Anda di halaman 1dari 4

Harji Kalbuadi

16/407073/PEK/22308

Sumber Daya dan Biaya Sewa Ekonomi

Dalam pasar yang tidak sempurna sebuah perusahaan harus mampu mengatur strategi agar
memiliki daya saing yang lebih baik dan mampu bertahan di dalam pasar tersebut. Strategi
tersebut harus mampu memanfaatkan ketidakefisienan pasar dan digunakan untuk meraup
keuntungan semaksimal mungkin. Dalam hal ini strategi perusahaan memiliki dua fungsi yang
penting. Fungsi pertama yaitu menentukan posisi perusahaan dalam pasar. Dengan adanya
strategi maka perusahaan mampu menentukan kelemahan dan kekuatannya, dan menempatkan
dirinya di posisi yang menguntungkan. Fungsi kedua strategi yaitu menyelaraskan kinerja
internal perusahaan. Dengan adanya strategi maka perusahaan mampu menentukan berbagai
langkah yang akan diambil di masa yang akan datang. Dengan demikian maka seluruh elemen
internal yang ada di dalam perusahaan akan disesuaikan agar selaras sehingga berbagai langkah
tersebut dapat dijalankan dengan sempurna.

Kepemilikan sumber daya merupakan penyebab yang membedakan daya saing yang dimiliki serta
strategi setiap perusahaan. Strategi yang digunakan oleh perusahaan tersebut dibatasi oleh besar
sumber daya yang dimiliki. Dengan demikian pada dasarnya sumber daya merupakan esensi dari
strategi. Di mana strategi perusahaan dilakukan untuk mengalokasikan sumber daya yang
terbatas sehingga mampu mendatangkan profit setinggi-tingginya.

Sumber daya memiliki tiga macam bentuk yang berbeda, yaitu bersifat nyata, tidak nyata, dan
kemampuan organisasi. Aset yang bersifat nyata atau tangible merupakan sumber daya yang
muncul di dalam neraca perusahaan. Aset ini dapat dilihat dan dapat diukur. Sebagai contoh aset
yang bersifat nyata adalah tanah, bahan mentah, fasilitas produksi, dan lain sebagainya. Bentuk
sumber daya selanjutnya adalah sumber daya yang bersifat tidak nyata atau intangible. Aset ini
tidak bisa diukur, dan merepresentasikan berbagai aset intelektual yang dimiliki oleh perusahaan,
seperti merek, paten, pengetahuan tentang teknologi, reputasi perusahaan, dan lain sebagainya.
Aset intangible tidak akan berkurang jika digunakan, dan di beberapa aspek akan bertumbuh
ketika digunakan. Bentuk sumber daya terakhir adalah kapabilitas atau kemampuan organisasi.
Kapabilitas organisasi adalah aset yang berbentuk kombinasi berbagai aset, orang, dan proses
yang dimiliki dan digunakan oleh organisasi untuk mengubah input menjadi output. Semakin baik
kapabilitas organisasi sebuah perusahaan maka akan semakin efektif dan efisien segala langkah
dan strategi yang diambil oleh perusahaan tersebut. Implikasinya daya saing perusahaan dalam
pasar akan meningkat, hal ini disebabkan karena perusahaan dengan kapabilitas yang baik
mampu mengolah input yang sama dengan perusahaan pesaing dengan lebih efektif dan efisien.

Seringkali perusahaan mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi sumber


daya yang mereka miliki, dan mengetahui apakah sumber daya tersebut merupakan kelemahan
atau kekuatan. Untuk mengidentifikasi nilainya sebuah perusahaan harus melihat sumber daya
Harji Kalbuadi
16/407073/PEK/22308

yang dimiliki dari perspektif eksternal dan objektif. Nilai sebuah sumber daya dipengaruhi oleh
tiga faktor, yaitu permintaan (demand), kelangkaan (scarcity), dan kesesuaian (appropriability).
Nilai sumber daya muncul ketika sumber daya tersebut diinginkan oleh konsumen, tidak mudah
ditiru oleh kompetitor, dan mampu membawa keuntungan bagi perusahaan. Sumber daya akan
bernilai jika mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik daripada kompetitornya.

