pekerja yang diserap oleh seluruh hotel


tp

bintang di Provinsi Papua Barat mencapai 773 orang.


ht

Sementara pada jenis akomodasi hotel non bintang,


jumlah pekerja yang diserap lebih besar, yakni sebesar
923 orang.
Bila dibedakan menurut tingkat pendidikan
tertingginya, pekerja di sektor perhotelan didominasi
Sumber: Direktori Perhotelan Provinsi Papua Barat Tahun 2016
oleh pekerja dengan pendidikan minimal setingkat
Sekolah Menengah Atas (SMA). Kondisi tahun 2015
mencatat setidaknya lebih dari 74 persen pekerja pada Bandara Marinda di Raja Ampat
(Papua Barat) telah diresmikan
hotel kategori hotel bintang maupun non bintang, pada tanggal 9 Mei 2012. Hal ini
adalah salah satu upaya untuk
didominasi oleh pekerja dengan pendidikan tertinggi memajukan pariwisata di Raja
setingkat SMA. Ampat yang telah mendunia.

Tamu yang menginap di hotel bintang maupun


non bintang di Provinsi Papua Barat terdiri dari tamu

28 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Hotel Berbintang Favorit Tamu Asing dan
Domestik
Baik tamu asing maupun domestik ternyata lebih memilih hotel
berbintang dibandingkan hotel nonbintang. Hal ini tampak
pada jumlah tamu pada hotel berbintang baik asing maupun
domestik yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan hotel

domestik juga asing. Pada tahun 2015 jumlah tamu


asing yang menginap di hotel bintang mencapai
kurang lebih 2.692 orang, sementara hanya 356 orang
yang menggunakan akomodasi hotel melati. Di sisi
lain, tamu domestik yang menginap di hotel bintang
berjumlah kurang lebih 79.813 ribu orang, sementara

.id
itu jumlah tamu domestik yang menginap di hotel

go
melati juga sangat besar, yakni hingga 111.468 orang.
Fenomena ini dapat mengindikasi adanya preferensi

.
ps
tamu asing untuk menginap pada hotel bintang.

Gambar: Hotel di Manokwari


t .b
Sebaliknya, tamu domestik lebih memilih untuk
ra
Sumber: Image Google
menginap di hotel melati.
a

Berdasarkan data Statstik Indonesia 2017


ab

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang dan


Gambar

13.3 Non Bintang di Provinsi Papua Barat terlihat bahwa Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel
pu

Tahun 2011-2015
bintang di Provinsi Papua Barat selalu lebih tinggi
pa

dibanding hotel non bintang. Sepanjang tahun 2016 ini,


://

baik TPK hotel bintang ataupun hotel non bintang


tp

keduanya mengalami peningkatan dibanding nilai TPK


ht

tahun 2015. Itu artinya jumlah kunjungan wisatawan


domestikk ataupun non domestik pada tahun 2016 ini
mengalami peningkatan yang cukup berarti. Nilai TPK
hotel bintang tahun 2016 sebesar 45,99 persen dan
nilai TPK hotel non bintang tahun 2016 sebesar 36,95
Sumber: Statistik Indonesia 2017 persen.

Dari 26 kawasan konservasi


di Papua Barat, Taman
Nasional Teluk Cenderawasih
adalah yang terluas di
Provinsi Papua Barat, yaitu

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 29


Program Percepatan Pembangunan
dengan Pembangunan Jalan
Salah satu program pendukung percepatan pembangunan
Papua Barat yang diamanahkan dalam Perpres No 65
Tahun 2011 Tentang Percepatan Pembangunan Provinsi
Papua Barat adalah Program Pengembangan Infrastruktur
Dasar berupa pembangunan ruas jalan Trans Papua Barat.

Gambar
Transportasi merupakan sektor yang sangat Kontribusi terhadap PDRB dan Pertumbuhan Sektor
14.1 Transportasi dan Pergudangan Tahun 2011-2016 (%)
esensial bagi kehidupan bermasyarakat. Transportasi
memiliki peran penting dalam menunjang kelancaran
aktivitas penduduk, baik dari sisi ekonomi maupun
sosial. Bukan hanya berkaitan dengan angkutan bagi
penduduk, transportasi juga berperan penting dalam

.id
pendistribusian barang dari suatu tempat ke tempat

go
lain.
Pembangunan akses transportasi terutama jalan

.
ps
darat akan memberikan multiplier effect dari banyak
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
sisi. Akses transportasi yang baik akan memudahkan t .b
ra
pemerataan pendidikan, kesehatan, distribusi barang
a

dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup


ab
Gambar

Ruas Jalan Trans Papua Barat Dalam Rencana Aksi


masyarakat. Kesulitan dalam perhubungan
14.2 Percepatan Pembangunan Papua Barat 2011-2015
pu

mengakibatkan ekonomi biaya tinggi yang akan


pa

berpengaruh pada tingkat harga, baik harga barang


://

maupun jasa. Tingkat harga yang tinggi inilah menjadi


tp

penyebab daya beli masyarakat rendah sehingga


ht

kemiskinan cenderung tinggi.


