tp
://
pa
pu
ab
ar
at
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
://
pa
pu
ab
ar
at
.b
ps
.g
o.
id
STATISTIK DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT 2017
ISSN : 2089-1938
No. Publikasi : 91550.1704
Katalog BPS : 1101002.91
Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : xii + 49
.id
. go
Naskah :
ps
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
t.b
ra
Penyunting :
a
Gambar Kulit :
pa
Diterbitkan Oleh :
ht
Dicetak Oleh :
CV. Nasional Indah
.id
Pengarah : Drs. Endang Retno Subiyandani, MM
. go
ps
Editor : Drs. Jerison Sumual, MM
t.b
ra
Penulis : Yeddi Aprian Syakh, SST
a
ab
2 Jumlah penduduk 15 thn keatas yang bekerja ribu orang 380,2 402,4
.id
3 Jumlah Angkatan kerja ribu orang 413,6 434,8
go
4 TPAK persen 68,68 70,05
.
5 TPT persen 8,08 7,46
ps
6 Laju Inflasi tahunan persen 5,34 3,62
7 Ekspor (ribu dollar)
t .b
Ribu dollar 2 741 794,41 2 249 750,50
ra
8 Impor (ribu dollar) Ribu dollar 35 653,62 64 555,49
a
ab
Catatan:
1. Berdasarkan Proyeksi DAU
2. Kondisi bulan Agustus (Sakernas) 2016
3. Angka inflasi Papua Barat per Bulan Desember menggunakan tahun dasar 2012=100
4. Termasuk ekspor dan impor antar provinsi
5. Jumlah penduduk miskin kondisi bulan September, olahan Susenas September 2015 dan 2016
Desa pesisir/tepi laut adalah desa/kelurahan Angka Kematian Balita adalah probabilita bayi
termasuk nagari atau lainnya yang memiliki wilayah meninggal sebelum mencapai usia lima tahun,
.id
yang berbatasan langsung dengan garis pantai/laut dinyatakan dalam per seribu kelahiran.
(atau merupakan desa pulau).
go
Angka Harapan Hidup pada waktu lahir adalah
.
ps
Desa bukan pesisir adalah desa/kelurahan termasuk perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan
nagari atau lainnya yang tidak berbatasan langsung asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut
dengan laut atau tidak mempunyai pesisir. .b
umur.
t
a ra
Kepadatan Penduduk adalah jumlah penduduk di Angka Reproduksi Neto adalah rasio bayi wanita
ab
suatu daerah dibagi dengan luas daratan daerah yang hidup sampai usia ibunya dikalikan dengan
pu
Laju pertumbuhan penduduk adalah rata-rata Indonesia secara hipotesis akan melahirkan anak
tp
tahunan laju perubahan jumlah penduduk di suatu hingga masa berakhir reproduksinya (15 49)
ht
Angkatan Kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke Angka Melek Huruf Dewasa adalah perbandingan
atas yang bekerja atau sementara tidak bekerja, dan antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
yang sedang mencari pekerjaan. dapat membaca dan menulis, dengan jumlah
penduduk usia 15 tahun ke atas.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah
perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah
jumlah penduduk usia kerja. perbandingan antara jumlah penduduk kelompok
usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-18 th) yang
Tingkat Pengangguran Terbuka adalah bersekolah terhadap seluruh penduduk kelompok
perbandingan antara jumlah pencari kerja dengan usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-18 th).
jumlah angkatan kerja. Bersekolah adalah mereka yang perlu mengikuti
pendidikan di jalur formal (SD/MI, SMP/MTs, SMA/
SMK/MA atau PT) maupun non formal (paket A,
paket B atau paket C).
.id
dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan
go
sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi atau Inflasi adalah indikator yang dapat memberikan
barang yang kurang nilainya menjadi barang yang
.
informasi tentang dinamika perkembangan harga
ps
lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih kepada pemakai barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
akhir.
.b
t
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan
ra
Angka Koefisien Gini adalah ukuran kemerataan antara indeks harga yang diterima petani
a
ab
pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas dengan indeks harga yang dibayar petani yang
pendapatan. Angka koefisien Gini terletak antara 0 dinyatakan dalam persentase.
pu
sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah
sempurna.
://
periode tertentu.
pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi
kebutuhan dasar minimum makanan dan nonmakanan
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita
yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk tetap
adalah Produk Domestik Regional Bruto dibagi
berada pada kehidupan yang layak.
dengan penduduk pertengahan tahun.
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan barang dan jasa yang dihitung menggunakan
gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara harga yang berlaku pada satu tahun tertentu
penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin sebagai tahun dasar.
.id
Statistik Kunci viii
go
Penjelasan Teknis ix
Daftar Isi xii
.
ps
t .b
ra
1 Geografi dan Iklim 1 11 Industri Pengolahan 24
a
2 Pemerintahan 3 12 Konstruksi 26
ab
Gambar
1.1 Peta Wilayah Provinsi Papua Barat
Indonesia. Provinsi Papua Barat dimekarkan dari
Provinsi Papua berdasarkan UU No. 45 Tahun 1999.
Dan berdasarkan Inpres No. 1 tahun 2003 provinsi ini
bernama Irian Jaya Barat. Kemudian sejak 6 Februari
2007 resmi bernama Provinsi Papua Barat.
Secara geografis letak Provinsi Papua Barat
.id
yang termasuk dalam wilayah Indonesia timur ini
go
berada di daerah sekitar ekuator, yaitu tepatnya pada
.
ps
koordinat 0,0 hingga 4,0 Lintang Selatan dan
124,00 hingga 1320 Bujur Timur. Batas-batas
wilayah Provinsi Papua Barat adalah:
t .b
ra
Sumber: Wikipedia
a
Selatan: Laut Banda dan Provinsi Maluku Fakta Geografi Papua Barat 2016
1.
Tabel
pu
Kab/
hanya terdiri dari Kabupaten Fakfak, Sorong, cy kota
13
ht
Manokwari, dan Kota Sorong. Saat ini Papua Barat Jumlah Pulau / Total Islands pulau 1.945
terbagi dalam 13 (tiga belas) wilayah administrasi yang Titik Wilayah Tertinggi / Highest 3.000
meter
Natural Point (Gunung Kwoko)
terdiri dari 12 (dua belas) kabupaten dan 1 (satu) kota. Danau Terbesar / Largest Lake km2
29
(Danau Anggi Giji)
Kabupaten/kota pada Provinsi Papua Barat, antara Sungai Terpanjang / Longest 374,08
km
River (Sungai Kamundan)
lain: Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama,
Batas Utara / North Side - Samudera Pasifik
Teluk Bintuni, Manokwari, Sorong Selatan, Sorong, Batas Selatan / South Side - Laut Banda
Raja Ampat, Tambrauw, Maybrat, Manokwari Selatan, Batas Barat / West Side - Laut Seram
Pegunungan Arfak, dan Kota Sorong. Batas Timur / East Side - Provinsi Papua
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Sumber: Statistik Indonesia 2017; Papua Barat Dalam Angka 2017
Nomor 6 tahun 2008 luas wilayah Provinsi Papua
Barat adalah 99.671,63 Km2. Kabupaten dengan Provinsi Papua Barat merupakan
provinsi kelima terluas di
wilayah terluas adalah Kabupaten Teluk Bintuni Indonesia, setelah Provinsi Papua,
(20,91%) dan kabupaten dengan wilayah terkecil Kalimantan Tengah, Kalimantan
Timur, dan Kalimantan Barat.
adalah Kota Sorong (0,66%).