Agar bernilai, sebuah sumber daya harus mampu terus membawa demand bagi perusahaan.
Apabila sumber daya merupakan bagian penting dari strategi namun tidak membedakan produk
sebuah perusahaan dengan perusahaan lain maka tidak akan mampu memberikan daya saing
yang lebih bagi perusahaan tersebut. Perusahaan juga harus mewaspadai adanya produk
substitusi yang mampu menggeserkan peran produknya, mengurangi demand bagi produk, dan
tentu akan berdampak negatif terhadap profit perusahaan.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah faktor kelangkaan sumber daya
tersebut. Semakin langka sebuah sumber daya maka semakin berharga sumber daya tersebut.
Namun demikian perusahaan harus mampu menjaga ketersediaan dan kelangkaan sumber daya
tersebut, agar daya saing yang dimunculkan dengan adanya sumber daya tersebut mampu
berkesinambungan. Faktor kelangkaan erat hubungannya dengan faktor inimitability, atau
tingkat kesulitan sumber daya untuk ditiru oleh kompetitor. Semakin sulit sumber daya untuk
ditiru oleh kompetitor maka akan semakin besar nilai yang dimiliki oleh sumber daya tersebut.
Jika kompetitor dengan mudah meniru sumber daya yang dimiliki sebuah perusahaan maka tentu
faktor kelangkaan atau scarcity tidak akan memberikan daya saing, karena banyak perusahaan
mampu menggunakan sumber daya yang mirip atau bahkan sama.

Faktor terakhir adalah appropriability atau kesesuaian. Faktor ini menilik ke mana arah profit atau
keuntungan yang dimunculkan oleh sumber daya akan mengalir. Tidak semua profit yang
dihasilkan oleh sebuah sumber daya akan masuk ke kantong perusahaan. Sebagian dari profit
tersebut akan didistribusikan ke berbagai pihak ketiga. Dengan demikian apabila perusahaan
mampu menciptakan sumber dayanya sendiri maka profit tersebut akan seluruhnya masuk ke
kantong perusahaan tersebut. Sebagai contoh, Walt Disney secara mandiri membuat produknya
sendiri yaitu kartun, tanpa melibatkan pihak lainnya. Dengan demikian keseluruhan keuntungan
yang didapatkan dari produk kartun tersebut akan diklaim oleh Disney. Dengan demikian jika
keuntungan yang didapatkan dari sebuah sumber daya tinggi namun perusahaan harus membagi
keuntungan tersebut dengan pihak lain maka tentu akan mempengaruhi nilai dari sumber daya
tersebut.

Selain ketiga faktor di atas faktor lain yang mempengaruhi nilai sebuah sumber daya lebih bersifat
intrinsik. Ada beberapa elemen yang mempengaruhi faktor ini, pertama adalah kapasitas.
Kapasitas sebuah sumber daya tentu berbeda antara satu dengan yang lain, sebagai contoh
kapasitas minyak yang terkandung di dalam bumi tentu lebih terbatas dibandingkan dengan
Harji Kalbuadi
16/407073/PEK/22308

kapasitas air yang ada di dalam bumi. Atau kapasitas mesin cetak tentu lebih terbatas
dibandingkan dengan merek yang dicetak oleh meson tersebut, karena mesin cetak dapat rusak
sedangkan merek merupakan sumber daya yang intangible dan tidak akan habis. Elemen
selanjutnya adalah durability atau daya tahan yang dimiliki oleh sumber daya tersebut. Sumber
daya mentah dan organik tentu akan lebih cepat rusak dibandingkan sumber daya mentah non
organik. Elemen terakhir adalah specificity dimana sumber daya yang bisa diaplikasikan ke dalam
berbagai fungsi memiliki nilai lebih dibandingkan sumber daya yang hanya bisa digunakan dalam
satu fungsi saja.