Andil sektor transportasi dalam perekonomian
Provinsi Papua Barat tahun 2016 mencapai 2,83
persen. Sektor ini juga memiliki perkembangan yang
cukup baik, tercatat paling tidak sejak tahun 2011
transportasi Provinsi Papua Barat selalu mengalami
laju pertumbuhan yang positif, dengan kisaran antara 6 Empat ruas Nasional dan Strategis Papua Barat Panjang

hingga lebih dari 13 persen setiap tahunnya. 1. Manokwari-Sorong


2. Manokwari (Maruni)-Bintuni
606.17 Km
217.15 Km

Angkutan darat merupakan subsektor yang 3. Fakfak-Hurimber-Bomberay 162.00 Km


4. Sorong-Mega 76.00 Km

memiliki kontribusi terbesar membentuk nilai tambah Total 1061.32 Km


Dua Ruas Tambah Papua Barat Panjang
dibandingkan transportasi lainnya. Angkutan laut 1. Fakfak-Kaimana-Manokwari 609.00 Km
2. Susumuk-Bintuni 204.00 Km
memberi kontribusi terbesar ketiga setelah angkutan Total 813.00 Km
Sumber: Bappeda Provinsi Papua Barat, 2011
udara. Kondisi ini menunjukkan bahwa angkutan darat

30 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Jalan Trans Papua Barat Menghubungkan
Seluruh Kabupaten/Kota
Ruas jalan Trans Papua akan dibangun untuk
menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Papua Barat.
Panjangnya diperkirakan akan mencapai 1.874,32 Km yang
terbagi ke dalam 6 ruas jalan.

Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas y ang masih menjadi angkutan primadona bagi masyarakat
Gambar

14.1 Mengakses Internet 3 Bulan Terakhir Menurut Jenis


Kelamin, Provinsi Papua Barat Tahun 2016 (%) Papua Barat.
Di era globalisasi saat ini, kebutuhan akan
informasi membuat masyarakat membutuhkan
komunikasi yang lancar. Internet merupakan media
komunikasi lain yang sedang marak di tengah

.id
masyarakat. Dengan menggunakan internet, pencarian

go
dan penyebaran informasi dapat dilakukan secara luas
melintasi batas ruang dan waktu tanpa harus

.
ps
mengeluarkan biaya yang sangat mahal. Penggunaan
.b
internet sebagai media komunikasi juga terjadi di
t
ra
Provinsi Papua Barat.
a

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Barat, 2016


Kondisi Maret 2016, tercatat pengguna internet
ab

di Provinsi Papua Barat masih cukup kecil. Hanya


pu

Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas yang


Gambar

Mengakses Internet 3 Bulan Terakhir Menurut Alat sekitar 20,22 persen penduduk usia 5 tahun ke atas
14.2
pa

untuk Mengakses Internet


Provinsi Papua Barat, Tahun 2016 (%) yang mengakses internet selama 3 bulan terakhir.
://

Infrastruktur untuk bisa mengakses internet memang


tp

masih terbilang kurang pada wilayah Provinsi Papua


ht

Barat. Hal ini ditengarai mengakibatkan rendahnya


persentase penduduk yang mengakses internet
tersebut.
Alat yang digunakan untuk mengakses internet
pada umumnya adalah Handphone/Ponsel, yakni
mencapai 92,54 persen penduduk 5 tahun ke atas
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Barat, 2016 yang mengakses internet, menggunakan alat berupa
Handphone/ onsel. Selain itu, penduduk Provinsi
Papua Barat juga banyak menggunakan Laptop/
Salah satu kegiatan yang
termasuk Jasa Penunjang Notebook sebagai alat untuk dapat mengakses
Keuangan adalah Jasa Penukaran internet , yakni sebesar 38,51 persen.
Mata Uang

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 31


Performa Jasa Keuangan dan Asuransi
Membaik
Tercatat pada tahun 2015, nilai tambah yang dihasilkan dari
Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi mengalami
pertumbuhan lebih tinggi juga peningkatan kontribusi
terhadap PDRB dibandingkan dengan tahun 2014.

Gambar
Jasa keuangan merupakan salah satu sektor Kontribusi terhadap PDRB dan Pertumbuhan Sektor
15.1 Jasa Keuangan dan Asuransi Tahun 2012-2016 (%)
penunjang perekonomian suatu daerah. Sektor ini
memberi kontribusi setidaknya sebesar 1,58 persen
pada perekonomian Provinsi Papua Barat di tahun
2016. Kontribusi ini mengalami penurunan sebesar
0,01 prsen daripada tahun sebelumnya yang mencapai

.id
1,59 persen. Laju pertumbuhan sektor ini juga bernilai

go
positif yakni mencapai 2,47 persen. Nilai ini juga

.
mengalami penurunan dibandingkan laju pertumbuhan

ps
yang terjadi pada tahun 2015 yang mencapai 9,70
persen. Hal ini secara tidak langsung menjelaskan
t .b
ra
bahwa Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
a
ab

berada pada performa yang sedang lesu pada tahun


2016 ini.
Gambar
pu

Kontribusi Subsektor pada


15.2 Jasa Keuangan dan Asuransi Tahun 2016 (%)
Bila ditelisik lebih dalam, Subkategori Jasa
pa

Perantara Keuangan memiliki kontribusi yang sangat


://

besar terhadap nilai tambah yang dihasilkan Jasa


tp

Keuangan dan Asuransi. Pada tahun 2016, tercatat


ht

peranan subsektor tersebut mencapai 94,85 persen.