1.2 Perkembangan Suhu Udara di Provinsi Papua Barat Sepanjang tahun 2016, suhu udara rata-rata di
Provinsi Papua Barat berkisar antara 26,80 C hingga
28,90 C. Suhu udara rata-rata terendah terjadi pada
bulan Maret 2016 yakni mencapai 26,80 C,
sedangkan suhu udara rata-rata tertinggi terjadi pada
bulan Februari 2016 yakni mencapai 28,90 C. Selama
tahun 2016, hari tersejuk terjadi pada bulan Agustus
.id
dimana suhu udara mencapai 22,90 C, sedangkan
go
hari terpanas terjadi pada bulan Mei dan Oktober
.
ps
dimana suhu udara mencapai hingga 32,10 C.
t .b Sedangkan untuk barometer tekanan udara rata-
ra
rata di Provinsi Papua Barat sepanjangn tahun 2016
a
Fakta Iklim Papua Barat 2016 udara terendah terjadi pada bulan Desember 2016,
1.
Tabel
pu
Uraian Ukuran 2015 2016 Januari 2016. Selanjutnya, untuk barometer kecepatan
://
Rata-Rata Suhu Udara Celcius 27,6 27.8 angin rata-rata di Provinsi Papua Barat pada tahun
tp
Rata-Rata Kelembaban Udara % 82,3 84.1 2016 berkisar antara 2,3 hingga 4,1 knot. Kecepatan
ht
Rata-Rata Tekanan Udara mb 1009,3 1009.0 angin rata-rata terkencang terjadi pada bulan Februari
Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Provinsi Papua Barat menggelar pesta
Gambar
.id
hingga tahun 2011.
go
Gubernur : Brigjen Marinir Purn. Abraham O. Atururi (kiri)
Di tahun 2011, Provinsi Papua Barat
.
Mantan Wakil Gubernur : Drs. Rahimin Katjong, M.Ed (kanan, periode 2012-2015)
melaksanakan pemilukada gubernur dan wakil
ps
gubernur kedua. Pemilukada tersebut diikuti oleh
.b
empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur,
t
ra
yakni Abraham O. Atururi dan Rahimin Katjong,
a
ab
Gubernur : Brigjen Marinir Purn. Abraham O. Atururi (kiri) proses demokrasi yang panjang, akhirnya pasangan
://
Perbandingan Otonomi Khusus Papua dengan sebagai pemenang pemilukada dan terpilih kembali
ht
2.
Tabel
Badan Legislatif Tk
Terdiri dari DPRP dan Hanya DPRD Tk. Di awal tahun 2015, wakil gubernur Drs. Rahimin
2 Majelis Rakyat Papua Provinsi dan tidak ada
Provinsi
(MRP) MRP Katjong, M. Ed meninggal dunia setelah dirawat di
3 Badan Legislatif Tk Sama Sama Rumah Sakit Sarjito Jogjakarta, dan kemudian posisi
Terdiri dari Lembaga
Badan Yudikatif Adat dan Lembaga
Hanya terdapat Lem- wakil gubernur Provinsi Papua Barat digantikan oleh
4
baga Peradilan biasa
Peradilan biasa
mantan anggota DPR RI, Irene Manibuy yang terpilih
untuk memegang jabatan wakil gubernur mendampingi
Bahwa pada tahun 2011, Provinsi gubernur Abraham O. Atururi hingga akhir periode
Papua Barat pernah
melaksanakan Pilkada Ulang kepemimpinan tahun 2016.
Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur dan menelan biaya
sekitar 89 milyar rupiah.
Tabel
daerah sesuai dengan UU Otonomi Khusus (Otsus), 2. Kabupaten/Kota Tahun 2016
yakni UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Desa
Kabupaten/Kota Ibukota Kecamatan
Khusus. Hal ini berbeda dengan provinsi lainnya di Urban Rural
Fakfak Fakfak 17 7 142
Indonesia yang pengaturan wilayahnya berdasarkan
Kaimana Kaimana 7 2 84
UU Otonomi Daerah. Teluk Wondama Rasiei 13 1 76
Teluk Bintuni Bintuni 24 2 115
Pada tahun 2012, terjadi pemekaran 2 (dua) Manokwari Manokwari 9 9 165
.id
kabupaten di Provinsi Papua Barat, sehingga sampai Sorong Selatan Teminabuan 15 2 121
go
Sorong Aimas 30 26 226
akhir tahun 2016, provinsi ini memiliki 13 wilayah Raja Ampat Waisai 24 4 117
.
Tambrauw Sausapor 29 0 216
administratif tingkat dua yang terdiri dari 12 kabupaten
ps
Maybrat Kumurkek 24 1 259
dan 1 kota. Kecamatan serta desa/kelurahan di Manokwari Selatan Ransiki 6 0 57
2.3 legislatif Provinsi Papua Barat Tahun 2014-2016 satu kelompok manusia yang berjumlah paling banyak,
namun dalam percaturan politik di Indonesia pada
umumnya, dan di Provinsi Papua Barat pada
khususnya, terlihat jika keterlibatan perempuan di
politik selama ini masih sangat minim jika dibanding
dengan jumlah suara perempuan yang ada.
.id
Di Provinsi Papua Barat, hasil pemilukada tahun
go
2011, hanya terdapat 3 orang anggota legislatif dari
.
kalangan perempuan dengan jumlah keseluruhan
ps
anggota legislatif sebesar 56 orang. Jumlah yang
.b
hanya kurang lebih hanya sekitar 5 persen ini secara
t
ra
Sumber: Papua Barat Dalang Angka 2017
kuantitatif tidak mengalami perubahan sepanjang
a
ab
Gambar
kecenderungan untuk meningkat dari waktu ke waktu, 3.1 Jumlah Penduduk Provinsi Papua Barat
Tahun 2010-2016
disebabkan karena jumlah kelahiran yang lebih tinggi
dari jumlah kematian. Pada tahun 2010, Sensus
Penduduk (SP) mencatat penduduk Papua Barat
mencapai 760.422 jiwa. Jumlah ini kian meningkat,
hingga pada tahun 2016, penduduk Provinsi Papua
.id
Barat diproyeksikan mencapai lebih dari 893 ribu jiwa.
go
Gambar 3.1 menunjukkan pola perkembangan jumlah
.
penduduk Provinsi Papua Barat sejak tahun 2010
ps
hingga 2016 yang meskipun mengalami pertumbuhan
positif namun dari tahun ke tahun memperlihatkan
t .b
ra
Sumber: Proyeksi Penduduk BPS
trend pertumbuhan yang melambat.
a
ab
Penduduk Papua Barat masih didominasi oleh Indikator Kependudukan Provinsi Papua Barat
Tabel
3. Tahun 2015-2016
laki-laki, meskipun perbandingan antara jumlah
pu
Berdasarkan proyeksi penduduk, pada tahun 2016 Jumlah Penduduk (ribu jiwa) 871,5 893,4
://
.id
median. Umur median membagi penduduk menjadi
dua bagian dengan jumlah yang sama, sehingga dapat
go
secara kasar menunjukkan tingkat pemusatan
.
ps
penduduk pada kelompok umur tertentu. Dari hasil
.b
proyeksi penduduk tahun 2016, diketahui umur median
t
ra
penduduk Provinsi Papua Barat adalah sebesar 20,88
a
sampai 30 tahun.