Biaya Sewa Ekonomi

Pada dasarnya keuntungan sebuah perusahaan berasal dari kepemilikan sumber daya yang
terbatas. Para ekonom menginterpretasikan keuntungan ini sebagai biaya sewa terhadap
berbagai sumber daya yang terbatas itu. Biaya sewa ekonomi ini dapat dibagi ke dalam dua
bentuk yang berbeda, yaitu Ricardian/Scarcity Rents, dan Schumpeterian/entrepreneurial rents.
Scarcity Rent merupakan keuntungan atau biaya sewa yang didapatkan karena perusahaan
mampu memiliki dan menguasai sumber daya yang terbatas. Sedangkan entrepreneurial rents
adalah keuntungan atau biaya sewa yang didapatkan oleh sebuah perusahaan karena
perusahaan tersebut merupakan pionir dan inovator di dalam industri tersebut. Faktor utama
yang membedakan kedua faktor ini adalah scarcity rents berjangka panjang, sedangkan
entrepreneurial rents berjangka pendek. Scarcity rents didapatkan karena perusahaan memiliki
banyak faktor yang sulit untuk ditiru oleh perusahaan kompetitor, sedangkan entrepreneurial
rents didapatkan karena inovasi, yang pada akhirnya akan tergeserkan oleh inovasi lainnya.
Dengan demikian sebagian besar perusahaan lebih berfokus kepada tipe Ricardian/Scarcity
Rents, karena tipe tersebut lebih berkesinambungan dibandingkan tipe Schumpeterian.

Strategi Berbasiskan Sumber Daya

Agar mampu mendongkrak daya saing sebuah perusahaan maka sebuah perusahaan harus
mampu memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya dengan baik. Agar hal tersebut dapat
dijalankan maka perusahaan tentu membutuhkan strategi. Strategi ini meliputi identifikasi,
investasi, upgrade, dan meningkatkan penggunaan sumber daya yang bernilai tinggi.

Hal pertama yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah mengidentifikasi serta menganalisis
sumber daya yang dimiliki, dan memposisikan sumber daya tersebut sehingga mampu
meningkatkan daya saing perusahaan. Untuk mengidentifikasi sumber dayanya sebuah
perusahaan harus mampu memilah-milah segala sumber daya yang dimiliki. Dengan adanya
pemilahan maka perusahaan mampu dengan lebih mendetail mengetahui segala kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki. Hal ini tidak akan mampu dilakukan apabila perusahaan hanya
memandang sumber dayanya secara umum atau general.
Harji Kalbuadi
16/407073/PEK/22308

Hal kedua adalah investasi. Karena sumber daya terus mengalami depresiasi, maka agar mampu
bertahan hidup dan berkembang maka perusahaan harus terus melakukan investasi kepada
sumber daya yang digunakan. Sebagai contoh, terus memperbaharui teknologi yang digunakan,
melakukan pemasaran untuk menjaga reputasi brand, dan lain sebagainya. Namun demikian
tentu investasi yang dilakukan harus dijaga agar mampu terus membawa keuntungan bagi
perusahaan, dan terus mendatangkan biaya sewa bagi perusahaan tersebut. Jika investasi yang
dilakukan tidak sebanding dengan biaya sewa yang dihasilkan maka tentu investasi tersebut
harus berhenti dilakukan.

Hal ketiga adalah upgrading atau meningkatkan sumber daya dimiliki. Setiap perusahaan selalu
dibayangi dengan risiko yang terkandung dalam Kompetisi Schumpeterian, di mana perusahaan
tidak mampu secara terus menerus memanfaatkan hal yang sama dan tidak menyesuaikan
dengan perubahan lingkungan. Dalam Kompetisi Schumpeterian keuntungan yang didapatkan
dari sebuah produk sifatnya sangat temporer, dan perusahaan harus mampu mengimbangi
perubahan lingkungan. Dengan demikian setiap perusahaan yang ada saat ini secara terus
menerus berlomba-lomba untuk berinovasi dan meng-upgrade sumber daya yang dimiliki agar
mampu mendongkrak daya saingnya.

Hal keempat yaitu meningkatkan penggunaan sumber daya yang kurang termanfaatkan,
sehingga mampu menciptakan nilai yang tinggi. Perusahaan harus mampu memasukkan berbagai
sumber daya tersebut ke dalam berbagai segmen agar nilainya bisa dimaksimalkan.

Anda mungkin juga menyukai