Kegiatan ekonomi yang tercakup dalam kategori Jasa
Perantara Keuangan meliputi kegiatan yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit/ pinjaman dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Di sisi lain, Jasa Penunjang Keuangan
memberi kontribusi terkecil dalam pembentukan PDRB Salah satu kegiatan yang
termasuk Jasa Penunjang
Jasa Keuangan dan Asuransi pada tahun 2016, yakni
Keuangan adalah Jasa Penukaran
hanya 0,15 persen. Mata Uang

32 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Kenaikan Harga Cenderung Terjadi
Setiap Bulan
Kenaikan harga cenderung terjadi setiap bulan pada tahun
2015, kecuali di Bulan Oktober dan November 2015

Indeks Harga Konsumen (2012=100) Dalam suatu perekonomian, harga merupakan


Tabel

16.1 Papua Barat Januari 2015- Desember 2016 (%)


hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Sebagai
Inflasi
Bulan 2015 2016 Bulanan contoh, bila terjadi kenaikan harga pada suatu
2016
Januari 115,30 122,45 0,92
komoditi, hal ini akan berdampak pada perubahan
Febuari 115,53 122,50 0,05 daya beli masyarakat. Selain itu, bila terjadi pergolakan
Maret 116,00 122,41 -0,07 harga yang tidak stabil pada suatu wilayah, hal ini

.id
April 116,10 121,95 -0,38 dapat berdampak pada penurunan motif pengusaha

go
Mei 116,27 121,28 -0,55 untuk berproduksi.
Juni 118,27 122,94 1,37
Perkembangan harga, khususnya harga barang

.
ps
Juli 120,36 124,36 1,15
konsumsi, dapat digambarkan dari waktu ke waktu
Agtustus
September
120,59

120,89
125,94

125,71
1,27

-0,18
t .b
melalui Indeks Harga Konsumen (IHK). IHK Papua
ra
Oktober 120,57 124,41 -1,03 Barat pada 2016 (kondisi Desember) tercatat sebesar
a

125,72. Nilai ini menunjukkan bahwa secara umum,


ab

November 119,95 124,93 0,42

Desember 121,33 125,72 0,63 harga-harga barang konsumsi pada Desember 2016
pu

Sumber: Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Provinsi Papua Barat, 2015 dan 2016 telah mengalami perubahan harga, berupa kenaikan,
pa

dari kondisi harga pada tahun dasar (tahun 2012).


Kegunaan Angka Inflasi :
://

Inflasi adalah persentase tingkat perubahan


tp

1. Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawai (wage- harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum
ht

indexation).
2. Penyesuaian nilai kontrak (contractual payment). dikonsumsi rumah tangga. Perubahan yang dimaksud
3. Eskalasi nilai proyek (project escalation).
adalah terjadi kenaikan atau mungkin penurunan harga
4. Penentuan target inflasi (inflation targeting).
5. Indeksasi Anggaran Pendapatan dan Belanja barang dan jasa. Rata-rata tertimbang dari perubahan
Negara/Daerah (budget indexation).
6. Sebagai pembagi PDB/PDRB (GDP/GRDB deflator) harga barang dan jasa tersebut pada periode waktu
7. Sebagai proxy perubahan biaya hidup (proxy of tertentu (bulanan) disebut inflasi/harga naik (nilainya
cost of living).
8. Indikator dini tingkat bunga, valas, dan indeks >0) dan deflasi/harga turun (nilainya <0).
harga saham. Inflasi dapat dihitung dengan menghitung laju
pertumbuhan IHK. Adapun pada tahun 2016, inflasi
tertinggi terjadi pada bulan Juni 2016, yakni mencapai
Inflasi tahunan tertinggi
yang pernah terjadi di 1,37 persen. Kenaikan ini ditengarai disebabkan oleh
Papua Barat adalah sebesar
20,06 persen dan menjadi adanya fenomena Bulan Ramadhan dan menyambut
yang tertinggi di Indonesia
Hari Raya Idul Fitri.

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 33


Konsumsi Penduduk Didominasi
Komoditi Nonmakanan
Pengeluaran per kapita Provinsi Papua Barat didominasi
oleh pengeluaran untuk nonmakanan (50,23 persen),
sedangkan 49,77 persen lainnya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan makanan.

Pada kondisi Maret 2016, rata-rata pengeluaran

Gambar
Persentase Rata-rata Pengeluaran Per Kapita
17.1 Sebulan DI Provinsi Papua Barat Tahun 2016
per kapita per bulan di wilayah Provinsi Papua Barat
mencapai Rp 1.009.401,-.
Pengeluaran per kapita dapat kita lihat
berdasarkan tipe daerah yakni perkotanan dan
perdesaan. Baik perkotaan maupun perdesaan, rata-

.id
rata pengeluaran per kapita per bulan pada tahun 2016

go
berturut-turut mencapai Rp 1.303.566,- dan
Rp 825.653,-. Bila perkotaan dan perdesaan digabung,

.
ps
rata-rata pengeluaran per kapita menjadi sebesar
Rp 1.009.401,-. t .b
Sumber: Statistik Indonesia 2017
ra
Bila dilihat menurut jenis barangnya,
a
Gambar

pengeluaran per kapita Provinsi Papua Barat Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Sebulan Menurut
17.2
ab

Kelompok Makanan di Provinsi Papua Barat 2016


didominasi oleh pengeluaran untuk nonmakanan
pu

(sebesar 52,19 persen), sedangkan 47,81 persen


pa

lainnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan


://

makanan.
tp

Kemudian jika dilihat menurut kelompok


ht

komoditinya, terlihat bahwa konsumsi terbesar di


Provinsi Papua Barat masih didominasi oleh Makanan
dan Minuman Jadi (sebesar 18,36 persen), Tembakau
(sebesar 14,61 prsen), padi-padian (sebesar 14,60
persen), ikan (sebesar 11,60 persen) dan sayur-
sayuran (sebesar 11,12 persen). Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017
Sedangkan untuk Konsumsi kalori per kapita di
Provinsi Papua Barat tahun 2016 adalah sebesar Lima komoditi dengan konsumsi
terbesar di Provinsi Papua Barat
1.828,53 kilo kalori menurun dibanding tahun lalu yang pada Maret 2016 adalah Makanan
mencapai 1,832,98 kilo kalori sementara konsumsi dan Minuman Jadi; Padi-Padian;
Tembakau dan Sirih; Ikan; dan
protein per kapita sehari adalah sebesar 50 gram,
meningkat dibanding tahun lalu yang hanya sebesar
49,69 gram.