ht
Tabel
Kabupaten/Kota Tahun 2016
pintu keluar masuk penumpang dan arus barang ke
Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Laju Pertum-
Kabupaten/Kota
dan dari Provinsi Papua Barat. Tidak hanya itu, kedua 2015 2016 buhan (%)
(1) (2) (3) (4)
kabupaten/kota ini juga menjadi jalur yang dilalui
01. Fakfak 73,5 74,8 1,77
untuk menuju kabupaten/kota lain di Papua Barat. 02. Kaimana 54,2 55,5 2,47
03. Teluk Wondama 29,8 30,5 2,35
Seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua 04. Teluk Bintuni 59,2 60,4 2,03
.id
05. Manokwari 158,3 162,6 2,69
Barat memiliki laju pertumbuhan penduduk yang
06. Sorong Selatan 43,0 43,9 2,00
positif pada tahun 2016. Berdasarkan hasil proyeksi
go
07. Sorong 80,7 82,8 2,59
08. Raja Ampat 45,9 46,6 1,50
penduduk, pada tahun 2016 Kota Sorong memiliki laju
.
09. Tambrauw 13,6 13,7 0,62
ps
pertumbuhan tertinggi di Provinsi Papua Barat, yakni 10. Maybrat 37,5 38,4 2,26
11. Manokwari Selatan 21,9 22,5 2,79
sebesar 3,21 persen. Kabupaten/kota dengan laju 12.t .b
Pegunungan Arfak 28,3 28,9 2,22
ra
pertumbuhan terbesar kedua selanjutnya adalah 71. Sorong 225,6 232,8 3,21
Papua Barat 871,5 893,3 2,51
a
Kabupaten Manokwari Selatan, yakni sebesar 2,79 Sumber: Proyeksi Penduduk BPS
ab
.id
178.23 hanya sebesar 2 hingga 3 jiwa per km2. Sementara
go
173.58 kabupaten dengan kepadatan penduduk terkecil di
.
168.99
ps
Provinsi Papua Barat adalah Kabupaten Tambrauw
2010
2011
2012
2015
2016
2013
2014
.b
yang hanya memiliki kepadatan penduduk antara 1
t
hingga 2 jiwa saja per Km2.
ra
Jumlah Penduduk, Jumlah Ruta dan Rata-rata Berdasarkan Proyeksi Penduduk, pada tahun
a
Tabel
Tahun 2010 - 2016 2016 terdapat kurang lebih 197,2 ribu rumah tangga.
pu
Jumlah Jumlah Rata-Rata Dari tabel 3.4, terlihat bahwa jumlah ruta di Provinsi
Tahun Penduduk Ruta Anggota
Papua Barat terus mengalami peningkatan dari tahun
pa
Gambar
Skema Ketenagakerjaan
4.1
penting yang menjadi perhatian pemerintah. PENDUDUK
Ketenagakerjaan memiliki kaitan yang erat dengan
kemampuan penduduk memenuhi kebutuhan hidupnya Usia Kerja (15 tahun) Bukan Usia Kerja
yang secara tidak langsung berhubungan erat dengan
kesejahteraan masyarakat.
Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja
Jumlah penduduk usia kerja di Provinsi Papua
.id
Barat dapat dikatakan cukup banyak. Hal ini tercermin
go
Bekerja Pengangguran Sekolah Mengurus rumah Tangga Lainnya
dari struktur penduduk Provinsi Papua Barat yang
.
ps
tergolong dalam struktur penduduk usia menengah,
terlebih hasil Sensus Penduduk 2010 memproyeksikan
bahwa momen Bonus Demografi di Provinsi Papua
t .b
Mencari
Pekerjaan
Mempersiapkan
Usaha
Putus asa: Merasa Tidak
Mungkin Mendapatkan
Sudah Mempunyai
Pekerjaan Tetapi
ra
Pekerjaan Belum Mulai Bekerja
a
kurang lebih 620,7 ribu penduduk Provinsi Papua Batas Bawah Usia Kerja:
Mesir 6 tahun
Barat (69,48 persen) merupakan penduduk usia kerja.
Brazil 10 tahun
Jumlah ini meningkat dari kondisi pada tahun
Venezuela 10 dan 15 tahun
sebelumnya, yang hanya sebanyak 69,10 persen. Canada dan Indonesia 15 tahun
Penduduk usia kerja dapat dibedakan menjadi Swedia dan USA 16 tahun
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pada Bulan Batas Atas Usia Kerja:
Mesir, Malaysia dan Mexico 65 tahun
Agustus 2016, tercatat sebanyak 70,05 persen
Denmark, Swedia, Norwegia, dan Finlandia 74 tahun
penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja.
Sementara sisanya yakni sebanyak 29,95 persen
lainnya bukan merupakan angkatan kerja, antara lain
2.1 Bekerja orang 380 226 402 360 kerja yang ada. Kondisi ketenagakerjaan Provinsi
.id
2.2 Pengangguran orang 33 409 32 457 Papua Barat pada bulan Agustus 2016, menunjukkan
bahwa belum seluruh angkatan kerja memiliki status
go
- Pernah Bekerja orang 11 623 13 199
- Tdk Pernah Bekerja orang 21 786 19 258 bekerja. Dari angkatan kerja yang ada, hanya 92,53
.
ps
3. Bukan Angkatan kerja orang 188 613 185 931
persen yang berstatus bekerja, atau sekitar 402,3 ribu
.b
3.1 Sekolah orang 73 078 61 916
penduduk. Di sisi lain, Tingkat Pengangguran Terbuka
3.2 Mengurus Ruta orang 95 075 109 514
t
ra
3.3 Lainnya orang 20 460 14 501 (TPT) Provinsi Papua Barat tahun 2016 mencapai 7,46
a
Persentase Bekerja thd persen. Nilai ini mengalami penurunan dari TPT tahun
ab
Tingkat Pengangguran
persen 8,08 7,46
persen penduduk bekerja memiliki pendidikan tamat
Terbuka (TPT)
://
Tingkat Partisipasi Angkatan SLTP, lebih dari sepertiga dari jumlah penduduk
persen 68,68 70,05
tp
Gambar
seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Persentase Angkatan Kerja menurut Pendidikan
4.3 Provinsi Papua Barat Tahun 2016
Fakta unik ditemui pada angkatan kerja dengan
pendidikan tamatan SLTP. Meskipun penduduk
bekerja banyak berasal dari kelompok angkatan kerja
dengan pendidikan tamatan SLTP, namun tingkat
pengangguran terbuka juga didominasi oleh kelompok
.id
angkatan kerja dengan pendidikan yang sama.
go
Persentase pengangguran terbuka dengan pendidikan
tamatan SLTP di Provinsi Papua Barat mencapai
.
ps
14,61 persen pada bulan Agustus 2016. Tidak hanya Sumber: Sakernas Agustus, 2016
itu, pengangguran terbuka juga didominasi oleh t .b
ra
angkatan kerja lulusan SLTA, yang mencapai angka
Persentase Penduduk Bekerja menurut Lapangan
Gambar
4.4
a
8,76 persen. Hal ini patut menjadi perhatian karena Usaha Utama di Provinsi Papua Barat Tahun 2016
ab
atas.
tp
Indikator Sekolah, Murid, Guru SD, SLTP, dan Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan
5.