34 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Kontribusi Sektor Perdagangan Cenderung
Meningkat

Tercatat sejak 2011, laju pertumbuhan sektor perdagangan


selalu bernilai positif.

Sektor perdagangan merupakan salah satu


Gambar

Perkembangan Kontribusi dan Laju Pertumbuhan sektor yang berkontribusi cukup besar di
18.1 Sektor Perdagangan Papua Barat 2012-2016 (%)
perekonomian Provinsi Papua Barat. Sejak tahun
2012, kontribusi sektor perdagangan kian mengalami
peningkatan terhadap keseluruhan perekonomian
Papua Barat. Hingga tahun 2016, tecatat peran sektor

.id
perdagangan mencapai 6,58 persen terhadap seluruh
PDRB Provinsi Papua Barat, yang merupakan nilai

go
kontribusi terbesar dari sektor perdagangan selama 5

.
ps
tahun terakhir.
t .b Sektor perdagangan juga memiliki tren
ra
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016 perkembangan yang sangat baik. Tercatat sejak tahun
a

2012, laju pertumbuhan sektor perdagangan selalu


ab

bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa nilai


pu

tambah yang sektor ini selalu mengalami peningkatan


pa
Gambar

18.2
Share Subsektor pada Sektor Perdagangan dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan sektor
Provinsi Papua Barat 2015 (%)
://

perdagangan berkisar antara 5 hingga 10 persen


tp

dalam periode 2012 hingga 2016. Adapun pada tahun


ht

2016, laju pertumbuhan sektor perdaganan Provinsi


Papua Barat mencapai 9,06 persen.
Sektor perdagangan dapat dibedakan menjadi
Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya;
serta Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil
dan Sepeda Motor. Pada tahun 2016, perdagangan di
Provinsi Papua Barat didominasi oleh perdagangan
besar maupun eceran dengan komoditas yang
diperdagangkan bukan mobil dan sepeda motor.
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016 Tercatat kontribusi subsektor tersebut mencapai 80,95
persen dari nilai tambah yang dihasilkan sektor
perdagangan secara keseluruhan. Laju pertumbuhan
subsektor ini juga cukup tinggi, yakni mencapai 7,85
persen.

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 35


Migas Lambungkan PDRB Papua Barat
Dengan agregat PDRB sebesar 62,88 triliun rupiah, ternyata
sekitar 28,01 triliun rupiah atau 44,55 persen diantaranya
didorong oleh subsektor migas.

Produk Domestik Regional Bruto Menurut

Tabel
PDRB Papua Barat tahun 2016 mengalami 19.1 Lapangan Usaha Papua Barat 2015-2016 (Rp Juta)
peningkatan yang cukup tajam. Pada tahun tersebut ADHB ADHK
Uraian
nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2015 2016 2015 2016

A 6.805.211,90 7 291 369,8 5.460.388,07 5 597 678,3


mencapai Rp. 62,889 triliun, sedangkan PDRB Atas
B 12.254.989,03 12 748 075,3 11.142.840,90 11 231 379,7
Dasar Harga Konstan 2010 (ADHK) senilai Rp. 54,711 18.087.950,50 17 594 111,8 16.721.239,31 17 242 354,2
C
triliun. D 23.933,59 26 470,3 17.330,06 19 190,2

.id
PDRB ADHB menggambarkan nilai tambah yang E 66.101,77 70 338,4 58.807,35 60 757,4

go
dihasilkan seluruh sektor ekonomi secara nominal F 8.769.684,09 9 906 17,5 5.991.887,30 6 577 587,7

G 3.861.913,90 4 381 866,8 3.055.413,69 3 332 259,9


(penghitungan menggunakan harga pada tahun

.
ps
H 1.659.495,21 1 883 883,0 1.230.859,16 1 330 984,0
berjalan). Pada tahun 2016, terjadi peningkatan nilai
.b
I 372.991,58 411 626.8 265.192,66 285 537,6
PDRB ADHB hingga Rp 7 milyar. Hal ini menunjukkan t J 932.041,28 1051 988,9 896.731,21 984 342,5
ra
bahwa adanya peningkatan pendapatan Provinsi K 999.531,92 1051 054,8 743.893,06 762 300,1
a

Papua Barat secara nominal di tahun 2016. Meskipun L 732.232,54 820 560,4 566.612,62 614 291,1
ab

68.279,47 75 605,5 55.372,80 58 393,4


demikian, peningkatan ini tidak bisa dianggap sebagai M,N
pu

O 6.105.799,99 7 003 812,4 4.340.166,91 4 699 404,4


akibat adanya peningkatan produksi pada sektor-
pa

P 1.505.139,16 1 602 144,6 1.275.742,74 1 354 649,6


sektor ekonomi Papua Barat di tahun 2016. Hal ini
Q 464.773,66 525 141,4 388.688,62 414 868,4
://

disebabkan oleh adanya pengaruh inflasi (kenaikan R,S,T,U 171.954,82 191 345,6 136.254,25 146 303,8
tp

harga) yang masuk dalam penghitungan PDRB, PDRB 62.882.024,41 62 889 888,8 52.347.420,68 54 711 282,2
ht

mengingat harga yang digunakan dalam menghitung PDRB NON


34.866.953,75 38.736.574,30 26.482.136,49 28.278.727,60
MIGAS
PDRB ADHB merupakan harga pada tahun berjalan, Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2011-2015
Keterangan : * angka sementara ** angka sangat sementara
sehingga peningkatan nilai PDRB ADHB bisa saja
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
meningkat akibat adanya kenaikan harga, bukan B Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
kenaikan produksi. C