Tabel
.id
- SLTP 271 300
20 persen dari APBD. Besarnya perhatian pemerintah dan
- SLTA 160 172
go
tingginya harapan rakyat agar bangsa Indonesia menjadi
Jumlah Murid
bangsa yang cerdas dan berpendidikan terlihat dari dasar
.
ps
- SD 131 977 129 209
hukum tersebut.
- SLTP 43 655 45 140 t .b
Pendidikan wajib di Indonesia, termasuk Provinsi
ra
- SLTA 34 708 37 424
Papua Barat, dimulai dari jenjang sekolah setingkat SD
a
Jumlah Guru
hingga setingkat SMA. Hingga tahun 2016, tercatat Provinsi
ab
- SD 7 485 7 514
Papua Barat memiliki 976 unit sekolah setingkat SD, 300
pu
Rasio Murid Guru SLTP 12,13 12,61 menggambarkan rata-rata murid yang harus ditampung
ht
Rasio Murid Guru SLTA 10,34 11,25 setiap sekolah pada suatu daerah. Pada tahun 2016,
Rasio Murid Seklah SD 129,89 132,29 Provinsi Papua Barat memiliki rasio sekolah-murid jenjang
Rasio Murid SekolahSLTP 161,09 150,47 setingkat SD sebesar 132,29. Nilai ini menunjukkan bahwa
secara rata-rata sebuah SD di Provinsi Papua Barat harus
Rasio Murid Sekolah SLTA 216,92 217,58
menampung sekitar 132 sampai 133 murid pada tahun
Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017
tersebut. Sementara itu, rasio murid-sekolah pada jenjang
SLTP dan SLTA secara berturut-turut adalah 150,47 dan
Total alokasi dana BOS Papua Barat
bulan Maret 2015 adalah sebesar 36 217,58.
miliar rupiah. (Katadata.co.id)
Rasio jumlah murid terhadap guru menggambarkan
rata-rata beban guru dalam mengajar sejumlah murid.
Pada tahun 2016, Provinsi Papua Barat memiliki rasio
murid-guru jenjang setingkat SD sebesar 17,19. Hal ini
dapat diartikan bahwa secara rata-rata, seorang guru pada
Gambar
Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut
5.1 Kelompok Umur Provinsi Papua Barat Tahun 2016
kurang lebih 17 hingga 18 siswa. Sementara itu, rasio
murid-guru pada jenjang SLTP dan SLTA secara
19-24 Tahun 31.45
berturut-turut adalah 12,61 dan 11,25.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) digunakan 16-18 Tahun 80.28
untuk mengetahui seberapa besar penduduk pada
13-15 Tahun
.id
96.86
kelompok usia tertentu berpartisipasi dalam
go
menempuh pendidikan di sekolah pada suatu periode. 7-12 Tahun 96.85
Pada tahun 2016, APS usia 7-12 tahun di Provinsi
.
ps
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00
Papua Barat mencapai 96,85 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa sebesar 96,85 persen penduduk t .b
Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017
ra
usia 7-12 tahun yang sedang bersekolah pada tahun
Gambar
93.06
dan 31,45 persen. Terlihat penurunan APS terjadi
tp
89.59
menunjukkan adanya indikasi bahwa semakin tinggi APK 92.44
kelompok usia, ada kecenderungan penduduk untuk 111.49
berhenti sekolah.
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00
Nilai APK pada suatu jenjang sekolah SLTA/MA SLTP/MTs
menunjukkan tingkat partisipasi penduduk bersekolah Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017
.id
masyarakat untuk tidak mengenyam pendidikan ke jenjang
go
yang lebih tinggi.
32.24
Pada tahun 2016, lebih dari sepertiga penduduk
.
ps
Provinsi Papua Barat usia 10 tahun ke atas memiliki ijazah/
20.47
t.b
STTB tertinggi berupa ijazah setingkat SLTA. Meskipun
ra
tdk punya ijazah SD/MI demikian, penduduk usia 10 tahun ke atas yang tidak
a
Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017 cukup tinggi, yakni mencapai 20,47 persen. Hal ini dapat
://
Provinsi Papua Barat Tahun 2010-2016 (tahun) belum mengenyam pendidikan yang cukup tinggi di
ht
2012
2013
2015
2016
2010
2014
Kesehatan merupakan salah satu aspek yang Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kabupaten/
6.1
Tabel
KotaProvinsi Papua Barat Tahun 2016
diperhatikan dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Penyebaran sarana kesehatan di Provinsi Fasilitas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Rumah Sakit Puskesmas
Papua Barat dapat dilihat dari ada tidaknya fasilitas
(1) (2) (3)
kesehatan yang dapat dijangkau masyarakat pada 01. Fakfak 1 10
02. Kaimana 1 8
areanya. Hingga tahun 2016, belum semua kabupaten/ 03. Teluk Wondama 1 6
.id
kota memiliki rumah sakit di daerahnya. Empat 04. Teluk Bintuni 1 20
05. Manokwari 3 13
kabupaten yang belum memiliki rumah sakit tersebut
go
06. Sorong Selatan 1 15
antara lain; Kabupaten Tambrauw, Kabupaten 07. Sorong 2 17
.
ps
08. Raja Ampat 1 19
Maybrat, Kabupaten Manokwari Selatan, dan 09. Tambrauw 0 10
Kabupaten Pegunungan Arfak. Keempat kabupaten 10. Maybrat
t .b
11. Manokwari Selatan
0
0
14
4
ra
tersebut memang kabupaten-kabupaten termuda di 12. Pegunungan Arfak 0 9
a
71. Sorong 5 6
Provinsi Papua Barat yang terbentuk dari hasil
ab
Jenis Imunisasi
Umumnya, balita masih sensitif terhadap kondisi Kabupaten/Kota Polio
BCG Campak
lingkungannya, termasuk penyakit yang disebabkan 1 2 3+
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
virus maupun kuman. Pada kondisi Bulan Maret 2016, 01. Fakfak 95,32 81,04 29,21 8,51 60,58
02. Kaimana n.a. 78,71 6,70 15,55 77,94
tercatat belum semua balita mendapatkan imunisasi,
03. Teluk Wondama 81,11 66,40 28,72 16,10 43,46
seperti imunisasi BCG, Campak dan Polio. Hal ini patut 04. Teluk Bintuni 96,34 85,21 10,57 5,82 69,95
05. Manokwari n.a. 83,14 11,16 9,02 70,52
menjadi perhatian, mengingat pentingnya peranan 06. Sorong Selatan 97,06 80,70 18,48 4,41 65,02
imunisasi dalam membantu balita melawan penyakit 07. Sorong 95,13 72,45 14,66 2,95 76,75
08. Raja Ampat 91,02 68,36 21,47 18,46 37,98
yang menyerang. Sosialisasi mengenai esensi 09. Tambrauw 84,44 80,02 17,59 21,31 47,52
imunisasi kepada orang tua, juga keterjangkauan 10. Maybrat n.a. 93,71 13,39 5,36 64,84
11. Manokwari Selatan 79,48 65,80 16,18 5,23 72,77
sarana pra sarana untuk mendapatkan imunisasi perlu 12. Pegunungan Arfak 74,28 40,51 20,41 29,40 23,51
ditingkatkan sehingga manfaat imunisasi dapat 71. Sorong 97,58 87,28 8,42 12,01 76,04
Papua
Sumber: Kementerian Kesehatan,94,81
Barat 2015 79,74 14,30 10,22 67,75
dirasakan oleh seluruh anak-anak di Provinsi Papua
Sumber: Papua Barat Dalam Angka 2017
Barat.
Indikator Perumahan Provinsi Papua Barat Hingga tahun 2016, lebih dari 72 persen rumah
Tabel
7. Tahun 2016
yang ditempati masyarakat sudah berstatus milik sendiri.
Uraian 2016 Sementara itu, masih terdapat 13,28 persen masyarakat
Kepemilikan Rumah (%) yang menempati rumah yang dikontrak/ disewa.
Milik Sendiri 72,50 Sebagian besar rumah tangga di Provinsi Papua
Kontrak/ Sewa 13,28
Barat tinggal di rumah dengan atap dari seng. Pada tahun
Bebas Sewa 9,75
2016, tercatat 93,29 persen rumah tangga memiliki tempat
.id
Lainnya 4,47
Jenis Dinding Terluas (%) tinggal dengan atap seng. Dari sisi dinding dan lantai,
go
Tembok 60,64
sebagian besar rumah tangga tinggal di tempat yang
Kayu 37,00
.
ps
Bambu 0,13 memiliki dinding tembok (60,64 persen) dan kayu (37,00
Lainnya 2,09 persen).
Jenis Atap Terluas (%) t .b
Adapun sumber air minum utama yang dimiliki
ra
Beton 0,84
Genteng 0,34 sebagian besar rumah tangga adalah Air Isi Ulang (36,18
a
ab
IPM adalah indeks komposit yang terbentuk atas Indikator Pembangunan Manusia
Tabel
8.1 Provinsi Papua Barat Tahun 2016
empat komponen indikator, yaitu angka harapan hidup,
harapan dan rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran Uraian 2016
merefleksikan dimensi hidup sehat dan umur panjang. Angka Harapan Hidup (th) 65,30
Indikator harapan dan rata- rata lama sekolah Harapan Lama Sekolah (th) 12,26
.id
merepresentasikan output dari dimensi pendidikan. Rata-rata Lama Sekolah (th) 7,06
go
Indikator pengeluaran per kapita digunakan untuk Pengeluaran per Kapita Riil Disesuaikan
7.175
(PPP) (ribu Rp)
menjelaskan dimensi hidup layak.
.
ps
Peringkat IPM 33
IPM Provinsi Papua Barat memiliki
kecenderungan untuk meningkat dari tahun ke tahun. t .b
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, 2016
ra
Hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kualitas
a
.id
sebagai nilai pengeluaran minimum yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan maupun
go
non makanan setiap individu per bulan. Penduduk
.
ps
yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, 2016
.b
bulan di bawah Garis Kemiskinan dikategorikan
t
ra
sebagai penduduk miskin.
a
Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Papua Barat, tahun 2016 tersebut, tercatat jumlah penduduk miskin
8.2
pu
Gambar
Pertanian merupakan sektor yang memiliki Perkembangan Share PDRB Sektor Pertanian Papua
9.1 Barat Tahun 2011-2016 (%)
kontribusi yang cukup besar, meskipun tidak lagi
dominan terhadap perekonomian Provinsi Papua Barat
pada tahun 2016. Tercatat kontribusi yang diberikan
sektor pertanian terhadap perekonomian Papua Barat
pada tahun 2016 mencapai 10,94 persen, atau
.id
merupakan sektor yang memberi kontribusi terbesar
go
keempat. Nilai kontribusi ini sebenarnya mengalami
peningkatan dari tahun 2015, sebesar 10,87 persen.
.
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2016
ps
Sektor pertanian masih berperan sangat penting
.b
Gambar
dalam perekonomian Provinsi Papua Barat. Sektor ini Share Subsektor Pertanian Provinsi Papua Barat
9.2
t
ra
Tahun 2016 (%)
cukup kompleks, mencakup subsektor Pertanian,
a
.id
share ini masih tergolong sangat besar dan
go
menunjukkan betapa banyaknya penduduk yang
.
ps
menggantungkan penghasilannya dari sektor ini. Oleh
karena itu, ada baiknya pemerintah lebih
t .b
memperhatikan kebijakan-kebijakan yang perlu
ra
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016 dilakukan untuk memperkuat sektor pertanian di
a
ab
Gambar
Share Sektor Pertambangan dan Penggalian ter-
10.1 hadap PDRB Tahun 2016(%)
sektor yang memiliki kontribusi yang cukup besar,
meskipun bukan sektor yang dominan terhadap
perekonomian Provinsi Papua Barat pada tahun 2016.
Tercatat kontribusi yang diberikan sektor ini terhadap
perekonomian Papua Barat pada tahun 2016
.id
mencapai 19,13 persen, atau merupakan sektor yang
memberikan kontribusi terbesar kedua. Meskipun
go
demikian, nilai kontribusi ini sebenarnya mengalami
.
ps
penurunan dari tahun 2015 yang mencapai 19,49
persen. t .b
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
ra
Laju pertumbuhan sektor Pertambangan dan
a
tahun sebelumnya.
Subsektor Pertambangan Minyak, Gas dan
Panas Bumi merupakan subsektor dengan kontribusi
terbesar pada Pertambangan dan Penggalian. Tercatat
pada tahun 2015, hingga 94,68 persen nilai tambah
yang dihasilkan sektor Pertambangan dan Penggalian
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
disumbang oleh subsektor ini. Nilai ini mengalami
penurunan dari besaran kontribusinya di tahun 2015
yang sebesar 94,75 persen. Penurunan kontribusi ini
Produksi LNG Tangguh terbesar
dipengaruhi dari adanya kenaikan nilai tambah yang diekspor ke jepang sebesar 40 persen
dengan total pendapatan negara
dihasilkan oleh subsektor Pertambangan dan
mencapai 6,4 miliar USD per tahun.
Penggalian Lainnya yang lebih besar daripada
kenaikan yang terjadi pada subsektor Pertambangan
.id
di Indonesia. Kontributor minyak dan gas (migas)
go
terbesar Provinsi Papua Barat adalah pertambangan
LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni.
.
ps
Subsektor Pertambangan Bijih Logam memiliki
Ekspor LNG Tangguh dengan kapal (Sumber: Image Google)
.b
kontribusi terkecil pada lapangan usaha Pertambangan
t
ra
dan Penggalian. Pada tahun 2016, tercatat kontribusi
a
Gambar
Sektor Industri pengolahan merupakan sektor 11.1
Perkembangan Share Industri Pengolahan terhadap
PDRB Tahun 2012-2016 (%)
yang memiliki kontribusi paling besar terhadap
perekonomian Provinsi Papua Barat pada tahun 2016.