D Pengadaan Listrik dan Gas


Di sisi lain, PDRB ADHK menggambarkan nilai E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

tambah yang dihasilkan seluruh sektor ekonomi secara F Konstruksi

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda


riil (penghitungan menggunakan harga pada tahun H Transportasi dan Pergudangan
KODE
dasar/ tetap). Dengan metode ini, maka setiap KATEGORI
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi
perubahan nilai PDRB ADHK hanya dipengaruhi dari K Jasa Keuangan dan Asuransi
L Real Estate
perubahan jumlah produksi yang dihasilkan setiap M,N Jasa Perusahaan

sektor ekonomi. Dengan kata lain, peningkatan nilai O


Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Jasa Pendidikan
PDRB ADHK akan mencerminkan adanya kenaikan P
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Q
R,S,T,U Jasa lainnya

36 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Pertumbuhan Ekonomi Papua Barat
Tertinggi
Mulai berproduksinya LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni
telah mendongkrak pertumbuhan ekonomi Papua Barat
menjadi 15,84 persen. Angka pertumbuhan ekonomi ini adalah
yang tertinggi di Indonesia di tahun 2012.

produksi daerah tersebut, sebaliknya penurunan nilai


Gambar

Share Sektor Ekonomi Papua Barat Dengan Migas,


19.1 PDRB ADHK akan mencerminkan adanya penurunan
Tahun 2016 (%)
produksi daerah tersebut. Tahun dasar yang digunakan
pada penghitungan PDRB ADHK saat ini adalah harga
pada tahun 2010. Pada tahun 2016, terjadi peningkatan
nilai PDRB ADHK 2010 hingga Rp 2,4 triliun.

.id
Bila tanpa memperhitungkan subsektor minyak dan

go
gas (migas), besarnya PDRB ADHB Papua Barat tahun
2015 mencapai Rp. 50,819 triliun, sementara PDRB

.
ps
ADHK senilai Rp. 44,032 triliun. Nilai PDRB tanpa migas
.b
juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015,
t
ra
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
baik secara nominal maupun riil.
a

Selisih nilai antara PDRB ADHB dengan migas dan


ab

tanpa migas adalah sebesar Rp. 12,070 triliun. Selisih ini


pu

bahkan lebih besar dari nilai PDRB ADHK sendiri. Hal ini
pa

membuktikan bahwa peranan subsektor migas dalam


://

perekonomian Papua Barat sangat signifikan terhadap


tp

perekonomian Provinsi Papua Barat .


ht

Sektor-sektor unggulan di suatu daerah dapat


diketahui dari struktur perekonomiannya. Struktur
perekonomian merupakan persentase distribusi nilai
tambah suatu sektor terhadap keseluruhan PDRB ADHB.
Sumber: Image Google Struktur ini dapat memperlihatkan sektor-sektor utama
yang berkontribusi besar dalam perekonomian (sektor
utama dalam perekonomian suatu daerah).
konsumsi terbesar di Provinsi Terdapat tiga sektor unggulan yang menjadi
Papua Barat pada Maret 2016
masih didominasi oleh Sektor kontributor utama dalam PDRB sebagai penggerak
Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan. perekonomian Papua Barat pada tahun 2016. Ketiga
sektor itu adalah sektor industri pengolahan, memberikan
kontribusi terbesar terhadap PDRB Papua Barat hingga
31,20 persen, sektor Pertambangan dan Penggalian

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 37


Tanpa Migas, Ekonomi Papua Barat
Didominasi Sektor Konstruksi
Kontribusi sektor Konstruksi terhadap PDRB ADHB tanpa
migas Papua Barat Tahun 2016 mencapai 14,87 persen.

yang memberikan kontribusi 20,53 persen; serta sektor

Gambar
Share Sektor Ekonomi Papua Barat Tanpa Migas
konstruksi memiliki kontribusi 12,02 persen. 19.2 Tahun 2016 (%)
Bila struktur ekonomi dilihat tanpa
memperhitungkan subsektor migas, maka kontributor
utama perekonomian Papua Barat berada pada sektor
Konstruksi (25,57%); Pertanian (18,82%); dan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

.id
Sosial Wajib (18,08). Sementara itu sektor industri

go
pengolahan nonmigas hanya berkontribusi 4,56 persen

.
terhadap perekonomian Provinsi Papua Barat pada

ps
tahun 2016.
Pertumbuhan ekonomi disuatu daerah biasanya
t .b
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
ra
dihitung dengan membandingkan besarnya nilai
Gambar
a

Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Papua


19.3
ab

Barat Tahun 2016 (%)


tambah antar waktu menurut harga konstan. Dengan
menggunakan dasar harga konstan dapat diketahui
pu

sejauh mana pertumbuhan riil dari suatu daerah tanpa


pa

dipengaruhi oleh kenaikan harga.


://

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat


tp

pada tahun 2016 dengan minyak dan gas (migas)


ht

tercatat bernilai positif, yaitu menjadi 4,52 persen.


Tanpa memperhitungkan komponen minyak dan gas
(tanpa migas), pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua
Barat tahun 2016 menjadi lebih tinggi, yakni mencapai
10,99 persen, sedikit mengaami perlambatan
dibanding tahun 2015.. Perlambatan laju pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan bahwa terdapat peningkatan
nilai PDRB ADHK, meskipun peningkatan tersebut
tidak selaju peningkatan yang terjadi pada PDRB
ADHK tahun sebelumnya

Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016

38 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Laju Pertumbuhan Penduduk Tertinggi
Kedua se-Indonesia
Pada tahun 2010-2014, rata-rata laju pertumbuhan penduduk
Papua Barat sebesar 2,65 persen.

Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Papua


Tabel

Laju Pertumbuhan dan Distribusi Penduduk Provinsi


20.1 Indonesia Tahun 2016(%) Barat pada tahun 2010-2016, rata-rata laju
pertumbuhan penduduk Papua Barat menurun menjadi
Laju
Distribusi
Provinsi Pertumbuhan 2,61 persen. Namun, angka tersebut ternyata menjadi
2016
2010-2016
Aceh 2,01 1,97
rata-rata laju pertumbuhan tertinggi kedua dari seluruh
Sumatera Utara 1,33 5,45 provinsi di Indonesia. Rata-rata laju ini masih lebih

.id
Sumatera Barat 1,31 2,03
tinggi dua kali lipat dibandingkan rata-rata laju
Riau 2,59 2,51

go
Jambi 1,80 1,34 pertumbuhan penduduk nasional pada periode yang
Sumatera Selatan 1,46 3,15 sama, yang hanya mencapai pertumbuhan sebesar

.
ps
Bengkulu 1,69 0,74
Lampung 1,21 3,17
1,36 persen.
Kep. Babel 2,20 0,54 t .b Meskipun penduduk Provinsi Papua Barat
ra
Kep. Riau 3,06 0,78
cenderung meningkat dari waktu ke waktu dengan laju
DKI Jakarta 1,07 3,97
a

pertumbuhan yang relatif tinggi dibandingkan provinsi


ab

Jawa Barat 1,54 18,31


Jawa Tengah 0,79 13,15 lain, jumlah penduduk Provinsi Papua Barat
pu

DI Yogyakarta 1,18 1,44


Jawa Timur 0,66 15,10
merupakan yang terkecil kedua di Indonesia, setelah
pa

Banten 2,,23 4,72 Provinsi Kalimantan Utara. Tercatat hanya 0,35 persen
://

Bali 1,21 1,62


penduduk Indonesia yang berada di Provinsi Papua
tp

NTB 1,36 1,89


NTT 1,69 2,01 Barat pada tahun 2016.
ht

Kalimantan Barat 1,63 1,88 Dari hasil proyeksi Sensus Penduduk 2010
Kalimantan Tengah 2,,33 0,99
Kalimantan Selatan 1,81 1,57
(SP2010), diketahui umur median penduduk Provinsi
Kalimantan Timur 2,58 1,35 Papua Barat pada tahun 2016 adalah sebesar 20,88
Kalimantan Utara - 0,26
tahun, dapat dikatakan penduduk Provinsi Papua Barat
Sulawesi Utara 1,13 0,94
Sulawesi Tengah 1,67 1,13 tergolong kategori penduduk usia menegah. Hal ini
Sulawesi Selatan 1,10 3,33 dapat mengindikasikan bahwa sebagian besar
Sulawesi Tenggara 2,16 0,99
penduduk Provinsi Papua Barat masuk dalam
Gorontalo 1,62 0,44
Sulawesi barat 1,93 0,51 kelompok umur muda (produktif).
Maluku 1,79 0,66
Dengan kondisi kependudukan tersebut,
Maluku Utara 2,16 0,46
Papua Barat 2,61 0,35 menyebabkan Provinsi Papua Barat memiliki jumlah
Papua 1,95 1,24 tenaga kerja yang melimpah. Adapun TPAK Provinsi
Indonesia 1,36 100,00 Papua Barat pada Agustus 2016 tercatat mencapai
Sumber: Statistik Indonesia 2017 70,06 persen, atau tertinggi ke sembilan dari 34

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 39


Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2014
Peringkat 19
Laju pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada tahun 2014
mencapai 5,38 persen, lebih tinggi daripada laju
pertumbuhan ekonomi nasional.

provinsi yang ada di Indonesia. Sementara itu, pada TPAK dan TPT Provinsi di Indonesia,

Tabel
20.2 Kondisi Agustus 2016 (%)
Agustus 2016 Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi
Papua Barat menempati urutan ke delapan belas,
Provinsi TPAK TPT
dengan nilai sebesar 7,46 persen. Nilai tersebut cukup
Aceh 64,26 7,57
besar, meskipun bahkan lebih tinggi daripada TPT Sumatera Utara 65,99 5,84

nasional pada tahun 2016. Sumatera Barat 67,08 5,09

.id
Riau 66,25 7,43
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat
Jambi 67,54 4,00

go
pada tahun 2016 tercatat bernilai positif tetapi Sumatera Selatan 71,59 4,31

mengalami perlambatan, yaitu menjadi 4,52 persen. Bengkulu 72,69 3,30

.
ps
Lampung 69,61 4,62
Kualitas pembangunan manusia suatu wilayah Kep. Babel 68,93 2,60
dapat ditinjau melalui IPM daerah tersebut. IPM Kep. Riau
t .b 65,93 7,69
ra
DKI Jakarta 66,91 6,12
Provinsi Papua Barat pada tahun 2016 mencapai
Jawa Barat 60,65 8,89
a