Tercatat kontribusi yang diberikan sektor industry
pengolahan terhadap perekonomian Provinsi Papua
Barat pada tahun 2016 mencapai 26,40 persen. Nilai
.id
kontribusi dari Industri Pengolahan cenderung
go
mengalami penurunan. Kontribusi pada tahun 2011
tercatat mencapai 31,92 persen dan terus menurun
.
ps
hingga tahun 2016, dengan kata lain, Industri
Pengolahan memiliki nilai kontribusi sebesar 26,40 t .b
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
ra
persen ini merupakan nilai terkecil selama 6 tahun
a
terakhir.
ab Gambar
dihasilkan sektor Industri Pengolahan disumbang oleh 1. Industri Besar (tenaga kerja 100 orang)
subsektor ini. 2. Industri Sedang (tenaga kerja 20-99 orang)
3. Industri Kecil (tenaga kerja 5-19 orang)
Nilai tambah pada subsektor ini didominasi dari 4. Industri Rumah Tangga (tenaga kerja 1-4 orang)
hasil dua tambang besar yang dimiiki Papua Barat,
yakni tambang minyak di Kabupaten Sorong dan
.id
Bintuni. Meskipun LNG Tangguh merupakan
go
pertambangan dengan nilai produksi yang tinggi,
namun sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan
.
ps
Usaha Indonesia (KBLI 2005) dalam penghitungan
.b
PDRB nilai tambahnya sebagian besar masuk kedalam
t
ra
sektor industri pengolahan karena telah mengalami
a
Nilai tambah pada subsektor ini tercatat Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus
didominasi dari hasil dua tambang
besar yang dimiiki Papua Barat, yakni juga Industri Makanan dan Minuman secara berturut-
tambang minyak di Kabupaten Sorong
dan tambang Liquid Natural Gas (LNG)
turut berkontribusi 4,81 persen dan 3,35 persen
di Kabupaten Teluk Bintuni. terhadap nilai tambah Industri Pengolahan.
Bila dilihat dari sisi ketenagakerjaan, pada
Tahun 2016, pekerja pada Industri Pengolahan tercatat
mencapai lebih dari 12 ribu orang. Pekerja laki-laki
cukup mendominasi pada Industri Pengolahan dengan
proporsi mencapai 42,04 persen.
Gambar
Kontribusi Sektor Pertanian dan Konstruksi terhadap
kontribusi yang cukup besar, meskipun bukan 12.1 PDRB, Tahun 2012-2016 (%)
.id
memberi kontribusi terbesar ketiga. Nilai kontribusi ini
go
mengalami peningkatan dari tahun 2015 yng hanya
.
ps
mencapai 13,94 persen.
Kontribusi sektor konstruksi yang cukup besar
pada perekonomian Papua Barat ditengarai
t .b
ra
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
disebabkan oleh percepatan pembangunan di Provinsi
a
ab
Perpres Nomor 65 Tahun 2011. Sektor konstruksi Provinsi Papua Barat Tahun 2012-2016
.id
indeks yang menggambarkan perbandingan tingkat
go
kemahalan harga bangunan/konstruksi suatu kabupaten/
.
ps
kota atau provinsi terhadap rata-rata nasional. Pada
tahun 2016, Provinsi Jawa Timur menjadi daerah
Sumber: Image Google t .b
rujukan penghitungan IKK daerah lainnya (Kota
ra
Surabaya=100). IKK merupakan salah satu alokator
a
ab
Kabupaten/Kota di Papua Barat Tahun 2016 Bila IKK suatu daerah bernilai lebih dari 100
menunjukkan bahwa secara rata-rata biaya yang
pa
Sumber: Indeks Kemahalan Konstruksi Provinsi Papua Barat 2016 Provinsi Papua Barat secara rata-rata membutuhkan
biaya yang lebih besar untuk membangun bangunan per
satuan ukuran luas dibandingkan Kota Surabaya.
Indeks Kemahalan Konstruksi
(IKK) Proinsi Papua Barat Tahun
2016 adalah yang tertinggi
kedua di Indonesia setelah IKK
Provinsi Papua.
Gambar
Jumlah Hotel Bintang dan Non Bintang
sektor perhotelan dalam menyediakan akomodasi bagi 13.1 Provinsi Papua Barat, Tahun 2012 - 2016
.id
mengalami penambahan pada provinsi ini.
go
Pada tahun 2016, hotel di Provinsi Papua Barat
berjumlah 125 buah, terdiri dari 15 hotel bintang dan
.
ps
110 hotel non bintang. Jumlah ini meningkat dari
kondisi tahun 2015, di mana hanya terdapat 15 hotel t .b
Sumber: Statistik Indonesia 2017
ra
bintang dan 102 hotel non bintang di Provinsi Papua
a
Barat.
ab
Usaha perhotelan tentu tidak terlepas dari Proporsi Pekerja Perhotelan Menurut Tingkat Pen-
Gambar
pu
.id
itu jumlah tamu domestik yang menginap di hotel
go
melati juga sangat besar, yakni hingga 111.468 orang.
Fenomena ini dapat mengindikasi adanya preferensi
.
ps
tamu asing untuk menginap pada hotel bintang.
13.3 Non Bintang di Provinsi Papua Barat terlihat bahwa Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel
pu
Tahun 2011-2015
bintang di Provinsi Papua Barat selalu lebih tinggi
pa
Gambar
Transportasi merupakan sektor yang sangat Kontribusi terhadap PDRB dan Pertumbuhan Sektor
14.1 Transportasi dan Pergudangan Tahun 2011-2016 (%)
esensial bagi kehidupan bermasyarakat. Transportasi
memiliki peran penting dalam menunjang kelancaran
aktivitas penduduk, baik dari sisi ekonomi maupun
sosial. Bukan hanya berkaitan dengan angkutan bagi
penduduk, transportasi juga berperan penting dalam
.id
pendistribusian barang dari suatu tempat ke tempat
go
lain.
Pembangunan akses transportasi terutama jalan
.
ps
darat akan memberikan multiplier effect dari banyak
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
sisi. Akses transportasi yang baik akan memudahkan t .b
ra
pemerataan pendidikan, kesehatan, distribusi barang
a
Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas y ang masih menjadi angkutan primadona bagi masyarakat
Gambar
.id
masyarakat. Dengan menggunakan internet, pencarian
go
dan penyebaran informasi dapat dilakukan secara luas
melintasi batas ruang dan waktu tanpa harus
.
ps
mengeluarkan biaya yang sangat mahal. Penggunaan
.b
internet sebagai media komunikasi juga terjadi di
t
ra
Provinsi Papua Barat.
a
Mengakses Internet 3 Bulan Terakhir Menurut Alat sekitar 20,22 persen penduduk usia 5 tahun ke atas
14.2
pa
Gambar
Jasa keuangan merupakan salah satu sektor Kontribusi terhadap PDRB dan Pertumbuhan Sektor
15.1 Jasa Keuangan dan Asuransi Tahun 2012-2016 (%)
penunjang perekonomian suatu daerah. Sektor ini
memberi kontribusi setidaknya sebesar 1,58 persen
pada perekonomian Provinsi Papua Barat di tahun
2016. Kontribusi ini mengalami penurunan sebesar
0,01 prsen daripada tahun sebelumnya yang mencapai
.id
1,59 persen. Laju pertumbuhan sektor ini juga bernilai
go
positif yakni mencapai 2,47 persen. Nilai ini juga
.
mengalami penurunan dibandingkan laju pertumbuhan
ps
yang terjadi pada tahun 2015 yang mencapai 9,70
persen. Hal ini secara tidak langsung menjelaskan
t .b
ra
bahwa Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
a
ab
.id
April 116,10 121,95 -0,38 dapat berdampak pada penurunan motif pengusaha
go
Mei 116,27 121,28 -0,55 untuk berproduksi.
Juni 118,27 122,94 1,37
Perkembangan harga, khususnya harga barang
.
ps
Juli 120,36 124,36 1,15
konsumsi, dapat digambarkan dari waktu ke waktu
Agtustus
September
120,59
120,89
125,94
125,71
1,27
-0,18
t .b
melalui Indeks Harga Konsumen (IHK). IHK Papua
ra
Oktober 120,57 124,41 -1,03 Barat pada 2016 (kondisi Desember) tercatat sebesar
a
Desember 121,33 125,72 0,63 harga-harga barang konsumsi pada Desember 2016
pu
Sumber: Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Provinsi Papua Barat, 2015 dan 2016 telah mengalami perubahan harga, berupa kenaikan,
pa
1. Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawai (wage- harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum
ht
indexation).