62,21 atau menduduki peringkat ke-33 dari 34 provinsi


ab

Jawa Tengah 67,15 4,63

yang ada. DI Yogyakarta 71,96 2,72


pu

Jawa Timur 66,14 4,21


Kondisi kemiskinan dapat ditinjau dari beberapa Banten 63,66 8,92
pa

indikator, seperti Jumlah Penduduk Miskin, Garis Bali 77,24 1,89


://

NTB 71,57 3,94


Kemiskinan, serta Indeks Kedalaman dan Keparahan
NTT 69,18 3,25
tp

Kemiskinan. Pada Maret 2016, Garis Kemiskinan Kalimantan Barat 69,32 4,23
ht

Perkotaan pada Provinsi Papua Barat sebesar Rp Kalimantan Tengah 71,30 4,82
Kalimantan Selatan 71,57 5,45
487.722,- (garis kemiskinan tertinggi keenam dari 34 Kalimantan Timur 67,79 7,95
provinsi). Sementara itu, Garis Kemiskinan Perdesaan Kalimantan Utara 62,40 5,23
Sulawesi Utara 65,11 6,18
pada Provinsi Papua Barat sebesar Rp 466.996,-
Sulawesi Tengah 72,28 3,29
(garis kemiskinan tertinggi keenam dari 34 provinsi). Sulawesi Selatan 62,92 4,80

Baik Garis Kemiskinan Perkotaan maupun Perdesaan, Sulawesi Tenggara 73,47 2,72
Gorontalo 67,89 2,76
keduanya cukup tinggi, dan melebihi nilai Garis Sulawesi barat 71,90 3,33
Kemiskinan nasional. Hal ini menunjukkan bahwa Maluku 64,51 7,05
Maluku Utara 66,19 4,01
secara rata-rata biaya yang dibutuhkan setiap
Papua Barat 70,05 7,46
penduduk Provinsi Papua Barat dalam memenuhi Papua 76,70 3,35

kebutuhan dasarnya per bulan jauh lebih tinggi Indonesia 66,34 5,61
dibandingkan dengan provinsi lain.
Sumber: Statistik Indonesia 2017

40 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Garis Kemiskinan Tertinggi Keenam se-
Indonesia
Pada tahun 2016, Garis kemiskinan pada Provinsi Papua
Barat mencapai Rp 487.722,- (untuk wilayah perkotaan) dan
Rp 466.996,- (untuk wilayah perdesaan).
.

Harga merupakan salah satu komponen penting

Garis Kemiskinan Wilayah Maluku dan Papua untuk diperhatikan, salah satunya karena harga
Tabel

20.3 Maret 2016 (Rupiah)


memiliki keterkaitan erat dengan pemenuhan
Provinsi Perkotaan Perdesaan kebutuhan hidup penduduk. Perkembangan serta
Maluku 412 980 415 177 perbandingan harga dapat digambarkan melalui

Maluku Utara 390 788 371 289 beberapa indikator, salah satunya IKK. Nilai IKK
memberi gambaran mengenai biaya yang dibutuhkan

.id
Papua Barat 487 727 466 996

Papua 466 985 412 991 untuk membangun membangun bangunan per satuan

go
ukuran luas pada suatu daerah. IKK Papua Barat pada
Indonesia 364 527 343 647

.
ps
tahun 2016 mencapai 146,46 dan merupakan IKK
Sumber: Statistik Indonesia 2017 tertinggi kedua se-Indonesia setelah Provinsi Papua.
t .b
a ra
ab

IPM Provinsi Papua (56,75%),


pu

Papua Barat (61,28%), dan


Sulawesi Barat (62,24%) adalah
pa

tiga provinsi dengan IPM terendah


di Indonesia tahun 2014.
://
tp
ht

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 41


ht
tp
://
pa
pu
ab
ara
t .b
ps
.go
.id
.id
. go
ps
t.b
ra

Lampiran Tabel
a
ab
pu
pa
://
tp
ht

43 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


ht
tp
://
pa
pu
ab
ara
t .b
ps
.go
.id
Tabel 1.1 Luas Wilayah Provinsi Papua Barat
menurut Kabupaten/Kota Tahun 2016
Kabupaten/Kota Luas Wilayah
Fakfak 11 036,48
Kaimana 16 241,84
Teluk Wondama 3 959,53
Teluk Bintuni 20 840,83
Manokwari 3 186,28

.id
Sorong Selatan 6594,31
Kabupaten Sorong 6544,23

go
Raja Ampat 8 034,44
Tambrauw 11 529,18

.
ps
Maybrat 5 461,69
Manokwari Selatan 2 812,44
Pegunungan Arfak
Kota Sorong
t .b 2 773,74
656,64
ra
Papua Barat 99 671,63
a

Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri No 6 Tahun 2008, UU Pembentukan Kabupaten Manokwari
Selatan dan Pegunungan Arfak
ab

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
pu

Provinsi Papua Barat Tahun 2016


pa

Jumlah Penduduk (Ribu Jiwa)


Kabupaten/Kota
Laki-laki Perempuan Jumlah
://

0-4 51.2 49.0 100.2


tp

5-9 49.0 46.2 95.2


ht

10-14 46.0 43.5 89.5


15-19 44.0 40.9 84.9
20-24 45.5 41.3 86.9
25-29 47.0 41.8 88.8
30-34 44.7 39.8 84.6
35-39 37.9 32.6 70.5
40-44 30.9 26.1 56.9
45-49 24.8 20.8 45.6
50-54 18.6 15.6 34.2
55-59 13.1 10.7 23.8
60-64 8.5 6.6 15.1
65-69 4.7 3.8 8.5
70-74 2.6 2.1 4.7
75+ 2.1 2.0 4.1
Total 470.6 422.8 893.4
Sumber: Proyeksi Peduduk SP2010 Tahun 2016

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 45


Tabel 1.3 Indeks Pembangunan Manusia menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Papua Barat Tahun 2015 dan 2016
IPM
Kabupaten/Kota
2015 2016
Fakfak 64,92 65,55
Kaimana 61,33 62,15
Teluk Wondama 56,64 57,16
Teluk Bintuni 61,09 61,81
Manokwari 69,91 70,34
Sorong Selatan 58,60 59,20

.id
Sorong 61,86 62,42

go
Raja Ampat 61,23 61,95
Tambrauw 49,77 50,35

.
ps
Maybrat 55,78 56,35
MAnokwari Selatan
.b
56,59 57,12
Pegunungan Arfak 53,73
t 53,89
ra
Kota Sorong 75,91 76,33
a

Papua Barat 61,73 62,21


ab

Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Tahun 2016


pu
pa

Tabel 1.4 Perkembangan Kemiskinan di Papua Barat Tahun 2014 - 2016


://
tp

Jumlah Penduduk Miskin (000) Persentase Penduduk Miskin (%) Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
ht

Tahun
Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa

Maret 2014 14,78 214,65 229,43 5,86 36,16 27,13 416.158 389.812 397.662

Sept 2014 14,06 211,40 225,46 5,52 35,01 26,26 440.241 423.701 428.608

Maret 2015 19,34 206,03 225,36 5,86 37,97 25,82 452.022 435.207 441.569

Sept 2015 18,82 206,72 225,54 5,68 37,94 25,73 478.699 457.222 465.348

Maret 2016 20,96 204,85 225,81 6,14 37,48 25,43 487 727 466 996 474.967

Sept 2016 20,11 203,49 223,60 5,69 37,33 24,88 508 262 480 945 494.603

Sumber: Statistik Indonesia 2015-2017

46 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Tabel 1.5 PDRB ADHB dan ADHK menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2015-2016 (Juta Rupiah)

ADHB ADHK
Uraian
2015 2016 2015 2016
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.805.211,90 7.291.369,80 5.460.388,07 5.597.678,30

Pertambangan dan Penggalian 12.254.989,03 12.748.075,30 11.142.840,90 11.231.379,70

18.087.950,50 17.594.111,80 16.721.239,31 17.242.354,20

.id
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas 23.933,59 26.470,30 17.330,06 19.190,20

go
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
66.101,77 70.338,40 58.807,35 60.757,40
Limbah dan Daur Ulang

.
ps
Konstruksi 8.769.684,09 9.906.117,50 5.991.887,30 6.577.587,70

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi


Mobil dan Sepeda Motor
3.861.913,90 t .b
4.381.866,80 3.055.413,69 3.332.259,90
ra
Transportasi dan Pergudangan 1.659.495,21 1.883.883,00 1.230.859,16 1.330.984,00
a

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 372.991,58 411.626,80 265.192,66 285.537,60


ab

Informasi dan Komunikasi 932.041,28 1.051.988,90 896.731,21 984.342,50


pu

Jasa Keuangan dan Asuransi 999.531,92 1.01.054,80 743.893,06 762.300,10


pa

Real Estate 732.232,54 820.560,40 566.612,62 614.291,10


://

Jasa Perusahaan 68.279,47 75.605,50 55.372,80 58.393,40


tp

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan


6.105.799,99 7.003.812,40 4.340.166,91 4.699.404,40
dan Jaminan Sosial Wajib
ht

Jasa Pendidikan 1.505.139,16 1.602.144,60 1.275.742,74 1.354.649,60

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 464.773,66 525.141,40 388.688,62 413.868,40

Jasa lainnya 171.954,82 191.345,60 136.254,25 146.303,80

PDRB 62.882.024,41 66.635,513,20 52.347.420,68 54.711.282,20

PDRB TANPA MIGAS 34.866.953,75 38.736.574,30 26.482.136,49 28.278.727,60

Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 47


Tabel 1.6 Distribusi PDRB ADHB menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2015-2016 (%)

Distribusi
Uraian
2015 2016
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 10,82 10,94

.id
Pertambangan dan Penggalian 19,49 19,13

go
Industri Pengolahan 28,76 26,40

.
Pengadaan Listrik dan Gas 0,04 0,04

ps
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
0,11 0,11
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
t .b 13,95 14,87
ra
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
6,14 6,58
a

Mobil dan Sepeda Motor


ab

Transportasi dan Pergudangan 2,64 2,83


pu

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,59 0,62


pa

Informasi dan Komunikasi 1,48 1,58


Jasa Keuangan dan Asuransi 1,59 1,58
://

Real Estate 1,16 1,23


tp

Jasa Perusahaan 0,11 0,11


ht

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan


9,71 10,51
Jaminan Sosial Wajib

Jasa Pendidikan 2,39 2,40

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,74 0,79

Jasa lainnya 0,27 0,29


PDRB 100,00 100,00

Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016

48 Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017


Tabel 1.7 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2015-2016 (%)

Laju Pertumbuhan
Uraian
2015 2016
2,14 2,10

.id
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian 1,21 0,79

go
Industri Pengolahan 2,12 3,28

.
- 8,23 4,53

ps
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
5,35 3,32
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
t .b 9,73 9,77
ra
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
6,86 9,06
a

Mobil dan Sepeda Motor


ab

Transportasi dan Pergudangan 8,32 7,98


pu

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,76 7,67


pa

Informasi dan Komunikasi 7,56 9,77


://

Jasa Keuangan dan Asuransi 9,70 2,47


tp

Real Estate 7,59 8,41


ht

Jasa Perusahaan 7,16 5,45

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan


8,34 8,28
dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Pendidikan 7,28 6,19

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,33 6,48

Jasa lainnya 6,36 7,38

PDRB 4,10 4,52

Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016

Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2017 49


ht
tp
://
pa
pua
ba
rat
.b
ps
.g
o.
id

Anda mungkin juga menyukai