2. Penyesuaian nilai kontrak (contractual payment). dikonsumsi rumah tangga. Perubahan yang dimaksud
3. Eskalasi nilai proyek (project escalation).
adalah terjadi kenaikan atau mungkin penurunan harga
4. Penentuan target inflasi (inflation targeting).
5. Indeksasi Anggaran Pendapatan dan Belanja barang dan jasa. Rata-rata tertimbang dari perubahan
Negara/Daerah (budget indexation).
6. Sebagai pembagi PDB/PDRB (GDP/GRDB deflator) harga barang dan jasa tersebut pada periode waktu
7. Sebagai proxy perubahan biaya hidup (proxy of tertentu (bulanan) disebut inflasi/harga naik (nilainya
cost of living).
8. Indikator dini tingkat bunga, valas, dan indeks >0) dan deflasi/harga turun (nilainya <0).
harga saham. Inflasi dapat dihitung dengan menghitung laju
pertumbuhan IHK. Adapun pada tahun 2016, inflasi
tertinggi terjadi pada bulan Juni 2016, yakni mencapai
Inflasi tahunan tertinggi
yang pernah terjadi di 1,37 persen. Kenaikan ini ditengarai disebabkan oleh
Papua Barat adalah sebesar
20,06 persen dan menjadi adanya fenomena Bulan Ramadhan dan menyambut
yang tertinggi di Indonesia
Hari Raya Idul Fitri.
Gambar
Persentase Rata-rata Pengeluaran Per Kapita
17.1 Sebulan DI Provinsi Papua Barat Tahun 2016
per kapita per bulan di wilayah Provinsi Papua Barat
mencapai Rp 1.009.401,-.
Pengeluaran per kapita dapat kita lihat
berdasarkan tipe daerah yakni perkotanan dan
perdesaan. Baik perkotaan maupun perdesaan, rata-
.id
rata pengeluaran per kapita per bulan pada tahun 2016
go
berturut-turut mencapai Rp 1.303.566,- dan
Rp 825.653,-. Bila perkotaan dan perdesaan digabung,
.
ps
rata-rata pengeluaran per kapita menjadi sebesar
Rp 1.009.401,-. t .b
Sumber: Statistik Indonesia 2017
ra
Bila dilihat menurut jenis barangnya,
a
Gambar
pengeluaran per kapita Provinsi Papua Barat Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Sebulan Menurut
17.2
ab
makanan.
tp
Perkembangan Kontribusi dan Laju Pertumbuhan sektor yang berkontribusi cukup besar di
18.1 Sektor Perdagangan Papua Barat 2012-2016 (%)
perekonomian Provinsi Papua Barat. Sejak tahun
2012, kontribusi sektor perdagangan kian mengalami
peningkatan terhadap keseluruhan perekonomian
Papua Barat. Hingga tahun 2016, tecatat peran sektor
.id
perdagangan mencapai 6,58 persen terhadap seluruh
PDRB Provinsi Papua Barat, yang merupakan nilai
go
kontribusi terbesar dari sektor perdagangan selama 5
.
ps
tahun terakhir.
t .b Sektor perdagangan juga memiliki tren
ra
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016 perkembangan yang sangat baik. Tercatat sejak tahun
a
18.2
Share Subsektor pada Sektor Perdagangan dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan sektor
Provinsi Papua Barat 2015 (%)
://
Tabel
PDRB Papua Barat tahun 2016 mengalami 19.1 Lapangan Usaha Papua Barat 2015-2016 (Rp Juta)
peningkatan yang cukup tajam. Pada tahun tersebut ADHB ADHK
Uraian
nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2015 2016 2015 2016
.id
PDRB ADHB menggambarkan nilai tambah yang E 66.101,77 70 338,4 58.807,35 60 757,4
go
dihasilkan seluruh sektor ekonomi secara nominal F 8.769.684,09 9 906 17,5 5.991.887,30 6 577 587,7
.
ps
H 1.659.495,21 1 883 883,0 1.230.859,16 1 330 984,0
berjalan). Pada tahun 2016, terjadi peningkatan nilai
.b
I 372.991,58 411 626.8 265.192,66 285 537,6
PDRB ADHB hingga Rp 7 milyar. Hal ini menunjukkan t J 932.041,28 1051 988,9 896.731,21 984 342,5
ra
bahwa adanya peningkatan pendapatan Provinsi K 999.531,92 1051 054,8 743.893,06 762 300,1
a
Papua Barat secara nominal di tahun 2016. Meskipun L 732.232,54 820 560,4 566.612,62 614 291,1
ab
disebabkan oleh adanya pengaruh inflasi (kenaikan R,S,T,U 171.954,82 191 345,6 136.254,25 146 303,8
tp
harga) yang masuk dalam penghitungan PDRB, PDRB 62.882.024,41 62 889 888,8 52.347.420,68 54 711 282,2
ht
Jasa Pendidikan
PDRB ADHK akan mencerminkan adanya kenaikan P
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Q
R,S,T,U Jasa lainnya
.id
Bila tanpa memperhitungkan subsektor minyak dan
go
gas (migas), besarnya PDRB ADHB Papua Barat tahun
2015 mencapai Rp. 50,819 triliun, sementara PDRB
.
ps
ADHK senilai Rp. 44,032 triliun. Nilai PDRB tanpa migas
.b
juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015,
t
ra
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
baik secara nominal maupun riil.
a
bahkan lebih besar dari nilai PDRB ADHK sendiri. Hal ini
pa
Gambar
Share Sektor Ekonomi Papua Barat Tanpa Migas
konstruksi memiliki kontribusi 12,02 persen. 19.2 Tahun 2016 (%)
Bila struktur ekonomi dilihat tanpa
memperhitungkan subsektor migas, maka kontributor
utama perekonomian Papua Barat berada pada sektor
Konstruksi (25,57%); Pertanian (18,82%); dan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
.id
Sosial Wajib (18,08). Sementara itu sektor industri
go
pengolahan nonmigas hanya berkontribusi 4,56 persen
.
terhadap perekonomian Provinsi Papua Barat pada
ps
tahun 2016.
Pertumbuhan ekonomi disuatu daerah biasanya
t .b
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
ra
dihitung dengan membandingkan besarnya nilai
Gambar
a
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
.id
Sumatera Barat 1,31 2,03
tinggi dua kali lipat dibandingkan rata-rata laju
Riau 2,59 2,51
go
Jambi 1,80 1,34 pertumbuhan penduduk nasional pada periode yang
Sumatera Selatan 1,46 3,15 sama, yang hanya mencapai pertumbuhan sebesar
.
ps
Bengkulu 1,69 0,74
Lampung 1,21 3,17
1,36 persen.
Kep. Babel 2,20 0,54 t .b Meskipun penduduk Provinsi Papua Barat
ra
Kep. Riau 3,06 0,78
cenderung meningkat dari waktu ke waktu dengan laju
DKI Jakarta 1,07 3,97
a
Banten 2,,23 4,72 Provinsi Kalimantan Utara. Tercatat hanya 0,35 persen
://
Kalimantan Barat 1,63 1,88 Dari hasil proyeksi Sensus Penduduk 2010
Kalimantan Tengah 2,,33 0,99
Kalimantan Selatan 1,81 1,57
(SP2010), diketahui umur median penduduk Provinsi
Kalimantan Timur 2,58 1,35 Papua Barat pada tahun 2016 adalah sebesar 20,88
Kalimantan Utara - 0,26
tahun, dapat dikatakan penduduk Provinsi Papua Barat
Sulawesi Utara 1,13 0,94
Sulawesi Tengah 1,67 1,13 tergolong kategori penduduk usia menegah. Hal ini
Sulawesi Selatan 1,10 3,33 dapat mengindikasikan bahwa sebagian besar
Sulawesi Tenggara 2,16 0,99
penduduk Provinsi Papua Barat masuk dalam
Gorontalo 1,62 0,44
Sulawesi barat 1,93 0,51 kelompok umur muda (produktif).
Maluku 1,79 0,66
Dengan kondisi kependudukan tersebut,
Maluku Utara 2,16 0,46
Papua Barat 2,61 0,35 menyebabkan Provinsi Papua Barat memiliki jumlah
Papua 1,95 1,24 tenaga kerja yang melimpah. Adapun TPAK Provinsi
Indonesia 1,36 100,00 Papua Barat pada Agustus 2016 tercatat mencapai
Sumber: Statistik Indonesia 2017 70,06 persen, atau tertinggi ke sembilan dari 34
provinsi yang ada di Indonesia. Sementara itu, pada TPAK dan TPT Provinsi di Indonesia,
Tabel
20.2 Kondisi Agustus 2016 (%)
Agustus 2016 Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi
Papua Barat menempati urutan ke delapan belas,
Provinsi TPAK TPT
dengan nilai sebesar 7,46 persen. Nilai tersebut cukup
Aceh 64,26 7,57
besar, meskipun bahkan lebih tinggi daripada TPT Sumatera Utara 65,99 5,84
.id
Riau 66,25 7,43
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat
Jambi 67,54 4,00
go
pada tahun 2016 tercatat bernilai positif tetapi Sumatera Selatan 71,59 4,31
.
ps
Lampung 69,61 4,62
Kualitas pembangunan manusia suatu wilayah Kep. Babel 68,93 2,60
dapat ditinjau melalui IPM daerah tersebut. IPM Kep. Riau
t .b 65,93 7,69
ra
DKI Jakarta 66,91 6,12
Provinsi Papua Barat pada tahun 2016 mencapai
Jawa Barat 60,65 8,89
a
Kemiskinan. Pada Maret 2016, Garis Kemiskinan Kalimantan Barat 69,32 4,23
ht
Perkotaan pada Provinsi Papua Barat sebesar Rp Kalimantan Tengah 71,30 4,82
Kalimantan Selatan 71,57 5,45
487.722,- (garis kemiskinan tertinggi keenam dari 34 Kalimantan Timur 67,79 7,95
provinsi). Sementara itu, Garis Kemiskinan Perdesaan Kalimantan Utara 62,40 5,23
Sulawesi Utara 65,11 6,18
pada Provinsi Papua Barat sebesar Rp 466.996,-
Sulawesi Tengah 72,28 3,29
(garis kemiskinan tertinggi keenam dari 34 provinsi). Sulawesi Selatan 62,92 4,80
Baik Garis Kemiskinan Perkotaan maupun Perdesaan, Sulawesi Tenggara 73,47 2,72
Gorontalo 67,89 2,76
keduanya cukup tinggi, dan melebihi nilai Garis Sulawesi barat 71,90 3,33
Kemiskinan nasional. Hal ini menunjukkan bahwa Maluku 64,51 7,05
Maluku Utara 66,19 4,01
secara rata-rata biaya yang dibutuhkan setiap
Papua Barat 70,05 7,46
penduduk Provinsi Papua Barat dalam memenuhi Papua 76,70 3,35
kebutuhan dasarnya per bulan jauh lebih tinggi Indonesia 66,34 5,61
dibandingkan dengan provinsi lain.
Sumber: Statistik Indonesia 2017
Garis Kemiskinan Wilayah Maluku dan Papua untuk diperhatikan, salah satunya karena harga
Tabel
Maluku Utara 390 788 371 289 beberapa indikator, salah satunya IKK. Nilai IKK
memberi gambaran mengenai biaya yang dibutuhkan
.id
Papua Barat 487 727 466 996
Papua 466 985 412 991 untuk membangun membangun bangunan per satuan
go
ukuran luas pada suatu daerah. IKK Papua Barat pada
Indonesia 364 527 343 647
.
ps
tahun 2016 mencapai 146,46 dan merupakan IKK
Sumber: Statistik Indonesia 2017 tertinggi kedua se-Indonesia setelah Provinsi Papua.
t .b
a ra
ab
Lampiran Tabel
a
ab
pu
pa
://
tp
ht
.id
Sorong Selatan 6594,31
Kabupaten Sorong 6544,23
go
Raja Ampat 8 034,44
Tambrauw 11 529,18
.
ps
Maybrat 5 461,69
Manokwari Selatan 2 812,44
Pegunungan Arfak
Kota Sorong
t .b 2 773,74
656,64
ra
Papua Barat 99 671,63
a
Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri No 6 Tahun 2008, UU Pembentukan Kabupaten Manokwari
Selatan dan Pegunungan Arfak
ab
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
pu
.id
Sorong 61,86 62,42
go
Raja Ampat 61,23 61,95
Tambrauw 49,77 50,35
.
ps
Maybrat 55,78 56,35
MAnokwari Selatan
.b
56,59 57,12
Pegunungan Arfak 53,73
t 53,89
ra
Kota Sorong 75,91 76,33
a
Jumlah Penduduk Miskin (000) Persentase Penduduk Miskin (%) Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
ht
Tahun
Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa
Maret 2014 14,78 214,65 229,43 5,86 36,16 27,13 416.158 389.812 397.662
Sept 2014 14,06 211,40 225,46 5,52 35,01 26,26 440.241 423.701 428.608
Maret 2015 19,34 206,03 225,36 5,86 37,97 25,82 452.022 435.207 441.569
Sept 2015 18,82 206,72 225,54 5,68 37,94 25,73 478.699 457.222 465.348
Maret 2016 20,96 204,85 225,81 6,14 37,48 25,43 487 727 466 996 474.967
Sept 2016 20,11 203,49 223,60 5,69 37,33 24,88 508 262 480 945 494.603
ADHB ADHK
Uraian
2015 2016 2015 2016
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.805.211,90 7.291.369,80 5.460.388,07 5.597.678,30
.id
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas 23.933,59 26.470,30 17.330,06 19.190,20
go
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
66.101,77 70.338,40 58.807,35 60.757,40
Limbah dan Daur Ulang
.
ps
Konstruksi 8.769.684,09 9.906.117,50 5.991.887,30 6.577.587,70
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
Distribusi
Uraian
2015 2016
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 10,82 10,94
.id
Pertambangan dan Penggalian 19,49 19,13
go
Industri Pengolahan 28,76 26,40
.
Pengadaan Listrik dan Gas 0,04 0,04
ps
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
0,11 0,11
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
t .b 13,95 14,87
ra
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
6,14 6,58
a
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
Laju Pertumbuhan
Uraian
2015 2016
2,14 2,10
.id
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian 1,21 0,79
go
Industri Pengolahan 2,12 3,28
.
- 8,23 4,53
ps
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
5,35 3,32
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
t .b 9,73 9,77
ra
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
6,86 9,06
a
Sumber: PDRB Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016